Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Pembangunan industri yang maju diwujudkan melalui penguatan struktur industri


yang mandiri, sehat, dan berdaya saing. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya-
upaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan mengurangi
ketergantungan terhadap produk impor melalui pengoptimalan penggunaan sumber
daya yang ada.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Keputusan Presiden
RI Nomor 24 Tahun 2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, BPKP melakukan pengawasan atas Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan Anggaran Belanja Terbesar
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah.
Untuk standardisasi pelaksanaan pengawasan, BPKP menyusun Pedoman
Pengawasan Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN) yang akan
digunakan untuk melakukan pengawasan pada 10 Kementerian/Lembaga dengan
Anggaran Belanja Terbesar tahun 2022. Selain itu, pedoman ini dapat digunakan untuk
melakukan pengawasan P3DN pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Kami menyadari bahwa pedoman ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
masukan untuk perbaikan sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pengawasan P3DN selanjutnya.

i
PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang………………………………………………………….. 2
B Dasar Hukum Pedoman……………………………………………. 3
C Tujuan Pedoman………………………………………………………. 3
D Ruang Lingkup Pedoman………………………………………….. 4
E Sistematika Pedoman……………………………………………….. 4
BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM
A Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri……….. 5
B Implementasi P3DN dalam Belanja…………………………… 6
C Objek Pengawasan……………………………………………………. 7
BAB III KERANGKA ACUAN PENGAWSAN
A Dasar Pengawasan…………………………………………………….. 8
B Tujuan dan sSasaran Pengawasan……………………………… 8
C Ruang Lingkup Pengawasan……………………………………….. 9
D Metodologi Pengawasan…………………………………………… 9
E Pemilihan Sample Pengawasan………………………………….. 10
F Rencana Penugasan Pengawasan………………………………. 10
G Organisasi Pengawasan…………………………………………….. 10
H Hasil (Output) Pengawasan……………………………………….. 11
I Pembiayaan Pengawasan………………………………………….. 11
BAB IV PROGRAM KERJA PENGAWASAN
A Uji Kepatuhan …………………………………………………………… 12
B Langkah Kerja Perhitungan Capaian TKDN ……………….. 27
BAB V KOMUNIKASI HASIL PENGAWASAN
A Informasi Hasil Pengawasan……………………………….. 29
B Bentuk dan Distribusi Laporan ………………………………… 31

ii
PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022
Daftar Lampiran:

Laporan dukungan dari Direktorat dan Perwakilan (Lampiran 1A)


Laporan Rendal masing-masing kontributor untuk K/L (Lampiran 1B)
Laporan Rendal Penanggung Jawab (Lampiran 1C)
Form Self Assessment (Lampiran II)
Form A1 (Lampiran 3.1)
Form A2 (Lampiran 3.2)
Form A3 (Lampiran 3.3)
Form A3.1 (Lampiran 3.1.1)
Form A.3.2 (Lampiran 3.1.2)
Form Kompilasi Validasi (Lampiran 4)
Form Indeks Capaian (Lampiran 5)
Form Capaian TKDN K/L (Lampiran 6)

iii
PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,
pembangunan industri yang maju diwujudkan melalui penguatan struktur industri
yang mandiri, sehat, dan berdaya saing. Untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan penggunaan Produk Dalam Negeri
(PDN) dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor melalui
penggunaan sumber daya secara optimal dan efisien, serta mendorong
perkembangan industri di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan penggunaan
PDN dan pengurangan ketergantungan terhadap produk impor dilakukan agar
lebih menjamin kemandirian dan stabilitas perekonomian nasional serta
meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Upaya peningkatan penggunaan PDN diawali pada tahun 2009 melalui
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk
Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ). Melalui Inpres
tersebut, Presiden menginstruksikan kepada setiap instansi pemerintah agar
memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri atau PDN
sesuai dengan kewenangannya. Upaya tersebut termasuk pemanfaatan rancang
bangun dan perekayasaan nasional, penggunaan penyedia barang/jasa nasional,
dan pemberian preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri dan
penyedia jasa pemborongan nasional kepada perusahaan penyedia barang/jasa.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam pasal 66 ayat (1),
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah wajib menggunakan produk dalam
negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional.
Berdasarkan hal-hal di atas, diperlukan pengawasan terhadap kepatuhan
penggunaan dalam Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah. Dalam rangka pelaksanaan Agenda
Prioritas Pengawasan 2022 terkait P3DN, sasaran utama pedoman ini adalah
sepuluh Kementerian/Lembaga dengan anggaran belanja terbesar di tahun 2022.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dengan
anggaran belanja terbesar menjadi fokus utama dalam pelaksanaan pengawasan
P3DN Tahun 2022.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 1


B. Dasar Hukum Pedoman
Pedoman Pengawasan Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN)
pada sepuluh Kementerian Lembaga dengan Anggaran Belanja Tahun 2022
(selanjutnya disebut Pedoman Pengawasan P3DN) disusun berdasarkan pada:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
2. Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP);
3. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri;
4. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk
Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan barang/Jasa
Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03 Tahun 2014 tentang Pedoman
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang tidak dibiayai dari Anggaran APBN dan APBD.
7. Peraturan BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan Intern
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
8. Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

C. Tujuan Pedoman
Tujuan penyusunan Pedoman Pengawasan P3DN adalah untuk memberikan
acuan bagi tim yang melaksanakan pengawasan terhadap kepatuhan kebijakan
pemerintah terkait dengan penggunaan produk dalam negeri pada sepuluh
Kementerian/Lembaga dengan anggaran belanja terbesar tahun 2022.
Pedoman Pengawasan ini dapat digunakan untuk melakukan pengawasan
terkait P3DN di luar sepuluh Kementerian/Lembaga dengan Anggaran Belanja
terbesar 2022, baik Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, dengan melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
Pedoman ini merupakan acuan pengawasan dan tim pemeriksa dapat
menambah atau mengembangkan program kerja pengawasan yang diperlukan,
sesuai kondisi dan risiko pengawasan.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 2


D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup Pedoman Pengawasan P3DN adalah:
1. pengawasan P3DN pada sepuluh Kementerian/Lembaga anggaran belanja
terbesar sebagai implementasi APP 2022 terkait P3DN.
2. pengawasan P3DN diluar sepuluh Kementerian/Lembaga anggaran belanja
terbesar dengan melakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan kebutuhan informasi hasil
pengawasan yang diperlukan. P3DN.

E. Sistematika Pedoman
Pedoman Pengawasan P3DN disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara umum latar belakang, dasar hukum
pedoman, tujuan pedoman, ruang lingkup pedoman, dan sistematika
pedoman.

BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM


Bab ini secara umum menjelaskan tentang P3DN, Implementasi P3DN
pada Belanja, dan Gambaran Umum Proporsi Belanja
Kementerian/Lembaga.

BAB III KERANGKA ACUAN PENGAWASAN


Bab ini secara umum menjelaskan tentang dasar pengawasan, tujuan
dan sasaran, ruang lingkup, metodologi, rencana penugasan
pengawasan, organisasi pengawasan, hasil (output) pengawasan dan
pembiayaan.

BAB IV PROGRAM KERJA PENGAWASAN


Bab ini secara umum menjelaskan tentang informasi umum, hasil survei
pendahuluan, serta program kerja pengawasan yang berisi tujuan dan
prosedur pengawasan yang harus dilaksanakan oleh tim pengawasan.

BAB V KOMUNIKASI HASIL PENGAWASAN


Bab ini secara umum menjelaskan tentang judul dan bentuk laporan
serta distribusi laporan.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 3


BAB II
GAMBARAN UMUM PROGRAM
A. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
Peningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) merupakan upaya
pemerintah secara terus menerus. Keberhasilan tersebut perlu didukung oleh
semua pihak. Pasal 57 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang
Pemberdayaan Industri diatur tentang kewajiban penggunaan PDN. Dalam pasal
mengatur bahwa PDN wajib digunakan oleh:
1. Lembaga Negara, Kementerian, Lembaga Pemerintah Nonkementerian,
Lembaga Pemerintah Lainnya, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
pengadaan Barang/Jasa apabila sumber pembiayaannya berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), termasuk pinjaman atau hibah dari dalam negeri atau
luar negeri; dan
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Hukum Lainnya yang dimiliki
negara, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Swasta dalam
pengadaan Barang/Jasa yang: Pembiayaannya berasal dari APBN atau APBD;
Pekerjaannya dilakukan melalui pola kerja sama antara Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha; dan/atau Mengusahakan
sumber daya yang dikuasai negara.
Pemerintah berharap untuk proyek-proyek yang akan dilaksanakan dalam
Pengadaan Barang/Jasa lebih banyak menggunakan bahan dan jasa dari dalam
negeri. Untuk itu, penilaian penawaran peserta pengadaan barang/jasa tidak hanya
dari segi teknis dan harga tapi juga dari tingkat komponen dalam negeri (TKDN)
yang dikandung oleh barang maupun jasa yang ditawarkan oleh penyedia.
Implementasi program P3DN akan memberikan ruang bagi industri nasional untuk
meningkatkan kapasitas produk serta kualitas barang dan jasa yang dihasilkan
sehingga mampu bersaing secara mandiri di pasar internasional.
Selain itu, guna meningkatkan penggunaan produk dalam negeri berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018, Presiden Joko Widodo telah
membentuk tim khusus yang dinamai Tim Nasional Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri, yang selanjutnya disebut Tim Nasional P3DN.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 4


B. Implementasi P3DN dalam Belanja
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2020-2024, dalam lima tahun mendatang sasaran yang akan diwujudkan dalam
rangka memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai
modalitas bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; dan
2. Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor dan daya saing
perekonomian
Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024,
pemerintah fokus pada tiga sektor pembangunan infrastruktur, yakni infrastruktur
dasar, interkonektivitas infrastruktur, dan infrastruktur kota. Untuk pembangunan
infrastruktur dalam lima tahun ke depan (2020-2024), Indonesia membutuhkan
dana sebesar Rp6.455 triliun. Dari investasi infrastruktur tersebut terbagi menjadi,
(1) 42% merupakan partisipasi swasta; (2) Pemerintah sebesar 37% (Rp2.384,65T),
dan; (3) BUMN sebesar 21% (Rp1.353,45T).
Berdasarkan APBN 2022 Pemerintah Pusat, potensi belanja barang dan belanja
modal mencapai Rp538,9 triliun atau sebesar 27,71%. Oleh karena itu, dengan
adanya belanja barang dan belanja modal pemerintah pusat senilai Rp538,9 Triliun
maka belanja pemerintah pusat tersebut secara langsung dapat mengoptimalkan
penggunaan produk dalam negeri.
Tabel 2.1 Belanja APBN 2022
APBN Share
No Uraian
(Triliun Rupiah) (%)
1 Belanja Pegawai 426,5 21,93%
2 Belanja Barang 339,7 17,47%
3 Belanja Modal 199,2 10,24%
4 Bantuan Sosial 147,4 7,58%
5 Pembayaran Bunga Utang 405,9 20,87%
6 Subsidi 207,0 10,64%
7 Belanja Hibah 4,8 0,25%
8 Lain-lain 214,0 11,00%
TOTAL 1.944,54 100

Sumber: Nota Keuangan APBN 2022 Kemenkeu RI

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 5


C. Objek Pengawasan
Objek pengawasan pada Pedoman Pengawasan P3DN adalah sepuluh
Kementerian/Lembaga dengan anggaran belanja terbesar pada tahun 2022, yaitu :
1. Kementerian PUPR
2. Kementerian Pertahanan
3. POLRI
4. Kementerian Kesehatan
5. Kementerian Dikbud Ristek
6. Kementerian Perhubungan
7. Kementerian Agama
8. Kementerian Kominfo
9. Kementerian Pertanian
10. Kementerian Keuangan

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 6


BAB III
KERANGKA ACUAN PENGAWASAN
A. Dasar Pengawasan
Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar Tahun 2022 dilaksanakan
berdasarkan:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Industri;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan,
dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
4. Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP);
5. Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
6. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk
Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03 Tahun 2014 tentang Pedoman
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang tidak dibiayai dari Anggaran APBN dan APBD;
8. Peraturan BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan Intern
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
9. Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Pedoman
pelaksanaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

B. Tujuan dan Sasaran Pengawasan


Pedoman Pengawasan P3DN bertujuan untuk:
1. Menguji kepatuhan sepuluh kementerian dengan anggaran belanja terbesar
terhadap kebijakan Pemerintah terkait dengan Peningkatan Penggunaan
Produksi Dalam Negeri;
2. Menghitung pencapaian TKDN pada Pengadaan Barang/Jasa pada sepuluh
kementerian/lembaga dengan anggaran belanja terbesar
Adapun sasaran pengawasan adalah:
1. Meyakinkan ketaatan implementasi kebijakan P3DN pada sepuluh
kementerian/lembaga dengan anggaran belanja terbesar.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 7


2. Memberikan rekomendasi atas penyimpangan implementasi kebijakan
Pemerintah terkait P3DN pada sepuluh kementerian/lembaga dengan
anggaran belanja terbesar;
3. Memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan Pemerintah terkait dengan
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri;
4. Memberikan rekomendasi untuk mendorong efektifitas keberhasilan P3DN
pada sepuluh kementerian/lembaga dengan anggaran belanja terbesar;

C. Ruang Lingkup Pengawasan


Pengawasan P3DN meliputi:
1. Uji Kepatuhan
1. Aspek Kebijakan P3DN.
2. Aspek Implementasi P3DN dalam pengadaan barang/jasa yang meliputi
pengadaan melalui swakelola maupun penyedia barang dan jasa (e-
tendering, e-purchasing, pengadaan langsung dan penunjukan langsung)
dan aspek fraud.
3. Aspek Katalog Elektronik
2. Perhitungan capaian TKDN dalam pengadaan barang dan jasa.

D. Metodologi Pengawasan
Metode pengawasan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan BPKP Nomor 1
Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan Intern Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia
(SAIPI) yang disusun oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI).
Untuk mencapai tujuan pengawasan, metode yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara, merupakan proses memperoleh keterangan untuk pembuktian
terhadap informasi yang telah diperoleh.
2. Observasi, merupakan proses memperoleh informasi melalui pengamatan
tempat, pelaku, kegiatan atau peristiwa, dan waktu.
3. Analisis dokumen, merupakan proses memperoleh informasi melalui
penelaahan sumber tertulis.
4. Focus Group Discussion, merupakan proses memperoleh informasi dengan
melibatkan semua pihak terkait program/ kegiatan dalam sebuah forum
diskusi yang bersifat lintas sektoral.
5. Metode lainnya yang relevan.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 8


E. Pemilihan Sample Pengawasan
Dalam memilih banyak dan besarnya sample PBJ yang akan diawasi, tim
pengawasan akan mempertimbangkan:
1. Risiko tidak ditaatinya aturan TKDN dalam suatu PBJ
2. Keterwakilan cara pengadaan barang/jasa melalui swakelola dan masing-
masing metode pemilihan penyedia (e-tendering, e-purchasing, pengadaan
langsung dan penunjukan langsung)
3. Sample yang dipilih secara keseluruhan dapat mewakili populasi pengadaan
barang/jasa untuk seluruh proses pengadaan barang dan jasa yang dimulai
dari perencanaan, persiapan pengadaan, persiapan pemilihan, proses
pemilihan, pelaksanaan dan serah terima.
4. Ketersediaan tim pengawasan dan waktu pelaksanaan

F. Rencana Penugasan Pengawasan


Penugasan Pengawasan akan dilakukan pada TW 2, TW 3 dan TW 4.

G. Organisasi Pengawasan
Pengawasan P3DN pada sepuluh Kementerian/Lembaga dengan rencana
belanja terbesar Tahun 2022 dilaksanakan oleh masing-masing direktorat
pengawasan yang menjadi mitra sepuluh Kementerian/Lembaga tersebut dengan
didukung oleh dua puluh satu perwakilan BPKP. Berikut adalah sepuluh
Kementerian/Lembaga dengan rencana belanja terbesar Tahun 2022:

No. Kementerian/Lembaga Direktorat Pengawas

1 Kementerian Keuangan Ditwas Bidang Ekonomi dan Keuangan

Ditwas Bidang Pangan, Pengelolaan


2 Kementerian Pertanian
Energi, dan Sumber Daya Alam

Ditwas Bidang Infrastruktur, Tata Ruang


3 Kementerian Perhubungan
dan Perhubungan

Ditwas Bidang Infrastruktur, Tata Ruang


4 Kementerian PUPR
dan Perhubungan

Ditwas Bidang Pertahanan dan


5 POLRI
Keamanan

Ditwas Bidang Pertahanan dan


6 Kementerian Pertahanan
Keamanan

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 9


Ditwas Bidang Sosial dan Penanganan
7 Kementerian Kesehatan
Bencana

Kementerian Pendidikan dan


Ditwas Bidang Pengembangan SDM dan
8 Kebudayaan Riset dan
Budaya
Teknologi

Ditwas Bidang Pengembangan SDM dan


9 Kementerian Agama
Budaya

Kementerian Komunikasi dan Ditwas Bidang Pengembangan SDM dan


10
Informatika Budaya

Di samping itu, pengawasan terkait P3DN akan dilakukan kepada Kementerian


Perindustrian yang membawahi Pusat P3DN oleh Direktorat Pengawasan Bidang
Ekonomi Kreatif, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan serta kepada Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah oleh Direktorat Pengawasan Bidang
Ekonomi dan Keuangan.

H. Hasil (Output) Pengawasan


Output dari kegiatan Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar
Tahun 2022 berupa laporan hasil pengawasan yang terdiri atas laporan hasil
sementara dan laporan final. Outcome yang diharapkan dari kegiatan pengawasan
ini adalah meningkatnya belanja Kementerian/Lembaga atas Produk Dalam Negeri,
menurunnya ketergantungan belanja K/L/D terhadap produk impor,
bertumbuhnya Industri Produk Dalam Negeri, dan secara luas akan meningkatkan
komsumsi masyarakat atas Produk Dalam Negeri.

I. Pembiayaan Pengawasan
Seluruh pembiayaan terkait dengan kegiatan pengawasan dibebankan pada
DIPA Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2022.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 10


BAB IV
PROGRAM KERJA PENGAWASAN
Berdasarkan rapat koordinasi, hasil pengawasan sebelumnya, serta pelaksanaan
focus group discussion/konsinyering, dilakukan penyusunan program kerja pengawasan
untuk aspek kebijakan, implementasi, dan mekanisme LKPP dalam mendukung P3DN
dengan uraian dalam tabel di bawah ini. Program kerja ini merupakan prosedur
minimal yang dilakukan oleh Tim dalam melaksanakan audit berdasarkan Tentative
Audit Objective (TAO). Dalam praktiknya, Direktorat pelaksana pengawasan dapat
mengembangkan program kerja ini sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

A. Uji Kepatuhan

1. Aspek Kebijakan
K/L & Ang
No. Prosedur Audit
Dilaksanakan Oleh Waktu

1.1. Pertumbuhan Industri PDN


TAO Roadmap P3DN Nasional belum dibuat
1.1.1
Prosedur: Kemenperin – Dit1.4

1 Dapatkan dokumen roadmap P3DN


(Jika tidak ada, identifikasi
penyebabnya)
2 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Belum terdapat program khusus yang memadai untuk meningkatkan
1.1.2 daya saing PDN terhadap produk impor

Prosedur: Kemenperin – Dit1.4


Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Identifikasi program khusus
meningkatkan daya saing PDN dalam
Roadmap P3DN (Jika tidak ada,
identifikasi penyebabnya)
2 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 11


1.2. Indikator Kinerja P3DN
TAO a. P3DN belum menjadi target/sasaran kinerja unit Eselon I
1.2.1 b. Target/sasaran kinerja TKDN belum tercapai

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Dapatkan dokumen
perjanjian/penetapan kinerja setiap
unit eselon I
2 Teliti apakah P3DN telah menjadi
target kinerja
3 Jika ada Teliti apakah target P3DN
telah tercapai atau tidak. Jika tidak
tercapai, identifikasi penyebabnya
4 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Kebijakan K/L yang menghambat
1.2.2 Kinerja P3DN

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Diskusikan dengan PPK, KPA dan pihak
lain terkait adanya aturan/kebijakan
yang membatasi penggunaan produk
dalam negeri. Aturan dapat berupa
Perpres, Peraturan Menteri, Surat
Edaran dan aturan lainnya baik di
lingkungan Kementerian/Lembaga
maupun dari Kementerian/Lembaga
lain

2 Jika ada, diskusikan dan evaluasi


dampak kebijakan yang membatasi
penggunaan PDN
3 Lakukan analisis dampak atas
kebijakan tersebut terhadap capaian
P3DN dalam PBJ K/L/D
4 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 12


1.3. Pengawasan oleh APIP
TAO Belum ada pengawasan atas kepatuhan P3DN oleh APIP KL
1.3.1
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Dapatkan PKPT APIP

2 Teliti apakah dalam PKPT sudah


terdapat pengawasan terhadap
Kepatuhan P3DN
3 Identifikasi apakah dalam PKPT telah
direncanakan pengawasan P3DN
pada:
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
4 Teliti laporan hasil pengawasan
terhadap kepatuhan P3DN
5 Bila belum ada PKPT dan laporan hasil
pengawasan, identifikasi dan
diskusikan penyebabnya dengan APIP
7 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
*) Kriteria yang digunakan merujuk ke Pasal 76 Perpres No 16 tahun 2018 tentang pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah.

1.4. Sistem Monitoring P3DN


TAO Belum ada sistem monitoring atas kepatuhan P3DN oleh KPA/PPK
1.4.1 atau pihak lain terkait

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Diskusikan dengan PPK, KPA dan pihak
lain terkait adanya sistem yang dapat
monitor/memantau kepatuhan P3DN
dilingkungan Kementerian/Lembaga.
Kementerian/Lembaga maupun dari
Kementerian/Lembaga lain
2 Jika ada, evaluasi kecukupan sistem
monitoring tersebut dalam memantau
kepatuhan P3DN.
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 13


1.5 Belanja untuk UMKM
TAO K/L belum merencanakan untuk membeli produk UMKM sebanyak
1.5.1 minimal 40% dari total belanja barang dan belanja modal

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Lakukan identifikasi dan pengumpulan
informasi dengan PPK, KPA dan pihak
lain terkait apakah K/L sudah
melakukan perencanaan pembelian
produk UMKM sebanyak minimal 40%
dari total belanja barang dan jasa
2 Dapatkan dokumen pendukung dari
Informasi pada nomor 1
3 Jika belum ada perencanaan belanja
produk UMKM, diskusikan penyebab
belum dilakukan.
4 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
1.6 P3DN dalam Loan Agreement
TAO Terdapat pembatasan pembelian Produk Dalam Negeri pada
1.6.1 Pembelian Barang Jasa yang dibiayai oleh Loan Agreement

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Diskusikan PPK, KPA dan pihak lain
terkait ada tidaknya pembatasan
pembelian Produk Dalam Negeri pada
Pembelian Barang Jasa yang dibiayai
oleh Loan Agreement.
2 Dapatkan dokumen pendukung
informasi pada nomor 1, misalkan
adanya klausul dalam loan agreement
yang membatasi pembelian PDN
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 14


TAO Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan
1.6.2 belum membuat kebijakan yang mendukung penggunaan PDN dalam
negosiasi penyusunan loan agreement
Prosedur: Kemenkeu - Dit 1.1

1 Dapatkan kebijakan Ditjen PPR


Kemenkeu yang mendukung
penggunaan PDN dalam negosiasi
penyusunan loan agreement
2 Jika tidak ada, identifikasi
penyebabnya
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
1.7 Surat Pernyataan untuk Beli Barang Impor
TAO Belum ada pernyataan dari pelaku pengadaan untuk memastikan
1.7.1 bahwa barang impor dibeli karena tidak tersedianya barang PDN

Prosedur: LKPP – Dit 1.1

1 Dapatkan prosedur pembelian pada e-


catalog
2 Uji Petik transaksi pembelian
3 Teliti apakah :
a. pelaku pengadaan telah membuat
pernyataan untuk memastikan barang
impor dibeli karena tidak tersedianya
barang PDN
b. proses memasikan tidak tersedianya
barang PDN telah terdokumentasi
dengan baik
4 Diskusikan dan Analisa penyebab tidak
dibelinya PDN dengan PPK, KPA dan
pihak terkait lainnya
5 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
1.8 Pembentukan Pokja/Tim P3DN
TAO a. Belum dilakukan pembentukan Tim P3DN di K/L
1.8.1 b. Tim P3DN K/L belum memiliki sumber daya anggaran dan personel
yang memadai untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 15


1 Dapatkan dokumen/SK pembentukan
Tim P3DN pada K/L/D
2 Jika tidak ada, identifikasi sebab belum
adanya pembentukan Tim P3DN
3 Jika ada:
▪ Identifikasikan tugas dan fungsi
dalam SK Pembentukan
▪ bandingkan dengan Pasal 30 sd 40
Permenperin No.02 Tahun 2014
▪ teliti apakah sudah ada rencana
kerja Tim P3DN di K/L
▪ teliti apakah sumber daya anggaran
dan personil sudah memadai
▪ teliti apakah Tim P3DN telah
melaksanakan tugas dan fungsinya
sesuai dengan aturan
4 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
1.9 Perencanaan dan Penyusunan DIPA yang Mendukung P3DN
TAO Belum ada pertimbangan atas aspek P3DN dalam proses
1.9.1 perencanaan dan penyusunan DIPA

Prosedur: Kemenkeu - Dit1.1

1 Dapatkan dan diskusikan dokumen


proses bisnis perencanaan dan
penyusunan DIPA
2 Identifikasi apakah P3DN menjadi
faktor yang dipertimbangkan. Jika
belum dipertimbangkan, diskusikan
penyebabnya dengan PPK, KPA dan
pihak terkait lainnya
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Belum dilakukan perhitungan potensi PDN dalam rencana belanja
1.9.2 APBN

4 Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Dapatkan dokumen perencanaan PBJ
dan kontrak terkait

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 16


2 Teliti apakah telah dilakukan
perhitungan potensi P3DN dalam
rencana APBN.
3 Jika sudah, verifikasi hasil
perhitungannya. Tentukan nilai
potensi PDN berdasarkan hasil
verifikasi
4 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja

2. Aspek Implementasi
Ang
No. Prosedur Audit Dilaksanakan Oleh
Waktu

2.1 Perencanaan SIRUP

TAO Pengisian SIRUP belum dilakukan secara lengkap serta belum


2.1.1 didukung informasi rencana pembelian PDN

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1 Dapatkan data SIRUP dan Analisa
kelengkapan pengisian SIRUP
2 Diskusikan dengan PPK, KPA dan
pihak terkait dan teliti apakah
pengisian SIRUP sudah memuat
informasi rencana pembelian PDN
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Belum teridentifikasi 10 produk dengan nilai belanja terbesar yang
2.1.2 dibutuhkan serta belum teridentifikasinya daftar penyedia produk
tersebut termasuk ketersediaan calon penyedia yang merupakan
UMKM
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Diskusikan dan dapatkan 10 produk
dengan nilai belanja terbesar
2 Dapatkan dokumen pendukung atas
informasi pada butir 1.
3 Diskusikan dan dapatkan daftar
penyedia, termasuk ketersediaan calon
penyedia yang merupakan UMKM

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 17


Ang
No. Prosedur Audit Dilaksanakan Oleh
Waktu

4 Analisa dan buat simpulan serta


dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Belum dilakukan upaya untuk memastikan barang/jasa yang akan
2.1.3 dibeli K/L sesuai dengan kebutuhan riil dan dapat disediakan oleh
industri dalam negeri (business matching).
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Diskusikan mekanisme PPK dan Pokja
atau Pejabat Pengadaan untuk
menentukan kebutuhan riil dari K/L
dan memastikan bahwa kebutuhan
tersebut dapat disediakan oleh
industri dalam negeri.
2 Dapatkan dokumen pendukung atas
informasi pada butir 1.
3 Analisa dan buat simpulan serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
2.2 Pemilihan Penyedia Barang/Jasa belum memperhatikan Aspek TKDN
TAO Pokja tidak mengumumkan dan mengundang calon peserta tender
2.2.1 perusahaan dalam negeri yang memiliki kemampuan dan TKDN +
BMP minimal 40%
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Diskusikan mekanisme Pokja atau
Pejabat Pengadaan untuk
mengumumkan dan mengundang
calon peserta tender perusahaan
dalam negeri yang memiliki
kemampuan dan TKDN + BMP
minimal 40%.
Lakukan sampling, untuk memastikan
mekanisme tersebut berjalan.
2 Evaluasi apakah ada usulan perbaikan
mekanisme
3 Simpulkan dan dokumentasikan dalam
kertas kerja

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 18


Ang
No. Prosedur Audit Dilaksanakan Oleh
Waktu

TAO a. Perencanaan Pengadaan PBJ belum mempertimbangkan ketentuan


2.2.2. Penggunaan Produk Dalam Negeri
b. Evaluasi Penawaran belum mempertimbangkan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri:
▪ Ketentuan wajib untuk Sertifikasi TKDN 40 % lebih
▪ Preferensi harga untuk TKDN 25-40%
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Dapatkan dokumen spesifikasi
teknis/KAK yang dibuat oleh PPK
2 Teliti apakah dokumen spesifikasi
teknis/KAK tersebut telah
mempertimbangkan penggunaan
produk dalam negeri
3 Dapatkan dokumen pengadaan dari
Pokja dan apakah dokumen
pengadaan telah mempersyaratkan
penggunaan Produk Dalam Negeri
4 Dapatkan dan teliti dokumen Evaluasi
Penawaran untuk memastikan
▪ apakah batas minimal TKDN dan
BMP yang dipersyaratkan Pokja
Pengadaan/PP telah dipatuhi
▪ Teliti apakah ketentuan pembelian
barang wajib maupun preferensi
harga telah diterapkan dalam
evaluasi penawaran.
5 Lakukan Analisa dan buat simpulan
serta dokumentasikan dalam kertas
kerja
2.3 Pelaksanaan Kontrak
TAO a. Terdapat pembelian barang impor atas barang yang telah
2.3.1 dikategorikan sebagai barang wajib (capaian TKDN dan BMP >=40%)
b. Pelaksanaan pergeseran produk dalam negeri menjadi produk
impor tidak diverifikasi dan disetujui PPK
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 19


Ang
No. Prosedur Audit Dilaksanakan Oleh
Waktu

1 Dapatkan dan telaah pengadaan


barang impor
2 Dapatkan nomor HS produk impor
tersebut pada nomor 1 dan lakukan
pengujian apakah item/barang impor
tersebut terdapat dalam Daftar
Inventarisasi Produk Dalam Negeri
(DIPDN) pada website
http://tkdn.kemenperin.go.id/
(mengacu Kode Harmonized
System/HS)
3 Jika terdapat pembelian barang impor
dalam DIPDN, diskusikan dengan
PPK/KPA atau pihak terkait penyebab
tidak membeli Produk Dalam Negeri
4 Dapatkan Laporan Realisasi Capaian
TKDN dan bandingkan dengan
komitmen dalam penawaran. Lakukan
analisa
5 Jika terdapat pergeseran barang PDN
menjadi barang impor yang melalui
persetujuan dan verifikasi dari PPK,
lakukan evaluasi persetujuan PPK
tersebut
6 Jika terdapat pergeseran barang PDN
menjadi barang impor yang tanpa
persetujuan dan verifikasi dari PPK,
diskusikan dengan PPK dan evaluasi
tindak lanjut penyimpangan tersebut
7 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Pengenaan sanksi terkait tidak dipenuhinya aspek TKDN tidak dalam
2.3.2 kontrak tidak dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku

Prosedur: Sepuluh K/L -


Direktorat Terkait
1. Identifikasikan dan diskusikan dengan
PPK terkait ada tidaknya pelanggaran
kontrak dalam hal TKDN

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 20


Ang
No. Prosedur Audit Dilaksanakan Oleh
Waktu

2. Evaluasi apakah sanksi yang diberikan


bagi rekanan yang tidak memenuhi
TKDN dalam kontrak/SPK sesuai
dengan aturan
3. Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Hambatan Penggunaan PDN belum Teridentifikasi
2.3.3
Prosedur: Sepuluh K/L -
Direktorat Terkait
1 Lakukan Diskusi dengan PPK, KPA dan
pihak terkait lainnya terkait hambatan
penggunaan P3DN. Hambatan P3DN
agar diklarifikasikan sebagai berikut:
a. Kapasitas Produsen Dalam Negeri
kurang memadai
b. Kualitas produk dalam negeri belum
memenuhi permintaan
c. Harga produk dalam negeri lebih
mahal
d. Preferensi atau selera calon
pengguna atas produk impor
e. Ketidakpahaman atas mekanisme
pengutamaan penggunaan Produk
Dalam Negeri
f. Informasi Lainnya, uraikan…
Hambatan agar terinci kepada nama
produk, perkiraan jumlah kebutuhan,
calon produsen dalam negeri yang ada
2 Diskusikan alternatif solusi atas
permasalahan yang dihadapi.
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Adanya kesulitan dalam menggunakan e-katalog untuk membeli PDN
2.3.4
1 Diskusikan kendala yang dihadapi Sepuluh K/L -
Pokja/PP/PPK dalam membeli PDN di Direktorat Terkait
katalog elektronik bagi K/L

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 21


Ang
No. Prosedur Audit Dilaksanakan Oleh
Waktu

2 Lakukan penelitian lebih lanjut atas


permasalahan tersebut untuk
memastikan apakah permasalahan
terjadi di produk tertentu, penyedia
tertentu atau kendala aplikasi.
3 Buat simpulan dan rekomendasi serta
dokumentasikan dalam kertas kerja
TAO Spesifikasi Barang yang diterima K/L berbeda dengan spesifikasi barang
2.3.5 tersebut dalam Sertifikat TKDN

1 Diskusikan dengan PPK dan KPA Sepuluh K/L -


apakah terdapat Spesifikasi Barang Direktorat Terkait
yang diterima K/L berbeda dengan
spesifikasi barang tersebut dalam
Sertifikat TKDN
2 Diskusikan dan teliti apakah terdapat
mekanisme pengecekan spesifikasi
barang diterima dengan spesifikasi
dalam sertifikat TKDN
3 Buat simpulan serta dokumentasikan
dalam kertas kerja
TAO Adanya Pemberian Fee/Kick Back Tertentu dalam Setiap Penerbitan
2.3.6 Sertifikasi

Prosedur: Kemenperin – Dit1.4


1 Diskusikan mekanisme P4DN dalam
memastikan tidak adanya fee/kick back
untuk setiap penerbitan sertifikat
TKDN. Lakukan sampling, untuk
memastikan mekanisme tersebut
berjalan.
2 Diskusikan ada tidaknya pemberian
fee/kick back dengan pihak yang
memperoleh sertifikat TKDN
3 Buat simpulan serta dokumentasikan
dalam kertas kerja

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 22


3. Aspek Katalog Elektronik

Dilaksanakan Ang
No. Prosedur Audit Waktu
Oleh

TAO 3.1 Belum terdapat kebijakan e-Catalog yang mendorong P3DN dalam
PBJ
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Identifikasi dan telaah kebijakan e-
catalog terkait P3DN
2 Analisis apakah sudah ada kebijakan
yang dapat mendorong penggunaan
PDN dan apakah masih ada kebijakan
pengelola e-catalog yang menghambat
penggunaan PDN
3 Buat simpulan serta dokumentasikan
dalam kertas kerja
TAO 3.2 Terdapat produk dalam Daftar Inventaris Produk Dalam Negeri
yang belum terdaftar di e-Catalog
Prosedur: LKPP – Dit 1.1

1 Diskusikan dan teliti apakah terdapat


mekanisme pengecekan PDN dalam e-
catalog LKPP kepada Daftar Inventaris
PDN Kemenperin
2 Bandingkan TKDN antara Daftar
Inventaris Produk Dalam Negeri dengan
listing e-catalog. Lakukan perhitungan
untuk mendapatkan persentase PDN
dalam DIPDN yang belum masuk e-
catalog.
3 Buat simpulan serta dokumentasikan
dalam kertas kerja
TAO 3.3 Belum terdapat langkah-langkah proaktif pengelola e-Catalog
dalam mendorong tayangnya produk dalam Daftar Inventaris PDN
di e-Catalog
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Diskusikan dan kaji upaya dan/atau
kegiatan LKPP sebagai pengelola e-
catalog dalam mendorong tayangnya
produk dalam Daftar Inventaris PDN

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 23


Dilaksanakan Ang
No. Prosedur Audit Waktu
Oleh

2. Identifikasikan dan Diskusikan alternatif


upaya lainnya yang dapat mendorong
pembelian PDN melalui e-catalog
3 Buat simpulan serta dokumentasikan
dalam kertas kerja
TAO 3.4 Terdapat PDN yang telah terdaftar pada e-catalog namun belum
dibeli
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Telaah dan analisis data transaksi atas
produk pada Daftar Inventaris PDN yang
tayang pada e-catalog
2 Inventarisir apakah ada PDN terdaftar
yang belum dibeli
3 Analisis dan diskusikan dengan LKPP
atau pihak terkait penyebab alasan
produk tidak dibeli
4 Buat simpulan serta dokumentasikan
dalam kertas kerja
TAO 3.5 Produk yang tercatat sebagai PDN dalam e-Catalog sebenarnya
bukan PDN
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Diskusikan mekanisme pengelola e-
catalog dalam memastikan bahwa
produk yang terdaftar di e-catalog
sebagai PDN bukan barang impor.
Lakukan uji petik, untuk memastikan
mekanisme tersebut berjalan.
2 Evaluasi apakah ada usulan perbaikan
mekanisme
3 Buat simpulan

TAO 3.6 Belum terdapat kebijakan untuk mengeluarkan barang impor dari e-
Catalog jika sudah ada PDN berkategori wajib
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Diskusikan mekanisme pengelola e-
catalog dalam memastikan penghentian
tayang barang impor dari e-Catalog jika
sudah ada PDN berkategori wajib.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 24


Dilaksanakan Ang
No. Prosedur Audit Waktu
Oleh
Lakukan sampling, untuk memastikan
mekanisme tersebut berjalan.
2 Evaluasi apakah ada usulan perbaikan
mekanisme
3 Buat simpulan

TAO 3.7 Terdapat non UMK yang terdaftar sebagai penjual di Bela
Pengadaan
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Diskusikan mekanisme pengelola Bela
Pengadaan dalam memastikan hanya
UMK yang terdaftar sebagai penjual di
Bela Pengadaan. Lakukan sampling,
untuk memastikan mekanisme tersebut
berjalan.
2 Evaluasi apakah ada usulan perbaikan
mekanisme
3 Buat simpulan

TAO 3.8 Produk yang ditawarkan pada Bela Pengadaan bukan PDN
Prosedur: LKPP – Dit 1.1
1 Diskusikan mekanisme pengelola Bela
Pengadaan dalam memastikan produk
yang ditawarkan pada Bela Pengadaan
adalah PDN. Lakukan sampling, untuk
memastikan mekanisme tersebut
berjalan.
2 Evaluasi apakah ada usulan perbaikan
mekanisme
3 Buat simpulan

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 25


B. Langkah Kerja Perhitungan Capaian TKDN

1. Perhitungan secara mandiri (self assessment) capaian TKDN oleh


Kementerian/Lembaga.
Perhitungan secara mandiri capaian TKDN dilakukan oleh masing-masing
Kementerian Lembaga mengacu pada Lampiran 2 (form Self Assessment).
Perhitungan secara mandiri dilakukan untuk seluruh pengadaan barang/jasa
pada masing-masing Kementerian/Lembaga. Perhitungan secara mandiri
dilakukan dengan menelusuri kandungan TKDN barang/jasa dalam kontrak
melalui pengecekan sertifikat TKDN, certificate of origin, dan/atau konfirmasi
kepada supplier.

Perhitungan Nilai TKDN dilakukan atas tiga kelompok:


1) Pengadaan Barang dilakukan dengan menelusuri kandungan TKDN pada
barang yang dibeli melalui pengecekan sertifikat TKDN.
2) Pengadaan Jasa dilakukan dengan menelusuri kandungan TKDN:
- tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan;
- alat kerja termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung berdasarkan
kepemilikan dan negara asal.
3) Pengadaan Barang dan Jasa dilakukan dengan menjumlahkan nilai
kandungan TKDN Barang dan Jasa dalam satu paket pengadaan.

2. Pemilihan dan Distribusi Sampel


a) Rendal Kontributor untuk masing-masing Kementerian/Lembaga melakukan
pengujian pendahuluan (preliminary test) atas informasi/data yang diperoleh
dari Kementerian/Lembaga. Langkah ini diperlukan untuk mengidentifikasi
hal-hal penting yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam tahap
selanjutnya, misalnya risiko kesalahan perhitungan Self Assessment.
b) Rendal Kontributor melakukan uji petik terhadap pengadaan barang/jasa
yang dilakukan pada tahun 2022. Uji petik dilakukan pada pengadaan
barang/jasa baik yang melalui swakelola maupun penyedia barang dan jasa
(e-tendering, e-purchasing, pengadaan langsung dan penunjukan langsung).
Tim menentukan jumlah uji petik untuk swakelola dan masing-masing
metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan mengacu pada ketentuan
pertimbangan pemilihan sampel sebagaimana tertuang pada Bab III Poin 5.
c) Rendal Kontributor menyampaikan sampel terpilih yang akan diuji oleh
Perwakilan BPKP kepada Rendal Penanggung Jawab (Direktorat 1.4). Rendal

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 26


Penanggung Jawab akan melakukan distribusi sampel dari sepuluh
Kementerian/Lembaga kepada Perwakilan BPKP

3. Validasi Self Assessment oleh Perwakilan BPKP dan Kompilasi oleh Rendal
Kontributor
a) Tim Audit pada Perwakilan BPKP dan Direktorat terkait melakukan validasi
atas perhitungan capaian TKDN masing-masing Kementerian/Lembaga
sesuai dengan sampel yang telah ditetapkan oleh Rendal Kontributor pada
langkah sebelumnya. Validasi perhitungan TKDN dengan mengacu pada
Lampiran 3 (Form A1, Form A2, dan Form A3). Selanjutnya Perwakilan
BPKP menyampaikan hasil validasi kepada Rendal Kontributor.
b) Dalam hal diperlukan Rendal Kontributor dan atau Rendal Penanggung
Jawab dapat melakukan penjaminan mutu atas pelaksanaan penugasan
Perwakilan BPKP
c) Rendal Kontributor melakukan kompilasi atas validasi perhitungan TKDN
untuk setiap kementerian/Lembaga yang diampu. Format kompilasi validasi
capaian TKDN mengacu pada Lampiran 4 (Form Kompilasi Validasi).
d) Rendal kontributor melakukan perhitungan Indeks TKDN, yaitu rasio nilai
TKDN verifikasi terhadap nilai TKDN self assessment. Format perhitungan
indeks capaian TKDN untuk masing-masing Kementerian Lembaga mengacu
pada Lampiran 5 (Form Indeks Capaian).
e) Rendal kontributor melakukan capaian perhitungan TKDN untuk masing-
masing Kementerian/Lembaga yang diampu. Format perhitungan capaian
TKDN untuk masing-masing Kementerian Lembaga mengacu pada Lampiran
6 (Form Capaian TKDN K/L).

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 27


Berikut alur langkah kerja perhitungan capaian

K/L BPKP
Perwakilan/
No URAIAN RENDAL Rendal Penanggung
PPK PIC K/L Direktorat
KOORDINATOR Jawab
Terkait
1 SELF ASSESMENT
a Self assessment dilaksanakan oleh seluruh
PPK masing-masing K/L sesuai lampiran 2 Lampiran 2 Lampiran 2
Lampiran 2
dan dikumpulkan ke PIC di K/L Lampiran 2

b KL Melakukan Kompilasi hasil self


assessment level K/L dan disampaikan
kepada tim rendal koordinator BPKP Kompilasi

2 Pemilihan dan Distribusi Sample


a Rendal Kontributor masing-masing
Kementerian/Lembaga melakukan pengujian Pengujian
pendahuluan atas informasi/data yang Pendahuluan
diperoleh dari Kementerian/Lembaga
b Rendal PJ melakukan pemilihan sampel
terhadap pengadaan barang/jasa yang
Daftar Sampel
dilakukan pada tahun 2022.

c Rendal Kontributor menyampaikan sampel


terpilih yang akan diuji oleh Perwakilan BPKP Daftar
kepada Rendal Penanggung Jawab (Direktorat Sampel
1.4)

d Rendal Penanggung Jawab akan melakukan


distribusi sampel dari sepuluh
Kementerian/Lembaga kepada Perwakilan Daftar
Sampel
BPKP

3 Validasi
a Tim audit melakukan validasi berdasarkan
Form A1
sample yang telah ditentukan oleh rendal
kontributor
Form A2

Form A3

b Rendal Kontributor melakukan kompilasi atas


validasi perhitungan TKDN untuk setiap
Lampiran 4
kementerian/Lembaga yang diampu

c Rendal kontributor melakukan perhitungan


Indeks TKDN, yaitu rasio nilai TKDN verifikasi
terhadap nilai TKDN self assessment Lampiran 5

d Rendal kontributor melakukan capaian


perhitungan TKDN untuk masing-masing
Kementerian/Lembaga yang diampu Lampiran 6

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 28


BAB V
KOMUNIKASI HASIL PENGAWASAN

A. Informasi Hasil Pengawasan


Informasi hasil pengawasan meliputi

1. Kebijakan Mengenai P3DN


Ruang lingkup Kebijakan P3DN meliputi kebijakan mengenai P3DN pada
Kementerian/Lembaga sebagai berikut:
a. Kementerian Perindustrian:
1) SOP/Prosedur TKDN. Hal ini untuk meninjau apakah proses
sertifikasi TKDN sudah memperhitungkan standardisasi produk
dalam negeri. Misalnya, memperhatikan Standar Nasional Indonesia
(SNI).
2) Roadmap P3DN. Hal ini untuk meninjau apakah dokumen tersebut
sudah dibuat dan terdapat program khusus yang memadai untuk
meningkatkan daya saing PDN.
b. Kementerian/Lembaga Objek Pengawasan:
1) Dokumen perjanjian/penetapan kinerja setiap unit eselon I
Kementerian/Lembaga terkait. Hal ini untuk meninjau apakah P3DN
telah menjadi target/sasaran kinerja unit eselon I tersebut dan
apakah sudah tercapai.
2) Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) APIP K/L yang
bersangkutan. Hal ini untuk meninjau apakah sudah ada
pengawasan terhadap kepatuhan P3DN.
3) Kebijakan Perencanaan PBJ. Hal ini untuk meninjau apakah sudah
terdapat aspek P3DN yang tercantum dalam kebijakan tersebut.
4) Dokumen perencanaan PBJ mencakup DIPA, RKA, SiRUP, dan
KAK/TOR. Hal ini untuk meninjau apakah K/L sudah merencanakan
minimal 40% dari total anggaran belanja barang/jasanya untuk
produk UMK dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri.
5) Loan Agreement. Hal ini untuk meninjau apakah investor
mempertimbangkan untuk menggunakan Produk Dalam Negeri
(PDN).

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 29


6) Dokumen/Surat Keputusan pembentukan Tim P3DN. Hal ini untuk
meninjau apakah telah dibentuk Tim P3DN pada K/L terkait, tugas
dan fungsi, kesesuaian tim dengan SE Menperin Nomor 4 Tahun
2019, anggaran dan personel telah memadai, dan tim telah
melaksanakan tugas dan fungsinya.
c. Kementerian Keuangan:
1) Kebijakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
(Ditjen PPR). Hal ini untuk melihat kebijakan yang mendukung
penggunaan PDN dalam negosiasi penyusunan loan agreement.
2) Dokumen proses bisnis Perencanaan dan Penyusunan DIPA. Hal ini
untuk meninjau apakah sudah mempertimbangkan aspek P3DN
dalam proses perencanaan dan penyusunan DIPA.
d. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP):
1) Prosedur pembelian pada e-catalog. Hal ini untuk meninjau apakah
pelaku pengadaan akan menyertakan surat pernyataan tidak
tersedianya PDN sejenis di setiap pengadaan barang impor.
2) Kebijakan pengutamaan produk dalam negeri pada e-catalog. Hal ini
untuk meneliti apakah kebijakan pengutamaan PDN sudah
diimplementasikan pada proses pemasukkan produk dan proses
pembelian barang/jasa dalam e-catalog.

2. Aspek Implementasi
Ruang lingkup Aspek Implementasi meliputi:
a. Perencanaan pembelian PDN. Hal ini untuk melihat apakah pengadaan
B/J mulai dari perencanaan sudah mengutamakan PDN.
b. Aspek fraud Pokja tidak mengumumkan dan mengundang calon peserta
tender perusahaan dalam negeri yang memiliki kemampuan dan TKDN
+ BMP minimal 40% Kemampuan dan TKDN.
c. Persiapan Pembelian. Hal ini untuk meneliti apakah
Kementerian/Lembaga telah memahami ketersediaan PDN dan
penyedia PDN atas sepuluh barang yang paling signifikan dibeli dalam
belanja barang dan jasa tahun berjalan.
d. Pelaksanaan kontrak. Hal ini untuk melihat apakah barang yang telah
dikategorikan sebagai barang wajib (capaian TKDN dan BMP >=40%)
namun pengadaannya dilakukan melalui impor dan pelaksanaan
pergeseran produk dalam negeri menjadi produk impor tidak
diverifikasi.
e. Hambatan penggunaan P3DN. Hal ini untuk melihat hambatan
penggunaan P3DN yang belum teridentifikasi.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 30


f. Kemudahan pembelian PDN dalam e-catalog. Hal ini untuk melihat
apakah aplikasi memudahkan penyedia B/J mencari PDN.
g. Aspek fraud Pemberian Fee/Kick Back dalam Setiap Penerbitan
Sertifikasi. Hal ini untuk meninjau apakah ada pemberian fee/kick back
pada penerbitan sertifikat.

3. Aspek Katalog Elektronik


Ruang lingkup aspek katalog elektronik meliputi:
a. Kebijakan e-catalog. Hal ini untuk meninjau apakah ada kebijakan yang
mendorong P3DN.
b. Kegiatan LKPP. Hal ini menelaah adakah kegiatan LKPP untuk
mendorong tayangnya PDN dalam daftar inventaris PDN.
c. Data transaksi melalui e-catalog. Hal ini untuk meninjau nilai transaksi
PDN dibanding dengan produk impor, PDN yang telah terdaftar tetapi
belum dibeli, barang impor yang sudah ada substitusi PDN-nya tetapi
belum dikeluarkan dari e-catalog;

4. Capaian Penggunaan PDN dan atau TKDN di Kementerian/Lembaga


Laporan Pengawasan juga memuat informasi berisi total nilai Produk Dalam
Negeri dan berapa total nilai TKDN dalam Produk Dalam Negeri yang dibeli
oleh suatu Kementerian/Lembaga dalam suatu periode tertentu.

B. Bentuk dan Distribusi Hasil/Laporan


Distribusi Laporan dilakukan sebagai berikut:
a. Laporan Dukungan Perwakilan dan Laporan Direktorat dibuat dan
ditujukan Kepala Unit Kerja dari Objek Pengawasan dengan tembusan
kepada Deputi Pengawasan mitra K/L terkait cq. Direktorat Pengawasan
yang menjadi Rendal Kontributor dengan format laporan sesuai
lampiran 1A
b. Laporan Rendal Kontributor berisi hasi audit level
Kementerian/Lembaga dibuat dan ditujukan kepada
Sekretaris/Sekretaris Jenderal K/L dengan tembusan kepada Deputi
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman cq. Direktur Pengawasan
Bidang Ekonomi kreatif, Perdagangan dan Ketenagakerjaan sesuai
format lampiran 1B
c. Laporan Rendal Penanggung Jawab meliputi sintesa hasil laporan P3DN
10 K/L disampaikan kepada Kepala BPKP disusun dalam bentuk Nota
Dinas sesuai format 1C.

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 31


LAMPIRAN 1A
LAPORAN DUKUNGAN DARI DIREKTORAT DAN PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


[PERWAKILAN TERKAIT]
[PERWAKILAN TERKAIT]
[ALAMAT DIREKTORAT PERWAKILAN TERKAIT]

Nomor : LHA -….……/……/2022 bulan 2022


Lampiran : ....... Lampiran
Hal : Laporan Hasil …… …… …… …… …… …… …… …… ……

Yth. [Kepala Unit Kerja dari Objek Pengawasan]


di [Nama Kota Kedudukan]

Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Audit Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (P3DN) dengan Anggaran Belanja Terbesar Tahun 2022 pada Satuan
Kerja ….. [Kementerian/Lembaga), dengan uraian sebagai berikut:

A. Dasar Penugasan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
4. Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja
Pengawasan Intern BPKP;
5. Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah (PIP)
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Nomor S-___/D1/04/2022 tanggal
___ Desember 2022 tentang _______;
6. Surat Tugas [Kepala Unit Kerja Pengawasan] Nomor: ST-___/____/2022
tanggal […….] 2022.

B. Tujuan dan Sasaran


Audit bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa kebijakan P3DN telah
diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
tentang Pemberdayaan Industri dan aturan terkait lainnya

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 32


Sasaran audit atas kebijakan dan implementasi kebijakan P3DN dalam Belanja
APBN Tahun 2022 adalah [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN PADA BAB III
PEDOMAN INI]:

1. …..
2. …..
3. dst.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit atas kebijakan dan implementasi kebijakan P3DN dalam
Belanja APBN Tahun 2022 menyangkut [ISI SESUAI RUANG LINGKUP
PENGAWASAN PADA BAB III PEDOMAN INI]:

D. Waktu Pelaksanaan
Audit atas kebijakan dan implementasi kebijakan P3DN dalam Belanja APBN
Tahun 2022 dilaksanakan selama […….] hari kerja, sejak tanggal […….] sampai
tanggal […….] 2022.

E. Kebutuhan Data dan Dokumen


1. Daftar Data dan Dokumen yang Diperlukan
Tim audit telah menyampaikan daftar data dan dokumen yang diperlukan
dalam lampiran Surat Tugas [Kepala Unit Kerja Pengawasan] Nomor ST-
___/____/2022 tanggal […….] 2022. Berikut ini adalah daftar data dan dokumen
yang dimaksud [misalnya]:
a. Dokumen Penawaran xxx
b. Dst.
2. Daftar Data dan Dokumen yang Belum Diperoleh
Sampai berakhirnya audit yaitu pada tanggal […….], dari daftar data dan
dokumen yang diminta sesuai dengan lampiran Surat Tugas [Kepala Unit Kerja
Pengawasan] Nomor ST-___/____/2022 tanggal […….] 2022, Tim Audit belum
menerima beberapa data dan dokumen berikut [misalnya]:
a. Dokumen Lelang xxx
b. Dst.
Sehubungan dengan data dan dokumen yang belum diterima oleh Tim
Audit di atas maka simpulan dan saran dari hasil audit ini hanya terbatas pada
informasi yang tersedia.

F. Hasil Audit*

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 33


[Bagian ini mengungkapkan seluruh permasalahan yang ditemukan oleh Tim Audit
untuk setiap tujuan pengawasan dalam Program Kerja Pengawasan (BAB IV).
Penyajian masalah diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penugasan sebagaimana
diuraikan dalam pedoman dan unsur-unsur permasalahan lengkap sesuai
Suplemen Peraturan BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan
Intern BPKP.]
1. Informasi Umum
Berdasarkan hasil [SUMBER DATA] didapatkan informasi mengenai jumlah
proporsi belanja [Satker KEMENTERIAN TERKAIT] sebagai berikut: ....
2. Hasil Audit
a. Uji Kepatuhan
1) Aspek Kebijakan P3DN.
2) Aspek Implementasi P3DN dalam pengadaan barang/jasa yang
meliputi pengadaan melalui swakelola maupun penyedia barang
dan jasa (e-tendering, e-purchasing, pengadaan langsung dan
penunjukan langsung) dan aspek fraud.
3) Aspek Katalog Elektronik
b. Perhitungan capaian TKDN dalam pengadaan barang dan jasa

G. Simpulan
Berdasarkan hasil audit yang kami lakukan, kami menyimpulkan:
1. [uraikan simpulan 1].
2. [uraikan simpulan 2].
3. dst.
H. Rekomendasi/Saran
[Bagian ini menyajikan rekomendasi/saran dari Tim Audit yang ditujukan
kepada Kepala Unit Kerja dari Objek Pengawasan, agar melakukan sesuatu yang
seharusnya dapat menghilangkan penyebab atau meminimalkan akibat.]

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami mengucapkan terima kasih.

[Kepala Unit Kerja Was],

Nama Lengkap
NIP
Tembusan:
1. Deputi Kepala BPKP Pengawasan mitra K/L terkait
c.q. Direktorat Pengawasan yang menjadi Rendal Kontributor

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 34


LAMPIRAN 1B

LAPORAN RENDAL KONTRIBUTOR UNTUK MASING MASING K/L

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


[DEPUTI PENGAWASAN TERKAIT]
[DIREKTORAT PENGAWASAN TERKAIT]
[ALAMAT DIREKTORAT PENGAWASAN TERKAIT]

Nomor : LHA -….……/……/2022 bulan 2022


Lampiran : ....... Lampiran
Hal : Laporan Hasil …… …… …… …… …… …… …… …… ……

Yth. Setjen
di [Nama Kota Kedudukan]

Sesuai dengan surat tugas Nomor [ISI DENGAN NOMOR TANGGAL PERIHAL ST],
kami melaporkan pelaksanaan Audit Kebijakan dan Implementasi Kebijakan P3DN
dengan Anggaran Belanja Terbesar Tahun 2022 pada [Nama Kementerian/Lembaga],
dengan hasil sebagai berikut:

A. Dasar Pelaksanaan
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
3. Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja
Pengawasan Intern BPKP
4. Surat Deputi Kepala BPKP Bidang [TERKAIT] Nomor S-[ISI DENGAN NOMOR
TANGGAL PERIHAL S DEPUTI]_;
5. Surat Tugas [DIREKTUR TERKAIT] Nomor: ST-[ISI DENGAN NOMOR
TANGGAL PERIHAL ST].

B. Tujuan dan Sasaran


Audit bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa kebijakan P3DN telah
diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
tentang Pemberdayaan Industri dan aturan terkait lainnya
Sasaran audit atas kebijakan dan implementasi kebijakan P3DN dengan
Anggaran Belanja Terbesar Tahun 2022 adalah [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN
PADA BAB III PEDOMAN INI]:

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 35


1. …..
2. …..
3. dst.

C. Ruang Lingkup
Audit yang dilaksanakan terbatas pada……... [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN
PADA BAB III PEDOMAN INI]

D. Metodologi
Audit dilakukan dengan cara [URAIKAN METODE PENGUMPULAN DAN
ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN].
Dalam pelaksanaan audit tujuan tertentu ini, kami sudah melaksanakannya
sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan
dalam pelaksanaan pengawasan yaitu Standar Kerja Pengawasan Intern Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN PADA
BAB III PEDOMAN INI]

E. Hasil Audit
1. Informasi Umum
Berdasarkan hasil [SUMBER DATA] didapatkan informasi mengenai jumlah
proporsi belanja [KEMENTERIAN TERKAIT] sebagai berikut: ....
2. Hasil Audit
a. Uji Kepatuhan
1) Aspek Kebijakan P3DN.
2) Aspek Implementasi P3DN dalam pengadaan barang/jasa yang
meliputi pengadaan melalui swakelola maupun penyedia barang
dan jasa (e-tendering, e-purchasing, pengadaan langsung dan
penunjukan langsung) dan aspek fraud.
3) Aspek Katalog Elektronik
b. Perhitungan capaian TKDN pada Kementerian / Lembaga ……………..

F. Simpulan dan Rekomendasi


Berdasarkan hasil audit yang kami lakukan, kami menyimpulkan:
[URAIKAN SIMPULAN HASIL AUDIT]
… [Bulan] 2022
Direktur,

[Nama Direktur]
NIP [NIP Direktur]
Tembusan Yth.:

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 36


Deputi Bidang Perekonomian dan Kemaritiman cq. Direktur Pengawasan Bidang
Ekonomi kreatif, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

PEDOMAN PENGAWASAN P3DN DENGAN ANGGARAN BELANJA TERBESAR 2022 37


LAMPIRAN 1C

LAPORAN RENDAL PENANGGUNG JAWAB

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


[DEPUTI PENGAWASAN TERKAIT]
[DIREKTORAT PENGAWASAN TERKAIT]
[ALAMAT DIREKTORAT PENGAWASAN TERKAIT]

NOTA DINAS
ND- /D1/4/ 2021

Kepada Yth. : Kepala BPKP


Dari : Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman
Hal : Laporan Hasil Audit Kebijakan dan Implementasi Kebijakan P3DN dalam
Belanja APBN Tahun 2022 pada 10 K/L dengan Anggaran Belanja
Terbesar
Sesuai dengan surat tugas Nomor [ISI DENGAN NOMOR TANGGAL PERIHAL ST],
kami melaporkan pelaksanaan audit atas kebijakan dan implementasi kebijakan P3DN
dalam Belanja APBN Tahun 2022 pada [Nama Kementerian/Lembaga], dengan hasil
sebagai berikut:

A. Tujuan dan Sasaran


Audit bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa kebijakan P3DN telah
diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
tentang Pemberdayaan Industri dan aturan terkait lainnya
Sasaran audit atas kebijakan dan implementasi kebijakan P3DN dengan
anggaran belanja terbesar Tahun 2022 adalah [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN
PADA BAB III PEDOMAN INI]:
4. …..
1. …..
2. dst.

B. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar Tahun


2022 adalah [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN PADA BAB III PEDOMAN INI]

C. Metodologi

Audit dilakukan dengan cara [URAIKAN METODE PENGUMPULAN DAN


ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN].

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 38


Dalam pelaksanaan audit tujuan tertentu ini, kami sudah melaksanakannya
sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan
dalam pelaksanaan pengawasan yaitu Standar Kerja Pengawasan Intern Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. [ISI SESUAI SASARAN PEDOMAN PADA
BAB III PEDOMAN INI]

D. Hasil Audit
1. Informasi Umum
[Berisi Informasi umum mengenai kebijakan dan implementasi kebijakan
P3DN pada Kementerian….
2. Hasil Audit
a. Uji Kepatuhan
1) Aspek Kebijakan P3DN.
2) Aspek Implementasi P3DN dalam pengadaan barang/jasa yang
meliputi pengadaan melalui swakelola maupun penyedia barang
dan jasa (e-tendering, e-purchasing, pengadaan langsung dan
penunjukan langsung) dan aspek fraud.
3) Aspek Katalog Elektronik
b. Perhitungan capaian TKDN pada sepuluh Kemenmterian/Lembaga

E. Simpulan dan Rekomendasi


Berdasarkan hasil audit yang kami lakukan, kami menyimpulkan:
[URAIKAN SIMPULAN HASIL AUDIT]
… [Bulan] 2022
Direktur,

[Nama Direktur]
NIP [NIP Direktur]

Tembusan Yth.:
1. Deputi [Terkait]

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 39


LAMPIRAN 2

SELF ASSESSMENT CAPAIAN TKDN


Form Self Assessment
KEMENTERIAN …..........................
Sampai dengan ..............

Kode Satker Kwitansi/SPK/Kontrak Penyedia Metode Nilai Kontrak (tanpa PPN) Komitmen Capaian TKDN
No Keterangan
RUP Nama Provinsi Nomor Nama Paket Barang/Jasa Pemilihan Rp TKDN Nilai (Rp) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Keterangan:
2 : Nomor SIRUP
3 : Nama Satker
4 : Provinsi Satker
5&6 : Nomor dan Judul Kontrak Selama Tahun 2022
7 : Nama Penyedia
8 : Swakelola/E-Tendering/E-Purchasing/Pemilihan Langsung/Pengadaan Langsung
9 : Nilai total kontrak
10 : Persentase komitmen capaian TKDN Berdasarkan kontrak
11 : Realisasi nilai capaian TKDN pada saat barang/jasa sudah diterima
12 : Persentase realisasi capaian TKDN pada akhir kontrak
13 : Keterangan diisi penyebab jika terjadi deviasi antara komitmen dan capaian TKDN atau hal lainnya yang relevan

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 40


LAMPIRAN 3.1

I. Form Validasi Perhitungan TKDN Pengadaan Barang Form A1


Kementerian/Lembaga : …............................................ (1)
Unit Kerja/ Satker : Direktorat Jenderal….................... (2)
Tahun Anggaran : 2022

Data Kontrak / SPK


1 Nama Kegiatan : Pembelian ….... (3)
2 Nomor : …............................ (4)
3 Tanggal : …............................ (5)
4 Nilai (tanpa PPN) : Rp6.263.000,00 (6)
5 Nilai PDN/ TKDN : Rp2.452.500,00 (7)
7 Metode Pemilihan : Swakelola/E-Tendering/E Purchasing/ Pemilihan (8)
Langsung/Pengadaan Langsung
(Format ini disesuaikan atau disederhanakan sesuai dengan metode pemilihan maupun barang/jasa yang dibeli
(pembelian barang, jasa atau paket yang berisi barang dan jasa)
(9) (10)
Harga Satuan tanpa
Nilai tanpa PPN TKDN
No. Uraian Jumlah Satuan PPN Nilai TKDN (Rp)
(Rp) (%)
(Rp)
1 Steel Plate
Carbon Steel Plate 90 Kg 15.000,00 1.350.000 0,00% -
Carbon Steel Plate 70 Kg 15.000,00 1.050.000 40,00% 420.000
2 Steel Canal - -
C. 100.50.20.2,3 100 Kg 16.000,00 1.600.000 40,00% 640.000
3 Steel Angle - -
L. 80.80.8 10 Kg 9.000,00 90.000 25,00% 22.500
4 Stainless Steel Flanges 1 Ls 73.000,00 73.000 0,00% -
5 Tiang Pancang 20 pcs 80.000,00 1.600.000 70,00% 1.120.000
6 Pipa HDPE 50 joint 10.000,00 500.000 50,00% 250.000
SUB TOTAL 6.263.000 39,16% 2.452.500

Petunjuk pengisian :
(1) Diisikan dengan nama kementerian/lembaga yang melaksanakan kegiatan pengadaan barang

(2) Diisikan dengan nama satuan kerja dan/atau instansi kuasa pengguna anggaran
(3) Nama Kegiatan diisikan dengan judul pengadaan barangsesuai dokumen kwitansi/SPK/kontrak

(4) Nomor disiisikan sesuai dengan nomor kwitansi/SPK/kontrak


(5) Tanggal diisikan dengan tanggal saat penerbitan kwitansi/SPK/kontrak
(6) Nilai Kontrak diisikan dengan nilai pengadaan barang (tanpa PPN) sebagaimana tercantum dalam dokumen
kwitansi/SPK/kontrak dan lampirannya
(7) Nilai PDN/TKDN dalam kwitansi/SPK/kontrak
(8) Diisikan dengan metode pemilihan penyedia barang/jasa

(9) Diisi capaian TKDN berdasarkan referensi yang ada (sertifikat TKDN, certificate of origin, dan/atau konfirmasi
kepada supplier)
(10) Hasil perkalian nilai TKDN dengan Nilai Barang

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 41


LAMPIRAN 3.2

II. Form Validasi Perhitungan TKDN Pengadaan Jasa Form A2


Kementerian/Lembaga : …............................................ (1)
Unit Kerja/ Satker : Direktorat Jenderal…............................ (2)
Tahun Anggaran : 2022

Data Kontrak / SPK


1 Nama Kegiatan : Jasa ….... (3)
2 Nomor : …............................ (4)
3 Tanggal : …............................ (5)
4 Nilai Kontrak (tanpa PPN) : Rp122.650.000,00 (6)
5 Nilai PDN/ TKDN : Rp82.270.000,00 (7)
7 Metode Pemilihan : Swakelola/E-Tendering/E-Purchasing/Pemilihan Langsung/Pengadaan (8)
Langsung/Seleksi/Sayembara
Format ini disesuaikan atau disederhanakan sesuai dengan metode pemilihan maupun barang/jasa yang dibeli (pembelian barang, jasa atau paket yang berisi
barang dan jasa)

Kewarganegaraan/ Upah/Biaya Sewa Nilai (9) TKDN Nilai TKDN (10)


No. Uraian Jml Durasi Keterangan
Kepemilikan Alat (Rp) (Rp) (%) (Rp)

1 Jasa Manajemen Proyek dan Perekayasaan


Project manager WNA/Jerman 1 24 Bulan 5.000.000 5.000.000 0,00% -
Site manager Indonesia 1 24 Bulan 1.000.000 1.000.000 100,00% 1.000.000
Engineer WNA/Jerman 2 15 Bulan 3.000.000 6.000.000 0,00% -
Engineer Indonesia 3 15 Bulan 800.000 2.400.000 100,00% 2.400.000
2 Alat Kerja/Fasilitas Kerja
Yard Facilities PT Triasta Indonesia 1 24 Bulan 15.000.000 15.000.000 100,00% 15.000.000 Perhitungan Skor TKDN
Rental Mobile Crane 50 Ton PT Super Crane 1 24 Bulan 2.000.000 2.000.000 25,00% 500.000 sewa alat Mengacu ke Pasal
Straight Line Cutting Machine Foreign Pty Ltd 1 12 Bulan 20.000.000 20.000.000 0,00% - 2 Ayat 6 Permenperin
3 Jasa Konstruksi dan Fabrikasi
Supervisor Indonesia 3 24 Bulan 750.000 2.250.000 100,00% 2.250.000
Mechanical Indonesia 25 24 Bulan 500.000 12.500.000 100,00% 12.500.000
Electrical Indonesia 10 24 Bulan 500.000 5.000.000 100,00% 5.000.000
construction Indonesia 20 24 Bulan 500.000 10.000.000 100,00% 10.000.000
QA/QC WNA/Korea 5 24 Bulan 1.500.000 7.500.000 0,00% -
Nilai TKDN dilihat dari
Pemasangan Tiang Pancang PT ABC 1 1 Lot 10.000.000 10.000.000 98,00% 9.800.000
proporsi jumlah tenaga
kerja DN dalam melakukan
Pemasangan Pipa HDPE PT DEF 1 1 Lot 9.000.000 9.000.000 98,00% 8.820.000 pekerjaan
4 Jasa Umum -
Tenaga asuransi Jamsostek 1 1 Lot 500.000 500.000 100,00% 500.000
Tenaga pajak Ditjen pajak 1 1 Lot 500.000 500.000 100,00% 500.000
Contractor Equipment Mandiri 1 1 Lot 4.000.000 4.000.000 100,00% 4.000.000
Construction All Risk (CAR) Mandiri 1 1 Lot 10.000.000 10.000.000 100,00% 10.000.000
SUB TOTAL 122.650.000 67,08% 82.270.000

Petunjuk pengisian :
(1) Diisikan dengan nama kementerian/lembaga yang melaksanakan kegiatan pengadaan jasa
(2) Diisikan dengan nama satuan kerja dan/atau instansi kuasa pengguna anggaran
(3) Nama Kegiatan diisikan dengan judul pengadaan jasa sesuai dokumen kwitansi/SPK/kontrak
(4) Nomor disiisikan sesuai dengan nomor kwitansi/SPK/kontrak
(5) Tanggal diisikan dengan tanggal saat penerbitan kwitansi/SPK/kontrak
(6) Nilai Kontrak diisikan dengan nilai pengadaan barang (tanpa PPN) sebagaimana tercantum dalam dokumen kwitansi/SPK/kontrak dan lampirannya

(7) Nilai PDN/TKDN dalam kwitansi/SPK/kontrak


(8) Diisikan dengan metode pemilihan penyedia barang/jasa
(9) Diisi capaian TKDN berdasarkan referensi yang ada (sertifikat TKDN, certificate of origin, dan/atau konfirmasi kepada supplier)
(10) Hasil perkalian nilai TKDN dengan Nilai Jasa

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 42


LAMPIRAN 3.3

II. Form Validasi Perhitungan TKDN Pengadaan Gabungan Barang Jasa Form A3
LEMBAR ISIAN PRODUK DALAM NEGERI/TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA …..
KEMENTERIAN/LEMBAGA

Kementerian/Lembaga : …............................................ (1)


Unit Kerja/ Satker : Direktorat Jenderal…............................ (2)
Tahun Anggaran : 2022

Data Kontrak / SPK


1 Nama Kegiatan : Pembangunan ….... (3)
2 Nomor : …............................ (4)
3 Tanggal : …............................ (5)
4 Nilai Kontrak (tanpa PPN) : Rp77.239.900.130,16 (6)
5 Nilai PDN/ TKDN : Rp16.843.910.994,66 (7)
7 Metode Pemilihan : Swakelola/E-Tendering/E-Purchasing/Pemilihan Langsung/Pengadaan (8)
Langsung
Format ini disesuaikan atau disederhanakan sesuai dengan metode pemilihan maupun barang/jasa yang dibeli (pembelian barang,
jasa atau paket yang berisi barang dan jasa)

Jenis Pekerjaan/Barang Nilai Kontrak (9) %TKDN (10) Nilai PDN/TKDN (11)
a. Pekerjaan Persiapan 3.405.675.000,00 …..... ….....

b. Pembangunan Blok Landfill Baru - F 22.499.681.692,22 74,86% 16.843.910.994,66 A.3.1

c. Penataan Blok Landfill Lama AB dan C 29.018.058.815,32 …..... ….....

d. Pembangunan Instalasi Pengolah Lindi 10.954.623.117,03 …..... ….....

e. Pembangunan Jalan Akses dan Jalan Operasi 4.763.075.979,19 …..... ….....

f. Pembangunan Jalan Akses 1.451.512.212,68 …..... ….....


Pembangunan drainase primer dan dinding
g. 5.147.273.313,72 …..... ….....
penahan tanah
Jumlah 77.239.900.130,16 21,81% 16.843.910.994,66 (12)

......................, ...................2022
Pejabat Pembuat Komitmen

................................................

Petunjuk pengisian :
(1) Diisikan dengan nama kementerian/lembaga yang melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa konstruksi
(2) Diisikan dengan nama satuan kerja dan/atau instansi kuasa pengguna anggaran
(3) Nama Kegiatan diisikan dengan judul pengadaan barang/jasa kontruksi sesuai dokumen kwitansi/SPK/kontrak
(4) Nomor disiisikan sesuai dengan nomor kwitansi/SPK/kontrak
(5) Tanggal diisikan dengan tanggal saat penerbitan kwitansi/SPK/kontrak
(6)
Nilai Kontrak diisikan dengan nilai pengadaan barang/jasa konstruksi PPN sebagaimana tercantum dalam dokumen kwitansi/SPK/kontrak dan lampirannya

(7) Rincian Nilai Kontrak dan PDN/TKDN dapat terdiri dari dari tiga komponen (a. Barang/Bahan/Material; b. Upah Tenaga Kerja; c. Peralatan/Alat), hasil
perhitungan pada poin (12)
(8) Diisikan dengan metode pemilihan penyedia barang/jasa
(9) Nilai Kontrak/SPK Barang/ Bahan/Material dicantumkan dari total seluruh Barang/Bahan/Material (tanpa PPN dan keuntungan/laba/overhead) dari analisis
harga satuan/AHS dan rencana anggaran biaya/RAB
(10) Diisikan dengan nilai % TKDN masing-masing komponen kontrak , yang berdasarkan sertifikat atau self assesment
(11)
Diisikan dengan nilai perkalian nilai masing-masing komponen pekrjaan/kegiatan dengan %TKDN yang dikandung (Nilai Barang/Bahan/Material X %TKDN)

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 43


LAMPIRAN 3.1.1

Form A3.1
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Volume PDN/TKDN
Jumlah Harga
No Pekerjaan Uraian Satuan dalam harga satuan
PDN/TKDN (Rp)
Kontrak (Rp)
a. Pekerjaan Persiapan PEKERJAAN PERSIAPAN
1 …................................................. … …. …...... ….......
2 …................................................. … …. …...... ….......

b. PEMBANGUNAN BLOK PEKERJAAN PERSIAPAN


LANDFILL BARU - F
1 Pengadaan air kerja ls 1,00
2 Pemasangan bouwplank m' 94,80 33.068,32 3.134.876,74
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
Pekerjaan galian tanah pembentukan blok
1 landfill (mekanik) m3 34.483,97 12.466,02 429.877.784,80
Pekerjaan timbunan tanah setempat untuk
2 tanggul landfill (mekanik) m3 48.194,99 132.713,84 6.396.142.153,49
PEKERJAAN SISTEM LINEAR

Pekerjaan pembersihan, pemadatan dan


1 perataan tanah dasar m2 18.171,50 6.825,00 124.020.487,50

2 Pekerjaan lapisan geomembrane t = 1,5 mm m2 22.488,46 87.172,00 1.960.364.035,12


Pekerjaan lapisan geotextile non woven
3 (saver), t = 4,0 mm m2 22.488,46 75.691,00 1.702.174.025,86
Pekerjaan drainase lindi lapisan gravel
4 diameter 5 - 7 cm, t = 40 cm m3 7.324,10 461.020,00 3.376.556.582,00
PEKERJAAN INSTALASI PIPA LINDI DAN GAS

1 Saluran drainase lindi pipa HDPE diameter 24" m' 572,90 4.865.062,35 2.787.194.220,32
Saluran vertikal pipa gas HDPE diameter 8"
2 (Perporasi diameter 2 cm) m' 60,00 591.696,85 35.501.811,00
Box join pipa lindi dengan pipa bas, beton
3 K125 m3 14,60 1.328.711,03 19.399.181,04
Pelindung pipa gas lapisan gravel diameter 5 -
4 7 cm m3 21,64 441.120,00 9.545.836,80

16.843.910.994,66 A3
c. PENATAAN BLOK LANDFILL LAMA - AB DAN C … …. …...... ….......
d. PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAH LINDI … …. …...... ….......
e. PEMBANGUNAN JALAN AKSES DAN JALAN OPERASI … …. …...... ….......
f. PEMBANGUNAN JEMBATAN JALAN AKSES … …. …...... ….......
g. PEMBANGUNAN DRAINASE PRIMER DAN DINDING PENAHAN TANAH … …. …...... ….......

JUMLAH 16.843.910.994,66

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 44


LAMPIRAN 3.1.2

Form A3.2
PDN/TKDN Harga Satuan

% PDN/TKDN harga
No Jenis Pekerjaan Satuan Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah harga satuan
PDN/TKDN
1 Pengukuran dan Bahan Kayu Balok 5/7 Kelas IV
1m'
pemasangan bouwplank m3 0,012 1.015.400 12.185 90% 10.966
Paku biasa 2 inci - 5 inci kg 0,020 13.800 276 85% 235
Kayu papan 3/20 kelas IV m3 0,007 1.079.000 7.553 80% 6.042
Tenaga Pekerja oh 0,100 62.500 6.250 100% 6.250
Tukang Batu oh 0,100 80.000 8.000 100% 8.000
Kepala tukang oh 0,010 100.000 1.000 100% 1.000
Mandor oh 0,005 115.000 575 100% 575
35.839 33.068 A3.1

2 Pekerjaan Galian m3 Bahan - - - - - - -


Tanah (mekanik)
Tenaga Pekerja jam 0,0136 8.928,57 121,43 100% 121,43
Mandor jam 0,0068 16.428,57 111,71 100% 111,71
Peralatan Excavator jam 0,0068 375.000,00 2.550,00 60% 1.530,00
Dump Truck jam 0,0853 175.000,00 14.927,50 65% 9.702,88
Alat Bantu ls 1,0000 1.000,00 1.000,00 100% 1.000,00
18.710,64 12.466,02 A3.1

3 Pekerjaan Timbunan m3 Bahan Bahan Timbunan m3 1,2000 57.100,00 68.520,00 100% 68.520,00
Tanah Setempat
(Mekanik)
Tenaga Pekerja jam 0,0435 8.928,57 388,39 100% 388,39
Mandor jam 0,0109 16.428,57 179,07 100% 179,07
Peralatan Excavator jam 0,0109 375.000,00 4.087,50 60% 2.452,50
Dump Truck jam 0,5143 175.000,00 90.002,50 65% 58.501,63
Motor Grader jam 0,0028 300.000,00 840,00 70% 588,00
Vibro Roller jam 0,0001 300.000,00 30,00 50% 15,00
Water Tanker Truck jam 0,0070 235.000,00 1.645,00 65% 1.069,25
Alat Bantu ls 1,0000 1.000,00 1.000,00 100% 1.000,00
166.692,46 132.713,84 A3.1

4 Membersihkan 1m2 Tenaga Pekerja oh 0,1000 62.500,00 6.250,00 100% 6.250,00


lapangan dan perataan
Mandor oh 0,0050 115.000,00 575,00 100% 575,00

6.825,00 6.825,00 A3.1

5 Memasang lapisan 1m2 Bahan Geomembrane t = 1,5 mm m2 1,0500 40.400,00 42.420,00 85% 36.057,00
geomembrane t = 1,5
mm
Perlengkapan 20% harga bahanls 1,0000 8.080,00 8.080,00 100% 8.080,00
Tenaga Pekerja oh 0,3800 62.500,00 23.750,00 100% 23.750,00
Tukang oh 0,1900 80.000,00 15.200,00 100% 15.200,00
Kepala Tukang oh 0,0190 100.000,00 1.900,00 100% 1.900,00
Mandor oh 0,0190 115.000,00 2.185,00 100% 2.185,00

93.535,00 87.172,00 A3.1

6 Memasang lapisan 1m2 Bahan Geotextile t = 4,0 mm m2 1,0500 31.400,00 32.970,00 80% 26.376,00
geotextile Non Woven
(Saver) t = 4,0 mm
Perlengkapan 20% harga bahanls 1,0000 6.280,00 6.280,00 100% 6.280,00
Tenaga Pekerja oh 0,3800 62.500,00 23.750,00 100% 23.750,00
Tukang oh 0,1900 80.000,00 15.200,00 100% 15.200,00
Kepala Tukang oh 0,0190 100.000,00 1.900,00 100% 1.900,00
Mandor oh 0,0190 115.000,00 2.185,00 100% 2.185,00

82.285,00 75.691,00 A3.1

7 Mengurug batu gravel 1m3 Bahan Batu gravel dia. 5-7 cm m3 1,2000 367.600,00 441.120,00 100% 441.120,00
dia 5-7 cm
Tenaga Pekerja oh 0,3000 62.500,00 18.750,00 100% 18.750,00
Mandor oh 0,0100 115.000,00 1.150,00 100% 1.150,00
461.020,00 461.020,00 A3.1

8 Memasang pipa HDPE 1m' 4.865.062,35 100% 4.865.062,35


dia 24"
A3.1

9 Memasang pipa HDPE 1m' 591.696,85 100% 591.696,85


dia 8"
A3.1

10 Membuat beton mutu fc 1m3 1.328.711,03 100% 1.328.711,03


= 9,8 Mpa (K-125)
A3.1

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 45


LAMPIRAN 4

DIREKTORAT/PERWAKILAN BPKP PROVINSI:


Kementerian/ Lembaga: ......................

Form Kompilasi Validasi


KOMPILASI VALIDASI NILAI TKDN

Satuan Kerja Kwitansi/SPK/Kontrak


Metode Pemilihan
No Nilai (tanpa PPN) Nilai TKDN (Rp) TKDN (%)
Nama Provinsi Penyedia Barang Jasa Nama Paket Nomor Tanggal
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pembelian ….... …............................
…............................ Rp 6.263.000 Rp 2.452.500 39,16%
2 Jasa …. …............................
…............................ Rp 122.650.000 Rp 82.270.000 67,08%
3 Pembangunan ….... …............................
…............................ Rp 77.239.900.130 Rp 16.843.910.995 21,81%
4 dst
5
6
7
8
9
10
Nilai PBJ yang disampel

Direktur/Kepala Perwakilan

….......................

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 46


LAMPIRAN 5

Form Indeks Capaian


INDEKS CAPAIAN TKDN
HASIL SELF ASSESSMENT HASIL VALIDASI
Nama Nilai Nilai
No Kementerian/ Lembaga Nomor Tanggal Nilai TKDN indeks
Kwitansi/SPK/Kontrak Kwitansi/SPK/Kontrak(T Nilai TKDN (Rp) (%) Kwitansi/SPK/Kontrak(Ta %
(Rp)
anpa PPN) npa PPN)
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) = (8) / (7) (10) (11) (12) = (11) / (10) (13) = (11) / (8)
1
2
3
4
Form Self Assessment Form Kompilasi Validasi
5
6
7
8
9
10 dst
RATA - RATA INDEKS CAPAIAN TKDN …..................

Form Capaian TKDN KL

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 47


LAMPIRAN 6

Form Capaian TKDN KL


NILAI CAPAIAN TKDN KEMENTERIAN/LEMBAGA

Kwitansi/SPK/Kontrak Nilai TKDN NILAI TKDN


No Metode Pemilihan % TKDN Indeks % TKDN terindeks
Nomor Judul Nilai (Tanpa PPN) (Rp) terindeks (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (6) / (5) (8) (9) = (8) x (7) (10) = (6) x (8)

Form Self Assessment

Grand Total

Keterangan

Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 48


Pedoman Pengawasan P3DN dengan Anggaran Belanja Terbesar 2022 49

Anda mungkin juga menyukai