NOMOR: HK.02.02/I/2941/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN
DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Agustus 2022
MURTI UTAMI
-6-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/2941/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN
DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT
JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
BAB I
RUANG LINGKUP DANA DEKONSENTRASI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN TA 2022
BAB II
PENETAPAN ALOKASI ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
Transformasi Transformasi
No. Provinsi Layanan Layanan Total
Primer Rujukan
1 Provinsi Aceh 602.962.000 647.567.000 1.250.529.000
2 Provinsi Sumatera Utara 507.006.000 548.002.000 1.055.008.000
3 Provinsi Sumatera Barat 369.878.000 417.814.000 787.692.000
4 Provinsi Riau 389.134.000 305.222.000 694.356.000
5 Provinsi Jambi 272.178.000 299.866.000 572.044.000
6 Provinsi Sumatera Selatan 467.285.000 407.702.000 874.987.000
7 Provinsi Bengkulu 209.604.000 294.810.000 504.414.000
8 Provinsi Lampung 391.959.000 434.698.000 826.657.000
Provinsi Kepulauan Bangka 243.477.000 282.170.000 525.647.000
9
Belitung
10 Provinsi Kepulauan Riau 301.902.000 599.652.000 901.554.000
11 Provinsi DKI Jakarta 371.450.000 316.078.000 687.528.000
12 Provinsi Jawa Barat 1.764.007.000 393.562.000 2.157.569.000
13 Provinsi Jawa Tengah 1.311.588.000 554.358.000 1.865.946.000
14 Provinsi DI Yogyakarta 311.902.000 392.636.000 704.538.000
15 Provinsi Jawa Timur 1.490.080.000 694.214.000 2.184.294.000
16 Provinsi Banten 465.273.000 434.998.000 900.271.000
17 Provinsi Bali 440.645.000 554.236.000 994.881.000
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat 344.284.000 470.292.000 814.576.000
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 332.597.000 721.320.000 1.053.917.000
20 Provinsi Kalimantan Barat 259.687.000 672.712.000 932.399.000
21 Provinsi Kalimantan Tengah 302.598.000 884.934.000 1.187.532.000
22 Provinsi Kalimantan Selatan 278.875.000 816.034.000 1.094.909.000
23 Provinsi Kalimantan Timur 541.718.000 718.566.000 1.260.284.000
24 Provinsi Kalimantan Utara 229.754.000 739.420.000 969.174.000
25 Provinsi Sulawesi Utara 269.871.000 749.817.000 1.019.688.000
26 Provinsi Sulawesi Tengah 300.463.000 686.895.000 987.358.000
27 Provinsi Sulawesi Selatan 749.121.000 846.581.000 1.595.702.000
28 Provinsi Sulawesi Tenggara 283.433.000 672.143.000 955.576.000
29 Provinsi Gorontalo 238.697.000 592.069.000 830.766.000
30 Provinsi Sulawesi Barat 231.431.000 846.101.000 1.077.532.000
31 Provinsi Maluku 384.807.000 707.483.000 1.092.290.000
32 Provinsi Maluku Utara 328.262.000 689.682.000 1.017.944.000
33 Provinsi Papua Barat 457.860.000 481.461.000 939.321.000
34 Provinsi Papua 756.212.000 852.955.000 1.609.167.000
TOTAL 16.200.000.000 19.726.050.000 35.926.050.000
-8-
BAB III
RINCIAN MENU PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
b. Belanja jasa profesi
(Honorarium Narasumber)
c. Belanja paket meeting (bisa
ada/tidak, tergantung provinsi
yang menyelenggarakan)
6. Indikator Kinerja Kegiatan
Jumlah kecamatan yang memiliki
puskesmas sesuai standar
7. Output kegiatan
terlaksananya pertemuan untuk
pemenuhan peningkatan standar
SPA Puskesmas
8. Laporan Kegiatan
Hasil kegiatan harus dilaporkan
secara tertulis kepada Direktur
Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
terdiri dari:
a. Laporan kegiatan dengan
lampiran antara lain daftar
peserta, dokumentasi kegiatan
b. Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
2 2087 Pembinaan Pelayanan
Kesehatan Primer
2087.FBA Fasilitasi dan
Pembinaan
Pemerintah Daerah
2087.FBA.004 Penguatan Pelayanan Kegiatan penguatan pelayanan
Kesehatan Primer kesehatan primer yang dilaksanakan
(Dekonsentrasi) di provinsi untuk:
a. pembinaan berjenjang di
kabupaten/kota dalam bentuk
kegiatan dekonsentrasi dengan
ruang lingkup kegiatan yaitu
peningkatan kompetensi dokter
dalam tata laksana kasus rujukan
non spesialistik dan workshop
peningkatan jejaring pelayanan
kesehatan di FKTP.
b. peningkatan kualitas pelayanan di
FKTP dan menurunkan rujukan ke
Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL) dengan
meningkatkan kapasitas dokter di
FKTP dalam penatalaksanaan
kasus non spesialistik dalam
bentuk kegiatan dekonsentrasi
dengan ruang lingkup kegiatan
yaitu peningkatan kompetensi
dokter dalam tata laksana kasus
Rujukan Non Spesialistik (RNS)
a. 2087.FBA.004. Workshop Penguatan 1. Tujuan:
051 Jejaring Pelayanan a. meningkatkan mutu layanan
Kesehatan di FKTP primer di Indonesia yang akan
menjadi acuan semua pihak
dalam melakukan upaya
- 11 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
integrasi pelayanan di FKTP.
b. mendorong praktik layanan
tenaga dokter yang baik dan
integrasi pelayanan kesehatan
primer dengan pelibatan publik
dan kolaborasi
interprofessional
2. Persyaratan:
Kabupaten/Kota sebagai sasaran
adalah Kabupaten/Kota yang
memiliki Puskesmas dan FKTP
lainnya sebagai jejaring
Puskesmas
3. Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan
meliputi:
a. Rapat Persiapan: persiapan
kegiatan workshop penguatan
jejaring pelayanan kesehatan di
FKTP dengan sasaran internal
lintas program terkait di Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi.
b. Pertemuan Workshop
1) Sasaran: Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi, Dinas
Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, lintas
sektor, organisasi profesi,
Puskesmas, dan jejaringnya
2) Ruang lingkup kegiatan:
a) Sosialisasi perizinan dan
registrasi fasyankes
klinik
b) sosialisasi integrasi
pelayanan kesehatan di
FKTP
c) peran lintas sektor dalam
integrasi pelayanan
kesehatan di FKTP
d) sharing best practice
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota dalam
integrasi pelayanan
kesehatan di FKTP
e) RTL komitmen hasil
kegiatan pelaksanaan
integrasi pelayanan
kesehatan di FKTP
4. Penanggungjawab dan Tim
a. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
b. Tim Pelaksana: Bidang Yankes
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi.
5. Pola Penggunaan Dana
a. Rapat Persiapan
Belanja bahan (ATK,
- 12 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
penggandaan, dan konsumsi
rapat)
Belanja jasa profesi:
honorarium narasumber.
b. Pelaksanaan workshop
1) Belanja Bahan: ATK,
penggandaan, konsumsi
rapat, komputer supply,
spanduk
2) Belanja Jasa Profesi:
honorarium narasumber
dan moderator
3) Belanja Perjalanan Dinas:
paket meeting, transportasi,
uang harian
6. Indikator Kinerja Kegiatan
Penguatan Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota sebagai Pembina
Jejaring FKTP lainnya
7. Output kegiatan
Jumlah pembinaan Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi kepada
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota sebagai Pembina
Jejaring FKTP lainnya
8. Laporan Kegiatan:
Hasil kegiatan harus dilaporkan
secara tertulis kepada Direktur
Pelayanan Kesehatan Primer,
terdiri dari:
a. Laporan kegiatan dengan
lampiran antara lain daftar
peserta, dokumentasi kegiatan,
RTL, laporan kegiatan.
b. Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
b. 2087.FBA.004. Peningkatan 1. Tujuan:
052 Kompetensi Dokter a. Penguatan kompetensi dokter
dalam Tata Laksana dalam melakukan
Kasus Rujukan Non penatalaksanaan kasus non
Spesialistik spesialistik di FKTP meliputi
Puskesmas, klinik pratama,
dan praktik mandiri dokter
b. Menurunkan angka rujukan
dari FKTP ke FKRTL
c. Meningkatkan kualitas
pelayanan di FKTP
2. Persyaratan:
a. Peserta diutamakan dokter di
FKTP baik berasal dari
Puskesmas, klinik pratama,
dan praktik mandiri
- 13 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
3. Kegiatan:
Kegiatan yang dilaksanakan
a. Meliputi: Workshop tata laksana
kasus rujukan non spesialistik
di fktp
1) Peserta: Diutamakan dokter
di FKTP
2) Narasumber: Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer
(PKP) (kebijakan pelayanan
kesehatan primer dan RNS),
BPJS Kesehatan (Evaluasi
KBK dan PRB), Organisasi
Profesi/Pakar (Tata laksana
Penyakit (disesuaikan
dengan penyakit yang paling
banyak dirujuk (RNS) di
provinsi tersebut)
3) Ruang lingkup:
a) Penyampaian materi
b) Diskusi
c) Sharing best practice
d) RTL dan komitmen hasil
kegiatan
4. Penanggungjawab dan Tim
1. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
2. Tim Pelaksana: PIC RNS di
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
5. Pola Penggunaan Dana
a. Workshop tata laksana kasus
rujukan non spesialistik di
fktp:
a. Belanja bahan (ATK,
penggandaan, komputer
supply, spanduk)
b. Belanja jasa profesi
(Honorarium narasumber
dan honorarium moderator)
c. Belanja perjalanan dinas:
paket meeting, transportasi,
uang harian
6. Indikator Kegiatan:
Persentase FKTP dengan rasio
rujukan non spesialistik kurang
dari sama dengan 2%
7. Output kegiatan:
Jumlah dokter di FKTP yang
mendapatkan peningkatan
kompetensi dalam tata laksana
kasus rujukan non spesialistik
8. Laporan Kegiatan:
Hasil kegiatan harus dilaporkan
secara tertulis kepada Direktur
Pelayanan Kesehatan Primer,
- 14 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
terdiri dari:
a. Laporan kegiatan dengan
lampiran antara lain daftar
peserta, dokumentasi kegiatan,
hasil evaluasi dalam bentuk
instrumen Monev.
b. Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN.
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
validasi SPA
b. Kegiatan monev dilaksanakan
dengan melakukan pembinaan
dan melihat kondisi riil SPA
apakah sesuai dengan yang
diinput di ASPAK pada Rumah
Sakit dan Puskesmas
(dilakukan pada semua
Fasyankes atau beberapa
Fasyankes) sehingga diperoleh
kualitas data SPA yang baik.
Narasumber terdiri dari pusat
dan daerah
4. Penanggung jawab dan Tim
a. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
b. Tim Pelaksana: Bidang Yankes
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi.
5. Pola Penggunaan Dana
a. Pertemuan evaluasi kualitas
SPA Fasyankes
1) Belanja bahan (ATK,
Penggadaan, komputer
suply, spanduk)
2) Belanja jasa profesi
(honorarium narasumber)
3) Belanja paket meeting (bisa
ada/tidak, tergantung
provinsi yang
menyelenggarakan)
b. Monitoring dan evaluasi
kualitas SPA Fasyankes
Belanja perjalanan dinas biasa
(ke Rumah Sakit dan
Puskesmas yang ditunjuk di
kabupaten/kota)
6. Indikator Kinerja Kegiatan
Fasyankes dengan SPA sesuai
standar
7. Output kegiatan
Jumlah koordinasi RSUD dan
Puskesmas dalam rangka
pemenuhan standar SPA
8. Laporan Kegiatan:
Hasil kegiatan harus dilaporkan
secara tertulis kepada Direktur
Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
terdiri dari:
a. Laporan kegiatan dengan
lampiran antara lain daftar
peserta, dokumentasi kegiatan,
hasil desk (Evaluasi Kualitas
Data SPA Fasyankes), hasil
monitoring dan evaluasi
kualitas data SPA Fasyankes.
b. Laporan Pertanggungjawaban
- 16 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
Keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN
2 2090 Pembinaan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
2090. FBA Fasilitas dan
Pembinaan
Pemerintah Daerah
2090.FBA.007 Jejaring pengampuan Ruang lingkup kegiatan pembinaan
layanan prioritas teknis pelayanan kesehatan rujukan di
(Dekonsentrasi) provinsi dalam bentuk kegiatan
Dekonsentrasi dengan penyampaian
materi, diskusi dan rencana tindak
lanjut terkait pelayanan kesehatan
rujukan terutama jejaring
pengampuan 9 layanan prioritas
(Jantung, Kanker, Paru/TB, Stroke,
Uronefrologi, DM, Gastrohepatologi,
PIE, KIA)
a. 2090.FBA.007. Jejaring pengampuan 1. Tujuan:
051 layanan prioritas Terselenggaranya rumah sakit
yang sudah melaksanakan
kegiatan stratifikasi dan
pengampuan layanan prioritas
serta kesesuaian implementasinya.
a. mendukung transformasi
kesehatan khususnya layanan
rujukan dalam hal jejaring
layanan 9 penyakit prioritas
b. membantu identifikasi dan
melakukan action plan dalam
pemenuhan layanan 9 penyakit
prioritas di rumah sakit
c. monitoring hasil pengampuan
jejaring dari sisi temuan dan
cakupan penyakit, serta clinical
outcome
2. Kegiatan;
a. Kegiatan yang dilaksanakan
meliputi Pertemuan Persiapan
dan Pelaksanaan Sosialisasi
Pengenalan Stratifikasi 9
Layanan Prioritas melalui
metode Blended Learning.
b. Peserta Kegiatan:
1) Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
2) Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota
3) Perwakilan RSUD jejaring
pengampuan 9 layanan
prioritas
c. Narasumber dari:
1) Pusat: Kementerian
Kesehatan 1 orang (Tim
Kerja Transformasi
Pelayanan Kesehatan
- 17 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
Rujukan), Rumah Sakit
Pengampu Pusat/Nasional
minimal 2 orang
2) Daerah: Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi minimal 1
orang
3) Lainnya 1 orang jika
diperlukan
d. Materi:
1) Paparan tentang Kebijakan
Jejaring Pengampuan 9
Layanan Prioritas
2) Paparan dari Rumah Sakit
Pengampu tentang konsep
jejaring pada Rumah Sakit
yang diampu
3) Paparan dari Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi
tentang konsep jejaring
layanan prioritas di daerah
3. Penanggung jawab dan Tim
Pelaksana:
a. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
b. Tim Pelaksana: adalah tim dari
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi/didampingi oleh Pusat
4. Pola Penggunaan Dana
a. Pertemuan Persiapan
1) Belanja bahan; ATK,
penggandaan, dokumentasi,
konsumsi rapat
b. Pelaksanaan Kegiatan
1) Belanja bahan; ATK,
penggandaan, Dokumentasi,
2) belanja perjalanan dinas
3) belanja jasa profesi
5. Indikator Rincian Output
Jumlah Provinsi yang dilakukan
Sosialisasi tentang Jejaring
Pengampuan Layanan 9 Penyakit
Prioritas
6. Rincian Output
Jejaring Pengampuan Layanan
Prioritas
7. Laporan Kegiatan
Hasil kegiatan harus dilaporkan
secara tertulis kepada Direktur
Pelayanan Kesehatan Rujukan,
terdiri dari:
a. Laporan peserta kegiatan yang
terdiri dari:
1) Nama peserta
2) Asal institusi
3) Jabatan peserta
- 18 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
b. Laporan Ringkas pelaksanaan
kegiatan
Laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN
3 5836 Pembinaan Mutu
Pelayanan Kesehatan
5836.UBA Fasilitasi dan
Pembinaan
Pemerintah Daerah
5836.UBA.001 Dukungan Kegiatan ini berupa peningkatan
peningkatan Mutu, kapasitas Dinas Kesehatan Daerah
Akreditasi, Provinsi/Kab/Kota dalam peningkatan
Keselamatan pasien mutu pelayanan kesehatan primer,
di Fasilitas Pelayanan rujukan, laboratorium kesehatan dan
Kesehatan Unit Transfusi Darah (UTD)
(Dekonsentrasi)
a. 5836.UBA.001 Peningkatan 1. Dukungan peningkatan mutu,
.051 Kapasitas Dinas akreditasi, keselamatan pasien di
Kesehatan Daerah Fasyankes melalui Tim Pembina
Provinsi, dan Dinas Cluster Binaan (TPCB)
Kesehatan Daerah 2. Tujuan
Kabupaten/Kota a. Tujuan Umum:
sebagai Pembina
Agar terjadi peningkatan mutu
Mutu di FKTP
(Dekonsentrasi) di pelayanan kesehatan,
kesiapan pelaksanaan survei
akreditasi, keselamatan pasien
dapat dilaksanakan secara
terukur dan terpantau.
b. Tujuan Khusus:
Pembinaan mutu dapat
dilaksanakan melalui TPCB
dengan melakukan Indikator
Nasional Mutu (INM) dan
pemantauan terhadap Laporan
insiden keselamatan pasien di
FKTP
c. Peserta:
Peserta dalam kegiatan ini
adalah: Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi, Dinas
Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota
d. Metode Kegiatan
Kegiatan dilakukan secara
luring dan daring di 34
Provinsi. dengan pembagian
sebagai berikut:
a. Sebanyak 20 provinsi secara
luring
b. Sebanyak 14 provinsi secara
daring
3. Penanggung jawab dari kegiatan
ini adalah Kepala Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi dan Panitia dari
Dinas Kesehatan Daerah.
4. Pola penggunaan dana:
a. ATK, komputer supli,
penggandaan, paket data.
- 19 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
b. Belanja perjalanan dinas:
transportasi, uang harian,
penginapan,
c. Belanja jasa: honorarium bagi
narasumber pakar/expert
5. Strategi pencapaian:
Kegiatan dilakukan dengan cara
presentasi/penyampaian materi,
Forum Group Discusion
(FGD)/diskusi/tanya jawab.
6. Indikator kegiatan: Peserta mampu
memahami teknis TPCB dan
mampu mengakses aplikasi INM
dan pelaporan IKP
7. Output: Terlaksana Kegiatan TPCB
dan melaporkan secara teratur
setiap bulan melalui aplikasi INM,
Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
8. Laporan pelaksanaan kegiatan
a. Laporan ringkas pelaksanaan
kegiatan dan dokumentasi
b. Laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN
b. 5836.UBA.001 Peningkatan Pemantauan dan evaluasi kesiapan
.052 Kapasitas Dinas rumah sakit pada masa pandemi
Kesehatan Daerah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Provinsi, dan Dinas dilakukan sesuai dengan Keputusan
Kesehatan Daerah Direktur Jenderal Pelayanan
Kabupaten/Kota Kesehatan Nomor:
dalam Peningkatan HK.02.02/I/4405/2020 dengan tujuan
Mutu Pelayanan 1. Tujuan Umum
Kesehatan Rujukan Agar rumah sakit dapat
(Dekonsentrasi) mempertahankan mutu pelayanan
rumah sakit pada masa pandemi
COVID-19
2. Tujuan Khusus
a. Rumah Sakit dapat menilai dan
mengidentifikasi kesenjangan
kemampuan pelayanan rumah
sakit dalam menghadapi
COVID-19 secara efektif, serta
keberlangsungan pelayanan
kesehatan esensial
b. Sebagai acuan pengambil
kebijakan dapam penetapan
kebijakan terkait penanganan
pandemi COVID-19 di rumah
sakit
c. sebagai acuan bagi rumah sakit
dalam mengkaji kesiapan
kemampuan pelayanan yang
dimilikinya pada masa pandemi
COVID-19
3. Peserta
Peserta pemantauan dan evaluasi
adalah Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi dan Dinas Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota
didampingi Kementerian
Kesehatan
- 20 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
4. Metode Kegiatan
Kegiatan dilakukan secara Daring
dan luring
a. Secara Daring
Hari pertama dilakukan secara
daring berupa pemaparan
daftar tilik yang telah diisi
sebelumnya oleh rumah sakit
b. Secara Luring
Hari kedua kegiatan dilakukan
secara luring berupa telusur
dokumen dan telusur ke
lapangan
5. Penanggung jawab dan Tim
Pelaksana
a. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
b. Tim Pelaksana: Tim dari Dinas
Kesehatan Daerah
Provinsi/didampingi oleh Pusat
6. Pola Penggunaan Dana
a. Belanja Bahan: penggandaan,
ATK, computer supply
b. Belanja Perjalanan Dinas Biasa
berupa Transportasi, Uang
Harian dan Penginapan
7. Indikator Kegiatan
Jumlah rumah sakit yang
dilakukan Pemantauan dan
evaluasi mutu pelayanan
kesehatan
8. Output Kegiatan
Rumah sakit yang dilakukan
pemantauan dan evaluasi
9. Laporan Kegiatan
a. Laporan Ringkas pelaksanaan
kegiatan dan dokumentasi
b. Laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN
c. 5836.UBA.001 Peningkatan Peningkatan Kapasitas Dinas
.053 Kapasitas Dinas Kesehatan Daerah Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Daerah Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
Provinsi, dan Dinas dalam Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan Daerah Laboratorium Kesehatan dan UTD
Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam upaya sosialisasi,
dalam Peningkatan advokasi dan pembinaan terkait mutu
Mutu Pelayanan sesuai dengan peraturan dan pedoman
Laboratorium yang telah disusun untuk mendukung
Kesehatan dan UTD upaya pencapaian indikator Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan Tahun 2020 - 2024.
Tujuan
a. Mengetahui gambaran
penyelenggaraan mutu di
laboratorium kesehatan dan
UTD.
b. Meningkatkan peran Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi,
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, dan
- 21 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
Laboratorium kesehatan dan
UTD dalam upaya perbaikan
mutu pelayanan serta kesiapan
akreditasi.
1. Tujuan
Peserta merupakan pengelola
mutu dan akreditasi dari Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi, Dinas
Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, dan perwakilan
laboratorium kesehatan dan UTD.
2. Kegiatan
Lokakarya penyelenggaraan mutu
dan akreditasi di fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
a. Metode pelaksanaan kegiatan
daring dan luring sesuai
dengan alokasi anggaran yang
telah ditetapkan.
b. Materi
1) Kebijakan mutu pelayanan
fasiltas pelayanan
kesehatan lainnya
2) Overview standar akredtasi
Labkes dan UTD
3) Indikator nasioan mutu
4) Pelaporan insiden
keselamatan pasien
5) Best practice dari Labkes
dan UTD terkait pelaporan
INM dan IKP
c. Narasumber
1) Direktorat Mutu Pelayanan
Kesehatan
2) Narasumber ahli di
bidangnya yang ditugaskan
oleh Kementerian Kesehatan
3) Kepala Labkes dan UTD
yang menyampaikan Best
Practice
3. Penanggung jawab dan Tim
Pelaksana
a. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
b. Tim Pelaksana: Tim dari Dinas
Kesehatan Daerah
Provinsi/didampingi oleh Pusat
4. Pola Penggunaan Dana
a. Belanja bahan: penggandaan,
ATK, computer supply
b. Belanja jasa profesi
c. Belanja perjalanan dinas paket
meeting
d. Belanja barang operasioan
penanganan COVID-19
5. Indikator Kegiatan
a. Presentasi laboratorium
kesehatan yang terakreditasi
b. Presentasi UTD yang
terakreditasi
c. Presentase Fasyankes rujukan
yang mencapai target Indikator
- 22 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
Nasional Mutu (INM) pelayanan
kesehatan
6. Output Kegiatan
Fasyankes lainnya (Labkes dan
UTD) yang patuh melaporkan INM
dan IKP serta siap di terakreditasi
7. Laporan Kegiatan
a. Laporan pelaksanaan kegiatan
dan dokumentasi
b. Laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN
4 6807 Pembinaan Tata ]
Kelola Pelayanan
Kesehatan
6807.FBA Fasilitasi dan
Pembinaan
Pemerintah Daerah
6807.FBA.001 Penguatan Academic Kegiatan koordinasi dalam rangka
Health System penguatan dan pembentukan jejaring
AHS
a. 6807.FBA.001. Workshop Penguatan 1. Tujuan Kegiatan:
051 Academic Health Terselenggaranya Workshop
System Penguatan AHS dalam rangka
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Persyaratan:
Provinsi yang mengembangkan
jejaring AHS
3. Kegiatan: Kegiatan yang
dilaksanakan meliputi:
a. Workshop
1) Peserta Kegiatan
berasal dari Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi,
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, Rumah
Sakit Pendidikan, dan
Fakultas Kedokteran (FK)/
Fakultas Kedokteran Gigi
(KFG) di wilayah masing-
masing
2) Narasumber:
a) Pokja AHS Kementerian
Kesehatan/
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
b) Piloting AHS
c) FK/FKG atau Rumah
Sakit Pendidikan
3) Materi:
a) Presentasi Kebijakan
AHS oleh Pokja AHS
Kementerian Kesehatan/
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
b) Presentasi Pelaksanaan
AHS di FK/FKG dan
- 23 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
Rumah Sakit Pendidikan
di salah satu piloting
AHS (Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia-Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto
Mangunkusumo/
Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran-
Rumah Sakit Umum
Pusat Hasan Sadikin/
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah
Mada-Rmah Sakit Umum
Pusat Dr. Sardjito/
Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga-
Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Soetomo /
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin-
Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Wahidin
Sudirohusodo)
c) Presentasi Rencana
Implementasi PKS AHS
antara FK/FKG dengan
Rumah Sakit Pendidikan
di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Daerah
Provinsi oleh Pokja AHS
Provinsi (FK/FKG-RS
Pendidikan Utama-
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi)
d) Menyusun Rencana
Tindak Lanjut program
yang akan dilaksanakan
oleh AHS untuk
peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Dinas
Kesehatan Daerah
Provinsi
4. Penanggung jawab dan Tim
Pelaksana:
a. Penanggung jawab: Kepala
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
b. Tim Pelaksana: adalah tim dari
Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi/didampingi oleh Pusat
5. Pola Penggunaan Dana
a. Pelaksanaan
1) Belanja Bahan:
ATK dan penggandaan
2) Belanja Jasa Profesi:
Honorarium Narasumber
3) Belanja Perjalanan dinas:
a) Transportasi peserta dan
Narasumber
b) Penginapan peserta dan
narasumber
- 24 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
c) Uang harian peserta
6. Indikator Kegiatan
Jumlah lembaga yang
mendapatkan Penguatan AHS
7. Output kegiatan
a. Dibentuknya Tim Implementasi
AHS yang terdiri dari unsur
pemerintah daerah, Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi,
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, FK/FKG dan
Rumah Sakit Pendidikan
b. Penyusunan Program
Implementasi AHS untuk
peningkatan derajat Kesehatan
masyarakat
8. Laporan Kegiatan
Hasil kegiatan penguatan AHS
berupa workshop AHS yang terdiri
dari:
a. Laporan peserta kegiatan yang
terdiri dari:
1) Nama peserta
2) Asal institusi
3) Jabatan peserta
b. Laporan Ringkas pelaksanaan
kegiatan
Laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN
6807.FBA.002 Penguatan Digitalisasi Pembinaan Teknis Pelayanan
Layanan Kesehatan Telemedicine pada tingkat Provinsi
Rujukan sebagai upaya percepatan
(Telemedicine) implementasi pelayanan
b. 6807.FBA.002. Penguatan Digitalisasi 1. Tujuan: Pembinaan teknis dengan
051 Layanan Kesehatan memaparkan peraturan, konsep,
Rujukan implementasi dan pengembangan
(Telemedicine) pelayanan Telemedicine di
Fasyankes dalam upaya
mendukung program nasional
khususnya Penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI)/Angka
Kematian Bayi (AKB)
2. Persyaratan umum: Peserta adalah
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota, Rumah Sakit
Pemerintah Daerah, dan
Puskesmas.
Persyaratan khusus: diutamakan
Puskesmas yang sudah memiliki
dokter umum, aliran listrik 24 jam
dan koneksi internet yang kuat
serta stabil)
3. Kegiatan terdiri atas:
a. Pertemuan
1) Rapat Persiapan secara
daring
2) Pertemuan Pembinaan
Teknis secara hibrid
b. Peserta Kegiatan:
1) Rapat Persiapan diikuti oleh
Dinas Kesehatan Daerah
- 25 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Rumah
Sakit Pemerintah Daerah,
dan Puskesmas
2) Pertemuan Pembinaan
Teknis secara hibrid diikuti
oleh Dinas Kesehatan
Daeraj Provinsi, Dinas
Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, Rumah
Sakit Pemerintah Daerah,
dan Puskesmas
c. Narasumber
Narasumber kegiatan
Pertemuan berasal dari:
1) Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi (Bagian Pelayanan
Kesehatan dan Kesehatan
Masyarakat)
2) Dinas Kominfo Provinsi
3) Organisasi profesi
4) Ahli IT/Pakar IT
5) Kementerian Kesehatan
6) Dan lain-lain sesuai
kebutuhan
d. Metode kegiatan:
1) Presentasi dari:
a) Direktorat Tata Kelola
Pelayanan Kesehatan,
Kemkes
b) Dinas Komunikasi dan
Informatika Daerah
Provinsi
c) Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi
d) Tenaga Ahli
e) Dan lain-lain sesuai
Kebutuhan
2) Diskusi dan Tanya Jawab
4. Penanggung jawab dan Tim
Pelaksana:
a. Penanggung jawab:
Kepala Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi
b. Tim Pelaksana
Tim dari Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi
5. Pola Penggunaan Dana
a. Belanja Perjalanan dinas Paket
Meeting dalam Kota:
1) Paket meeting fullboard dan
atau fullday
2) Uang saku fullboard dan
atau fullday
3) Uang transportasi lokal
b. Belanja jasa profesi
1) Honorarium narasumber
2) Honorarium moderator
c. Belanja Bahan
1) Belanja ATK
2) Belanjar komputer suplai
3) Belanja penggandaan
4) Belanja Backdrop
5) Paket data
- 26 -
Program/KRO/RO/
No Kode Ruang Lingkup
Komponen
6. Indikator Kegiatan
Terlaksananya pertemuan
pembinaan teknis pelayanan
Telemedicine
7. Output kegiatan
SDM Kesehatan Fasyankes
mampu melakukan implementasi
pelayanan Telemedicine
8. Laporan Kegiatan
Hasil kegiatan harus dilaporkan
secara tertulis kepada Direktur
Tata Kelola Pelayanan Kesehatan,
terdiri dari:
a. Laporan kegiatan disertai data
peserta lengkap (gelar, asal
instansi), Foto Dokumentasi
kegiatan, RTL pelatihan.
b. Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan sesuai dengan
ketentuan pertanggungjawaban
APBN.
- 27 -
BAB IV
ALOKASI ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
MURTI UTAMI