Anda di halaman 1dari 7

Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 10
UKURAN TENDENSIAL SENTRAL
(MODUS)

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mahasiswa menyelesaikan materi pertemuan 10 ini, diharapkan
mahasiswa mampu untuk menghitung ukuran tendensial sentral dalam median dan
modus, baik dalam data tunggal maupun dalam data kelompok.

B. URAIAN MATERI
Modus
a. Modus Data Tunggal

Modus berasal dari kata mode, yang artinya merupakan nilai variabel
(atribut), yang mana mempunyai suatu frekuensi tertinggi dari sekumpulan
distribusi frekuensi. Modus juga bisa digunakan tidak hanya pada data
kuantitatif, tetapi juga data kualitatif. Modus berarti dianggap sebagai nilai,
yang mana menunjukkan nilai terkonsentrasi dari sekumpulan data.

Nilai Modus data Tunggal.


Untuk data yang tunggal (tidak dikelompokkan), bisa diselesaikan dengan
cara :
a. Mencari nilai yang paling banyak muncul dari beberapa kumpulan data.
b. Kemudian nilai yang paling banyak muncul tersebut dinamakan dengan
modus.

Contoh Soal :
Tentukan Modus dari data berikut ini:
1) 60, 90, 85, 90,95 60
2) 65, 75, 65, 85, 95, 85, 100
3) 50, 70, 65, 80, 95, 90
Penyelesaian:
1) Modenya adalah 90 karena 90 yang paling banyak muncul.
2) Modenya adalah 65 dan 85 karena 65 dan 85 sama-sama dua kali
muncul.
3) Modenya tidak ada, karena semua data hanya muncul sekali saja atau
semua datan frekuensinya sama.

Statistik Deskriptif P a g e | 101


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

b. Modus Data Kelompok


Sama halnya dengan mean dan median, modus juga bisa di cari
apabila data tersebut adalah data kelompok. Adapun cara atau langkah-
langkah dalam menyelesaikan permasalahan modus pada data kelompok,
silahkan perhatikan beberapa langkah berikut :

1. Pertama, harus mencari kelompok data yang mana mempunyai frekuensi


tertinggi atau frekuensi yang paling banyak.

2. Kemudian, menetukan nilai tepi kelas bawahnya (TBK), frekuensi modus,


kelas interval dan nilai selisih dari frekuensi modus terhadap frekuensi
kelas sebelumdan sesudah, dalam hal ini adalah (d1 dan d2).

3. Terakhir adalah menggunakan rumus modus data kelompok adalah :

Dimana :

TBKmo = tepi bawah kelas dari modus

d1 = selisih frekuensi modus terhadap frekuensi sebelum

d2 = selisih frekuensi modus terhadap frekuensi sesudah

Ci = panjang interval.

Contoh Soal :
Tentukan modus berdasarkan data berikut ini:
Jumlah
Gaji karyawan
Karyawan
30 – 39 4
40 – 49 6
50 – 59 8
60 – 69 12
70 – 79 9
80 – 89 7
90 – 99 4
Jumlah 50

Statistik Deskriptif P a g e | 102


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Penyelesaian :
Tabel pembantu adalah :
Jumlah Tepi Kelas
Gaji karyawan
Karyawan Bawah
30 – 39 4 29,5
40 – 49 6 39,5
50 – 59 8 49,5
60 – 69 12 59,5
70 – 79 9 69,5
80 – 89 7 79,5
90 – 99 4 89,5
Jumlah 50
1) Frekuensi terbesar adalah 12, berarti Mode terletak pada kelas ke-4 yaitu
(60-69)
2) TKBmo = 59,5
fmo = 12
d1 = 12 – 8
=4
d2 = 12 – 9
=3
Ci = 10

3) Sehingga modusnya adalah :

3. Hubungan antara Mean, Median dan Modus

Jika distribusi pada sekelompok data merupakan simetris, sudah jelas


bahwa mean, median, serta modusnya pasti akan berada pada satu titik di

Statistik Deskriptif P a g e | 103


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

bawah titik puncak kurva tersebut. Apabila distribusi tersebut menceng (skewed),
bisa menceng negatif maupun menceng positif, maka ketiga kurvanya menjadi
terpencar.

Lain halnya dengan modus, yang tetap berada di bawah titik puncak,
mean akan ditarik ke arah nilai ekstrim, kemudianmedian terletak diantara
keduanya. Dalam penafsirannya bisa memperhatikan gambar berikut dalam
mendeskripsikan perbedaan antara ketiganya hubungan di atas :

Modus sendiri memang tidak sering diterapkan dalam dunia bisnis,


karena pada sekolompok data memungkinkan tidak ada modus, atau bisa jadi
ada bi modus, atau bahkan multi modus. Dalam distribusi frekuensi, memang
modus seringkali digunakan. Kebutuhan yang sering digunakan adalah mean
atau rata-rata karena, banyak data yang hanya menginginkan berapa nilai dari
rata-rata data tersbeut, dan kebanyakan dari mean tersebut mempunyai
beberapa persyaratan.

Dalam distribusi yang menceng (skewed), nilai dari median merupakan


ukuran pemusatan data, yang lebih baik dari mean, karena mean di desak dari
wilayah tengah ke arah kemencengan. Kemudian, median mempunyai
persyaratan 50-50, yang mana tidak ada pada mean.

Statistik Deskriptif P a g e | 104


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

C. LATIHAN SOAL
Kerjakanlah soal- di bawah ini dengan teliti dan benar!

1. Jika di ketahui data sebagai berikut :

Berat Badan Jumlah


(mahasiswa) Mahasiswa
(frekuensi)
20 – 34 7
35 – 49 8
50 – 74 10
75 – 89 15
90 – 104 7
105 – 119 7
120 – 135 6
Jumlah N = 60

Analisislah data di atas, dalam menghitung modusnya!

2. Diketahui data di bawah ini :


Berat Badan Jumlah
(mahasiswa) Mahasiswa
(frekuensi)
30 – 39 9
40 – 49 11
50 – 59 13
60 – 69 15
70 – 79 9
80 – 89 7
90 – 99 6
Jumlah N = 70

Dari data di atas, tentukan modus dari berat badan mahasiswa!

Statistik Deskriptif P a g e | 105


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

3. Diketahui data nilai mahasiswa sebagai berikut :


Nilai Jumlah
(mahasiswa) Mahasiswa
(frekuensi)
30 – 39 5
40 – 49 7
50 – 59 13
60 – 69 15
70 – 79 7
80 – 89 8
90 – 99 5
Jumlah N = 60

Bagaimana nilai dari modus di atas, hitunglah!

4. Hasil ujian Statistik dari mahasiswa FE UNPAM adalah sebagai berikut:

Kelas Nilai f

20 – 29 3
30 – 39 7
40 – 49 10
50 – 59 15
60 – 69 12
70 – 79 13
80 – 89 5
Jumlah 55

a. Lengkapilah tabel di atas dengan nilai tengah data (Xi), batas kelas bawah,
dan f.Xi !
b. Tentukan nilai mean, median dan modusnya!

Statistik Deskriptif P a g e | 106


Universitas Pamulang Akuntansi S-1

D. DAFTAR PUSTAKA

Mangkuatmodjo. (2015). Statistik Deskriptif. Jakarta: Rineka Cipta.

Nasution Masnidar. (2017). Statistik Deskriptif. Jurnal Vol.12 No.1 ISSN :1829-8419.

Walpole. (1992). Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wirawan Nata. (2012). Cara Mudah Memahami Statistika ekonomi dan Bisnis. Bali:
Keraras Emas.

Statistik Deskriptif P a g e | 107

Anda mungkin juga menyukai