NILAI SENTRAL
Dalam pengukuran nilai sentral, kita bisa
menggunakan 2 pendekatan, yaitu:
1. Data tidak dikelompokkan (kadang disebut
juga data tunggal)
2. Data dikelompokkan (data yang sudah dibagi
ke dalam kelas-kelas interval seperti yang kita
lihat dalam tabel distribusi frekuensi)
1711STK102
PENGUKURAN NILAI SENTRAL
5
1711STK102
DEFINISI MEAN (RATA-RATA)
6
1711STK102
MEAN (RATA-RATA) UNTUK DATA TIDAK 8
DIKELOMPOKKAN
Untuk menghitung data yang tidak dikelompokkan, sampel
yang terdiri dari n data poin, rata-rata dapat dihitung
dengan cara:
𝑿𝟏 + 𝑿𝟐 + . . . +𝑿𝒏 𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖
X =
𝒏
atau X = 𝑛
Keterangan:
X : rata-rata sampel data
Xi : nilai data ke-i
N : jumlah nilai data
1711STK102
CONTOH
9
Berikut adalah data waktu (dalam menit) yang dibutuhkan untuk bersiap-siap
berangkat ke kampus. Tentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
bersiap-siap ke kampus.
Day 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Time (minutes) 39 29 43 52 39 44 40 31 44 35
𝑛
𝑠𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒𝑠 𝑖=1 𝑋𝑖
X = =
𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒𝑠 𝑛
39 + 29 + 43 + 52 + 39 + 44 + 40 + 31 + 44 + 35
X = 10
396
X = = 39,6
10
DIKELOMPOKKAN
Untuk data yang banyak, akan sangat repot untuk
menghitung semua nilai satu per satu. Oleh karena itu,
digunakan pendekatan data berkelompok dengan rumus
sebagai berikut.
𝑁
𝑖=1 𝐹𝑖 𝑀𝑖
𝑋=
𝑁
Keterangan:
Fi : frekuensi kelas I
Mi : nilai tengah kelas I
N : jumlah seluruh data
1711STK102
CONTOH (1)
11
Rp10.000.000,00 – Rp19.999.999,00 6
Rp20.000.000,00 – Rp29.999.999,00 9
Rp30.000.000,00 – Rp39.999.999,00 10
Rp40.000.000,00 – Rp49.999.999,00 20
Rp50.000.000,00 – Rp59.999.999,00 10
Rp60.000.000,00 – Rp69.999.999,00 5
1711STK102
CONTOH (2)
12
n
Fi xi
X i 1
n
i 1
Fi
(90.000.000 225.000.000 350.000.000 900.000.000 550.000.000 325.000.000)
X
(6 9 10 20 10 5)
X
2.440.000.000
40.666.666, 67 Berarti, rata-rata
premi yang
dibayarkan adalah Rp40.666.666.
60
1711STK102
CARA LAIN
13
Selain rumus sebelumnya, ada rumus lain yang bisa dipakai, yaitu:
X Mo
i Ui Fi C
Nilai Tengah (M) Jumlah
Nasabah (Fi)
Ui Ui Fi
N Rp15.000.000,00 6 -1 -6
Rp25.000.000,00 9 0 0
𝑈𝑖 : kode kelas interval
Rp35.000.000,00 10 +1 10
𝑀𝑜 : nilai tengah kelas interval Rp45.000.000,00 20 +2 40
pada U = 0 Rp55.000.000,00 10 +3 30
C : panjang kelas interval Rp65.000.000,00 5 +4 20
1711STK102
UKURAN PEMUSATAN
(NILAI SENTRAL): MODUS
(1711-STK1-S02-02)
TUJUAN PEMBELA JARAN
Setelah mempelajari bagian ini,
Anda diharapkan telah mampu:
TUNGGAL (1)
Untuk menghitung modus pada data tunggal, cukup
dihitung saja frekuensi kemunculan masing-masing nilai.
Contoh: Dari data berikut, bisa kita dapatkan bahwa nilai
modusnya adalah hari Jumat.
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Jumlah pelanggan 10 12 10 18 30
yang menggunakan
promosi Buy 1 Get 1
*Sebagai catatan, ada kemungkinan suatu data tidak memiliki nilai modus karena
semua nilainya berbeda dan hanya muncul satu kali.
1711STK102
MENGHITUNG MODUS PADA DATA 6
TUNGGAL (2)
Apabila data tunggal berbentuk kuantitatif, maka contoh
perhitungannya sama seperti contoh sebelumnya, kalau
kita lihat dari data yang sudah diurutkan seperti ini, bisa
kita lihat bahwa modusnya ada 2 nilai, yaitu 39 dan 44.
Ranked values: 29 31 35 39 39 40 43 44 44 52
Ranks: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1711STK102
MENGHITUNG MODUS PADA DATA 7
BERKELOMPOK
Seperti rumus untuk nilai mean, rumus modus untuk data
berkelompok juga menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Rumus untuk menghitung modus yaitu:
d1 d1
Mo TKB C atau Mo TKA C
d1 d 2 d1 d 2
Keterangan:
Mo = Modus
TKB = Tepi Kelas Bawah
TKA = Tepi Kelas Atas
d1 = Selisih frekuensi modus tersebut dengan frekuensi modus sebelumnya
d2 = Selisih frekuensi modus tersebut dengan frekuensi modus sesudahnya
1711STK102
CONTOH MENGHITUNG MODUS PADA 8
19.999,5
Rp20.000 – Rp29.999 9
29.999,5
Rp30.000 – Rp39.999 10
39.999,5
Rp40.000 – Rp49.999 20
49.999,5
Rp50.000 – Rp59.999 10
59.999,5
Rp60.000 – Rp69.999 5
69.999,5
1711STK102
CONTOH MENGHITUNG MODUS PADA 9
1711STK102
UKURAN PEMUSATAN
(NILAI SENTRAL): MEDIAN
(1711-STK1-S02-03)
TUJUAN PEMBELA JARAN
Setelah mempelajari bagian ini,
Anda diharapkan telah mampu:
𝑛+1
Median = 𝑅𝑎𝑛𝑘𝑒𝑑 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒
2
1711STK102
CONTOH (1)
7
Ranked values 29 31 35 39 39 40 43 44 44 52
Ranks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1711STK102
Median = 39,5
CONTOH (2)
8
Ranked values 29 31 35 39 39 40 43 44 44 52
Ranks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Median = 39,5
Bagaimana menginterpretasinya?
Median 39.5 artinya untuk setengah dari hari-hari tersebut, waktu
untuk bersiap-siap kurang dari atau sama dengan 39.5 menit, dan
untuk setengah lainnya, waktu untuk bersiap-siap lebih besar atau
sama dengan 39.5 menit.
Jadi implikasinya kita bisa beri jeda waktu yang cukup bagi
mahasiswa untuk bersiap-siap sebelum memulai kegiatan seminar.
1711STK102
MEDIAN UNTUK DATA 9
BERKELOMPOK
Rumus median untuk data berkelompok ada beberapa, di
antaranya adalah:
Keterangan:
Me = Median
TKB = Tepi Kelas Bawah
TKA = Tepi Kelas Atas
N = banyak data
FKKDA = Frekuensi Kumulatif Kurang
Dari Atas
FKKDB = Frekuensi Kumulatif Kurang
Dari Bawah
C = Kelas interval
1711STK102
CONTOH MEDIAN UNTUK DATA 10
BERKELOMPOK (1)
Tabel distribusi frekuensi berikut menunjukkan upah harian di sebuah
usaha kecil:
Upah harian (x 1.000) Tepi Kelas Jumlah Pekerja Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
80-89 79,5 5 0
89,5 5
90-99 15
99,5 20
100-109 13
109,5 33
110-119 25
119,5 58
120-129 10
129,5 68
130-139 7
139,5 75
Dari total 75 pekerja, nilai median berada di data ke (75+1)/2 = data ke-38,
berarti di interval kelas 110-119.
Berarti, TKB = 109,5 dan TKA = 119,5. FKKDB = 33 dan FKKDA = 58.
1711STK102
CONTOH MEDIAN UNTUK DATA 11
BERKELOMPOK (2)
1711STK102
PENGUKURAN LETAK DATA:
KUARTIL
(1711-STK1-S02-04)
TUJUAN PEMBELA JARAN
Setelah mempelajari bagian ini,
Anda diharapkan telah mampu:
LETAK DATA
1711STK102
KUARTIL
5
1711STK102
KUARTIL PADA DATA TIDAK 6
BERKELOMPOK
Pengukuran letak kuartil pada data yang tidak
dikelompokkan dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut:
i(n 1)
Qi di mana i adalah kuartil 1, 2, atau 3
4
Keterangan:
• Kuartil 1 sebesar 25% frekuensi dari data terendah
• Kuartil 2 sebesar 50% frekuensi dari data terendah (pas di titik median)
• Kuartil 3 sebesar 75% frekuensi dari data terendah
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN (1)
7
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN (2)
8
1 2 3 4 5 6
472 495 500 525 557 575
i(n 1)
Setelah itu, tentukan letak kuartil dengan rumus: Qi
4
LK1 = 1(6+1)/4 = 1,75 antara data ke-1 dan ke-2
LK2 = 2(6+1)/4 = 3,50 antara data ke-3 dan ke-4
LK3 = 3(6+1)/4 = 5,25 antara data ke-5 dan ke-6
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN (3)
9
1711STK102
KUARTIL PADA DATA 10
BERKELOMPOK
Rumus perhitungan kuartil yang digunakan pada data
berkelompok adalah: 𝐿𝐾𝑖 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
𝐾𝑖 = 𝑇𝐾𝐵 + 𝐶𝑖
𝐹𝐾𝐾𝐷𝐴 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
i N
LKi
4
Keterangan:
K = Kuartil
LK = Letak Kuartil
TKB = Tepi Kelas Bawah
FKKDB = Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Bawah
FKKDA = Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Atas
C = interval kelas
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN
11
Ada 100 pedagang Sate Taichan di sekitar Senayan, Jakarta. Berikut adalah tabel
distribusi jumlah keuntungan yang diperoleh oleh para pedagang pada hari
Sabtu, 11 November 2017.
Jumlah Keuntungan Jumlah pedagang yang meraih • Hitung keuntungan tertinggi dari
(x Rp1.000,00) keuntungan tersebut 25% pedagang yang mendapat
25-34 10 keuntungan terendah (nilai K1)!
• Hitung keuntungan tertinggi dari
35-44 12 50% pedagang yang mendapat
45-54 20 keuntungan terendah (nilai K2)!
• Hitung keuntungan terendah
55-64 27
dari 25% pedagang yang
65-74 18 mendapat keuntungan tertinggi
75-84 13 (nilai K3)!
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN
12
Ada 100 pedagang Sate Taichan di sekitar Senayan, Jakarta. Berikut adalah tabel
distribusi jumlah keuntungan yang diperoleh oleh para pedagang pada hari Sabtu,
11 November 2017.
i N
LKi 0, 25 i N
Jumlah Keuntungan Jumlah pedagang yang meraih 4
(x Rp1.000,00) keuntungan tersebut • LK1 = 25% dari N = 25% x 100 = 25
25-34 10 • LK2 = 50% dari N = 50% x 100 = 50
• LK3 = 75% dari N = 75% x 100 = 75
35-44 12
45-54 20 𝐿𝐾𝑖 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
𝐾𝑖 = 𝑇𝐾𝐵 + LK1 FKKDB
𝐶
55-64 27 K1 TKB𝐹𝐾𝐾𝐷𝐴
− 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵 𝑖 C1
FKKDA DKKDB
65-74 18
(25 22)
75-84 13 K1 44,5 10
(42 22)
K1 44,5 1,5 46
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN
13
Ada 100 pedagang Sate Taichan di sekitar Senayan, Jakarta. Berikut adalah tabel
distribusi jumlah keuntungan yang diperoleh oleh para pedagang pada hari Sabtu,
11 November 2017.
• LK1 = 25% dari N = 25% x 100 = 25
Jumlah Keuntungan Jumlah pedagang yang meraih • LK2 = 50% dari N = 50% x 100 = 50
(x Rp1.000,00) keuntungan tersebut • LK3 = 75% dari N = 75% x 100 = 75
25-34 10
35-44 12
𝐿𝐾LK FKKDB
𝑖 − 2𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
45-54 20 K𝑖 2=𝑇𝐾𝐵
𝐾 TKB+ 𝐶𝑖 C2
55-64 27
FKKDA DKKDB
𝐹𝐾𝐾𝐷𝐴 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
65-74 18
(50 42)
K 2 54,5 10
75-84 13 (69 42)
K 2 54,5 2,96 57, 46
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN
14
Ada 100 pedagang Sate Taichan di sekitar Senayan, Jakarta. Berikut adalah tabel
distribusi jumlah keuntungan yang diperoleh oleh para pedagang pada hari Sabtu,
11 November 2017.
• LK1 = 25% dari N = 25% x 100 = 25
Jumlah Keuntungan Jumlah pedagang yang meraih • LK2 = 50% dari N = 50% x 100 = 50
(x Rp1.000,00) keuntungan tersebut • LK3 = 75% dari N = 75% x 100 = 75
25-34 10
35-44 12 𝐿𝐾𝑖 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
𝐾𝑖 = 𝑇𝐾𝐵 + LK3 FKKDB
𝐶
45-54 20 K3 TKB𝐹𝐾𝐾𝐷𝐴
− 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵 𝑖 C3
55-64 27 FKKDA DKKDB
65-74 18
(75 69)
K3 64,5 10
75-84 13 (87 69)
K3 64,5 3,33 67,83
1711STK102
KESIMPULAN PERHITUNGAN
15
1711STK102
PENGUKURAN LETAK DATA:
DESIL
(1711-STK1-S02-05)
TUJUAN PEMBELA JARAN
Setelah mempelajari bagian ini,
Anda diharapkan telah mampu:
10
DIKELOMPOKKAN
Mirip dengan kuartil, pembagian desil dilakukan pada data
yang sudah diurutkan dari nilai terendah ke nilai tertinggi.
10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN DESIL PADA DATA 6
Rumus Desil: Di
i(n 1)
10
13+1
LD1 = = 1,4 (antara data ke-1 dan ke-2 30+0,4*(35-30) = 32
10
13+1
LD5 = = 7 (terletak di data ke-7) 50
10
13+1
LD9 = = 12,6 (terletak di antara data ke-12 dan ke-13 67+0,6*(70-67)= 68,8
10
1711STK102
RUMUS DESIL PADA DATA 7
BERKELOMPOK
Berikut rumus perhitungan desil yang digunakan pada
data berkelompok.
𝐿𝐷𝑖 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
𝐷𝑖 = 𝑇𝐾𝐵 + 𝐶
𝐹𝐾𝐾𝐷𝐴 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵 𝑖
Keterangan:
D = Desil
i N
LD = Letak Desil ( i 10 )
LD
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN DESIL PADA 9
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN DESIL PADA 10
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN DESIL PADA 11
1711STK102
CONTOH PERHITUNGAN DESIL PADA 12
1711STK102
KESIMPULAN PERHITUNGAN
13
Jumlah Keuntungan Jumlah pedagang yang meraih Hitung keuntungan tertinggi dari 10%
(x Rp1.000,00) keuntungan tersebut pedagang yang mendapat
25-34 10 keuntungan terendah (nilai D1)!
35-44 12 Jawaban: Rp34.500
45-54 20
55-64 27 Hitung keuntungan tertinggi dari 50%
65-74 18
pedagang yang mendapat
keuntungan terendah (nilai D5)!
75-84 13
Jawaban: Rp57.460
1711STK106
RUMUS PERSENTIL PADA DATA
BERKELOMPOK
Berikut adalah rumus perhitungan persentil yang
digunakan pada data berkelompok.
𝐿𝑃𝑖 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
𝑃𝑖 = 𝑇𝐾𝐵 + 𝐶𝑖
𝐹𝐾𝐾𝐷𝐴 − 𝐹𝐾𝐾𝐷𝐵
Keterangan:
P = Persentil
i N
LP = Letak Persentil ( LPi )
100
TKB = Tepi Kelas Bawah
FKKDB = Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Bawah
FKKDA = Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Atas
C = interval kelas
1711STK106
CONTOH PERHITUNGAN PERSENTIL 6
1711STK106
CONTOH PERHITUNGAN PERSENTIL 7
1711STK106
CONTOH PERHITUNGAN PERSENTIL 8
1711STK106
CONTOH PERHITUNGAN PERSENTIL 9
1711STK106
CONTOH PERHITUNGAN PERSENTIL 10
1711STK106