Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam senantias kami panjatkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Reza Ferial Ashadi, ST,MT selaku
dosen pembimbing, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan dan
menerima kritik setra saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan
sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi
banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai Bilangan
Real.
Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan
bilangan irasional.
Bilangan real yang dilengkapi dengan sifat – sifat bilangan disebut sistem bilangan
real. Dalam aplikasinya himpunan bilangan ini mempunyai banyak turunan yang mempunyai
bermacam-macam sifat dan bentuk bilangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bilangan real berasal dari bahasa inggris "real" yang berarti nyata, karena bilangan
real dapat ditemukan pada garis bilangan. Setiap bilangan real dapat diidentifikasi sebagai
suatu titik pada garis bilangan.
Dikatakan sebagai bilangan yang nyata (real) karena suatu bilangan tersebut dapat
digunakan dalam operasi bilangan seperti yang dilakukan biasanya. Bilangan real
dilambangkan dengan simbol R
1. Bilangan asli adalah himpunan bagian dari bilangan bulat yang merupakan bilangan
bulat positif yang dimulai dari angka 1, yaitu {1, 2, 3, 4, ...}. Ahli matematika
menggunakan simbol Ν.
2. Bilangan bulat Bilangan bulat didapatkan ketika kita menggabungkan bilangan negatif
dengan bilangan cacah. Lambangnya adalah huruf ‘Z’, yang berasal dari Bahasa Jerman,
‘Zahlen’ dan berarti bilangan.
3. Bilangan rasional Bilangan rasional sendiri adalah sebuah bilangan yang dapat
dinyatakan ke dalam bentuk sembarang pecahan ab , dengan beberapa ketentuan seperti,
a dan b adalah bilangan bulat di mana bilangan a melambang kan pembilang dan b
merupakan penyebut bilangan rasional, dan juga b ≠ 0. Jika penyebut dari bilangan
pecahan atau rasional ini bernilai 0, maka bilangan ini menjadi tidak terdefinisi.
Contoh bilangan rasional :
, , , ….
4. Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak bisa diubah kedalam bentuk pecahan
biasa ab, dan apabila kita mencoba untuk merubahnya ke dalam bentuk pecahan desimal,
maka angkanya tidak akan berhenti, dan juga tidak memiliki pola tertentu. Salah satu
contoh dari bilangan irasional yang paling populer adalah atau biasa kita sebut
bilangan phi.
Contoh bilangan Irasional :
1. Hukum Asosiatif : Penjumlahan atau perkalian tiga buah bilangan real yang
dikelompokkan secara berbeda mempunyai hasil yang sama.
(a + b) + c = a + (b + c)
(a . b) . c = a . (b . c)
Contoh:
(5 + 2) + 3 = 5 + (2 + 3) = 10
(5 x 2) x 3 = 5 x (2 x 3) = 30
2. Hukum Komutatif : Pertukaran letak angka pada penjumlahan dan perkalian bilangan
real mempunyai hasil sama.
a+b=b+a
a.b = b.a
Contoh:
5 + 6 = 6 + 5 = 11
9 . 3 = 3 . 9 = 27
3. Hukum Distributif : Suatu penggabungan dengan kombinasi bilangan real dari hasil
operasi terhadap elemen-elemen kombinasi tersebut.
ax(b+c)=ab+ac
Contoh:
5 x (3 + 6) = 5 . 3 + 5 . 6= 15 + 30= 45
4. Unsur Identitas : Operasi perkalian dan penjumlahan setiap bilangan real dengan
identitasnya dapat menghasilkan bilangan real itu sendiri.
Setiap bilangan a mempunyai dua elemen identitas, yaitu 1 dan 0,sehingga memenuhi:
a+0=a
a.1=a
Pada sistem bilangan real berlaku relasi urutan. Didefinisikan beberapa hal berikut.
1. Trikotomi : Jika x dan y adalah bilangan-bilangan, maka pasti satu diantara yang
berikut berlaku : x < y atau x = y atau x > y.
2. Kentransitifan : x < y dan y < z → x < z
3. Penambahan : x < y ↔ x + z < y + z
4. Perkalian : Apabila z positif, x < y ↔ xz < yz. Apabila z negatif x < y ↔ xz > yz
Relasi urutan ≤ (dibaca “kurang dari atau sama dengan”) adalah sepupu pertama dari <.
Relasi ini didefinisikan sebagai :
Sifat-sifat urutan 2, 3, dan 4 berlaku dengan lambang-lambang < dan > diganti oleh ≤ dan ≥.
Urutan pada bilangan real merujuk pada hubungan ketidaksamaan antara dua bilangan real.
Sebelum didefinisikan urutan terlebih dulu didefinisikan bilangan positif.
Definisi 1. Pada R terdapat himpunan bagian tak kosong P dengan sifat-sifat berikut
1. Jika a, b ∈ P maka a + b ∈ P.
2. Jika a, b ∈ P maka a · b ∈ P.
Selanjutnya diturunkan sifat trikotomi pada bilangan real, yaitu bila a ∈ R sebarang maka
tepat satu pernyataan berikut dipenuhi, yaitu:
a ∈ P, atau a = 0, atau − a ∈ P
{−a : a ∈ P} .
Jadi himpunan bilangan real terbagi atas tiga himpunan saling asing yaitu bilangan positif,
bilangan negatif dan nol.
A. Kesimpulan
Bilangan real merupakan bilangan nyata, Dan bilangan real dilambangkan dengan
symbol R. Bilangan real memiliki sifat bilangang seperti komutatif, Asosiatif, Distributif,
Unsur identitas, Dan mempunyai Invers.
Klasifikasi dalam bilangan real antara lain yaitu bilangan rasional, bilangan tak-
rasional, bilangan bulat, bilangan bulat positif, bilangan netral, bilangan bulat negatif,
bilangan prima, bilangan komposit, dan kelompok bilangan yang lainnya.
Anonim (2020, 7 may). Apakah kamu tahu apa itu bilangan rasional dan
irasional. Dikutip 20 september 2020 dari kelas pintar:
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-itu-bilangan-rasional-dan-irasional-4451/