PERLENGKAPAN
Tahun 2022
2 Persentase penyelesaian temuan BPK terkait BMN dengan nilai indeks 2,00 (dua)
3 Persentase BMN memiliki dokumen kepemilikan dengan nilai indeks 1,00 (satu)
BIRO
PERLENGKAPA
Rekomendasi: N
Realisasi PNBP dari Pengelolaan Aset dengan Optimalisasi Pemanfaatan BMN dengan SEWA
seperti sewa ATM, Kantin, dll., Penjualan bongkaran bangunan dari kegiatan Renovasi/rehabilitasi
4 dan Penjualan BMN yang sudah habis masa manfaatnya
Ketepatan waktu penyampaian RKBMN. RKBMN ini merupakan baseline dari penyusunan RKAKL
5 sehingga Satuan Kerja yang tidak menyampaikan usulan RKBMN tidak akan mendapat anggaran
pemeliharaan asetnya
Rekomendasi: PERLENGKAPAN
Seluruh satuan kerja dalam setiap persetujuan pengelolaan BMN berupa pemanfaatan,
1 pemindahtanganan, dan penghapusan BMN wajib segera ditindaklanjuti seluruhnya sebelum tahun
anggaran berakhir.
Setiap satuan kerja yang memiliki barang rusak berat wajib menindaklanjuti dengan melakukan
2 penghapusan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Untuk satuan kerja yang masih memiliki tanah belum bersertifikat c.q. Pemerintah RI agar segera
3 melakukan tindak lanjut dengan Kantor BPN/ATR setempat.
Laporan Bulanan Biro Perlengkapan perlu kurangi dengan menghilangkan kode laporan L.Cpl.4
4 lalu mengubah isi laporan L.Cpl.1, L.Cpl.2, dan L.Cpl.3 dengan mengacu pada parameter-parameter
Indeks Pengelolaan Aset (IPA)
BIRO
1. SiRUP (Bobot 10%) 5,75 • Sampai dengan tanggal 31 Maret 2021 belanja
pengadaan (akun 52 dan 53) yang diumumkan 543
satker Kejaksaan dalam SiRUP hanya mencapai 57,5%
dari RUP PBJ.
• Apabila ingin mendapatkan nilai maksimal 10,00, maka
Kejaksaan harus sudah mengumumkan seluruh belanja
pengadaan (akun 52 dan 53) dalam aplikasi SiRUP
sebelum 31 Maret tahun berjalan.
• Terjadi peningkatan anggaran PBJ yang diumumkan di
SiRUP dimana pada tahun 2020 43,05%, tahun 2021
60,40% dan per tanggal 5 September 2022 telah
mencapai 78,72%;
• Hanya saja per tanggal 31 Maret 2022 anggaran PBJ
Kejaksaan yang diumumkan di SiRUP baru mencapai
48,85%, jadi perkiraan ITKP Kejaksaan tahun 2022
nanti untuk indikator SiRUP apabila tidak ada
perubahan adalah sebesar 4,89 (10% x 48,85).
BIRO
PERLENGKAPA
Nilai Per Indikator (2) N
2. E-Tendering (Bobot 18,60 • Nilai maksimal indikator E-Tendering adalah 20,00, dan
20%) pada tahun 2021 Kejaksaan memperoleh nilai 18,60
artinya hampir seluruh RUP Tender/Seleksi di SiRUP
telah dilaksanakan pemilihan penyedianya di SPSE;
• Per tanggal 31 Desember 2021 Kejaksaan telah
melakukan E-Tendering 111,69% (lebih dari 100%) hal
ini dapat terjadi karena data LKPP hanya berdasarkan
Perpres APBN sementara di tahun 2021 Kejaksaan ada
melakukan tambahan tender yang bersumber dari
PNBP dan BA-BUN yang anggarannya tidak terdata di
LKPP;
• Per tanggal 5 September 2022 Kejaksaan telah
melakukan E-Tendering sebesar 90,01% sehingga
untuk memaksimalkan nilai ITKP indikator E-Tendering
Tahun 2022 perlu untuk segera melaksanakan
pemilihan penyedia seluruh RUP Tender di dalam
aplikasi SPSE;
BIRO
PERLENGKAPA
Nilai Per Indikator (2) N
Mengingatkan kembali kepada seluruh satuan kerja untuk memanfaatkan secara optimal
1 sistem pengadaan SiRUP, SPSE dan E-Katalog terutama dalam pelaksanaan belanja rutin
perkantoran (akun 52);
Mengumumkan seluruh belanja pengadaan (akun 52 dan 53) ke dalam aplikasi SiRUP
2 segera setelah menerima DIPA paling lambat tanggal 31 Maret tahun anggaran berjalan;
Memanfaatkan E-Katalog Sektoral Kejaksaan dalam pelaksanaan PBJ karena telah ada
3 etalase katalog sektoral Kejaksaan yakni: Alat Tulis Kantor, Jasa Keamanan, Jasa
Kebersihan, Makanan dan Minuman serta Servis Kendaraan, dengan terlebih dahulu
meminta penyedia yang sering bekerjasama dengan satker untuk mengisi produknya di
katalog sektoral Kejaksaan;
BIRO
PERLENGKAPA
Rekomendasi N
Mendorong jabfung PBJ hasil penyetaraan eselon V dan pegawai lain di masing-masing
4 satker untuk memperoleh sertifikat PBJ tingkat dasar dari LKPP;
Mendorong pegawai di masing-masing satker yang telah memiliki sertifikat tingkat dasar
5 untuk ditingkatkan menjadi sertifikat kompetensi PBJ okupansi PPK, Pokja Pemilihan atau
Pejabat Pengadaan karena mulai 1 Januari 2024 setiap pegawai yang ditunjuk menjadi
PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang PBJ;
“Terima Kasih!”