MATEMATIKA
Disusun Oleh:
Nuraisiyah
Kelas : X AP2
PINANG
2017 / 2018
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Persamaan Linier Tiga
Variabel”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata Pelajaran Matematika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Kesimpulan........................................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :
a. x + 3y = 7
b. y = 5x + 3z + 1
Persamaan berikut bukan persamaan linear :
c. x2 + 3y = 5
d. y – sin x = 0
Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn
dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk umum sistem persamaan linear
(disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, …, xn dapat ditulis sebagai :
Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + … + anxn = b adalah sebuah urutan dari n
bilangan s1, s2, …, sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi jika kita mensubstitusikan x1 = s1,
x2 = s2, …, xn = sn. Himpunan semua penyelesaian tersebut dinamakan himpunan
penyelesaiannya.
Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, …, xn yang memenuhi
semua persamaan dalam SPL.
Contoh :
Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem
x1 + 2x 2 = 5
2x1 + 3x 2 = 8
karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.
Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak memenuhi
persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) ≠ 8.
Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
karena 1(2) – 1(0) + 1(0) = 2
2(2) + 1(0) – 1(0) = 4
Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), …. juga merupakan penyelesaian SPL
tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian. Jika α adalah sebarang bilangan
real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, α,α) adalah penyelesaian SPL tersebut. Tidak semua
sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian, hal ini dapat ditunjukkan pada sistem
x1 + x2 = 2
x1 – x2 = 1
x1 = 4
Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan pertama
dan kedua, maka x2 harus memenuhi :
4 + x2 = 2
4 – x2 = 1
Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL ini tidak
mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai penyelesaian disebut tak
konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian disebut
konsisten (consistent).
Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :
1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)
2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)
3. SPL tidak mempunyai penyelesaian
SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0, yang dinamakan
dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang tidak nol) maka penyelesaian
tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.
Contoh :
2x1 + x 2 – 3 x 3 = 0
x1+2x2=0
x2+x3=0
SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :
x1=2x3
x2=–x3
Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = –t sehingga himpunan penyelesaiannya
adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas mempunyai tak terhingga banyak
penyelesaian, sebanyak bilangan real t.
Sistem persamaan linear tiga variabel.menggunakan tiga metode, yakni metode substitusi,
metode gabungan dan metode determinan. Sekarang kita masuk pada bahasan kita hari ini yaitu
menentukan persamaan linear tiga variabel, Mari belajar bersama dari ulasan berikut ini.
Persamaan linear dengan tiga variabel mempunyai tiga bentuk
umum: ax + by + cz = d, dengan a, b, c, dan d adalah bilangan
real dan a 0 ; b 0 ; c 0
Pada persamaan linear dengan dua variabel seperti kita diketahui grafiknya berupa garis lurus
pada bidang XY. Namun pada Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, bentuk grafiknya
adalah berupa garis lurus pada bidang datar pada ruang berdimensi tiga, yaitu ruang XYZ. Dari
sini terlihat jelas perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan persamaan linear tiga
variabel.
Penyelesaian dari persamaan ax + by + cz = d diperoleh dengan cara memberi nilai sembarang
terhadap dua variabelnya. Dari situlah baru kemudian kita bisa menentukan nilai variabel ketiga.
Nah dibawah ini adalah bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
ax + by + cz = d
dx + ey + fz = p
gx + hy + iz = q
a, b, c, d, e, f, g, h, I, p, q, r Î r
a, d, g = koefisien dari x
b, e, h = koefisien dari y
c, f, i = koefisien dari z
d, p,q = konstanta
x, y, z = variabel
Nah, bagaimana? Apa sobat sudah paham? Untuk memperdalam lagi pemahaman sobat
mengenai Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, berikut ini telah kami siapkan contoh soal.
Selamat menyimak!
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=6
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 6
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 6
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 6
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 6
jadi, (0, 0, 6), (0, 6, 0), dan (6, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 6,
grafiknya ditunjukkan gambar dibawah ini
Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=9
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 9
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 9
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 9
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 9
jadi, (0, 0, 9), (0, 9, 0), dan (9, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z =
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat (SPKK) adalah kumpulan persamaan kuadrat
yang mempunyai solusi yang sama. Untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dan
kuadrat, kita harus menguasai tentang nilai "Diskriminan". Nilai Diskriminan suatu fungsi
kuadrat atau persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus D=b2−4ac
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah kumpulan persamaan linear
yang mempunyai solusi (atau tidak mempunyai solusi) yang sama untuk semua persamaan yang
terdiri dari tiga variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ini, ada
beberapa cara yaitu metode eliminasi, metode substitusi, dan metode gabungan (eliminasi dan
substitusi). Namun kali ini kita hanya membahas metode gabungan saja, karena akan lebih
efektif dalam penyelesaiannya. Sebelumnya juga telah kita bahas tentang sistem persamaan
linear dua variabel, silahkan baca artikelnya
B. SARAN
Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap Matematika
itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati bagaimana
Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa yang kita
pikirkan.