Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

SUB RUANG DAN KEBEBASAN LINEAR

DISUSUN OLEH:

NAMA : MUH. FAISAL

KELAS : TI-II EXTENSI

NPM : 2018020170

MATA KULIAH : MATEMATIKA TEKNIK

DOSEN : SARWEDI.,S.Pd.,M.Pd.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

(STMIK) HANDAYANI

MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019-2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan kepada

kami sehingga makalah yang berjudul “SUB RUANG DAN KEBEBASAN LINEAR”

dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dengan dibuatnya makalah ini tentunya dapat

menambah pengetahuan maupun wawasan bagi pembaca.

Tentunya makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu besar harapan kami sudilah kiranya pembaca memberikan kritik dan

saran guna penyempurnaan makalah ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

penyelesaian makalah ini.

Makassar, 5 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

2.1Pengertian dari Sub Ruang ............................ Error! Bookmark not defined.

2.2Beberapa contoh dari Sub Ruang .................. Error! Bookmark not defined.

2.3Pengertian dari Kebebasan Linear ................ Error! Bookmark not defined.

2.4Beberapa contoh dari Kebebasan Linear……………………………………..

BAB III PENUTUP .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.1 Saran ............................................................. Error! Bookmark not defined.

3.2 Daftar Pustaka .............................................. Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah banyak
orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam kehidupan
sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami
membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar mereka tidak
menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sub Ruang?

2. Apa saja contoh dari materi Sub Ruang?

3. Apa yang dimaksud dengan Kebebasan Linear?

4. Apa saja contoh dari materi Kebebasan Linear?

1.3 Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linear
Elementer, yang diberikan oleh dosen SARWEDI, S. Pd.,M.Pd. Dan tujuan berikutnya adalah
sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan para
pembaca makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sub Ruang

Definisi : Subhimpunan W dari sebuah ruang vector V dinamakan subruang (subspace) V


jika W itu sendiri adalah ruang vector di bawah penambahan dan perkalian scalar yang
didefinisikan pada V.

Teorema 4

Jika w adalah himpunan dari satu atau lebih vector dari sebuah ruang vector V, maka w
adalah subruang dari V jika dan hanya jika kondisi-kondisi berikut berlaku.

a) Jika u dan v adalah vector-vektor pada , maka u + v terletak di w


b) Jika k adalah sebarang scalar dan u adalah sebarang vector pada w, maka ku berada di w.

2.2 Contoh Sub Ruang

Contoh 1

Perlihatkanlah bahwa himpunan W dari semua matriks 2x2 yang mempunyai bilangan nol pada
diagonal utamanya adalah subruang dari ruang vector M22 dari semua matriks 2x2 .

Pemecahan. Misalkan

0 𝑎12
𝐴=[ ]
𝑎21 0

Adalah sebarang dua matriks pada matriks pada W dan k adalah sebarang scalar. Maka

0 𝑘𝑎22 0 𝑎12 𝑏12


𝑘𝐴 = [ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐴+𝐵 =[ ]
𝑘𝑎21 0 𝑎21 𝑎21 0

Oleh karena kA dan A + B mempunyai bilangan nol diagonal utama, maka kA dan A + B
terletak pada W. jadi, W adalah subruang dari M22
Contoh 2

Tinjaulah vector-vektor u = (1, 2, -1) dan v = (6, 4, 2) di R3. Perlihatkan bahwa w = (9, 2, 7)
adalah kombinasi linear u dan v serta bahwa w’ = (4, -1, 8) bukanlah kombinasi linear u dan v.

Pemecahan. Supaya w merupakan kombinasi linear u dan v, harus ada scalar k1 dan k2 hingga w
= k1 u + k2 v ; yakni (4,-1, 8)=k1(1, 2, -1)+k2(6, 4, 2)

Atau (9, 2, 7)=(k1 + 6k2, 2k1 + 4k2, -k1 + 2k2)

Dengan menyamakan komponen yang bersesuaian memberikan

k1 + 6k2 = 4

2k1 + 4k2 = -1

-k1 + 2k2 = 8

System persamaan – persamaan ini tidak konsisten. Sehingga tidak ada scalar-skalar seperti itu.
Sebagai konsekuensinya, maka w’ bukanlah kombinasi linear u dan v.

Definisi. Jika v1, v2,…,vr adalah vector – vector pada ruang vector V dan jika masing –
masing vector pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear v1, v2,…,vr maka kita
mengatakan bahwa vetor – vector ini merentang V.

Contoh 3

Vector-vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0) dan k = (0, 0, 1) merentang R3 karena setiap vector (a, b,
c) pada R3 dapat kita tuliskan sebagai

(a, b, c) = ai + bj + ck

Yang merupakan kombinasi linear I, j, dan k


Contoh 4

Tentukan apakah v1 = (1, 1, 2), v2 = (1, 0, 1), dan v3 = (2, 1, 3) merentang R3.

Pemecahan. Kita harus menentukan apakah sebarang vector b = (b1, b2, b3) pada R3 dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear

b = k1 v1 + k2 v2 + k3 v3

dari vector – vector v1, v2, v3. Dengan menyatakan persamaan ini dalam komponen – komponen
maka akan memberikan

(b1, b2, b3) = k1 (1, 1, 2) + k2 (1, 0, 1) + k3 (2, 1, 3) atau

(b1, b2, b3) = (k1 + k2 + 2 k3, k1 + k3, 2k1 + k2 + 3k3

Dapat juga k1 + k2 + 2 k3 = b1

k1 + k3 = b2

2k1 + k2 + 3k3 = b3

Menurut bagian a dan bagian d dari teorema 15, maka system ini akan konsisten untuk semua
nilai b1, b2, dan b3 jika dan hanya matriks koefisien – koefisien dapat dibalik.

1 1 2
A = [1 0 1 ]
2 1 3

Tetapi det (A) = 0, sehingga A tidak dapat dibalik, dan sebagai konsekuensinya, maka v1, v2, v3
tidak merentang R3.

Teorema 5. Jika v1, v2,…,vr adalah vector-vektor pada ruang V, maka:

a) Himpunan W dari semua kombinasi linear v1, v2,…,vr adalah subruang V.


b) W adalah subruang terkecil dari V yang mengandung v1, v2,…,vr dalam arti bahwa
setiap subruang lain dari V yang mengandung v1, v2,…,vr harus mengandung W.
2.3 Pengertian Kebebasan Linear

Definisi:
Jika S = { v1 , v2 , … vr } adalah himpunan vector, maka persamaan vektor

k1v1 + k2v2 +……+ krvr = 0

mempunyai paling sedikit satu pemecahan

k1 = 0
k2 = 0
kr = 0

Jika ini adalah satu-satunya pemecahan, maka S kita namakan himpunan bebas linear (linearly independent).
Jika ada pemecahan lain, maka S kita namakan himpunan tak - bebas linear (linearly dependent)

Teorema. Himpunan S dengan dua vector atau lebih adalah

a) Takbebas linier jika dan hanya jika paling tidak satu diantara vector S dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linier dari vector S lainnya.
b) Bebas linier jika dan hanya jika tidk ada vector S yang dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linier dalam vector S lainnya.

Teorema.

(a) Jika sebuah himpunan mengandung vector nol, maka himpunan itu takbebas linier
(b) Sebuah himpunan yang mempunyai persis dua vector takbebas linier jika dan hanya jika
salah satu dari vector itu adalah perkalian dari scalar lainnya
Contoh :
Himpunan vector-vektor 𝑆 = {𝑣1, 𝑣2 , 𝑣3 }, dimana v1= (2, -1, 0, 3), v2 = (1, 2, 5, -1), dan
v3 = (7, -1, 5, 8) adalah himpunan tak bebas linier, karena 3v1 + v2 – v3 = 0.
Contoh :
Tinjaulah vektor-vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0) dan k = (0, 0, 1) pada R3. Ruas
komponen persamaan vector

K1 i + k2 j + k3 k = 0
K1(1, 0, 0) + k2(0, 1, 0) + k3(0, 0, 1) = 0

Jadi , K1 = 0, k2 = 0 dan k3 = 0; sehingga himpunan S = (i, j, k) bebas linier. Uraian


serupa dapat digunakan untuk memperlihatkan bahwa vector-vector e1 = (0, 0, 0, … , 1), e2 = (0,
1, 0, 0, …,
BAB III

PENUTUP

Saran

Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap Matematika
itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati bagaimana
Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa yang kita
pikirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard, Aljabar Linear Elementer, Jakarta: Erlangga, 1991.

Situs Internet:

www.google.com

www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai