Anda di halaman 1dari 11

6-1-3 Notasi Sigma

A. Pengertian Notasi Sigma


Pada bagian ini akan di bahas penulisan deret yang lebih ringkas lagi, yaitu dengan
menggunakan suatu notasi. Notasi yang dimaksud dikenal sebagai notasi sigma, sebab
dalam penulisannya menggunakan lambing notasi sigma yang berupa huruf sigma:
Huruf

ini merupakan huruf kapital Yunani yang berarti suatu penjumlahan (sum).
Untuk deret 10 bilangan asli pertama: 1 + 2 + 3 + + 10, suku penjumlahan

yang ke-i adalah

( i = 1 sampai i = 10). Dengan demikian, deret 10 bilangan asli

pertama itu dapat dituliskan dengan menggunakan sigma sebagai berikut.

Definisi : Notasi Sigma


Suatu deret

dapat ditulis dengan menggunakan

notasi sigma sebagai


Notasi diatas dibaca sebagai penjumlahan suku-suku

untuk i = 1 sampai dengan i = n,

untuk i = 1 disebut batas bawah penjumlahan dan untuk i = n disebut batas atas
penjumlahan. Bilangan-bilangan asli dari 1 sampai dengan n disebut wilayah
penjumlahan.
Suku penjumlahan yang ke-i atau

dalam notasi sigma disebut variabel

berindeks, dengan huruf i bertindak sebagai indeks penjumlahan. Indeks penjumlahan


ini tidak harus menggunakan huruf i, dapat saja menggunakan huruf yang lain (k, l, p, t,
dan lain sebagainya).
Contoh 4:
Tulislah
Jawab :

dalam suku-suku penjumlahannya, kemudian hitunglah nilainya.

Jadi, nilai dari


Contoh 5 :
Tulislah deret 3 + 6 + 12 + +
Jawab :
3 + 6 + 12 + +

; dengan suku ke-i adalah

dan i dari 1 sampai n.

Jadi, 3 + 6 + 12 + +
B. Sifat-Sifat notasi Sigma
Deret-deret yang dituliskan dengan menggunakan notasi sigma memenuhi aturan-aturan
atau sifat tertentu yang dapat dikaji melalui contoh-contoh berikut ini
Contoh 6 :
Dengan cara menuliskan tiap notasi sigma berikut dalam suku-suku penjumlahan,
tunjukkan bahwa
a)

b)

= 30(4)

c)

=2
Jawab :
a)

Jadi,

b)
c)

= 30(4)

= 2(

2
Jadi,
Contoh 7
Tunjukkan bahwa

dengan cara menuliskan

notasi sigma tersebut dalam suku-suku penjumlahan.


Jawab :

=(

Jadi,

6-2 BARISAN DAN DERET ARITMETIKA


6-2-1 Barisan Aritmetika
Untuk mengenali ciri yang ada pada suatu barisan aritmetika, simaklah barisan-barisan bilangan
berikut ini
a) 1, 6, 11, 16, ,

b) 6, 4, 2, 0, ,

Perhatikan bahwa pada masing-masing barisan bilangan di atas mempunyai ciri tertentu, yaitu
selisih yang berurutan selalu mempunyai nilai yang tetap (konstan). Barisan bilangan yang
mempunyai ciri semacam itu dinamakan barisan aritmetika dan selisih dua suku yang
berurutan disebut beda dari barisan aritmetika tersebut, yang dilambangkan dengan huruf b.
sebagai contoh :

a) Untuk barisan 1, 6, 11, 16, ,; beda


b) Untuk barisan 6, 4, 2, 0, ,; beda
Dengan demikian, barisan aritmetika dapat didefinisikan sebagai berikut.
Definisi: barisan Aritmetika
Suatu barisan

disebut barisan aritmetika jika untuk sebarang nilai n berlaku

hubungan:

Dengan b adalah suatu tetapan (konstanta) yang tidak tergantung pada n.


A. Rumus Umum Suku ke-n pada Barisan Aritmetika
Misalkan suatu bilangan barisan aritmetika dengan suku pertama a dan beda b, maka
suku-suku barisan itu dapat divisualisasikan sebagai berikut :

Berdasarkan pola atau keteraturan suku-suku barisan dalam bagan diatas, maka rumus
suku ke-n untuk barisan aritmetika dapat ditentukan melalui hubungan berikut.
Rumus umum suku ke-n pada barisan aritmetika
Misalkan suatu barisan aritmetika dengan suku pertama a dan beda b. rumus umum suku
ke-n dari barisan aritmetika itu ditentukan oleh :

Contoh 12 :
Tentukan suku pertama, beda, dan suku ke-6 dari barisan aritmetika 4, 1, -2, -5,

Jawab:
Barisan 4, 1, -2, -5,
Suku pertama
Suku ke-6
Jadi, suku pertama a = 4, beda b = -3, dan suku ke-6 adalah
Contoh 13 :
Suku ketiga suatu barisan aritmetika sama dengan 11, sedangkan suku kesepuluh sama
dengan 39.
a) Carilah suku pertama dan beda barisan itu
b) Carilah rumus suku ke-n
Jawab:

a)
Dari persamaan (1) dan (2) didapat a = 3 dan b = 4.
Jadi, suku pertama a = 3 dan beda b = 4.

b)
Jadi, rumus suku ke-n adalah

B. Suku Tengah pada barisan Aritmetika


Suku tengah suatu barisan aritmetika dapat ditentukan melalui deskripsi berikut ini.
Misalkan barisan aritmetika yang terdiri atas (2k-1) suku:
maka suku tengahnya adalah
Suku tengah

Jadi, suku tengahnya ditentukan oleh hubungan


Rumus Suku tengah pada barisan aritmetika

Misalkan suatu barisan aritmetika dengan banyak suku ganjil (2k 1), dengan k bilangan
asli lebih dari dua. Suku tenga barisan aritmetika itu adalah suku ke-k atau

dan rumus

Contoh 14:
suku tengabarisan
ditentukan
oleh hubungan
: , 95. Banyak suku pada barisan itu adalah
Diketahui
aritmetika
3, 5, 7, 9,
ganjil.
a) Carilah suku tengahnya.
b) Suku keberapakah suku tengahnya itu ?
c) Berapakah banyak suku barisan itu ?
Jawab:
a) Barisan 3, 5, 7, 9, , 95. Suku pertama

, beda

, dan suku terakhir

Jadi, suku tengahnya sama dengan 49.


b) Dari hasil a) diperoleh :

Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24


c) Banyaknya suku barisan itu sama dengan
C. Sisipan pada Barisan Aritmetika
Misalkan di antara dua abilangan real
buah bilangan (

dan

(dengan

) akan disispkan sebanyak k

bilangan asli). Bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan

yang disisipkan itu membentuk suatu barisan aritmetika. Susunan bilangan-bilangan


semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan dapat divisualisasikan dengan
menggunakan bagan sebagaimana diperlihatkan berikut ini.

membentuk

barisan

aritmetika
Rumus sisipan pada barisan aritmetika
Di antara dua bilangan

dan

disisipkan sebanyak

buah bilangan sehingga bilangan-

bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmetika.


Nilai beda barisan aritmetika yang terbentuk dapat ditemtukan dengan menggunakan
hubungan

dengan15 dan
Contoh
:

bilangan real

dan

bilangan asli.

Di antara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga bilangan-bilangan


semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmetika. Carilah
barisan aritmetika yang terbentuk.
Jawab:
Diketahui

, dan

, di dapat:

Jadi, beda barisan aritmetika yang terbentuk adalah

6-2-2 Deret Aritmetika


Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmetika disebut sebagai deret aritmetika.
Sebagai contoh :

Dari barisan aritmetika 1, 3, 5, 7, , 99 dapat dibentuk deret aritmetika 1 + 3 + 5 + 7 +


+ 99,
Dari barisan aritmetika 2, 4, 6, 8, 10, , 2n dapat dibentuk deret aritmetika 2 + 4 + 6 + 8
+ 10 + + 2n.

Defines : Deret Aritmetika


Jika

, merupakan suku-suku barisan aritemtika, maka


dinamakan sebagai deret aritmetika.

Jumlah n suku pertama deret aritmetika dilambangkan dengan

, dan

ditentukan oleh :

Substitusi

diperoleh
..
Jika urutan suku-suku penjumlahan pada persamaan

itu dibalik, diperoleh:


.

Jumlahkan masing-masing ruas pada persamaan

dengan persamaan

, sehingga

diperoleh :

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika dapat
ditentukan melalui hubungan sebagai berikut
Rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika
Jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika

ditentukan

dengan menggunakan hubungan:

Dengan n = banyak suku, a = suku pertama, dan

suku ke-n

Sifat-sifat

pada deret aritemetika

1.

merupakan fungsi kuadrat n (n bilangan asli) yang tidak memiliki suku


tetapan.

2. Untuk setiap

bilangan asli berlaku hubungan

(suku ke-n)

Contoh 16:
Hitunglah jumlah deret aritemtika 2 + 4 + 6 + + 60
Jawab :
Untuk menghitung jumlah deret aritmetika pada soal di atas, perlu ditentukan terlebih dahulu
banyak suku atau n melalui hubungan

Jadi, jumlah deret aritemtika

adalah

6-3 BARISAN DAN DERET GEOMETRI


6-3-1 Barisan Geometri
Untuk memahami ciri pada barisan geometri, simaklah barisan-barisan bilangan berikut ini
a)
b)
Perhatikan bahwa pada masing-masing barisan bilangan tersebut mempunyai ciri tertentu
yaitu perbandingan dua suku berurutan mempunyai nilai yang tetap (konstan). Barisan
bilangan yang mempunyai ciri seperti itu dinamakan sebagai barisan geometrid an
perbandingan dua suku yang berurutan disebut pembanding atau rasio (dilambangkan

dengan huruf r). Sebagai contoh, nilai rasio barisa-nbarisan di atas dapat ditetapkan sabagi
berikut.
a)
b)
Definisi: Barisan Geometri
Suatu barisan

disebut barisan geometri, jika untuk sebarang nilai

bilangan asli kurang dari m berlaku hubungan:

Dengan r adalah suatu tetapan (konstan) yang tidak tergantung pada n.

A. Rumus Umum Suku ke-n pada Barisan Geometri


Rumus Umum Suku ke-n pada barisan geometri
Misalkan suatu barisan geometri dengan suku pertama a dan rasio r. rumus umum suku
ke-n dari barisan geometri itu ditentukan oleh :

Contoh 19:
Tentukan suku pertama, rasio, dan suku keenam pada barisan-barisan geometri berikut
ini.
a) 27, 9, 3, 1,
b) 2, -6, 18, -54,
Jawab :
a) 27, 9, 3, 1, ; suku pertama a = 27, rasio
Suku keenam

b) 2, -6, 18, -54, ; suku pertama a = 2, rasio


Suku keenam

Anda mungkin juga menyukai