Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bilangan real adalah sekumpulan bilangan (rasional dan tak rasional) yang dapat
mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol.Bilangan real adalah
gabungan dari bilangan rasional dan irasional. Bilangan rasional adalah gabungan dari
bilangan bulat dan bilangan pecahan. Bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan asli,
bilangan nol, dan bilangan negatif.
Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan
sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi
banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai
Himpunan Bilangan Real. Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu
matematika, bisa juga dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem
bilangan ini terbagi menjadi banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah
ini adalah mengenai Himpunan Bilangan Real. Himpunan bilangan real adalah himpunan
bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan
bilangan irasional.
Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem
bilangan real. Himpunan bilangan riil (dinotasikan dengan R) merupakan himpunan dari
bilangan positif, negatif, dan nol. Salah satu sifat penting dari bilangan riil adalah bilangan
ini dapat direpresentasikan dengan titik-titik yang dapat disusun menjadi sebuah garis lurus.
Secara umum, himpunan bilangan riil dibagi menjadi dua himpunan bilangan yang saling
lepas, yaitu himpunan bilangan rasional (dinotasikan dengan Q) dan himpunan bilangan
irasional (dinotasikan dengan Q'). Bilangan rasional itu sendiri adalah bilangan riil yang
dapat dinyatakan sebagai pembagian dari dua buah bilangan bulat (dengan pembagi bukan
nol). Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan riil yang selain bilangan rasional. Bila
dinyatakan dalam bentuk desimal, bilangan irasional merupakan bilangan desimal yang
terus berjalan dan tak berulang. Contoh bilangan irasional adalah bilangan √2 yang hasilnya
adalah 1,414213562... dan bilangan desimalnya akan terus berjalan. Bilangan √3 e dan π
adalah contoh lain dari bilangan irasional.
Secara histori, bilangan irasional ditemukan pertama kali oleh seorang filosofi pitagoras
yang bernama Hippasus (500 SM) ketika ia mengukur diagonal suatu persegi yang
mempunyai sisi yang sama. Kedua sisi tersebut adalah satu. Dari pengukuran diagonal
tersebut dia menemukan suatu bilangan, yaitu √2 yang tidak dapat diubah dalam bentuk
pecahan. Sampai akhirnya, bilangan tersebut dinamakan dengan bilangan irasonal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bilangan rasional ?
2. Apa yang dimaksud dengan bilangan irasional ?
1.3 Landasan Teori
Bilangan riil mempunyai beberapa sifat. Sifat-sifat tersebut adalah Sifat Aljabar R, Sifat
tak terhitung pada R. dan Kelengkapan R.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Bilangan Rill
Bilangan-bilangan bulat dan rasional. Diantara sistem ,bilangan yang paling
sederhana adalah bilangan-bilangan asli,
1 , 2, 3, 4, 5, 6...
Dengan bilangan ini kita dapat menghitung : buku-buku kita,teman-teman kita
dan uang kita. Jika kita gandengkan negatifnya dengan nol, kita peroleh bilangan-
bilangan bulat :
..., -3, -2 ,-1, 0, 1, 2, 3...
Bilamana kita mencoba mengukur panjang,berat atau tegangan listrik bilangan-
bilangan bulat tidak memadai. Bilangan ini terlalu kurang untuk memberikan ketelitian
yang cukup. Kita di tuntun untuk juga mempertimbangkan hasilbagi (rasio) dari
bilangan-bilangan bulat contohnya seperti berikut.

Perhatikan bahwa kita menyertakan 16/2 dan -17/1, walaupun secara normal
kita menuliskannya sebagai 8 dan-17, karena sesuai dengan arti pembagian

Anda mungkin juga menyukai