REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
NOMOR 54 /KMK.01/2023
TENTANG
- 2 -
MEMUTUSKAN:
- 3 -
- 4 -
- 5 -
- 6 -
-7 -
- 8 -
-9 -
- 10 -
- 11 -
- 12 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2023
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Umum SRI MULYANI INDRAWATI
u.b.
Kepala Bagian enan
I
MAS SOEHARTO
NIP 19690922 199
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 /KMK.01/2023
TENTANG
TATA CARA PEMBENTUKAN JABATAN PELAKSANA DAN
MEKANISME PENETAPAN PEJABAT PELAKSANA KE
DALAM JABATAN DAN PERINGKAT BAGI JABATAN
PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2 -
4. Pengadministrasi Perkantoran
Pengadministrasi Perkantoran merupakan Jabatan Pelaksana yang
melakukan kegiatan dukungan administrasi perkantoran,
pemerintahan, dan pelayanan publik (customer service). Rincian
Pengadministrasi Perkantoran sebagai berikut.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
5. Account Representative
Account Representative merupakan Jabatan Pelaksana yang
melaksanakan pemberian bimbingan, konsultasi, analisis dan
pengawasan terhadap wajib pajak yang bertujuan untuk menggali
potensi penerimaan negara di bidang perpajakan. Rincian Account
Representative sebagai berikut.
No. Nomenklatur jabatan Peringkat Syarat Syarat
Jabatan oendidikan Gol./Ruang
1. Account 11 S-1/D-4 III/b
Reuresentative Tk. I
2. Account 10 D-3 III/a
Representative Tk. II
3. Account 9 D-3 II/d
Reuresentative Tk. III
4. Account 8 D-3 II/c
Reuresentative Tk. IV
5. Account 7 D-3 II/c
Reuresentative Tk. V
6. Penelaa:h Keberatan
Penelaah Keberatan merupakan Jabatan Pelaksana yang
melaksanakan penelaahan terhadap permohonan keberatan,
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan
pengurangan a tau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar yang
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
7. Juru Sita
Juru Sita merupakan Jabatan Pelaksana yang melaksanakan
Tindakan penagihan yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus,
pemberitahuan surat paksa, penyitaan berdasarkan surat perintah
melakukan penyitaan, dan penyanderaan berdasarkan surat perintah
penyanderaan terhadap hasil sitaan pajak, bea dan cukai, dan/ atau
kekayaan negara. Rincian Juru Sita sebagai berikut.
8. Penilai Aset
Penilai Aset merupakan Jabatan Pelaksana yang melakukan penilaian
aset, menyiapkan bahan perencanaan penilaian, dan menyusun
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
- 6 -
-7-
- 8 -
I
MAS SOEHARTO
NIP 19690922 199
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 /KMK.01/2023
TENTANG
TATA CARA PEMBENTUKAN JABATAN PELAKSANA DAN
MEKANISME PENETAPAN PEJABAT PELAKSANA KE
DALAM JABATAN DAN PERINGKAT BAGI JABATAN
PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
MENT.ERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 201 7 ten tang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020, Jabatan Pelaksana
merupakan salah satu Jabatan Administrasi pada jenjang terendah.
Jabatan Pelaksana merupakan jabatan yang bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan pelayanan publik secara administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
B. DEFINISI
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah
Warga Negara Indonesia yang melamar, lulus seleksi, dan diangkat
untuk dipersiapkan menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
-3 -
-4 -
- 5 -
-6 -
-7-
-8-
- 9 -
- 10 -
- 11 -
- 12 -
- 13 -
- 14 -
- 15 -
- 16 -
- 17 -
- 18 -
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 22 -
- 23 -
- 24 -
- 25 -
- 26 -
- 27 -
- 28 -
- 29 -
2. Pelaksana Khusus
a. Siclang Penilaian
Penetapan jabatan clan peringkat bagi Pelaksana Khusus
berclasarkan Siclang Penilaian clilaksanakan melalui tahapan
berikut:
1) Evaluasi Pelaksana Khusus
Evaluasi clilakukan clengan ketentuan sebagai berikut:
a) Persyaratan Pelaksana Khusus yang clilakukan evaluasi:
(1.) telah cliangkat menjacli PNS lebih clari 6 (enam) bulan
clalam tahun berjalan;
(2.) telah melaksanakan tugas sebagai Pelaksana lebih clari
6 (enam) bulan clalam tahun berjalan; clan
(3.) pacla saat siclang penilaian, Pelaksana yang
bersangkutan berstatus sebagai Pelaksana Khusus.
(4.) Ketentuan (1) s.cl. (3) berlaku juga bagi Pelaksana
Khustis yang seclang menjalani hukuman clisiplin.
b) Pelaksanaan Evaluasi
(1.) Evaluasi sebagaimana clilakukan oleh Atasan Langsung
Pelaksana Khusus yang bersangkutan paling lambat
tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
(2.) Dalam hal Atasan Langsung berhalangan tetap atau
sementara, maka Evaluasi clilakukan oleh Pelaksana
Tugas atau Pelaksana Harian clari Atasan Langsung
Pelaksana Khusus yang bersangkutan, clengan jabatan
yang setingkat clengan atau lebih tinggi clari Atasan
Langsung.
(3.) Dalam hal Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian
ticlak memenuhi ketentuan sebagaimana climaksucl
pacla ayat (2), maka Evaluasi clilakukan oleh pejabat
lain yang clitugaskan oleh atasan clari Atasan Langsung,
clengan ketentuan:
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 30 -
- 31 -
- 32 -
- 33 -
- 34 -
b. Penetapan Pertama
1) Kriteria
Penetapan pertama jabatan dan peringkat bagi Pelaksana
Khusus berlaku bagi:
a) CPNS yang berdasarkan hasil rekrutmen ditetapkan dalam
Jabatan Pelaksana Khusus;
b) PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih status
menjadi PNS Kementerian Keuangan dan ditetapkan sebagai
Pelaksana Khusus;
c) PNS dari luar Kementerian Keuangan yang ditugaskan di
Kementerian Keuangan dan ditetapkan sebagai Pelaksana
Khusus;
d) Pelaksana Umum, Pelaksana Tertentu, Pelaksana Togas
Belajar atau Pelaksana pada unit organisasi non eselon di
lingkungan Kementerian Keuangan yang tidak memiliki
jabatan dan peringkat yang ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Keuangan mengenai jabatan dan peringkat bagi
Pelaksana di lingkungan Kementerian Keuangan yang
dimutasi sebagai Pelaksana Khusus untuk pertama kali;
e) Pelaksana Umum atau Pelaksana Tertentu yang tidak aktif
bertugas di Kementerian Keuangan karena:
(1.) cuti di luar tanggungan negara;
(2.) ditugaskan di luar Kementerian Keuangan; atau
(3.) diberhentikan sementara dari jabatan PNS,
dan pada saat kembali aktif bertugas di Kementerian
Keuangan ditetapkan sebagai Pelaksana Khusus untuk
pertama kali;
f) Pejabat fungsional yang diberhentikan dari jabatan
fungsionalnya dan ditetapkan sebagai Pelaksana Khusus;
g) Pejabat struktural/pimpinan pada unit organisasi non eselon
yang dibebastugaskan/ diberhentikan dari jabatan
strukturalnya/pimpinan pada unit organisasi non eselon dan
ditetapkan sebagai Pelaksana Khusus; dan
h) Pelaksana Tugas Belajar yang kembali aktif dan ditetapkan
sebagai Pelaksana Khusus untuk pertama kali.
2) Persyaratan
Penetapan pertama bagi Pelaksana Khusus harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a) memenuhi syarat pendidikan; dan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 35 -
c. Penetapan Kembali
1) Kriteria dan Pemberian Peringkat Jabatan
Penetapan kembali jabatan dan peringkat bagi Pelaksana
Khusus berlaku ketentuan sebagai berikut:
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 36 -
- 37 -
- 38 -
- 39 -
- 40 -
- 41 -
- 42 -
- 43 -
c. Penetapan Kembali
Penetapan kembali Pelaksana Togas Belajar setelah menduduki
jabatan pelaksana lain dan/atau Unit Kerja Terkecil lain berlaku
ketentuan sebagai berikut:
1) Pelaksana Togas Belajar yang telah kembali aktif dan ditetapkan
sebagai Pelaksana Umum, kemudian ditetapkan kembali
sebagai Pelaksana Togas Belajar berlaku ketentuan mutatis
mutandis dengan ketentuan penetapan pertama Pelaksana
Togas Belajar yang sebelumnya Pelaksana Umum.
2) Pelaksana Togas Belajar yang telah kembali aktif dan ditetapkan
Sebagai Pelaksana Khusus atau Pelaksana Tertentu kemudian
ditetapkan kembali sebagai Pelaksana Togas Belajar berlaku
ketentuan mutatis mutandis dengan ketentuan penetapan
pertama Pelaksana Togas Belajar yang sebelumnya Pelaksana
Khusus atau Pelaksana Tertentu.
3) Pelaksana Togas Belajar yang dimutasi ke Unit Kerja Terkecil
lain, berlaku ketentuan mutatis mutandis dengan ketentuan
penetapan pertama Pelaksana Togas Belajar yang sebelumnya
Pelaksana Umum.
- 44 -
TAHUN20XX
PANGKAT/ PREDIKAT
NAMA/NIP YANG PERINGKAT
NO. GOLONGAN RUANG/ PENDIDIKAN JABATAN/KEDUDUKAN KINERJA
DINILAI LAMA PREDIKAT
TMTGOL. TAHUN 20XX-1 KEMAMPUAN KERJA
KINERJA TAHUN
PELAKSANA
20XX
I.
2.
dst...
.. ........... , ................... 20XX (10)
KETERANGAN:
(7) Predikat Kinerja Tahunan Pegawai yang belum digunakan sebagai bahan
Sidang Penilaian atau Predikat Kinerja Periode Evaluasi kedua yang
bernilai Sangat Baik, Baik, Kurang atau Sangat Kurang sebagai akibat
penetapan tetap pada Periode Evaluasi sebelumnya.
(8) Predikat Kinerja Tahunan Pegawai pada tahun Periode Evaluasi Sidang
Penilaian.
(9) Kemampuan Kerja Pelaksana diisi hanya untuk Pelaksana Umum yang
telah memiliki 2 (dua) Predikat Kinerja Tahunan Pegawai bernilai Sangat
Baik atau Baik sebagai bahan Sidang Penilaian dan diusulkan kenaikan
peringkat jabatan.
- 46 -
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Dimohon Bapak/Ibu memberikan penilaian pada setiap indikator penilaian/pemyataan dengan memberikan tanda silang pada salah satu level
kemampuan kerja yang menggambarkan kemampuan pelaksana dalam melaksanakan tugas, yaitu:
Level 1 : Memahami/mengidentifikasi
Level 2 : Mengimplementasikan
Level 3 : Menganalisis dan mengevaluasi
2. Kemampuan Kerja Pelaksana Umum yang dinilai adalah kemampuan Pelaksana Umum dalam melaksanakan tugas padajabatan satu tingkat lebih
tinggi dari jabatan yang diduduki saat ini.
3. Pada kolom penjelasan penilaian, Bapak/Ibu harus memberikan penjelasan mengenai alasan disertai dengan bukti kerja atas pemilihan level penilaian
pada setiap pemyataan. Bukti kerja dapat berupa dokumen tertulis (seperti nota dinas, hasil kajian, notula) atau keterangan atas kegiatan yang
pemah dilakukan oleh Pelaksana yang bersangkutan. Pelaksana Umum yang dinilai tanpa diberikan penjelasan penilaian serta bukti kerja, dianggap
tidak memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum.
4. Pelaksana dikategorikan memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum apabila setiap pernyataan memiliki level penilaian Kemampuan Kerja
Pelaksana Umum sekurang-kurangnya 2.
5. Conteh pengisian:
.
. .· .
□
Kemampuan menganalisis Mampu
masalah dan menemukan solusi mengidentifikasi dan menemukan solusi dan mengevaluasi permasalahan/kasus terkait .... dan mampu memberikan
terbaik menerjemahkan inti atas permasalahan dampak solusi atas permasalahan tersebut, yaitu ....
permasalahan sesuai bidang permasalahan
sesuai bidang tugasnya terhadap tugas lain
tugasnya yang berkaitan
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 47 -
B. KUESIONER UNTUK PELAKSANA UMUM YANG SAAT INI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 10 YANG DIUSULKAN KENAIKAN
PERINGKAT JABATAN 11 ATAU PELAKSANA UMUM YANG SAAT IN! MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 11 YANG YANG DIUSULKAN
KENAIKAN PERINGKAT JABATAN 12
Nama Pelaksana :
NIP Pelaksana
Peringkat Saat Ini
Jabatan Saat Ini :
Pangkat/ Golongan Saat Ini
Pendidikan Saat ini
Unit Organisasi :
□
□ Mampu menganalisis dan
□
1. Kemampuan memahami Mampu mengidentifikasi Mampu menggunakan
peraturan terkait, proses bisnis peraturan terkait, peraturan terkait, proses mengevaluasi permasalahan
dan SOP sesuai dengan bidang proses bisnis dan SOP bisnis dan SOP sebagai acuan pada peraturan terkait, proses
tugas dan menjadikannya sesuai dengan bidang kerja dalam menyelesaikan bisnis dan SOP yang menjadi
sebagai acuan kerja tugas pekerjaan acuan kerja
□
□ Mampu menganalisis dan
□
2. Kemampuan menganalisis Mampu mengidentifikasi Mampu menemukan solusi
masalah dan menemukan solusi dan menerjemahkan inti atas permasalahan sesuai mengevaluasi dampak
terbaik permasalahan sesuai bidang tugasnya permasalahan terhadap tugas
bidang tugasnya lain yang berkaitan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 48 -
□ □
3. Kemampuan menyusun Mampu mengidentifikasi Mampu menentukan prioritas □ Mampu melakukan .
rencana kerja sesuai bidang tugas-tugas yang harus atas pekerjaan berdasarkan penyesuaian rencana kerja
tugasnya dan memastikan diselesaikan tingkat kepentingan clan berdasarkan hasil analisis dan
rencana kerja terlaksana memastikan rencana kerja evaluasi terhadap kebutuhan
terlaksana organisasi
□ □
4. Mampu memahami Mampu menggunakan
kerja sama dalam rangka pentingnya kerjasama kemampuan kerjasama untuk kemampuan kerjasama untuk
koordinasi dengan atasan, dengan atasan, rekan kepentingan tugas jabatan kepentingan organisasi
rekan kerja, clan stakeholders kerja, dan stakeholders
B Memenuhi Kemampuan Kei:ia Pelaksana Umum (4 dari 4 indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai sekurang-kurangnya 2}
Tidak memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (salah satu atau lebih indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai kurang dari 2)
* berikan tanda silang pada salah satu pilihan
- 49 -
C. KUESIONER UNTUK PELAKSANA UMUM YANG SAAT !NI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 8 YANG DIUSULKAN KENAIKAN PERINGKAT
JABATAN 9 ATAU PELAKSANA UMUM YANG SAAT !NI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 9 YANG YANG DIUSULKAN KENAIKAN PERINGKAT
JABATAN 10
Nama Pelaksana
NIP Pelaksana
Peringkat Saat Ini
Jabatan Saat Ini
Pangkat/ Golongan Saat Ini
Pendidikan Saat ini
Unit Organisasi
□ □
1. Kemampuan memahami peraturan Mampu mengidentifikasi Mampu menggunakan peraturan □ Mampu menganalisis dan
terkait, proses bisnis dan SOP sesuai peraturan terkait, proses terkait, proses bisnis clan SOP mengevaluasi
dengan bidang tugas dan bisnis dan SOP sesuai sebagai acuan kerja dalam permasalahan pada
menjadikannya sebagai acuan kerja dengan bidang tugas menyelesaikan pekerjaan peraturan terkait, proses
bisnis dan SOP yang
menjadi acuan kerja
- 50 -
□ □
3. Kemampuan menyusun rencana kerja Mampu mengidentifikasi Mampu menentukan prioritas □ Mampu melakukan
sesuai bidang tugasnya dan tugas-tugas yang harus atas pekerjaan berdasarkan penyesuaian rencana kerja
memastikan rencana kerja terlaksana diselesaikan tingkat kepentingan dan berdasarkan hasil analisis
memastikan rencana kerja dan evaluasi terhadap
terlaksana kebutuhan organisasi
□ □
4. Mampu memahami Mampu menggunakan
sama dalam rangka koordinasi dengan pentingnya kerjasama kemampuan kerjasama untuk kemampuan kerjasama
atasan, rekan kerja, clan stakeholders dengan atasan, rekan kerja, kepentingan tugas jabatan untuk kepentingan
dan stakeholders organisasi
D Memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (4 dari 4 indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai sekurang-kurangnya 2)
D berikanTidak memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (salah satu atau lebih indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai kurang dari 2)
tanda silang pada salah satu pilihan
*
............................................................... ...............................................................
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 51 -
D. KUESIONER UNTUK PELAKSANA UMUM YANG SAAT INI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 6 YANG DIUSULKAN KENAIKAN PERINGKAT
JABATAN 7 ATAU PELAKSANA UMUM YANG SAAT INI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 7 YANG YANG DIUSULKAN KENAIKAN PERINGKAT
JABATAN 8
Nama Pelaksana
NIP Pelaksana
Peringkat Saal Ini
Jabatan Saat Ini
Pangkat/Golongan Saal Ini
Pendidikan Saat ini
Unit Organisasi
□
□ Mampu menganalisis dan
□
1. Kemampuan memahami peraturan Mampu mengidentifikasi Mampu menggunakan
terkait, proses bisnis dan SOP sesuai peraturan terkait, proses peraturan terkait, proses mengevaluasi permasalahan
dengan bidang tugas dan bisnis dan SOP sesuai bisnis dan SOP sebagai acuan pada peraturan terkait,
menjadikannya sebagai acuan kerja dengan bidang tugas kerja dalam menyelesaikan proses bisnis dan SOP yang
pekerjaan menjadi acuan kerja
□ □
2. Kemampuan menggunakan Mampu mengidentifikasi Mampu menggunakan □ Mampu menganalisis dan
metode/aplikasi/peralatan umum metode / aplikasi/ peralatan metode / aplikasi/ peralatan mengevaluasi
(misal: aplikasi MS Office), komputer, umum yang dibutuhkan umum yang dibutuhkan metode / aplikasi/ peralatan
printer, dll) un tuk menyelesaikan untuk menyelesaikan umum sesuai bidang
pekerjaan pekerjaan tugasnya
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 52 -
□
3. Mampu mengidentifikasi □ Mampu melakukan
□
Kemampuan menyusun rencana kerja Mampu menentukan prioritas
sesuai bidang tugasnya dan tugas-tugas yang harus atas pekerjaan berdasarkan penyesuaian rencana kerja
memastikan rencana kerja terlaksana diselesaikan tingkat kepentingan dan berdasarkan hasil analisis
memastikan rencana kerja dan evaluasi terhadap
terlaksana kebutuhan organisasi
□ □
4. Mampu memahami Mampu menggunakan □ Mampu menggunakan
sama dalam rangka koordinasi dengan pentingnya kerjasama kemampuan kerjasama untuk kemampuan kerjasama
atasan, rekan kerja, dan stakeholders dengan atasan, rekan kerja, kepentingan tugas jabatan untuk kepentingan
dan stakeholders organisasi
D Memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (4 dari 4 indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai sekurang-kurangnya 2)
D Tidak memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (salah satu atau lebih indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai kurang dari 2)
............................................................... ...............................................................
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 53 -
E. KUESIONER UNTUK PELAKSANA UMUM YANG SAAT INI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 4 YANG YANG DIUSULKAN KENAIKAN PERINGKAT
JABATAN 5, ATAU PELAKSANA UMUM YANG SAAT INI MEMILIKI PERINGKAT JABATAN 5 YANG YANG DIUSULKAN KENAIKAN PERINGKAT
JABATAN6
Nama Pelaksana
NIP Pelaksana
Peringkat Saat Ini
Jabatan Saat Ini
Pangkat/ Golongan Saat Ini
Pendidikan Saat ini
Unit Organisasi
□ Mampu melakukan
□ □
2. Kemampuan menyusun rencana kerja Mampu mengidentifikasi Mampu menentukan prioritas
sesuai bidang tugasnya dan tugas-tugas yang harus atas pekerjaan berdasarkan penyesuaian rencana kerja
memastikan rencana kerja terlaksana diselesaikan tingkat kepentingan dan berdasarkan hasil analisis
memastikan rencana kerja dan evaluasi terhadap
terlaksana kebutuhan organisasi
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 54 -
D Memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (3 dari 3 indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaks8.na bernilai sekurang-kurangnya 2)
D Tidak memenuhi Kemampuan Kerja Pelaksana Umum (salah satu atau lebih indikator penilaian Kemampuan Kerja Pelaksana bernilai kurang dari 2)
- 55 -
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.
2.
3. dst...
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana Khusus.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Khusus yang dilengkapi
dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Khusus sesuai data pada unit
kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan, tugas jabatan dan kedudukan jabatan yang
bersangkutan pada SK terakhir sebagai Pelaksana Khusus.
(6) Peringkat jabatan yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus.
(7) diisi Predikat Kinerja Tahunan Pegawai terakhir yang belum digunakan
dalam Sidang Penilaian pada periode sebelumnya atau Predikat Kinerja
Tahunan Pegawai Sangat Baik/ Baik/Kurang/Sangat Kurang sebagai
akibat penetapan tetap pada periode sebelumnya.
(8) Akumulasi Masa Kerja yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus.
(9) Akumulasi Masa Kerja yang bersangkutan sebagai Pelaksana Khusus
digabungkan dengan Masa Kerja pada Periode Evaluasi yang dihitung
dan/atau Masa Kerja yang belum dihitung pada periode sebelumnya).
(10) Predikat Kinerja Tahunan Pegawai pada tahun Periode Evaluasi Sidang
Penilaian.
(11) Tempat dan tanggal penetapan hasil evaluasi.
(12) Nama atasan dari Atasan Langsung dari Pelaksana Khusus.
(13) Nama Atasan Langsung dari Pelaksana Khusus.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 57 -
EVALUASIPELAKSANA
PANGKAT/ PREDIKAT TUGAS BELAJAR
NAMA/NIP YANG JABATAN/ PERINGKAT TAHUN 20xx
NO. GOLONGAN RUANG/ PENDIDIKAN KINERJA
DINILAI KEDUDUKAN LAMA
TMTGOL. TAHUN 20XX-1 PREDIKAT KINERJA
TAHUN 20xx
1.
2.
dst ...
KETERANGAN:
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Togas Belajar sesuai data pada unit
kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(7) Predikat Kinerja yang belum digunakan sebagai bahan Sidang Penilaian
atau Predikat Kinerja periode kedua yang bernilai Sangat Baik, Baik,
Kurang atau Sangat Kurang sebagai akibat penetapan tetap pada Periode
Evaluasi sebelumnya.
KOP
KETERANGAN:
(3) Unit organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (untuk kantor pusat,
kantor wilayah atau UPT setingkat Jabatan Administrator)/ unit Jabatan
Administrator (untuk kantor pelayanan atau UPT setingkat Jabatan
Administrator) tempat dimana Pelaksana yang dinilai bekerja.
(6) Nama disertai tanda tangan pimpinan clan peserta Sidang Penilaian.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 61 -
LAMPIRAN I
TANGGAL
(I) (2) (3) (4) (SJ (6) (7) (8) (9) (!OJ (I I) (12) (13) (14)
Bagian/Subdit A
Subbagiim/ Seksi Al
1.
2.
Bagian/Subdit B
Subbagian/ Seksi Bl
1.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 62 -
KETERANGAN:
- 63 -
B. PELAKSANA UMUM YANG BELUM DIREKOMENDASIKAN NAIK/TURUN/TETAP (BARU MENGUMPULKAN 1 PREDIKAT KINERJA/BELUM
MEMPUNYAI PREDIKAT KINERJA)
PANGKAT/ KETERANGAN
TMT PERINGKAT
NO. NAMA / NIP GOL. RUANG/ PENDIDIKAN JABATAN PERINGKAT PREDIKAT KINERJA
TERAKHIR
TMTGOL PERIODE I
(I) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Bagian/ Subdit A
Subbagian/Seksi Al
I.
2.
•••••••••••••••••••••••••• (12)
••••••••••••••••••••••••• (13)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 64 -
KETERANGAN:
- 65 -
LAMPIRAN II
TANGGAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Bagian/Subdit B
Subbagian/ Seksi Bl
1.
2.
- . ..
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 66 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana Khusus.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Khusus pada saat Sidang
Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang
terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Khusus pada saat Sidang Penilaian
sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan tugas jabatan yang bersangkutan pada SK
terakhir sebagai Pelaksana Khusus pada jabatan yang sama.
(6) Peringkat jabatan yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus.
(7) Akumulasi Masa Kerja yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus.
(8) TMT Peringkat Pelaksana Khusus terakhir ditetapkan naik pada
jabatan Pelaksana Khusus yang sama.
(9) Predikat Kinerja Tahunan Pegawai dengan ketentuan:
a. Predikat Kinerja Tahunan Pegawai 2 (dua) Periode Evaluasi
terakhir.
b. Untuk Pelaksana Khusus yang memberikan dukungan kepada
Menteri/Wakil Menteri diisi Predikat Kinerja Tahunan Pegawai 1
(satu) Periode Evaluasi yang berpredikat Sangat Baik, Baik atau
Butuh Perbaikan atau Predikat Kinerja Tahunan Pegawai 2 (dua)
Periode Evaluasi yang berpredikat Kurang atau Sangat Kurang.
(10) Akumulasi Masa Kerja yang bersangkutan sebagai Pelaksana Khusus
digabungkan dengan Masa Kerja pada Periode Evaluasi yang dihitung
dan/atau Masa Kerja yang belum dihitung pada Periode Evaluasi
sebelumnya.
(11) Rekomendasi hasil Sidang Penilaian (naik/tetap).
(12) Nomenklatur jabatan yang bersangkutan sesuai dengan rekomendasi
Sidang Penilaian.
(13) Peringkat jabatan yang bersangkutan sesuai dengan rekomendasi
Sidang Penilaian.
(14) Keterangan mengenai alasan pemberian rekomendasi kenaikan/tetap
dalam jabatan dan peringkat.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 67 -
KETERANGAN
JABATAN/ AKUMULASI
PANGKAT/ GOL TMT PERINGKAT
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN TUGAS PERINGKAT MASA
/ TMTGOL TERAKHIR AKUMULASI MASA
JABATAN KERJA PREDIKAT KERJA TERAKHIR
KINERJA
(!} (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
I.
2.
.......................... (12)
......................... (13)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 68 -
KETERANGAN:
- 69 -
LAMPIRAN III
TANGGAL
HASIL SID ANG PENILAIAN PELAKSANA TU GAS BELAJAR DI LINGKUN GAN ........ .
(I) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Bagian/Subdit A
Subbagian/ Seksi Al
1.
2.
fy
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 70 -
KETERANGAN:
- 71 -
KETERANGAN
PANGKAT/ GOL/TMT TMT PERINGKAT
NO. NAMA / NIP PENDIDIKAN JABATAN PERINGKAT
GOL TERAKHIR
PREDIKAT KINERJA PERIODE I
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
.......................... (10)
.......................... (11)
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 72 -
KETERANGAN:
TENTANG
PENETAPAN JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA UMUM,
PELAKSANA KHUSUS, DAN/ATAU PELAKSANA TUGAS BELAJAR
BERDASARKAN HASIL SIDANG PENILAIAN
DI LINGKUNGAN ....................... .13!
••••••••••••••••••••••••••••••• (1).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN ............................ (ll TENTANG PENETAPAN
JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA UMUM,
PELAKSANA KHUSUS, DAN/ATAU PELAKSANA TUGAS
BELAJAR BERDASARKAN HASIL SIDANG PENILAIAN DI
LING KUN GAN . ... ... ........... ... (3!
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 74 -
.
Sal man Keputusan . . . . . . . . . . . !1l m1
• • d.1sampa1.kan k epad a:
1. Sekretaris Direktorat/Inspektorat/Badan/Lembaga;
dan/atau
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang menangani
bidang organisasi dan sumber daya manusia.
•••••••••••••••••••••••••• (12)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 75 -
KETERANGAN:
- 76 -
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN ...
1.
2.
Bagian/Subdit B
Subbagian/Seksi Bl
3.
4.
5.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 77 -
KETERANGAN:
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Umum pada saat Sidang
Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang
terakbir.
(4) Pendidikan terakbir Pelaksana Umum pada saat Sidang Penilaian sesuai
data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
- 78 -
B. PELAKSANA UMUM YANG DIREKOMENDASIKAN NAIK KARENA MEMPEROLEH KENAIKAN PANGKAT/GOLONGAN RUANG KARENA LULUS
UPKP /TU GAS BELAJAR
PANGKAT/ TMT
NO. NAMA / NIP GOL. RUANG/ PENDIDIKAN PERINGKAT PREDIKAT KEMAMPUAN
JABATAN PERINGKAT TERAKHIR JABATAN PERINGKAT KINERJA KERJA
TMTGOL
PERIODE I PELAKSANA
UMUM
-·
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 79 -
KETERANGAN:
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Umum pada saat Sidang Penilaian sesuai
data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
- 80 -
C. PELAKSANA UMUM YANG BELUM DIREKOMENDASIKAN NAIK/TURUN/TETAP (BARU MENGUMPULKAN 1 PREDIKAT KINERJA/BELUM
MEMPUNYAI PREDIKAT KINERJA)
PANGKAT/ KETERANGAN
TMT PERINGKAT
NO. NAMA / NIP GOL. RUANG/ PENDIDIKAN JABATAN PERINGKAT
TERAKHIR PREDIKAT PERIODE I
TMT GOL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
2.
•••••••••••••••••••••••••• (IOI
..................•....•• (Ill
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 81 -
KETERANGAN:
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Umum pada saat Sidang
Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang
terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Umum pada saat Sidang Penilaian sesuai
data pada unit kepegawaian di unit kerja yang bersangkutan.
- 82 -
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1-0) (11) (12)
Bagian/Subdit A
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 83 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana Khusus.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Khusus pada saat Sidang
Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang
terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Khusus pada saat Sidang Penilaian
sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus pada jabatan yang sama.
(6) Peringkat jabatan yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus padajabatan yang sama.
(7) Akumulasi Masa Kerja yang bersangkutan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus dengan jabatan yang sama.
(8) TMT Peringkat Pelaksana Khusus terakhir ditetapkan naik padajabatan
Pelaksana Khusus yang sama.
(9) Nomenklatur jabatan Pelaksana Khusus yang diberikan berdasarkan
Sidang Penilaian.
(10) Peringkat Pelaksana Khusus yang diberikan berdasarkan Sidang
Penilaian.
(11) Predikat Kinerja dengan ketentuan:
a. Predikat Kinerja Tahunan Pegawai 2 (dua) Periode Evaluasi terakhir.
b. Untuk Pelaksana Khusus yang memberikan dukungan kepada
Menteri/Wakil Menteri diisi Predikat Kinerja 1 (satu) Periode
Evaluasi yang berpredikat Sangat Baik, Baik atau Butuh Perbaikan
atau Predikat Kinerja Tahunan Pegawai 2 (dua) Periode Evaluasi
yang berpredikat Kurang atau Sangat Kurang.
(12) Akumulasi Masa Kerja yang bersangkutan sebagai Pelaksana Khusus
digabungkan dengan Masa Kerja pada Periode Evaluasi yang dihitung
dan/atau Masa Kerja yang belum dihitung pada Periode Evaluasi
sebelumnya.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDDNESIA
- 84 -
KETERANGAN
JABATAN/ AKUMULASI
PANGKAT/ GOL / TMT PERINGKAT
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN TUGAS PERINGKAT MASA
TMTGOL TERAKHIR AKUMULASI MASA
JABATAN KERJA PREDIKAT KERJA TERAKHIR
KINERJA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bagian/ Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
.......................... (12)
......................... (13)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 85 -
KETERANGAN:
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Khusus pada saat Sidang
Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang
terakhir.
(8) TMT Peringkat Pelaksana Khusus terakhir ditetapkan naik pada jabatan
Pelaksana Khusus yang sama.
- 86 -
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 87 -
KETERANGAN:
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Togas Belajar pada saat
Sidang Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan
ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Togas Belajar pada saat Sidang Penilaian
sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
- 88 -
KETERANGAN
PANGKAT/ GOL/TMT
NO. NAMA / NIP PENDIDIKAN JABATAN PERINGKAT TMT PERINGKAT TERAKHIR
GOL
PREDIKAT KINERJA PERIODE I
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 89 -
KETERANGAN:
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana Togas Belajar pada saat
Sidang Penilaian yang dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan
ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Togas Belajar pada saat Sidang Penilaian
sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
Data
Status
Per Hasil Predikat Pendidikan
Gol. Ruang Hukuman
Januari Evaluasi Kinerja
Disiplin
Tahun
( 1) (2) (3) (4) (5) (6)
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 91 -
TENTANG
.•..•..••••.••..•..•..•..•••••. (1).
MEMUTUSKAN:
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 93 -
. t ap k an d.1 ...... . 19 l
D 1te
•••••••..•••.••...•.•••••• (12)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 94 -
KETERANGAN:
(1) Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yang bersangkutan.
(2) Nomor Keputusan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(3) Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang bersangkutan.
(4) Nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang Mekanisme Penetapan
Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian
Keuangan.
(5) Nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan.
(6) Nomor Keputusan Menteri Keuangan tentang Jabatan dan Peringkat
bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan.
(7) SK Mutasi atau SK pengaktifan kembali pegawai yang bersangkutan.
(8) TMT pelaksana yang bersangkutan aktif bekerja di unit yang baru
(9) Tempat dan tanggal penetapan Surat Keputusan.
(10) Namajabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(11) Namajabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(12) Nama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 95 -
(!) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
2.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDDNESIA
- 96 -
2. PELAKSANA KHUSUS YANG TIDAK AKTIF BEKERJA DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA CUTI DILUAR TANGGUNGAN
NEGARA/DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SMT AKTIF KEMBALI BEKERJA DI KEMENTERIAN KEUANGAN
DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM
BARU
LAMA
(HASIL SIMULASI SIDANG
PENILAIAN)
TMT
PANGKAT/GOL/
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN JABATAN, PERINGKAT KET
TMTGOL JABATAN,
TUGAS AKUMULASI TERAKHIR
TUGAS
JABATAN PERINGKAT MASA PERINGKAT
JABATAN DAN
DAN KERJA
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
( I) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
2.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 97 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana Umum.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada
saat mutasi menjadi Pelaksana Umum yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada saat dimutasi
menjadi Pelaksana Umum sesuai data pada unit kepegawaian di Unit
Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus sebelum dimutasi menjadi Pelaksana Umum/tidak
aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
(6) Peringkatjabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Khusus
sebelum dimutasi menjadi Pelaksana Umum/tidak aktif bekerja di
Kementerian Keuangan.
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Khusus
sebelum dimutasi menjadi Pelaksana Umum/tidak aktif bekerja di
Kementerian Keuangan.
(8) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik pada
jabatan Pelaksana Khusus sebelum dimutasi menjadi Pelaksana
Umum/tidak aktifbekerja di Kementerian Keuangan.
(9) Nomenklatur jabatan dan kedudukan sebagai Pelaksana Umum hasil
simulasi Sidang Penilaian.
(10) Peringkat jabatan sebagai Pelaksana Umum hasil simulasi Sidang
Penilaian.
(11) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Umum/tidak
aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
- TMT yang bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian
Keuangan.
- Predikat Kinerja yang dapat di-cany over berdasarkan hasil
simulasi Sidang Penilaian.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 98 -
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 99 -
4. PELAKSANA TERTENTU YANG TIDAK AKTIF BEKERJA DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA ATAU
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SAAT AKTIF KEMBALI BEKERJA DI KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN
SEBAGAI PELAKSANA UMUM
BARU
LAMA (HASIL SIMULASI SIDANG
TMT
PANGKAT/GOL/ PENILAIAN}
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN PERINGKAT KET
TMT GOL
JABATAN AKUMULASI UKURAN TERAKHIR
JABATAN DAN
DAN PERINGKAT MASA PANJANG PERINGKAT
KEDUDU!(AN
KEDUDUKAN KERJA I(APAL
(!} (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 100 -
KETERANGAN:
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Awak Kapal
Patroli sebelum yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana
Umum/tidak aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
5. PELAKSANA PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG TIDAK MEMILIKI JABATAN DAN
PERINGKAT YANG DIATUR DALAM KETENTUAN MENGENAI JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KEUANGAN YANG DITETAPKAN MENTER! KEUANGAN YANG DIMUTASI MENJADI PELAKSANA UMUM
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 103 -
6. PELAKSANA PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG TIDAK MEMILIKI JABATAN DAN
PERINGKAT YANG DIATUR DALAM KETENTUAN MENGENAI JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KEUANGAN YANG DITETAPKAN MENTER! KEUANGAN YANG TIDAK AKTIF BEKERJA DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA CUTI DILUAR
TANGGUNGAN NEGARA ATAU DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SAAT AKTIF KEMBALI BEKERJA DI
KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 104 -
7. PELAKSANA PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG SEMULA TIDAK MEMILIKI
JABATAN DAN PERINGKAT YANG DITETAPKAN DALAM KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN MENGENAI JABATAN DAN PERINGKAT
BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEMUDIAN DITETAPKAN JABATAN DAN PERINGKAT YANG
DITETAPKAN DALAM KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN MENGENAI JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
1.
2.
.......................... (9)
......................... (10)
MENTER) KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
105
KETERANGAN:
3) PENETAPAN PERTAMA
TENTANG
............................... 11),
MEMUTUSKAN:
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 107 -
.
D 1tetapk an d.1 ...... . !81
pada tanggal ........ (81
.......................... (11)
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 108 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN .......
NOMOR. .....
TENTANG
PENETAPAN PERTAMA JABATAN DAN PERINGKAT BAGI
PELAKSANA DI LINGKUNGAN ...................
A. PELAKSANA UMUM
1) CPNS YANG BERDASARKAN HASIL REKRUTMEN SEBAGAI PELAKSANA UMUM
Baoian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
2.
Subbagian/Seksi A2
3.
4.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 109 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP CPNS.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir CPNS sesuai dengan SK CPNS yang
dilengkapi dengan TMT SK pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir CPNS.
(5) Nomenklatur jabatan CPNS.
(6) Peringkatjabatan CPNS.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 110 -
2) PNS DARI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN YANG BERALIH STATUS MENJADI PNS KEMENTERIAN KEUANGAN DAN DITETAPKAN
SEBAGAI PELAKSANA UMUM
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 111 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(3) Pangkat/golongan ruang terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan
yang beralih status menjadi pegawai Kementerian Keuangan yang
dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(5) Nomenklatur jabatan yang diberikan kepada PNS dari luar Kementerian
Keuangan yang beralih status menjadi pegawai Kementerian Keuangan
(6) Peringkat jabatan PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan sesuai hasil simulasi
sidang penilaian.
(7) Keterangan mengenai instansi tempat pegawai yang bersangkutan
bekerja sebelum ditugaskan di Kementerian Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 112 -
3) PNS DARI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN YANG DITUGASKAN DI KEMENTERIAN KEUANGAN DAN DITETAPKAN SEBAGAI
PELAKSANA UMUM
PENDIDIKAN HASIL SIMULASI SIDANG PENILAIAN
PANGKAT/GOL/
NO. NAMA KETERANGAN
TMTGOL
JABATAN PERINGKAT
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
I.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 113 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama clan NIP PNS dari luar Kementerian Keuangan yang ditugaskan
di Kementerian Keuangan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan
yang ditugaskan di Kementerian Keuangan yang dilengkapi dengan TMT
SK pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan yang
ditugaskan di Kementerian Keuangan.
(5) Nomenklatur jabatan yang diberikan kepada PNS dari luar Kementerian
Keuangan yang ditugaskan di Kementerian Keuangan.
(6) Peringkat jabatan yang diberikan kepada PNS dari luar Kementerian
Keuangan yang ditugaskan di Kementerian Keuangan sesuai hasil
simulasi sidang penilaian.
(7) Keterangan mengenai instansi tempat pegawar yang bersangkutan
bekerja sebelum ditugaskan di Kementerian Keuangan.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 114 -
4) PELAKSANA YANG DITUGASKAN PADA JABATAN SELAIN PELAKSANA UMUM ATAU KEMBALI DARI PENUGASAN TERTENTU DAN
SEBELUM DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM UNTUK PERTAMA KALI, TIDAK AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN
KARENA DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN
a) PELAKSANA KHUSUS YANG SEBELUM DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM UNTUK PERTAMA KALI, TIDAK AKTIF BERTUGAS
DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/GOL/
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN TMT PERINGKAT KET
TMTGOL JABATAN DAN AKUMULASI JABATAN DAN
PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN MASA KERJA KEDUDUKAN
TERAKHIR
Ill 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) 110) I 11 l
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 115 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(10) Peringkat jabatan sebagai Pelaksana Umum pada saat kembali aktif
bekerja di Kementerian Keuangan.
- 116 -
b) PELAKSANA TERTENTU YANG SEBELUM DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM UNTUK PERTAMA KALI, TIDAK AKTIF BERTUGAS DI
KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/
NO. NAMA/NIP GOL/ TMT PENDIDIKAN AKUMULASI UKURAN TMT KET
JABATAN DAN JABATAN DAN
GOL PERINGKAT MASA PANJANG PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
KERJA KAPAL TERAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
2.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 117 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat golongan ruang terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada
saat kembali aktif bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan yang
dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada saat kembali
aktifbekerja di lingkungan Kementerian Keuangan sesuai data pada unit
kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Tertentu sebelum yang bersangkutan ditugaskan di luar
Kementerian Keuangan.
(6) Peringkatjabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(8) Ukuran panjang kapal tempat yang bersangkutan ditugaskan sesuai
dengan SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu sebelum yang
bersangkutan ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(9) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik dalam
jabatan Pelaksana Tertentu sebelum yang bersangkutan ditugaskan di
luar Kementerian Keuangan.
(10) Nomenklatur jabatan dan kedudukan sebagai Pelaksana Umum pada
saat kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
(11) Peringkat jabatan sebagai Pelaksana Umum pada saat kembali aktif
bekerja di Kementerian Keuangan.
(12) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan ditugaskan di luar Kementerian Keuangan
- TMT yang bersangkutan aktif kembali bekerja di lingkungan
Kementerian Keuangan.
- Predikat Kinerja dan Masa Kerja sebagai Pelaksana Tertentu yang
belum diperhitungkan sebelum ditugaskan di luar Kementerian
Keuangan.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 118 -
5) PEJABAT FUNGSIONAL YANG DIBERHENTIKAN DARI JABATAN FUNGSIONAL YANG BERSANGKUTAN DAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM
KETERANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/ GOL / TMT
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN
GOL
JABATAN DAN JABATANDAN
PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 119 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan
ditetapkan menjadi Pelaksana Umum yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan ditetapkan menjadi
menjadi Pelaksana Umum sesuai data pada unit kepegawaian di Unit
Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan terakhir yang bersangkutan
sebagai Pejabat Fungsional.
(6) Peringkat jabatan terakhir yang bersangkutan sebagai Pejabat
Fungsional.
(7) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan pada saat yang
bersangkutan ditetapkan menjadi Pelaksana Umum.
(8) Peringkat yang diberikan pada saat yang bersangkutan ditetapkan
menjadi Pelaksana Umum.
(9) Keterangan mengenai TMT yang bersangkutan diberhentikan dari
jabatan fungsionalnya.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 120 -
6) PEJABAT STRUKTURAL/PIMPINAN PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON YANG DIBEBASTUGASKAN/DIBERHENTIKAN DARI JABATAN
STRUKTURAL/PIMPINAN PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON YANG BERSANGKUTAN DAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM
KETERANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/ GOL /
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN
TMTGOL JABATAN DAN JABATAN DAN
PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
1.
2.
.......................... (12)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 121 -
KETERANGAN:
B. PELAKSANA KHUSUS
1) CPNS YANG BERDASARKAN HASIL REKRUTMEN SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 123 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama clan NIP PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih status
menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(3) Pangkat /golongan ruang terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan
yang beralih status menjadi pegawai Kementerian Keuangan yang
dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(5) Nomenklatur jabatan CPNS.
(6) Peringkat jabatan PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 124 -
2) PNS DARI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN YANG BERALIH STATUS MENJADI PNS KEMENTERIAN KEUANGAN DAN
DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
NO. NAMA PANGKAT/GOL/ TMT GOL PENDIDIKAN JABATAN/ PERINGKAT AKUMULASI KETERANGAN
TUGAS MASAKERJA
JABATAN
(1) [2) [3) [4) [5) [6) [7) [8)
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 125 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih status
menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(3) Pangkat / golongan ruang terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan
yang beralih status menjadi pegawai Kementerian Keuangan yang
dilengkapi dengan TMT SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan kepada PNS dari
luar Kementerian Keuangan yang beralih status menjadi pegawai
Kementerian Keuangan.
(6) Peringkat jabatan PNS dari luar Kementerian Keuangan yang beralih
status menjadi pegawai Kementerian Keuangan.
(7) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus.
(8) Keterangan mengenai instansi tempat pegawai yang bersangkutan bekerja
sebelum ditugaskan di Kementerian Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 126 -
3) PNS DARI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN YANG DITUGASKAN DI KEMENTERIAN KEUANGAN DAN DITETAPKAN SEBAGAI
PELAKSANA KHUSUS
NO. NAMA/NIP PANGKAT/GOL/ TMT GOL PENDIDIKAN JABATAN/ TUGAS PERINGKAT AKUMULASI MASA KETERANGAN
JABATAN KERJA
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP PNS dari luar Kementerian Keuangan yang ditugaskan di
Kementerian Keuangan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan
yang ditugaskan di Kementerian Keuangan yang dilengkapi dengan TMT
SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir PNS dari luar Kementerian Keuangan yang
ditugaskan di Kementerian Keuangan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan kepada PNS dari
luar Kementerian Keuangan yang ditugaskan di Kementerian Keuangan
(6) Peringkat jabatan yang diberikan kepada PNS dari luar Kementerian
Keuangan yang ditugaskan di Kementerian Keuangan.
(7) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus.
(8) Keterangan mengenai status kepegawaian yang bersangkutan sebelum
ditugaskan di Kementerian Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 128 -
4) PELAKSANA UMUM, PELAKSANA TERTENTU, ATAU PELAKSANA PADA UNIT NON ESELON/BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN YANG TIDAK MEMILIKI JABATAN DAN PERINGKAT YANG DITETAPKAN DALAM KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN
MENGENAI JABATAN DAN PERINGAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG DIMUTASI SEBAGAI PELAKSANA
KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
a) PELAKSANA UMUM YANG DIMUTASI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
LAMA BARU
TMT
PANGKAT/ GOL
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN PERINGKAT AKUMULASI KETERANGAN
/ TMTGOL JABATAN, TUGAS
JABATAN DAN TERAKHIR MASAKERJA
PERINGKAT JABATAN DAN PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 129 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir yang bersangkutan pada saat
dimutasi menjadi Pelaksana Khusus yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir yang bersangkutan pada saat dimutasi menjadi
Pelaksana Khusus sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerjayang
bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang bersangkutan sebelum
dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(6) Peringkat jabatan yang bersangkutan sebelum dimutasi menjadi
Pelaksana Khusus.
(7) TMT Peringkat yang bersangkutan ditetapkan naik pada jabatan
sebelum yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(8) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang bersangkutan pada saat
dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(9) Peringkat yang bersangkutan pada saat dimutasi menjadi Pelaksana
Khusus.
(10) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan dimutasi sebagai Pelaksana Khusus.
(11) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
- Predikat Kinerja Pelaksana Umum yang belum digunakan sebagai
Sidang Penilaian atau Predikat Kinerja periode kedua yang bernilai
Baik/Kurang sebagai akibat penetapan tetap yang belum digunakan
untuk Sidang Penilaian yang dimiliki pada saat yang bersangkutan
menduduki Jabatan Pelaksana Umum sebelum dimutasi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 130 -
b) PELAKSANA TERTENTU YANG DIMUTASI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
LAMA BARU
UKURAN TMT JABATAN, AKUMU
PANGKAT/
NAMA/ JABATAN AKUMULASI PANJANG PERINGKAT TUGAS LAS!
NO. GOL / TMT PENDIDIKAN KET
NIP DAN PERINGKAT MASA KAPAL TERAKHIR JABATAN PERINGKAT MASA
GOL
KEDUDUKAN KERJA DAN KERJA
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 131 -
KETERANGAN:
c) PELAKSANA PADA UNIT NON ESELON DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG TIDAK MEMILIKI JABATAN DAN
PERINGKAT YANG DITETAPKAN DALAM KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN MENGENAI JABATAN DAN PERINGAT BAGI PELAKSANA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG DIMUTASI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
JABATAN, TUGAS
PANGKAT/GOL/ AKUMULASI MASA
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN JABATAN DAN PERINGKAT KET
TMTGOL KERJA
KEDUDUKAN
Ill (21 (31 (41 151 161 171 181
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 133 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada
saat dimutasi menjadi Pelaksana Khusus yang dilengkapi dengan TMT
SK pangkat golongan/ruang terakhir yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada saat dimutasi
menjadi Pelaksana Khusus sesuai data pada unit kepegawaian di Unit
Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada saat dimutasi menjadi
Pelaksana Khusus.
(6) Peringkatjabatan yang diberikan pada saat dimutasi menjadi Pelaksana
Khusus.
(7) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan dimutasi sebagai Pelaksana Khusus.
(8) Keterangan mengenai:
Jabatan dan peringkat pelaksana yang bersangkutan pada saat
penugasan di unit organisasi non eselon.
TMT yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 134 -
5) PELAKSANA UMUM ATAU PELAKSANA TERTENTU YANG TIDAK AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA CUTI DI LUAR
TANGGUNGAN NEGARA, DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN ATAU DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA
SAAT KEMBALI AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
a) PELAKSANA UMUM YANG CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA, DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN ATAU DIBERHENTIKAN
SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SAAT KEMBALI AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN SEBAGAI
PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 135 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada
saat kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan dilengkapi dengan
TMT SK pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada saat kembali
aktif bekerja di Kementerian Keuangan sesuai data pada unit
kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Umum yang bersangkutan sebelum Cuti Di Luar Tanggungan
Negara/ ditugaskan di luar Kementerian Keuangan/ diberhentikan
sementara darijabatan PNS.
(6) Peringkat jabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Umum
sebelum Cuti Di Luar Tanggungan Negara/ditugaskan di luar
Kementerian Keuangan/diberhentikan sementara darijabatan PNS.
(7) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik dalam
jabatan Pelaksana Umum sebelum yang bersangkutan Cuti di Luar
Tanggungan Negara/ditugaskan di luar Kementerian
Keuangan/diberhentikan sementara darijabatan PNS.
(8) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang bersangkutan sebagai
Pelaksana Khusus pada saat kembali aktif bekerja di Kementerian
Keuangan.
(9) Peringkat yang bersangkutan sebagai Pelaksana Khusus pada saat
kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
(10) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan kembali aktifbekerja di Kementerian Keuangan.
(11) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan tidak aktif bekerja.
- TMT yang bersangkutan pada saat kembali aktif bekerja di
Kementerian Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 136 -
b) PELAKSANA TERTENTU YANG CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA, DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN ATAU
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SMT KEMBALI AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN
SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
LAMA BARU
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 137 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada
saat kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan dilengkapi dengan
TMT SK pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada saat kembali
aktif bekerja di Kementerian Keuangan sesuai data pada unit
kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Tertentu sebelum yang bersangkutan Cuti di Luar
Tanggungan Negara/ditugaskan di luar Kementerian
Keuangan/ diberhentikan sementara dari jabatan PNS.
(6) Peringkatjabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan Cuti di Luar Tanggungan
Negara/ ditugaskan di luar Kementerian Keuangan/ diberhentikan
sementara dari jabatan PNS.
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan Cuti Di Luar Tanggungan Negara/
ditugaskan di luar Kementerian Keuangan/diberhentikan sementara
dari jabatan PNS.
(8) Ukuran panjang kapal tempat yang bersangkutan ditugaskan sesuai
dengan SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu sebelum yang
bersangkutan Cuti Di Luar Tanggungan Negara/ ditugaskan di luar
Kementerian Keuangan/ diberhentikan sementara dari jabatan PNS.
(9) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik dalam
jabatan Pelaksana Tertentu sebelum yang bersangkutan Cuti Di Luar
Tanggungan Negara/ ditugaskan di luar Kementerian
Keuangan/diberhentikan sementara darijabatan PNS.
(10) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang bersangkutan pada saat
kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
(11) Peringkat yang bersangkutan pada saat kembali aktif bekerja di
Kementerian Keuangan.
(12) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
(13) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
- TMT yang bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian
Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 138 -
6) PEJABAT FUNGSIONAL YANG DIBERHENTIKAN DARI JABATAN FUNGSIONAL YANG BERSANGKUTAN DAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA
KHUSUS
LAMA BARU
PANGKAT/
NO NAMA/NIP GOL/ TMT PENDIDIKAN JABATAN, KETERANGAN
GOL JABATAN DAN TUGAS AKUMULASI
PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN JABATAN DAN MASA KERJA
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 139 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama clan NIP yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan
ditetapkan menjadi Pelaksana Khusus yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan ditetapkan menjadi
menjadi Pelaksana Khusus sesuai data pada unit kepegawaian di Unit
Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan clan kedudukan terakhir yang bersangkutan
sebagai Pejabat Fungsional.
(6) Peringkat jabatan terakhir yang bersangkutan sebagai Pejabat
Fungsional.
(7) Nomenklatur jabatan clan kedudukan yang diberikan pada saat yang
bersangkutan ditetapkan menjadi Pelaksana Khusus.
(8) Peringkat yang diberikan pada saat yang bersangkutan ditetapkan
menjadi Pelaksana Khusus.
(9) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus.
(10) Keterangan mengenai TMT yang bersangkutan diberhentikan dari
jabatan fungsionalnya.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 140 -
7) PEJABAT STRUKTURAL/PIMPINAN PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON YANG DIBEBASTUGASKAN/DIBERHENTIKAN DARI JABATAN
STRUKTURAL/PIMPINAN PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON YANG BERSANGKUTAN DAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
LAMA BARU
PANGKAT/
JABATAN, AKUMULASI
NO NAMA/NIP GOL / TMT PENDIDIKAN KETERANGAN
JABATAN DAN TUGAS MASAKERJA
GOL PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN JABATAN DAN
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.
2.
.......................... (12)
" " " " " " " " " " " " " (13)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 141 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Narna dan NIP yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan ditetapkan
menjadi Pelaksana Khusus yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan ditetapkan menjadi
menjadi Pelaksana Khusus sesuai data pada unit kepegawaian di Unit
Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan terakhir yang bersangkutan sebagai
Pejabat Struktural.
(6) Peringkatjabatan terakhir yang bersangkutan sebagai Pejabat Struktural
(7) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan pada saat yang
bersangkutan ditetapkan menjadi Pelaksana Khusus.
(8) Peringkat yang diberikan pada saat yang bersangkutan ditetapkan menjadi
Pelaksana Khusus.
(9) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus.
(10) Keterangan mengenai TMTyang bersangkutan diberhentikan darijabatan
strukturalnya.
(11) Namajabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(12) Namajabatan Pimpinan Tinggi Pratarna.
(13) Nama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 142 -
8) PELAKSANA TUGAS BELAJAR YANG KEMBALI AKTIF DAN DITETAPKAN DALAM JABATAN PELAKSANA KHUSUS UNTUK PERTAMA KALI
LAMA BARU
TMT
PANGKAT/ GOL
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN PERINGKAT AKUMULASI KETERANGAN
/ TMTGOL JABATAN, TUGAS
JABATAN DAN TERAKHIR MASA KERJA
PERINGKAT JABATAN DAN PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
2.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 143 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir yang bersangkutan pada saat
dimutasi menjadi Pelaksana Khusus yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir yang bersangkutan pada saat dimutasi menjadi
Pelaksana Khusus sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang
bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang bersangkutan sebelum
dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(6) Peringkat jabatan yang bersangkutan sebelum dimutasi menjadi
Pelaksana Khusus.
(7) TMT Peringkat yang bersangkutan ditetapkan naik pada jabatan
sebelum yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(8) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang bersangkutan pada saat
dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(9) Peringkat yang diberikan pada saat yang bersangkutan dimutasi sebagai
Pelaksana Khusus.
(10) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan dimutasi sebagai Pelaksana Khusus.
(11) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
- Predikat Kinerja Pelaksana Tugas Belajar yang belum digunakan
sebagai Sidang Penilaian atau Predikat Kinerja periode kedua yang
bernilai Sangat Baik, Baik, Kurang atau Sangat Kurang sebagai
akibat penetapan tetap yang belum digunakan untuk Sidang
Penilaian yang dimiliki pada saat yang bersangkutan menduduki
Jabatan Pelaksana Tugas Belajar sebelum dimutasi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 144 -
KETERANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/ GOL TMT PERINGKAT
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN
/ TMTGOL JABATAN DAN TERAKHIR JABATAN DAN
PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.
2.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 145 -
KETERANGAN:
BARU
LAMA (HASIL SIMULASI
PANGKAT/ TMT SIDANGPENILAIAN)
NAMA/NIP GOL / TMT PENDIDIKAN PERINGKAT KETERANGAN
GOL JABATAN AKUMULASI TERAKHIR
JABATAN DAN
DAN PERINGKAT MASA PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN KERJA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 147 -
KETERANGAN:
fy
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 148 -
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 149 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan
melaksanakan Togas Belajar yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan melaksanakan Togas
Belajar sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang
bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Tertentu sebelum yang bersangkutan melaksanakan Togas
Belajar.
(6) Peringkatjabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(8) Ukuran panjang kapal tempat yang bersangkutan ditugaskan sesua1
dengan SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu sebelum yang
bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(9) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik dalam
jabatan Pelaksana Tertentu sebelum melaksanakan Togas Belajar.
(10) Nomenklatur jabatan dan kedudukan sebagai Pelaksana Togas Belajar
hasil simulasi Sidang Penilaian.
(11) Peringkatjabatan sebagai Pelaksana Togas Belajar hasil simulasi Sidang
Penilaian.
(12) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
- Predikat Kinerja yang belum digunakan sebagai bahan simulasi
Sidang Penilaian atau Predikat Kinerja periode kedua yang bernilai
Sangat Baik, Baik, Kurang atau Sangat Kurang sebagai akibat
penetapan tetap yang belum digunakan sebagai bahan Sidang
Penilaian.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 150 -
LAMA BARU
PANGKAT/
NO NAMA/NIP GOL / TMT PENDIDIKAN JABATAN KETERANGAN
JABATAN DAN
GOL DAN PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 151 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan
melaksanakan Tugas Belajar yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan melaksanakan Tugas
Belajar sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang
bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan terakhir yang bersangkutan
sebagai Pejabat Fungsional sebelum melaksanakan Tugas Belajar.
(6) Peringkat jabatan terakhir yang bersangkutan sebagai Pejabat
Fungsional sebelum melaksanakan Tugas Belajar.
(7) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan pada saat yang
bersangkutan melaksanakan Tugas Belajar.
(8) Peringkat yang diberikan pada saat yang bersangkutan melaksanakan
Tugas Belajar.
(9) Keterangan mengenai TMT yang bersangkutan melaksanakan Tugas
Belajar.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 152 -
5. PEJABAT STRUKTURAL/PIMPINAN PADA UNIT ORGANISASI NON ESELON YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR
LAMA BARU
PANGKAT/
NO NAMA/NIP GOL / TMT PENDIDIKAN JABATAN KETERANGAN
GOL JABATAN DAN
DAN PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
•••••••••••••••••••••••••• 11 l)
•••••••••••••••••••••••••• 1121
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 153 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan
melaksanakan Tugas Bela.jar yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan melaksanakan Togas
Belajar sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang
bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan terakhir yang bersangkutan
sebagai Pejabat Struktural/Pimpinan pada unit organisasi non eselon
sebelum melaksanakan Togas Belajar.
(6) Peringkat jabatan terakhir yang bersangkutan sebagai Pejabat
Struktural/Pimpinan pada unit organisasi non eselon sebelum
melaksanakan Togas Belajar.
(7) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan pada saat yang
bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(8) Peringkat yang diberikan pada saat yang bersangkutan melaksanakan
Togas Belajar.
(9) Keterangan mengena1 TMT yang bersangkutan melaksanakan Togas
Belajar.
(10) Namajabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(11) Namajabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(12) Nama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 154 -
4) PENETAPAN KEMBALI
TENTANG
............................... (1),
MEMUTUSKAN:
•••••••••••••••••••••••••• (10)
•••••••••••••••••••••••••• (11)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 156 -
KETERANGAN:
(1) Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yang bersangkutan.
(2) Nomor keputusan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(3) Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang bersangkutan.
(4) Nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang Mekanisme Penetapan
Jabatan dan Peringkat Bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian
Keuangan.
(5) Nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan/Instansi Vertikal dan UPT.
(6) Nomor Keputusan Menteri Keuangan tentang Jabatan dan Peringkat
bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan.
(7) TMT Pelaksana Umum yang bersangkutan dimutasi a tau aktif bekerja di
lingkungan Kementerian Keuangan.
(8) Tempat dan tanggal penetapan Keputusan Penetapan Kembali Jabatan
dan Peringkat bagi Pelaksana Umum.
(9) Nama jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(10) Namajabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(11) Nama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 157 -
1. PELAKSANA UMUM
1.
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 158 -
KETERANGAN:
(9) Peringkat yang diberikan kepada PNS Pelaksana Umum sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Jabatan dan
Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan.
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 160 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana Umum.
(3) Pangkat golongan/ruang Pelaksana Umum pada saat dimutasi yang
dilengkapi dengan TMT SK pangkat golongan/ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Umum pada saat dimutasi sesuai data
pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir yang diduduki
Pelaksana Umum.
(6) Peringkatjabatan pada SK terakhir yang diduduki Pelaksana Umum.
(7) TMT Peringkat Pelaksana Umum terakhir ditetapkan naik.
(8) Jabatan dan kedudukan yang diberikan kepada Pelaksana Umum pada
saat mutasi.
(9) Peringkat yang diberikan kepada Pelaksana Umum pada saat mutasi.
(10) Keterangan mengenai:
- TMT yang bersangkutan dimutasi.
- Predikat Kinerja Pelaksana Umum yang belum digunakan sebagai
bahan Sidang Penilaian atau Predikat Kinerja periode kedua yang
bernilai Baik/Kurang sebagai akibat penetapan tetap yang belum
digunakan sebagai bahan Sidang Penilaian.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 161 -
c) PELAKSANA UMUM YANG AKTIF KEMBALI BEKERJA DI KEMENTERIAN KEUANGAN SETELAH SELESAI MENJALANI CUTI
DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA, DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN, ATAU DIBERHENTIKAN SEMENTARA
DARI JABATAN PNS DAN DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA UMUM
PANGKAT/ LAMA BARU
TMT PERINGKAT
NO. NAMA / NIP GOL. RUANG/ PENDIDIKAN TERAKHIR KETERANGAN
JABATAN PERINGKAT JABATAN PERINGKAT
TMTGOL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
-
1.
2.
-
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 162 -
KETERANGAN:
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Umum pada saat aktif kembali bekerja
sesuai data pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(9) Peringkat yang diberikan kepada Pelaksana Umum pada saat aktif
kembali bekerja di Kementerian Keuangan.
d) PELAKSANA UMUM YANG DITUGASKAN PADA JABATAN SELAIN PELAKSANA UMUM ATAU KEMBALI DARI PENUGASAN
TERTENTU DAN SEBELUM DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA UMUM, TIDAK AKTIF BERTUGAS DI
KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN
1) PELAKSANA UMUM YANG DIMUTASI MENJADI PELAKSANA KHUSUS DAN SEBELUM DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI
PELAKSANA UMUM, TIDAK AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA DITUGASKAN DI LUAR
KEMENTERIAN KEUANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/GOL JABATAN AKUMULASI TMT
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN JABATAN DAN KET
/ TMTGOL DAN PERINGKAT MASA PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN KERJA TERAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 164 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada
saat aktif kembali bekerja di Kementerian Keuangan yang dilengkapi
dengan TMT SK pangkat/golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana yang bersangkutan pada saat aktif
kembali bekerja di Kementerian Keuangan sesuai data pada unit
kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Khusus sebelum ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(6) Peringkat jabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Khusus
sebelum ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Khusus
sebelum ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(8) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik pada
jabatan Pelaksana Khusus ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
(9) Nomenklatur jabatan dan kedudukan sebagai Pelaksana Umum pada
saat aktif kembali bekerja di Kementerian Keuangan.
(10) Peringkat jabatan sebagai Pelaksana Umum pada saat aktif kembali
bekerja di Kementerian Keuangan.
(11) Keterangan mengenai:
- Jabatan dan peringkat sebagai Pelaksana Umum sebelum
menduduki jabatan Pelaksana Khusus.
- TMT yang bersangkutan ditugaskan di luar Kementerian Keuangan.
- TMT yang bersangkutan aktif kembali bekerja di lingkungan
Kementerian Keuangan.
- Predikat Kinerja dan Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang
belum diperhitungkan sebelum ditugaskan di luar Kementerian
Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 165 -
2) PELAKSANA UMUM YANG DIMUTASI MENJADI PELAKSANA TERTENTU DAN SEBELUM DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI
PELAKSANA UMUM, TIDAK AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN
KEUANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/GOL JABATAN AKUMULASI UKURAN TMT JABATAN
NO. NAMA/NIP PENDIDIKAN KET
/ TMTGOL DAN PERINGKAT MASA PANJANG PERINGKAT DAN PERINGKAT
KEDUDUKAN KERJA KAPAL TERAKHIR KEDUDUKAN
(!) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
•••••••••••••••••••••••••• (11)
•••••••••••••••••••••••••• (12)
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 166 -
KETERANGAN:
(11) Peringkat jabatan sebagai Pelaksana Umum pada saat aktif kembali
bekerja di Kementerian Keuangan.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 167 -
KETERANGAN:
(4) Pendidikan terakhir Pelaksana Umum pada saat dimutasi sesuai data
pada unit kepegawaian di Unit Kerja yang bersangkutan.
(8) Jabatan clan kedudukan yang diberikan kepada Pelaksana Umum pada
saat mutasi.
(9) Peringkat yang diberikan kepada Pelaksana Umum pada saat mutasi.
- 170 -
2. PELAKSANA KHUSUS
A. PELAKSANA KHUSUS YANG DIMUTASI KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS PADA TUGAS JABATAN LAIN/UNIT KERJA
TERKECIL LAIN ATAU DIANGKAT MENJADI PNS
BARU KETERANGAN
LAMA
TMT
NAMA/ PANGKAT/ GOL /
NO PENDIDIKAN JABATAN AKUMULASI PERINGKAT AKUMULASI
NIP TMTGOL JABATANDAN
DAN PERINGKAT MASA TERAKHIR PERINGKAT MASA
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN KERJA KERJA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
tr-
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 171 -
KETERANGAN:
B. PELAKSANA KHUSUS YANG DIMUTASI KE DALAM JABATAN PELAKSANA LAIN KEMUDIAN DIMUTASI KEMBALI SEBAGAI
PELAKSANA KHUSUS
1. PELAKSANA KHUSUS YANG DIMUTASI SEBAGAI PELAKSANA UMUM YANG KEMUDIAN DIMUTASI KEMBALI SEBAGAI
PELAKSANA KHUSUS
LAMA BARU
TMT
PANGKAT/ GOL /
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN JABATAN PERINGKAT JABATAN AKUMULASI KETERANGAN
TMTGOL
DAN PERINGKAT TERAKHIR DAN PERINGKAT MASAKERJA
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
(I) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
I.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 173 -
KETERANGAN:
(10) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus pada saat yang
bersangkutan dimutasi kembali menjadi Pelaksana Khusus.
2. PELAKSANA KHUSUS YANG DIMUTASI SEBAGAI PELAKSANA TERTENTU YANG KEMUDIAN DIMUTASI KEMBALI SEBAGAI
PELAKSANA KHUSUS
LAMA BARU
PANGKAT/
NO. NAMA/NIP GOL/ TMT PENDIDIKAN JABATAN .AKUMULASI UKURAN TMT KET
JABATAN AKUMULASI
GOL DAN PERINGKAT MASA PANJANG PERINGKAT DAN PERINGKAT MASA
KEDUDUKAN KERJA KAPAL TERAKHIR KEDUDUKAN KERJA
I1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 176 -
KETERANGAN:
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Awak Kapa!
Patroli sebelum yang bersangkutan dimutasi menjadi Pelaksana Khusus.
(12) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan dimutasi sebagai Pelaksana Khusus.
3. PELAKSANA KHUSUS YANG DIMUTASI MENJADI PELAKSANA PADA UNIT NON ESELON DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KEUANGAN YANG TIDAK MEMILIKI JABATAN DAN PERINGKATYANG DITETAPKAN DALAM KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN
MENGENAI JABATAN DAN PERINGAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG KEMUDIAN
DIMUTASI KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
-
1.
-
2.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 179 -
KETERANGAN:
(6) Peringkat jabatan yang diberikan pada saat dimutasi kembali menjadi
Pelaksana Khusus.
(7) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan dimutasi kembali sebagai Pelaksana Khusus.
C. PELAKSANA YANG TIDAK AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN KARENA DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN
KEUANGAN, CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA ATAU DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SAAT
KEMBALI AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
1. PELAKSANA KHUSUS YANG CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA, DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN ATAU
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS DAN PADA SAAT KEMBALI AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN
KEUANGAN DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
LAMA BARU
TMT
NAMA/ PANGKAT/ GOL JABATAN AKUMULASI JABATAN AKUMULASI
NO PENDIDIKAN PERINGKAT KETERANGAN
NIP / TMTGOL DAN PERINGKAT MASA DAN PERINGKAT MASA
TERAKHIR
KEDUDUKAN KERJA KEDUDUKAN KERJA
( 1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 181 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(10) Peringkat sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada saat yang
bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 182 -
(11) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada
saat yang bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian
Keuangan.
2. PELAKSANA UMUM YANG CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA, DITUGASKAN DI LUAR KEMENTERIAN KEUANGAN ATAU
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN PNS (SEBELUMNYA PERNAH MENJADI PELAKSANA KHUSUS) DAN PADA SAAT
KEMBALI AKTIF BERTUGAS DI KEMENTERIAN KEUANGAN DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA KHUSUS
LAMA BARU
TMT
PANGKAT/ GOL
NO NAMA/NIP PENDIDIKAN JABATAN PERINGKAT JABATAN AKUMULASI KETERANGAN
/ TMTGOL
DAN PERINGKAT TERAKHIR DAN PERINGKAT MASAKERJA
KEDUDUKAN KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
2. -
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 184 -
KETERANGAN:
(9) Peringkat sebagai Pelaksana Khusus yang diberikan pada saat yang
bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
(10) Akumulasi Masa Kerja sebagai Pelaksana Khusus pada saat yang
bersangkutan kembali aktif bekerja di Kementerian Keuangan.
A. PELAKSANA TUGAS BELAJAR YANG KEMBALI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR SETELAH AKTIF MENJADI PELAKSANA UMUM
ATAU PELAKSANA TUGAS BELAJAR YANG DITETAPKAN KEMBALI SEBAGAI PELAKSANA TUGAS BELAJAR SETELAH DIMUTASI
KE UNIT KERJA TERKECIL LAIN
KETERANGAN
LAMA BARU
PANGKAT/
TMT PERINGKAT
NO NAMA/NIP GOL/ TMT PENDIDIKAN JABATAN TERAKHIR JABATAN DAN
GOL DAN PERINGKAT PERINGKAT
KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 187 -
KETERANGAN:
(8) Nomenklatur jabatan dan kedudukan yang diberikan pada saat yang
bersangkutan melaksanakan Tugas Belajar.
B. PELAKSANA TUGAS BELAJAR YANG KEMBALI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR SETELAH AKTIF MENJADI PELAKSANA
KHUSUS
I.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 189 -
KETERANGAN:
C. PELAKSANA TUGAS BELAJAR YANG KEMBALI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR SETELAH AKTIF MENJADI PELAKSANA
TERTENTU
1.
2.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 191 -
KETERANGAN:
(1) Nomor urut.
(2) Nama dan NIP Pelaksana yang bersangkutan.
(3) Pangkat/ golongan ruang terakhir pada saat yang bersangkutan
melaksanakan Tugas Belajar yang dilengkapi dengan TMT SK
pangkat/ golongan ruang terakhir.
(4) Pendidikan terakhir pada saat yang bersangkutan melaksanakan Togas
Belajar sesuai data pada. unit kepegawaian di Unit Kerja yang
bersangkutan.
(5) Nomenklatur jabatan dan kedudukan pada SK terakhir sebagai
Pelaksana Tertentu sebelum yang bersangkutan melaksanakan Togas
Belajar.
(6) Peringkatjabatan terakhir pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(7) Akumulasi Masa Kerja pada SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu
sebelum yang bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(8) Ukuran panjang kapal tempat yang bersangkutan ditugaskan sesuai
dengan SK terakhir sebagai Pelaksana Tertentu sebelurn, yang
bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
(9) TMT peringkat terakhir yang bersangkutan ditetapkan naik dalam
jabatan Pelaksana Tertentu sebelum melaksanakan Togas Belajar.
(10) Nomenklatur jabatan dan kedudukan sebagai Pelaksana Togas Belajar
hasil simulasi Sidang Penilaian.
(11) Peringkatjabatan sebagai Pelaksana Togas Belajar hasil simulasi Sidang
Penilaian.
(12) Keterangan mengenai:
- Jabatan dan peringkat Pelaksana Togas Belajar yang pernah
diduduki sebelumnya.
- TMT yang bersangkutan melaksanakan Togas Belajar.
- TMT yang bersangkutan dimutasi kembali menjadi Pelaksana Togas
Belajar.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 192 -
Keterangan:
*) Jenis Hukuman Disiplin Sedang masih mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil sepanjang belum ditetapkan Peraturan Pemerintah mengenai
Gaji, Tunjangan dan Fasilitas
**) Penerapan hukuman disiplin untuk Jabatan Fungsional jenjang
terendah, Jabatan Pengawas, dan Pelaksana mengikuti ketentuan
dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/2022
tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kementerian Keuangan
I
MAS SOEHARTO
NIP 19690922 199
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 /KMK.01/2023
TENTANG
TATA CARA PEMBENTUKAN JABATAN PELAKSANA DAN
MEKANISME PENETAPAN PEJABAT PELAKSANA KE DALAM
JABATAN DAN PERINGKAT BAGI JABATAN PELAKSANA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
2. dst.
Mengetahui,
......................
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
KETERANGAN:
(4) Hasil monitoring dan evaluasi diisi dengan hasil monev yang telah
dilakukan baik itu terdapat kesalahan maupun tidak terdapat
kesalahan (NIHIL).
(5) Tindak Lanjut diisi dengan tindak lanjut yang telah dilakukan
berdasarkan hasil monev maupun rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
(6) Keterangan diisi dengan hal-hal lain yang perlu dilaporkan di luar
dari nomor 2 s.d. 5 misalnya status pembayaran tunjangan kinerja
berdasarkan peringkatjabatan dan lain-lain.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
••••••••••..•..•..•..•..•..•.•• (!),
- 6 -
Memperhatikan : Nota Dinas ....... Nomor ....... tanggal ......... hal ...... 19!;
MEMUTUSKAN:
Pasal I
Angka ..... 110) dalam Lampiran ....... 111 ! Keputusan ....... 11!
Nomor ......... 13) tentang ........................ 14 ! diubah sehingga
berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
••••••••••••••• 11! ini.
Pasal II
Keputusan . . . . . . . . . . . . . . . . 11! ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal.. ................. .
112).
• ••••••••••••••••••••••••• 115)
•••••••••••••••••••••••••• 116)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
KETERANGAN:
- 8 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN ...... .
NOMOR. .....
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bagian/Subdit A
Subbagian/Seksi Al
1
...•••...•..•••.••....•••. (13)
,I~ ·- '
f:-
~'{
-,~
~fl,;lt~,
MENTEi:./! KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-9 -
KETERANGAN:
I
MAS SOEHARTO
NIP 19690922 199