Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986). Selain
itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur
memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan
Schindler, dalam Zulganef, 2006).
Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS. Teknik pengujian
yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi
Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara
mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah
penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan
dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan
dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi
dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid). Langkah-langkah dalam pengujian validitas ini
yaitu :
5. Klik Ok
Tabel rangkuman hasil uji validitas dari variabel tersebut dapat dilihat sebagai
berikut :
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji
signifikan 0.05, artinya bahwa item-item tersebut diatas valid
Keterangan :
Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (rliabilitas) adalah
keajegan pengukuran (Walizer, 1987). Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan
bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan
dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya
sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya
dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test
merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran
yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan
data yang reliabel
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx
mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup
memuaskan jika ≥ 0.700.
Keterangan :
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara
jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya
sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50
maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item
tidak reliabel.
4. Klik Ok
Nilai Cronbach Alpha sebesar 0.981 yang menunjukan bahwa ke-11 pernyataan
cukup reliabel
UKURAN SENTRAL
Ukuran sentral atau nilai tengah atau nilai pusat adalah ukuran ringkasan
sekolompok data menjadi satu nilai yang diharapkan dapat mewakili
karakteristik data tersebut. Ada beberapa cara untuk melihat ukuran sentral,
yaitu :
Mean (rata-rata)
Median (nilai tengah)
Modus (nilai yang sering muncul)
1. Mean (rata-rata)
Yaitu nilai tengah yang diperoleh dari jumlah seluruh nilai kumpulan data di
bagi dengan banyaknya data tersebut. Rata-rata hitung, Median dan Modus
Rata-rata hitung :
N
∑ xi
μ= i=1
Contoh 1: N
Diperoleh data tentang nilai yang diperoleh 5 mahasiswa pada mata kuliah
statistika, yaitu; 30, 50, 60, 40, dan 60. Jika data berasal dari populasi,
hitunglah berapa nilai rata-rata nilai statistika untuk 5 orang di atas.
Jawab: Karena data berasal dari populasi, maka rata-rata dapat dihitung
sebagai berikut:
30 + 50 +60 + 40 + 60
μ= =48
5
Contoh 2 :
Tabel 1
Kelas Batas kelas ttk tengah f x.f
1 20 – 29 24,5 4 98
2 30 – 39 34,5 7 241,5
3 40 – 49 44,5 8 356
4 50 – 59 54,5 12 654
5 60 – 69 64,5 9 580,5
6 70 – 79 74,5 8 596
7 80 – 89 84,5 2 169
50 2695
2. MEDIAN
Median adalah nilai yang berada di tengah, yang membagi dua jumlah data
sama banyak (setelah data diurut).
( )
1
2n -F
Me = b + p
f
b = batas bawah, di mana median akan terletak
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuansi sebelum kelas interval
f = frekuensi kelas median
CONTOH:
Berikut ini adalah data berat badan 50 orang mahasiswa jurusan statistika
yang telah dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval berat badan.
Hitunglah median berat badan mahasiswa tersebut.
Secara matematis, nilai-nilai tersebut dapat kita tulis dalam notasi sebagai
berikut.
xii = 69,5
n = 50
fkii = 16
fi = 15
p = 5
3. MODUS
Modus adalah nilai yang paling sering muncul.
Contoh:
Jika diperoleh data tentang besarnya sumbangan yang diberikan oleh tiap
propinsi untuk pengungsian di Aceh yang dinyatakan dalam juta, diperoleh
data: 9, 10, 5, 9, 9, 7, 8, 6, 10, dan 11 juta, maka modus dalam hal ini adalah 9
juta (karena angka 9 yang paling sering banyak muncul).
Mo=B+
Mo = Nilai Modus
( d1
d 1+ d 2).i
Contoh :
Diberikan data berkelompok seperti di bawah ini.
Kelas interval Frekuensi
2-4 2
5-7 6
8-10 11
11-13 4
14-16 1
tentukan modus data tersebut!
Modus dari data berkelompok di atas berada pada kelas interval 8 - 10 karena kelas
interval tersebut memiliki frekuensi terbanyak, yaitu 11. Dari tabel di atas dapat
diketahui
i=3
Tb= 7,5
D1=11-6=5
D2= 11-4=7
Dengan menggunakan rumus modus data berkelompok, maka modus data tersebut
adalah
Mo=b+(d1/ d2+d1) i
=20,5+(10 / 8+10) 5
=20,5+2,78
=23,28
Ukuran Penyimpangan
Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya
perbedaan data yang diperoleh dari rata-ratanya. Ukuran penyimpangan
digunakan untuk mengetahui luas penyimpangan data atau homogenitas data.
Dua variabel data yang memiliki mean sama belum tentu memiliki kualitas yang
sama, tergantung dari besar atau kecil ukuran penyebaran datanya. Ada bebarapa
macam ukuran penyebaran data, namun yang umum digunakan adalah standar
deviasi.
Macam-macam ukuran penyimpangan data adalah :
Jangkauan (range)
Simpangan rata-rata (mean deviation)
Simpangan baku (standard deviation)
Varians (variance)
Koefisien variasi (Coefficient of variation)
1. Jangkauan (range)
Range adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukan jarak penyebaran data
antara nilai terendah (Xmin) dengan nilai tertinggi (Xmax). Ukuran ini sudah
digunakan pada pembahasan daftar distribusi frekuensi. Adapun rumusnya adalah
Contoh :
Berikut ini nilai ujian semester dari 3 mahasiswa:
A = 60 55 70 65 50 80 40
B = 50 55 60 65 70 65 55
C = 60 60 60 60 60 60 60
Dari data diatas dapat diketahui bahwa:
Contoh :
Selama 10 kali ulangan semester ini sobat mendapat nilai 91, 79, 86, 80, 75, 100, 87,
93, 90,dan 88. Berapa simpangan baku dari nilai ulangan sobat?
Jawab
Soal di atas menanyakan simpangan baku dari data populasi jadi menggunakan rumus
simpangan baku untuk populasi.
Kita cari dulu rata-ratanya
rata-rata = (91+79+86+80+75+100+87+93+90+88)/10 = 869/10 = 85,9
Diketahui data tinggi badan 50 siswa samapta kelas c adalah sebagai berikut
2. Setelah ketemu rata-rata dari data kelompok tersebut kita bikin tabel untuk
memasukkannya ke rumus simpangan baku
4. Varians (variance)
Varians adalah salah satu ukuran dispersi atau ukuran variasi. Varians dapat
menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians diberi
simbol σ2 (baca: sigma kuadrat) untuk populasi dan untuk s2 sampel.
Selanjutnya kita akan menggunakan simbol s2 untuk varians karena umumnya kita
hampir selalu berkutat dengan sampel dan jarang sekali berkecimpung dengan
populasi.
Rumus varian atau ragam data tunggal untuk populasi
Rumus varian atau ragam data tunggal untuk sampel
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
1. Cara Menghitung Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS.
Diakses dari http://devamelodica.com/cara-menghitung-uji-validitas-dan-uji-reliabilitas-
instrumen-skripsi-kuantitatif-dengan-spss/
2. UJI VALIDITAS KUISIONER. Diakses dari http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-
validitas-kuisioner.html
3. Uji validitas dan Uji Reliabilitas. Diakses dari
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/diklat_kursus_spss/d.Bab_II_Uji_Validitas_dan_
Uji_Reliabilitas.pdf
4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Diakses dari http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/validitas-
dan-reliabilitas.html
5. ANALISIS UJI VALIDASI DAN RELIABILITAS INSTRUMEN KUESIONER. Diakses dari
http://www.slideshare.net/rachmatstatistika/uji-validitas-dan-reliabilitas