i
penyelenggaraan Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta
untuk memperlancar pelaksanaan pembinaan teknis
penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Distribusi
Pangan, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan
Ketahanan Pangan tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi
Distribusi Pangan Tahun 2021;
ii
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4816);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5423) sebagaimana telah diubah dengan
iii
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6267);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015
tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5680);
12. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
13. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
14. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
15. Keputusan Presiden Nomor 65/TPA Tahun 2017
tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pertanian;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 660);
iv
17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/-
OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36 Tahun 2020
tentang Pengelolaan Dana Dekonsetrasi dan Dana
Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Pertanian
Tahun Anggaran 2021;
MEMUTUSKAN:
v
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Desember 2020
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN,
ttd
AGUNG HENDRIADI
vi
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................... 3
1.3 Sasaran ................................................................................... 4
1.4 Indikator Keberhasilan............................................................. 4
I.5 Pengertian ................................................................................5
III. PELAKSANAAN.......................................................................... 18
3.1 Lembaga Pelaksana Kegiatan ................................................. 18
3.2 Alur Distribusi Pangan........................................................... 20
3.3 Target Distribusi/Penyaluran Bahan Pangan ......................... 22
3.4 Penetapan Harga dan Kualitas ............................................... 23
3.5 Distribusi Komoditas Pangan ................................................. 24
3.6 Penetapan Kemasan .............................................................. 24
3.7 Pemanfaatan Dana ............................................................... 25
3.8 Pertanggung Jawaban ............................................................ 32
vii
IV. ORGANISASI DAN TATA KERJA................................................. 34
4.1 Tingkat Pusat ........................................................................ 34
4.2 Tingkat Provinsi ..................................................................... 34
4.3 Tingkat Kabupaten/Kota ...................................................... .35
4.4 Tingkat PMT/TTIC ............................................................... .36
4.5 Tingkat TMT/TTI................................................................... .37
4.6 Tingkat Produsen/Pemasok Bahan Pangan ........................... .38
4.7 Usaha Jasa Transportasi ...................................................... .38
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Petani/Peternak/Gapoktan/Poktan/Distributor/Supplier .. 46
Penyangga......................................................................... 60
Pangan ............................................................................... 61
xi
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN
NOMOR : 96/KPTS/RC.110/J/12/2020
TENTANG PETUNJUK TEKNIS FASILITASI
DISTRIBUSI PANGAN TAHUN 2021
I. PENDAHULUAN
pasokan pangan di suatu wilayah; (3) waktu panen bervariasi; dan (4)
1
konsumen, dimana dakam ekskalasi lebih luas akan mempengaruhi
2
Menjawab tantangan tersebut, pada Tahun 2021, akan dilakukan
putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam, daging
pangan lainnya.
1.2 Tujuan
yang menguntungkan.
3
1.3 Sasaran
1.4.1 Input
1.4.2. Output
pusat.
1.4.3 Outcome
konsumen.
4
3. Terjadinya efisiensi rantai distribusi pangan dari wilayah
konsumen.
1.5 Pengertian
dimaksud dengan:
produsen (petani/peternak/gapoktan/poktan/distributor/pelaku
lainnya.
5
yang digunakan dalam rangka pengamanan, penanganan dan
proses pengemasan.
minuman.
Pangan).
6
9. Petani adalah warga negara Indonesia, baik perseorangan
bidang Pangan.
PMT/TTIC/TMT/TTI.
13. Pasar Mitra Tani (PMT)/Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) adalah
7
perorangan maupun lembaga yang ditetapkan Badan Ketahanan
produsen.
8
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
9
II. KERANGKA PIKIR
10
Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat agar pangan selalu
11
Pangan Murah (GPM) di beberapa lokasi atas permintaan masyarakat
12
melalui intervensi pemberian bantuan biaya transportasi. Komponen
keriting, cabai rawit merah, bawang merah, dan telur ayam ras. Namun
sapi, daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, dan pangan lainnya.
13
penguatan modal, bantuan peralatan atau bantuan operasional. Selain
kabupaten/kota.
14
beras TTI (medium) di zona I meliputi wilayah Jawa, Lampung,
10.250/kg). Apabila HAP diatas harga pasar maka penentuan harga jual
ada. Beras Segar TTI sudah menjadi icon dan trademark kegiatan
15
Gambar 2. Mekanisme Penyaluran Bahan Pangan pada Kegiatan
16
secara online dapat dilakukan antara lain melalui bantuan biaya
distribusi, promosi, atau bazar online yang dapat dibiayai dari dana
17
III. PELAKSANAAN
tahun;
wilayah Jabodetabek.
Provinsi;
tahun;
18
poktan/distributor pangan atau pelaku usaha pangan lainnya
kabupaten/kota di wilayahnya.
wilayahnya.
19
3.1.5 Distributor atau Pelaku Usaha Pangan Lainnya
20
PMT/TTIC Provinsi dapat langsung menyalurkan komoditas pangan ke
Gambar 4.
21
Gambar 5. Penyaluran Pangan dari PMT/TTIC Pusat
pada komoditas beras, bawang merah, cabai merah keriting, cabai rawit
22
Tabel 1. Target Volume Pendistribusian/Penyaluran dan Anggaran
Kegiatan Fasilitas Distribusi Pangan Tahun 2021
Keterangan:
1. Total volume penyaluran bahan pangan diprioritaskan untuk komoditas beras,
cabai, bawang merah, dan telur ayam ras berdasarkan LUPM yang dibina
2. Satuan biaya transportasi dan kemasan merupakan rata-rata untuk komoditas
pangan yang didistribusikan (prioritas beras, cabai, bawang merah, dan telur
ayam ras), serta rata-rata untuk wilayah di provinsi setempat
23
3.4 Penetapan Harga dan Kualitas
merah, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, gula, dan minyak
di Tingkat Konsumen.
Untuk komoditas cabai rawit merah dan cabai merah keriting serta
komoditas pangan lainnya dapat mengacu pada harga pasar atau harga
transportasi/ekpedisi.
24
3.6 Penetapan Kemasan
25
termasuk komponen bongkar dan muat, sedangkan kemasan
Komponen Biaya
Distribusi Pangan Total
No Provinsi (Rp/kg)*) (Rp/kg)
Transportasi Kemasan
1 ACEH 650 350 1000
2 SUMUT 650 350 1000
3 SUMBAR 650 350 1000
4 RIAU 650 350 1000
5 JAMBI 650 350 1000
6 SUMSEL 650 350 1000
7 BENGKULU 650 350 1000
8 LAMPUNG 650 350 1000
9 JABAR 650 350 1000
10 JATENG 650 350 1000
11 DI YOGYAKARTA 650 350 1000
12 JATIM 650 350 1000
13 KALBAR 1150 350 1500
14 KALTENG 1150 350 1500
15 KALSEL 1150 350 1500
16 KALTIM 1150 350 1500
17 SULUT 850 350 1200
18 SULTENG 900 350 1250
19 SULSEL 650 350 1000
20 SULTRA 850 350 1200
21 BALI 650 350 1000
22 NTB 900 350 1250
23 NTT 900 350 1250
24 MALUKU 1650 350 2000
25 PAPUA 1650 350 2000
26 MALUT 1650 350 2000
27 BANTEN 650 350 1000
28 BABEL 1650 350 2000
26
Komponen Biaya
Distribusi Pangan Total
No Provinsi (Rp/kg)*) (Rp/kg)
Transportasi Kemasan
29 GORONTALO 900 350 1250
30 KEPRI 1650 350 2000
31 PAPUA BARAT 1650 350 2000
32 SULBAR 900 350 1250
33 KALTARA 1650 350 2000
34 DKI JAKARTA - - 1000
*) Komponen biaya distribusi pangan merupakan estimasi rata-rata
biaya transportasi dan kemasan untuk komoditas beras, cabai,
bawang merah, telur, dan/atau pangan lainnya dari produsen ke
PMT/TTIC/TMT/TTI/Konsumen
APBN Pusat
pangan/petani/komunitas pangan/masyarakat/peternak ke
27
produsen ke konsumen sesuai kesepakatan baik itu lokasi,
28
TTIC/TTI/Pedagang/Konsumen
sebagai berikut :
a. Usulan Kegiatan
29
dengan bersurat resmi menyebutkan lokasi dengan alamat lengkap
b. Verifikasi Usulan
c. Persetujuan Usulan
d. Penunjukan Penanggungjawab
30
e. Pengiriman Bahan Pangan
ditentukan.
f. Distribusi ke Konsumen
31
g. Pelaporan
32
3.7.4 Peluang Pemanfaatan Dana KUR
3.8 Pertanggungjawaban
surat jalan, kwitansi ekspedisi, foto copy SIM, STNK, dan NPWP.
10.000,-. Apabila biaya distribusi kurang dari Rp5 juta, kuitansi tidak
perlu disertai materai. Apabila biaya distribusi lebih atau sama dengan
33
IV. ORGANISASI DAN TATA KERJA
tingkat provinsi;
34
2. Dinas/Instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat Provinsi
35
a. Membentuk Tim Teknis Kabupaten/Kota;
stakeholder lainnya;
(petani/peternak/gapoktan/poktan/distributor/pelaku usaha
36
PMT/TTIC Provinsi melaporkan ke Pusat;
aplikasi SITANI;
maupun online;
ketentuan;
Provinsi/Kabupaten/Kota.
37
menghasilkan produk yang berkualitas sebelum dipasok ke
dan/atau TMT/TTI;
pelaksanaan pengiriman.
38
V. MONITORING DAN EVALUASI
39
usaha pangan lainnya) maupun dari para pihak pemangku
40
melalui PMT/TTIC dan TMT/TTI yang perlu mendapatkan perhatian,
yaitu:
Kabupaten/Kota;
petani/peternak/gapoktan/poktan/distributor/pelaku usaha
PMT/TTIC/pengelola TMT/TTI;
41
Tabel 3. Analisis Risiko Kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan melalui
Identifikasi Risiko
No Dampak
Uraian Risiko Penyebab Risiko
2 Hasil Hasil identifikasi dan verifikasi Sasaran dan tujuan kegiatan yang
identifikasi petani/peternak/gapoktan/poktan/ diharapkan tidak tercapai karena
dan verifikasi distributor/supplier lainnya tidak syarat kecukupan keberhasilan
Gapoktan/ sesuai kriteria dikarenakan petugas petani/peternak/gapoktan/poktan/
Poktan/ identifikasi tidak cermat dalam distributor/supplier lainnya sebagai
peternak/ mengacu Juknis. penyalur bahan pangan tidak dapat
supplier tidak terpenuhi.
sesuai dengan
kriteria.
5 Pembinaan, Pelaksana monev kurang kompeten Sasaran dan tujuan kegiatan yang
evaluasi dan diharapkan tidak tercapai karena
monitoring kurangnya kapasitas pelaksana
belum dalam melaksanakan kegiatan.
dilaksanakan
sesuai Juknis
42
VI. PELAPORAN
berjenjang minimal sebulan sekali. Secara garis besar materi laporan dalam
target awal tersebut terbagi menjadi 2, yaitu rencana target awal dari
setiap Dinas Pangan Provinsi pelaksana dan rencana target awal Dinas
Pusat. Apabila terjadi perubahan dalam rencana target awal baik dari
43
c. Laporan Dinas Pangan Provinsi pelaksana ke Badan Ketahanan Pangan
(Lampiran 9).
44
VII. PENUTUP
Petunjuk Teknis ini disusun untuk menjadi acuan bagi aparat baik di
ditentukan oleh kerjasama yang terjalin serta komitmen dari seluruh pihak
pelaksanaan kegiatan.
ttd
45
Lampiran 1
TANPA KERTAS KOP
Pada hari ini ........tanggal .......... bulan......... tahun dua ribu dua puluh
satu (…-…-…), bertempat di.................. yang bertanda tangan di bawah
ini:
2. ....(NAMA) : Ketua
Gapoktan/Poktan/Peternak/Supplier……………………
….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Gapoktan/Poktan/Peternak/Supplier
……………………….., yang berkedudukan di
Jalan........, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
46
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK. PARA
PIHAK terlebih dahulu menerangkan:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Catatan: Maksud adalah arah yang luas yang ingin di capai dengan
dibuatnya perjanjian kerjasama.
Sedangkan tujuan menjelaskan secara rinci, konkrit dan riil perihal kondisi
yang diharapkan sebagai hasil dari Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 2
47
RUANG LINGKUP
Pasal 3
SUMBER DAN JUMLAH DANA
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
48
b. Pernyataan kesanggupan petani/peternak/gapoktan/poktan/
distributor/supplier lainnya menyalurkan bahan pangan ke
PMT/TTIC dan/atau TMT/TTI;
c. Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU
setelah akhir tahun anggaran.
Catatan: Hak dan kewajiban menguraikan secara rinci hak dan kewajiban
dari para pihak yang akan diatur dalam perjanjian. Hak dan kewajiban
memberikan hak untuk menuntut prestasi dari mitra sekaligus dituntut
oleh pihak mitra untuk melakukan prestasi.
Pasal 5
MEKANISME PEMBAYARAN
Pasal 6
PENGGUNAAN DANA KEGIATAN FASILITASI PMT/TTIC DAN TMT/TTI
(1) PIHAK KEDUA: menggunakan dana sesuai dengan usulan dan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam perjanjian kerjasama.
(2) Apabila dana dekonsentrasi kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan yang
telah diterima PIHAK KESATU tidak digunakan, maka PIHAK PERTAMA
melakukan rekonsiliasi dengan KPPN terkait.
(3) Membuat laporan pertanggungjawaban akhir tahun setelah pekerjaan
selasai atau pada akhir tahun anggaran.
49
Pasal 7
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 8
SANKSI
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
50
(2) Untuk dapat dinyatakan sebagai Keadaan Kahar, Pihak yang
mengalami keadaan tersebut wajib memberitahukan kepada pihak yang
tidak mengalaminya memberitahukan secara tertulis selambat-
lambatnya 4 (empat) hari setelah kejadian berlangsung.
(3) Dalam hal pelaksanaan perjanjian ini terhenti karena terjadinya
Keadaan Kahar, maka pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini
selanjutnya berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
Pasal 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1) Hal penting yang merupakan prinsip dalam Perjanjian Kerjasama ini
adalah bahwa Perjanjian Kerjasama ini harus dapat memberikan
manfaat yang sebaik-baiknya bagi PARA PIHAK dan pihak terkait
lainnya.
(2) Perjanjian kerjasama ini merupakan pedoman bagi PARA PIHAK dalam
melaksanakan kerjasama.
(3) PARA PIHAK melaksanakan kerjasama secara kelembagaan dan
saling menghormati ketentuan dari masing-masing pihak.
(4) Dalam rangka Perjanjian Kerjasama ini, PARA PIHAK menyatakan
tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
administrasi pemerintahan dan keuangan Negara.
(5) Perjanjian Kerjasama ini tetap mengikat PARA PIHAK walaupun
diantara salah satu PIHAK atau PARA PIHAK terjadi perubahan
atau penggantian status, kelembagaan dan pimpinan. Para pengganti
haknya adalah PIHAK yang sah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan karenanya berwenang meneruskan Perjanjian Kerjasama
ini.
Pasal 11
JANGKA WAKTU
51
2) Perjanjian Kerjasama ini dapat diakhiri sebelum berakhirnya jangka
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK.
3) Dalam hal perjanjian ini berakhir dan tidak diperpanjang lagi, maka
hak dan kewajiban yang belum terselesaikan oleh PARA PIHAK harus
diselesaikan terlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini.
Materai Rp.6000
…………………. ……………………..
Mengetahui,
52
SURAT JALAN Lampiran 2
No Uraian Jumlah
(……………………….) (……………………….)
53
KWITANSI Lampiran 3
No Uraian Jumlah
TOTAL Rp 5.000.000
(……………………….) (……………………….)
54
Pelaporan Lampiran 4
PMT/TTIC Total
Bulan
No Kabupaten Pemasok Komoditas /TMT/TTI
Tujuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
Gapoktan
1 Lebak Beras TMT/TTI A 100 75 40 40 40 40 40 40 40 40 40 20 555
Sekar tani
Gapoktan PMT/TTIC
2 Pandeglang Cabai 20 25 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 345
Maju Jaya Provinsi
Gapoktan Bawang PMT/TTIC
3 Pandeglang 10 15 20 10 20 10 20 15 10 10 10 10 160
Mundur Merah Kota
Jaya
Peternak
4 Serang Telur TMT/TTI D 20 10 10 20 10 20 10 15 20 20 20 20 195
Ternak Kita
Total 1255*)
*) Jumlah Total Pasokan ditentukan sesuai target dan anggaran yang didapatkan oleh Provinsi
55
Lampiran 5
II. Rencana Target Pasokan Pangan Ke PMT/TTIC Pusat
PMT/TTIC/T Bulan
Komodit Total
No Provinsi Kabupaten Pemasok MT/TTI
as Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Tujuan
Gapoktan
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 300
1 Banten Pandeglang Sekar tani Beras TMT/TTI A
Jawa Gapoktan PMT/TTIC
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 25
2 Tengah Rembang Maju Jaya Cabai Provinsi
Gapoktan Bawang PMT/TTIC
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
Brebes Mundur Jaya Merah Kota
Gapoktan PMT/TTIC
42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 40 40 500
Wonosobo Sinar Tani Beras Kabupaten
Peternak
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 50
Purwodadi Ternak Kita Telur TMT/TTI D
Bandung Gapoktan
50 50 40 80 50 50 60 90 50 80 50 90 740
3 Jawa Barat Barat Abadi Jaya Beras TMT/TTI B
Gapoktan PMT/TTIC
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 10 10 90
Garut Minasa Cabai Provinsi
Gapoktan Bawang PMT/TTIC
8 8 8 8 8 10 8 8 8 8 8 10 100
Cirebon Unggul Jaya Merah Kota
Peternak loh PMT/TTIC
3 3 3 3 3 5 3 5 3 3 3 3 40
4 Jawa Timur Blitar jinawi Telur Provinsi
Gapoktan PMT/TTIC
2 2 2 4 2 2 3 5 2 2 2 2 30
Probolinggo Cahaya Cabai Provinsi
Gapoktan Bawang TMT/TTIC
2 2 2 4 2 2 3 5 2 2 2 2 30
Nganjuk Makmur Merah Provinsi
Gapoktan PMT/TTIC
16 18 16 16 16 18 16 16 16 16 16 20 200
Mojokerto Rumangkir Beras Kabupaten
Sumatera Gapoktan
8 8 8 8 8 10 8 8 8 8 8 10 100
5 Selatan OKUT Amanah Beras TMT/TTI E
Lampung Gapoktan PMT/TTIC
20 20 20 20 20 20 20 20 25 20 25 20 250
6 Lampung Selatan Subur Tani Beras Kota
Lampung Gapoktan
2 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 2 35
Timur Sari Asih Telur TMT/TTI E
Total 2550*)
*) Jumlah Total Pasokan ditentukan sesuai target dan anggaran yang didapatkan oleh Provinsi Penyangga PMT/TTIC
Pusat
56
Lampiran 6
57
Lampiran 7
58
Lampiran 8
Provinsi : ………………
Volume (ton)
No Tanggal Kabupaten Pemasok Komoditas TTIC/TTI Tujuan Keterangan
Target Realisasi
1 01/01/2020 Lebak Gapoktan Sekar tani Beras PMT/TTIC Provinsi 100 100
gagal
Gaapoktan Asri Beras PMT/TTIC Kabupaten 50 40 panen
Gapoktan Cahaya Beras TMT/TTI Lokal 20 20
Gapoktan Maju Tani Telur PMT/TTIC Kota 50 50
2 05/01/2020 Pandeglang Gapoktan Maju Jaya Bawang Merah 30 30
Gapoktan Mundur
Jaya Cabai 40 40
3 10/01/2020 Serang Peternak Ternak Kita Telur PMT/TTIC Provinsi 500 500
59
Lampiran 9
Bulan : ……………………….
Volume (ton)
No Tanggal Kabupaten Pemasok Komoditas TTIC/TTI Tujuan Keterangan
Target Realisasi
Gapoktan Sekar PMT/TTIC
1 01/01/2020 Lebak tani Beras Provinsi 100 100
PMT/TTIC
Beras Kabupaten 50 40 gagal panen
Beras TMT/TTI Lokal 20 20
Gapoktan Maju
Tani Telur PMT/TTIC Kota 50 50
Gapoktan Maju Bawang PMT/TTIC
2 02/01/2020 Pandeglang Jaya Merah Kabupaten 30 30
Gapoktan Mundur
3 05/01/2020 Serang Jaya Cabai TMT/TTI Lokal 40 40
Peternak Ternak PMT/TTIC
4 08/01/2020 Serang Kita Telur Provinsi 500 500
60
Lampiran 10
Bukti
Penggunaa
Penggunaan
n dana Keterangan(penjual
PMT/TTIC Dana Kwitansi
Kabupa Kecama Fasilitasi an
No Pemasok Provinsi Desa Alamat /TMT/TTI (DO/Surat
ten tan Distribusi konvensional/GPM
Tujuan Jalan)
Pangan )
Tangga Tangga
(Rp)
No l No l
PMT/TTIC/
Gapoktan Pandegl 1/../ 01/02/ 01 01/02/
1 Banten …... ….. …... TMT/TTI Rp. 10.000 Konvensional TTIC
Mulya Jaya ang 2020 2020 …. 2020
Provinsi
61