Anda di halaman 1dari 47

Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Pembuatan
Infografis
Pembuatan Infografis
Sederhana
Sederhana di
di Perpustakaan
Perpustakaan

Pusat Pengembangan Pustakawan


Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan
1
Perpustakaan Nasional RI
2019
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas segala karunia-Nya sehingga


penyusunan modul ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun sebagai
bahan ajar pembuatan infografis sederhana di perpustakaan pada
kegiatan bimbingan teknis pembinaan tenaga perpustakaan seluruh
Indonesia.

Materi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi peserta


agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat
infografis sederhana di perpustakaan terutama untuk membuat
laporan perpustakaan, informasi kegiatan ataupun pengetahuan
lainnya yang ingin disebar ke masyarakat. Metode yang digunakan
dalam bimtek ini adalah ceramah, diskusi dan praktik (tutorial).
Sedangkan aplikasi yang digunakan dalam bimtek ini adalah aplikasi
perkantoran Microsoft Powerpoint.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah


membantu lancarnya penyusunan modul ini, terutama:
• Ibu Opong Sumiati selaku Kepala Pusat Pengembangan
Pustakawan
• Ibu Sarwidiarti Mrihastuti selaku Kepala Bidang Pengkajian dan
Pengembangan Pustakawan
• Mbak Tuti Hendrawati atas sharing ilmunya
• dan teman-teman Tim Pemateri Infografis Perpustakaan
Nasional yang telah berdiskusi dan saling memberi pencerahan.

Tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan modul ini tentu
masih butuh dikritik dan sumbang saran dari pembaca semua.
Semoga bimtek pembinaan tenaga perpustakaan tahun 2019 dapat
berjalan dengan lancar dan memberi manfaat yang nyata dengan
meningkatnya kompetensi dan ketrampilan tenaga perpustakaan di
Indonesia.

Jakarta, April 2019


Rudianto
Email. kukuhrudianto@gmail.com
Hp. 0821 2571 8577

2
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

DAFTAR ISI
Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi (1-3)

Pendahuluan (5-8)

Infografis (10-41)
Menengok Sejarah Komunikasi_10
Pengertian Infografis_11
Tujuan dan Manfaat Infografis_13
Jenis Infografis_14
Hal-hal Yang Pelu diPerhatikan_16
Standar Infografis Berkualitas
Baik_27
Standar Elemen Infografis_30
Perangkat Lunak Grafis_33
Pemilihan warna_34
Proses Pembuatan Konten_37
Tahapan Pembuatan
Infografis_39

Praktik (43-44)
9Daftar Pustaka
Biodata Penulis

3
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

01
PENDAHULUAN

4
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

LATAR BELAKANG
Perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang
begitu cepat tidak dapat
dipungkiri memicu
terjadinya banjir
informasi. Setelah
penemuan komputer
dan internet, masyarakat
begitu mudah dan cepat
untuk mendapatkan
informasi. Baik itu
melalui siaran radio dan
tivi, media sosial, surat
elektronik, blog dan
website. Terlebih
semakin murahnya alat
komunikasi telepon pintar (smartphone) yang dilengkapi dengan
fasilitas internet.

Saking banyaknya informasi yang diterima oleh masyarakat,


terkadang sebagian informasi tidak terserap dengan baik bahkan
terbuang begitu saja. Bentuk informasinya pun beragam, mulai dari
tulisan, video dan gambar atau foto. Sementara itu menurut Bobby
Hartanto dalam sebuah acara konferensi Smart Parents Membantu
Orangtua Gali Potensi Anak pada Golden Periode di Annex Building
Wisma Nusantara Complex (2010) mengatakan bahwa otak manusia
itu lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna.
Karena gambar bisa memiliki sejuta arti sedangkan warna akan
membuat segala sesuatu menjadi lebih hidup.

Gambar adalah bahasa universal yang mudah dimengerti dan


dipahami. Manusia telah menjadikan gambar sebagai salah satu alat
komunikasi sejak 32.000 tahun yang lalu (Randy, 2013). Bahkan,
pesan yang disampaikan dengan gambar, mampu meningkatkan
kerja otak hingga 60.000 kali lebih cepat (Lankow et.al, 2014).
Sehingga dengan jumlah informasi yang begitu banyak menjadikan

5
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

manusia lebih memilih informasi yang disajikan dalam bentuk visual


(bergambar dan berwarna) daripada dalam bentuk teks yang
panjang. Sekumpulan informasi atau data yang disajikan dengan cara
yang monoton tentu saja dapat membuat penerimanya menjadi
bosan. Kebosanan yang terjadi saat melihat kumpulan data dan
informasi sering membuat penerimanya menjadi tidak fokus dengan
pesan yang ingin disampaikan oleh informasi tersebut. Sehingga
hanya sedikit yang terserap dan mudah dilupakan. Kalau sudah
begini, bagaimana solusinya?

Sementara itu perpustakaan sebagai tempat yang mengumpulkan,


mengolah dan menyebarkan informasi, mau tidak mau harus
mengikuti perkembangan TIK. Informasi yang disebarkan oleh
perpustakaan juga perlu disampaikan dengan semenarik mungkin
supaya tidak membosankan dan lebih diperhatikan. Ketika
masyarakat lebih menyukai informasi yang berbentuk visual maka
perpustakaan juga perlu menyesuaikan dengan tren masyarakat
menyerap informasi yang diterima. Banyak hal yang dapat dilakukan
untuk menyajikan informasi menjadi lebih menarik. Salah satunya
dengan menyajikannya dalam bentuk infografis. Umumnya infografis
dapat digunakan pada presentasi untuk pertemuan, brosur, poster
laporan kerja, laporan kegiatan, artikel, pembahasan ilmiah, berita,
video dan lainnya.

DESKRIPSI SINGKAT
Bimbingan teknis (bimtek) pembuatan infografis di perpustakaan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi peserta agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam membuat infografis di
perpustakaan terutama untuk membuat laporan perpustakaan,
informasi kegiatan ataupun pengetahuan yang ingin disebar ke
masyarakat. Metode yang digunakan dalam bimtek ini adalah
ceramah, diskusi dan praktik (tutorial). Aplikasi yang digunakan
dalam bimtek ini adalah aplikasi perkantoran Microsoft Powerpoint.

MANFAAT MODUL
Modul ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta maupun
pengajar bimtek. Peserta dapat menggunakan modul ini sebagai
sarana belajar mandiri, panduan praktek tutorial dalam membuat

6
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

infografis sebagai materi utama dalam proses pembelajaran di kelas.


Pengajar dapat menggunakan modul ini sebagai kerangka materi
pembelajaran dan pengajaran. Materi dalam modul ini dapat
dikembangkan dan diperkaya dengan tambahan materi lain, sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan di lapangan. Hal demikian
diperlukan, agar proses pembelajaran berjalan lebih dinamis.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti bimtek ini, peserta dapat membuat infografis di
perpustakaan secara sederhana menggunakan Microsoft
Powerpoint.

2. Indikator Hasil Belajar


a. Menjelaskan tentang infografis
b. Memahami konsep infografis
c. Membuat infografis sederhana di perpustakaan menggunakan
Microsoft Powerpoint

MATERI POKOK DAN SUBMATERI POKOK


1. Infografis
a. Menengok sejarah komunikasi
b. Pengertian infografis
c. Tujuan dan manfaat infografis
d. Jenis-jenis infografis
e. Hal-hal yang perlu diperhatikan
f. Standar Infografis Berkualitas Baik
g. Standar Elemen Infografis
h. Perangkat lunak Grafis
i. Pemilihan Warna
j. Proses Pembuatan Konten
k. Tahapan Pembuatan Infografis

2. Praktik
a. Pembuatan infografis statis menggunakan power point
b. Pmbuatan Infografis Secara Online

7
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

PETUNJUK BELAJAR
Untuk dapat mengerti, memahami dan mempraktekkan seluruh
materi pembelajaran dalam modul ini, peserta pelatihan dianjurkan
melakukan kegiatan berikut ini:
1. Membaca materi modul secara berurutan dari awal sampai akhir,
dari bab satu sampai dengan bab terakhir.
2. Melakukan praktik tutorial secara mandiri maupun dipandu oleh
pengajar.

8
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

02
INFOGRAFIS

9
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

MENENGOK SEJARAH KOMUNIKASI


Pengertian komunikasi
adalah suatu aktivitas
penyampaian informasi,
baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak
ke pihak lainnya. Biasanya
aktivitas komunikasi ini
dilakukan secara verbal
atau lisan sehingga
memudahkan kedua belah
pihak untuk saling
mengerti. Secara harafiah,
definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih
untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara
umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain
(www.maxmanroe.com).

Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan


kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses
komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang
atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber
dalam sebuah hubungan.

Di era modern seperti sekarang ini, manusia mudah sekali


berkomunikasi. Baik melalui komunikasi langsung maupun perantara
alat komunikasi. Namun pernahkah terbayang oleh kita bagaimana
sejarah dan asal muasal kita dapat berkomunikasi seperti sekarang
ini? Setiap zaman, manusia memiliki cara berkomunikasi yang
berbeda sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan di zaman itu.

Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah


ditemukannya tulisan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
zaman prasejarah belum mengenal tulisan sedangkan zaman sejarah
manusia sudah mengenal tulisan. Pada zaman prasejarah, komunikasi
manusia masih bersifat natural dan manual. Mereka memanfaatkan
apa yang ada di sekitar mereka untuk berkomunikasi. Mulai dengan

10
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

berkomunikasi langsung, melaui siulan dan teriakan, kemudian mulai


menggunakan isyarat baik asap, suara terompet tanduk binatang,
atau ketukan atau pukulan benda seperti gendang dan kayu.

Selanjutnya pada zaman sejarah ketika tulisan mulai ditemukan.


Manusia berkomunikasi melalui symbol, gambar, atau warna yang
ditulis atau digambar di dinding goa, batu dan kayu. Dimulai dari
25.000 tahun SM dimana para pemburu yang hidupnya berpindah-
pindah melukisi dinding gua dengan objek-objek binatang, peristiwa
perburuan dan bentuk-bentuk lainnya. Ketika huruf ditemukan,
mulailah komunikasi tulisan mulai dikenal. Baik ditulis di kertas untuk
kemudian disebar sebagai pengumuman, dikirim via merpati pos
atau diantar oleh kurir.

Revolusi industri ikut mempengaruhi kemajuan komunikasi ini


dengan ditemukannya telepon dan telegraf. Perkembangan
teknologi bergerak dengan sangat cepatnya. Komunikasi tidak hanya
dilakukan menggunakan telepon, telegraf tetapi kemudian televisi
dan radio. Ketika komputer dan internet tercipta, komunikasi
semakin kompleks. Baik via surat lektronik maupun media sosial.

Selain berkomunikasi melalui lisan dan tulisan, cara berkomunikasi


yang lainnya adalah melalui komunikasi visual seiring dengan
perkembangan tulisan dan mesin cetak. Poster, banner,
pengumuman dan berbagai produk desain grafis lainnya. Infografis
termasuk dalam komunikasi visual karena bertujuan menyampaikan
pesan melalui data dan informasi yang ditata secara visual.

PENGERTIAN INFOGRAFIS
Infografis (singkatan dari informasi dan grafis) merupakan
representasi visual dari informasi, data atau pengetahuan. Infografis
menggabungkan data dengan desain menjadi satu sehingga
memungkinkan penerima informasi untuk dapat mengingat informasi
dengan lebih baik dan lebih mudah (Lee, 2014).

Infografis adalah berita visual atau data bergambar. Pada awalnya


infografis diadopsi oleh media massa cetak. Berita dan teks
diterjemahkan dalam bahasa gambar dengan harapan dapat semakin

11
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

memberi pemahaman pembaca terhadap berita tersebut (Wicandra,


2006).

Sedangkan menurut Smiciklas mengatakan bahwa infografis


didefinisikan sebagai visualisasi data atau ide yang mencoba
menyampaikan informasi kompleks kepada audiens dengan cara
yang dapat dikonsumsi dengan cepat dan mudah dipahami
(Smiciklas, 2012).

Pengertian Infografis adalah suatu bentuk penyajian data dengan


konsep visual yang terdiri dari teks dengan tambahan gambar-
gambar ilustrasi yang menarik. Proses pembuatan infografis biasa
disebut dengan beberapa istilah yang berbeda seperti data
visualization, information design dan information architecture
(www.maxmanroe.com).

Infografis berasal dari kata infographics dalam bahasa Inggris yang


merupakan singkatan dari information + graphics. Kata ini merujuk
pada bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi
kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih
mudah dan cepat (Kominfo, 2018).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa infografis adalah


penyampaian pesan melalui penyajian data, gagasan, informasi atau
pengetahuan berbentuk ilustrasi grafis, gambar dan tulisan agar
data, gagasan, informasi atau pengetahuan dapat disajikan lebih dari
sekedar teks dan memiliki dampak visual yang cukup kuat, lebih
menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya.

Infografis pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan,


ginekolog dan penulis asal Jerman, Dr. Fritz Kahn yang hidup pada
tahun 1888 hingga 1968 (Lee, 2014). Dalam sepanjang karirnya Dr
Fritz Kahn banyak membuat infografis yang bergaya komik dan
surealis. Salah satu karyanya yang paling terkenal berjudul Der
Mensch Als Industriepalast (Man as Industrial Palace). Infografis ini
membahas secara grafis proses dalam tubuh manusia yang
digambarkan seperti mekanisme kerja sebuah pabrik. Dr Fritz Kahn
menemukan bahwa visualisasi data dalam bentuk infografis dapat
membantu pembaca untuk memproses dan menginterpretasi
12
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

informasi dengan cara yang jauh lebih baik daripada jika disajikan
dalam bentuks teks saja (Lee, 2014).

Gbr 1. Salah satu karyanya yang paling terkenal berjudul Der Mensch Als
Industriepalast (Man as Industrial Palace). Sumber: http://cyberneticzoo.com

TUJUAN DAN MANFAAT INFOGRAFIS


Adapun tujuan infografis adalah
1. Untuk mengkomunikasikan pesan yang kompleks menjadi lebih
sederhana.

13
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

2. Dapat mempresentasikan informasi lebih singkat dan mudah


dipahami.
3. Dapat menjelaskan data lebih mudah.
4. Dapat menginformasikan, menghibur dan mempersuasi
pembaca sehingga pembaca memberikan perhatian,
menyempatkan untuk membaca, menyimpulkan dan melakukan
aksi sesuai apa yang ada di dalam infografis.

Adapun manfaat infografis adalah membantu dalam menjelaskan


suatu pembahasan yang rumit menjadi lebih mudah dimengerti
karena penyampaian informasi secara visual mampu membuat kita
lebih cepat paham dibandingkan penjelasan dengan teks saja.

JENIS-JENIS INFOGRAFIS
1. Infografis statis
Infografis statis adalah infografis yang disajikan dalam bentuk
visual grafis statis atau tidak bergerak, tanpa konsep suara
(audio) atau gambar/ilustrasi bergerak. Contohnya infografis
yang banyak terdapat di media cetak, baik itu koran, majalah,
tabloid, dan media cetak lainnya. Jenis infografis statis
merupakan jenis yang paling sederhana dan paling umum untuk
digunakan dalam berbagai kebutuhan. Selain di media cetak,
jenis infografis ini bisa diaplikasikan di berbagai event pameran
(lebih jelas akan dibahas contoh-contoh infografis statis
berdasarkan isinya)

2. Infografis dinamis
Dikenal juga dengan sebutan animated infographics, infografis
jenis ini bisa digunakan pada media audio visual seperti televisi
atau #Youtube. Infografis animasi bisa disajikan dalam bentuk 2
dimensi maupun bentuk 3 dimensi yang tampak lebih kompleks.
Melihat data dan informasi yang disajikan dengan infografis
animasi jadi terasa menyenangkan seperti menonton film.

Jenis infografis yang memadukan konsep audio visual ini tampak


sangat menarik karena memadukan unsur gambar yang
bergerak dengan latar belakang suara yang mampu
memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Meski tampak

14
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

menarik, cara memahami data yang dibuat dalam infografis


animasi membutuhkan pematangan konsep yang mendalam
dengan melibatkan sejumlah profesi. Orang-orang yang berada
dibalik pembuatan infografis animasi biasanya menangani
bidang animasi, penggarapan (director), ilustrator, seniman
musik dan sejumlah profesi lainnya.

Gambar 2. Contoh infografis Animasi tentang Indonesia.


(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=HwS53KtXmIA)

3. Infografis interaktif
Infografis interaktif adalah jenis infografis yang paling kompleks
dibanding dua jenis infografis di atas. Jenis infografis interaktif,
target atau sasaran atau khalayaknya dapat melakukan interaksi
terhadap sajian informasi yang disajikan, melalui user interface
yang telah didisain, sesuai dengan keinginan mengeksplorasi
informasi yang ingin didapatkan.

Gambar 3. Contoh infografis Inreaktif tentang Mengenal Sistem Pencernaan


pada Manusia
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=TjDWrUdhi44)

15
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Untuk dapat menghadirkan sajian infografis interaktif yang baik,


dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik antara
developer atau programmer, agar animasi ataupun
pemrograman interaksi bisa berjalan dengan baik tanpa
hambatan berarti. Untuk membuat infografis interaktif,
programmer/developer memiliki peran yang sangat penting
agar infografis yang sudah didisain dapat berfungsi dengan
maksimal tanpa masalah. Media yang biasa dipakai menampilkan
jenis infografis ini diantaranya media berbasis internet, seperti
website, smartphone.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


PEMBUATAN INFOGRAFIS
Untuk membuat sebuah infografis yang menarik setidaknya harus
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat alur cerita infografis
Infografis bukan hanya perkara gambar, tapi juga data atau
informasi yang ingin disampaikan. Itulah alasannya mengapa
untuk membuat infografis harus ditentukan terlebih dulu
mengenai alur cerita yang akan dibangun dalam infografis
tersebut. Lalu, bagaimana caranya membangun cerita itu? Di
sini, bisa digunakan kata bantu apa, bagaimana, kenapa, dimana,
siapa.

2. Mencari data atau informasi yang relevan


Di tahapan pencarian data ini, dapat ditempuh berbagai cara
untuk mendapatkan data dan informasi yang valid. Salah satunya
adalah data dari perpustakaan sendiri. Misalnya data
peminjaman, data pemustaka, data buku yang dipinjam,
informasi kegiatan dan lain sebagainya. Bila bekerja sendiri,
pengumpulan data bisa dilakukan melalui survei kecil-kecilan.
Misalnya saja lewat survey langsung ke pengunjung
perpustakaan atau menggunakan survey monkey atau Google
Forms dan menyebarkannya ke pengunjung secara online. Bisa
juga melalui internet, dengan merujuk ke data-data primer dari
lembaga pemerintah semisal BPS, Perpusnas, Kemendikbud dan
lain-lain. Dan jangan lupa untuk menuliskan dengan jelas sumber
data tersebut di infografis yang kita buat.

16
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

3. Menentukan tampilan infografis


Bila alur cerita infografis sudah selesai dibuat dan pengumpulan
data/informasi sudah lengkap, maka langkah selanjutnya adalah
mulai membuat infografisnya sendiri dengan menetukan
tampilan. Terdapat bermacam-macam tampilan infografis antara
lain:
a. Mixed Chart
Sesuai dengan namanya, infografis ini menampilkan data
yang beragam dalam satu tampilan, misalnya diagram pie,
diagram batang, peta sebaran dan lain-lain.

Gambar 4. Contoh infografis Mixed Chart


(Sumber: http://data.jakarta.go.id/apps/infografis/)

17
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

b. Timeline
Infografis ini lebih menitikberatkan pada urutan kejadian,
waktu dan kronologi sebuah peristiwa.

Gambar 5. Contoh infografis Timeline


(Sumber: https://techraveller.com/sejarah-dan-timeline-perkembangan-mobil-listrik/)

c. How To
Infografis ini bercerita tentang cara membuat atau
melakukan sesuatu. Sebagai contoh adalah cara menjadi
agen pos.

18
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Gambar 6. Contoh infografis How To


(Sumber: https://www.pikbee.com)

d. Process
Infografis ini biasanya digunakan untuk menjelaskan flow
chart/alur kegiatan atau Prosedur Operasional Baku atau
SOP.

19
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Gambar 7. Contoh infografis Process


(Sumber: https://kominfo.go.id/content/detail/7985/ktp-elektronik-gratis-dan-mudah-cukup-bawa-
kk/0/infografis)

e. Informational/List

Gambar 8. Contoh infografis Informational atau List


(Sumber: http://perpustakaan.kemendag.go.id/infografis/)

20
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

f. Geographic/Location

Gambar 9. Contoh infografis Geographic


(Sumber: https://kominfo.go.id/content/detail/5171/mengembalikan-jatidiri-indonesia-
sebagai-negara-maritim/0/infografis)

g. Comparison

Gambar 10. Contoh infografis Comparison


(Sumber: https://travel.detik.com/travel-news/d-4489726/infografis-
perbandingan-harga-tiket-mrt-se-asean)

21
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

h. Hierarhical
Infografis ini biasanya menonjolkan visualisasi
data/informasinya dalam bentuk hirarki.

Gambar 11. Contoh infografis Hierarchical


(Sumber: https://mgt-logistik.com/brand-awareness-adalah/)

i. Single Chart
Infografis ini hanya menampilkan satu grafik saja dalam
tampilannya, namun sudah menjelaskan semua data yang
ingin disampaikan.

22
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Gambar 12. Contoh infografis Single Chart


(Sumber: http://edukasi.pajak.go.id/infografis.html)

j. Photographic

Gambar 12. Contoh infografis Single Chart


(Sumber: http://edukasi.pajak.go.id/infografis.html)

23
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

k. Visualized Number
Infografis ini lebih menonjolkan angka-angka yang sengaja
ditulis besar supaya menjadi perhatian pembacanya.

Gambar 13. Contoh infografis Visualized Number


(Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190414001935-35-
386160/infografis-pemilu-2019-dalam-angka)

24
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

l. Anatomical
Infografis ini seperti ketika kita belajar anatomi tubuh
manusia. Setiap elemen dalam produk, benda, tempat atau
sesuatu yang akan ditampilkan, diuraikan dengan jelas.

Gambar 14. Contoh infografis Anatomical


(Sumber:
https://hiveminer.com/User/dhonyfirmansyah/Interesting)

m. Visual Resume
Pernahkah kita lihat, cv sesorang dalam bentuk infografis?.
Ternyata CV dalam bentuk infografis dapat memberikan
nilai lebih bagi seseorang. Banyak pencari kerja membuat
CV nya dalam bentuk infografis yang menarik.

25
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Gambar 15. Contoh infografis Visual Resume


(Sumber: https://www.hloom.com/resumes/infographic-templates/)

Jadi bentuk infografis yang mana yang sesuai dengan alur


cerita yang telah dibuat sebelumnya?

4. Mendesain infografis
Membuat desain infografis bukanlah perkara yang mudah.
Karena memerlukan ide. Terutama bagi pemula yang belum
pernah atau jarang membuat infografis. Sebagai bahan
pembelajaran biasanya melihat infografis yang sudah jadi
misalnya di google.

Untuk proses pembuatan infografisnya, sebaiknya dibuat dulu


outline di atas kertas. Dari sana, kemudian bisa dikembangkan
dan disempurnakan menggunakan aplikasi yang dikuasai misal

26
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

microsoft power point, photoshop, ilustrator atau software


pengolah grafis lainnya. Atau dapat pula menggunakan aplikasi
online seperti canva, piktochart dan lain-lain.

5. Mempublikasikan infografis yang sudah jadi


Infografis yang dibuat sudah selesai dikerjakan. Langkah
selanjutnya adalah mempublikasikan infografis tersebut.
Publikasi infografis dapat dilakukan misalnya menempel di
mading perpustakaan, memasukkan ke dalam presentasi,
memasukkannya ke dalam media sosial misal facebook dan
instagram perpustakaan.

STANDAR INFOGRAFIS BERKUALITAS BAIK


Infografis yang berkualitas baik sesuai standar konten (Kominfo,
2018) dengan memenuhi kriteria-kriteria berikut:
1. Berorientasi pada tujuan infografis
Hasil infografis yang diproduksi harus berorientasi pada masing-
masing tujuan jenis konten. Konten atau isi infografis umumnya
dibagi menjadi 5 hal yakni untuk memberikan informasi dan
panduan, sosialisasi, menghibur dan memberikan informasi
teraktual.

Jenis Konten Tujuan Unsur Yang Dipenuhi

Edukasi dan Memberikan informasi Apa informasinya


informasi publik
Memberikan panduan Bagaimana caranya
Menunjukkan jadwal Kapan
Program Sosialisasi program Tentang apa, kapan, dimana
perpustakaan
Menyampaikan Apa informasinya
informasi penting
Panduan program Bagaimana tatacaranya
Tentang Menghibur, Apa, siapa, kenapa
Indonesia memberikan informasi
menarik
Informasi Menyampaikan Apa, kenapa, bagaimana
harian/insidental informasi teraktual

2. Berdasarkan riset dan sumber yang dapat


dipertanggungjawabkan dan tanggal produksi sebagai referensi
aktualitas.

27
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Infografis diproduksi harus melalui proses riset dari sumber-


sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
a. Pemilahan data menggunakan pendekatan dasar statistik
dengan tujuan positif
b. Pemilahan data menggunakan pendekatan logika (identitas,
kontradiksi, korelasi dan kombinasi)
c. Memiliki informasi yang komprehensif dan akurat
d. Konten memuat sumber yang dapat divalidasi
e. Lisensi/ijin penggunaan aset (gambar, ilustrasi, video,
audio) yang didapat dari internet.
f. Mencantumkan tanggal produksi agar pembaca mengetahui
apakah informasi tersebut masih berlaku

3. Relevansi dengan kebutuhan pembaca


Hasil infografis yang dibuat harus relevan.
a. Aktual, sesuai dengan kenyataan yang ada sekarang
b. Up to date dengan kebutuhan pembaca saat ini
c. Menawarkan informasi baru atau teknik penyampaian terkini
d. Ilustrasi dan gambar yang mendukung

4. Struktur visual yang harmonis dan menarik


a. Memiliki keseimbangan visual
b. Kombinasi simbol, ilustrasi, gambar, font yang serasi dalam
gaya
c. Simbol, ilustrasi, gambar, font sesuai dengan karakter topik
yang ditampilkan
d. Palet warna sesuai karakter topik
e. Pemilihan warna yang mudah diserap
f. Elemen desin dengan proporsi yang akurat
g. Tampilan terstruktur pada grid yang rapi dan professional
h. Memiliki komposisi elemen audiovisual yang bagus (untuk
infografis dinamis)

5. Keterbacaan (readibility) dan kemudahan mengenali (legibility)


a. Teks tidak terlalu panjang, terlebih apabila diterapkan pada
infografis dinamis karena keterbatasan waktu baca
b. Ukuran font tidak terlalu kecil sehingga susah dibaca
c. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
d. Jarak antar font ideal (tidak terlalu rapat)

28
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

6. Unsur persuasi
Infografis yang diproduksi memiliki unsur persuasi untuk
menarik minat pembaca
a. Menggunakan judul dalam kalimat ajakan atau kalimat
menarik (wow!) agar membuat pembaca tergerak,
contohnya:
- Ayo tingkatkan kualitas keluargamu!
- Awas erupsi, Lakukan evakuasi!
- Kenali Sumber Konten Pornografi!
b. Memilih judul yang dapat mengarahkan kepada pemahaman
yang tepat. Jangan menggunakan judul yang tidak berkaitan
denga nisi konten, karena akan memicu pemahaman yang
salah bagi pembaca.
c. Memiliki point of interest dari sisi visual

7. Lugas (simplicity)
Infografis yang dibuat bersifat lugas jika:
a. Memiliki alur yang tidak rancu atau urut sesuai dengan alur
paparan
b. Memiliki satu ide sentral yang menjadi focus
c. Tidak menimbulkan bias, ambigu, dan kesalahpahaman
d. Memilih istilah yang mudah dipahami

8. Konsistensi dengan brand guideline


Infografis yang diproduksi sesuai dengan brand guideline dan
tidak melanggar ketentuan yang ada
a. Sesuai brand guideline yang telah disepakati
b. Tidak melanggar brand guideline pihak lain yang berafiliasi
pada produk yang dikerjakan

9. Kemudahan dibagikan (shareability)


Infografis yang diproduksi dapat ditransfer ke berbagai platform
media, khususnya media digital.

29
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

STANDAR ELEMEN INFOGRAFIS


Standar elemen infografis sesuai standar konten (Kominfo, 2018)
dengan memenuhi kriteria-kriteria berikut:
Judul

Ikon
dan
simbol
Warna

Ilustrasi
dan
gambar
Lay out

Brand Guideline/
Penanggungjawab
1. Judul
Sebagai salah satu elemen utama, judul infografis memenuhi
kriteria berikut:
a. Direkomendasikan menggunakan maksimal 5 kata
b. Memiliki judul yang menarik perhatian
c. Mewakili isi keseluruhan atau mengajak (persuasi) untuk
membaca lebih lanjut data atau konten yang disajikan.
d. Menggunakan kalimat aktif

2. Tata letak
Tata letak infografis terstruktur rapi dengan kriteria sebagai
berikut
a. Penempatan dan permisahan antar blok dengan sub-topik
yang tidak berkaitan langsung harus jelas

30
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

b. Pembedaan antara konten utama dan konten pendukung


c. Penempatan focal point visual yang tepat
d. Margin yang konsisten
e. Pilih infografis yang sesuai

3. Ikon dan Simbol


Penggunaan ikon dan simbol sesuai dengan kriteria berikut
a. Membantu pemahaman lebih cepat
b. Bersifat simbolis dan universal
c. Mudah dikenali
d. Gunakan ikon dalam menampilkan data
e. Gunakan ikon buatan sendiri atau berlisensi
f. Penggunaan ikon harmoni dengan eleman lainnya

4. Ilustrasi dan Gambar


Penggunaan ilustrasi dan gambar sesuai dengan kriteria
berikut:
a. Ilustrasi atau gambar bersifat memudahkan pemahaman
terhadap data atau konten yang disampaikan
b. Tipe ilustrasi atau filter gambar konsisten dalam satu
infografis
c. Ilustrasi buatan sendiri atau diambil dari sumber lain
dengan lisensi
d. Kualitas gambar memiliki resolusi cukup
e. Gambar atau ilustrasi yang digunakan sesuai dengan alur
konten atau narasi

5. Warna
Penggunaan warna dalm infografis memnuhi kriteria berikut
a. Menetapkan psikologi warna yang dipakai dan kesesuaian
dengan topik
b. Warna teks dan warna background memiliki kontras yang
nyaman dibaca. Jangan gunakan warna merah terang
dengan teks kuning menyala karena akan susah dibaca.
Gunakan warna paduan pastel agar lebih nyaman di mata.
c. Keseusian dengan brand guideline
d. Penggunaan warna sesuai identitas objek
e. Penggunaan gradasi untuk menunjukkan kepadatan objek
statistic

31
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

f. Paduan warna yang


konsisten pada satu
desain
g. Familiaritas warna

6. Tipografi
Penggunaan tipografi untuk
infografis memenuhi kriteria
a. Pemilihan font judul dan
subjudul yang sesuai
dengan mood atau gaya
infografis yang sedang
dikerjakan
b. Judul direkomendasikan
menggunakan font
bertipe display

c. Teks direkomendasikan font bertipe sans-serif

Futura
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz012345678
Gotham
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz012345678
Arial
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz012345678
Helvetica

32
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz012345678
Calibri
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz012345678

d. Direkomendasikan menggunakan dua jenis font yang


berbeda. Maksimal 3 jenis font. Misalnya font berjenis
dispay untuk judul dan font berjenis sans serif untuk teks isi
e. Buatlah palet fot (warna, ukuran, ketebalan) untuk satu
infografis yang meliputi font untuk judul utama, sub judul,
judul balok, deskripsi dan teks body
f. Pastikan jarak antar huruf tidak terlalu renggang atau
terlalu rapat
g. Pastikan jarak antar baris rapi, mudah dibaca (readibility)
dan mudah dikenali hurufnya (legibility)

PERANGKAT LUNAK GRAFIS YANG KOMPATIBEL


Menggunakan perangkat lunak grafis yang popular adalah pilihan
terbaik karena lebih menjamin kompatibitas. Selain itu software
popular memiliki dukungan komunitas dan penyediaan resource dan
template maupun aset lainnya lebih banyak dan mudah ditemukan.
Pilihan Desain Grafis Animasi Video
Rekomendasi Adobe Illustrator Adobe After Effect
(berbayar) (berbayar)
Alternatif Alfinity Designer Adobe Premier Pro
(berbayar) (berbayar)
Adobe Photoshop Sony Vegas Pro
(berbayar) (berbayar)
Corel Draw (berbayar) Blender (gratis)
Inkscape (gratis)
Sketch (berbayar,
macOS)
Inkscape (gratis)
Aplikasi online dan Visme.co (gratis dan
mobile berbayar)
Canva (gratis dan
berbayar)
Piktochart (gratis dan
berbayar)
Vengage (gratis dan
berbayar)

33
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

PEMILIHAN WARNA
Skema warna monokromatik hanya
menggunakan satu warna pada roda
warna seperti pada gambar disamping.
Ini cocok digunakan ketika ingin fokus
pada satu subjek. Skema warna ini
menciptakan tampilan yang seimbang
dan profesional.

Langkah pertama adalah memilih satu


warna yang akan menyampaikan emosi
atau isi gambar.

Langkah kedua adalah memilih hanya


beberapa tints dan nuansa merah muda
dengan kontras tinggi dari warna merah
muda pilihan utama.

Sebuah skema warna analog


menggunakan warna yang saling
berdekatan pada roda warna seperti
pada gambar disamping.

Skema ini tidak memiliki kontras


tetapi untuk membuat skema warna
ini berfungsi memilih dua warna
secara dominan dan memilih tints
dan nuansa dari warna ketiga.

34
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Skema warna Complementary


menggunakan warna yang
berlawanan pada roda warna seperti
pada gambar disamping.

Cukup pilih satu warna dominan dan


tints, nuansa atau nada untuk
dukungan. Periksa apakah warna
kedua berjalan dengan baik dengan
warna utama. Jika tidak, pilih tints
dan nuansa warna sekunder dan
akhirnya terapkan pada desain.

Skema warna Split Complementary


adalah variasi dari skema warna
complementary. Selain warna dasar,
ia menggunakan dua warna yang
berdekatan dengan pelengkapnya.

Ini memberi lebih banyak kebebasan


berkreasi daripada skema
complementary. Menggunakan
skema warna ini terlihat lebih aktif
dan rasa gembira.

Skema warna triadic menggunakan


warna yang ditempatkan secara
merata di sekitar roda warna seperti
pada gambar disamping.

35
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Langkah pertama adalah memilih 3


warna utama diberi jarak yang sama-
sama pada roda warna.

Langkah kedua adalah memilih satu


warna yang ingin mendominasi di
seluruh desain. Kemudian
menempatkan dua warna lainnya di
atasnya.

Skema warna tetradic menggunakan


dua pasang warna yang berlawanan
pada roda warna.

Langkah pertama adalah memilih 4


warna utama yang merupakan dua
pasang warna yang berlawanan pada
roda warna.

Langkah kedua adalah memilih satu


warna yang ingin dibuat dominan
dalam desain ini. Kemudian cobalah
menempatkan tiga warna lainnya di
atasnya.

Tips & Trik

Tidak ada salahnya mencoba skema warna dan teknik di atas untuk desain
infografis secara berulang dan melihat bagaimana hasilnya. Silahkan Trial and
error akan sangat membantu kita mendapatkan hasil yang lebih baik.

36
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Beberapa website yang telah menyediakan palet/kombinasi warna


yang dapat digunakan antara lain:
https://www.colourlovers.com/
https://color.adobe.com/create
https://coolors.co/
https://colorhunt.co/
http://colormind.io/

PROSES PEMBUATAN KONTEN


Proses pembuatan konten di sini (Kominfo, 2018) adalah proses dari
penggalian ide awal sampai penetuan isi. Ada beberapa poin yang
perlu diperhatikan dalam tahapan pembuatan infografis. Langkah-
langkah yang dilakukan:
1. Penggalian ide
2. Penentuan ide akhir
3. Pengumpulan data
4. Verifikasi data
5. Klasifikasi data
6. Penyusunan poin-poin

Kualitas dari material output tersebut dapat dikroscek secara


internal oleh tim konten dengan indikator-indikator pada standar
infografis berkualitas baik.

Kriteria Indikator Variabel


Orientasi tujuan infografis Apakah informasi atau Manfaat, berita, dan
pesan yang akan keterkaitan
disampaikan sudah
memenuhi kriteria?
Riset dan sumber yang Memiliki informasi yang Validasi dan referensi
dapat utuh
dipertanggungjawabkan Informasi akurat dan
melampirkan referensi
Materi merupakan materi
orisinil atau konten yang
dapat divalidasi
Melampirkan sumber
Relevansi dengan Aktual, sesuai dengan Gaya bahasa, up to
kebutuhan pembaca kenyataan date, aktual

37
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Kriteria Indikator Variabel


Up to date
Menawarkan informasi
baru atau Teknik
penyampaian baru
Dijelaskan dalam poin-
poin singkat, dan
menarik

Atur prioritas yang Memiliki alur prioritas Masalah-solusi


harmonis dan menarik yang jelas
Memiliki laur penjelas
dari masalah ke solusi
Memiliki rangkaian narasi
Readability Teks tidak terlalu Simplikasi dan
Panjang kejelasan informasi
Tidak terlalu pendek
sehingga susah
dimengerti
Ejaan benr
Jelas dan tidak ambigu
Unsur persuasi Menggunakan kalimat Otoritas dan reaksi
ajakan positif
Pembuktian dengan
referensi
Mengikuti gaya familier
segmen
Memancing reaksi positif
Kesimpelan Memilih data yang Simplikasi dan highlight
diperlukan
Memiliki ide sentral yang
jadi focus
Menggunakan istilah
yang popular dan mudah
dipahami
Tidak bertele-tele

38
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

TAHAPAN PEMBUATAN INFOGRAFIS STATIS


1. Alur kerja

2. Sketsa dan pengembangannya


Tidak harus sesuatu yang bagus sekali. Hanya
gambar singkat tentang bagaimana kita akan
merepresentasikan konten infografis secara
visual, berapa banyak bagian atau blok
infografis yang akan dimiliki dan elemen apa
(seperti gambar atau ilustrasi) akan menonjol
di atas yang lain. Hal ini dilakukan agar
konsep sudah kita pikirkan matang-matang
tidak hilang karena lupa.

3. Pra Produksi
• Tentukan dulu topik infografis yang kan dibuat
• Tentukan sasaran audiens yang akan mengkonsumsi
infografis tersebut. Infografis dengan topik dewasa tidak
akan cocok untuk audiens anak-anak begitu pula
sebaliknya.
• Tentukan jenis media yang akan digunakan. Bila infografis
yang akan dibuat berjenis statis maka disimpan dalam
bentuk gambar atau pdf. Namun bila infografis yang dibuat
berjenis dinamis atau animasi makan disimpan dalam format
mp4 atau avi.

39
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

• Tentukan data
atau informasi
yang ingin
disampaikan.
Jadi tidak
semua data,
hanya data-
data yang
dianggap perlu
yang akan
disampaikan.
• Tentukan sumber datanya. Bila berasal dari internal instansi
atau lembaga dari luar, maka disebutkan sumbernya
dengan jelas dan tahun dikeluarkannya. Hindari mengambil
data-data dari sumber yang tidak jelas kevalidannya misal
dari blog atau web yang tidak jelas.

4. Produksi
• Pembuatan sketsa/lay out
• Pembuatan cerita/narasi yang akan dibangun
• Pengumpulan ikon ataupun dapat pula membuat sendiri
menggunakan fasilitas yang ada. Pengumpulan ikon ini
dapat memakan waktu yang lama, oleh sebab itu pilih ikon
yang benar-benar sesuai. Dapat diperoleh secara gratis di
internet dengan tetap memperhatikan hak ciptanya.
• Menentukan jenis huruf dan besar kecilnya huruf
• Penentuan warna
• Membuat rancangan. Trial and error diperlukan dalam
melakukan pengecekan terhadap rancangan infografis yang
telah dibuat supaya mendapatkan hasil terbaik yang
diinginkan.

5. Pasca Produksi
• Menentukan format file infografis yang akan disimpan. Bila
ingin dicetak atau pun dishare di medsos dapat disimpan
dalam format jpeg dan pdf.
• Dishare melalui medsos (mudah dibagikan) – ini sudah jelas.
sudah jamannya sekarang media sosial. sehingga kita harus

40
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

ikut mengikuti perkembangan jaman. ini akan sangat mudah


dilihat karena sudah barang umum digunakan.

https://www.kelseyads.com/infographics-effective-ways-
communicate-infographic/

41
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

03
PRAKTIK
PEMBUATAN
INFOGRAFIS

42
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

PEMBUATAN INFOGRAFIS STATIS MENGGUNAKAN


MICROSOFT POWERPOINT
Untuk praktik pembuatan infografis secara tutorial akan diajarkan di kelas
sesuai dengan ketersediaan waktu yang ada. Adapun scenario
pembelajarannya adalah dibagi menjadi 3 sesi yaitu: teori, praktik dan
tugas mandiri.

Untuk beberapa ikon yang sudah jadi kami siapkan dalam 1 folder. Namun
untuk pembelajaran peserta akan diajarkan cara membuat ikon secara
manual menggunakan Microsoft Powerpoint. Hal ini dimaksudkn untuk
membekali peserta basic pembuatan ikon, yang kedua bila terjadi
kendala tidak memiliki ikon yang dibutuhkan namun koneksi internet
tidak tersedia. Peserta dapat mencari tutorial yang tersedia di youtube
dengan kata kunci “Infografis Powerpoint, Infographics, Chart
Powerpoint”.

Beberapa link yang dapat dipelajari sendiri antara lain:


https://www.youtube.com/watch?v=MawKzVBwBcc
https://www.youtube.com/watch?v=6nTziLDdUIo
https://www.youtube.com/watch?v=69bkmx2z19Q&t=328s
https://www.youtube.com/watch?v=3ajMpP6ZAqQ
https://www.youtube.com/watch?v=UkrWsP1WFgY&t=170s
https://www.youtube.com/watch?v=bHSnZ-t4SgY&t=95s
https://www.youtube.com/watch?v=ZXSLd8gWdEQ

43
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

PEMBUATAN INFOGRAFIS STATIS SECARA ONLINE


Sebetulnya Tidak ada aturan dalam membuat infografis. Kita hanya
dibatasi oleh kreativitas dan unsur-unsur yang disebutkan di atas. Bahkan
infografis-infografis yang sekarang ada lebih bebas dan tidak terpaku
pada aturan-aturan kaku tersebut, terserah kreativitas si pembuat
infografis. Tapi yang jadi patokan bahwa tujuannya adalah mudahkan
pembaca untuk mengerti infografis yang kita buat.

Jadi kreatiflah dengan infografis! Cukup berpegang pada konsep


kesederhanaan pada desain, font, gambar dan gaya. Beberapa website
online memiliki template yang siap untuk digunakan antara lain:

https://www.visme.co/
https://www.canva.com/
https://infogram.com/
http://vizualize.me/
https://www.easel.ly/
https://venngage.com/
https://piktochart.com/

Untuk selalu diingat, tidak ada aturan. Jangan ragu untuk berpikir sedikit
berbeda dan buat dengan sepenuh hati saat mendesain infografis.
Selamat Mencoba!

44
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA

-. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007


tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
(2010, July 22). Retrieved from https://health.detik.com/berita-
detikhealth/d-1404800/otak-lebih-suka-gambar-dan-warna
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (2018) Kiat Bikin Infografis
Keren dan Berkualitas Baik. Jakarta: Kementerian Komunikasi
dan Informatika RI.
Lankow, J., Ritchie, J., & Crooks, R. (2014). Infografis: Kedahsyatan Cara
Bercerita Visual. Jakarta: Gramedia.
Lee, C. (2014). Yuk, Optimalkan Visualisasi Data dengan Chart &
Infografis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Perpustakaan Nasional RI. (2009). Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta:
Perpustakaan Nasional.
Perpustakaan Nasional RI. (2015). Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan
dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Randy, K. (2013). Cool Infographics: Effective Communication with Data
Visualization and Design. New Jersey: Wiley Publishing
Smiciklas, M. (2012). The Power of Infographics: Using Pictures to
Communicate and Connect With Your Audiences. Indianapolis,
USA: Que Publishing.
Wicandra, O. B. (2006). Peran Infografis Pada Media Massa Cetak.
Jurnal Deain Komunikasi Visual Nirmana, Vol 8 (1).
https://www.slideshare.net/rollivatmadja/buat-apa-bikin-infografis-
konsep-dan-teknik-infografis-untuk-informasi-publik
https://bikinnow.com/membuat-infografis/
https://bikinnow.com/memilih-warna-untuk-infografis/
https://bikinnow.com/membuat-infografis/
https://www.maxmanroe.com/pengertian-infografis.html

45
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

Catatan Penerbitan:
Desain & lay out Rudianto
Jenis huruf Gotham 26, 12, 10, 8
Gambar Internet (disebut sumbernya di bawah gambar)
Judul cover Pembuatan Infografis Sederhana di Perpustakaan
Software Microsoft Word 2016,
Microsoft Powerpoint 2016,
FreeMind V1.0.0
Mulai Menulis 21 Februari 2019
Finishing 24 April 2019

46
Pembuatan Infografis Sederhana Di Perpustakaan

BIODATA PENULIS
RUDIANTO, S.Kom., M.P.
Penulis dilahirkan di Wates, sebuah kota
kecil di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta pada 5 Juli
1979. Lahir dari pasangan muslim Jawa,
merupakan anak ke-empat dari enam
bersaudara. Pernah mengenyam
Pendidikan dari SD sampai dengan STM di
Wates Yogyakarta.

Pengalaman pekerjaannya dimulai setelah tamat STM pada tahun 1998


bekerja di sebuah perusahaan swasta di Bekasi. Selanjutnya, pada tahun
2008 diterima bekerja di Perpustakaan Nasional RI melalui tes regular CPNS.
Sempat mendapat beasiswa dari Perpustakaan Nasional dengan mengambil
program S2 Magister Teknologi Informasi Perpustakaan di Sekolah Pasca
Sarjana Institut Pertanian Bogor (SPS IPB) dan lulus tahun 2015. Suami dari
Erva Yunita ini telah dikarunia 4 (empat) orang anak yaitu Kukuh
Abdurrohman (2007), Ruruh Wening Nastiti (2013), Battutah Abdul Jabbar
(2014) dan Abdulloh Khoirul Azzam (2017). Beberapa tulisan yang pernah
ditulis antara lain: Pembuatan Prototipe Pangkalan Data Direktori
Indonesianis Menggunakan Slims Cendana (ditulis bersama Mutia Rahmaniah
dan Sulistyo Basuki, dimuat di Jurnal Pustakawan Indonesia 2015), Tips Alih
Media Mikrofilm untuk Mendapatkan Hasil yang Memuaskan (ditulis bersama
Jamiat, dimuat di Media Pustakawan 2017), Upaya Pengembangan SDM
Pustakawan di Indonesia dalam rangka Menyukseskan Pustakawan Bergerak
(Madika 2018).

47

Anda mungkin juga menyukai