A. INPRES NO.2 TAHUN 2009 TENTANG: PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH :
1. Pengadaan barang/jasa Pemerintah bertujuan untuk: a) Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional, serta penggunaan penyedia barang/jasa nasional; b) Memberikan preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri dan penyedia jasa pemborongan nasional kepada perusahaan penyedia barang/jasa; Pengadaan barang/jasa Pemerintah agar berpedoman dan mengacu pada Pedoman Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian. Kampanye penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi Pemerintah Pusat/Daerah, BUMN dan BUMD dikoordinasikan oleh Menteri Perdagangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Timnas P3DN dapat melakukan kerjasama dengan konsultan, tenaga ahli, akademisi atau pihak-pihak lain yang dipandang perlu. Timnas P3DN menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan t Ti ik l i l k tugasnya kepada P id k d Presiden melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian secara berkala setiap 6 (enam) bulan, atau sewaktu-waktu jika diminta Presiden.
2.
3. 3 4. 5. 5
Sekretariat
12,9% Konsumsi
Pemerintah
3,7%
4,3%
PDB
100%
100%
Kontr. Kontr BPP 2008 2009 8,1% 12,4% 10,5% 10,6% 23,0%
23,4%
Sumber: BPS dan Kementerian Keuangan
Total 18,6%
Perputaran ekonomi BUMN memberikan pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Belanja modal (capex) dan operasional (opex) 63 BUMN strategis tahun 2009 mencapai Rp 950,78 triliun atau hampir sama dengan 95% dari total APBN tahun 2009 sebesar Rp 1.000,8 triliun Belanja modal (capex) 63 BUMN pada tahun 2009 mencapai Rp143,93 , g y g y p , triliun naik 21,74% dibanding tahun 2008 yang besarnya Rp 120,68 triliun
Anak Perusahaan
BUMN
Pedoman P3DN Pedoman P3DN Pedoman P3DN
Kem. ESDM
Kement. BUMN
Inpres 2 tahun 2009
Kemerin
Daftar Inventarisasi Barang/ Jasa Produksi DN
Pedoman P3DN
Kem. Kominfo
Kem. K PU
Pedoman P3DN
Perusahaan Konstruksi
H. RUU P3DN (masuk dalam Prolegnas 2010-2014) Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, memberdayakan sektor industri dalam negeri, peningkatan kemampuan berusaha dan bekerja, dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata maka saat ini maka, sedang disusun RUU P3DN yang mencakup: Hak dan Kewajiban P l k I d t i H kd K jib Pelaku Industri, Hak dan Kewajiban Konsumen, Kewenangan dan Peran Pemerintah, Sanksi,
10
11
New
Preferensi Harga untuk barang/jasa dalam negeri diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi hanya berlaku dalam pengadaan barang/jasa bernilai di atas 5.000.000.000 (lima miliar rupiah) Preferensi harga hanya diberikan kepada barang/jasa dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima persen) hingga lebih kecil dari 40% (empat puluh persen) Preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri setingi-tinginya 15% (lima belas persen) di atas harga penawaran barang impor, tidak termasuk bea masuk
New
New
New
12
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 41 tahun 2009 tentang tata cara penilaian pencapaian tingkat komponen dalam negeri pada penyelenggaraan telekomunikasi: Kewajiban setiap penyelenggara telekomunikasi memenuhi TKDN belanja modal (capex) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. 2 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 tahun 2009 tentang penataan frekuensi radio untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) Kewajiban perangkat telekomunikasi yang digunakan pada frekuensi radio 2,3 GHz dan 3,3 GHz memenuhi kandungan lokal (TKDN) minimal 30% untuk 33 subscriber station (SS) dan 40% untuk base station (BS). 3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 30 tahun 2009 tentang penyelenggaraan layanan televisi protokol internet (IPTV) di Indonesia Penggunaan Internet Protocol Set-Tap-Box (IP-5TB) dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sekurang-kurangnya sebesar 20 % (dua puluh perseratus) da seca a be a ap d g a a se u a g u a g ya e jad dan secara bertahap ditingkatkan sekurang-kurangnya menjadi 50 % ( a puluh (lima pu u perseratus) dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
13
5.
6.
14
16
17
DAERAH
KETUA WAKIL KETUA KETUA HARIAN SEKRETARIS DAERAH / PROPINSI / KABUPATEN / KOTA
20
Biaya Produksi
Sertifikasi OHSAS 18000 (bobot 30%) / ISO 14000 Series (bobot 70%)
15%
22
A. DAFTAR INVENTARISASI Daftar Inventarisasi barang/jasa Produksi DN adalah daftar barang/jasa produksi DN yang diterbitkan secara berkala oleh Kementerian Perindustrian Daftar Inventarisasi barang/jasa Produksi DN akan menjadi acuan bagi Penyedia barang / Pengguna barang dalam pelaksanaan lelang. lelang Daftar Inventarisasi dipaerbarui setiap awal tahun dan dievaluasi secara periodik selambat-lambatnya setiap 2 t h sekali. i dik l b t l b t ti tahun k li Daftar Inventarisasi disebarluaskan oleh Kem. Perindustrian kepada Pengguna barang/jasa dan Penyedia barang/jasa atau atau yang terkait dengan pengadaan barang/jasa atau pihak lain yang memerlukan.
24
Kementerian Perindustrian dari tahun telah melakukan verifikasi terhadap 1.057 produk, dengan rincian nilai TKDN sebagai berikut:
<25% 25% x 40% >40% = 261 produk (24,69%) = 175 produk (16,56%) = 618 produk (58,75%)
25
27
28
29
4. PENUTUP
Perlu adanya kebijakan yang berpihak penuh kepada industri dalam negeri untuk dapat menumbuhkembangkan dan memberdayakan industri dalam negeri dan tentunya akan berdampak perbaikan dalam perekonomian nasional. Promosi dan sosialisasi dilakukan k P id i li i dil k k kepada i t d instansi pemerintah, swasta, d i i t h t dan masyarakat tentunya untuk memberikan edukasi yang menjadikan program P3DN sesuai dengan tujuannya yaitu menumbuhkembangkan dan memberdayakan industri dalam negeri, menyerap tenaga kerja, Proses monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan diperlukan diperlukan untuk melakukan pengawasan, dan evaluasi untuk menilai sejauh mana berjalannya p g program P3DN, mana y g dapat dipertahankan mana y g dihapuskan dan mana yang p p yang p yang harus diperbaiki. Perlu adanya komitmen dari Kementerian yang melaksanakan pengadaan barang/jasanya yang banyak menyerap produksi dalam negeri seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan, untuk dapat mencapai sasaran penyerapan produksi dalam negeri 20%-30% dari belanja barang pemerintah.
31
LAMPIRAN
33
B. SUBSTANSI TIMNAS (PERMENPERIN) TENTANG PEDOMAN PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SEBAGAI PENJABARAN DARI INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Karena dirasakan bahwa aturan-aturan yang telah dikeluarkan tersebut belum dilaksanakan oleh berbagai instansi pemerintah maka akan dikeluarkan Peraturan Menteri yang isinya sebagai berikut: 1. Mempertegas kewajiban: Kementerian, Lembaga Non Kementerian, Pemda (Propinsi, Kabupaten/Kota), BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BI (Bank Indonesia), Indonesia) BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), BHMN (Badan Hukum Milik Negara), ( j ), gg g KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama), menggunakan hasil Produksi Dalam Negeri. 2. Menyusun Daftar Barang/Jasa yang sudah diproduksi di dalam negeri. 3. Daftar produsen (Company Profile) barang/jasa produksi dalam negeri akan ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian. 4. Melaporkan pelaksanaan setiap 6 b l 4 M l k l k ti bulan. 5. Menugaskan BPKP untuk melakukan audit P3DN.
34
C. DAFTAR KELOMPOK BARANG DAN JASA PRODUKSI DALAM NEGERI Bahan Penunjang Produksi Pertanian P t i 2. Alat Mesin Pertanian 3. Peralatan Penunjang Pertambangan 4. Peralatan Penunjang Migas 5. Peralatan Kelistrikan 6. Peralatan Telekomunikasi 7. Peralatan Elektronika 8. Bahan Bangunan dan Konstruksi Mesin 9. P 9 Peralatan Pabrik l t P b ik 10. Alat Besar dan Konstruksi 11. Alat Transportasi 1. 12. Bahan dan Peralatan Kesehatan 13. Alat Instrumentasi dan Laboratorium 14. Alat Tulis dan Peralatan Kantor 15. Alat Olah Raga dan Pendidikan 16. 16 Pakaian dan Perlengkapan Kerja 17. Bahan Kimia g g 18. Logam dan Produk Logam 19. Sarana Pertahanan 20. Barang Lainnya 21. Jasa Keteknikan EPC
35
D. PEMBENTUKAN SEKRETARIAT DAN KELOMPOK KERJA TIMNAS P3DN DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH (PERMENPERIN NO 50 TAHUN NO.50 2009)
Sekretariat bertugas membantu kelancaran tugas Pokja P3DN dalam g g j rangka peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah Pokja terdiri atas 3 (tiga) bidang dengan masing-masing tugasnya: a. Bidang Kebijakan: menyiapkan kebijakan umum, peraturan pelaksanaan, kaji ulang, dan langkah-langkah promosi b. Bidang Sosialisasi: mengupayakan kepada seluruh instansi Pemerintah untuk: optimalisasi P3DN, membuat Daftar Inventarisasi Barang dan Jasa PDN, membentuk tim penyelesaian sengketa, melakukan koordinasi dan monitoring, dan sosialisasi. c. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Penyelesaian Masalah: mengkoordinasikan implementasi kebijakan dan penyelesaian masalah, mediasi kasus-kasus, pengawasan, serta evaluasi dan monitoring.
36
37
38
F. SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMNAS P3DN (PERMENPERIN NO.50 TAHUN 2009) O 50 U 009) Pokja Bidang Kebijakan
1. 2. 3. Ketua : Deputi Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Anggota : Kepala Biro Perekonomian dan Industri, Kedeputian Hukum, Sekretaris Kabinet; Wakil dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Aparatur, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur p g g p , g y g p Negara; 4. Wakil dari Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Kepala Biro Umum, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 6. Kepal Biro Perlengkapan, Kementerian Keuangan; 7. Kepala Biro Hukum dan Humas, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara; 8. Kepala Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum; 9. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 10. Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Perdagangan; 11. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Perindustrian; , g , ; 12. Direktur Industri Kimia Hulu, Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia, Kementerian Perindustrian; 39
F. SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMNAS P3DN (PERMENPERIN NO.50 TAHUN 2009) lanjutan O 50 U 009) a juta Pokja Bidang Sosialisasi
Ketua : Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Anggota : 1. Direktur Ekonomi Daerah, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri; 2. Kepala Biro Perencanaan dan SDM, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara; 3. Kepala Pusat Informasi Perekonomian-Badan Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika; 4. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Bisnis, Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah; 5. Kepala Pusat Dagang dan Menengah, Kementerian Perdagangan; 6. Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan, Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika, Kementerian Perindustrian; 7. Direktur Industri Logam, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka, Kementerian P i d t i K t i Perindustrian;
40
F. SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMNAS P3DN (PERMENPERIN NO.50 TAHUN 2009) lanjutan O 50 U 009) a juta Pokja Bidang Monitoring, Evaluasi, dan Penyelesaian Masalah
: Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Anggota : 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri; 2. Kepala Bagian Pengadaan, Biro Perlengkapan, Kementerian Keuangan; 3. Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdangangan; 4. Asisten Deputi Program dan Evaluasi Bidang Pengawasan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara; 5. Wakil dari Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Kepala Inspektorat, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara; 7. Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah I, Badan Pengawasan Keuangan d P b K dan Pembangunan; 8. Direktur Industri Kimia dan Bahan Bangunan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian; 9. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian; Industri 41 Ketua
TERIMA KASIH
BANGSA MANDIRI, CINTA DAN BANGGA PRODUKSI DALAM NEGERI
Marilah lihat diri kita apakah kita telah menghargai dan kita, menggunakan produksi dalam negeri