I. Himpunan
Kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. Benda
atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota himpunan. Dari definisi
tersebut, dapat diketahui objek yang termasuk anggota himpunan atau bukan
1. Contoh Himpunan:
a. Himpunan warna lampu lalu lintas, anggota himpunannya adalah
merah, kuning, dan hijau.
b. Himpunan bilangan prima kurang dari 10, anggota himpunannya
adalah 2, 3, 5, dan 7.
Pembahasan
a. 18+62+6=86
b. 18+6 = 24
c. 18
d. 120-86=34
1
II. BIILANGAN
1. Pengertian Bilangan
a. Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks adalah bilangan yang angota-anggotanya (a + bi) dimana
a, b R, i2 = -1. Dengan a bagian bilangan rill dan b bagian dari bilangan
imajiner.
Contoh: K = { 2-3i, 8+2, .... }
b. Bilangan imajiner
Bilangan imajiner adalah bolangan i (satuan imajiner) dimana i adalah
lambang bilangan baru yang bersifat i2 = -1.
Contoh: M = { i, 4i, 5i, ..... }
c. Bilangan Real
Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan
rasional dan bilangan irrasional itu sendiri.
Contoh: R = { 0, 1, , , 2, 5, ..... }
d. Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan
a dan b adalah anggota bilangan bulat dan b 0.
Contoh: R = { , , .... }
e. Bilangan irrasional
Bilangan irrasional adalah bilangan bilangan yang tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk pecahan atau bilangan selain bilangan rasional.
2
Contoh: I = { 2, 3, 5, 6, 7, ..... }
Keterangan tambahan: 4 = 2, berarti 4 bukan termasuk bilangan irrasional.
f. Bilangan pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b,
dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b 0. Bilangan a disebut sebagai
pembilang dan bilangan b disebut sebagai penyebut.
Contoh: H = { , , , , ..... }
Keterangan tambahan: 4/2 = 2, berarti 4/2 bukan termasuk pecahan.
g. Bilangan bulat
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan bulat negatif, bilangan nol dan
bilanganbulat positif.
Contoh: B = { ...., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ..... }
h. Bilangan negatif
Bilangan negatif adalah bilangan bernilai negatif.
Contoh: N = { -3, -5, , .... }
Keterangn tambahan: -2/-3 = , berarti -2/-3 bukan termasuk bilangan
negatif.
i. Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan positif dan nol
Contoh: C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, ..... }
k. Bilangan asli
Bilangan asli adalah bilanga positif yang dimulai dari bilangan satu ke atas.
Contoh: A = { 1, 2, 3, 4, 5, ..... }
l. Bilangan komposit
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan bukan
termasuk bilangan prima.
Contoh: K = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, ..... }
m. Bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan yanga tidak dapat dibagi oleh bilangan
apapun, keculai bilangan itu sendiri dan 1 (satu).
Contoh: P = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, ..... }
3
n. Bilangan genap
Bilangan genap adalah bilangan bilangan yang selalu habis dibagi 2.
Contoh: E = { 2, 4, 6, 8, 10, ..... }
o. Bilangan ganjil
Bilangan ganjil adalah bilangan yang apabilan dibagi 2 hasilnya selalu tersisa
1 atau bilangan yang dapat dinyatakan dengan (2n-1) dengan n = bilangan
bulat.
Contoh: G = {-3, -1, 1, 3, 5, 7, .... }
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 2.500.000,00. Ia diberi uang
tambahan dari suaminya sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan. Dibutuhkan Rp
1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan
1.000.000,00 untuk di tabung. Sisanya digunakan untuk keperluan uang sekolah
dari ke-3 anaknya. Sang Ibu bingung, berapa uang saku perorangan yang harus ia
berikan untuk ketiga anaknya dalam seminggu. Jika sang Ibu itu sedikit
memahami Matematika maka tentunya beliau dapat menentukan uang saku
tersebut secara tepat, tapi jika tidak memahami sama sekali. Hmm kira-kira apa
yang terjadi ya?
Nah ini dia cara mengerjakannya dengan menggunakan operasi bilangan bulat:
Karena ada 3 anak maka masing-masing anak akan memperoleh uang saku
sebagai berikut:
3x(4q) = 3.000.000,00
4
12q = 3.000.000,00
q = 3.000.000,00 : 12 = 250.000,00
Jadi, uang saku setiap anak dalam seminggu adalah Rp.250.000,00. Jika anada
mau mencari uang saku anak dalam sehari tinggal di bagi saja dengan 7 karena 1
minggu ada 7 hari.
III. Eksponen
IV. Permutasi
Di dalam ilmu matematika permutasi diartikan sebagai sebuah konsep
penyusunan sekumpulan objek/angka menjadi beberapa urutan berbeda tanpa
mengalami pengulangan.
Rumus Permutasi
P(n,k) = n!
(n-k)!
Sedangkan dalam matematika ekonomi penerapan permutasi dapat .dilihat
dari masaah penyusunan kepanitian, yang terdiri dari ketua , sekretaris dan
5
bendahara dimana urutan dipertimbangkan merupakan salah satu contoh
permutasi. Untuk memahami rumus tersebut, perhatikan pembahasan soal di
bawah ini:
Contoh Soal 1
Di sebuah sekolah ada 4 orang guru yang dicalonkan untuk mengisi posisi
bendahara dan sekertaris. Coba kalian tentukan banyaknya cara yang dapat
digunakan untuk mengisi posisi tersebut!
Pembahasan:
Soal di atas dapat dituliskan sebagai permutasi P(4,2), n(banyaknya guru) = 4 k
(jumlah posisi) = 2
masukkan ke dalam rumus:
P(4,2) = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 = 12
(4-2)! 2x1 2
V. Kombinasi
Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek
dengan tidak memperhatikan urutannya. di dalam kombinasi, {AB} dianggap
sama dengan {BA} sehingga sebuah kombinasi dari dua objek yang sama tidak
dapat terulang.
Rumus Kombinasi
6
fDedi,Eka,Ferig fDedi,Eka,Ganig fDedi,Eka,Harig
fDedi,Feri,Ganig fDedi,Feri,Harig fDedi,Gani,Harig
fEka,Feri,Ganig fEka,Feri,Hadig fEka,Gani,Harig
fFeri,Gani,Harig
Sehingga terdapat 10 cara untuk memilih 3 orang dari 5 orang yang ada.
Selanjutnya kita dapat mendenisikan kombinasi secara formal seperti di
bawah ini.
Mari kita amati penggunaan rumus tersebut untuk menyelesaikan soal-soal di
bawah ini:
Contoh Soal 3
Manuel Pelegrini membawa 16 pemain saat Manchester City melawan Liverpool
di Etihad Stadium. 11 orang diantaranya akan dipilih untuk bermain pada babak
pertama. jika kita tidak memperhatikan posisi pemain, berapakah banyaknya cara
yang dapat diambil oleh pelatih untuk memilih pemain?
Pembahasan:
Karena tidak mementingkan posisi pemain, maka kita gunakan rumus kombinasi:
16C = 16! = 16 x 15 x 14 x 13 x 12 x 11!
11
11!(16-11)! 11!5!
7
ada, gantikan suatu kosong pada tempatnya. Misalnya, nomor satu di barisan
pertama adalah 0 + 1 = 1, di mana nomor 1 dan 3 dalam barisan ketiga
ditambahkan untuk menghasilkan nomor 4 dalam barisan keempat.
Binomial newton merupakan salah satu cara yang digunakan dalam matematika
untuk menentukan koefisien dari sebuah perpangkatan suku aljabar yang sangat
banyak dan bentuk binomial newton adalah salah satu perpanjangan dari segitiga
pascal. Aturan untuk menjabarkan bentuk perpangkatan (x + y)n adalah
( + ) = ( ) 0 + ( ) 1 1 + ( ) 2 2 + + ( ) 1 1
0 1 2 1
+ ( ) 0
Contoh :
4 4 4 4 4
( + )4 = ( ) 4 0 + ( ) 3 1 + ( ) 2 2 + ( ) 1 3 + ( ) 0 4
0 1 2 3 4
( + )4 = 4 + 4 3 1 + 6 2 2 + 41 3 + 4
8
VII. Fungsi
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian
yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang
berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Fungsi dalam
matematika menyatakan suatu hubungan formal di antara dua himpunan data. Jika
himpunan data tersebut adalah variabel, maka fungsi dapat dikatakan sebagai
hubungan antara dua variabel.
Contoh:
9
Y= 5 + 1,5 x
Keterangan:
5 = adalah konstanta
10
AD = b sin
BD = a sn
CD = a cos = b cos
11
Sehingga, rumus-rumus yang diperoleh adalah:
= 2 sin cos
= cos2 sin 2
12
DAFTAR PUSTAKA
http://etty30.blogspot.com/2011/05/teori-fungsi-dan-fungsi-linier.html
http://Rumus-Matematika.com/rumus-trigonometri-serta-cara-memperolehnya.
https://cahyoaji3.wordpress.com/matematikabab-permutasi-dan -kombinasi/
https://brainly.co.id/tugas/1018710
http://sholihatunnisa96.blogspot.co.id/2015/03/penerapan-matematika-dalam-
kehidupan.html
13