TEORI BILANGAN
DOSEN PEMBIMBING :
Oleh :
Wirda Ayu Andira (2021103010)
Krisdayanti (2021103016)
TAHUN 2022/2023
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Copley, (2001) bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan
suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat ditulis
dengan dua buah angka yaitu angka 1 dan angka 0. Bilangan banyak ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, bilangan yang ditemui anak-anak sebenarnya memiliki
arti yang berbeda-beda. Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (dalam Anggraeni,2011)
anak-anak akan belajar membedakan arti bilangan berdasarkan penggunaan yaitu: (1)
bilangan kardinal menunjuk kuantitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok. (2)
bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara
kesatu, dering telepon ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan april,dll. (3)
bilangan nominal, digunakan untuk memberi nama benda, contoh: nomor rumah, kode
pos, nomor lantai / ruang di gedung, jam,uang dll. Setiap bilangan yang dilambangkan
dalam bentuk angka, sebenarnya merupakan konsep abstrak. Hal ini senada dengan apa
yang dikemukakan oleh Sutan,(2003) bahwa bilangan yaitu sesuatu yang bersifat abstrak
dan menyatakan banyaknya anggota dari suatu kelompok. Menurut Marhijanto (dalam
Tajudin,2008) bahwa bilangan adalah banyaknya benda, jumlah, satuan sistem
matematika yang dapat diunitkan dan bersifat abstrak. Dalam pembelajaran matematika
mengenal konsep 10 bilangan tidak hanya tampilan bahasa lisan saja tetapi harus diiringi
dengan tampilan model/benda mainan ataupun tampilan gambar. Menurut Pakasi (dalam
Nurlaela,2009) menyatakan bahwa bilangan merupakan suatu konsep tentang bilangan
yang terdapat unsur-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan dan jumlah.
Berdasarkan pengertian bilangan yang dikemukakan oleh beberapa teori diatas, dapat
disimpulkan bahwa konsep bilangan itu bersifat abstrak, sehingga cenderung sukar untuk
dipahami oleh anak Taman Kanak-Kanak maka dibutuhkan media yang konkrit untuk
membantu proses pembelajaran mengenal konsep bilangan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang diamaksud dengan bilangan bulat ?
2. Sifat – sifat pada bilangan bulat ?
3. Bagaimana ciri – ciri bilangan bulat ?
4. Bagaimana penerapan teorema Euclid pada bilangan bulat ?
5. Apa itu KPK dan FPB ?
6. Bagaimana kongruen pada teori bilangan ?
7. Apa itu bilangan prima ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Pembaca dapat mengetahui apa itu bilangan bulat
2. Pembaca dapat mengetahui sifat – sifat pada bilangan bulat
3. Pembaca dapat mengetahui ciri – ciri bilangan bulat
4. Pembaca dapat mengetahui bagaimana itu teorema Euclid
5. Pembaca dapat mengetahui apa itu KPK dan FPB
6. Pembaca dapat mengetahui apa itu bilangan prima
PEMBAHASAN
A. BILANGAN BULAT
Bilangan bulat adalah kumpulan atau himpunan yang nilainya bulat. Bilangan
bulat sendiri terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif. Himpunan
bilangan bulat dilambangkan dengan huruf Z. Huruf Z berasal dari kata Zahlen
(bahasa Jerman) yang artinya bilangan.
Bilangan bulat adalah bilangan yang nilainya bulat, tidak dalam bentuk
pecahan atau desimal, dan dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan
Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat
positif. Bilangan bulat mencakup bilangan cacah, bilangan asli, bilangan prima,
bilangan komposit, dan bilangan negatif, tetapi tidak mencakup bilangan imajiner,
irrasional, atau pecahan. Bilangan bulat adalah bilangan yang nilainya bulat, tidak
dalam bentuk pecahan atau desimal, dan dapat dituliskan tanpa komponen desimal
atau pecahan. Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan
bilangan bulat positi. Bilangan bulat mencakup bilangan cacah, bilangan asli,
bilangan prima, bilangan komposit, dan bilangan negatif, tetapi tidak mencakup
bilangan imajiner, irrasional, atau pecahan.
Sifat tertutup menyatakan bahwa bilangan bulat tertutup untuk setiap operasi
matematika tertentu. Bilangan bulat tertutup pada penjumlahan, pengurangan,
dan perkalian bilangan bulat. Untuk setiap bilangan bulat a dan b.
2. Sifat asosiatif
a + (b + c) = (a + b) + c
a ×(b × c) = (a × b) × c
3. Sifat komunitatif
Menurut properti komutatif, menukar posisi operan dalam suatu operasi tidak
mempengaruhi hasilnya. Penjumlahan dan perkalian bilangan bulat mengikuti
sifatkomunitatif
Untuk setiap dua bilangan bulat, a dan b:
a+b=b+a
a×b=b×a
4. Sifat Distributif
Sifat distributif menyatakan bahwa untuk setiap ekspresi bentuk a (b + c), yang
berarti a × (b + c), operan a dapat didistribusikan di antara operan b dan c
sebagai: (a × b + a × c) dengan a,b,c merupakan bilangan bulat yaitu:
a × ( b + c) = a × b + a × c
D. TEOREMA EUCLID
m = nq + r (1)
dengan 0 £
r < n.
m = nq + r , 0 £
r < n
maka PBB(m, n) = PBB(n, r).
KPK dari bilangan bulat tak nol a dan b adalah bilangan asli terkecil yang habis
dibagi a dan b.
SIFAT 2
SIFAT 1
G. BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih dari yang tidak memiliki pembagi
selain 1, seperti 2, 3, 5, 7 dan 11, sedangkan 4 dan 6 bukanalah bilangan prima
sebab dan . Bilangan asli yang bukan bilangan prima kita sebut sebagai bilangan
komposit.
Sifat yang sangat natural untuk ditanyakan dari definisi bilangan prima adalah apakah
terdapat tak hingga banyaknya bilangan prima? Untungnya, bapak penemu geometri,
Euclid telah membuktikan sifat ini sekitar 300 tahun sebelum masehi lalu.
A.
CONTOH SOAL
1987 = 97 20 + 47
6.
KESIMPULAN