AGAMA KRISTEN
DISUSUN OLEH
PRODI HUKUM
UNIVERSITAS TRINITA
2023
LATAR BELAKANG
TUJUAN
2
PEMBAHASAN
3
favorit anak. Tanpa disadari anak akan meniru aksi pada game dan
menerapkannya pada dunia nyata saat bergaul dengan teman dan keluarga.
4
menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada. Terus memperbaharui penggunaan
aplikasi-aplikasi yang baru sebagai konsekuensi perkembangan teknologi
digital. Walaupun pada saat ini (berdasarkan pooling) masih banyak siswa
yang lebih senang belajar secara tatap muka dengan guru dan teman-teman.
Selain itu metode pendidikan agama Kristen secara tatap muka pun
perlu terus berkembang. Metode tatap muka Pendidikan Agama Kristen
merupakan pendekatan persuasive. Secara nyata siswa dapat secara
langsung menyerap materi dengan lebih baik. Penyajian materi yang
menarik dan banyak melibatkan siswa. Sehingga para siswa ikut aktif dalam
mengembangkan iman, pengetahuan, dan pendalaman terhadap Pendidikan
Agama Kristen. Pendidikan Agama Kristen juga memungkinkan
berlangsung di alam terbuka. Seperti mengajak siswa untuk mengenal alam
semesta dan lingkungan hidup ciptaan Tuhan. Siswa belajar mengenal hidup
berdampingan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Baik flora maupun fauna.
Mereka bisa melihat dan menyentuh secara langsung. Semua yang mereka
temui secara imajinatif di media-media sosial. Alangkah baiknya juga ada
perpaduan antara metode tatap muka dan online yang menggunakan
perangkat digital. Pendidik/guru Agama Kristen mengarahkan murid untuk
mengakses konten-konten yang berisi kebenaran Firman Tuhan dan situs-
situs yang berhubungan dengan kekristenan.
5
Tetapi memberikan tugas-tugas yang rekreatif dan mengasah kekuatan iman
dan mentalitas yang baik kepada anak-anak.
Pendidikan Agama Kristen di era digital ini juga harus bisa bersaing
dengan hiburan-hiburan digital yang menawarkan kesenangan sesaat.
Penyajian materi pendidikan yang kreatif, modern, sesuai dengan kebutuhan
dan minat siswa lah yang bisa bertahan dan memenangkan hati
anak-anak/siswa. Sebaliknya cara pembelajaran yang kuno dan monoton
akan membosankan. Anak-anak/generasi digital selalu membutuhkan
pengajaran yang inovatif dan futuristis. Bergerak maju seiring
perkembangan teknologi. Seperti tertulis dalam Kitab Yohanes 14: 12; “Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
6
di dunia digital. Pertanyaannya adalah bagaimana menarik anak-anak/siswa
untuk mengaksesnya bukan saja sebagai kewajiban namun benar-benar
karena kebutuhan? Pekerjaan Rumah bagi kita semua. Karena Pendidikan
Agama Kristen merupakan fondasi yang harus menjadi permulaan
pendidikan bagi anak-anak agar kelak mereka memiliki iman yang kuat.
Tidak mudah tergoyahkan dengan pekerti yang baik. Tugas kita semua
untuk terus mempersiapkan dan menjaga masa depan Pendidikan Agama
Kristen di Era Digital agar tetap lestari. Tidak terkikis dengan kemajuan
teknologi digital melainkan tetap terus melaju memberikan bekal kepada
anak-anak dan siswa menghadapi perkembangan teknologi digital yang
semakin pesat.
7
KESIMPULAN