Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MATEMATIKA

Persamaan Linear Tiga Variabel

Disusun Oleh:

Nuraisiyah

Kelas : X AP2

SMK BINA INSANI

PINANG

2017 / 2018
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Persamaan Linier Tiga
Variabel”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata Pelajaran Matematika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tangerang, September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A.    Latar Belakang...................................................................................................................1


B.     Tujuan................................................................................................................................1
C.     Metode penulisan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2

A.    Sistem Persamaan Linear Dan Tiga Variabel.....................................................................2


B.     Penyelesaian Sistem Persamaan Linear.............................................................................3
C.     Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ...........................................................................4

BAB III PENUTUP............................................................................................................7

A.    Kesimpulan........................................................................................................................7
B.     Saran...................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah banyak
orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam kehidupan
sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami
membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar mereka tidak
menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.
B.     TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas tujuanadalah sebagai
sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca
makalah ini.
C.    METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode observasi dan kepusatakaan.
Cara yang digunakan dalam penulisan adalah Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini,
selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang ilmu
ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang ekonomi
atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya persamaan
sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi variabel. Apabila
variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear, umumnya diperoleh
jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering ditemukan variabel lebih
sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari persamaan mempunyai sifat ketergantungan maka
jawaban masih mungkin untuk diperoleh.

Pengertian Sistem Persamaan Linear


Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn dapat dinyatakan dalam
bentuk : a1x1 + a 2x 2 + … + a n x n = b, dengan a 1, a 2, …, a n dan b adalah konstanta real

Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :
a. x + 3y = 7
b. y = 5x + 3z + 1
Persamaan berikut bukan persamaan linear :
c. x2 + 3y = 5
d. y – sin x = 0
Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn
dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk umum sistem persamaan linear
(disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, …, xn dapat ditulis sebagai :

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1


a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = b2
am1x1 + am2 x2 + … + amn xn = bm,
dengan aij dan bi (1 § i § m, 1 § j § n) adalah konstanta-konstanta real.
Suatu sistem persamaan linear dengan m persaman dan n variable x1, x2, …, xn  dengan Am x n
= (aij ), Xn x 1 = ( ) x j , dan Bm x 1 = ( ) bi . Jika matriks B pada SPL di atas diganti dengan
matriks nol O, maka sistem persamaan linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak disebut SPL
non homogen.
  Contoh :
a. SPL non homogen berikut
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
b. SPL homogen berikut
x1 + x2 = 0
x1 – x2 = 0

B.     Penyelesaian Sistem Persamaan Linear

Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + … + anxn = b adalah sebuah urutan dari n
bilangan s1, s2, …, sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi jika kita mensubstitusikan x1 = s1,
x2 = s2, …, xn = sn. Himpunan semua penyelesaian tersebut dinamakan himpunan
penyelesaiannya.
Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, …, xn yang memenuhi
semua persamaan dalam SPL.
Contoh :
Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem
             x1 + 2x 2 = 5
2x1 + 3x 2 = 8
karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.
Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak memenuhi
persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) ≠ 8.
Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
karena 1(2) – 1(0) + 1(0) = 2
2(2) + 1(0) – 1(0) = 4
Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), …. juga merupakan penyelesaian SPL
tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian. Jika α adalah sebarang bilangan
real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, α,α) adalah penyelesaian SPL tersebut. Tidak semua
sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian, hal ini dapat ditunjukkan pada sistem
x1 + x2 = 2
x1 – x2 = 1
x1 = 4
Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan pertama
dan kedua, maka x2 harus memenuhi :
4 + x2 = 2
4 – x2 = 1
Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL ini tidak
mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai penyelesaian disebut tak
konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian disebut
konsisten (consistent).
Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :
1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)
2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)
3. SPL tidak mempunyai penyelesaian
SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0, yang dinamakan
dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang tidak nol) maka penyelesaian
tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.
Contoh :
2x1 + x 2 – 3 x 3 = 0
x1+2x2=0
x2+x3=0
SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :
x1=2x3
x2=–x3
Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = –t sehingga himpunan penyelesaiannya
adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas mempunyai tak terhingga banyak
penyelesaian, sebanyak bilangan real t.

C.    Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel.menggunakan tiga metode, yakni metode substitusi,
metode gabungan dan metode determinan. Sekarang kita masuk pada bahasan kita hari ini yaitu
menentukan persamaan linear tiga variabel, Mari belajar bersama dari ulasan berikut ini.
Persamaan linear dengan tiga variabel mempunyai tiga bentuk
umum: ax + by + cz = d, dengan a, b, c, dan d adalah bilangan
real dan a 0 ; b 0 ; c 0
Pada persamaan linear dengan dua variabel seperti kita diketahui grafiknya berupa garis lurus
pada bidang XY. Namun pada Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, bentuk grafiknya
adalah berupa garis lurus pada bidang datar pada ruang berdimensi tiga, yaitu ruang XYZ. Dari
sini terlihat jelas perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan persamaan linear tiga
variabel.
Penyelesaian dari persamaan ax + by + cz = d diperoleh dengan cara memberi nilai sembarang
terhadap dua variabelnya. Dari situlah baru kemudian kita bisa menentukan nilai variabel ketiga.
Nah dibawah ini adalah bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
ax + by + cz = d
dx + ey + fz = p
gx + hy + iz = q
a, b, c, d, e, f, g, h, I, p, q, r Î r
a, d, g = koefisien dari x
b, e, h = koefisien dari y
c, f, i = koefisien dari z
d, p,q = konstanta
x, y, z = variabel
Nah, bagaimana? Apa sobat sudah paham? Untuk memperdalam lagi pemahaman sobat
mengenai Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, berikut ini telah kami siapkan contoh soal.
Selamat menyimak!
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=6
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 6
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 6
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 6
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 6
jadi, (0, 0, 6), (0, 6, 0), dan (6, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 6,
grafiknya ditunjukkan gambar dibawah ini
Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=9
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 9
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 9
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 9
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 9
jadi, (0, 0, 9), (0, 9, 0), dan (9, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z =
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat (SPKK) adalah kumpulan persamaan kuadrat
yang mempunyai solusi yang sama. Untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dan
kuadrat, kita harus menguasai tentang nilai "Diskriminan". Nilai Diskriminan suatu fungsi
kuadrat atau persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus D=b2−4ac
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah kumpulan persamaan linear
yang mempunyai solusi (atau tidak mempunyai solusi) yang sama untuk semua persamaan yang
terdiri dari tiga variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ini, ada
beberapa cara yaitu metode eliminasi, metode substitusi, dan metode gabungan (eliminasi dan
substitusi). Namun kali ini kita hanya membahas metode gabungan saja, karena akan lebih
efektif dalam penyelesaiannya. Sebelumnya juga telah kita bahas tentang sistem persamaan
linear dua variabel, silahkan baca artikelnya

B. SARAN
Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap Matematika
itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati bagaimana
Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa yang kita
pikirkan.

Anda mungkin juga menyukai