(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1
LAMPIRAN 2. LULUSAN PRODI DKV FSRD ITB ITB (2004 2008)
Keterangan Jumlah Persen
Total Lulusan yang dideteksi 235 orang
Data tidak tersedia 37 orang 16 %
Data Tersedia 198 orang 84 %
Catatan:
1. Data tersebut berasal dari penelusuran alumni yang diwisuda sejak bulan Maret 2004 s/d 2008. Dari 235
lulusan sejak tahun 2005, 198 orang (84%) memberikan konfirmasi, sementara 37 orang (16%) tidak
diketahui informasinya.
2. Bekerja di bidang desain artinya lulusan bekerja sebagai desainer, art director dan creative director pada
perusahaan periklanan, web desainer di stasiun televisi
3. Bekerja di bidang terkait dengan desain komunikasi visual antara lain bekerja dibidang pendidikan desain
(sebagai dosen), desainer, art director, creative director, web desainer dan beberapa membuka usaha
sendiri yang berhubungan dengan bidang desain grafis, periklanan dan multimedia
4. Bekerja di luar bidang desain artinya lulusan bekerja diluar lingkup bidang studi Desain Komunikasi Visual
2
Tidak
SD SW Terawat minggu)
Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 R. Studio DKV:
a. Ruang Kelas II 1 54 m2 SD Terawat 40
b. Ruang Kelas III 1 48 m2 SD Terawat 40
c. Ruang Kelas IV 1 20 m2 SD Terawat 40
d. Ruang Tugas Akhir 1 37,5 m2 SD Terawat 40
2 R. Laboratorium:
a. Laboratorium Komputer DKV - SD Terawat 40
Animasi 1 15,5 m2
b. Laboratorium Fotografi DKV 1 80,5 m2 SD Terawat 40
c. Laboratorium Multimedia 1 320 m2 SD Terawat 40
d. Ruang Komputer Jurusan Desain 1 32 m2 SD Terawat 40
e. Laboratorium Komputer Tahap 1 550 m2 SD Terawat 40
Persiapan Bersama (TPB)
3 R. Seminar/ Diskusi:
a. R. Seminar Studio 1 31 m2 SD Terawat 40
b. R. Seminar Gallery 1 675 m2 SD Terawat 40
4 R. Kantor/Kerja Dosen:
a. R. Dosen DKV 1 203 m2 SD Terawat 40
b. R. Dosen S-2 1 21 m2 SD Terawat 40
c. R. Dosen S-3 1 20 m2 SD Terawat 40
5 R. Perpustakaan:
a. R. Perpustakaan DKV 7 m2 SD Terawat 40
b. R. Perpustakaan FSRD-ITB 500 m2 SD Terawat 40
c. R. Perpustakaan Pusat ITB 10.636 m2 SD Terawat 69
6 R. Kantor/Administrasi:
a. R. Adm DKV 7 m2 Terawat 40
b. R. Adm. Magister Desain 87 m2 Terawat 40
7 R. Lainnya:
a. Galeri (Pameran) Soemardja FSRD-ITB 675 m2 Terawat 64
b. Sasana Budaya Ganesa 24.800 m2 Terawat 64
3
c. Science, Technologi & Art Center
(Sasana Budaya Ganesha):
R. Seminar
Auditorium Audio/visual 1 300 m2 SD Terawat 32
Galeri IPTEKS (teater IMAX) 1 520 m2 SD Terawat 32
1 500 m2 SD Terawat 32
d. Ruang Seminar/Pamer (Aula Timur) 1 1690 m2 SD Terawat 64
e. Ruang Seminar/Pamer Aula Barat 1 1705 m2 SD Terawat 64
f. Toilet :
Kelas DKV 2 34 m2 SD Terawat 40
Dosen (Di Area Magister) 3 53 m2 SD Terawat 40
Dosen (Di Area Kantor Fakultas)
2 10,5 m2 SD Terawat 40
g. Mushola 18 m2 SD Terawat 40
Keterangan: SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri;
4
No Lokasi Jumahl PC Satuan Pemanfaatan
1 Fakultas 22 unit Administrasi Akademik
2 Seni Murni 5 unit Administrasi Akademik
3 Magister Desain 4 unit Administrasi Akademik
4 Magister Seni murni 4 unit Administrasi Akademik
5 Desain Interior 3 unit Administrasi Akademik
6 Desain Produk 6 unit Administrasi Akademik
7 Desain Komunikasi Visual 8 unit Administrasi Akademik
8 Kria Tekstil 2 unit Administrasi Akademik
9 Sosioteknologi 8 unit Administrasi Akademik
10 TPB FSRD 4 unit Administrasi Akademik
11 KK DP 9 unit Administrasi Akademik
12 KK DI 2 unit Administrasi Akademik
13 KK DKV 11 unit Administrasi Akademik
14 KK KR 1 unit Administrasi Akademik
15 ADM KK 2 unit Administrasi Akademik
16 KK Kemanusiaan 1 unit Administrasi Akademik
17 Perpustakaan FSRD 5 unit Administrasi Akademik
18 Lab DKV 10 unit Akademik/Praktek
19 Lab DI 4 unit Akademik/Praktek
20 Lab FSRD 11 unit Akademik/Praktek
21 Lab SM 4 unit Akademik/Praktek
22 Animasi D4 10 unit Akademik/Praktek
23 Studio Lukis 1 unit Administrasi Akademik
24 Studio Patung 2 unit Administrasi Akademik
25 Studio Seni Garfis 12 unit Administrasi Akademik
26 Studio keramik 1 unit Administrasi Akademik
27 Workshop FSRD 1 unit Administrasi Akademik
28 Galeri Sumarja 3 unit Administrasi Akademik
Jumlah Total 156 unit Administrasi Akademik
5
Sistem jaringan yang dipakai adalah sitem kabel antar PC dengan switch
PC to PC
PC to Server
Server To switch Fiber Optik Ke AI3 Di gedung PAU ITB
Untuk Wirelles hanya di pakai oleh 2 unit saja antar lain
seni murni dan perpustakaan.
LAMPIRAN 5. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
DAN PENJAMINAN MUTU
Tata pamong pada program studi mengikuti sistem ITB yang mengacu pada PP 155/2000 dan ART ITB. Sebagai badan
hukum milik negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 PP 155/2000, ITB adalah badan hukum yang bersifat nirlaba.
Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis penelitian, program studi (sesuai misi ITB) memandu perkembangan dan
perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan utama, yaitu Tridharma Perguruan Tinggi yang inovatif,
bermutu, dan tanggap terhadap perkembangan dan tantangan lokal maupun global.
Dalam pengelolaannya program studi mengemban amanah dari para stakeholders, yang terdiri dari pemerintah,
masyarakat umum (termasuk orangtua mahasiswa, pengguna lulusan, pengguna jasa penelitian dan kepakaran), civitas
akademika (dosen, peneliti, tenaga non-dosen, dan mahasiswa), serta alumni.
6
Untuk mencapai tujuan tersebut program studi bersama dengan fakultas menyusun Rencana Strategis atau Renstra,
berdasarkan pendekatan:
a. Analisis situasional; berupa analisis Renstra perioda sebelumnya, indentifikasi isu-isu penting, analisis kondisi
internal dan eksternal (SWOT Analysis);
c. Target capaian program-program strategis bidang pendidikan, bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
Substansi Renstra ITB dan penjabarannya secara lebih rinci pada Renstra Fakultas/Sekolah dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) ITB dan unit-kerjanya, dapat dilihat pada skema sbb:
Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika
mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi,
perpustakaan, laboratorium, dan studio).
Tegaknya aturan dan etika bertitik tolak pada budaya riset, sebagaimana yang tercantum pada Naskah Akademik
Keputusan SA No. 01 tahun 2003 tentang Kebijakan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni di ITB
merupakan Perguruan Tinggi Berbudaya Riset, suasana akademik (academic atmosphere) yang kondusif untuk mencapai
produktivitas scientific knowledge yang tinggi dan berkualitas. Suasana akademik yang dimaksud adalah suasana yang
dicerminkan oleh sikap keskolaran utama yang ditopang dengan keterpaduan keilmuan dengan pengalaman beserta
pemanfaatannya untuk berbagi pengetahuan. Hal tersebut disertai dengan norma perilaku yang menumbuhkan dan
memelihara kejujuran serta kepeloporan sebagai penjiwaan sikap keskolaran berlandaskan nilai-nilai agama, etika dan
keprofesionalan.
Lebih jauh Keputusan SA N0. 27 tahun 2002 juga mengamanatkan ITB untuk memberikan kebebasan akademik kepada
skolar dan mahasiswanya. Kebebasan akademik merupakan asas yang mendorong berlangsungnya proses-proses
penelitian, diskusi, dan pembelajaran. Kebebasan tersebut menjadi watak suatu komunitas yang terdiri dari para skolar
dan mahasiswa. Dengan demikian untuk mempertahankan dan meningkatkan budaya akademik, program studi bersama
dengan fakultas selalu berupaya merencanakan, melaksanakan serta memfasilitasi upaya-upaya untuk untuk
meningkatkan kinerja profesional dosen dan mahasiswa, sebagai bagian dari pelaksanaan pedoman dan prosedur
pelayanan (baik segi administrasi, perpustakaan, laboratorium, maupun studio).
7
Sistem penghargaan dan sanksi diatur melalui sistem bersama oleh ITB, dalam kaitan akademik, adanya sitem
pemasukan nilai tepat waktu, sistem absensi yang terintegrasi, sistem insentif yang berbasis pada aktivitas pengajaran
dan form rencana kerja (FRK) serta questioner yang diisi oleh mahasiswa pada akhir semester. Semua kegiatan tersebut
harus melalui proses pemeriksaan dan persetujuan dekan untuk diteruskan ke pimpinan ITB. Hasil evaluasi akan
diumukan melalui rapat pimpinan (rektor & dekan) dan raker fakultas (dekan, ketua kelompok keilmuan, ketua
program studi)
Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata
pamong yang baik) diatur melalui system ITB terintegrasi, dalam hal ini adalah mekanisme penyusunan, implementasi
dan evaluasi Rencana Kegiatan dan Anggaran atau RKA yang dibuat bersama dengan fakultas, yang dibuat yang di sah
kan senat fakultas. (Kebijakan umum tentang hal itu ditetapkan oleh MWA dalam SK MWA No. 011/SK/K01-MWA/2007
tentang Kebijakan Umum Penyusunan, Implementasi dan Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran ITB). Saat ini sebagian
besar standard operating procedure atau SOP perencanaan, pengembangan dan implementasi kebijakan ITB di atur
melalui Kantor Pusat ITB. Pengembangan SOP dan sistem Tata Pamong yang disesuaikan dengan rencana strategis
berdasarkan analisis SWOT periode sebelumnya. Untuk menjamin agar pelaksanaan setiap kebijakan institut dapat
berjalan dengan efektif, efisien dengan resiko yang minimal, sesuai dengan PP 155/2000, secara periodik pelaksanaan
pendidikan program studi dan fakultas diperiksa oleh Satuan Pengawas Internal atau SPI. (Satuan ini adalah perangkat
Rektor yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengawasan internal kegiatan institut untuk semua organ institut,
meliputi bidang akademik, manajemen, keuangan, kepegawaian dan aset, diatur dalamART ITB Pasal 71 dan 72). Setiap
tahun SPI melakukan pemeriksaan atas Laporan Tahunan Fakultas atas permintaan Rektor. Laporan SPI juga
dipergunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan audit internal. Sedangkan proses penjaminan mutu terhadap
program dan kegiatan Institut di Satuan Akademik, dilaksanakan oleh Satuan Penjaminan Mutu atau SPM. (Ketentuannya
dapat dilihat pada ART Pasal 68 s.d. 70).
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pada tingkat program studi dan fakultas dilakukan secara melekat oleh
unit itu sendiri. Salah satu diantaranya adalah dalam bentuk evaluasi kinerja unit yang dilakukan oleh masing-masing
unit kerja secara on-line melalui SISPRAN pada setiap semester, yaitu terhadap program-program yang terdapat dalam
RKA unit yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja seluruh unit-kerja ini menjadi bahan pertimbangan dalam
penyusunan RKA Tahunan maupun RKA Revisi Tengah-tahunan. Sosialisasi mekanisme tersebut dilakukan melalui RAPIM
(Rektor dan Dekan), RAKER tingkat fakultas yang dihadiri oleh ketua program studi, RAKER KK tingkat fakultas yang
dihadiri oleh ketua kelompok keilmuan, serta RAKER tidak terprogram yang dihadir oleh para ketua ad-hock.
8
Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai,
norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta
mengkomunikasikan visi kedepan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi
secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan,
peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Ketentuan tentang Pimpinan program studi dinyatakan dalam anggaran dasar ITB dan diperinci lebih lanjut dalam ART
ITB. Pada dasarnya seorang ketua program studi (Kaprodi) merupakan seorang academic leader, disamping fungsinya
sebagai ketua pengelola program yang bersangkutan, ia juga berperan sebagai wakil dekan apabila dekan dan wakil
dekan berhalangan. Sebagaimana hal nya bahwa universitas merupakan academic dan learning community yang
mengutamakan prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi untuk meningkatkan daya saing. Komunitas utama program studi
adalah scholars dan intelectuals, dimana interaksi di antara masyarakatnya dilaksanakan dengan berlandaskan pada
prinsip dan nilai-nilai akademik. Sistem pengelolaannya adalah sebagai berikut:
1. Program studi dipimpin oleh seorang ketua yang menangani berbagai permasalahan dalam bidang akademik,
kemahasiswaan, administrasi dan anggaran.
2. Ketua program studi selaku pengelola program sarjana bertanggung jawab kepada Dekan, karena bukan merupakan
organisasi sumber (di ITB organisasi sumber terendah adalah fakultas)
3. Ketua program studi di dalam melaksanakan kegiatan akademik dan penugasan SDM pengajar di dukung oleh
Kelompok Keilmuan (KK) yang ada di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain.
4. Melalui fakultas, program studi dapat berkonsultasi dengan Senat Fakultas untuk mengkoordinasikan segala aspek
normatif dalam pelaksanaan pendidikan, termasuk penelitian, penerimaan mahasiswa, pengendalian mutu
pendidikan dan penelitan, tenaga akademik pelaksana dan kelulusan
Sebagai organisasi pelaksana unit akademik, program studi mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan dan mutu
pendidikan dan penelitian di bawah koordinasi Dekan.
Dalam kaitan menentukan arah pelaksanaan penelitian kaprodi berkoordinasi dengan Kelompok Keilmuan dan Keahlian
(KK) sebagaimana yang diatur melalui Surat Keputusan Senat Akademik ITB, Nomor : 34/SK/K01-SA/2003 ,Tanggal : 4
9
Juli 2003 yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana fungsi keilmuan yang terdiri dari para tenaga akademik yang
tergabung di dalam Kelompok Keahlian yang merupakan wadah pengembangan masyarakat akademik dan menjadi
sumberdaya utama dalam disiplin keilmuan dan keahlian tertentu yang berada di dalam fakultas. Kelompok Keahlian di
lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain adalah: KK Seni Rupa, KK Estetika & Ilmu-Ilmu Seni, KK Manusia & Ruang
Interior, KK Kriya & Tradisi, KK Manusia & Desain Produk Industri, KK Komunikasi Visual & Multi Media, KK Ilmu-Ilmu
Desain & Budaya Visual serta KK Ilmu-Ilmu Kemanusiaan.
10
Sarana dan Prasarana di ITB menganut pola sharing facilities, seluruh pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kampus dilakukan oleh pusat melalui direktorat sarana dan prasarana. Fasilitas unit akademik
pengelolaannya oleh fakultas dibawah koordinasi Kasubbag sarana dan prasarana. Demikian pula dengan Unit
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat mencari dan menemukan sumber informasi dan sumber-sumber lain yang dapat
digunakan untuk menambah wawasan. Unit Perpustakaan bekerjasama dengan laboratorium komputer untuk
pengelolaan sarana pelayanan fasilitas komputer untuk mahasiswa dalam rangka menunjang pencarian data literatur,
dan mendapatkan informasi terkini mengenai berbagai informasi perkembangan ilmu dan informasi lainnya.
Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup planning, organizing, staffing, leading, controlling,
serta operasi internal dan eksternal.
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup planning, organizing, staffing, leading,
controlling, serta operasi internal dan eksternal.
Sistem pengelolaan yang menyangkut planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan
eksternal, selalu dikaitkan rencana strategis yang disusun bersama dengan fakultas. Untuk mencapai tujuan tersebut
program studi bersama dengan fakultas menyusun Rencana Strategis atau Renstra, dimana di dalamnya menyangkut
hal-hal: analisis situasional, indentifikasi isu-isu penting, analisis kondisi internal dan eksternal (SWOT Analysis);
penentuan program-program strategis serta Target capaian program-program strategis bidang pendidikan, bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Bidang perencanaan dan pengelolaan diatur bersama fakultas sesuai mekanisme yang ada di ITB. Dalam bidang
akademik program studi kriteria yang telah disusun Satuan Penjaminan Mutu atau SPM. Bidang pelaksanaan program
bersama fakultas melaksanakan evaluasi kinerja unit yang dilakukan secara on-line melalui sistem perencanaan
(SISPRAN) pada setiap awal semester. Program tersebut didasarkan pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) dengan
penekanan pada input, proses, output dan outcome. Pengawasan implemantasi program dilaksanakan oleh Satuan
Pengawas Internal atau SPI.
Dalam bidang perencanaan staf, program studi berkoordinasi dengan fakultas selaku organisasi sumber. Proses
pembinaan staf berada dibawah kelompok keilmuan. Sedangkan untuk segi karir pengajar berada dibawah koordinasi
fakultas melalui sistem perencanaan ITB terintegrasi. Tahap perencanaan kegiatan setiap awal semester tiap dosen
11
membuat rencana dan diisikan secara digital kedalam Form Rencana Kerja (FRK) yang dikelola langsung oleh Wakil
Rektor bidang Sumber Daya (WRSS). Form tersebut diperiksa oleh ketua kelompok keilmuan tempat dosen tersebut
berada dan di sah kan oleh dekan. Hal yang sama dilakukan pada tiap akhir semester dan mengisikan datanya kedalam
form evaluasi dosen (FED). Sistem penghargaan dan sanksi didasarkan pada FRK & FED ini. Kewenangan program studi
terhadap staf dosen adalah terkait dengan proses akademik, mulai dari pengaturan jadwal perkuliahan dan evaluasi
perkuliahan. Secara umum ringkasan jadwal kegiatan akademik program studi adalah:
1. Kegiatan yang sudah terjadwal Per Semester: Pendaftaran Ulang Mahasiswa, Pemrosesan Nilai, Evaluasi
Pelaksanaan Perkuliahan, Wisuda, Kelulusan Tahap Studi, DO untuk Mahasiswa yang Tidak Mendaftar 2 Semester
Berurutan.
2. Kegiatan yang tidak terjadwal adalah: Pemrosesan Mahasiswa cuti dan skorsing serta Pemrosesan Mahasiswa
mengundurkan diri
3. Kegiatan yang sudah terjadwal Per Tahun: Ujian Saringan Masuk, Penerimaan Mahasiswa Baru, Early Warning dan
DO Batas Waktu Studi
4. Kegiatan yang sudah terjadwal Per Lima Tahun adalah: Perubahan Kurikulum
ITB dari suatu perguruan tinggi berbasis pendidikan (teaching-based university) menjadi perguruan tinggi berbasis
penelitian (research-based university). Dalam kurun waktu 2006-2010, metoda pendidikan di ITB secara bertahap akan
berubah dari proses-proses berbasis pengajaran yang berpusat pada dosen (teacher-centered) menjadi proses-proses
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (learner-center education), dimana mahasiswa mempunyai peran dan
tanggung jawab yang lebih besar dalam menentukan apa yang dipelajari serta keleluasaan untuk mengembangkan diri,
termasuk menumbuh kembangkan kepribadian dan keterampilan-nya.
Dalam konteks Quality Assurance pendidikan program studi di lingkungan ITB mengacu pada Keputusan Rektor ITB, No:
202/Sk/K01/Ot/2006 Tentang Kebijakan Mutu Institut Teknologi Bandung 2006-2010, yang pada dasarnya menyatakan
untuk menjamin (mempertahankan dan meningkatkan Baku Mutu Pendidikan:
1. Pelaksanaan baku mutu pendidikan ditentukan dan dikembangkan oleh Senat Akademik ITB.
2. Pelaksanaan audit untuk menjamin Baku Mutu Pendidikan diatur dan dirumuskan oleh Satuan Penjamin Mutu
(SPM).
3. Kebijakan Mutu ITB 2006-2010 menjadi rujukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi bagi setiap insan dan
kelembagaan ITB.
12
4. Kebijakan Mutu ITB 2006-2010 menjadi rujukan dan pengendali utama bagi setiap unit kerja ITB dalam
melakukan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, dan evaluasi serta dalam mengatur
pemanfaatan sumber daya yang diperlukan.
5. Dalam rangka implementasi Kebijakan Mutu ITB, SPM ditugaskan untuk melakukan proses pemantauan
(monitoring), asesmen (assessment), dan evaluasi (evaluation) atau MAE terhadap capaian mutu ITB sebagai
bahan dalam merumuskan perbaikan proses pelaksanaan penjaminan mutu ITB, termasuk melaksanakan Evaluasi
Tahunan yang dilakukan pada setiap bulan Januari sampai dengan bulan Februari berdasarkan data atau kondisi
indikator mutu pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya.
6. Proses penerimaan, proses belajar mengajar, dan proses mengakhiri pendidikan Pascasarjana merupakan 3 (tiga)
kelompok proses untuk upaya menjamin Baku Mutu Pendidikan Pascasarjana.
7. Proses penerimaan mahasiswa Pascasarjana dikoordinasi oleh Ketua Program Fakultas Pascasarjana pada tingkat
ITB serta Dekan Fakultas sebagai penanggung jawab pada tingkat fakultas melalui rapat bersama dengan komisi
pascasarjana fakultas.
Penjaminan Mutu
Kegiatan pelaksanaan penjaminan mutu mengacu pada Kebijakan Mutu ITB (ITB Quality Policy) 2006-2010 yang
merupakan panduan untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan dan terarah dalam bentuk serangkaian kebijakan
mutu, indikator, serta targetnya. Prosesnya disebut MAE (Monitoring-Assessment-Evaluation) yang merupakan langkah-
langkah peningkatan mutu serta capaiannya (realisasinya), untuk mengetahui posisi tiap-tiap program studi terhadap
pencapaian visi yang diharapkan ITB. Landasan rasional upaya penjaminan mutu adalah Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional, dan dokumen HELTS (Higher Education Long Term Strategy) 2003-2010 dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Kebijakan Mutu dibidang pendidikan diatur secara terintegrasi, baik untuk jenjang S1, S2 maupun S3 melalui Keputusan
Senat Akademik ITB nomor 023/SK/K0I-SA/2002. Program studi harus memiliki mutu akademik yang tinggi berdasarkan
pada penelitian dan kepakaran yang dikembangkan oleh dosen ITB. Sesuai dengan perubahan orientasi
Umpan Balik
Umpan Balik kepada Prodi DKV
Umpan Balik dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut
(1) (2) (3)
13
Dosen Program studi bersama fakultas Dari kedua form tersebut prodi DKV
melakukan pengecekan terhadap dapat mengetahui tingkat
form rencana kerja (FRK) pada tiap perkembangan kompetensi dosen,
awal semester dan form evaluasi sehingga dapat bersama-sama untuk
dosen (FED) yang diisi oleh setiap mengevaluasi, memperbaiki dan
dosen. Form tersebut pada dasarnya menyempurnakan content akademik
mengetahui posisi dosen dalam program studi DKV. Disisi lain
berbagai kegiatan Pengajaran, dengan mengetahui peta kinerja
Penelitian dan Pengabdian pada dosen, program studi dapat turut
masyarakat. serta memperogram keterlibatan
dosen dalam kegiatan program studi
secara lebih optimal.
Mahasiswa Pada setiap akhir semester Hasil questioner merupakan bahan
dilakukan pegisian questioner masukan yang dievaluasi oleh
meliputi: pelaksanaan program studi DKV untuk
pembelajaran, persepsi terhadap pelaksanaan mata kuliah tahun
dosen, pemahaman terhadap selanjutnya, serta penyempurnaan
content mata kuliah, tingkat content mata kuliah yang
kepuasan dan espektasi mahasiswa bersangkutan.
terhadap pelaksanaan mata kuliah
tsb.
Alumni Program studi bersama fakultas Mengumpulkan berbagai data, fakta
mengelola situs FSRD, salah satunya dan masukan dari berbagai stake
adalah berupa wahana untuk holder dalam pengembangan
menjaring berbagai masukan dari kurikulum dan kinerja akademik.
stake holder Mengundang stake holder untu
memberikan pandangan dan turut
serta memecahkan isyu-isyu
perkembangan mutakhir dlam
bidang desain komunikasi visual.
Selain itu menjaring network,
kegiatan penelitian & pengabdian
masyarakat secara bersama.
14
Pengguna lulusan Program studi bersama fakultasMengumpulkan berbagai data, fakta
mengelola situs FSRD, salah satunyadan masukan dari berbagai stake
adalah berupa wahana untukholder dalam pengembangan
menjaring berbagai masukan darikurikulum dan kinerja akademik.
stake holder Mengundang stake holder untu
memberikan pandangan dan turut
serta memecahkan isyu-isyu
perkembangan mutakhir dlam
bidang Desain Komunikasi Visual.
Selain itu menjaring network,
kegiatan penelitian & pengabdian
masyarakat secara bersama.
Keberlanjutan
a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa:
Upaya untuk menjamin kualitas calon mahasiswa dilakukan melalui proses seleksi yang ketat, melalui materi
penelusuran tes minat dan bakat yang disertai materi uji psikologi. Secara umum, proses awal rekrutmen atau
pengumuman pendaftaran calon mahasiswa terintegrasi dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru ITB serta
penyebaran informasi kepada calon mahasiswa yang diselenggarakan secara terpadu oleh ITB pada setiap tahun
akademik. Jadwal kegiatan penerimaan, proses pendaftaran, persyaratan, kriteria dan standar kualifikasi calon
mahasiswa yang diterima sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh ITB, dalam hal ini
Sekolah Pascasarjana ITB. Selain itu pada pertengahan semester genap (sekitar bulan maret) bersama-sama
dengan ITB menyelenggarakan open house ITB yang berisi tentang informasi program studi dengan mengundang
guru, siswa SMU. Untuk lingkup yang lebih luas disediakan berbagai informasi yang terkait dengan program
studi melalui web ITB dan fakultas.
15
unit-kerja ini menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RKA Tahunan maupun RKA Revisi Tengah-
tahunan.
16
(JBIC) dalam program ITB Development Project 2007-2017: Strengthening Institutional Quality towards
International Standard.
17
LAMPIRAN 6. KEGIATAN PENELITIAN (3 Tahun Terakhir)
Kurun Waktu
Jenis
No. Nama Instansi Kerja Sama Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
Mulai Berakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Peningkatan Mutu Sistem
1 P4TK Poliseni Jogja, AINAKI Pendidikan 2006 Sekarang
Pendidikan & Kurikulum
Peningkatan Mutu Sistem
2 Universitas Bunda Mulia Pendidikan 2006 Sekarang
Pendidikan & Kurikulum
Kurun Waktu
Jenis Kerja Sama
No. Nama Instansi Manfaat yang telah diperoleh
Kegiatan Berakhi
Mulai
r
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Fullbright, Aminef - USA (Michael Sheridan) 2008 Peningkatan Keahlian Desain
Multimedia
Komunikasi Visual
2 HBK, Braunsweig - Jerman (Ekuwand) Workshop 2008 Peningkatan Keahlian Desain
Documentary Komunikasi Visual
Film
3 Samyung University 2007 Seka- Peningkatan Keahlian Desain
MOA
rang Komunikasi Visual
4 Curtin Australia (Tom S,) 2002 Peningkatan Keahlian Desain
Due like
Komunikasi Visual
5 Hermayef, USA (Fabio & Ian Perkins) Branding 360 & 2006
Peningkatan Keahlian Desain
Graphic for
Komunikasi Visual
Museum
6 Fullbright, Aminef USA (Accra) 1999 Peningkatan Keahlian Desain
Fotografi
Komunikasi Visual
7 Finland University (Simokartunen) Security Digital 1997 Peningkatan Keahlian Desain
Printing Komunikasi Visual
8 WVC Belanda (Hans Kruit) 1997 Peningkatan Keahlian Desain
Security Printing
Komunikasi Visual
9 Henk de Vries Packaging & 1995 Peningkatan Keahlian Desain
Grpahic Design Komunikasi Visual
10 Fullbright, Aminef USA (Prof katherine 1994 Peningkatan Keahlian Desain
Advertising
Frith) Komunikasi Visual
11 Jan van Eijk Academic Belanda (Jan van Graphic Cultural 1993
Peningkatan Keahlian Desain
Thoorn). Studies
Komunikasi Visual
12 HBK, Braunsweig - Jerman (Prof.Buchwald) Tipografi 1992 Peningkatan Keahlian Desain
Komunikasi Visual
13 (Will van Sambeek) 1989 Peningkatan Keahlian Desain
Graphic Design
Komunikasi Visual
14 Manchester Polytechnic Inggris (Robin 1988
Peningkatan Keahlian Desain
Blythe) Multimedia
Komunikasi Visual
15 WVC Belanda (Gert Dumbar, Dumbar Studio) 1986 Peningkatan Keahlian Desain
Graphic Design
Komunikasi Visual
16 Shigeo Fukuda JAGDA Jepang Graphic Design 1985 Peningkatan Keahlian Desain
in Japan Komunikasi Visual
Cat: Guest lecturer dan pembicara pada workshop.
Tahun
Dihasilkan Tingkat*
/ Penyajian/
No. Judul Nama-nama Dosen
dipublikasi
Nasio Interna-
kan pada Publikasi Lokal
-nal sional
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
Penulis, Tak Kenal Maka Tak Sayang: Animasi
Korea Mulai Berlari di Ajang Festival,
1 Hafiz Ahmad 2009 Mei 2009
artikel pada majalah desain grafis Concept
vol. 4 edisi 22, Mei 2009.
Penulis, Masalah Tipografi di Indonesia:
Riama Maslan
2 Pendidikan, Versus Magazine 3, hal.66-67, 2009 April 2009
Sihombing
April 2009.
Dimana Kreatifitas Desain?, Rubrik
3 Priyanto Sunarto 2009 2009
Desinology, Versus Magazine, Februari 2009.
Perjalanan Font Bergaya Indonesia, Versus
Magazine 1 , Desember 2008, hal. 70-71. Riama Maslan
4 2009 Februari 2009
adFONTure, Perjalanan Lucian Bernahrd, Sihombing
Versus Magazine 2, Februari 2009, hal 62-64
Penulis, Dari Bandung Menembus Yunani:
Eksperimen Tipografi Vernakular, artikel Desember
5 Hafiz Ahmad 2008
pada majalah desain grafis Concept vol. 5 2008
edisi 26, Desember 2008.
Reading Change and Continuity within Images
of Women. Visual Literacies, Exploring
6 Sandra Sudjudi 2008 2008
Critical Issues (e-book). Oxford: Inter-
Discipinary.Net.
7 Identity for urban families in the promotional Sandra Sudjudi 2007 2007
images of Indonesian family planning
program. Conference Proceeding for
Transitions: Health and Mobility in Asia and
the Pacific. Melbourne: Melbourne University,
Australia.
National imagery in Indonesia Family Planning
Program. Conference Proceeding for Media,
policies, cultures and futures in the Asia
8 Sandra Sudjudi 2007 2007
Pacific Region. Perth, Western Australia:
Media Asia Research Group - Curtin University
of Technology.
Citraan Perempuan di Internet: Kajian Tanda
Riama Maslan
9 dan Kode Visual, Jurnal Ilmu Desain, FSRD 2007 2007
Sihombing
ITB, Vol.2 no.1, 2007, hal.31-44.
Sebagai
No. Nama Dosen Jenis Kegiatan* Tempat Waktu
Penyaji Peserta
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pembicara, Seminar Festival Game dan
Animasi Pendidikan 2009, Politeknik
Politeknik Seni
1 Hafiz Ahmad Seni Yogyakarta, Yogyakarta, dengan 2009
Yogyakarta
makalah berjudul: Aplikasi Game
Teknologi untuk Edukasi,
Pembicara Pendamping, International
Workshop Magazine Design for Youth,
Riama Maslan Campus Center 27-28 April
2 bersama Jaqueline Kuergeno (Bayard
Sihombing ITB. 2009
Perancis) dan DR Murti Bunanta,
Kerjasama IM-Telkom, KPBA dan Telkom.
Pembicara, Diskusi The Development
ASIAGRAPH
of CG Education and Industry within
3 Hafiz Ahmad 2008, Tokyo, 2008
South East Asia.
Jepang.
Riama Maslan
9 Konferensi Internasional ARTEPOLIS 2 Aula Timur ITB 2008
Sihombing
Pembicara, Seminar Game + Animasi,
ITB Digital Media Festival 2008,
Bandung, dengan makalah berjudul:
Desember
10 Hafiz Ahmad Mengembangkan Pendidikan dan Aula Barat ITB
2008
Industri Animasi: Belajar dari negeri
Ginseng,
Nama Organisasi
Kurun Tingkat
Nama Dosen Keilmuan atau
Waktu (Lokal, Nasional, Internasional)
Organisasi Profesi
(2) (3) (4) (5)
Priyanto Sunarto IPGI 1980-1994 Lokal
Anggota Asosiasi
DesainerGrafis Indonesia 1994-
Lokal
ADGI (d/h IPGI) sekarang