Anda di halaman 1dari 24

2

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 400)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 35);
3. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja
Pengawasan Intern Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 63);
4. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 1422) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 3 Tahun 2023 tentang Perubahan
atas Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2023 Nomor 450);
5. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Manajemen
Penugasan Pengawasan di Lingkungan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 406);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN
INSTANSI PEMERINTAH BIDANG PEREKONOMIAN DAN
KEMARITIMAN TENTANG PEDOMAN REVIU PENYERAPAN
ANGGARAN DAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA.

Pasal 1
Peraturan Deputi Kepala ini merupakan pedoman dalam
melaksanakan Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Tahun
2024.

Pasal 2
(1) Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan Reviu
3

Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Tahun 2024.
(2) Pedoman reviu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk:
a. menyeragamkan dan mengkoordinasikan pengawasan
yang utuh dan terintegrasi bagi seluruh pelaksanaan
kegiatan pengawasan di lingkungan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan; dan
b. meningkatkan kualitas hasil pengawasan intern atas
pelaksanaan Reviu Penyerapan Anggaran dan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga Tahun 2024.

Pasal 3
Ruang lingkup pedoman reviu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 meliputi reviu:
a. penyerapan anggaran belanja;
b. pengadaan barang/jasa;
c. pendapatan negara;
d. penggunaan produk usaha mikro, kecil dan koperasi;
e. penggunaan produk dalam negeri; dan
f. rencana PBJ tender/ seleksi dini.

Pasal 4
(1) Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan
oleh Auditor di lingkungan BPKP.
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
digunakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga.
(3) Dalam hal pedoman pengawasan digunakan oleh Aparat
Pengawas Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), perlu disusun dalam suatu pedoman yang
ditetapkan oleh Pimpinan Instansi masing-masing.

Pasal 5
Sistematika pedoman reviu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 terdiri atas:
a. BAB I PENDAHULUAN;
b. BAB II GAMBARAN UMUM REVIU;
c. BAB III METODOLOGI, TATA KELOLA, DAN LANGKAH
KERJA REVIU;
d. BAB IV PELAPORAN; dan
e. BAB V PENUTUP.

Pasal 6
Pedoman reviu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Deputi Kepala ini.
5

LAMPIRAN
PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN
INSTANSI PEMERINTAH BIDANG
PEREKONOMIAN DAN KEMARITIMAN
NOMOR 6 TAHUN 2024
TENTANG
PEDOMAN REVIU PENYERAPAN
ANGGARAN DAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH PADA
KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2024

PEDOMAN REVIU PENYERAPAN ANGGARAN DAN PENGADAAN


BARANG/JASA PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN/ LEMBAGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada Tahun 2021, Presiden menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang merupakan
perubahan dari Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.
Diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki tata
Kelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ), menurunkan
permasalahan korupsi dalam dunia tender pengadaan barang/jasa,
meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan juga meningkatkan
kecepatan penyerapan anggaran. Selain itu, perubahan Peraturan Presiden
tentang PBJ diharapkan dapat memberikan pemenuhan nilai manfaat yang
sebesar-besarnya (value for money) dan kontribusi dalam peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri, peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha
Kecil, dan Usaha Menengah (UMKM), dan pembangunan yang
berkelanjutan.
Amanat Presiden yang disampaikan pada acara Penyerahan secara
Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi
Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2024 kepada kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah menekankan bahwa penggunaan anggaran harus
dilaksanakan secara disiplin, teliti, dan tepat sasaran. Tahun 2024 diwarnai
dengan isu dampak perubahan iklim dan situasi geopolitik yang memanas.
Oleh karena itu, penyerapan anggaran yang dilaksanakan dengan prinsip
tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran dapat berperan sebagai shock
absorber terhadap dampak guncangan ekonomi global dan mendukung
pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Presiden Jokowi juga mengingatkan
belanja anggaran harus berorientasi pada hasil, memberi manfaat bagi
seluruh masyarakat, serta dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas
yang tinggi sehingga tidak terdapat celah penyalahgunaan anggaran.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) K/L dan Pemerintah Daerah perlu
berkolaborasi untuk melakukan pengawasan atas Penyerapan Anggaran
dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023, Presiden Jokowi
menyampaikan bahwa pengawasan internal penting untuk dilaksanakan
6

untuk memastikan penyerapan anggaran pemerintah yang digunakan


berorientasi hasil dan produktif. Pengawasan yang dilakukan APIP K/L dan
Pemerintah Daerah berfungsi untuk memberikan early warning jika
pelaksanaan penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa tidak efektif
dan efisien berdasarkan data yang relevan sehingga membantu pencapaian
tujuan organisasi dan memberi nilai tambah bagi para pemangku
kepentingan dalam mengambil keputusan dan penetapan kebijakan.
Presiden juga meminta agar dalam melakukan pengawalan belanja
tersebut, APIP mencari penyebab hakiki lambatnya realisasi belanja,
memberikan solusi/ jalan keluar untuk mengatasi permasalahan agar K/L
dan Pemerintah Daerah bisa merealisasikan belanjanya dengan cepat dan
akuntabel. Berkaitan dengan hal di atas, diperlukan peningkatan peran APIP
dalam melakukan pengawasan, terutama pada permasalahan ketepatan
waktu, transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran dan PBJ
dalam rangka pemenuhan tata kelola yang baik serta untuk mencegah dan
mengurangi praktik korupsi yang masih menjadi masalah besar di
Indonesia. Melalui kegiatan pengawasan, APIP K/L memberikan informasi
sebagai umpan balik (feedback) atas pelaksanaan suatu kebijakan atau
program dengan didukung bukti dan data yang memadai dalam rangka
membantu pelaksanaan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy).
Salah satu kegiatan pengawasan intern yang dapat menghasilkan informasi
sebagai feedback kepada manajemen atas pelaksanaan suatu kebijakan
atau program adalah reviu.
Kegiatan reviu yang merupakan kolaborasi APIP K/L dan BPKP setiap
triwulan diharapkan bisa memberikan informasi awal berdasarkan data-
data yang relevan untuk mengembangkan sistem peringatan dini (early
warning system) yang bermanfaat untuk membantu pencapaian tujuan
organisasi. Kegiatan reviu ini sekaligus menjadi upaya mitigasi terhadap
risiko dalam mengawal penyerapan anggaran, pengadaan barang/jasa
(termasuk pemakaian produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro Kecil
dan Koperasi). Melalui kegiatan reviu ini diharapkan realisasi PBJ dan
penyerapan anggaran pada K/L dapat berjalan sesuai dengan rencana serta
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
BPKP berkomitmen untuk melaksanakan pengawasan terhadap
Percepatan Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pusat melalui Agenda Prioritas Pengawasan (APP) Tahun 2024. Pengawasan
ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa tujuan dari belanja negara yaitu
untuk kemakmuran rakyat dapat tercapai secara bertanggung jawab.
Informasi Hasil Pengawasan (Insilwas) yang diharapkan dari reviu PAPBJ
Tahun 2024 secara lebih rinci akan dijabarkan dalam Sasaran Reviu pada
Bab II.

B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan
Industri;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
4. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
7

5. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 1
Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan Intern Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; dan
8. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2
Tahun 2023 tentang Manajemen Penugasan Pengawasan di Lingkungan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
dengan memperhatikan:
1. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang Tim Nasional
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri;
2. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk
Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan
4. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

C. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Tahun 2024 adalah
sebagai acuan bagi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) K/L dalam melakukan
Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang dan Jasa pada K/L.
Melalui pedoman ini diharapkan terdapat keseragaman dalam pelaksanaan
reviu sehingga maksud dan tujuan reviu atas penyerapan anggaran dan PBJ
K/L dapat tercapai, serta meningkatkan kualitas hasil pengawasan intern
atas pelaksanaan Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga.

D. Batasan Tanggung Jawab


Data target dan realisasi/capaian yang direviu oleh APIP K/L merupakan
tanggung jawab manajemen K/L. Tanggung jawab APIP K/L terbatas pada
simpulan hasil reviu. Tanggung jawab BPKP terbatas pada kompilasi
informasi, analisis hasil kompilasi informasi, dan saran yang disampaikan
kepada stakeholder utama BPKP.

E. Sistematika Pedoman
Sistematika pedoman Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang
dan Jasa K/L adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN;
BAB II GAMBARAN UMUM REVIU;
BAB III METODOLOGI, TATA KELOLA, DAN LANGKAH KERJA REVIU;
BAB IV PELAPORAN; dan
BAB V PENUTUP.
8

BAB II
GAMBARAN UMUM REVIU

A. Landasan Teori
1. Pengertian
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah dalam Penjelasan Pasal 48 ayat (2) huruf b, Standar
Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) - paragraf B.13, dan Pasal 1
Nomor 11 Peraturan BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja
Pengawasan Intern Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
mendefinisikan reviu sebagai penelaahan ulang bukti suatu kegiatan
untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan.
2. Prinsip Umum Reviu
Prinsip umum pelaksanaan reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (PAPBJ) mengikuti aturan/kaidah dalam
Standar Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI), yaitu:
a. APIP harus mematuhi kode etik yang telah ditetapkan oleh Asosiasi
Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Prinsip etika yang
mengatur tanggung jawab profesional APIP adalah antara lain:
integritas, obyektivitas, kerahasiaan, kompetensi, akuntabel dan
perilaku profesional.
b. APIP harus merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya dengan
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama
(due professional care) dan secara hati-hati (prudent). APIP harus
merencanakan dan melaksanakan reviu dengan sikap skeptisme
profesional dan menyadari bahwa mungkin terdapat kondisi yang
dapat menyebabkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa tidak
sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan. Due professional care dapat diterapkan dalam
pertimbangan profesional (professional judgment). Kecermatan
Profesional (due professional care) tidak berarti kesempurnaan.
c. APIP harus memperoleh bukti yang cukup dan relevan terutama
melalui penelaahan dokumen/bukti, wawancara/permintaan
keterangan, pengamatan, konfirmasi, dan prosedur analitik.

B. Tujuan Reviu
Tujuan reviu PAPBJ adalah untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa
realisasi PAPBJ telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan. Selain itu, kegiatan reviu
dimaksudkan agar APIP K/L dapat memberikan peringatan dini (early
warning) dan melakukan pengawasan pelaksanaan PAPBJ berdasarkan data
yang relevan untuk membantu pencapaian tujuan K/L dan memberi nilai
tambah bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dan
penetapan kebijakan.

C. Ruang Lingkup Reviu


Ruang lingkup reviu adalah sebagai berikut:
1. Penyerapan Anggaran Belanja
Ruang lingkup reviu penyerapan anggaran meliputi jumlah anggaran
dan realisasi penyerapan anggaran triwulanan berdasar jenis belanja
(Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan
Sosial, dan Belanja Lainnya).
2. Pengadaan Barang/Jasa (PBJ)
Ruang lingkup reviu PBJ meliputi jumlah anggaran dan realisasi PBJ
triwulanan berdasar jenis belanja (Belanja Pegawai, Belanja Barang,
9

Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Lainnya) dan


metode pengadaan (swakelola tipe 1 s.d 4, e-purchasing, pengadaan
langsung, penunjukan langsung, tender cepat, tender/seleksi dan
tender/seleksi dini, serta pengadaan yang dikecualikan).
3. Pendapatan Negara
Ruang lingkup reviu pendapatan negara meliputi jumlah target dan
capaian per triwulan.
4. Penggunaan Produk Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi (UMK-Koperasi)
Ruang lingkup reviu penggunaan produk UKM-Koperasi meliputi
jumlah target dan capaian penggunaan produk UMK-Koperasi per
triwulan.
5. Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN)
Ruang lingkup reviu penggunaan PDN meliputi jumlah target dan
capaian penggunaan PDN per triwulan.
6. Tender/ Seleksi Dini
Ruang lingkup Tender/ Seleksi Dini Tahun 2024 meliputi:
• Triwulan I: jumlah dan nilai paket tender/seleksi dini Tahun 2024
berdasarkan jenis barang/jasa (Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya) dan nama paket pekerjaan
tender/seleksi dini serta realisasi atas PBJ tersebut sampai dengan
Triwulan I.
• Triwulan II s.d Triwulan IV: realisasi jumlah dan nilai paket
tender/seleksi dini Tahun 2024 berdasarkan jenis barang/jasa
(Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya).

D. Sasaran Reviu
Rincian sasaran reviu PAPBJ K/L pada Tahun 2024 berdasarkan Insilwas
yang ditetapkan di dalam Agenda Prioritas Pengawasan BPKP Tahun 2024
adalah sebagai berikut:

Triwulan I:
1. Postur belanja negara (analisis tren berdasarkan jenis belanja, prioritas
sektoral, dan alokasi belanja KL)
2. Rencana penarikan dana dan proyeksi serapan belanja
3. Potret rencana PBJ K/L
4. Realisasi belanja dan PBJ
5. Realisasi pendapatan negara
6. Hambatan terkait realisasi belanja dan PBJ
7. Rekomendasi perbaikan

Triwulan II dan III:


1. Analisis realisasi belanja dan PBJ
2. Analisis disiplin belanja (realisasi dibandingkan Rencana Penarikan
Dana/RPD awal)
3. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan
berjalan dengan RPD awal)
4. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro
terhadap belanja
5. Realisasi pendapatan negara
6. Spending review sektoral, meliputi: analisis kebijakan pembangunan
sektor (ketepatan, kecukupan, keselarasan) potret desain bauran
intervensi analisis efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan
pembangunan sektor
7. Hambatan terkait realisasi belanja dan PBJ
8. Rekomendasi perbaikan
10

Triwulan IV:
1. Analisis realisasi belanja dan PBJ
2. Analisis disiplin belanja (realisasi dibandingkan RPD awal)
3. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan
berjalan dengan RPD awal)
4. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro
terhadap belanja
5. Kontribusi belanja terhadap perekonomian nasional
6. Realisasi pendapatan negara
7. Hambatan terkait realisasi belanja dan PBJ
8. Rekomendasi perbaikan

E. Pelaksana Pengawasan
1. Unit Kerja Penanggung Jawab Topik dan Koordinator Kegiatan Reviu
PAPBJ
Penanggung Jawab Topik dan Koordinator Kegiatan Reviu PAPBJ
adalah Direktorat Pengawasan Ekonomi dan Keuangan, dengan tugas
sebagai berikut:
a. menyusun desain dan pedoman pengawasan.
b. melakukan koordinasi dengan APIP K/L melalui Kedeputian Rendal
selaku Unit Kerja Kontributor.
c. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehubungan
Reviu PAPBJ yang menyertakan peran Kedeputian Rendal BPKP atas
pengawasan yang dilakukan oleh APIP K/L.
d. melakukan diseminasi/ sosialisasi Pedoman Pengawasan dan
Aplikasi Reviu PAPBJ kepada Direktorat Kontributor.
e. melakukan monitoring sebagai peninjau (viewer) atas hasil
pengawasan/reviu PAPBJ oleh APIP K/L melalui Aplikasi Reviu
PAPBJ.
f. melakukan analisis data sesuai dengan insilwas yang menjadi
sasaran pengawasan namun tidak menjadi cakupan reviu APIP K/L.
g. mendokumentasikan hasil pengawasan ke dalam laporan kompilasi.
h. menyusun Sintesis Hasil Pengawasan (SHP) topik Percepatan
Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pusat.
i. merekam (input) SHP topik sesuai jadwal.
2. Unit Kerja Kontributor
Unit kerja kontributor adalah Direktorat mitra kerja K/L pada
Kedeputian BPKP yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi dengan manajemen K/L dan APIP K/L.
b. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan
pengawasan/Reviu PAPBJ.
c. mengikuti diseminasi/ sosialisasi Pedoman Pengawasan serta
Aplikasi Reviu PAPBJ
d. melakukan monitoring atas reviu PAPBJ yang dilaksanakan oleh APIP
K/L mitra kerja masing-masing melalui Aplikasi Reviu PAPBJ.
e. melakukan penjaminan kualitas berupa validasi atas data dan
informasi yang disampaikan oleh APIP K/L di dalam hasil
pengawasannya.
f. melakukan analisis data sesuai dengan insilwas yang menjadi
sasaran pengawasan namun tidak menjadi cakupan reviu oleh APIP
K/L.
g. menyusun SHP pada tingkat unit kerja (Direktorat).
h. merekam (input) SHP tingkat unit kerja sesuai jadwal.
3. APIP K/L
APIP K/L mempunyai tugas sebagai berikut:
11

a. melakukan koordinasi dengan BPKP Pusat.


b. melakukan koordinasi dengan pihak terkait sehubungan
pengawasan/reviu PAPBJ.
c. mengikuti diseminasi/ sosialisasi Pedoman Pengawasan serta
Aplikasi Reviu PAPBJ.
d. melakukan reviu PAPBJ di instansi masing-masing, meliputi:
1) mendapatkan dokumen kemajuan/ progress PAPBJ.
2) melaksanakan reviu sesuai Pedoman Reviu PAPBJ.
3) melakukan penginputan hasil reviu pada Aplikasi Reviu PAPBJ,
selain survei identifikasi permasalahan, dan melakukan submit
hasil input final sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
e. menyusun laporan hasil reviu.

F. Data Minimal yang Harus Diperoleh


Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan reviu PAPBJ pada K/L, terdapat
data minimal yang harus diperoleh antara lain:

Ruang Lingkup
No Reviu/Aspek/ Data/Informasi yang Dibutuhkan
Variabel
1 Penyerapan a. Pagu anggaran setahun
Anggaran Belanja b. Rencana Penarikan Dana (RPD) triwulanan
c. Realisasi belanja setiap akhir triwulan berdasar jenis
belanja (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal,
Belanja Bansos, dan Belanja Lainnya).
Sumber Data: DIPA, Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Aplikasi Keuangan.

2 PBJ a. Rencana PBJ (jumlah dan nilai) berdasar jenis belanja


(Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja
Bansos, dan Belanja Lainnya) dan metode pengadaan
(swakelola tipe 1 – 4, e-purchasing, pengadaan langsung,
penunjukan langsung, tender cepat, tender/seleksi dan
tender/seleksi dini, serta pengadaan yang dikecualikan).
b. Rencana pengadaan yang diinput dalam Sistem Infomasi
Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).
c. Realisasi PBJ per akhir triwulan.
1) metode pengadaan melalui tender/seleksi/ tender
cepat, meliputi: jumlah dan nilai paket PBJ yang
masih/belum diproses, dalam proses pemilihan, telah
ditetapkan pemenang, telah ditandatangani
kontraknya, serta tingkat penyelesaian pekerjaan dan
realisasi pembayaran.
2) metode pengadaan melalui swakelola, e-purchasing,
pengadaan langsung, penunjukan langsung, dan
pengadaan yang dikecualikan, meliputi: jumlah dan
nilai paket PBJ yang masih/belum diproses atau telah
ditandatangani kontrak/setara kontraknya, serta
tingkat penyelesaian pekerjaan dan realisasi
pembayaran.
Sumber Data:
1. Data Rencana Umum Pengadaan (RUP) dari SiRUP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP).
2. Data progress PBJ dari Unit Layanan Pengadaan (ULP)
atau Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

3 Pendapatan negara a. Target pendapatan setahun


b. Realisasi pendapatan negara setiap akhir triwulan
Sumber Data: DIPA, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), I-
Account Kementerian Keuangan.
12

Ruang Lingkup
No Reviu/Aspek/ Data/Informasi yang Dibutuhkan
Variabel
4 UMK-Kop a. Target alokasi penggunaan produk UMK-Kop dari belanja
PBJ (jumlah paket dan nilai).
b. Realisasi penggunaan produk UMK-Kop dari belanja PBJ
(jumlah paket dan nilai).
Sumber data:
1. Rencana kebutuhan barang K/L.
2. Data RUP dari SIRUP LKPP.
3. Data progres PBJ dari ULP/UKPBJ dan PPK.

5 Peningkatan a. Rencana dan Realisasi Belanja PDN (jumlah paket dan


Penggunaan Produk nilai)
Dalam Negeri (P3DN) b. Rencana dan realisasi belanja barang impor (jumlah paket
dan nilai).
c. Keberadaan Kelompok Kerja (Pokja)/Tim P3DN.
d. Keberadaan Program Pengawasan terhadap Kepatuhan
P3DN dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
Pengawasan APIP K/L.
e. Realisasi Dokumen Pengadaan yang menyatakan klausul
persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
(jumlah paket dan nilai).
f. Realisasi Dokumen Penawaran yang menyatakan Klausul
TKDN (jumlah paket dan nilai).
g. Realisasi Dokumen Evaluasi Penawaran yang telah
memberikan preferensi harga terhadap peserta yang
menyatakan klausul TKDN (Jumlah paket dan nilai).
Sumber data:
1. Rencana kebutuhan barang K/L
2. Data RUP dari SiRUP LKPP
3. Data progress PBJ dari ULP/UKPBJ dan PPK
4. PKPT APIP K/L.

6 PBJ melalui tender/ a. Data rencana PBJ Tahun 2024 yang dilakukan melalui
seleksi dini tender/seleksi dini pada Tahun 2023 (jumlah dan nilai
paket berdasarkan jenis barang/jasa dan nama paket
pengadaan)
b. Progres atas PBJ Tahun 2024 yang dilakukan melalui
tender/ seleksi dini pada Tahun 2023.
Sumber Data:
1. Data Rencana PBJ dari PPK dan SiRUP LKPP
2. Data progress Tender/ Seleksi Dini dari ULP/UKPBJ dan
PPK

G. Kerangka Waktu (Time Frame) Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan reviu dilaksanakan secara triwulanan dan/atau dapat dilakukan
pada periode waktu tertentu sesuai kebutuhan pimpinan dalam rangka
pengambilan keputusan. Jadwal pelaksanaan reviu PAPBJ Tahun 2024
adalah sebagai berikut:
Jadwal
No Kegiatan M1 M2 M3
W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4
Penentuan desain pengawasan &
1.
update pedoman
Penyiapan dan pengiriman surat
2. pemberitahuan kegiatan
pengawasan
Sosialisasi pedoman dan aplikasi
3.
pengawasan
4. Pelaksanaan pengawasan
13

Jadwal
No Kegiatan M1 M2 M3
W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4
Monitoring dan penjaminan
5. kualitas oleh Unit Kerja
Kontributor
Penyusunan laporan hasil
6.
pengawasan dan SHP Direktorat
Kompilasi data oleh Unit Kerja
7.
Penanggung jawab
Pelaporan Hasil Pengawasan dan
8.
penyusunan SHP kompilasi
Keterangan:
1. Mn: Bulan ke-n pada triwulan berjalan
2. Wn: Minggu ke-n pada setiap bulan
3. Batas waktu (cut off) data pelaksanaan reviu PAPBJ Triwulan I Tahun
2024 adalah tanggal 5 Maret 2024.
4. Batas waktu (cut off) data pelaksanaan reviu PAPBJ Triwulan II, III dan
IV Tahun 2024 adalah tanggal 15 pada akhir triwulan berjalan atau
tanggal lain yang ditentukan sesuai dengan arah/kebijakan pimpinan
BPKP.

H. Identifikasi Risiko Penugasan dan Mitigasi Risiko


Terdapat beberapa risiko yang teridentifikasi dapat mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan dan kualitas hasil reviu antara lain:

No Identifikasi Risiko Dampak Mitigasi

1 APIP tidak bersedia Reviu tidak Koordinasi dengan APIP


melakukan reviu dilaksanakan sedini mungkin dengan
menerbitkan surat formal
mengenai pelaksanaan
reviu PAPBJ setiap
triwulan

2 Informasi keuangan K/L Data untuk reviu tidak Dukungan aplikasi OM-
tidak tersedia tepat waktu tersedia secara lengkap SPAN dan SIRUP LKPP

3 Cakupan data unit Data tidak terkompilasi Memanfaatkan aplikasi


organisasi pada K/L yang secara akurat dan tepat berbasis teknologi
sangat banyak waktu informasi

4 Analisis penyebab belum Penyebab utama tidak Penyediaan dukungan


menyentuh root cause diperoleh data identifikasi penyebab
analysis permasalahan lebih
banyak kepada APIP

5 Data hasil reviu oleh APIP Data yang tersaji tidak Pemberian konsultasi dan
tidak akurat menggambarkan kondisi pelaksanaan validasi
sebenarnya pengisian kepada APIP
14

BAB III
METODOLOGI, TATA KELOLA DAN LANGKAH KERJA REVIU

A. Metodologi Kegiatan Reviu


1. Pengumpulan Data dan Informasi
a. APIP K/L, berkoordinasi untuk mengumpulkan data yang
diperlukan, kemudian diinput ke dalam Aplikasi Reviu PAPBJ.
b. PJ Topik dan Koordinator Kegiatan Reviu PAPBJ dan Unit Kerja
Kontributor mengumpulkan data serta informasi lain yang
dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengawasan.
2. Analisis Data
Analisis dilakukan dengan mengolah data yang telah dikumpulkan
untuk menghasilkan informasi sesuai dengan sasaran pengawasan.
3. Wawancara dan Konfirmasi
Wawancara dan konfirmasi dilakukan kepada pihak terkait mengenai
penyebab permasalahan dan hambatan.
4. Identifikasi Permasalahan dan Perumusan Solusi
a. Identifikasi dan analisis permasalahan dan hambatan utama
rendahnya penyerapan anggaran dan rendahnya realisasi
pengadaan barang dan jasa yang terjadi pada setiap triwulan.
b. Perumusan saran/rekomendasi terhadap akar penyebab yang
sudah diidentifikasi dengan mencantumkan ukuran keberhasilan,
penanggungjawab, dan batas waktu penyelesaian. Hal ini
dimaksudkan agar APIP lebih mudah dalam melakukan
pemantauan atas tindak lanjut rekomendasinya.
Saran/rekomendasi diharapkan mengarah pada perbaikan
sistem/prosedur atau kebijakan.

B. Tata Kelola Pelaksanaan Reviu


Pelaksana kegiatan Reviu PAPBJ adalah APIP K/L dengan mengacu pada
langkah kerja di dalam pedoman ini. Monitoring dan validasi atas Reviu
PAPBJ K/L dilakukan oleh setiap Direktorat mitra K/L selaku Unit Kerja
Kontributor. Tahapan reviu lebih lanjut dirinci sebagai berikut:

PJ Topik dan
Uraian Kegiatan Koordinator Unit Kerja Kontributor APIP K/L
Reviu PAPBJ K/L
1. Persiapan 1. Menyusun desain 1. Melakukan 1. Melakukan
Reviu PAPBJ dan Pedoman koordinasi dengan koordinasi dengan
Pengawasan manajemen K/L dan BPKP Pusat
2. Melakukan APIP K/L 2. Mengikuti
koordinasi dengan 2. Mengikuti diseminasi/
APIP K/L melalui diseminasi/ sosialisasi Pedoman
Unit Kerja sosialisasi Pedoman Pengawasan serta
Kontributor Pengawasan serta Aplikasi Reviu
3. Melakukan Aplikasi Reviu PAPBJ
diseminasi/ PAPBJ 3. Menyusun surat
sosialisasi Pedoman 3. Menyusun surat tugas yang
Pengawasan dan tugas yang ditujukan kepada
Aplikasi Reviu ditujukan kepada pimpinan K/L
PAPBJ kepada Unit pimpinan APIP K/L
Kerja Kontributor
4. Menyusun surat
tugas yang
ditujukan kepada
Deputi Kepala BPKP
Bidang PIP Bidang
Perekonomian dan
Kemaritiman
15

PJ Topik dan
Uraian Kegiatan Koordinator Unit Kerja Kontributor APIP K/L
Reviu PAPBJ K/L
2. Pelaksanaan 1. Melakukan 1. Melakukan 1. Melakukan reviu
Reviu PAPBJ monitoring sebagai pengawasan PAPBJ di instansi
viewer atas melalui masing-masing,
pengawasan/ reviu monitoring atas meliputi:
PAPBJ oleh APIP reviu PAPBJ yang a. Mendapatkan
K/L dengan dilaksanakan oleh dokumen
menggunakan APIP K/L mitra kemajuan/
Aplikasi Reviu kerja masing- progress
PAPBJ. masing, dan PAPBJ.
2. Melakukan analisis mendokumentasik b. Melaksanakan
data sesuai dengan an hasil reviu sesuai
insilwas yang pengawasan yang Pedoman
menjadi sasaran dilaksanakan. Reviu PAPBJ.
pengawasan namun 2. Melakukan 2. Melakukan
tidak menjadi penjaminan penginputan hasil
cakupan reviu oleh kualitas berupa reviu pada
APIP K/L. validasi atas data Aplikasi Reviu
dan informasi yang PAPBJ dan
disampaikan oleh melakukan
APIP K/L di dalam submit hasil input
hasil final sesuai
pengawasannya jadwal yang telah
3. Melakukan ditetapkan.
analisis data
sesuai dengan
insilwas yang
menjadi sasaran
pengawasan
namun tidak
menjadi cakupan
reviu oleh APIP
K/L.
3. Pelaporan 1. Menyusun laporan 1. Menyusun laporan Menyusun laporan
kompilasi hasil pengawasan hasil reviu
keseluruhan K/L tingkat Direktorat
2. Menyusun SHP 2. Menyusun Sintesis
tingkat topik Hasil Pengawasan
3. Submit SHP tingkat unit kerja
3. Submit SHP

C. Langkah Kerja
Langkah kerja pelaksanaan Reviu PAPBJ pada Tahun 2024 akan diuraikan
di dalam Lampiran Pedoman.
16

BAB IV
PELAPORAN

Proses penginputan hasil reviu dalam Aplikasi Reviu PAPBJ dengan user
APIP K/L akan menghasilkan resume hasil reviu dan menjadi dasar bagi APIP
K/L untuk menyusun laporan yang ditujukan kepada pimpinan K/L masing-
masing instansi. Hasil reviu oleh seluruh APIP K/L akan dikompilasi oleh Tim
Koordinator Reviu PAPBJ BPKP dan dilaporkan kepada Presiden RI.
Hasil pengawasan masing-masing tingkatan peran Pengawas adalah sebagai
berikut:
PJ Topik dan
Koordinator Unit Kerja Kontributor BPKP APIP K/L
Reviu PAPBJ
Menyusun Menyusun Laporan yang memuat 1. Input data hasil
Laporan hasil Pemantauan atas Reviu PA pengawasan
Kompilasi PBJ oleh APIP Kementerian/ pelaksanaan
Lembaga mitra kerja masing- Reviu PAPBJ.
masing. 2. Menyusun
Laporan hasil pengawasan Laporan hasil
ditujukan kepada pimpinan APIP
pengawasan
K/L dan ditembuskan kepada
PAPBJ yang
Deputi Rendal dan Deputi PIP
Bidang Pengawasan Perekonomian ditujukan kepada
dan Kemaritiman Pimpinan K/L.

Laporan Hasil Reviu PBJ dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:


1. Laporan Hasil Reviu Pengguna Anggaran (PA) PBJ oleh APIP K/L
Laporan Hasil Reviu PA PBJ oleh APIP K/L merupakan output atas
pelaksanaan reviu PA PBJ oleh APIP K/L. Format Laporan Hasil Reviu PA
PBJ mengikuti tata naskah dinas yang berlaku pada instansi masing-
masing.
2. Laporan Individu per K/L oleh Unit Kerja Kontributor
Laporan Hasil Pengawasan Reviu PA PBJ berbentuk surat sebagai output
atas hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh Unit Kerja Kontributor.
Format Laporan Hasil Pengawasan secara individual mengikuti format
laporan sesuai Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
3. Laporan Kompilasi oleh Tim Koordinator Reviu PBJ
Laporan Kompilasi Hasil Reviu PA PBJ akan menjadi salah satu bahan
laporan Kepala BPKP kepada Presiden. Secara garis besar isi laporan dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. dasar pelaksanaan.
b. tujuan pelaksanaan.
c. ruang lingkup pelaksanaan.
d. metodologi pelaksanaan.
e. hasil pelaksanaan.
Hasil Pelaksanaan menjelaskan permasalahan pada setiap aspek
pelaksanaan PAPBJ.
f. simpulan.
17

BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah pada Kementerian/Lembaga merupakan salah satu bentuk
kegiatan kolaboratif antara APIP Kementerian/Lembaga bersama BPKP. Peran
APIP selaku aparat pengawas dalam kegiatan ini diharapkan dapat membantu
pimpinan Kementerian/Lembaga dalam menjalankan fungsi kontrol dengan
memberikan informasi sebagai umpan balik (feedback) atas pelaksanaan suatu
kebijakan, program dan kegiatan, atau adanya permasalahan khususnya terkait
Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi BPKP dan APIP
Kementerian/Lembaga dalam merencanakan, mengkoordinasikan,
melaksanakan serta melaporkan pelaksanaan Reviu Penyerapan Anggaran dan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Kementerian/Lembaga, sehingga
dapat menghasilkan rekomendasi perbaikan yang bermanfaat bagi percepatan
Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa pada
Kementerian/Lembaga.
18

Lampiran Pedoman

LANGKAH KERJA REVIU


PENYERAPAN ANGGARAN DAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2024

1. Triwulan I
No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana
a. Postur belanja negara
TRO: komposisi a. Dapatkan dokumen APBN Tahun 2024
belanja negara b. Klasifikasikan belanja berdasarkan jenis dan
belum sejalan fungsi
dengan fokus c. Lakukan analisis tren berdasarkan jenis dan Koordinator
kebijakan fiskal fungsi Reviu PAPBJ K/L
pemerintah d. Lakukan analisis atas prioritas belanja
sektoral
e. Buat simpulan

b. Rencana penarikan dana (RPD) dan proyeksi serapan belanja per triwulan Tahun 2024
TRO: Penyusunan a. Dapatkan data RPD Tahun 2024
RPD dan proyeksi b. Lakukan analisis untuk menilai apakah RPD
APIP K/L
serapan belum telah disusun secara memadai
dan divalidasi
didasarkan pada c. Analisis proyeksi serapan belanja setiap
oleh Kontributor
data yang triwulan dan bandingkan dengan data historis
memadai d. Buat simpulan

c. Potret rencana PBJ K/L Tahun 2024


TRO: 1) Rencana a. Dapatkan seluruh rencana pengadaan PBJ
PBJ K/L belum Tahun 2024 (jumlah paket dan nilai) beserta
didasarkan pada metode pengadaannya
kebutuhan riil; 2) b. Dapatkan data PBJ yang telah diinput ke
Rencana PBJ K/L dalam SiRUP
belum seluruhnya c. Lakukan wawancara untuk mengetahui
terinput ke dalam permasalahan atas paket pengadaan yang APIP K/L
SiRUP belum diinput ke dalam SiRUP dan divalidasi
d. Dapatkan data terkait tender/ seleksi dini oleh Kontributor
yang dilakukan oleh K/L
e. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
tidak dilaksanakannya tender/ seleksi dini
dan analisis apakah hal tersebut akan
mempengaruhi realisasi PBJ pada K/L
f. Buat simpulan

d. Realisasi belanja dan PBJ (analisis capaian dibandingkan target s.d. triwulan berjalan
dan pagu)
TRO: 1) Realisasi Realisasi Belanja
belanja K/L a. Dapatkan realisasi belanja pada triwulan
rendah; 2) berjalan dan bandingkan dengan RPD pada
Realisasi PBJ K/L triwulan berjalan
tidak sesuai b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
dengan rencana; jika: APIP K/L
3) Tender/ seleksi - Realisasi Anggaran per jenis belanja ≤ 90% dan divalidasi
dini tidak dari RPD per triwulan; atau oleh Kontributor
mendukung - ≤ 25% anggaran belanja pertahun pada
percepatan TW1,
realisasi PBJ K/L. ≤ 50% anggaran belanja pertahun pada
TW2,
≤ 75% anggaran belanja pertahun pada
TW3,
19

No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana


≤ 90% anggaran belanja pertahun pada
TW4
c. Buat simpulan

Realisasi PBJ
a. Dapatkan realisasi PBJ dan bandingkan
dengan rencana PBJ pada triwulan berjalan
b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
jika Realisasi PBJ (jumlah dan nilai paket) s.d
Triwulan berjalan < Target PBJ s.d Triwulan
berjalan
c. Lakukan analisis terhadap permasalahan
terkait PBJ jika:
- Terdapat perencanaan PBJ tidak
didasarkan pada kebutuhan instansi
- Tidak terdapat pelaksanaan tender PBJ
melalui tender/ seleksi dini dan tidak
sesuai ketentuan
- Penetapan HPS tidak sesuai ketentuan
- Realisasi keuangan dan fisik kurang dari
target yang direncanakan.
d. Buat simpulan

e. Pengadaan melalui UMK-Kop serta penggunaan PDN dalam PBJ


TRO: Rencana PBJ a. Dapatkan data terkait rencana PBJ pada K/L
pada K/L melalui yang menggunakan PDN dan Impor (jumlah
UMK-Kop dan paket dan nilai)
rencana Catatan: jumlah antara rencana pengadaan
penggunaan PDN melalui PDN dan Impor sama dengan total
tidak sesuai rencana PBJ K/L
dengan ketentuan b. Lakukan wawancara untuk mengidentifikasi
APIP K/L
penyebab rencana PBJ yang masih
dan divalidasi
menggunakan produk impor oleh Kontributor
c. Dapatkan rencana PBJ K/L melalui UMK-Kop
dan bandingkan dengan total nilai PBJ
d. Lakukan wawancara untuk mengidentifikasi
penyebab jika rencana PBJ melalui UMK-Kop
di bawah 40% dari total nilai PBJ
e. Buat simpulan

f. Realisasi pendapatan negara


TRO: kinerja a. Dapatkan data target pendapatan negara
pendapatan untuk Tahun 2024
negara rendah b. Dapatkan realisasi pendapatan per triwulan Koordinator
c. Lakukan analisis atas tren pendapatan negara Reviu PAPBJ K/L
per jenis penerimaan
d. Buat simpulan

g. Hambatan terkait a. Lakukan analisis atas permasalahan dan


realisasi belanja hambatan berdasarkan realisasi belanja dan APIP K/L
dan PBJ PBJ yang tidak sesuai dengan rencana. dan divalidasi
Gunakan metode Root Cause Analysis (RCA) oleh Kontributor
b. Buat simpulan

h. Rekomendasi a. Olah simpulan dari setiap insilwas APIP K/L


perbaikan b. Inventarisasi permasalahan yang diperoleh dan divalidasi
c. Susun rekomendasi strategis untuk perbaikan oleh Kontributor
20

2. Triwulan II dan III


No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana
a. Analisis realisasi belanja dan PBJ
TRO: 1) Capaian Realisasi Belanja
realisasi belanja K/L a. Dapatkan realisasi belanja pada triwulan
di bawah target; 2) berjalan dan bandingkan dengan RPD pada
Capaian realisasi triwulan berjalan
PBJ K/L di bawah b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
target; 3) Tender/ jika:
seleksi dini tidak - Realisasi Anggaran per jenis belanja ≤ 90%
mendukung dari RPD per triwulan; atau
percepatan realisasi - ≤ 25% anggaran belanja pertahun pada
PBJ K/L; 4) capaian TW1,
PAPBJ pada ≤ 50% anggaran belanja pertahun pada
triwulan II dan III TW2,
lebih rendah ≤ 75% anggaran belanja pertahun pada
dibandingkan TW3,
capaian periode ≤ 90% anggaran belanja pertahun pada
yang sama pada 5 TW4 APIP K/L
tahun terakhir c. Buat simpulan dan divalidasi
oleh Kontributor
Realisasi PBJ
a. Dapatkan realisasi PBJ dan bandingkan
dengan rencana PBJ pada triwulan berjalan
b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
jika Realisasi PBJ (jumlah dan nilai paket) s.d
Triwulan berjalan < Target PBJ s.d Triwulan
berjalan
c. Lakukan analisis terhadap permasalahan
terkait PBJ jika:
- Terdapat perencanaan PBJ tidak
didasarkan pada kebutuhan instansi
- Penetapan HPS tidak sesuai ketentuan
- Realisasi keuangan dan fisik kurang dari
target yang direncanakan.
d. Buat simpulan

b. Analisis disiplin belanja (realisasi dibandingkan Rencana Penarikan Dana/RPD awal)


TRO: penyerapan a. Dapatkan data RPD pada triwulan berjalan
belanja K/L tidak b. Dapatkan data realisasi belanja pada triwulan
APIP K/L
mengacu pada RPD berjalan
dan divalidasi
yang telah c. Lakukan analisis kesesuaian antara realisasi
oleh Kontributor
ditetapkan belanja dengan RPD pada triwulan berjalan
d. Buat simpulan

c. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan berjalan dengan
RPD awal)
TRO: RPD belum a. Dapatkan data RPD awal tahun anggaran
disusun secara b. Dapatkan data RPD pada triwulan berjalan
memadai sehingga c. Lakukan perbandingan atas pergeseran dan
terjadi perubahan perubahan komposisi RPD awal dengan RPD APIP K/L
RPD sepanjang pada triwulan berjalan dan divalidasi
tahun anggaran d. Lakukan analisis atas penyebab penyesuaian oleh Kontributor
RPD tersebut
e. Buat simpulan

d. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro terhadap belanja
TRO: pengelolaan a. Dapatkan peta risiko fiskal pada Nota
risiko fiskal belum Keuangan APBN beserta kebijakan mitigasinya
mempertimbangkan b. Identifikasi risiko fiskal yang berpotensi
dampak perubahan memberikan dampak terhadap APBN Koordinator
ekonomi makro c. Lakukan penilaian apakah kebijakan mitigasi Reviu PAPBJ K/L
terhadap belanja risiko yang telah ditetapkan oleh telah
negara memadai khususnya terhadap perubahan
belanja pemerintah
21

No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana


d. Untuk memperkaya analisis, lakukan Focus
Group Discussion (FGD) dengan narasumber
dari pihak terkait
e. Buat simpulan

e. Realisasi pendapatan negara


TRO: capaian a. Dapatkan data target pendapatan negara
pendapatan sampai untuk Tahun 2024
dengan triwulan II b. Dapatkan realisasi pendapatan per triwulan
dan III rendah c. Lakukan analisis atas tren pendapatan negara
Koordinator
per jenis penerimaan Reviu PAPBJ K/L
d. Identifikasi penyebab kenaikan dan
penurunan atas setiap jenis penerimaan
e. Buat simpulan

f. Spending review sektoral, meliputi: analisis kebijakan pembangunan sektor (ketepatan,


kecukupan, keselarasan) potret desain bauran intervensi analisis efisiensi, efektivitas, dan
keberlanjutan pembangunan sektor
TRO: 1) Terdapat a. Dapatkan data sebagai berikut:
inefektivitas belanja 1) anggaran dan realisasi belanja sektor
untuk mencapai yang dievaluasi yang bersumber dari
tujuan yang telah APBN tahun 2020 s.d. 2024;
ditetapkan 2) target dan realisasi outcome sektor yang
2) Terdapat dievaluasi tahun 2020 s.d 2024;
inefisiensi belanja 3) target dan realisasi output program
untuk menghasilkan pemerintah yang mendukung tujuan
keluaran yang telah pembangunan sektor yang dievaluasi.
ditetapkan b. Lakukan analisis belanja meliputi:
3) Terdapat belanja 1) tren belanja sektor tahun 2020 s.d 2024;
program/kegiatan 2) proporsi dan komposisi komponen belanja
yang tidak tahun 2020 s.d 2024; Koordinator
berkelanjutan dalam c. Buat simpulan efektifitas, efisiensi dan Reviu PAPBJ K/L
mengatasi keberlanjutan program/kegiatan
tantangan 1) korelasi dan relevansi realisasi belanja
pembangunan pada terhadap capaian outcome tahun 2020
sektor tertentu s.d 2024;
2) korelasi dan relevansi realisasi belanja
terhadap capaian output program
pemerintah tahun 2020 s.d 2024;
3) keberlanjutan program pemerintah dalam
mendukung tujuan pembangunan sektor
berdasarkan hasil analisis efisiensi dan
efektivitas.

g. Analisis kualitas belanja (khusus triwulan II)


TRO: 1) Belanja K/L a. Dapatkan data terkait informasi hasil evaluasi
belum efektif dan perencanaan dan penganggaran (EVRAN),
efisien baik dari segi reviu penyerapan anggaran dan pengadaan
penganggaran barang/jasa (PAPBJ), evaluasi kapabilitas
maupun realisasi; 2) APIP, serta evaluasi maturitas SPIP K/L
Pelaksanaan b. Lakukan analisis kualitas belanja berdasarkan
anggaran belanja aspek berikut:
K/L belum tepat 1) Aspek perencanaan yang mencakup
waktu, tepat guna relevansi; ketepaatan sasaran strategis; Unit Kerja
dan tepat sasaran. ketepatan program dan kegiatan; serta Kontributor
potensi belanja yang tidak efektif dan
tidak efisien.
2) Aspek pelaksanaan yang mencakup
akuntabilitas; transparansi; kedisiplinan
dan ketepatan waktu pelaksanaan
belanja.
3) Aspek hasil yang mencakup kontribusi
belanja pemerintah terhadap program
22

No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana


afirmasi; serta efektivitas dan efisiensi
atas realisasi belanja pemerintah.
c. Buat simpulan
h. Hambatan terkait a. Lakukan analisis atas permasalahan dan
realisasi belanja dan hambatan berdasarkan realisasi belanja dan APIP K/L
PBJ PBJ yang tidak sesuai dengan rencana. dan divalidasi
Gunakan metode Root Cause Analysis (RCA) oleh Kontributor
b. Buat simpulan

i. Rekomendasi a. Olah simpulan dari setiap insilwas APIP K/L


perbaikan b. Inventarisasi permasalahan yang diperoleh dan divalidasi
c. Susun rekomendasi strategis untuk perbaikan oleh Kontributor

3. Triwulan IV
No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana
a. Analisis realisasi belanja dan PBJ
TRO: 1) Capaian Realisasi Belanja
realisasi belanja K/L a. Dapatkan realisasi belanja pada triwulan
di bawah target; 2) berjalan dan bandingkan dengan RPD pada
Capaian realisasi triwulan berjalan
PBJ K/L di bawah b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
target; 3) Tender/ jika:
seleksi dini tidak - Realisasi Anggaran per jenis belanja ≤ 90%
mendukung dari RPD per triwulan; atau
percepatan realisasi - ≤ 25% anggaran belanja pertahun pada
PBJ K/L; 4) capaian TW1,
PAPBJ pada triwulan ≤ 50% anggaran belanja pertahun pada
IV lebih rendah TW2,
dibandingkan ≤ 75% anggaran belanja pertahun pada
capaian periode yang TW3, APIP K/L
dan divalidasi
sama pada 5 tahun ≤ 90% anggaran belanja pertahun pada
terakhir TW4 oleh Kontributor
c. Buat simpulan
Realisasi PBJ
a. Dapatkan realisasi PBJ dan bandingkan
dengan rencana PBJ pada triwulan berjalan
b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
jika Realisasi PBJ (jumlah dan nilai paket) s.d
Triwulan berjalan < Target PBJ s.d Triwulan
berjalan
c. Lakukan analisis terhadap permasalahan
terkait PBJ jika realisasi keuangan dan fisik
kurang dari target yang direncanakan.
d. Buat simpulan

b. Analisis realisasi pengadaan melalui UMK-Kop dan penggunaan PDN dalam PBJ
TRO: realisasi a. Dapatkan data target dan realisasi
pengadaan melalui penggunaan produk UMK-Kop dari belanja
UMK-Kop dan PBJ (jumlah paket dan nilai)
penggunaan PDN b. Dapatkan rencana dan realisasi belanja PDN
dalam PBJ tidak (jumlah paket dan nilai) APIP K/L
mencapai target c. Bandingkan realisasi dengan target baik dan divalidasi
untuk UMK-Kop maupun PDN oleh Kontributor
d. Analisis penyebab jika realisasi tidak
mencapai target
e. Buat simpulan

c. Analisis disiplin belanja (realisasi dibandingkan RPD awal)


TRO: penyerapan a. Dapatkan data RPD pada triwulan berjalan
belanja K/L tidak b. Dapatkan data realisasi belanja pada triwulan APIP K/L
mengacu pada RPD berjalan
23

No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana


yang telah c. Lakukan analisis kesesuaian antara realisasi dan divalidasi
ditetapkan belanja dengan RPD pada triwulan berjalan oleh Kontributor
d. Buat simpulan

d. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan berjalan dengan RPD
awal)
TRO: RPD belum a. Dapatkan data RPD awal tahun anggaran
disusun secara b. Dapatkan data RPD pada triwulan berjalan
memadai sehingga c. Lakukan perbandingan atas pergeseran dan
terjadi perubahan perubahan komposisi RPD awal dengan RPD APIP K/L
RPD sepanjang pada triwulan berjalan dan divalidasi
tahun anggaran d. Lakukan analisis atas penyebab penyesuaian oleh Kontributor
RPD tersebut
e. Buat simpulan

e. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro terhadap belanja
TRO: pengelolaan a. Dapatkan peta risiko fiskal pada Nota
risiko fiskal belum Keuangan APBN beserta kebijakan mitigasinya
mempertimbangkan b. Identifikasi risiko fiskal yang berpotensi
dampak perubahan memberikan dampak terhadap APBN
ekonomi makro c. Lakukan penilaian apakah kebijakan mitigasi
terhadap belanja risiko yang telah ditetapkan oleh telah Koordinator
negara memadai khususnya terhadap perubahan Reviu PAPBJ K/L
belanja pemerintah
d. Untuk memperkaya analisis, lakukan FGD
dengan narasumber dari pihak terkait
e. Buat simpulan

f. Kontribusi belanja terhadap perekonomian nasional


TRO: belanja a. Dapatkan data anggaran dan realisasi belanja
pemerintah tidak Tahun 2020-2024
memiliki daya ungkit b. Dapatkan data terkait indikator pertumbuhan
terhadap dan pembangunan ekonomi
perekonomian c. Dapatkan dokumen pendukung/referensi
nasional terkait korelasi antara belanja terhadap
Koordinator
perekonomian nasional
Reviu PAPBJ K/L
d. Lakukan analisis terkait kontribusi belanja
terhadap perekonomian nasional
e. Jika diperlukan, lakukan FGD dengan
mengundang para ahli di bidangnya untuk
mempertajam hasil analisis
f. Buat simpulan

g. Realisasi pendapatan negara


TRO: capaian a. Dapatkan data target pendapatan negara
pendapatan sampai untuk Tahun 2024
dengan triwulan IV b. Dapatkan realisasi pendapatan per triwulan
tidak mencapai c. Lakukan analisis atas tren pendapatan negara Koordinator
target per jenis penerimaan Reviu PAPBJ K/L
d. Identifikasi penyebab kenaikan dan
penurunan atas setiap jenis penerimaan
e. Buat simpulan

h. Hambatan terkait a. Lakukan analisis atas permasalahan dan


realisasi belanja dan hambatan berdasarkan realisasi belanja dan APIP K/L
PBJ PBJ yang tidak sesuai dengan rencana. dan divalidasi
Gunakan metode Root Cause Analysis (RCA) oleh Kontributor
b. Buat simpulan.

i. Rekomendasi a. Olah simpulan dari setiap sasaran.


APIP K/L
perbaikan b. Inventarisasi permasalahan yang diperoleh.
dan divalidasi
c. Susun rekomendasi strategis untuk
oleh Kontributor
perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai