BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Dapat menyebutkan prosedur analisa berbagai macam anion dan menuliskan
reaksinya.
1.1.2 Dapat menyebutkan prosedur analisa berbagai macam kation dan menuliskan
reaksinya.
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai satu fase padat
keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal atau koloid, dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan
menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molal dari larutan jenuhnya.
Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan,
konsentrasi, dan komposisi pelarut.
I.2.4 Ion
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion,
karena dia tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu
atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke katode. Proses
pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi
ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang
hilang atau diperoleh. (id.wikipedia.org)
Ion pertama kali disajikan dalam bentuk teori oleh Michael Faraday
pada sekitar tahun 1830, untuk menggambarkan mengenai bagian molekul
yang bergerak ke arah anode atau katode dalam suatu tabung hampa udara
(vacuum tube, CRT). Namun, mekanisme peristiwa ini baru dideskripsikan
Larutan ion adalah larutan yang mengandung ion yang dapat bergerak
bebas sehingga bisa menghantarkan arus listrik. Anion adalah ion bermuatan
negatif, sedangkan kation adalah ion yang bermuatan positif. Masing-masing
anion dan kation dapat dianalisis menggunakan metode khusus.
(id.wikipedia.org)
Kation – kation akan membentuk reaksi yang khas pada setiap jenis
kation, beberapa jenis reaksi kation diantaranya :
1. Golongan I
Ag+
1. Ag+ + HCL → AgCL ↓ putih + H-
2. 2Ag+ + 2 NaOH → 2AgOH + 2Na+ ↓ coklat
3. 2Ag+ + 2NH4 OH → 2 AgOH → NH+
Pb2+
1. Pb2+ + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 Na+
2. Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2Pb(OH)4
3. Pb2+ +2 NH4OH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 NH4+
4. Pb2+ + 2KI → PbI2
2. Golongan II
Hg2+
1. Hg2+ + 2KI → HgI2 ↓ merah + 2k+
HgI2 +2 KI → K2 HgI2
2. Hg2+ + 2 NaOH → Hg(OH)2 ↓ kuning +2 Na+
3. Hg2+ +2 NH4OH →Hg(OH)2 ↓ putih + 2NH4+
4. Hg2+ + 2CuSO4 → Hg(SO4 )2 + 2 CU2+
CU2+
1. CU2+ + 2KI → CUI2 + 2K+
2. CU2+ + 2 NaOH → CU(OH)2 ↓ biru + 2nA+
3. CU2+ + 2NH4 OH → CU (OH)2 ↓biru + 2NH
Cd2+
1. Cd2+ + KI →
2. Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 + 2 Na+
Cd (OH)2 + NaOH → Cd(OH04 ↓ putih
3. Cd2+ + 2 NH4OH → Cd(OH)2 + 2 NH+
3. Golongan III
Golongan III A
Fe2+
1. Fe2+ + 2NaOH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2Na+
2. Fe2+ + 2NH4OH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2NH4+
3. Fe2+ + 2K4Fe(CN)6 → K4 {Fe(CN)6} ↓ biru + 4k+
4. Fe2+ + KSCN → Fe(SCN)2 + 2K+
Fe3+
1. Fe3+ + 3 NaOH → Fe(OH)3 ↓ kuning + 3Na+
2. Fe3+ + 3 NH4 OH → Fe(OH)3 ↓ Kuning + 3NH4+
3. Fe3+ + 3K4Fe(CN)6}2 → K4{Fe(CN)6}2 ↓ biru +3k+
4. Fe3+ + 3KCNS → Fe(SCN)3 + 3K+
Al3+
1. Al3+ + 3NaOH → Al(OH)3 ↓ putih + 3Na+
2. Al3+ + 3NH4OH → Al(OH)3 ↓ putih + 3NH4+
Golongan III B
Zn2-
1. Zn2- + NaOH → Zn(OH)2 ↓ putih + 2Na+
2. Zn2- + Na2CO3 → ZN(CO3)2 ↓ putih + 2Na+
3. Zn2- + K4Fe(CN )6 → Zn4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
Ni2+
1. Ni2+ + 2NaOH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2Na+
2. Ni2+ + NH4OH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2NH4+
3. Ni2+ + 2Na2CO3 → Ni(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na
4. Ni2+ + K4Fe(CN)6 → Ni4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
CO2-
1. CO2- + NH4OH → CO(OH)2 ↓ hijau + 2NH4
2. CO2- + 2NaOH → CO9OH)2 ↓ biru + 2Na+
3. CO2- + K4Fe(CN)6 → CO4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
4. CO2- + 2Na2CO3 → CO(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na
4. Golongan IV
Ba2-
1. Ba2- + k2 CrO4 → BaCrO4 ↓ kuning
2. Ba2- + Na2CO3 → BaCO3 ↓ putih
Uji nyala
Ba → kuning kehijauan
Ca2+
1. Ca2+ + K2CrO4 → CaCrO4 Lart. Kuning +2K+
2. Ca2+ + Na2 CO3 → CaCO3 + 2Na+
Untuk uji nyala
Ca → merah kekuningan.
Sr2+
5. Golongan V
Mg2+
1. Mg2+ + 2 NaOH → Mg(OH)2 putih + 2Na+
2. Mg2+ + 2 NH4OH → Mg(OH)2 tetap + 2NH4+
3. Mg2+ + Na3CO(NO2)6 → Mg3{CO(NO2)6} Lart. Merah darah +
3Na
12. Garam kromat sedikit larut dalam air kecuali garam dari
alkali dan alkali tanah (tidak termasuk barium)
13. Garam dari tiosulfat umunya larut dalam air.
14. Asam oksalat, format, tartat dan sitrat tidak larut dalam air
kecuali garam dari alkali tanah.
Anion golongan A
Cl-
1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ (putih) + NO3-
AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-
2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 ↓ (putih) + 2 CH3COO-
3. Cl- + PbNO3 → PbCl2 + NO3-
I-
1. I- + AgNO3 → AgI ↓ (putih) + NO3-
2. 2I- + Ba(NO3)2 → BaI2 ↓ + NO3-
3. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 ↓ + 2 CH3COO-
SCN-
1. SCN- + AgNO3 → AgSCN ↓ (putih) + NO3
2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 ↓ (putih) + 2CH3COO-
3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 ↓ (putih) + 2CH3COO-
Golongan B
S2-
1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ (hitam) + 2NO3
Ag2S + HNO3
2. S2- + FeCl3 → FeS ↓ (hitam) + 3Cl-
3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 ↓ (hitam) + 2CH3COO-
Golongan C
CH3 COO-
1. CH3COO- + H2SO4 → CH3 COOH + SO42-
2. CH3COO- + Ba(NO3)2 → CH3COOBa + 2NO3-
Golongan D
SO32-
1. SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 ↓ (putih) + 2 NO3
Ag2SO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2SO4
2. SO32- + Ba(NO3 )2 → BaSO3 ↓ (putih) + 2NO3
BaSO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + H2SO3
3. SO32- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 ↓ (putih) + 2CH3 COO-
PbSO3 + 2HNO3 → Pb(NO3) 2 + H2SO3
CO3 2-
Golongan E
S2O3
1. S2O32- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl-
2. Pb(CH3COO)2 + S2O32- → PbS2O3 ↓ (putih) + 2CH3COO-
Golongan F
PO43-
1. PO43- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 ↓ (putih) + 2NO3-
2. PO43- + FeCl3 → FePO4 ↓(kuning) + 3 Cl-
BAB II
METODOLOGI
II.1 Alat
a. Tabung reaksi
b. Beaker gelas 500 mL
c. Hot plate
d. Pipet ukur 10 mL
e. Pipet tetes
f. Bulp
g. gegep
h. botol semprot
II.2 Bahan
k. CaCl2(aq)
a. AgNO3(aq)
l. Na2SO3(aq)
b. HCl(aq)
m. Na2S2O3(aq)
c. NaOH(aq)
n. KBr(aq)
d. Pb(NO3)2(aq)
o. KI(aq)
e. HgCl2(aq)
p. NaCl
f. Na2CO3(aq)
g. FeCl3
h. KOH(aq)
i. K2CrO4(aq)
j. CH3COOH(aq)
BAB III
Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
Analisa Kation
AgNO3 dimasukkan ke Ion Ag+ dan Cl- bereaksi membentuk
dalam tabung reaksi. AgCl. Sehingga dapat disimpulkan
Larutan putih
ditambah larutan NaCl. bahwa kation golongan I terutama
keruh dengan Ag+ + Cl-→ AgCl↓
Ag+ dapat bereaksi dengan ion
endapan putih
klorida dan membentuk endapan
putih.
AgNO3 dimasukkan ke Ion Ag+ bereaksi dengan ion OH-
dalam tabung reaksi. sehingga membentuk AgOH.
1
Ditambah larutan NaOH. Selanjutnya AgOH akan terurai
menjadi Ag2O yang mengendap dan
Larutan keruh 1
Ag+ + OH-→ AgOH↓
berwarna cokelat. Jadi dapat
dengan endapan 2 AgOH → Ag2O↓
2
disimpulkan bahwa kation golongan
cokelat tua. +H2O
I terutama Ag+ dapat bereaksi
dengan basa terutama yang memiliki
gugus OH- dan membentuk endapan
cokelat.
Pb(NO3)2 dimasukkan ke Pb2+ akan bereaksi dengan Cl-
Larutan bening
dalam tabung reaksi. membentuk PbCl2 yang berwarna
dan terbentuk
Larutan NaCl putih dan kurang larut. Sehingga
endapan putih.
ditambahkan. Pb2+ + 2Cl- → PbCl2↓ dapat disimpulkan bahwa kation
Setelah
dipanaskan setelah PbCl2↓ → Pb + Cl2+ -
golongan I terutama ion Pb2+ dapat
dipanaskan
2 terbentuk endapan. bereaksi dengan ion klor dan
endapan
membentuk endapan putih, yang jika
menghilang.
dipanaskan akan menghilang.
Pb(NO3)2 dimasukkan ke Larutan bening Pb2+ bereaksi dengan OH-
dalam tabung reaksi. tidak terbentuk Pb2+ + 2OH- → Pb(OH)2 membentuk Pb(OH)2. . Sehingga
Ditambah larutan NaOH. endapan dapat disimpulkan bahwa kation
Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
golongan I terutama ion Pb2+ dapat
bereaksi dengan basa terutama yang
memiliki gugus OH- dan suatu
senyawa yang memiliki kelarutan
tinggi sehingga cenderung tidak
mengendap.
HgCl2 dimasukkan ke Ion Hg2+ bereaksi dengan ion OH-
dalam tabung reaksi. sehingga membentuk Hg(OH)2.
Larutan kuning
Ditambahkan larutan Selanjutanya dapat disimpulkan
bening, dan 1Hg2+ + 2OH-→Hg(OH)2↓
NaOH hingga terbentuk bahwa kation golongan I terutam ion
terbentuk endapan 2Hg(OH)
2 → HgO↓ + H2O
endapan. Hg2+ dapat bereaksi dengan klor dan
kuning.
akan membentuk endapan HgO yang
berwarna kuning.
HgCl2 dimasukkan ke Ion Hg2+ bereaksi dengan ion CO32-
dalam tabung reaksi. membentuk HgCO3. HgCO3 akan
3 Na2CO3 ditambahkan mengendap dengan warna coklat tua.
Larutan berwarna
hingga terbentuk endapan Pemanasan akan mengurai HgCO3
coklat bening
lalu dipanaskan hingga sehingga endapan berkurang. Dapat
dengan endapan 1
Hg2+ + CO32-→HgCO3↓
terjadi perubahan warna. disimpulkan bahwa kation golongan
cokelat. Setelah 2
HgCO3 → HgO + Hg +
I terutam ion Hg2+ dapat bereaksi
dipanaskan CO2↑
dengan ion karbonant dan akan
endapan
membentuk endapan HgCO3 yang
berkurang.
berwarna coklat. Dan akan
menimbulkan endapan HgO jika
dipanaskan.
Larutan FeCl3 dimasukkan FeCl3 direaksikan dengan KOH akan
ke dalam tabung reaksi. membentuk endapan Fe(OH)3. Dapat
Terbentuk
Ditambahkan KOH disimpulkan bahwa kation golongan
endapan berwarna
hingga terbentuk endapan. Fe +3OH →Fe(OH)3↓
3+ -
III terutama ion Fe3+ dapat bereaksi
4 cokelat.
Ditambahkan HCl. Fe(OH)3+H+→Fe3++H2O dengan gugus OH- pada basa dan
Lalu endapan
membentuk endapan coklat
larut
Fe(OH)3. penambahan HCl akan
melarutkan endapan tersebut.
Larutan CaCl2 Larutan berwarna CaCrO4 tidak larut dalam alkohol
CaCl2 + K2CrO4 →
5 dimasukkan ke dalam kuning keruh sehingga memebentuk endapan
CaCrO4↓ + KCl
tabung reaksi. dengan endapan kuning. Maka dapat disimpulkan
Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
Ditambahkan K2CrO4 dan kuning bahwa kation golongan IV terutama
alkohol sampai terbentuk ion Ca2+ dapat bereaksi dengan ion
endapan. klorida dan membentuk endapan
berwarna kuning.
Ditambahkan asam asetat Maka dapat disimpulkan bahwa
encer (CH3COOH). endapan kuning yang dihasilkan
Larutan berwarna CaCrO4↓ + CH3COOH
dengan mereaksikan kation golongan
orange bening → Ca(CH3COOH)2 +
IV terutama ion Ca2+ dengan ion
tanpa endapan H2CrO4
klorida dapat larut dalam asam
lemah terutam asam asetat.
Analisa Anion
5 tetes larutan Na2CO3 Na2CO3 yang direaksikan dengan
dan 1 tetes larutan AgNO3 AgNO3 menghasilkan endapan
direaksikan. Ag2CO3 yang berwarna cokelat.
Larutan keruh,
Dapat disimpulkan bahwa anion
dengan endapan 2 Ag++CO32-→Ag2CO3↓
golongan okso diskret terutama ion
berwarna cokelat
CO32- dapat bereaksi dengan ion Ag+
dan membentuk endapan yang
berwarna cokelat.
5 tetes larutan Na2CO3 Penambahan volume AgNO3 pada
dan 7 tetes larutan AgNO3 reaksi menyebabkan kesetimbangan
direaksikan. bergeser ke arah kanan sehingga
Larutan berwarna
endapan Ag2CO3 yang terbentuk
keruh dengan
1 akan semakin banyak. Dapat
endapan cokelat 2 Ag++CO32-→Ag2CO3↓
disimpulkan bahwa anion golongan
yang semakin
okso diskret terutama ion CO32-
banyak
dapat bereaksi dengan ion Ag+ dan
membentuk endapan yang berwarna
cokelat.
Dipanaskan Dapat disimpulkan bahwa anion
golongan okso diskret terutama ion
Larutan berubah
CO32- bereaksi dengan ion Ag+ dan
menjadi bening
AgCO3→Ag2O↓ + CO2 ↑ membentuk endapan yang berwarna
dengan endapan
cokelat. Dan ketika dipanaskan
hitam
endapan akan terurai menjadi
endapan Ag2O yang berwarna hitam.
Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
5 tetes larutan Na2SO3 dan Ag2SO3 yang terbentuk dari reaksi
1 tetes larutan AgNO3 tersebut merupakan garam yang
direaksikan, lalu dikocok. tidak larut dalam air yang
Larutan bening
Na2SO3 + 2AgNO3 → menyebabkan dapat terbentuk
tak terdapat
Ag2SO3 + 2NaNO3 endapan. Namun karena jumlah
endapan
pereaksi terlalu sedikit menyebabkan
larutan belum jenuh dan tidak
menimbulkan endapan
5 tetes larutan Na2SO3 dan Penambahan volume AgNO3 yang
5 tetes larutan AgNO3 direaksikan belum cukup untuk
direaksikan, lalu dikocok. membentuk adanya endapan.
Ag2SO3 telah terbentuk namun
2
karena konsentrasinya tergolong
sangat kecul maka cenderung tidak
terbentuk endapan. Namun begitu
Larutan tetap
Na2SO3 + 2AgNO3 → dapat disimpulkan terdapat ion SO23-
bening dan tidak
Ag2SO3 + 2NaNO3 dalam larutan. Namun konsentrasi
terbentuk endapan
yang kecil menyebabkan tidak
terbentuknya endapan. Maka
disimpulkan bahwa anion golongan
okso diskret terutama ion SO32+
dapat bereaksi dengan ion perak dan
membentuk senyawa yang tidak
mengendap.
5 tetes Na2S2O3 dan 6 Reaksi ion tersebut menghasilkan
tetes larutan FeCl3 senyawa Fe2(S2O3)3 yang sukar larut
direaksikan dalam tabung Larutan berwarna sehingga menimbulkan endapan
reaksi. ungu bening 2Fe3++3S2O32- berwarna putih. Maka dapat
dengan endapan →Fe2(S2O3)3↓ disimpulkan anion golongan okso
putih diskret terutama ion S2O32- dapat
3
bereaksi dengan ion Fe3+ dan
membentuk endapan putih.
5 tetes Na2S2O3 dan 6 Larutan berwarna Reaksi ion tersebut menghasilkan
tetes Pb(NO3)2, putih susu, setelah senyawa PbS2O3 yang membentuk
Pb2++S2O32-→PbS2O3↓
direaksikan dalam tabung dipanaskan endapan putih. Pemanasan yang
reaksi. Dipanaskan larutan menjadi dilakukan menyebabkan endapan
Pembahasan Dan
No. Kegiatan Pengamatan Reaksi
Kesimpulan
bening dengan putih terbentuk dengan jelas karena
endapan putih sebelumnya larutan terlihat sebagai
koloid tersuspensi. Maka dapat
disimpulkan anion golongan okso
diskret terutama ion S2O32- dapat
bereaksi dengan ion Pb2+ dan
membentuk endapan putih.
5 tetes larutan KBr dan 1 Dari reaksi ion tersebut, akan
tetes larutan AgNO3 dihasilkan AgBr dengan warna khas
direaksikan dalam tabung Larutan putih yaitu putih kekuningan. Dapat
reaksi. dengan endapan Ag +Br →AgBr↓
+ -
disimpulkan bahwa anion sederhana
putih kekuningan terutama ion Br- dapat bereaksi
dengan ion Ag+ dan membentuk
endapan berwarna putih kekuningan.
4
5 tetes larutan KBr dan 2 Garam PbBr2 yang terbentuk dari
tetes larutan Pb(NO3)2 hasil reaksi merupakan garam yang
direaksikan dalam tabung Terbantuk membentuk endapan putih. Dapat
reaksi. endapan berwarna Pb2+ + 2Br- → PbBr2 disimpulkan bahwa anion sederhana
putih terutama ion Br- dapat bereaksi
dengan ion Pb2+ dan membentuk
endapan berwarna putih.
5 tetes larutan KI dan 1 Garam AgI yang terbentuk
tetes larutan AgNO3 Larutan berwarna merupakan endapan yang berwarna
direaksikan dalam tabung kuning pucat putih. Dapat disimpulkan bahwa
Ag++I -→AgI↓
reaksi. terbentuk sedikit anion sederhana terutama ion I-
endapan putih dapat bereaksi dengan ion Ag+ dan
membentuk endapan berwarna putih.
1 ml Larutan KI dan 4 Reaksi antara KI dan H2SO4
5
tetes H2SO4 (p). direaksikan menyebabkan larutan berwarna
dalam tabung reaksi. KI + H2SO4 KHSO4 kuning bening. Reaksi ion tersebut
Larutan berwarna
+ HI akan membentuk gas I2. Dapat
kuning tanpa
2 HI + H2SO4 I2 + disimpulkan bahwa anion sederhana
endapan
SO2 + 2 H2O terutama ion I- dapat bereaksi
dengan ion H+ akan membentuk gas
I2.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kation yang dikenal dalam praktikum ini adalah Ag+, Pb2+, Hg2+, Ca2+, dan Fe3+
Anion yang dikenal dalam praktikum ini adalah CO32-, S2O32-, Br-, SO32-, dan I-.
Dalam analisa kualitatif, reaksi digunakan adalah reaksi-reaksi organoleptik.
DAFTAR PUSTAKA
Shvehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media
Pustaka: Jakarta.
A, Svehla G. 1985. Buku Teks Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro bagian 1. Jakarta: T.
Kalman Media
Day Jr, R. A dan Underwood, A L. 1989. Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga : Jakarta