Mata Kuliah:
Matematika Sekolah dan Pengajarannya
Oleh:
A.Fuad Abd Al-Baqie (19070785004)
Dosen:
Dr. Hj. Masriyah, M.Pd
Dr. Pradnyo Wijayanti, M.Pd.
8. Barisan ................................................................................................................................... 1
14.4 Penumbuhan dan Pengurangan Eksponensial (exponential growth and decay) .... 16
i
8. Barisan
Pada bagian ini, akan dibahas barisan bilangan.
Mengetahui bahwa sebuah barisan dapat dikonstruk dari sebuah rumus atau definisi
induktif
Lebih familiar dengan segitiga, faktorial, pascal dan barisan aritmatika
Mengetahui bagaimana menghitung jumlah deret aritmatika
(a) 1 4 9 16 25
1 2 3 4 5
(b)
2 3 4 5 6
(c) 99 97 95 93 91
(d) 1 1,2 1,21 1,331
(e) 2 4 8 14 22
(f) 3 1 4 1 5
Bentuk-bentuk di atas disebut barisan dan bilangan yang terpisah disebut suku. Biasanya
notasi suku pertama, kedua, ketiga dan seterusnya adalah u1 , u2 , u3 dan seterusnya.
Pada (a) dan (b) tidaklah sulit untuk mentukan rumus suku ke r barisan tersebut.
Barisan (a) dapat ditulis 12 ,22 ,32 ,42 ,52 sehingga rumus suku ke-r adalah ur r 2 .
1 2 3 4 5
Barisan (b) dapat ditulis sehingga rumus suku ke-r
11 2 1 3 1 4 1 5 1
r
adalah ur .
r 1
Suku-suku pada (d) dikalikan 1,1 setiap sukunya, sehingga memenuhi aturan
ur 1 1,1ur
1
Sayangnya, ada banyak barisan lain yang memenuhi persamaan un 1 un 2 . Contoh lain
Definis tersebut belum sempurna hingga diketahui suku pertamanya. Sehingga, untuk
menyempurnakan definisi barisan (c) dan (d) adalah
(c) u1 99 dan ur 1 ur 2
t1, = 1, t2 = 1 + 2 = 3, t3 = 1 + 2 + 3 = 6,
r r 1 .
1
silang adalah t r
2
t r 1 2 3 ... r 2 r 1 r . (1)
t r r r 1 r 2 ... 3 2 1. (2)
Menghitung semua objek “X” dan “O” yaitu dengan menambahkan persamaan (1) dan (2)
sehingga diperoleh
2
2t r r 1 r 1 r 1 ... r 1 r 1 r 1
didapatkan 2t r r r 1 , sehingga
r r 1 .
1
tr
2
f r 1 f r r 1 , r 0,1, 2,3,... .
f1 f0 1 11 1 , f 2 f1 2 1 2 2 , f3 f 2 3 2 3 6 ,
f r 1 2 3 ... r
Barisan ini sangat penting karena memiliki notasi khusus, yaitu r !, dibaca ‘r faktorial’.
4r
p0 1 dan pr 1 pr , di mana r 0,1, 2,3,... .
r 1
4 3 2
p1 po 4 , p2 p1 6 , p3 p2 4
1 2 3
1 0 (1)
p4 p3 1 , p5 p4 0 , p6 p5 0 dan seterusnya.
4 5 6
3
Dapat dilihat bahwa bagian tertentu barisan tersebut memiliki suku nol, dan karena suku nol
tersebut dibentuk dari perkalian, maka seluruh suku setelahnya menjadi nol. Jadi, bentuk suku
lengkapnya
1, 4, 6, 4,1, 0, 0, 0, 0, 0,... , .
Ini hanya sebagian rumpun kecil dari barisan Pascal. Suku-suku barisan pascal juga memiliki
4 4 4 4
notas tersendiri, . Contoh, 1, 4, 6 , dan seterusnya. Barisan pascal lain
r 0 1 2
memiliki nilai tidak sama dengan 4 dalam perkaliannya.
n
Definisi umum barisan Pascal yang suku-sukunya dinotasikan adalah
r
n n n r n
1 dan , di mana r 0,1, 2,3,... .
0 r 1 r 1 r
n 0 : 1, 0, 0, 0, 0, ...
n 1 : 1, 1, 0, 0, 0, ...
n 2 : 1, 2, 1, 0, 0, ...
n 3 : 1, 3, 3, 1, 0, ...
Pola tengkap barisan pascal, tanpa menuliskan nol disebut segitiga Pascal.
Penyajian segitiga Pascal seperti pada gambar 8.4. Tetapi dalam aplikasi aljabar segitiga
Pascal, format seperti pada gambar 8.5 sering digunakan, karena masing-masing kolom
merepresentasikan nilai r.
4
8.5 Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika adalah sebuah barisan yang suku-sukunya bertambah atau berkurang
secara konstan. Barisan 99, 97, 95, 93, 91,... adalah contoh barisan aritmatika. Definisi induktif
sebuah barisan aritmatika berbentuk
u1 a, ur 1 ur d
Barisan 99, 97, 95, 93, 91,... memiliki suku pertama a = 99 dan selisih d = –2.
Contoh 8.5.1
Adi ingin mendonasikan uangnya untuk program kemanusiaan selama 10 tahun. Tahun
pertama ia berdonasi $100. Setiap tahunnya ia ingin meningkatkan donasinya $20. Berapa uang
yang ia donasikan pada tahun terakhir? berapa total uang yang ia donasikan selama 10 tahun?
Penyelesaian:
Adi berdonasi 10 kali, tetapi hanya ada 9 peningkatan donasi (donasi pertama tidak terhitung,
karena tidak ada peningkatan donasi). Jadi, di tahun terakhir ia berdonasi
$(100 + (9 20) = $280 .
Jadi, total yang ia donasikan adalah $S, maka S 100 120 140 ... 240 260 280 .
Keduanya dijumlahkan
2S 380 10
S 1900
Prosedur di atas dapat diilustrasikan seperti gambar 8.6. Tahun pertama diilustrasikan seperti
pada baris pertama dan setiap “X” bernilai $20.
Pada gambar 8.7 diilustrasikan dengan “O” ditempatkan terbalik di samping “X”. Sehingga
terdapat 10 baris, masing-masing 19 “X” dan “O” senilai $380.
5
Contoh di atas merupakan deret aritmatika.
a, a d , a 2d , a 3d ,...
memiliki n suku, maka dari suku pertama hingga terakhir terdapat suatu ( n 1) selisih d. Suku
l a n 1 d .
Misalkan S adalah jumlah dari deret aritmatika yang dibentuk dari barisan
a, a d , a 2d , a 3d ,... . Maka dapat dicari rumus S jumlah semua suku-sukunya dari a, n,
d, dan l.
S a a d a 2d a 3d ... l 2d l d l.
6
S l 1 d l 2d ... a 3d a 2d a d a
S a a d a 2d a 3d ... l 2d l d l.
S l l d l 2d ... a 3d a 2d a d a +
2S a l a l a l ... a l a l a l
1
S n a l
2
Lebih jauh,
1
S n a l
2
n a a (n 1)d
1
S substitusi l a n 1 d
2
1
S n 2a (n 1)d
2
Sebuah barisan aritmatika n suku dengan suku pertama a dan selisih d memiliki suku terakhir
l a n 1 d
1 1
S n a l n 2a (n 1)d
2 2
7
Contoh 8.5.2
Cara 1
Bilangan ganjil 1, 3, 5, ... membentuk sebuah deret aritmatika dengan suku pertama a = 1 dan
selisih d = 2. Sehingga
1
S n 2a (n 1)d
2
1
S n 2(1) (n 1)(2)
2
1
S n 2 2n 2
2
1
S n 2n
2
S n2
Cara 2
Gambar 8.8 menunjukkan sebuah persegi. Persegi tersebut terdiri dari n baris dengan n “X” di
setiap barisnya. Untuk menghitung jumlah “X” sama dengan menghitung luas persegi
8
Contoh 8.5.3
Seorang siswa membaca buku setebal 426 halaman. Ia membaca 19 halaman pada hari pertama
dan setiap hari halaman yang ia baca bertambah 3. Berapa hari ia akan selesai membaca buku?
Penyelesaian:
Diketahui a = 19, d = 3 dan S = 426. Maka
1
S n 2a (n 1)d
2
1
426 n 2(19) (n 1)3
2
852 n 38 3n 3
852 n 3n 35
n2 35n 852 0
b b2 4ac
Gunakan sumus kuadrat n1,2
2a
35 11449
n1,2
6
35 107
n1,2
6
35 107
n
6
72
n
6
n 12
9
14 Barisan Geometri
Pembahasan ini menjelaskan jenis lain barisan.
Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam definisi ini.
Pertama, karena huruf r digunakan untuk menunjukkan rasio, makan huruf i digunakan untuk
menunjukkan suku terakhir.
Kedua, rasio 0 dan 1 dikecualikan. Jika r = 0 maka dari definisi di atas didapatkan a, 0, 0, …;
jika r = 1 didapatkan a, a, a, … beberapa sifat barisan geometri tidak berlaku jika
r 0 atau r 1 . Namun r bisa benilai negatif, dengan demikian suku-sukunya bergantian
positif dan negatif.
Mudah saja menentukan suku ke-i. Untuk mendapatkan nilai u1 sampai ui, dapat dikalikan
dengan rasio i 1, jadi ui r i 1 u1 sehingga ui ar i 1 .
10
14.2 Menjumlahkan Deret Geometri
Barisan geometri memiliki banyak aplikasi antara lain, finansial, biologi, mekanik dan
propabilitas. Sering kali perlu untuk mecari jumlah dari semua sukunya. Dalam konteks
penjumlahan ini disebut barisan geometri.
S 1 2 4 8 16
2S 2 4 8 16 32 .
S 1 2 4 8 16
2S 32 2 4 8 16
Kemudian didapatkan
2S 32 S 1
2S S 1 32
S 31 .
Kita dapat menggunakan cara ini untuk menentukan sebarang jumlah deret geometri. Misalkan
S adalah jumlah n suku pertama deret geometri. Maka
S a ar ar 2 ... ar n 2 ar n 1
Sr ar ar 2 ar 3 ... ar n 1 ar n
Ruas kanan kedua persamaan ini memili suku yang sama yaitu ar ar 2 ar 3 ... ar n 1
sehingga
S a ar ar 2 ar 3 ... ar n 1
Sr ar n ar ar 2 ar 3 ... ar n 1
11
Didapatkan
S a Sr ar n
S Sr a ar n
S (1 r ) a(1 r n )
a(1 r n )
S
(1 r )
a(1 r n )
Jumlah n suku deret geometri ar ar 2 ar 3 ... ar n 1 adalah S
(1 r )
Harus dilihat bahwa tidak ada asumsi bahwa r bernilai positif. Rumus tersebut valid untuk r
positif atau negatif. Jika r 1 , beberapa orang menghindari pecahan bentuk negatif dengan
menggunakan bentuk alternatif
a(r n 1)
S
(r 1)
Contoh 14.2.1
Seorang anak tinggal berjarak 200 m dari sekolah. Ia berjalan 60 m pada satu menit pertama.
Dan setiap menit berikutnya ia berjalan 75% dari jarak menit sebelumnya. Tunjukkan bahwa
ia membutuhkan waktu antara 6 dan 7 menit agar sampai di sekolah.
Penyelesaian:
Sn
60 1 0, 75n
1 0, 75
Sn 240 1 0, 75n
Dari rumus ini dapat dihitung
12
S6 240 1 0, 756 = 240 1 0,177... = 197, 2
S7 240 1 0, 757 = 240 1 0,133... = 207,9
Jadi, dia belum sampai sekolah setelah berjalan 6 menit. Tetapi ia akan berjalan lebih dari 200
meter dalam 7 menit. Sehingga ia butuh waktu 6 sampai 7 menit agar sampai sekolah.
t1 1 , t2 3 , t3 6 , …
Bentuklah barisan baru yang suku-sukunya adalah jumlah barisan segitiga berturut-turut.
S1 t1 1 , S2 t1 t2 1 3 4 , S3 t1 t2 t3 1 3 6 10 dan seterusnya.
Perhatikan bahwa
S2 S1 t2 , S3 S2 t3 , …. .
Sifat ini dapat digunakan untuk memberikan definisi induktif jumlah barisan
Si 1 Si ui 1 .
(a) r = 3
ui 1 3 9 27 81 243 729 …
(b) r = 0,2
(c) r = 0,2
13
ui 1 0,2 0,04 0,008 0,0016 0,00032 0,000064 …
(d) r = 3
Jumlah barisan (b) dan (c) berbeda dengan (a) dan (d). Pada (b), Si hampir mencapai
1,25 tetapi tidak akan pernah mecapai 1,25. Hal ini dapat dibuktikan dengan rumus
jumlah barisan n pertama dari ui, dengan a = 1 dan r = 0,2
Sn
a r n 1 = 1 0, 2 n
1 0, 2n
1, 25 1 0, 2n .
r 1 1 0, 2 0,8
Sekarang buat 0, 2n bernilai sekecil mungkin dengan mengambil nilai n sebesar
mungkin, kemudian nilai elemen di dalam kurung mendekati 1, meskipun tidak sama
dengan 1. Dapat dikatakan jumlah tersebut mendekati limit 1,25 karena n mendekati
tang hingga.
5
Sama halnya dengan jumlah di (c) 0,8333… (nilai desimal berulang ) karena n
6
mendekati tak hingga, tetapi nilainya bergantian di atas atau di bawah nilai yang
membatasi.
Ini karena
a 1 rn = 11 (0, 2) = 11 (0, 2) = 5
n n
Sn
1 r 1 (0, 2) 1, 2 6
1 (0, 2)
n
Bentuk (0, 2)n nilainya bergantian positif dan negatif, jadi 1 (0, 2) n bergantian
positif dan negarif di atas di atas dan di bawah 1.
pada (a) dapat dibuat sebesar mungkin dengan mengambil nilai n yang besar, nilai ini
disebut “diverge to infinity: karena n mendekati tak hingga. Jumlah (d) juga dapat
dibuat sebesar mungkin, jumlah barisan (d) disebut “oscillate infinity”.
14
n
a 1 r n
Bentuk r dalam menentukan apakah jumlah tersebut mendekati limit atau
1 r
tidak. Jika r 1 , maka r n meningkat tak hingga, tetapi jika r 1 , maka r n
a 1 0 a
mendekati 0 dan jumlah suku-sukunya mendekati nilai . Asalkan r 1
1 r 1 r
, meskipun jika r sangat mendekati 1, r n menjadi sangan kecil jika n bernilai besar.
Contoh jika r 0,9999 dan n 1000000 , maka r n 3,70 1044 .
Jika r 1 , jumlah deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r mendekati limit
a
S karena suku-sukunya mendekati tak hingga. Deret geometri tak hingga
1 r
disebut konvergen. S disebut jumlah tak hingga deret geometri.
Contoh 14.3.2
Seekor kumbang berjalan dari titik O di lantai. Ia berjalan 1 meter ke timur, kemudian
1 1
m ke barat, kemudian m ke timur dan seterusnya. Setengah dari jarak masing-
2 4
masing mengubah arah. Berapa jarak terakhir ia dari O?
Penyelesaian
1 1 1
Jarak yang ditepuh dari ) adalah 1 ... , yang membentuk deret geometri
2 4 8
1 1
dengan rasio r . Karena 1 maka barisan tersebut konvergen mendekati
2 2
limit
a 1
S =
1 r 1 ( 12 )
1
S
3
2
2
S
3
2
Kumbang tersebut berhenti m dari O.
3
15
14.4 Penumbuhan dan Pengurangan Eksponensial (exponential growth and
decay)
Dalam kehidupan sehari-hari banyak mengandung barisan geometri. Berikut dua contohnya.
Contoh pertama memiliki rasio lebih dari 1, dan contoh kedua memiliki rasio antara 0 dan 1.
Contoh 14.4.1
Aldi menginvestasikan $1000 di bank dengan bunga 6% tiap tahun. Hitunglah jumlah saldo
Aldi selama 8 tahun.
Penyelesaian:
Bunga tiap tahun adalah 0,06 kali jumlah saldo awal di awal tahun. Bunga ini ditambahkan
dengan jumlah uang yang sudah ada di tabungan. Jumlah tabungan di akhir masing-masing
tahun ditambahkan menjadi 1,06 kali jumlah saldo di awal tahun. Jadi,
Jumlah saldo ($) 1000 1060 1124 1191 1262 1338 1419 1504 1594
16
Contoh 14.4.2
Harga sebuah mobil baru adalah $15000. Setiap tahun harganya berkurang 20%. Tentukan
harga mobil tersebut setelah lima tahun.
Penyelesaian:
Harga setiap tahun turun 0,8 kali dari harga di tahun sebelumnya.
17