KELOMPOK IV
NAMA :
-SRI WAHYUNI
-ERNA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela" ini. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus.
tugas Ushul Fiqih dengan judul "Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela". Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa
diperbaiki.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Objek Pembicaraan Akhlak Terpuji ....................................2
B. Saran ...........................................................................................................14
BAB I
iii
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagaimana Rasulullah SAW. diutus oleh Allah SWT. dengan salah satu misinya
Secara umum ada dua macam akhlak yang kita kenal, akhlak mahmudah
dan akhlak mazmumah. Akhlak mahmudah adalah akhlak yang mulia yang harus dan
wajib dilakukan oleh seluruh umat muslim. Dan akhlak mazmumah ialah akhlak yang
Bagi umat muslim, akhlak yang paling mulia adalah akhlak mahmudah
yang terdapat pada diri Rasulullah SAW. karena sifat dan perangainya merupakan
contoh teladan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan objek pembahasan akhlak terpuji?
2. Bagaimana pengertian dan objek pembahasan akhlak tercela?
3. Bagaiamana metode pendidikan akhlak?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan objek pembahasan akhlak terpuji.
2. Mengetahui pengertian dan objek pembahasan akhlak tercela.
3. Mengetahui metode pendidikan akhlak.
BAB II
1
PEMBAHASAN
semua adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam agama islam serta
1. Taat lahir
lahir adalah:
a. Tobat, dikategorikan kepada taat lahir dilihat dari sikap dan tingkah laku
menurut para sufi adalah fase awal perjalanan menuju Allah (taqarub ila
Allah).
2
3
dan kemungkaran.
2. Taat batin
Taat batin adalah segala sifat yang baik, yang etrpuji yang dilakukan
oleh anggota batin (hati). Beberapa perbuatan yang dikategorikan taat batin
adalah:
bahwa semua yang dihadapi adalah ujian dan cobaan dari Allah Swt.
1
Zahruddin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.
158-159.
4
dengan taat lahir, karena batin merupakan penggerak dan sebab bagi
(akhlak terpuji dan akhlak tercela). Semakin baik tingkat pendidikan dan
Saw.
olehnya.
rintangannya.
a. Meningkatkan wibawa.
2. Bagi sosial
saling melindungi, saling menjaga dan saling peduli satu sama lainnya
2
Zahruddin AR, Pengantar Studi Akhlak, h. 162-164.
7
muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada
kebinasaan dan kehancuran diri, yang tentu saja bertentangan dengan fitrahnya untuk
1. Dunia dan isinya, yaitu berbagai hal yang bersifat material (harta, kedudukan)
yang ingin dimiliki manusia sebagai kebutuhan dalam melangsungkan
3. Setan (iblis). Setan adalah musuh manusia yang paling nyata, ia menggoda
4. Nafsu. Nafsu ada kalanya baik (muthmainah) dan ada kalanya buruk
Pada dasarnya sifat dan perbuatan yang tercela dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Maksiat Lahir
Allah SWT.
nahi mungkar.
domba).
2. Maksiat Batin
tidak terlihat, dan lebih sukar dihilangkan. Selama maksiat batin belum
dilenyapkan, maksiat lahir tidak bisa dihindarkan dari manusia. Bahkan para
sufi menganggap maksiat batin sebagai najis maknawi, yang karena adanya
najis tersebut, tidak memungkinkan mendekati Tuhan (taqarrub ila Allah)
Maksiat batin berasal dari dalam hati manusia, atau digerakkan oleh tabiat
hati. Sedangkan tabiat hati memiliki sifat yang tidak tetap, terbolak-balik,
Hati terkadang baik, simpati, dan kasih sayang, tetapi disaat lainnya hati
dalam hati, sebagai salah satu hasil godaan setan terhadap manusia.
b. Dongkol (hiqd), perasaan jengkel yang ada di dalam hati atau buah
Selain beberapa sifat tersebut, masih banyak sifat tercela lainnya. Menurut
(terapi) untuk mengatasi akhlak tercela, menurut Ahmad Amin ada 2 cara,
yaitu:
akhlaknya.
Mendidik akhlak anak merupakan pekerjaan yang bernilai tinggi dan paling
penting, dimana hatinya suci bagaikan mutiara yang cemerlang dan jiwanya
sederhana yang kosong dari segala lukisan dan ukiran padanya, serta condong kepada
sesuatu yang mengotorinya. Jika ia dibiasakan dengan kebiasaan yang baik, maka ia
3
Zahruddin AR, Pengantar Studi Akhlak, h. 153-158.
11
akan tumbuh menjadi baik, dan ia akan hidup bahagia di dunia dan akhirat, dan
a. Metode Alami
dengan akal, syahwat, dan nafsu. Semua anugerah tersebut berjalan sesuai
dengan hajat hidup manusia yang diperlukan adanya keseimbangan. Metode
alami ini adalah suatu metode dimana akhlak yang baik diperoleh melalui
seperti halnya berakhlak baik. Sebab bila dia berbuat jahat, sebenarnya sangat
bertentangan dan tidak dikehendaki oleh jiwa (hati) yang mengandung fitrah
tadi. Meskipun demikian, metode ini tidak bisa diharapkan csecara pasti tanpa
pengalaman, latihan dan lain-lain, tetapi paling tidak metode alami ini jika
dipelihara dan dipertahankan akan melakukan akhlak yang baik sesuai dengan
fitrah dan suara hati manusia. Metode ini cukup efektif untuk menanamkan
kebaikan pada anak, karena pada dasarnya manusia mempunyai potensi untuk
b. Metode Langsung
mengerjakannya dan merasa tidak berat lagi. Mujahadah atau perjuangan yang
tingkah laku dan berbuat baik lannya, agar peserta didik mempunyai kebisaan
berbuat baik sehingga menjadi akhlak baginya, walaupun dengan usaha yanh
terhindar dari keterlanjutan yang menyesatkan. Oleh karena itu, guru haru
peserta didiknya agar tujuan pendidikan akhlak dapat tercapai secara optimal.
13
e. Metode Teladan
Akhlak yang baik tidak hanya diperoleh melalui mujahadah, latihan atau
riyadhah, dan diperoleh secara alami berdasarkan fitrah saja. Akan tetapi
akhlak juga bisa diperoleh melalui teladan, yaitu mengambil contoh atau
meniru orang yang dekat dengannya. Oleh karena itu dianjurkan untuk
Metode teladan ini ini memberikan kesan atau pengaruh atas tingkah laku
4
Chabib Thoha, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 1999), h. 127-129.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Menurut Al-Ghazali, berakhlak mulia atau terpuji yaitu menghilangkan semua
adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam agama islam serta
menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan adat
kebiasaan yang baik, melakukannya dan mencintaintainya.
2. Menurut Imam Ghazali, akhlak yang tercela dikenal dengan sifat-sifat
muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada
kebinasaan dan kehancuran diri, yang tentu saja bertentangan dengan
fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan.
3. Mendidik akhlak anak merupakan pekerjaan yang bernilai tinggi dan paling
penting, dimana hatinya suci bagaikan mutiara yang cemerlang dan jiwanya
sederhana yang kosong dari segala lukisan dan ukiran padanya, serta condong
baik, maka ia akan tumbuh menjadi baik, dan ia akan hidup bahagia di dunia
B. Saran
Apabila di dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan mohon untuk dimaafkan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya
14
DAFTAR RUJUKAN
15