Anda di halaman 1dari 19

SOSIALISASI

PENGELOLAAN DANA
ALOKASI UMUM TA 2023

Jakarta, 4 Januari 2023

1
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN & PENYALURAN
DANA ALOKASI UMUM TA 2023
DAU YANG TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
DAN
DAU YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

[PMK nomor: 211/PMK.07/2022, dan


PMK nomor: 212/PMK.07/2022]
PERKEMBANGAN ALOKASI DANA ALOKASI UMUM DAN KEBIJAKAN TA 2023
DASAR HUKUM: UU NO. 1 TAHUN 2022
PERKEMBANGAN ALOKASI DAN Kebijakan 2023
REALISASI DAU ❑ Melanjutkan kebijakan dukungan atas penggajian PPPK melalui
alokasi DAU;
600 4,95% 4,76% 10, 00%

❑ Penghitungan alokasi DAU yang lebih mencerminkan kebutuhan


0,73%
0,00% -1,71% 0,06% fiskal dan potensi pendapatan daerah sesuai UU Nomor 1 Tahun
0,0 0%

2022 tentang HKPD;


500 -8,78%
❑ Meningkatkan layanan publik daerah di bidang Pendidikan,
421,37 -10,00%

Kesehatan, dan Pekerjaan Umum, serta mendukung pendanaan


398,58 401,49 396
384,38 377,79 378 untuk Kelurahan melalui kebijakan penggunaan DAU yang
400 -20,00%

ditentukan penggunaanya (earmarked).


Triliun Rp

300
398,58

-30,00%

Target Output:
420,91
401,49

1. Pengangkatan 1.347.828 formasi PPPK tahun 2022 dan 2023


381,61

377,79 -40,00%

378
200 meliputi PPPK Guru, PPPK Nakes dan PPPK Teknis
-50,00%

2. Dukungan Pendanaan kepada 8.506 Kelurahan untuk peningkatan


100 sarana prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di
-60,00%

Kelurahan;
3. Peningkatan layanan publik daerah bidang Pendidikan, Kesehatan,
0 -70,00%

dan Pekerjaan Umum yang didanai dari DAU:


2017 2018 2019 2020 2021 Outlook RAPBN NO. BIDANG JUMLAH DAU EARMARKED
2022 2023 1. PENDIDIKAN Rp40.06 trliun
Alokasi 2. KESEHATAN Rp25.84 triliun
3. PEKERJAAN UMUM Rp15.91 triliun

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


PEMBAGIAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI DAU 2023

Bagian DAU
Diserahkan sesuai kewenangan Daerah sesuai
Tidak ditentukan dengan prioritas Daerah
penggunaannya
digunakan untuk kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka
Bidang Pendidikan
peningkatan kualitas layanan dasar bidang pendidikan

digunakan untuk kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka


Bidang Kesehatan
Alokasi DAU peningkatan kualitas layanan dasar bidang kesehatan

2023 Bidang Pekerjaan Umum


digunakan untuk kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka
peningkatan kualitas layanan dasar bidang pekerjaan umum

Bidang Layanan Umum ▪ Dukungan pendanaan kelurahan digunakan untuk


memberi dukungan pendanaan kepada Daerah
kabupaten/kota dalam memenuhi penganggaran bagi
Bagian DAU kelurahan, sesuai juknis dari Kemendagri
Ditentukan ▪ Dukungan Pendanaan Kelurahan ▪ Dukungan penggajian formasi PPPK digunakan untuk
▪ Dukungan Penggajian PPPK pembayaran gaji pokok dan tunjangan melekat formasi
penggunaannya PPPK tahun 2022 dan 2023 yang diangkat pada tahun
Disesuaikan dengan program/ kegiatan 2023
yang ditetapkan oleh Pemerintah
Catatan: Seluruh Rincian Kegiatan sesuai usulan dari Kementerian/Lembaga terkait
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
DAU yang Tidak
Ditentukan
Penggunaannya

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DAU YANG TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

DAU yang tidak ditentukan penggunaannya, digunakan sesuai dengan prioritas dan kewenangan
masing-masing Pemerintah Daerah

Penyaluran Syarat Salur


Dilaksanakan setiap bulan Laporan belanja pegawai dengan rincian:
sebesar 1/12 dari pagu a. realisasi belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan yang
alokasi di mana: dibayarkan kepada PNS; *Laporan belanja
a. Paling cepat hari kerja b. realisasi belanja pegawai berupa tunjangan tambahan pegawai dimaksud
pertama untuk bulan penghasilan atau dengan nama lain sesuai dengan merupakan
Januari ketentuan peraturan perundang undangan, yang realisasi belanja
b. Paling cepat hari kerja dibayarkan kepada PNS; dan pegawai 2 (dua)
terakhir bulan c. realisasi belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan sesuai bulan sebelum
sebelumnya untuk bulan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang bulan penyaluran
Februari sampai bulan dibayarkan kepada PPPK untuk guru dan nonguru. DAU
Desember dari Pemerintah Daerah paling lambat tanggal 14 setiap
Seluruh Penyaluran DAU dilakukan
bulan sebelum bulan penyaluran DAU berkenaan
oleh KPPN yang wilayah kerjanya untuk DOB Pemekaran Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang dibentuk
sesuai wilayah prov/kabupaten/kota. tahun 2022, diberikan relaksasi syarat utk DAU Januari s.d. Juni 2023

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DAU yang
Ditentukan
Penggunaannya

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DAU YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

DAU Penggajian Formasi PPPK

DAU yang Ditentukan


Penggunannya
DAU Pendanaan Kelurahan

DAU Bidang Pendidikan

DAU Bidang Kesehatan

DAU Bidang Pekerjaan Umum

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8


DAU PENGGAJIAN FORMASI PPPK

Indikator
Penggunaan Jumlah Formasi
Penghitungan
Pembayaran gaji pokok dan • Jumlah Formasi PPPK Dihitung berdasarkan penetapan
tunjangan melekat pada formasi • Gaji Pokok dan Tunjangan kebutuhan formasi tahun 2022 dan
PPPK tahun 2022 dan tahun Melekat proyeksi kebutuhan formasi tahun
2023 yang diangkat pada tahun • Jumlah Bulan Pembayaran 2023 yang disampaikan oleh
2023 sesuai dengan ketentuan Gaji PPPK KemenpanRB
peraturan perundang-undangan

*Tidak termasuk PPPK yang


telah lulus dan memperoleh NIP
pada tahun 2022 serta tidak
termasuk PPPK yang telah
diangkat menjadi ASN di Daerah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


Penyaluran DAU PENGGAJIAN FORMASI PPPK

April Mei - Okt Nov dan Des

Paling cepat Paling cepat tanggal


Waktu Paling cepat 12 Desember dan
tanggal 23
Penyaluran tanggal 23 paling lambat 2 hari
bulan
Mei kerja sebelum TA
berikutnya
berakhir

Laporan Realisasi Laporan Realisasi Laporan Realisasi


Syarat
Bulan April yang disampaikan Bulan Nov dan Des
Salur
secara bulanan

Batas Waktu Penyampaian


Laporan Realisasi Pengangkatan dan Tanggal 7 bulan Tanggal 7
7 Mei berikutnya setelah
Pembayaran belanja Pegawai PPPK Desember
Formasi 2022 dan 2023 yang diangkat bulan berkenaan
pada tahun 2023
berakhir

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


Penyaluran DAU PENGGAJIAN FORMASI PPPK (2)

Penyaluran dilaksanakan
Bersifat sesuai dengan laporan
Reimburse realisasi dan maksimal
sebesar pagu alokasi

DAU Penggajian
Formasi PPPK

Dalam hal daerah tidak


menyampaikan dokumen
Harus melewati reviu APIP
persyarat sampai dengan
terlebih dahulu
tanggal 7 Desember, maka
tidak akan disalurkan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11


DAU PENDANAAN KELURAHAN

Indikator Dalam hal Daerah menyusun


Penghitungan pembagian Alokasi per kelurahan
Pembagian Alokasi berdasarkan Alokasi Dasar dan Alokasi
• Jumlah Kelurahan tiap
Pemda
per Kelurahan Berdasarkan Kebutuhan dan/atau
Kinerja Kelurahan maka
• Satuan biaya per • Besaran Alokasi Dasar minimal 50%
Dibagikan kepada seluruh
kelurahan • Besaran Alokasi Berdasarkan
Kelurahan secara merata Kebutuhan dan/atau Kinerja
ATAU Kelurahan maksimal 50% dengan
Dibagikan kepada seluruh memperhatikan:
Kelurahan berdasarkan Alokasi ❖ Jumlah Penduduk
Dasar dan Alokasi Berdasarkan ❖ Angka Kemiskinan
Kebutuhan dan/atau Kinerja ❖ Luas Wilayah
❖ Ketersediaan Pelayanan Dasar
Kelurahan
❖ Kondisi Infrastruktur
❖ Transportasi/Aksesibilitas
❖ Indikator lain sesuai Prioritas
Daerah
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12
Penyaluran DAU PENDANAAN KELURAHAN

Tahap I Tahap II

Besaran 50% 50%

Waktu Paling cepat


April-Oktober
Penyaluran Bulan Februari
Penyaluran
Syarat Salur Laporan Rencana Laporan Realisasi *Dalam hal terdapat dokumen
Anggaran Penyerapan Tahap I persyaratan yang disampaikan
min 75% melewati tanggal 17 September
maka DAU tidak akan disalurkan
Batas Waktu Penyampaian (hangus)
Dokumen Paling lambat 17 September
**Harus melewati reviu APIP
***Disalurkan maksimal sebesar
pagu alokasi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13
DAU BIDANG PENDIDIKAN

Indeks Larangan
Komposit Penggunaan Penggunaan
Indeks Komposit Bidang Penggunaan bagian DAU bidang DAU bidang Pendidikan tidak
Pendidikan dihitung Pendidikan dilakukan untuk mendanai dapat digunakan untuk:
berdasarkan indikator: kegiatan fisik dan/ atau nonfisik dalam a. belanja pegawai selain gaji
1. Rata-rata lama sekolah rangka peningkatan kualitas layanan dasar dan tunjangan melekat
2. Angka Partisipasi Murni bidang Pendidikan sesuai dengan kegiatan (tukin/TPP) yang dibayarkan
3. Tingkat Penyelesaian dan subkegiatan prioritas serta kegiatan kepada ASN guru dan tenaga
Sekolah dan subkegiatan pendukung. kependidikan Daerah;
4. Persentase Guru Layak Kegiatan di atas termasuk belanja yang b. belanja honorarium yang tidak
5. Rasio Kelas Layak terkait dengan: mendukung peningkatan
6. Peta Mutu Pendidikan a. peningkatan capaian SPM bidang kualitas pelayanan dasar; dan
Pendidikan; dan c. belanja perjalanan dinas yang
b. belanja pegawai berupa gaji dan tidak mendukung peningkatan
tunjangan melekat yang dibayarkan kualitas pelayanan dasar.
kepada ASN guru dan tenaga
kependidikan Daerah (maksimal 20%).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14


DAU BIDANG KESEHATAN
Indeks Larangan
Komposit Penggunaan Penggunaan
Indeks Komposit Bidang Penggunaan bagian DAU bidang Kesehatan DAU bidang Kesehatan tidak
Kesehatan dihitung berdasarkan dilakukan untuk mendanai kegiatan fisik dan/ dapat digunakan untuk:
indikator: atau nonfisik dalam rangka peningkatan a. belanja pegawai selain gaji
1. usia harapan hidup; kualitas layanan dasar bidang Kesehatan dan tunjangan melekat
2. persalinan ditolong tenaga sesuai dengan kegiatan dan subkegiatan (tukin/TPP) yang dibayarkan
kesehatan di fasilitas prioritas serta kegiatan dan subkegiatan kepada ASN bidang
kesehatan; pendukung. Kesehatan;
3. persentase bayi, balita yang Kegiatan di atas termasuk belanja yang terkait b. belanja honorarium yang
mendapat imunisasi dasar dengan: tidak mendukung
lengkap; dan a. peningkatan capaian SPM bidang peningkatan kualitas
4. balita dengan gizi normal. Kesehatan; pelayanan dasar; dan
b. belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan c. belanja perjalanan dinas
melekat yang dibayarkan kepada ASN di yang tidak mendukung
bidang Kesehatan (maksimal 20%); dan peningkatan kualitas
c. belanja pemenuhan Jaminan Kesehatan pelayanan dasar.
Nasional (maksimal 25%).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15


DAU BIDANG PEKERJAAN UMUM

Indeks Larangan
Penggunaan
Komposit Penggunaan
Indeks Komposit bidang Penggunaan bagian DAU bidang DAU bidang Pekerjaan Umum
Pekerjaan Umum dihitung Pekerjaan Umum dilakukan untuk tidak dapat digunakan untuk:
berdasarkan indikator: mendanai kegiatan fisik dan/atau a. belanja pegawai yang
1. persentase keluarga dengan nonfisik dalam rangka peningkatan dibayarkan kepada ASN;
akses terhadap air minum kualitas layanan dasar bidang Pekerjaan b. belanja honorarium yang tidak
layak; Umum sesuai dengan kegiatan dan mendukung peningkatan
2. persentase keluarga dengan subkegiatan prioritas serta kegiatan dan kualitas pelayanan dasar; dan
akses terhadap sanitasi layak; subkegiatan pendukung. c. belanja perjalanan dinas yang
3. kondisi jalan mantap; Kegiatan di atas termasuk belanja yang tidak mendukung peningkatan
4. rasio elektrifikasi; dan terkait dengan peningkatan capaian SPM kualitas pelayanan dasar.
5. kualitas sinyal telepon dan bidang Pekerjaan Umum
sinyal internet.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16


Penyaluran DAU BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN PEKERJAAN UMUM

Tahap I Tahap II Tahap III

Besaran 30% 45% 25% Penyaluran


*Dalam hal Dokumen persyaratan Tahap I
Waktu Paling cepat Paling cepat Paling cepat dan/atau tahap II disampaikan melewati
Penyaluran Februari April Juli batas waktu maka besaran yang disalurkan
akan dipotong sebesar 50%
Laporan Laporan Laporan Realisasi
Syarat Salur **Dalam hal terdapat dokumen
Rencana Realisasi Penyerapan Tahap
Penyerapan persyaratan yang disampaikan melewati
Anggaran I dan II min 75%
Tahap I min 50% tanggal 5 Oktober maka DAU tahap
tersebut tidak akan disalurkan (hangus)
Batas Waktu
5 Feb – 30 Juni 5 April – 31 Ags 5 Juli – 5 Okt ***Penyaluran dan Dokumen Persyaratan
Penyampaian
dilakukan terpisah untuk tiap bidang
Dokumen

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17


Bagian DAU yang Tidak Ditentukan Penggunaannya
Kebijakan Pemotongan dan Penundaan Penyaluran DAU/DBH
Pemotongan penyaluran TKD dapat dilakukan dalam hal : Penundaan penyaluran TKD dapat dilakukan dalam hal:
1. kelebihan penyaluran TKD;
2. Tunggakan pembayaran pinjaman Daerah; 1. Konfirmasi penerimaan TKDD berupa LKT dan LRT;
3. Pembayaran kembali atas pokok dan pembayaran bunga 2. Laporan pemanfaatan sementara dan penganggaran kembali sisa DBH
pinjaman PEN Daerah; DR;
4. Hibah daerah induk kepada DOB yang tidak dilaksanakan;
5. Tidak atau kurang membayar iuran jaminan kesehatan; 3. Penyampaian data/informasi keuangan daerah secara
6. Kebijakan pengamanan negara; langsung/melalui SIKD;
7. Pembebanan keuangan negara atas biaya yang timbul akibat 4. Laporan rencana defisit APBD;
tuntutan hukum dan/atau putusan peradilan; 5. Laporan posisi kumulatif pinjaman daerah;
8. Tidak terpenuhinya kewajiban untuk mengalokasikan belanja
wajib dalam APBD; 6. Pemberian sanksi administratif terhadap pemegang izin usaha
9. Tidak terpenuhinya kewajiban Pemda terkait penyesuaian tarif pertambangan/pertambangan khusus;
dan pengawasan PDRD; 7. Pemenuhan kewajiban Pemda dalam mengalokasikan belanja wajib
10.pemenuhan kewajiban penyelesaian tunggakan pembayaran dalam APBD;
beasiswa pendidikan mahasiswa Papua; dan/ atau
11.kewajiban rekonsiliasi bagi daerah yang masih memiliki sisa DBH 8. Pemenuhan kewajiban Pemda terkait penyesuaian tarif dan
SDA Kehutanan Dana Reboisasi pengawasa PDRD;
12.pembebanan biaya kepada daerah induk atas penyelenggaraan 9. Pemenuhan kewajiban Pemda untuk menggunakan aplikasi SIKD;
fasilitas pelayanan umum milik provinsi atas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat Daerah baru, yang seharusnya 10.penyalahgunaan wewenang oleh bupati/wali kota terkait pelantikan
dibebankan kepada Daerah baru, dan/atau penghentian kepala Desa yang tidak sesuai dengan
13.pembebanan belanja pegawai kepada daerah induk atas ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
pembayaran belanja pegawai Daerah baru, yang seharusnya 11.Pemenuhan kewajiban administratif lainnya.
dibebankan kepada Daerah baru; dan/atau *) ditetapkan dalam KMK
14.Pemenuhan kewajiban lain sesuai ketentuan perundang- **) penundaan DAU maksimal 40% dari pagu DAU bulanan
undangan.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai