MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN
INSTANSI PEMERINTAH BIDANG PEREKONOMIAN DAN
KEMARITIMAN TENTANG PEDOMAN REVIU PENYERAPAN
ANGGARAN DAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA.
Pasal 1
Peraturan Deputi Kepala ini merupakan pedoman dalam
melaksanakan Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Tahun
2024.
Pasal 2
(1) Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan Reviu
3
Pasal 3
Ruang lingkup pedoman reviu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 meliputi reviu:
a. penyerapan anggaran belanja;
b. pengadaan barang/jasa;
c. pendapatan negara;
d. penggunaan produk usaha mikro, kecil dan koperasi;
e. penggunaan produk dalam negeri; dan
f. rencana PBJ tender/ seleksi dini.
Pasal 4
(1) Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan
oleh Auditor di lingkungan BPKP.
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
digunakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga.
(3) Dalam hal pedoman pengawasan digunakan oleh Aparat
Pengawas Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), perlu disusun dalam suatu pedoman yang
ditetapkan oleh Pimpinan Instansi masing-masing.
Pasal 5
Sistematika pedoman reviu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 terdiri atas:
a. BAB I PENDAHULUAN;
b. BAB II GAMBARAN UMUM REVIU;
c. BAB III METODOLOGI, TATA KELOLA, DAN LANGKAH
KERJA REVIU;
d. BAB IV PELAPORAN; dan
e. BAB V PENUTUP.
Pasal 6
Pedoman reviu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Deputi Kepala ini.
5
LAMPIRAN
PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN
INSTANSI PEMERINTAH BIDANG
PEREKONOMIAN DAN KEMARITIMAN
NOMOR 6 TAHUN 2024
TENTANG
PEDOMAN REVIU PENYERAPAN
ANGGARAN DAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH PADA
KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Tahun 2021, Presiden menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang merupakan
perubahan dari Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.
Diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki tata
Kelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ), menurunkan
permasalahan korupsi dalam dunia tender pengadaan barang/jasa,
meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan juga meningkatkan
kecepatan penyerapan anggaran. Selain itu, perubahan Peraturan Presiden
tentang PBJ diharapkan dapat memberikan pemenuhan nilai manfaat yang
sebesar-besarnya (value for money) dan kontribusi dalam peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri, peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha
Kecil, dan Usaha Menengah (UMKM), dan pembangunan yang
berkelanjutan.
Amanat Presiden yang disampaikan pada acara Penyerahan secara
Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi
Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2024 kepada kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah menekankan bahwa penggunaan anggaran harus
dilaksanakan secara disiplin, teliti, dan tepat sasaran. Tahun 2024 diwarnai
dengan isu dampak perubahan iklim dan situasi geopolitik yang memanas.
Oleh karena itu, penyerapan anggaran yang dilaksanakan dengan prinsip
tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran dapat berperan sebagai shock
absorber terhadap dampak guncangan ekonomi global dan mendukung
pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Presiden Jokowi juga mengingatkan
belanja anggaran harus berorientasi pada hasil, memberi manfaat bagi
seluruh masyarakat, serta dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas
yang tinggi sehingga tidak terdapat celah penyalahgunaan anggaran.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) K/L dan Pemerintah Daerah perlu
berkolaborasi untuk melakukan pengawasan atas Penyerapan Anggaran
dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023, Presiden Jokowi
menyampaikan bahwa pengawasan internal penting untuk dilaksanakan
6
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan
Industri;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
4. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
7
C. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Tahun 2024 adalah
sebagai acuan bagi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) K/L dalam melakukan
Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang dan Jasa pada K/L.
Melalui pedoman ini diharapkan terdapat keseragaman dalam pelaksanaan
reviu sehingga maksud dan tujuan reviu atas penyerapan anggaran dan PBJ
K/L dapat tercapai, serta meningkatkan kualitas hasil pengawasan intern
atas pelaksanaan Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga.
E. Sistematika Pedoman
Sistematika pedoman Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang
dan Jasa K/L adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN;
BAB II GAMBARAN UMUM REVIU;
BAB III METODOLOGI, TATA KELOLA, DAN LANGKAH KERJA REVIU;
BAB IV PELAPORAN; dan
BAB V PENUTUP.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM REVIU
A. Landasan Teori
1. Pengertian
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah dalam Penjelasan Pasal 48 ayat (2) huruf b, Standar
Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) - paragraf B.13, dan Pasal 1
Nomor 11 Peraturan BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja
Pengawasan Intern Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
mendefinisikan reviu sebagai penelaahan ulang bukti suatu kegiatan
untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan.
2. Prinsip Umum Reviu
Prinsip umum pelaksanaan reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (PAPBJ) mengikuti aturan/kaidah dalam
Standar Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI), yaitu:
a. APIP harus mematuhi kode etik yang telah ditetapkan oleh Asosiasi
Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Prinsip etika yang
mengatur tanggung jawab profesional APIP adalah antara lain:
integritas, obyektivitas, kerahasiaan, kompetensi, akuntabel dan
perilaku profesional.
b. APIP harus merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya dengan
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama
(due professional care) dan secara hati-hati (prudent). APIP harus
merencanakan dan melaksanakan reviu dengan sikap skeptisme
profesional dan menyadari bahwa mungkin terdapat kondisi yang
dapat menyebabkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa tidak
sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan. Due professional care dapat diterapkan dalam
pertimbangan profesional (professional judgment). Kecermatan
Profesional (due professional care) tidak berarti kesempurnaan.
c. APIP harus memperoleh bukti yang cukup dan relevan terutama
melalui penelaahan dokumen/bukti, wawancara/permintaan
keterangan, pengamatan, konfirmasi, dan prosedur analitik.
B. Tujuan Reviu
Tujuan reviu PAPBJ adalah untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa
realisasi PAPBJ telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan. Selain itu, kegiatan reviu
dimaksudkan agar APIP K/L dapat memberikan peringatan dini (early
warning) dan melakukan pengawasan pelaksanaan PAPBJ berdasarkan data
yang relevan untuk membantu pencapaian tujuan K/L dan memberi nilai
tambah bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dan
penetapan kebijakan.
D. Sasaran Reviu
Rincian sasaran reviu PAPBJ K/L pada Tahun 2024 berdasarkan Insilwas
yang ditetapkan di dalam Agenda Prioritas Pengawasan BPKP Tahun 2024
adalah sebagai berikut:
Triwulan I:
1. Postur belanja negara (analisis tren berdasarkan jenis belanja, prioritas
sektoral, dan alokasi belanja KL)
2. Rencana penarikan dana dan proyeksi serapan belanja
3. Potret rencana PBJ K/L
4. Realisasi belanja dan PBJ
5. Realisasi pendapatan negara
6. Hambatan terkait realisasi belanja dan PBJ
7. Rekomendasi perbaikan
Triwulan IV:
1. Analisis realisasi belanja dan PBJ
2. Analisis disiplin belanja (realisasi dibandingkan RPD awal)
3. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan
berjalan dengan RPD awal)
4. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro
terhadap belanja
5. Kontribusi belanja terhadap perekonomian nasional
6. Realisasi pendapatan negara
7. Hambatan terkait realisasi belanja dan PBJ
8. Rekomendasi perbaikan
E. Pelaksana Pengawasan
1. Unit Kerja Penanggung Jawab Topik dan Koordinator Kegiatan Reviu
PAPBJ
Penanggung Jawab Topik dan Koordinator Kegiatan Reviu PAPBJ
adalah Direktorat Pengawasan Ekonomi dan Keuangan, dengan tugas
sebagai berikut:
a. menyusun desain dan pedoman pengawasan.
b. melakukan koordinasi dengan APIP K/L melalui Kedeputian Rendal
selaku Unit Kerja Kontributor.
c. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehubungan
Reviu PAPBJ yang menyertakan peran Kedeputian Rendal BPKP atas
pengawasan yang dilakukan oleh APIP K/L.
d. melakukan diseminasi/ sosialisasi Pedoman Pengawasan dan
Aplikasi Reviu PAPBJ kepada Direktorat Kontributor.
e. melakukan monitoring sebagai peninjau (viewer) atas hasil
pengawasan/reviu PAPBJ oleh APIP K/L melalui Aplikasi Reviu
PAPBJ.
f. melakukan analisis data sesuai dengan insilwas yang menjadi
sasaran pengawasan namun tidak menjadi cakupan reviu APIP K/L.
g. mendokumentasikan hasil pengawasan ke dalam laporan kompilasi.
h. menyusun Sintesis Hasil Pengawasan (SHP) topik Percepatan
Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pusat.
i. merekam (input) SHP topik sesuai jadwal.
2. Unit Kerja Kontributor
Unit kerja kontributor adalah Direktorat mitra kerja K/L pada
Kedeputian BPKP yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi dengan manajemen K/L dan APIP K/L.
b. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan
pengawasan/Reviu PAPBJ.
c. mengikuti diseminasi/ sosialisasi Pedoman Pengawasan serta
Aplikasi Reviu PAPBJ
d. melakukan monitoring atas reviu PAPBJ yang dilaksanakan oleh APIP
K/L mitra kerja masing-masing melalui Aplikasi Reviu PAPBJ.
e. melakukan penjaminan kualitas berupa validasi atas data dan
informasi yang disampaikan oleh APIP K/L di dalam hasil
pengawasannya.
f. melakukan analisis data sesuai dengan insilwas yang menjadi
sasaran pengawasan namun tidak menjadi cakupan reviu oleh APIP
K/L.
g. menyusun SHP pada tingkat unit kerja (Direktorat).
h. merekam (input) SHP tingkat unit kerja sesuai jadwal.
3. APIP K/L
APIP K/L mempunyai tugas sebagai berikut:
11
Ruang Lingkup
No Reviu/Aspek/ Data/Informasi yang Dibutuhkan
Variabel
1 Penyerapan a. Pagu anggaran setahun
Anggaran Belanja b. Rencana Penarikan Dana (RPD) triwulanan
c. Realisasi belanja setiap akhir triwulan berdasar jenis
belanja (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal,
Belanja Bansos, dan Belanja Lainnya).
Sumber Data: DIPA, Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Aplikasi Keuangan.
Ruang Lingkup
No Reviu/Aspek/ Data/Informasi yang Dibutuhkan
Variabel
4 UMK-Kop a. Target alokasi penggunaan produk UMK-Kop dari belanja
PBJ (jumlah paket dan nilai).
b. Realisasi penggunaan produk UMK-Kop dari belanja PBJ
(jumlah paket dan nilai).
Sumber data:
1. Rencana kebutuhan barang K/L.
2. Data RUP dari SIRUP LKPP.
3. Data progres PBJ dari ULP/UKPBJ dan PPK.
6 PBJ melalui tender/ a. Data rencana PBJ Tahun 2024 yang dilakukan melalui
seleksi dini tender/seleksi dini pada Tahun 2023 (jumlah dan nilai
paket berdasarkan jenis barang/jasa dan nama paket
pengadaan)
b. Progres atas PBJ Tahun 2024 yang dilakukan melalui
tender/ seleksi dini pada Tahun 2023.
Sumber Data:
1. Data Rencana PBJ dari PPK dan SiRUP LKPP
2. Data progress Tender/ Seleksi Dini dari ULP/UKPBJ dan
PPK
Jadwal
No Kegiatan M1 M2 M3
W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4
Monitoring dan penjaminan
5. kualitas oleh Unit Kerja
Kontributor
Penyusunan laporan hasil
6.
pengawasan dan SHP Direktorat
Kompilasi data oleh Unit Kerja
7.
Penanggung jawab
Pelaporan Hasil Pengawasan dan
8.
penyusunan SHP kompilasi
Keterangan:
1. Mn: Bulan ke-n pada triwulan berjalan
2. Wn: Minggu ke-n pada setiap bulan
3. Batas waktu (cut off) data pelaksanaan reviu PAPBJ Triwulan I Tahun
2024 adalah tanggal 5 Maret 2024.
4. Batas waktu (cut off) data pelaksanaan reviu PAPBJ Triwulan II, III dan
IV Tahun 2024 adalah tanggal 15 pada akhir triwulan berjalan atau
tanggal lain yang ditentukan sesuai dengan arah/kebijakan pimpinan
BPKP.
2 Informasi keuangan K/L Data untuk reviu tidak Dukungan aplikasi OM-
tidak tersedia tepat waktu tersedia secara lengkap SPAN dan SIRUP LKPP
5 Data hasil reviu oleh APIP Data yang tersaji tidak Pemberian konsultasi dan
tidak akurat menggambarkan kondisi pelaksanaan validasi
sebenarnya pengisian kepada APIP
14
BAB III
METODOLOGI, TATA KELOLA DAN LANGKAH KERJA REVIU
PJ Topik dan
Uraian Kegiatan Koordinator Unit Kerja Kontributor APIP K/L
Reviu PAPBJ K/L
1. Persiapan 1. Menyusun desain 1. Melakukan 1. Melakukan
Reviu PAPBJ dan Pedoman koordinasi dengan koordinasi dengan
Pengawasan manajemen K/L dan BPKP Pusat
2. Melakukan APIP K/L 2. Mengikuti
koordinasi dengan 2. Mengikuti diseminasi/
APIP K/L melalui diseminasi/ sosialisasi Pedoman
Unit Kerja sosialisasi Pedoman Pengawasan serta
Kontributor Pengawasan serta Aplikasi Reviu
3. Melakukan Aplikasi Reviu PAPBJ
diseminasi/ PAPBJ 3. Menyusun surat
sosialisasi Pedoman 3. Menyusun surat tugas yang
Pengawasan dan tugas yang ditujukan kepada
Aplikasi Reviu ditujukan kepada pimpinan K/L
PAPBJ kepada Unit pimpinan APIP K/L
Kerja Kontributor
4. Menyusun surat
tugas yang
ditujukan kepada
Deputi Kepala BPKP
Bidang PIP Bidang
Perekonomian dan
Kemaritiman
15
PJ Topik dan
Uraian Kegiatan Koordinator Unit Kerja Kontributor APIP K/L
Reviu PAPBJ K/L
2. Pelaksanaan 1. Melakukan 1. Melakukan 1. Melakukan reviu
Reviu PAPBJ monitoring sebagai pengawasan PAPBJ di instansi
viewer atas melalui masing-masing,
pengawasan/ reviu monitoring atas meliputi:
PAPBJ oleh APIP reviu PAPBJ yang a. Mendapatkan
K/L dengan dilaksanakan oleh dokumen
menggunakan APIP K/L mitra kemajuan/
Aplikasi Reviu kerja masing- progress
PAPBJ. masing, dan PAPBJ.
2. Melakukan analisis mendokumentasik b. Melaksanakan
data sesuai dengan an hasil reviu sesuai
insilwas yang pengawasan yang Pedoman
menjadi sasaran dilaksanakan. Reviu PAPBJ.
pengawasan namun 2. Melakukan 2. Melakukan
tidak menjadi penjaminan penginputan hasil
cakupan reviu oleh kualitas berupa reviu pada
APIP K/L. validasi atas data Aplikasi Reviu
dan informasi yang PAPBJ dan
disampaikan oleh melakukan
APIP K/L di dalam submit hasil input
hasil final sesuai
pengawasannya jadwal yang telah
3. Melakukan ditetapkan.
analisis data
sesuai dengan
insilwas yang
menjadi sasaran
pengawasan
namun tidak
menjadi cakupan
reviu oleh APIP
K/L.
3. Pelaporan 1. Menyusun laporan 1. Menyusun laporan Menyusun laporan
kompilasi hasil pengawasan hasil reviu
keseluruhan K/L tingkat Direktorat
2. Menyusun SHP 2. Menyusun Sintesis
tingkat topik Hasil Pengawasan
3. Submit SHP tingkat unit kerja
3. Submit SHP
C. Langkah Kerja
Langkah kerja pelaksanaan Reviu PAPBJ pada Tahun 2024 akan diuraikan
di dalam Lampiran Pedoman.
16
BAB IV
PELAPORAN
Proses penginputan hasil reviu dalam Aplikasi Reviu PAPBJ dengan user
APIP K/L akan menghasilkan resume hasil reviu dan menjadi dasar bagi APIP
K/L untuk menyusun laporan yang ditujukan kepada pimpinan K/L masing-
masing instansi. Hasil reviu oleh seluruh APIP K/L akan dikompilasi oleh Tim
Koordinator Reviu PAPBJ BPKP dan dilaporkan kepada Presiden RI.
Hasil pengawasan masing-masing tingkatan peran Pengawas adalah sebagai
berikut:
PJ Topik dan
Koordinator Unit Kerja Kontributor BPKP APIP K/L
Reviu PAPBJ
Menyusun Menyusun Laporan yang memuat 1. Input data hasil
Laporan hasil Pemantauan atas Reviu PA pengawasan
Kompilasi PBJ oleh APIP Kementerian/ pelaksanaan
Lembaga mitra kerja masing- Reviu PAPBJ.
masing. 2. Menyusun
Laporan hasil pengawasan Laporan hasil
ditujukan kepada pimpinan APIP
pengawasan
K/L dan ditembuskan kepada
PAPBJ yang
Deputi Rendal dan Deputi PIP
Bidang Pengawasan Perekonomian ditujukan kepada
dan Kemaritiman Pimpinan K/L.
BAB V
PENUTUP
Lampiran Pedoman
1. Triwulan I
No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana
a. Postur belanja negara
TRO: komposisi a. Dapatkan dokumen APBN Tahun 2024
belanja negara b. Klasifikasikan belanja berdasarkan jenis dan
belum sejalan fungsi
dengan fokus c. Lakukan analisis tren berdasarkan jenis dan Koordinator
kebijakan fiskal fungsi Reviu PAPBJ K/L
pemerintah d. Lakukan analisis atas prioritas belanja
sektoral
e. Buat simpulan
b. Rencana penarikan dana (RPD) dan proyeksi serapan belanja per triwulan Tahun 2024
TRO: Penyusunan a. Dapatkan data RPD Tahun 2024
RPD dan proyeksi b. Lakukan analisis untuk menilai apakah RPD
APIP K/L
serapan belum telah disusun secara memadai
dan divalidasi
didasarkan pada c. Analisis proyeksi serapan belanja setiap
oleh Kontributor
data yang triwulan dan bandingkan dengan data historis
memadai d. Buat simpulan
d. Realisasi belanja dan PBJ (analisis capaian dibandingkan target s.d. triwulan berjalan
dan pagu)
TRO: 1) Realisasi Realisasi Belanja
belanja K/L a. Dapatkan realisasi belanja pada triwulan
rendah; 2) berjalan dan bandingkan dengan RPD pada
Realisasi PBJ K/L triwulan berjalan
tidak sesuai b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
dengan rencana; jika: APIP K/L
3) Tender/ seleksi - Realisasi Anggaran per jenis belanja ≤ 90% dan divalidasi
dini tidak dari RPD per triwulan; atau oleh Kontributor
mendukung - ≤ 25% anggaran belanja pertahun pada
percepatan TW1,
realisasi PBJ K/L. ≤ 50% anggaran belanja pertahun pada
TW2,
≤ 75% anggaran belanja pertahun pada
TW3,
19
Realisasi PBJ
a. Dapatkan realisasi PBJ dan bandingkan
dengan rencana PBJ pada triwulan berjalan
b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
jika Realisasi PBJ (jumlah dan nilai paket) s.d
Triwulan berjalan < Target PBJ s.d Triwulan
berjalan
c. Lakukan analisis terhadap permasalahan
terkait PBJ jika:
- Terdapat perencanaan PBJ tidak
didasarkan pada kebutuhan instansi
- Tidak terdapat pelaksanaan tender PBJ
melalui tender/ seleksi dini dan tidak
sesuai ketentuan
- Penetapan HPS tidak sesuai ketentuan
- Realisasi keuangan dan fisik kurang dari
target yang direncanakan.
d. Buat simpulan
c. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan berjalan dengan
RPD awal)
TRO: RPD belum a. Dapatkan data RPD awal tahun anggaran
disusun secara b. Dapatkan data RPD pada triwulan berjalan
memadai sehingga c. Lakukan perbandingan atas pergeseran dan
terjadi perubahan perubahan komposisi RPD awal dengan RPD APIP K/L
RPD sepanjang pada triwulan berjalan dan divalidasi
tahun anggaran d. Lakukan analisis atas penyebab penyesuaian oleh Kontributor
RPD tersebut
e. Buat simpulan
d. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro terhadap belanja
TRO: pengelolaan a. Dapatkan peta risiko fiskal pada Nota
risiko fiskal belum Keuangan APBN beserta kebijakan mitigasinya
mempertimbangkan b. Identifikasi risiko fiskal yang berpotensi
dampak perubahan memberikan dampak terhadap APBN Koordinator
ekonomi makro c. Lakukan penilaian apakah kebijakan mitigasi Reviu PAPBJ K/L
terhadap belanja risiko yang telah ditetapkan oleh telah
negara memadai khususnya terhadap perubahan
belanja pemerintah
21
3. Triwulan IV
No Sasaran Langkah Kerja Pelaksana
a. Analisis realisasi belanja dan PBJ
TRO: 1) Capaian Realisasi Belanja
realisasi belanja K/L a. Dapatkan realisasi belanja pada triwulan
di bawah target; 2) berjalan dan bandingkan dengan RPD pada
Capaian realisasi triwulan berjalan
PBJ K/L di bawah b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
target; 3) Tender/ jika:
seleksi dini tidak - Realisasi Anggaran per jenis belanja ≤ 90%
mendukung dari RPD per triwulan; atau
percepatan realisasi - ≤ 25% anggaran belanja pertahun pada
PBJ K/L; 4) capaian TW1,
PAPBJ pada triwulan ≤ 50% anggaran belanja pertahun pada
IV lebih rendah TW2,
dibandingkan ≤ 75% anggaran belanja pertahun pada
capaian periode yang TW3, APIP K/L
dan divalidasi
sama pada 5 tahun ≤ 90% anggaran belanja pertahun pada
terakhir TW4 oleh Kontributor
c. Buat simpulan
Realisasi PBJ
a. Dapatkan realisasi PBJ dan bandingkan
dengan rencana PBJ pada triwulan berjalan
b. Lakukan wawancara untuk mencari penyebab
jika Realisasi PBJ (jumlah dan nilai paket) s.d
Triwulan berjalan < Target PBJ s.d Triwulan
berjalan
c. Lakukan analisis terhadap permasalahan
terkait PBJ jika realisasi keuangan dan fisik
kurang dari target yang direncanakan.
d. Buat simpulan
b. Analisis realisasi pengadaan melalui UMK-Kop dan penggunaan PDN dalam PBJ
TRO: realisasi a. Dapatkan data target dan realisasi
pengadaan melalui penggunaan produk UMK-Kop dari belanja
UMK-Kop dan PBJ (jumlah paket dan nilai)
penggunaan PDN b. Dapatkan rencana dan realisasi belanja PDN
dalam PBJ tidak (jumlah paket dan nilai) APIP K/L
mencapai target c. Bandingkan realisasi dengan target baik dan divalidasi
untuk UMK-Kop maupun PDN oleh Kontributor
d. Analisis penyebab jika realisasi tidak
mencapai target
e. Buat simpulan
d. Analisis keandalan rencana belanja (Potret penyesuaian RPD triwulan berjalan dengan RPD
awal)
TRO: RPD belum a. Dapatkan data RPD awal tahun anggaran
disusun secara b. Dapatkan data RPD pada triwulan berjalan
memadai sehingga c. Lakukan perbandingan atas pergeseran dan
terjadi perubahan perubahan komposisi RPD awal dengan RPD APIP K/L
RPD sepanjang pada triwulan berjalan dan divalidasi
tahun anggaran d. Lakukan analisis atas penyebab penyesuaian oleh Kontributor
RPD tersebut
e. Buat simpulan
e. Analisis pengelolaan risiko fiskal terkait perubahan ekonomi makro terhadap belanja
TRO: pengelolaan a. Dapatkan peta risiko fiskal pada Nota
risiko fiskal belum Keuangan APBN beserta kebijakan mitigasinya
mempertimbangkan b. Identifikasi risiko fiskal yang berpotensi
dampak perubahan memberikan dampak terhadap APBN
ekonomi makro c. Lakukan penilaian apakah kebijakan mitigasi
terhadap belanja risiko yang telah ditetapkan oleh telah Koordinator
negara memadai khususnya terhadap perubahan Reviu PAPBJ K/L
belanja pemerintah
d. Untuk memperkaya analisis, lakukan FGD
dengan narasumber dari pihak terkait
e. Buat simpulan