Anda di halaman 1dari 17

Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Tujuan Percobaan

1.1.1 Dapat menyebutkan prosedur analisa berbagai macam anion dan menuliskan
reaksinya.
1.1.2 Dapat menyebutkan prosedur analisa berbagai macam kation dan menuliskan
reaksinya.

I.2 Dasar Teori

I.2.1 Analisa Kualitatif

Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur


kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah
satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta
ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan
beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua
pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.

Definisi dari analisis kualitatif adalah pemeriksaaan kimiawi tentang


jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran
beberapa zat (Ir. C.Poliling.1982)

Analisis kualitatif secara konvensional dapat dilakukan secara visual,


baik dalam keadaan kering maupun basah. Dalam keadaan kering analisis
dapat dilakukan melalui pengenalan bentuk dan warna, bau, serta nyala.

Pada analisis basah, langkah pertama adalah dengan cara melarutkan


sampel dengan pelarut yang sesuai. Pelarut pertama yang digunakan adalah
air, kalau sampel tidak larut dalam air, maka dapat digunakan asam klorida,
asam nitrat dan air raja.

Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling


umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan
amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation
bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau
tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik
kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena
anion termasuk dalam lebih dari satu golongan. Analisis kualitatif
menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi
kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
larutan.
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 1
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

I.2.2 Reaksi Pengenalan (Identifikasi)

Terdapat beberapa metode untuk menganalisa adanya anion dan kation


dalam suatu larutan. Salah satunya adalah metode secara organoleptik. Sifat-
sifat organoleptik adalah sifat-safat yang dapat diukur dengan indra, misalnya
rasa, aroma, warna, dan sebagainya. Sehingga uji organoleptik adalah suatu
metode yang prinsipnya didasarkan pada penagamatan warna, bau dan bentuk
sampel yang menunjukkan adanya kandungan kation dan anion dalam suatu
larutan atau zat.

I.2.3 Reaksi Pengendapan

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai satu fase padat
keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal atau koloid, dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan
menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molal dari larutan jenuhnya.
Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan,
konsentrasi, dan komposisi pelarut.

Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan


kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat. Kelarutan bergantung
juga pada sifat dan komsentrasi zat-zat lain, terutama ion-ion dalam campuran
itu. Bahan lain tersebut dikenal ion sekutu dan ion asing. Ion sekutu adalah
suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan endapan. Umumnnya
kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu. Dengan adanya ion
asing kelarutan endapaan bertambah, tetapi penambahan ini umumnya sedikit.
Kecuali bila terjadi reaksi kimia.

I.2.4 Ion

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion,
karena dia tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu
atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke katode. Proses
pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi
ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang
hilang atau diperoleh. (id.wikipedia.org)

Ion pertama kali disajikan dalam bentuk teori oleh Michael Faraday
pada sekitar tahun 1830, untuk menggambarkan mengenai bagian molekul
yang bergerak ke arah anode atau katode dalam suatu tabung hampa udara
(vacuum tube, CRT). Namun, mekanisme peristiwa ini baru dideskripsikan

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 2
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

pada 1884 oleh Svante August Arrhenius dalam disertasi doktornya di


University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini tidak diterima (ia memperoleh
gelarnya dengan nilai minimum), tetapi kemudian disertasinya memenangi
Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1903. (id.wikipedia.org)

Larutan ion adalah larutan yang mengandung ion yang dapat bergerak
bebas sehingga bisa menghantarkan arus listrik. Anion adalah ion bermuatan
negatif, sedangkan kation adalah ion yang bermuatan positif. Masing-masing
anion dan kation dapat dianalisis menggunakan metode khusus.
(id.wikipedia.org)

I.2.5 Analisa Kation

Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas


tertentu diantaranya :

1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam


klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.
2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium
sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe,
Al, Cr, Co, Mn, Zn.
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.
Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan
adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion
golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation
yang terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.

I.2.6 Reaksi Kation

Kation – kation akan membentuk reaksi yang khas pada setiap jenis
kation, beberapa jenis reaksi kation diantaranya :

1. Golongan I
Ag+
1. Ag+ + HCL → AgCL ↓ putih + H-
2. 2Ag+ + 2 NaOH → 2AgOH + 2Na+ ↓ coklat
3. 2Ag+ + 2NH4 OH → 2 AgOH → NH+

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 3
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Pb2+
1. Pb2+ + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 Na+
2. Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2Pb(OH)4
3. Pb2+ +2 NH4OH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 NH4+
4. Pb2+ + 2KI → PbI2

2. Golongan II
Hg2+
1. Hg2+ + 2KI → HgI2 ↓ merah + 2k+
HgI2 +2 KI → K2 HgI2
2. Hg2+ + 2 NaOH → Hg(OH)2 ↓ kuning +2 Na+
3. Hg2+ +2 NH4OH →Hg(OH)2 ↓ putih + 2NH4+
4. Hg2+ + 2CuSO4 → Hg(SO4 )2 + 2 CU2+
CU2+
1. CU2+ + 2KI → CUI2 + 2K+
2. CU2+ + 2 NaOH → CU(OH)2 ↓ biru + 2nA+
3. CU2+ + 2NH4 OH → CU (OH)2 ↓biru + 2NH
Cd2+
1. Cd2+ + KI →
2. Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 + 2 Na+
Cd (OH)2 + NaOH → Cd(OH04 ↓ putih
3. Cd2+ + 2 NH4OH → Cd(OH)2 + 2 NH+

3. Golongan III

Golongan III A
Fe2+
1. Fe2+ + 2NaOH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2Na+
2. Fe2+ + 2NH4OH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2NH4+
3. Fe2+ + 2K4Fe(CN)6 → K4 {Fe(CN)6} ↓ biru + 4k+
4. Fe2+ + KSCN → Fe(SCN)2 + 2K+
Fe3+
1. Fe3+ + 3 NaOH → Fe(OH)3 ↓ kuning + 3Na+
2. Fe3+ + 3 NH4 OH → Fe(OH)3 ↓ Kuning + 3NH4+
3. Fe3+ + 3K4Fe(CN)6}2 → K4{Fe(CN)6}2 ↓ biru +3k+
4. Fe3+ + 3KCNS → Fe(SCN)3 + 3K+
Al3+
1. Al3+ + 3NaOH → Al(OH)3 ↓ putih + 3Na+
2. Al3+ + 3NH4OH → Al(OH)3 ↓ putih + 3NH4+

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 4
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Golongan III B
Zn2-
1. Zn2- + NaOH → Zn(OH)2 ↓ putih + 2Na+
2. Zn2- + Na2CO3 → ZN(CO3)2 ↓ putih + 2Na+
3. Zn2- + K4Fe(CN )6 → Zn4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
Ni2+
1. Ni2+ + 2NaOH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2Na+
2. Ni2+ + NH4OH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2NH4+
3. Ni2+ + 2Na2CO3 → Ni(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na
4. Ni2+ + K4Fe(CN)6 → Ni4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
CO2-
1. CO2- + NH4OH → CO(OH)2 ↓ hijau + 2NH4
2. CO2- + 2NaOH → CO9OH)2 ↓ biru + 2Na+
3. CO2- + K4Fe(CN)6 → CO4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
4. CO2- + 2Na2CO3 → CO(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na

4. Golongan IV
Ba2-
1. Ba2- + k2 CrO4 → BaCrO4 ↓ kuning
2. Ba2- + Na2CO3 → BaCO3 ↓ putih
Uji nyala
Ba → kuning kehijauan
Ca2+
1. Ca2+ + K2CrO4 → CaCrO4 Lart. Kuning +2K+
2. Ca2+ + Na2 CO3 → CaCO3 + 2Na+
Untuk uji nyala
Ca → merah kekuningan.
Sr2+

1. Sr2+ + K2CrO4 → SrCrO4 Lart. Kuning + 2K


2. Sr2+ + Na2CO3 → SrCO3 + 2Na+
Untuk uji nyala
Sr → merah karmin

5. Golongan V
Mg2+
1. Mg2+ + 2 NaOH → Mg(OH)2 putih + 2Na+
2. Mg2+ + 2 NH4OH → Mg(OH)2 tetap + 2NH4+
3. Mg2+ + Na3CO(NO2)6 → Mg3{CO(NO2)6} Lart. Merah darah +
3Na

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 5
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

I.2.7 Analisa Anion


Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
• Anion sederhana seperti : O2-, F-, CN- , I, Cl, Br,
• Anion okso diskret seperti : NO3-, SO42-, CO3, NO2,
• Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat
terkondensasi
• Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang
berbasis bangat seperti oksalat .

Uji Kelarutan bebagai macam garam dalam air, dapat


diperkirakan jenis anion yang mungkin terdapat dalam sampel.
Kelarutan anion dalam air :

1. Garam nitrat, klorat dan asetat larut dalam air kecuali


garam dari perak(I) dan merkuri(I) asetat sedikit larut.
2. Semua garam nitrit larut dalam air kecuali perak(I) nitrit
kurang larut dalam air.
3. Garam klorida dan bromida larut baik dalam air kecuali
perak(I) dan merkuri(I), timbal(II) klorida larut dalam air
panas.
4. Garam iodida larut baik dalam air kecuali perak(I),
merkuri(I), dan merkuri(II), timbal(II) iodida sedikit larut
dalam air.
5. Garam-garam karbonat pada umumnya tidak larut dalam air
kecuali garam dari natrium(I), kalium(I), dan amonium(I),
demikian juga garam hidrogen karbonat dari logam alkali
tanah.
6. Garam dari sulfida umumnya tidak larut dalam air tetapi
garam sulfida dan stronsium(II), barium(II), dan
kalsium(II) sedikit larut, sedangkan natrium(I), kalium(I),
dan amonium(I) sulfida sangat larut dalam air.
7. Garam dari sulfit pada umumnya tidak larut dalam air
kecuali garam dari alkali dan hidrogen sulfit alkali tanah.
8. Garam sulfat umunya larut dalam air kecuali garam dari
timbal(II), merkuri(I), stronsium(II), dan barium(II),
perak(I) dan merkuri(II) sulfat sedikit larut dalam air.
9. Garam fosfat, arsenat dan arsenit tidak larut dalam air
kecuali garam alkali.
10. Garam fluorida umumnya tidak larut dalam air kecuali
garam alkali, perak(I), dan merkuri(I).
11. Garam borat tidak larut dalam air kecuali garam alkali.

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 6
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

12. Garam kromat sedikit larut dalam air kecuali garam dari
alkali dan alkali tanah (tidak termasuk barium)
13. Garam dari tiosulfat umunya larut dalam air.
14. Asam oksalat, format, tartat dan sitrat tidak larut dalam air
kecuali garam dari alkali tanah.

I.2.8 Reaksi Anion

Anion golongan A

Cl-
1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ (putih) + NO3-
AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-
2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 ↓ (putih) + 2 CH3COO-
3. Cl- + PbNO3 → PbCl2 + NO3-
I-
1. I- + AgNO3 → AgI ↓ (putih) + NO3-
2. 2I- + Ba(NO3)2 → BaI2 ↓ + NO3-
3. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 ↓ + 2 CH3COO-
SCN-
1. SCN- + AgNO3 → AgSCN ↓ (putih) + NO3
2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 ↓ (putih) + 2CH3COO-
3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 ↓ (putih) + 2CH3COO-

Golongan B
S2-
1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ (hitam) + 2NO3
Ag2S + HNO3
2. S2- + FeCl3 → FeS ↓ (hitam) + 3Cl-
3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 ↓ (hitam) + 2CH3COO-

Golongan C
CH3 COO-
1. CH3COO- + H2SO4 → CH3 COOH + SO42-
2. CH3COO- + Ba(NO3)2 → CH3COOBa + 2NO3-

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 7
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Golongan D
SO32-
1. SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 ↓ (putih) + 2 NO3
Ag2SO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2SO4
2. SO32- + Ba(NO3 )2 → BaSO3 ↓ (putih) + 2NO3
BaSO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + H2SO3
3. SO32- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 ↓ (putih) + 2CH3 COO-
PbSO3 + 2HNO3 → Pb(NO3) 2 + H2SO3
CO3 2-

1. CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 ↓ (putih) + 2NO3-


Ag2CO3 + 2NO3- → 2AgNO3 + H2CO3
2. CO32- + Mg(SO4)2 → MgCO3 ↓ (putih) + 2SO42-

Golongan E
S2O3
1. S2O32- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl-
2. Pb(CH3COO)2 + S2O32- → PbS2O3 ↓ (putih) + 2CH3COO-

Golongan F
PO43-
1. PO43- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 ↓ (putih) + 2NO3-
2. PO43- + FeCl3 → FePO4 ↓(kuning) + 3 Cl-

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 8
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

BAB II

METODOLOGI

II.1 Alat

a. Tabung reaksi
b. Beaker gelas 500 mL
c. Hot plate
d. Pipet ukur 10 mL
e. Pipet tetes
f. Bulp
g. gegep
h. botol semprot

II.2 Bahan

k. CaCl2(aq)
a. AgNO3(aq)
l. Na2SO3(aq)
b. HCl(aq)
m. Na2S2O3(aq)
c. NaOH(aq)
n. KBr(aq)
d. Pb(NO3)2(aq)
o. KI(aq)
e. HgCl2(aq)
p. NaCl
f. Na2CO3(aq)
g. FeCl3
h. KOH(aq)
i. K2CrO4(aq)
j. CH3COOH(aq)

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 9
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

II.3 Prosedur Kerja

II.3.1 Analisa Kation

1. Memasukkan AgNO3 ke dalam tabung reaksi, menambahkan larutan


NaCl ke dalam tabung reaksi.
2. Memasukkan AgNO3 ke dalam tabung reaksi, menambahkan larutan
NaOH ke dalam tabung reaksi.
3. Memasukkan Pb(NO3)2 ke dalam tabung reaksi, menambahkan NaCl
ke dalam tabung reaksi. Memanaskan setelah terbentuk endapan.
4. Memasukkan Pb(NO3)2 ke dalam tabung reaksi, menambahkan larutan
NaOH ke dalam tabung reaksi.
5. Memasukkan HgCl2 ke dalam tabung reaksi, menambahkan larutan
NaOH ke dalam tabung reaksi sampai terbentuk endapan.
6. Memasukkan HgCl2 ke dalam tabung reaksi, menambahkan Na2CO3
sampai terbentuk endapan lalu memanaskan sampai terjadi perubahan
warna.
7. Memasukkan larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi, menambahkan
KOH sampai terbentuk endapan, menambahkan HCl.
8. Mamasukkan larutan CaCl2 ke dalam tabung reaksi, menambahkan
K2CrO4 dan alkohol sampai terbentuk endapan . menambahkan asam
asetat encer (CH3COOH).

II.3.1 Analisa Anion

1. Memasukkan 5 tetes larutan Na2CO3 + 1 tetes larutan AgNO3


2. Memasukkan 5 tetes larutan Na2CO3 + 7 tetes larutan AgNO3.
Panaskan.
3. Memasukkan 5 tetes larutan Na2SO3 + 1 tetes larutan AgNO3 dalam
tabung reaksi, lalu kocok.
4. Memasukkan 5 tetes larutan Na2SO3 + 5 tetes larutan AgNO3 dalam
tabung reaksi, lalu mengocok.

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 10
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

5. Memasukkan 5 tetes Na2S2O3 dalam tabung reaksi + 6 tetes larutan


FeCl3.
6. Memasukkan 5 tetes larutan Na2S2O3 ke dalam tabung reaksi + 1 tetes
larutan AgNO3.
7. Memasukkan 5 tetes larutan KBr ke dalam tabung reaksi + 2 tetes
larutan Pb(NO3).
8. Memasukkan 5 tetes larutan KI ke dalam tabung reaksi + 1 tetes
larutan AgNO3.
9. Memasukkan 1 ml larutan KI ke dalam tabung reaksi lalu
menambahkan 4 tetes H2SO4(p).

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 11
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Data Pengamatan dan Pembahasan

Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
Analisa Kation
AgNO3 dimasukkan ke Ion Ag+ dan Cl- bereaksi membentuk
dalam tabung reaksi. AgCl. Sehingga dapat disimpulkan
Larutan putih
ditambah larutan NaCl. bahwa kation golongan I terutama
keruh dengan Ag+ + Cl-→ AgCl↓
Ag+ dapat bereaksi dengan ion
endapan putih
klorida dan membentuk endapan
putih.
AgNO3 dimasukkan ke Ion Ag+ bereaksi dengan ion OH-
dalam tabung reaksi. sehingga membentuk AgOH.
1
Ditambah larutan NaOH. Selanjutnya AgOH akan terurai
menjadi Ag2O yang mengendap dan
Larutan keruh 1
Ag+ + OH-→ AgOH↓
berwarna cokelat. Jadi dapat
dengan endapan 2 AgOH → Ag2O↓
2
disimpulkan bahwa kation golongan
cokelat tua. +H2O
I terutama Ag+ dapat bereaksi
dengan basa terutama yang memiliki
gugus OH- dan membentuk endapan
cokelat.
Pb(NO3)2 dimasukkan ke Pb2+ akan bereaksi dengan Cl-
Larutan bening
dalam tabung reaksi. membentuk PbCl2 yang berwarna
dan terbentuk
Larutan NaCl putih dan kurang larut. Sehingga
endapan putih.
ditambahkan. Pb2+ + 2Cl- → PbCl2↓ dapat disimpulkan bahwa kation
Setelah
dipanaskan setelah PbCl2↓ → Pb + Cl2+ -
golongan I terutama ion Pb2+ dapat
dipanaskan
2 terbentuk endapan. bereaksi dengan ion klor dan
endapan
membentuk endapan putih, yang jika
menghilang.
dipanaskan akan menghilang.
Pb(NO3)2 dimasukkan ke Larutan bening Pb2+ bereaksi dengan OH-
dalam tabung reaksi. tidak terbentuk Pb2+ + 2OH- → Pb(OH)2 membentuk Pb(OH)2. . Sehingga
Ditambah larutan NaOH. endapan dapat disimpulkan bahwa kation

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 12
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
golongan I terutama ion Pb2+ dapat
bereaksi dengan basa terutama yang
memiliki gugus OH- dan suatu
senyawa yang memiliki kelarutan
tinggi sehingga cenderung tidak
mengendap.
HgCl2 dimasukkan ke Ion Hg2+ bereaksi dengan ion OH-
dalam tabung reaksi. sehingga membentuk Hg(OH)2.
Larutan kuning
Ditambahkan larutan Selanjutanya dapat disimpulkan
bening, dan 1Hg2+ + 2OH-→Hg(OH)2↓
NaOH hingga terbentuk bahwa kation golongan I terutam ion
terbentuk endapan 2Hg(OH)
2 → HgO↓ + H2O
endapan. Hg2+ dapat bereaksi dengan klor dan
kuning.
akan membentuk endapan HgO yang
berwarna kuning.
HgCl2 dimasukkan ke Ion Hg2+ bereaksi dengan ion CO32-
dalam tabung reaksi. membentuk HgCO3. HgCO3 akan
3 Na2CO3 ditambahkan mengendap dengan warna coklat tua.
Larutan berwarna
hingga terbentuk endapan Pemanasan akan mengurai HgCO3
coklat bening
lalu dipanaskan hingga sehingga endapan berkurang. Dapat
dengan endapan 1
Hg2+ + CO32-→HgCO3↓
terjadi perubahan warna. disimpulkan bahwa kation golongan
cokelat. Setelah 2
HgCO3 → HgO + Hg +
I terutam ion Hg2+ dapat bereaksi
dipanaskan CO2↑
dengan ion karbonant dan akan
endapan
membentuk endapan HgCO3 yang
berkurang.
berwarna coklat. Dan akan
menimbulkan endapan HgO jika
dipanaskan.
Larutan FeCl3 dimasukkan FeCl3 direaksikan dengan KOH akan
ke dalam tabung reaksi. membentuk endapan Fe(OH)3. Dapat
Terbentuk
Ditambahkan KOH disimpulkan bahwa kation golongan
endapan berwarna
hingga terbentuk endapan. Fe +3OH →Fe(OH)3↓
3+ -
III terutama ion Fe3+ dapat bereaksi
4 cokelat.
Ditambahkan HCl. Fe(OH)3+H+→Fe3++H2O dengan gugus OH- pada basa dan
Lalu endapan
membentuk endapan coklat
larut
Fe(OH)3. penambahan HCl akan
melarutkan endapan tersebut.
Larutan CaCl2 Larutan berwarna CaCrO4 tidak larut dalam alkohol
CaCl2 + K2CrO4 →
5 dimasukkan ke dalam kuning keruh sehingga memebentuk endapan
CaCrO4↓ + KCl
tabung reaksi. dengan endapan kuning. Maka dapat disimpulkan

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 13
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
Ditambahkan K2CrO4 dan kuning bahwa kation golongan IV terutama
alkohol sampai terbentuk ion Ca2+ dapat bereaksi dengan ion
endapan. klorida dan membentuk endapan
berwarna kuning.
Ditambahkan asam asetat Maka dapat disimpulkan bahwa
encer (CH3COOH). endapan kuning yang dihasilkan
Larutan berwarna CaCrO4↓ + CH3COOH
dengan mereaksikan kation golongan
orange bening → Ca(CH3COOH)2 +
IV terutama ion Ca2+ dengan ion
tanpa endapan H2CrO4
klorida dapat larut dalam asam
lemah terutam asam asetat.
Analisa Anion
5 tetes larutan Na2CO3 Na2CO3 yang direaksikan dengan
dan 1 tetes larutan AgNO3 AgNO3 menghasilkan endapan
direaksikan. Ag2CO3 yang berwarna cokelat.
Larutan keruh,
Dapat disimpulkan bahwa anion
dengan endapan 2 Ag++CO32-→Ag2CO3↓
golongan okso diskret terutama ion
berwarna cokelat
CO32- dapat bereaksi dengan ion Ag+
dan membentuk endapan yang
berwarna cokelat.
5 tetes larutan Na2CO3 Penambahan volume AgNO3 pada
dan 7 tetes larutan AgNO3 reaksi menyebabkan kesetimbangan
direaksikan. bergeser ke arah kanan sehingga
Larutan berwarna
endapan Ag2CO3 yang terbentuk
keruh dengan
1 akan semakin banyak. Dapat
endapan cokelat 2 Ag++CO32-→Ag2CO3↓
disimpulkan bahwa anion golongan
yang semakin
okso diskret terutama ion CO32-
banyak
dapat bereaksi dengan ion Ag+ dan
membentuk endapan yang berwarna
cokelat.
Dipanaskan Dapat disimpulkan bahwa anion
golongan okso diskret terutama ion
Larutan berubah
CO32- bereaksi dengan ion Ag+ dan
menjadi bening
AgCO3→Ag2O↓ + CO2 ↑ membentuk endapan yang berwarna
dengan endapan
cokelat. Dan ketika dipanaskan
hitam
endapan akan terurai menjadi
endapan Ag2O yang berwarna hitam.

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 14
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
5 tetes larutan Na2SO3 dan Ag2SO3 yang terbentuk dari reaksi
1 tetes larutan AgNO3 tersebut merupakan garam yang
direaksikan, lalu dikocok. tidak larut dalam air yang
Larutan bening
Na2SO3 + 2AgNO3 → menyebabkan dapat terbentuk
tak terdapat
Ag2SO3 + 2NaNO3 endapan. Namun karena jumlah
endapan
pereaksi terlalu sedikit menyebabkan
larutan belum jenuh dan tidak
menimbulkan endapan
5 tetes larutan Na2SO3 dan Penambahan volume AgNO3 yang
5 tetes larutan AgNO3 direaksikan belum cukup untuk
direaksikan, lalu dikocok. membentuk adanya endapan.
Ag2SO3 telah terbentuk namun
2
karena konsentrasinya tergolong
sangat kecul maka cenderung tidak
terbentuk endapan. Namun begitu
Larutan tetap
Na2SO3 + 2AgNO3 → dapat disimpulkan terdapat ion SO23-
bening dan tidak
Ag2SO3 + 2NaNO3 dalam larutan. Namun konsentrasi
terbentuk endapan
yang kecil menyebabkan tidak
terbentuknya endapan. Maka
disimpulkan bahwa anion golongan
okso diskret terutama ion SO32+
dapat bereaksi dengan ion perak dan
membentuk senyawa yang tidak
mengendap.
5 tetes Na2S2O3 dan 6 Reaksi ion tersebut menghasilkan
tetes larutan FeCl3 senyawa Fe2(S2O3)3 yang sukar larut
direaksikan dalam tabung Larutan berwarna sehingga menimbulkan endapan
reaksi. ungu bening 2Fe3++3S2O32- berwarna putih. Maka dapat
dengan endapan →Fe2(S2O3)3↓ disimpulkan anion golongan okso
putih diskret terutama ion S2O32- dapat
3
bereaksi dengan ion Fe3+ dan
membentuk endapan putih.
5 tetes Na2S2O3 dan 6 Larutan berwarna Reaksi ion tersebut menghasilkan
tetes Pb(NO3)2, putih susu, setelah senyawa PbS2O3 yang membentuk
Pb2++S2O32-→PbS2O3↓
direaksikan dalam tabung dipanaskan endapan putih. Pemanasan yang
reaksi. Dipanaskan larutan menjadi dilakukan menyebabkan endapan

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 15
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
bening dengan putih terbentuk dengan jelas karena
endapan putih sebelumnya larutan terlihat sebagai
koloid tersuspensi. Maka dapat
disimpulkan anion golongan okso
diskret terutama ion S2O32- dapat
bereaksi dengan ion Pb2+ dan
membentuk endapan putih.
5 tetes larutan KBr dan 1 Dari reaksi ion tersebut, akan
tetes larutan AgNO3 dihasilkan AgBr dengan warna khas
direaksikan dalam tabung Larutan putih yaitu putih kekuningan. Dapat
reaksi. dengan endapan Ag +Br →AgBr↓
+ -
disimpulkan bahwa anion sederhana
putih kekuningan terutama ion Br- dapat bereaksi
dengan ion Ag+ dan membentuk
endapan berwarna putih kekuningan.
4
5 tetes larutan KBr dan 2 Garam PbBr2 yang terbentuk dari
tetes larutan Pb(NO3)2 hasil reaksi merupakan garam yang
direaksikan dalam tabung Terbantuk membentuk endapan putih. Dapat
reaksi. endapan berwarna Pb2+ + 2Br- → PbBr2 disimpulkan bahwa anion sederhana
putih terutama ion Br- dapat bereaksi
dengan ion Pb2+ dan membentuk
endapan berwarna putih.
5 tetes larutan KI dan 1 Garam AgI yang terbentuk
tetes larutan AgNO3 Larutan berwarna merupakan endapan yang berwarna
direaksikan dalam tabung kuning pucat putih. Dapat disimpulkan bahwa
Ag++I -→AgI↓
reaksi. terbentuk sedikit anion sederhana terutama ion I-
endapan putih dapat bereaksi dengan ion Ag+ dan
membentuk endapan berwarna putih.
1 ml Larutan KI dan 4 Reaksi antara KI dan H2SO4
5
tetes H2SO4 (p). direaksikan menyebabkan larutan berwarna
dalam tabung reaksi. KI + H2SO4 KHSO4 kuning bening. Reaksi ion tersebut
Larutan berwarna
+ HI akan membentuk gas I2. Dapat
kuning tanpa
2 HI + H2SO4 I2 + disimpulkan bahwa anion sederhana
endapan
SO2 + 2 H2O terutama ion I- dapat bereaksi
dengan ion H+ akan membentuk gas
I2.

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 16
Reaksi Pengenalan Kation dan Anion

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

 Kation yang dikenal dalam praktikum ini adalah Ag+, Pb2+, Hg2+, Ca2+, dan Fe3+
 Anion yang dikenal dalam praktikum ini adalah CO32-, S2O32-, Br-, SO32-, dan I-.
 Dalam analisa kualitatif, reaksi digunakan adalah reaksi-reaksi organoleptik.

DAFTAR PUSTAKA

Shvehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media

Pustaka: Jakarta.

Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.

Anonim. 2010. Stoikiometri Larutan.


http://www.bimbelsmes.com/artikel/rangkuman/KimXI/ R-StoikiometriLarutan.pdf.
08-07-10. 15 : 37

A, Svehla G. 1985. Buku Teks Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro bagian 1. Jakarta: T.
Kalman Media

Day Jr, R. A dan Underwood, A L. 1989. Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga : Jakarta

Shofyan. 2010. http://forum.um.ac.id/kelarutan-garam. 08-07-10, 15 : 25

Politeknik Negeri Samarinda 2014


Laboratorium Kimia Analitik Klasik
Jurusan Teknik Kimia 17

Anda mungkin juga menyukai