Anda di halaman 1dari 21

▪Mahasiswa memahami apa yang

dimaksud dengan nilai sentral


▪Mahasiswa memahami guna dari
perhitungan nilai sentral
▪Dapat menghitung Nilai sentral dari
data yang dikelompokan maupun dari
data yang belum dikelompokkan.
✓Rata-rata/Mean/Average
✓Median
✓Modus/Mode
Rata-rata merupakan hasil bagi dari sejumlah nilai dengan
banyaknya responden atau sample. Perhitungan mean
merupakan perhitungan yang sederhan, karena hanya
membutuhkan jumlah nilai dan jumlah responden (n).

Jika sebaran nilai berdistribusi normal, maka rata-rata nilai


merupakan nilai tengah dari distribusi frekuensi nilai
tersebut.

Rata-rata dalam suatu rangkaian data adalah jumlah seluruh


data dibagi dengan seluruh kejadian.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
Dimana ;
X =
 X
N

X = X bar yang merupakan notasi rata-rata


 = Sigma = jumlah
X = nilai dari keseluruhan data
N = jumlah data
Berikut ini adalah jumlah saudara kandung dari 5 mahasiswa
yang dipilih secara acak, yaitu ; 8,7,8,6,10.
Maka rata-rata jumlah saudara kandung ke-5 mahasiswa
tersebut adalah

6 + 7 + 8 + 8 + 10
𝑋ሜ = = 7,8
5
Apabila data yang ada sudah dikelompokkan ke dalam
distribusi frekuensi, maka cara perhitungan adalah sebagai berikut :

Cari Nilai tengah untuk setiap kelas


Kalikan nilai tengah dengan frekuensi
Hitung rata-rata dengan menggunakan rumus

X =
 f . Xi
N
Data yang dikelompokkan :
Gaji Jumlah Karyawan Nilai Tengah Frekuensi x Nilai
karyawan (frekuensi) f (Xi) tengah
(kelas)

30 – 39 4 34,5 138
40 – 49 6 44,5 267
50 – 59 8 54,5 436
60 – 69 12 64,5 774
70 – 79 9 74,5 670,5
80 – 89 7 84,5 591,5
90 - 99 4 94,5 378
f.Xi = 3255
N = 50
3255
X= = 65,1
50
▪Mahasiswa memahami apa yang
dimaksud dengan nilai sentral
▪Mahasiswa memahami guna dari
perhitungan nilai sentral
▪Dapat menghitung Nilai sentral dari
data yang dikelompokan maupun dari
data yang belum dikelompokkan.
Median merupakan skor yang membagi
distribusi frekuensi menjadi dua sama
besar ( 50% obyek yang diteliti terletak
dibawah median dan 50% sisanyaterletak
diatas median)
Untuk data tidak dikelompokkan

Langkah yang dilakukan adalah dengan cara :


Urutkan data dari nilai yang terkecil
Cari letak median, dengan rumus :

N +1
2
Cari nilai median pada susunan tersebut
Apabila datanya genap, maka untuk mencari median yang
terletak diantara 2 nilai, harus dicari rata-rata nya.

8,9,5,6,10,4
4,5,6,8,9,10 (6+8)/2 14/2=7
Untuk data dikelompokkan

Langkah yang dilakukan adalah dengan cara :


Buat tabel sbb ;
Gaji Jumlah Karyawan Tepi Kelas Bawah Frekuensi Kumulatif
karyawan ‘Kurang Dari’

30 – 39 4 29,5 4
40 – 49 6 39,5 10
50 – 59 8 49,5 18
60 – 69 12 59,5 30
70 – 79 9 69,5 39
80 – 89 7 79,5 46
90 - 99 4 89,5 50
99,5
Untuk data dikelompokkan
Tentukan letak median, letak median ditentukan dengan N/2
Maka didapat median adalah pada data yang ke-25. Data yang ke-25
terletak pada kelompok kelas ke-4 (60-69).
Hitung median dengan rumus ;
𝑁
𝑁
−𝐹𝑘 −𝐹𝑘
2
𝑀𝑒 = 𝑇𝑒𝑝𝑖𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑤𝑎ℎ + 2
*c 𝑀𝑒 = 𝑇𝑒𝑝𝑖𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 + *c
𝑓 𝑓

Tepi Kelas Bawah 50


−18
FK=Frekuensi kelas sebelumnya = 59,5 + 2
* 10
f-=frekuensi kelas median 12

C=interval kelas 25 − 18
= 59,5 + ∗ 10 = 65,3
12
Mode adalah skor yang mempunyai
frekuensi terbanyak dalam sekumpulan
distribusi nilai. Dengan kata lain Mode
atau Modus dianggap sebagai nilai yang
menunjukkan nilai-nilai yang
terkonsentrasi dari sekumpulan data
Mode atau modus adalah nilai yang paling sering
muncul dalam data.
3,4,4,5,8,6,9,4,10,3
3,3,4,4,4,5,6,8,9,10

Cara perhitungan Modus adalah sebagai berikut :

Untuk data yang tidak dikelompokkan


Cari Nilai yang paling sering muncul dari
kumpulan data
NIlai yang paling sering muncul itu adalah modus
Untuk data yang dikelompokkan
Buat tabel :
Gaji Jumlah Karyawan Tepi Kelas Bawah
karyawan

30 – 39 4 29,5
40 – 49 6 39,5
50 – 59 8 49,5
60 – 69 12 59,5
70 – 79 9 69,5
80 – 89 7 79,5
90 – 99 4 89,5
Untuk data yang dikelompokkan
Cari kelompok yang memiliki frekuensi tertinggi, dalam hal ini
kelas ke-4 memiliki frekuensi tertinggi yaitu 12.
Hitung Modus dengan rumus :
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿𝑖 + ∗ 𝑐𝑖
𝑑1 + 𝑑2
, dimana:
Li = Batas kelas modus
D1 = selisih frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya
D2 = selisih frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya
Ci = interval.
(12 − 8)
Maka ; 𝑀𝑜 = 59,5 + ⋅ 10
(12 − 8) + (12 − 9)
40
= 59,5 + = 65,2
7
Mode merupakan yang paling sederhana dan paling
fleksibel, karena dapat digunakan untuk seluruh skala
pengukuran. Perhitungan Mean akan lebih baik jika
disertai dengan perhitungan Mode. Perbedaan nilai
mean dan mode akan menggambarkan kondisi
penyebaran data yang dihadapi.

Median memiliki kelebihan dibandingkan Mean jika


data yang dianalisa terdapat skor atau nilai yang
ekstrem, atau terdapat perbedaan yang sangat jauh
antara data yang tertinggi dengan data yang terendah.
Praktik

5 9 5 5 7
7 4 2 7 9
2 6 8 8 2
2 7 6 9 5
Praktik
Interval Kelas Frekuensi

9-21 3
22-34 4
35-47 4
48-60 8
61-73 12
74-86 23
87-99 6

Anda mungkin juga menyukai