Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH UKURAN PEMUSATAN DATA

BESERTA CONTOH

MA. BANY KHOZHIN

Disusun oleh :
1. Walidatul Indri Ayu
2. Pujayani Rahmawati
3. Intan Nurwahyuni

Jln. Sudirman no.12, Karangsono. Bangsalsari.2022-2023


 Latar belakang
Ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus
data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari
yang terbesar s a m p a i y a n g t e r k e c i l . S a l a h s a t u k e g u n a a n d a r i u k u r a n
p e m u s a t a n d a t a a d a l a h u n t u k membandingkan dua populasi atau contoh, karena
sangat sulit untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-masing anggota
populasi atau masing-masing anggota data contoh. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat
sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan. Ukuran
pemusatan yang paling banyak digunakan adalah median, mean d a n modus.
Masing-masing dari ukuran pemusatan data tersebut memiliki kekurangan. Nilai
tengah akan sangat dipengaruh nilai pencilan. Median terlalu bervariasi untuk dijadikan
parameter populasi. Sedangkan modus hanya dapat diterapkan dalam data dengan
ukuran yang besar.

1.Jenis-jenis Ukuran Pemusatan Data


a. Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari hasil penjumlahan seluruh data yang kemudian dibagi
dengan banyaknya data yang ada. Mean lebih singkatnya disebut sebagai nilai rata-rata
dari jumlah data yang ada. Untuk mencari nilai Mean (rata-rata) dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus:
 Mean untuk Data Tunggal
Data tunggal adalah data yang belum dikelompokkan ke dalam kelas interval. Untuk
mencari nilai mean data tunggal dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
Contoh : Tentukan rata-rata dari rangkaian data berikut : 7, 5, 8, 6, 9, 7
Solusi μ = 7 + 5 + 8 + 6 + 9 + 7/6 = 42/6 = 7 Jadi rata-rata hitung = 7
 Mean hitung data berbobot
Contoh : Tentukan rata-rata dari rangkaian data berikut :
Nilai F f.x
Solusi:
(x)
∑fx = 67 dan ∑f = 10 μ = f(x) f = 67/10 Jadi rata-ratanya
3 2 6
adalah 6,7
6 3 18
7 1 7
9 4 36
Jumlah 10 67
 Mean hitung data kelompok
Contoh : Tentukan rata-rata dari data pada tabel berikut :

Kelas Frek. (f)


interval
20-29 4
30-39 7
40-49 8
50-59 12
60-69 9
70-79 8
80-89 2
Jumlah 50

Solusi :

Kelas Frek. (f) Nilai f. m Dari tabel diperoleh ∑f = 50 dan ∑f.m =


interval tengah 2695 μ = f. m/f = 2695/50 = 53,9.
(M) Jadi rata-ratanya adalah 53,9
20-29 4 24,5 98
30-39 7 34,5 241,5
40-49 8 44,5 356
50-59 12 54,5 654
60-69 9 64,5 580,5
70-79 8 74,5 596
80-89 2 84,5 169
Jumlah 50 2695
b. Median
Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang tersusun secara teratur (diurutkan
menurut besarnya) Median membagi data menjadi dua bagian yang sama sehingga median
disebut juga ukuran letak.
 Median data tunggal
Contoh : Tentukan median dari rangkaian data : (a.) 7, 5, 8, 6, 9, 7, 10 (b.) 7, 8, 6, 9,
7, 10
Solusi: a. 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10 letak median = (N+1)/ 2 = (7+1)/ 2 = 4 (data ke-4) data
ke-4 adalah = 7, jadi mediannya = 7
Solusi : b. 6, 7, 7, 8, 9, 10 letak median = (N+1)/2 = (6+1)/2 = 7/2 = 3 1/2 median =
data ke-3 + 1/2 (d4 − d3) median = 7 + 1 2 (8 – 7) = 7,5 Jadi mediannya = 7,5
 Median data kelompok
Rumus : Md = Lme + (1/2/ n− f /fm)/ i
Di mana:
Md = Median data kelompok
Lme = batas bawah kelas median
n = Jumlah frekuensi
f = frek. Kumulatif kelas sebelum kelas median
Fm = frekuensi kelas median
i = interval kelas median
Contoh : Tentukan median data pada tabel berikut :

Kelas Frek. (f)


interval
20-29 4
30-39 7
40-49 8
50-59 12
60-69 9
70-79 8
80-89 2
Jumlah 50
Solusi : Letak median = 1/2 N = ½ x 50 = 25

Kelas Frek. (f) Frek.


interval komulatif
20-29 4 4
30-39 7 11
40-49 8 19
50-59 12 31
60-69 9 40
70-79 8 48
80-89 2 50
Jumlah 50

Lme = 49,5; f = 19; fm = 12 dan i = 10


Rumus : Md = Lme + (1/2 n− f)/fm i
Md = 49,5 + (1/2 50−19)/12 10
Md = 49,5 + (25−19)/ 12 10
Md = 54,5
c. Modus
Modus adalah nilai data yang sering muncul (yang paling banyak frekuensinya). Modus
berguna untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi suatu peristiwa. Serangkaian data
mungkin memiliki dua modus (Bimodal), memiliki tiga modus (trimodal), atau lebih dari dua
(Multimodal) .
 Modus data tunggal
Contoh : Tentukan modus dari rangkaian data : (a.) 7, 5, 8, 6, 9, 7, 10 (b.) 7, 8, 6, 9, 7,
10, 6, 5 Solusi (a.) 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10 disini nilai yg sering muncul adalah 7 jadi
modusnya = 7 (b.) 5, 6, 6, 7, 7, 8, 9, 10 disini nilai yg sering muncul adalah 6 & 7 jadi
modusnya 6 dan 7.
 Modus data kelompok
Rumus : Mo = Lmo + (d1/d1 + d2) i
Di mana
Lmo = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = interval kelas
Contoh : Tentukan modus data pada tabel berikut :

Kelas Frek. (f)


interval
20-29 4
30-39 7
40-49 8
50-59 12
60-69 9
70-79 8
80-89 2
Jumlah 50

Solusi :

Kelas Frek. (f)


interval
20-29 4
30-39 7
40-49 8
50-59 12
60-69 9
70-79 8
80-89 2
Jumlah 50

Kelas modus adalah kelas yang paling tinggi frekuensinya, yaitu kelas IV
Lmo = 49,5
d1 = 12 – 8 = 4
d2 = 12 – 9 = 3
i = 10
Mo = Lmo + (d1/d1 + d2) I
Mo = 49,5 + (4/4 + 3) 10
Mo = 55,21

Anda mungkin juga menyukai