Anda di halaman 1dari 4

NAMA : CINDI ROMA RIANA HARAHAP

NIM : 4211131013
KELAS : PSPK 2021 B
MK : BIOLOGI UMUM
DOSEN PENGAMPU : Drs. Muhammad Yusuf Nasution M.Si

1. Longsor terjadi di PDAM Tirtanadi Sibolangit pada tanggal 23 Oktober 2021 telah
menewaskan 3 orang sekeluarga karena mobilnya tertimpa batuan besar, demikian juga
pada tanggal 21 Nopember 2021 sebuah mobil tertimpa pohon tumbang, sehingga terjadi
masalah degradasi lingkungan.  Bagaimanakah upaya yang mungkin dapat dilakukan 
untuk meminimalisir/menghindari kemungkinan terjadinya kembali longsor seperti
tersebut di atas? 

Jawab : Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir atau menghindari terjadinya
kemungkinan kembali longsor seperti kasus diatas adalah dengan melakukan :
1.Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak
berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu mendaur
ulang barang ataupun sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant  yaitu menimbun
sampah organik untuk dijadikan kompos.
2.Reboisasi atau tebang pilih tanam
3.Bioremidiasi yaitu  pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang
akan dibuang harus di bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini
limbah yang akan dibuang tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
4.Rehabilitasi lahan yaitu Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan
fisik untuk bisa di fungsikan lagi.
5.Reklamasi pantai Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai untuk
menyelamatkan lahan yang ktitis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih produktif.
Adanya lahan kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang dilakukan oleh manusia. Nah
dengan reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini menjadi Cara Menanggulangi Kerusakan
Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia.Jika di perhitungkan antara penambangan pasir dan
biaya yang dibutuhkan untuk reklamasi pantai tidaklah seberapa. Justru lebih banyak biaya yang
digunakan untuk mereklamasi pantai.
6. Jangan Membuat Kolam Atau Sawah Di Atas Lereng
7.Tidak Mendirikan Rumah Di Bawah Tebing.
8.Jangan Menebang Pohon Di Sekitar Lereng.
9.Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus.
10.Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai.
11.Lakukan upaya preventif
12.Harus ada intervensi dari pemerintah

2. Perbanyakan tanaman biji adalah melalui biji, sekarang ini sudah banyak ditemukan
buah tanpa biji, bagaimana melestarikan buah tersebut?
Jawab :
a. Perbiakan Vegetatif : Perbanyakan secara pemotongan merupakan perbanyakan yang
menggunakan bagian kecil tanaman, lalu menempatkannya pada kondisi yang memungkinkan
untuk berkembang menjadi tanaman baru. Bahan perbanyakan dapat berupa potongan ranting,
akar, pucuk, dan daun. Cara ini dikenal dengan perbanyakan cara setek. Ada beberapa cara
memperbanyak vegetatif Buah-buahan tanpa biji yang telah dikenal maupun yang masih dalam
tahap penelitian. Secara garis besar dikelompokkan menjadi pemisahan (division) dan
pemotongan (cutting).
b. Perbanyakan Generatif : Pengembang biakan generatif yang menggunakan biji pada
tanaman tanpa biji memerlukan teknik tertentu. Pada buah tanpa biji. Hama semangka yang
diperbanyak dengan biji. Hal ini dirasa jauh Iebih praktis. murah, dan mudah dilakukan.
c. Kultur Jaringan Pada Tanaman : Kultur jaringan adalah suatu teknik mengisolasi bagian
tanaman (eksplan) seperti sel, jaringan, dan organ dari lingkungan alamnya, kemudian
menumbuhkannya pada media buatan dalam keadaan steril. Bagian tanaman ini lalu membelah.
mengalami pertambahan plasma kemudian berkembang membentuk organ baru. Dengan cara ini
akan dihasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat.
Perbanyakan ini juga tidak tergantung pada iklim dan musim dan bila eksplan diambil dari
tanaman yang sehat, akan dihasilkan tanaman yang bebas penyakit. Selain pada semangka,
beberapa buah-buah tanpa biji atau berbiji kempes berpotensi untuk diperbanyak melalui teknik
kultur jaringan. Komoditas durian, rambutan, dan alpukat sudah dicoba dikembangkan melalui
kultur jaringan oleh lembaga penelitian

3. Pembuatan tape merupakan salah satu proses fermentase, apa akibatnya jika ubi yang
digunakan terlalu matang dimasak atau ragi yang digunakan kurang!
Jawab : Jika ubi yang digunakan terlalu matang dimasak maka tape akan lembek dan Pembuatan
tape dengan takaran ragi terlalu sedikit mengakibatkan proses fermentasi menjadi lambat.

4. Keanekaragaman pangan di Indonesia merupakan daya dukung untuk kesejahteraan


hidup manusia, bagaimanakah jika rekayasa hayati (Bio-engineering) tidak terlaksana?
Jawab :
Negara tidak akan berkembang dan menjadi Negara terbelakang, Negara tidak akan bisa
mengikuti perkembangan zaman, banyak keaneka ragaman hayati yang tidak dimanfaatkan,
sehingga:

a. Industri Makanan dan Minuman tidak berkembang


b. Industri Energi tidak berkembang
c. Industri Vaksin, Farmasi, Kosmetik dan Obat Herbal tidak berkembang
d. Proyek Lingkungan tidak berkembang
e. Upaya pemanfaatan sumber energi alternatif seperti sumber daya hayati.
f. Terkendalanya perkembangan teknologi pada sistem pertanian.
g. Terkendalanya sistem produksi massal, perhitungan struktur, mekanisasi, labor/SDM dan
teknologi proses hilir.

5.Produk eksport dari Indonesia ditolak negara lain, hal ini merupakan kendala yang
dihadapi Indonesia untuk menyahuti tantangan revolusi industri 4.0.  Mengapa produk
eksport Indonesia ditolak?
Jawab :
1.Perjanjian bilateral
2.Diskriminasi rokok kretek Indonesia
3.CPO Indonesia dianggap tidak ramah lingkungan dan rawan pelanggaran HAM
4.Dicampur kimia
5.Kurang higienis

6.Satu  jenis spesies menempati 2 ekosistem yang berbeda.  Satu ekosistem sangat cocok
sebagai habitat spesies tersebut, sedangkan ekosistem yang satu lagi berbeda dengan
habitatnya.  Bagaimana spesies tersebut dapat bertahan hidup di kedua ekosistem
tersebut?
Jawab :
Ekoistem yang sudah sesuai dengan habitatnya mungkin akan terus seimbang, karena segala
kebutuhan untuk bertahan hidup telah tersedia Sedangkan Ekosistem yang hidup di beda habitat
harus bisa beradaptasi dengan habitatnya, karena jika tidak bisa beradaptasi maka ekosistem
tersebut tidak akan seimbang dan species tersebut akan terancam punah. Dimana ia tidak mampu
bertahan hidup dan menjadi korban atas Seleksi Alam.
Untuk bertahan hidup di ekosistem yang berbeda dengan habitatnya,spesies tersebut dapat
melakukan yang namanya adaptasi yaitu salah satu cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.Ada beberapa bentuk yaitu :
A.Adaptasi morfologi menyesuaikan bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat
tinggalnya. Adapun bagian-bagian tubuh yang biasa diubah seperti alat gerak, bentuk mulut,
maupun bentuk tubuh secara keseluruhan.Di samping itu, penyesuaian ini dilakukan agar
mendapatkan makanan serta bentuk tubuh yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Beberapa
contoh adaptasi morfologi biasanya terjadi pada bentuk alat mulut serangga, bentuk daun
tumbuhan, bentuk kaki burung, dan lain sebagainya.
B.Adaptasi fisiologi merupakan proses penyesuaian metabolisme atau fungsi kerja organ
makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan sekitar. Proses adaptasi ini menjadi salah satu
penyesuaian diri yang cukup sulit diidentifikasi, sebab proses ini terjadi di dalam tubuh. Namun,
biasanya adaptasi fisiologi ini meliputi organ pernapasan, organ sirkulasi darah, organ
pencernaan, dan beberapa organ lainnya.
C. Macam adaptasi berikutnya ialah adaptasi perilaku. Proses adaptasi ini menyesuaikan tingkah
laku makhluk hidup terhadap situasi serta keadaan di lingkungan tempat tinggal. Secara umum,
adaptasi perilaku selain untuk mendapatkan makanan, juga untuk melindungi diri dari
predator.Adaptasi perilaku banyak terjadi pada hewan, hal ini sebagai bentuk respon terhadap
kondisi atau rangsangan dari luar. Adapun contoh dari jenis adaptasi ini ialah penyesuaian waktu
makhluk hidup dalam melakukan aktivitasnya dan hibernasi penyamaran warna tubuh
D.Lingkungan serta tanah yang ditumbuhi oleh suatu tanaman dapat memengaruhi proses
adaptasi. Seperti halnya kaktus yang melakukan penyesuaian bentuk tubuh dengan mengubah
daun lebih ramping dan menyimpan banyak air pada batangnya. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi penguapan yang terjadi akibat kondisi lingkungan dengan suhu ekstrem.
E. Adaptasi pada hewan dapat mencakup ketiga jenis adaptasi, morfologi, fisiologi, dan perilaku.
Adaptasi pada hewan ini dapat dilihat dari mulut serangga yang tidak sama serta bentuk kaki
burung yang berbeda.Adapun contoh adaptasi fisiologi pada hewan ialah cara ikan saat
menyeimbangkan kadar garam di dalam tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai