Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Akuntansi Perbankan Syariah Jurusan Syariah Program
Studi Perbankan Syariah Kelompok 2
OLEH
KELOMPOK II
INGLID NUR AFLI :01155006
MUH. IHSAN AKBAR :01155011
SRI WAHYUNI : 01165023
ARIFAI HASRI : 01165039
RIKA YASTUTI : 01165049
AMINAH : 01165051
ITA PUSPITA SARI : 01165040
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “ Sistem Akuntansi Perbankan Syariah“ dalam
mata kuliah Akuntansi Perbankan Syariah dapat tersusun hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami ,oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAI ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran dan Fungsi Bank Syariah ......................................................... 2
B. Karakteristik Bank Syariah ................................................................ 5
C. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ....................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.Simpulan ............................................................................................. 11
B. Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah merupakan lembaga perbankan yang menggunakan
sistem dan operasi berdasarkan prinsip-prinsip hukum atau syariah islam,
seperti diatur dalam Al-qur’an dan Hadis. Perbankan syariah merupakan suatu
sistem perbnkan yang dikembangkan berdasarkan sistem syariah ( hukum
islam ). Usaha pembentukan sistem ini berangkat dari larangan islam untuk
memungut dan meminjam berdasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan
investasi untuk usaha yang dikategorikan haram, misalnya dalam makanan,
minuman, dan usaha yang tidak islami, yang hal tersebut tidak diatur dalam
bank konvensional.
Adanya perbankan syariah bertujuan untuk mewadahi penduduk
disuau negara, dengan adanya perbankan syariah diharapkan tidak adanya
kerancuan dalam proses peminjaman dan penyimpanan. Perbankan syariah
muncul di indonesia tahun 1992 yang merupakan hal baru dalam kerangka
mekanisme sistem perbankan pada umumnya. Semakin berkembangnya Bank
Syariah di indonesia dirasakan semakin perlunya sosialisasi atas apa dan
bagaimana oprasional bank syariah. Karena oprasional bank syariah sangat
berbeda dengan perbankan konvensional. Hal yang sangat mendasar pada
bank syariah adalah penerapan konsep bagi hasil.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran dan fungsi bank syaiah ?
2. Apa karakteristik bank syariah
3. Bagaimana perbedaan bunga dan bagi hasil ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran dan fungsi bank syariah
2. Untuk mengetahui karakteristik bank syariah
3. Untuk mengetahui perbedaan bunga dan bagi hasil
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran dan Fungsi Bank Syariah
1. Peran.Bank Syariah
Terdapat empat peran yang harus dijalankan oleh bank syariah,
diantaranya adalah sebagi berikut:
a. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat atau dunia usaha dalam
bentuk tabungan ( mudharabah ), dan giro ( wadiah ), serta menyalurkanya
kepada sektor riil yang membutuhkan.
b. Sebagai tempat investasi bagi dunia usaha ( baik dana modal maupun dana
rekening investasi ) dengan menggunakan alat-alat investasi yang sesuai
dengan syariah. Seperti al-murabahah ( pembiayaan jual beli barang ), al-
mudharabah ( pembiayaan bagi hasil ), al-musyarakah ( pembiayaan
penyertaan modal ), dan al-ijarah.
c. Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah
kontrak perwakilan atau penyewaan seperti garansi.
d. Memberikan jasa sosial seperti pinjaman kebajikan ( qardul hasan ), zakat,
dan dana sosial lainya yang sesuai dengan ajaran islam.1
2. Fungsi Bank Syariah
Berdasarkan pasal 4 UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah, disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah juga dapat
menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitulmal, yaitu menerima
dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainya.
Dan menyalurkanya kepada organisasi pengelola zakat selain itu, bank syariah
juga dapat menghimpun dana ssosial yang berasal dari wakaf uang dan
1
http://bank-adalah.blogspot.co.id/2016/04/peran-bank-syariah.html?m=1, diakses pada
tanggal 29 Maret 2018
2
3
3
4
4
5
2
Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan Syariah:Teori dan Praktik Kontemporer, ( Jakarta:
Salemba Empat, 2009 ),h. 54-56.
5
6
6
7
3
Slamet Wiyono, Akuntansi Perbankan Syariah:Berdasar PSAK dan PAPSI, ( Jakarta: PT.
Grasindo, 2005),h. 74-77.
7
8
4
Ismail, Perbankan Syariah, ( Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2011 ),h. 23-24.
8
9
awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan
ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing. Kerugian bagi pemodal
tidak mendapatkan kembali modal investasinya secara utuh ataupun
keseluruhan, dan bagi pengelola modal tidak mendapatkan upah/hasil dari
jerih payahnya atas kerja yang telah dilakukannya.
Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan
pembagian setelah dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya
yang telah dikeluarkan selama proses usaha. Keuntungan usaha dalam dunia
bisnis bisa negatif, artinya usaha merugi, positif berarti ada angka lebih sisa
dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya antara pendapatan dan
biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan adalah keuntungan bersih
(net profit) yang merupakan lebihan dari selisih atas pengurangan total cost
terhadap total revenue.
2. Revenue Sharing
Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata
yaitu, revenue yang berarti; hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing adalah
bentuk kata kerja dari share yang berarti bagi atau bagian. Revenue sharing
berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan. Revenue (pendapatan)
dalam kamus ekonomi adalah hasil uang yang diterima oleh suatu perusahaan
dari penjualan barang-barang (goods) dan jasa-jasa (services) yang
dihasilkannya dari pendapatan penjualan (sales revenue).
Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada
perkalian antara jumlah out put yang dihasilkan dari kagiatan produksi
dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut. Di
dalam revenue terdapat unsur-unsur yang terdiri dari total biaya (total cost)
dan laba (profit). Laba bersih (net profit) merupakan laba kotor (gross profit)
dikurangi biaya distribusi penjualan, administrasi dan keuangan.
9
10
5
Http://majelispenulis.blogspot.co.id/2012/07/profit-sharing-dan-revenue-sharing.html?m=1,
diakses pada tanggal 29 Maret 2018.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran.Bank Syariah, terdapat empat peran yang harus dijalankan oleh bank
syariah, diantaranya yaitu, sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat atau
dunia usaha dalam bentuk tabungan, sebagai tempat investasi bagi dunia usaha,
Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah kontrak
perwakilan atau penyewaan seperti garansi, dan memberikan jasa sosial seperti
pinjaman kebajikan. Sedangkan fungsi bank syariah ada empat, yaitu, fungsi
manajer investasi, fungsi investor, fungsi sosial, dan fungsi jasa keuangan.
Kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi islam
dengan karakteristik, yakni, pelarangan riba dalam berbagai bentuknya, tidak
mengenal konsep nilai waktu dari uang ( time value of money ), konsep uang
sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas, tidak diperkenankan melakukan
kegiatan yang bersifat spekulasif, tidak diperkenankan menggunakan dua harga
untuk satu barang, dan tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.
Perbedaan bunga dan bagi hasil, bunga juga memberikan keuntungan kepada
pemilik dana atau investor. Namun keuntungan yang diperoleh pemilik dana atas
bunga tentunya berbeda dengan keuntungan yang diperoleh dari bagi hasil.
Keuntungan yang diperoleh dari bagi hasil. Keuntungan yang berasal dari bunga
sifatnya tetap tanpa memperhatikan hasil usaha pihak yang dibiayai, sebaliknya
keuntungan yang berasal dari bagi hasil akan berubah mengikuti hasil usaha pihak
yang mendapatka dana. Dengan sistem bagi hasil, kedua pihak antara pihak
investor dan pihak penerima dana akan menikmati keuntungan dengan pembagian
yang adil.
11
12
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
12
13
DAFTAR RUJUKAN
http://bank-adalah.blogspot.co.id/2016/04/peran-bank-syariah.html?m=1,diakses pada
tanggal 29 Maret 2018
Http://majelispenulis.blogspot.co.id/2012/07/profit-sharing-dan-revenue
sharing.html?m=1,diakses pada tanggal 29 Maret 2018.
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2011.
Wiyono, Slamet, Akuntansi Perbankan Syariah:Berdasar PSAK dan PAPSI, Jakarta:
PT. Grasindo, 2005.
Yaya, Rizal, Akuntansi Perbankan Syariah:Teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta:
Salemba Empat, 2009.
13