Materi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
Hasbudiana 01165033
2019
RISIKO DALAM KONTEKS ASURANSI
atas kerugian yang alami pihak yang diasuransikan dan pihak pengasuransi
asuransi sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita pihak tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
dipertanggungkan.
konsekuensi yang bisa terjadi yang disebabkan oleh proses yang sedang
Risiko adalah hal yang selalu dihadapi oleh manusia dan sifatnya sangat tidak
menentu. Oleh karena itu asuransi memandang risiko sebagai uncertainty atau
ketidakpastian.
ataupun kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai macam hal seperti kebakaran,
bencana alam dan lain sebagainya hal ini juga berlaku pada asuransi kesehatan,
sehingga nasabah juga merasa nyaman ikut program yang ditawarkan. Sebelum
lebih jauh mengenal jenis risiko yang ada dalam industri asuransi, nasabah perlu
Asuransi atau yang sering disebut sebagai pertanggungan di dalam KUHD Pasal
246 dijelaskan sebagai suatu perjanjian atas penanggung yang mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi guna memberikan kepadanya ganti rugi akibat
Jika dilihat dari sisi ekonomi, maka asuransi dapat dimaknai sebagai aktivitas
pengumpulan dana yang nantinya dapat digunakan untuk memberi ganti rugi atau
memiliki berbagai macam manfaat dilihat dari fungsinya. Fungsi utama asuransi
usaha dan sebagai pengendali kerugian. Fungsi lain dari asuransi, yaitu fungsi
wajib mengetahui jenis risiko mana yang dapat dipertanggungkan. Hal ini
mengingat bahwa risiko menjadi objek jualan para perusahaan asuransi. Dengan
konsekuensi yang bisa terjadi yang disebabkan oleh proses yang sedang
Risiko adalah hal yang selalu dihadapi oleh manusia dan sifatnya sangat tidak
menentu. Oleh karena itu asuransi memandang risiko sebagai uncertainty atau
ketidakpastian.
Dalam asuransi risiko bisa disebabkan oleh aktivitas personal (personal
ataupun kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai macam hal seperti kebakaran,
bencana alam dan lain sebagainya hal ini juga berlaku pada asuransi kesehatan,
Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi pasti
sebagainya.
di satu sisi ada kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada
risiko kerugian.
dampak yang sangat luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau
sebagainya.
risk dan liability risk. Dalam personal risksering kali dikaitkan dengan
lain. Dengan kata lain, risiko ini untuk menanggung kerugian orang lain
akibat ulah atau hal yang kita sebabkan. Misalnya, dalam peristiwa
kecelakaan, ketika Anda menabrak orang lain maka ini disebut dengan
Terkait dengan berbagai risiko yang telah dijelaskan di atas, kemudian ada
beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait dengan asuransi. Apakah semua
risiko di atas dapat dialihkan kepada perusahaan asuransi? Maka jawabannya adalah
tidak bisa. Hanya risiko fundamental dan risiko murni saja yang bisa diasuransikan
dengan syarat-syarat tertentu, sebagai berikut:
Risiko yang dapat ditanggung harus berisifat homogen dan umum terjadi
Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara finansial
Harus ada obyek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya harta
Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan
asuransi.
Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.
Meskipun pertanggungan boleh melebihi harga atau kepentingan yang
dengan cara-cara yang rumit untuk langkah preventif dalam skala besar. Dalam
rumah merupakan salah satu langkah risk management yang dapat dilakukan
oleh siapa saja. Dengan Anda mengunci mobil berarti Anda sudah dapat
mengklasifikasikan risiko apa saja yang mungkin terjadi ketika Anda memarkir
tersebut.
risiko (risk identification) dan evaluasi risiko (risk evaluation) untuk mengetahui
frekuensi serta tingkat kerugian yang mungkin ditimbulkan. Setelah itu dilakukan
kerugian apa saja yang bisa ditimbulkan apakah itu kerugian finansial atau
kerugian fisik. Setelah itu ada banyak langkah yang bisa diambil seperti
Memahami jenis risiko dan manfaat ikut program asuransi akan membuat
Anda lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan dan merasa nyaman ikut
program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan gegabah dan cepat
terbuai dengan kelebihan dan fasilitas dari setiap produk asuransi yang
ditawarkan, jika tidak mau mengalami kerugian karena memiliki produk asuransi
"Pelanggar hukum itu tidak layak bayar klaimnya. Jika perusahaan asuransi
membayar klaim maka itu melanggar hukum," kata Presiden Direktur PT Asuransi
(22/11/2013).
Kasus anak Ahmad Dhani yakni Dul dinilai melanggar hukum ketika tidak
dapat menunjukkan SIM. Oleh sebab itu, memicu kontroversi mengenai klaim
asuransinya.
Indra menambahkan, klaim asuransi tidak akan cari juga misalkan sang pemegang
"Seperti menerobos lampu lalu lintas dan menyetir dalam keadaan mabuk. Itu
tidak akan dibayar klaimnya. Ini yang mesti hati-hati," tutur Indra.
"Jadi sebenarnya apa yang dilakukan perusahaan asuransi dengan tidak membayar
klaim pemegang polis yang melanggar hukum ini adalah benar. Dan hal ini menjadi
sebuah pelajaran penting bagi para pemegang polis untuk hati-hati," imbuh Indra.
Pada bagian lain, Indra bercerita tentang kinerja Asuransi Adira. Total klaim yang
dibayar Asuransi Adira telah mencapai Rp 600 miliar sampai akhir Oktober 2013.
"Sementara untuk total premi mencapai Rp 1,4 triliun. Sampai akhir tahun
ditargetkan bisa mencapai Rp 2 triliun untuk premi," jelasnya.
Asuransi Adira, sambung Indra memiliki total pemegang polis sampai 7,1 juta.
Adapun Risk Base Capital (RBC) Asuransi Adira masih cukup tinggi dikisaran
216%.
Asuransi Adira memiliki 1.400 agen yang bersertifikat. Saat ini perseroan
Kalau saja gugatan ini dimenangkan oleh Kosmariam, tentu saja ini akan semakin
memberatkan keuangan Garuda Indonesia. Apalagi belakangan kita ketahui bahwa
tahun lalu Garuda Indonesia belum berhasil mencetak laba. Pada tahun 2017, Garuda
menderita kerugian bersih sebesar 213,4 juta dollar AS. Angka tersebut menurun
dibandingkan laba bersih yang dileroleh Garuda pada tahun 2016 sebesar 9,36 juta
dollar AS.
Risiko operasional
Kasus di atas adalah bagian dari risiko operasional. Risiko operasional adalah risiko
akibat ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal.
Risiko ini diakibatkan oleh tidak adanya atau tidak berfungsinya prosedur kerja,
kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/adanya kejadian-kejadian eksternal yang
memengaruhi operasional perusahaan.
"Kami menilai pramugari Garuda lalai, karena para pramugari yang menyediakan
makanan sedang ngobrol satu sama lain, sehingga menumpahkan air panas," katanya.
Berdasarkan keterangan tadi jelas, bahwa kejadian risiko operasional ini disebabkan
oleh faktor kesalahan manusia.
Apakah ada kesalahan dalam melaksanakan prosedur kerja? Tentunya kita harus
bertanya pada Garuda Indonesia.
Apakah "ngobrol" pada saat menyajikan makanan dan minuman kepada penumpang
itu sudah diatur dalam SOP layanan mereka? Apabila sudah diatur, apakah
diperbolehkan?
Jika tidak diperbolehkan, maka jelas bahwa ini adalah risiko operational yang juga
disebabkan oleh tidak berfungsinya prosedur kerja.
Adalah risiko perubahan harga pasar pada posisi portofolio (saham di IHSG) dan
rekening administratif, termasuk di dalamnya transaksi derivatif.
Dari pantauan saya pribadi pada tanggal 5 Maret 2018 setidaknya harga saham
Garuda Indonesia (GIAA) di lantai bursa saham sempat menyentuh Rp 320 per
lembar saham.
Namun karena ramainya pemberitaan kasus ini di media, harga saham GIAA pada
penutupan kemarin hari Jumat tanggal 13 Maret 2018 hanya 296, atau turun sekitar
7,5%. Bukan angka penurunan yang kecil bila dilihat dari sudut pandang investor
saham.
Kita harus memahami betul bahwa sepanjang perusahaan masih memiliki produk dan
jasa, maka perusahaan tersebut selalu akan berada dalam bayang-bayang risiko
operasional. Lebih gawatnya lagi, dari satu risiko bisa menimbulkan risiko yang
lainnya.
Pastikan seluruh pegawai mengerti dan memahami profil risiko mereka. Ajarkan
kepada mereka untuk dapat meminimalisasi kejadian maupun dampaknya.
Pastikan seluruh pegawai menjalankan SOP dengan benar, dan lakukan evaluasi
kedisiplinan pegawai dalam menjalan SOP secara konsisten.
Lakukan evaluasi secara berkala untuk setiap risiko yang dihadapi oleh perusahaan
dan upayakan perbaikkan dari waktu ke waktu.
Alihkan risiko kepada pihak ketiga (asuransi misalnya) untuk risiko-risiko yang
kejadiannya jarang, namun dampaknya besar.