PERATURAN
DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BIDANG AKUNTAN NEGARA
NOMOR 4 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS ASESMEN PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN YANG BAIK PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG AKUNTAN
NEGARA TENTANG PETUNJUK TEKNIS ASESMEN
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PADA
BADAN USAHA MILIK DAERAH.
Pasal 1
Dalam Peraturan Deputi Kepala ini yang dimaksud dengan:
1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang
selanjutnya disingkat BPKP adalah aparat pengawasan
intern pemerintah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden serta
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.
2. Tata kelola perusahaan yang baik adalah sistem
pengelolaan yang mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan agar menghasilkan kemanfaatan ekonomi
yang berkesinambungan dan keseimbangan hubungan
antar pemangku kepentingan.
3. Badan Usaha Milik Daerah, yang selanjutnya disingkat
BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
4. Asesmen tata kelola perusahaan yang baik pada BUMD
adalah program untuk mengidentifikasi pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang baik di BUMD melalui
pengukuran pelaksanaan dan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik di BUMD.
Pasal 2
(1) Peraturan Deputi Kepala ini merupakan Petunjuk Teknis
Asesmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
pada BUMD.
(2) Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan untuk asesmen tata kelola perusahaan yang
-4-
Pasal 4
Ruang lingkup Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi metodologi, teknik, dan
prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data dan
penilaian pemenuhan parameter serta pelaporan hasil
pelaksanaan asesmen tata kelola perusahaan yang baik pada
BUMD.
Pasal 5
Sistematika Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 terdiri atas:
a. BAB I Pendahuluan;
b. BAB II Tahapan Pelaksanaan Asesmen;
c. BAB III Pemenuhan Parameter;
d. BAB IV Penilaian; dan
e. BAB V Penutup.
Pasal 6
Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Deputi Kepala ini.
-5-
Pasal 7
Peraturan Deputi Kepala ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 April 2022
SALLY SALAMAH
-6-
LAMPIRAN
PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN BIDANG AKUNTAN
NEGARA
NOMOR 4 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS ASESMEN
PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN YANG BAIK PADA BADAN
USAHA MILIK DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
menegaskan bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan
untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,
serta peningkatan daya saing daerah. Selanjutnya, dalam Pasal 343 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
dinyatakan bahwa pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) paling
sedikit harus memenuhi unsur tata kelola perusahaan yang baik.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik
Daerah juga menguraikan bahwa pengurusan BUMD dilaksanakan
sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik guna mencapai tujuan
BUMD, yaitu:
a. mengoptimalkan nilai BUMD agar perusahaan memiliki daya saing
yang kuat, baik secara nasional maupun internasional;
b. mendorong pengelolaan BUMD secara profesional, efisien, dan
efektif,;
c. memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ
BUMD;
-7-
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis meliputi metodologi, teknik dan prosedur
yang dipakai dalam pengumpulan data dan penilaian pemenuhan
parameter serta pelaporan hasil pelaksanaan asesmen GCG BUMD, dan
merupakan standar minimal yang seharusnya dilakukan oleh seorang
asesor atau evaluator. Petunjuk teknis ini tidak membatasi asesor untuk
melakukan penyesuaian dan pengembangan dalam teknik tersebut
apabila diperlukan sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga dapat
dicapai hasil yang optimal.
Petunjuk teknis ini disusun dengan memperhatikan kesederhanaan
prosedur dan kemudahan bagi BUMD untuk memahami pemenuhannya
dan sekaligus diharapkan dapat mendorong BUMD berinisiatif
menerapkan GCG pada semua aktifitas perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan BUMD.
Petunjuk teknis ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
petunjuk teknis GCG BUMD yang telah disusun sebelumnya.
Pelaksanaan asesmen penerapan GCG pada BUMD selain sebagai
pelaksanaan Agenda Prioritas Pengawasan (APP) juga mempertimbangkan
pencapaian target kinerja pada sasaran program sebagaimana yang telah
dituangkan dalam Peraturan Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Deputi Bidang Akuntan
Negara Tahun 2020-2024.
Sasaran program “meningkatnya kualitas tata kelola
BUMN/BUMD/BLU/BLUD” diukur melalui 5 (lima) indikator yang salah
satunya adalah Persentase BUMD dengan Tata Kelola Korporasi Baik.
BUMD dengan tata kelola korporasi baik adalah BUMD yang memiliki
penerapan corporate governance dengan Kategori “Baik”. Indikator ini
diukur dengan menggunakan jumlah BUMD dengan tata kelola baik dibagi
jumlah total BUMD.
-9-
D. Dasar Hukum
1. Penyusunan Petunjuk Teknis Asesmen Penerapan GCG BUMD
mengacu pada aturan sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan
Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 305, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6173);
c. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 400);
d. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan Intern
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 63);
e. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor 9 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1422);
dengan memperhatikan:
Peraturan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Nomor PER-
01/AAIPI/DPN/2021 tentang Standar Audit Intern Pemerintah
Indonesia.
2. Dasar Hukum Program Asesmen Penerapan GCG BUMD mengacu
pada aturan sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
c. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
- 10 -
BAB II
TAHAPAN PELAKSANAAN ASESMEN
A. Tahapan Asesmen
Asesmen Penerapan GCG pada BUMD dapat dilaksanakan berdasarkan
amanat penugasan sesuai dengan program kerja pengawasan tahunan
BPKP dan/atau berdasarkan permintaan asesmen dari mitra BPKP.
Tahapan pelaksanaan asesmen penerapan GCG adalah sebagai berikut:
Pemaparan Pemaparan
pendahuluan hasil pendahuluan hasil
asesmen (pra exit asesmen (pra exit
dengan mitra dengan mitra
(counterpart) dan (counterpart) dan
pembahasan final pembahasan final (exit
(exit meeting) dengan meeting) dengan
Dewas/Dekom) Dewas/Dekom)
1. Pra Pelaksanaan
a. Ekspose (berlaku bagi penugasan atas Permintaan)
Terhadap permintaan asesmen dilakukan ekspose dengan tujuan
untuk mengetahui maksud dan tujuan dari permintaan asesmen,
serta kondisi lainnya yang relevan. Informasi hasil ekspose
digunakan untuk menjawab surat permintaan dan merencanakan
penugasan.
Atas permintaan asesmen, BPKP menerbitkan
undangan/permintaan ekspose dengan tanggal dan tempat yang
ditentukan.
Pada hari dan tanggal yang ditentukan, dilaksanakan ekspose oleh
Direksi Mitra dengan pokok ekspose mencakup maksud dan
tujuan, informasi umum terkait profil bisnis mitra, waktu
pelaksanaan dan hasil (output) asesmen yang diharapkan, ruang
lingkup dan batasan tanggung jawab, serta hal lainnya yang
relevan. Pada acara ekspose BPKP menggali berbagai informasi
mengenai kondisi mitra yang nantinya dapat mendukung
keberhasilan pelaksanaan asesmen GCG.
Pada akhir acara ekspose, Direktur/Kaper dapat langsung
memberikan kesediaan untuk memenuhi permintaan atau tidak
memenuhi permintaan asesmen.
Hasil ekspose dituangkan ke dalam risalah ekspose yang
ditandatangani bersama.
b. Berdasarkan hasil ekspose:
BPKP menyiapkan daftar permintaan data dan menyampaikannya
kepada direksi Mitra.
Berkoordinasi dengan Mitra untuk menyusun KAK/dan atau RAB
(bila menggunakan bantuan kedinasan), dan meminta Direksi
menyampaikan surat ketersediaan data yang dibutuhkan.
c. BPKP menyiapkan berkas penugasan setelah menerima surat
ketersediaan data, atau langsung menyiapkan berkas penugasan bila
penugasan berdasarkan program kerja pengawasan tahunan (PKPT).
d. Setelah surat tugas asesmen terbit, asesor dapat meminta
dilakukannya Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) (QA) bila
dibutuhkan.
- 13 -
2. Pelaksanaan
a. Pembicaraan Pendahuluan (Entry Meeting)
Setelah surat tugas terbit dilakukan pembicaraan pendahuluan
(entry meeting) antara Tim BPKP dan Direksi Mitra. Pada kegiatan ini
Tim BPKP menyampaikan Surat Tugas dan pola interaksi yang
diharapkan dapat dibangun dalam rangka pelaksanaan asesmen
GCG. Dalam hal penugasan sebagai pelaksanaan PKPT maka saat
entry meeting Tim BPKP menyampaikan/mendiskusikan
sekurangnya hal berikut ini:
Maksud dan tujuan asesmen, ruang lingkup, data yang
dibutuhkan, metodologi asesmen, hasil (output) penugasan,
lamanya penugasan, serta permintaan dukungan dari
manajemen.
Tahapan asesmen dan organ perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan asesmen.
Pola interaksi dan mitra (counterpart).
b. Pengumpulan dan analisis data
Tim BPKP mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sesuai
kebutuhan dalam pengujian kesesuaiannya dengan berbagai sub
parameter melalui reviu dokumen, kuesioner, wawancara dan
observasi.
c. Data yang diperoleh dianalisis kecukupan pemenuhannya sesuai
pokok tata kelola yang tercantum dalam sub parameter. Dilanjutkan
dengan penentuan area perbaikan (area of improvement) dan
rekomendasi perbaikan.
d. Pemaparan Pendahuluan Hasil Asesmen (Pra-Exit Meeting)
Hasil asesmen yang diperoleh tim asesor dituangkan secara lengkap
ke dalam hasil asesmen sementara, selanjutnya dilakukan
pembahasan dengan mitra (counterpart)/manajemen untuk
memperoleh masukan dan/atau tanggapan terkait berbagai hal yang
disajikan oleh tim asesor. Hasil pembahasan dengan mitra
(counterpart) menjadi dasar penilaian final yang dilakukan oleh tim,
dan pada sisi mitra (counterpart) menjadi bahan penyampaian
informasi kepada direksi/dewas/dekom. Dalam hal terdapat
penambahan data dari direksi/dewas/dekom/bawas yang
disampaikan oleh mitra (counterpart), sepanjang berdasarkan
pertimbangan asesor terdapat relevansi yang kuat dengan pokok
- 14 -
B. Kriteria Asesmen
Kriteria asesmen sebagai alat ukur untuk menilai kualitas penerapan GCG
di lingkungan BUMD menggunakan kartu skor (scorecard) penilaian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Teknis Nomor 1,
dengan struktur sebagai berikut:
1. Indikator/parameter dikelompokkan dalam 4 (empat) aspek penerapan
GCG yang terdiri dari:
a. Komitmen;
b. Kebijakan;
c. Partisipan GCG yaitu KPM/Pemegang Saham/RUPS, Dewan
Pengawas/Dewan Komisaris, Direksi, SPI dan Sekper ;
d. Pengungkapan; dan
e. Lainnya.
2. Struktur penilaian dan asesmen atas penerapan GCG terdiri dari:
a. 5(lima) Aspek Penerapan GCG;
b. 47 (empat puluh tujuh) Indikator;
c. 150 (seratus lima puluh) Parameter; dan
d. 319 (tiga ratus sembilan belas) Sub Parameter.
- 15 -
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi data yang didapat dari
kuesioner, reviu dokumen, dan/atau observasi dan juga untuk
menambah tingkat keyakinan asesor sebelum mengambil simpulan
pemenuhan parameter dan indikator yang bersangkutan. Contoh Format
pokok pertanyaan untuk wawancara sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Petunjuk Teknis Nomor 5.
4. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam
asesmen, terutama yang berkaitan dengan implementasi GCG , untuk
menambah tingkat keyakinan asesor apakah suatu praktik tata kelola
(governance) yang sudah diatur atau dilaporkan sudah dilaksanakan
dengan baik memang terlaksana dengan baik, sebelum asesor
mengambil simpulan pemenuhan parameter dan indikator yang
bersangkutan. Observasi pada umumnya dilakukan terhadap praktik
layanan kepada pemangku kepentingan (stakeholders), seperti pelanggan
dan karyawan maupun pemasok, sebagai contoh:
a. dalam layanan bertransaksi apakah terdapat daftar layanan beserta
tarif dan prosedur layanan yang diinformasikan kepada pelanggan
sebelum transaksi, baik yang bersifat umum maupun khusus;
b. layanan terhadap komplain yang diajukan oleh pelanggan, apakah
sudah disediakan secara baik dan diinformasikan melalui media yang
bersifat mudah diakses, pelaksanaan layanan komplain dilakukan
secara adil bagi semua pelanggan;
c. proses jalannya acara pelelangan apakah dilaksanakan secara rapi
sesuai pengaturan yang terdapat dalam pedoman pengadaan
barang/jasa.
Dan berbagai praktik proses tata kelola lainnya yang menurut
pertimbangan asesor perlu untuk dilakukan observasi. Pilihan praktik
tata kelola yang akan diobservasi bisa diidentifikasi melalui berbagai
pemberitaan pada media massa atau elektronik yang menginformasikan
adanya issu layanan pada BUMD yang diakses.
Secara teknis pelaksanaan metode perolehan data dapat dilakukan secara
bersamaan agar mempersingkat waktu pelaksanaaan asesmen, namun
sedapat mungkin menghindari pengulangan perolehan data tertentu yang
sebelumnya sudah diperoleh dari reviu dokumen. Dalam hal asesor telah
memperoleh keyakinan terhadap data yang diperoleh dari sebagian metode
- 18 -
D. Metode Penilaian
Setelah data diperoleh, selanjutnya data dianalisis relevansi dan
signifikansinya terhadap pemenuhan kriteria yang dipersyaratkan dalam
Sub Parameter terkait. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut
akan diperoleh informasi untuk melakukan penilaian pemenuhan tata
kelola perusahaan yang baik berdasarkan kriteria pada masing-masing
Sub Parameter.
Metode penilaian yang digunakan dalam asesmen penerapan GCG adalah
penilaian atas sejauh mana kondisi penerapan GCG di perusahaan dengan
memberikan nilai/skor atas pemenuhan masing-masing Sub Parameter.
Tahapan asesmen dengan menggunakan kartu skor (scorecard) asesmen
GCG BUMD dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Penilaian individu Sub Parameter, ada 2 (dua) tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap pertama, analisis kecukupan penerapan GCG, dengan
melakukan hal-hal berikut:
1) Identifikasi Pokok Tata Kelola dalam Sub Parameter.
Identifikasi pokok tata kelola yang terkandung dalam masing-
masing “Sub Parameter” berdasarkan uraian pernyataan Sub
Parameter. Asesor mencermati pokok tata kelola pada setiap sub
parameter yang dapat mencakup sekaligus tiga komponen, yaitu
“struktur“, “proses tata kelola”, dan “infrastruktur yang
diperlukan”, namun dapat hanya mengandung salah satu atau
dua dari komponen tersebut. Dalam contoh berikut ini, komponen
yang tercakup dalam parameter ditunjukan dengan pemberian
tanda “1”, “2”, “3”, seperti Dewas/Dekom1.
Sebagai contoh:
Sub Parameter 114
Dewas/Dekom1 mengevaluasi kinerja Perusahaan terkait dengan
pencapaian target-target2 yang telah ditetapkan dalam Kontrak
Manajemen, Rencana 5 tahunan dan Rencana Tahunan 3.
Pada sub parameter 114 terdapat 3 komponen tata kelola yaitu
Dewas/Dekom berupa struktur1, mengevaluasi kinerja berupa
- 19 -
Contoh Penilaian:
Parameter 144: Dewas/Dekom1 mengevaluasi kinerja Perusahaan
terkait dengan pencapaian target-target2 yang telah ditetapkan dalam
Kontrak Manajemen, Rencana 5 tahunan dan Rencana Tahunan 3.
Berdasarkan analisis terhadap data yang tersedia dan relevan pada
pemenuhan Sub Parameter 144, diketahui bahwa Kontrak manajemen
dan Rencana 5 Tahunan tidak digunakan Dewas/Dekom untuk
mengevaluasi kinerja Perusahaan, atau dapat disimpulkan bahwa sub
parameter ini pemenuhannya tidak mencapai 1, atau hanya tiga
perlima dari yang ditentukan dalam sub parameter. Dengan demikian
perhitungan penilaian sub parameter 144 adalah sebagai berikut:
Nilai Nilai Sub
No Parameter Sub Parameter
Pemenuhan Parameter
1 Dewas/Dekom Dewas/Dekom1 0,600 0,600 x
mengawasi dan mengevaluasi 0,0957 =
memantau kinerja 0,0574
kepatuhan Perusahaan
Direksi dalam terkait dengan
menjalankan pencapaian
perusahaan target-target2
sesuai RKT dan yang telah
RJPP/Renbis. ditetapkan
dalam Kontrak
Manajemen,
Rencana 5
tahunan dan
Rencana
Tahunan3.
BAB III
PEMENUHAN PARAMETER
II Kebijakan Bobot
6 Ketersediaan pedoman/ kebijakan GCG 2.0000
7 Ketersediaan kebijakan pengelolaan dan administrasi 2.0000
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
8 Ketersediaan kebijakan pengendalian gratifikasi sesuai 2.0000
ketentuan yang berlaku.
9 Ketersediaan kebijakan sistem pelaporan atas dugaan 2.0000
penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan
10 (whistle blowing
Ketersediaan systempengelolaan
kebijakan ). hubungan induk 0.0000
dengan anak perusahaan
11 Ketersediaan Kebijakan Pengendalian Dokumen 2.0000
10.0000
Selanjutnya karena terjadi perubahan bobot pada seluruh Indikator di
Aspek II maka terhadap bobot seluruh Parameter dan Sub Parameter pada
Aspek II dilakukan penyesuaian dengan cara yang sama dengan
penyebaran bobot Indikator N/A di atas.
Contoh perubahan distribusi bobot Parameter dan Sub Parameter pada
lingkup Indikator nomor 7 menjadi sebagai berikut:
- 26 -
Sebagai bagian dari struktur ini adalah berbagai infrastruktur tata kelola
perusahaan seperti berbagai kebijakan dan pedoman operasional
Perusahaan. Sebagai contoh Anggaran Dasar, SOP, Standar/Norma, Surat
Keputusan Direksi, Surat Edaran Direksi, Risalah Rapat RUPS, Risalah
Rapat Direksi atau Dekom dan lain sebagainya yang pada pokoknya
adalah aturan main yang diberlakukan di Perusahaan.
Selanjutnya proses tata kelola (governance) adalah berupa berbagai
aktivitas yang dilakukan struktur tata kelola (governance) dalam
menjalankan aktivitas bisnis perusahaan agar sesuai dengan ketentuan
(infrastruktur) peraturan perundang-undangan atau standar dan berbagai
aturan main.
Dengan demikian pemenuhan penerapan tata kelola perusahaan yang
baik dalam asesmen agar memperhatikan kesesuaian pokok tata kelola
(governance) yang diuji (struktur termasuk infrastruktur, dan proses tata
kelola (governance) yang menggambarkan penerapan prinsip GCG dengan
data dan informasi yang tersedia. Sehingga harus dihindari ketidaktepatan
atau kesalahan penggunaan data dan informasi yang tersedia, seperti
data proses tata kelola (governance) sebagai pemenuhan infrastruktur tata
kelola (governance), begitu pula sebaliknya.
Untuk memperjelas hal tersebut dapat dilihat contoh berikut:
Parameter 90, Direksi menempatkan pejabat-pejabat perusahaan yang
sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan. Parameter tersebut memuat
pokok tata kelola (governance) yang dinilai, berupa:
a. Ketepatan (struktur) dalam hal ini Direksi yang melaksanakan
penempatan pejabat,
b. Terlaksananya (proses tata kelola (governance) dalam hal ini proses
penempatan pejabat, dan
c. Adanya (infrastruktur) dalam hal ini pedoman atau panduan bagaimana
tata cara Direksi menempatkan pejabat.
Maka data yang dijadikan pemenuhan adalah data bahwa Direksi
(struktur) yang melaksanakan penempatan pejabat, terjadi pelaksanaan
(proses) penempatan pejabat, serta infrastruktur dalam hal ini pedoman
atau panduan bagaimana tata cara Direksi menempatkan pejabat.
Katerkaitan pemenuhan aspek tata kelola (governance) dengan tujuan
GCG BUMD sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Teknis
Nomor 6.
- 28 -
2. Indikator 47
Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Pedoman Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha
Milik Daerah, Pedoman Umum Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) Indonesia, dan standar-standar praktik dan
ketentuan lainnya.
Parameter 150
Terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang baik.
Sub Parameter 319
Terdapat kasus yang menimpa atau melibatkan perusahaan
berupa praktik tata kelola yang menyimpang dari prinsip
- 30 -
Direksi,
karyawan
perusahaan
dan
stakeholders
lainnya.
254 Tingkat
pemahaman
Dewas/Bawas
/Dekom,
Direksi dan
karyawan dan
stakeholders
lainnya yang
memadai
terhadap
kebijakan
Pengendalian
Gratifikasi.
Asesor melakukan penyesuaian pemenuhan terhadap kedua
subparameter di atas dengan pengertian bahwa perusahaan belum
sepenuhnya berhasil memenuhi subpar 253 dan 254.
Daftar contoh korelasi kejadian kasus pada Parameter 150 dengan
Parameter Lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk
Teknis Nomor 7.
F. Hasil Asesmen
Berdasarkan Kertas Kerja Asesmen GCG, Asesor perlu membuat
Kesimpulan Umum Hasil Asesmen Penerapan GCG BUMD, yang
menggambarkan pemenuhan kecukupan seluruh Faktor Penilaian, paling
kurang meliputi:
a. Nilai/Skor Asesmen GCG dan klasifikasinya;
b. Nilai Akhir masing-masing Aspek Penerapan GCG;
c. Kelemahan dan penyebab tidak dijalankannya kriteria yang diuji dalam
lingkup sub parameter, Parameter, Indikator dan Aspek Penerapan
GCG, rekomendasi yang merupakan rencana tindakan korektif beserta
target waktu pelaksanaannya;
d. Pengaruh capaian penerapan GCG terhadap pencapaian tujuan BUMD
yang bersangkutan.
e. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan atau dapat mempengaruhi
penyimpulan akhir hasil asesmen, antara lain:
1) Kondisi Perusahaan yang merugi atau mengalami peningkatan
kerugian dibanding tahun sebelumnya;
- 33 -
BAB IV
PENILAIAN
BAB V
PENUTUP
I Komitmen (15)
1 Pernyataan sikap perusahaan 4,0909 1 Direksi dan Dewas/Dekom 1,0227
terhadap penerapan tata menandatangani Pernyataan Pakta
kelola perusahaan yang baik Integritas pada saat pengangkatan dan
setiap awal tahun selama masa jabatan.
15,0000 15,0000
II Kebijakan (10)
5,0000 5,0000
22,0000 22,0000
C.1 Direksi (13)
39 SPI dilengkapi dengan faktor- 1,0000 124 Posisi SPI di dalam struktur organisasi 0,2500
faktor pendukung berada langsung di bawah Direktur
keberhasilan pelaksanaan Utama
tugasnya 125 Kualitas personil yang ditugaskan di SPI 0,2500
sesuai dengan kebutuhan untuk
pelaksanaan tugas SPI
126 Kuantitas personil yang ditugaskan di 0,2500
SPI sesuai dengan kebutuhan untuk
pelaksanaan tugas SPI
40 SPI menjalankan peran 2,0000 128 SPI melaksanakan kegiatan pengawasan 0,5000
pengawasan intern melalui sesuai program kerja tahunan yang
kegiatan assurance dan sudah ditetapkan
konsultansi
129 SPI melaporkan pelaksanaan tugasnya 0,5000
kepada Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewas/Dekom dan
atau Komite Audit (jika ada)
- 49 -
41 SPI menjalankan fungsi 2,0000 132 SPI memberikan masukan atas prosedur 1,0000
konsultansi dan sebagai mitra dan pengendalian proses-proses bisnis
strategis (strategic partner) perusahaan
manajemen
133 SPI memberikan masukan tentang 1,0000
upaya pencapaian strategi bisnis
perusahaan.
5,0000 5,0000
22,0000 22,0000
IV Pengungkapan (5)
k.Profil Perusahaan
l.Penerapan praktik Tata Kelola
Perusahaan
5,0000 5,0000
V Aspek Lainnya
46 Praktik Tata Kelola 5,0000 149 Perusahaan memiliki bidang/area yang 5,0000
Perusahaan menjadi contoh menjadi best practices di Industrinya
atau benchmark bagi atau menjadi tujuan benchmark bagi
perusahaan perusahaan perusahaan lain (baik bagi BUMD
lainnya di Indonesia; maupun perusahaan swasta).
Bidang/area tersebut dapat terdiri dari
produk, proses, fungsi pendukung,
kinerja organisasi, dan strategi.
47 Praktik Tata Kelola -5,0000 150 Terdapat penyimpangan dari prinsip- -5,0000
Perusahaan menyimpang dari prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
prinsip-prinsip Tata Kelola baik.
Perusahaan yang Baik sesuai
Pedoman Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik
Daerah, Pedoman Umum Good
Corporate Governance
Indonesia, dan standar-
standar praktik dan ketentuan
lainnya.
100,0000 100,0000
Lampiran Petunjuk Teknis Nomor 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Komitmen (15)
1 Direksi dan Dewas/Dekom 1,0227 1 Direksi menandatangani Pernyataan Pakta Integritas pada saat 0,2557 v Nilai 1 jika Sub 9=8*6 10= 11=10/3 12=10.1+…+1
menandatangani pengangkatan; Parameter terpenuhi. 9.1+9.2+9.3 0.14
Pernyataan Pakta Nilai proporsional +9.4
Integritas pada saat sesuai dengan tingkat
pengangkatan dan setiap pemenuhan . Nilai 0
awal tahun selama masa jika tidak ada yang
jabatan. terpenuhi.
baik. baik;
8 Penyedia barang/jasa atau pihak terkait lainnya menandatangani 0,2557 v
pernyataan bahwa pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan praktik tata kelola
perusahaan yang baik;
3 Pernyataan kepatuhan 1,0227 9 Setiap insan perusahaan menandatangani surat pernyataan 1,0227 v
terhadap Code of kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku
Conduct/Pedoman
Perilaku ditandatangani
oleh setiap insan
perusahaan
4 Dewas/Dekom dan Direksi 1,0227 10 Dewas/Dekom dan Direksi menandatangani kontrak manajemen 1,0227 v
menandatangani kontrak tahunan yang ditetapkan KPM/RUPS
manajemen tahunan yang
ditetapkan oleh
KPM/RUPS
5 Perusahaan membentuk 0,5455 11 Adanya tim/fungsi yang secara formal bertugas menangani 0,2727 v
atau menunjuk Tim yang ketaatan aturan GCG
menangani ketaatan 12 Tim atau unit yang berfungsi menangani ketaatan aturan GCG 0,2727 v
aturan GCG dan secara tersebut menyusun laporan kegiatannya secara berkala kepada
berkala melaporkannya Direksi
kepada Dewas/Dekom dan
Direksi
6 Pedoman corporate 0,5455 13 Pedoman corporate governance dikomunikasikan ke seluruh 0,2727 v v v v
governance jajaran perusahaan
dikomunikasikan dan 14 Insan perusahaan memahami materi pedoman corporate 0,2727 v v v
dipahami oleh seluruh governance
jajaran Perusahaan.
7 Pedoman perilaku 0,5455 15 Pedoman perilaku dikomunikasikan ke seluruh jajaran 0,2727 v v v v
dikomunikasikan dan perusahaan
dipahami oleh seluruh 16 Insan perusahaan memahami materi pedoman perilaku 0,2727 v v v
jajaran Perusahaan
8 Perusahaan memberikan 0,5455 17 Perusahaan memiliki dan melaksanakan program pemberian 0,1818
reward and punishment penghargaan kepada karyawan terbaik (bisa dari hasil penilaian
atas penerapan pedoman konsumen ataupun dari pimpinan)
- 54 -
kepada KPM/RUPS
14 Ketepatan dalam 0,6818 29 Laporan tahunan disampaikan kepada stakeholders 0,3409 v
penyampaian laporan 30 Laporan tahunan disampaikan tepat waktu 0,3409 v
tahunan kepada
stakeholders
15,0000 15,0000
Kebijakan (10)
15 Perusahaan memiliki 0,3333 31 Adanya Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Code of 0,1111 v
Pedoman Tata Kelola CG)
Perushaan yang Baik 32 Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Code of CG) paling 0,1111 v
(Code of Corporate sedikit memuat uraian mengenai partisipan GCG dan proses tata
Governance/Code of CG) kelola yang ada dalam perusahaan, yaitu:
a Latar Belakang v
b Tujuan Penerapan GCG v
c Prinsip-prinsip GCG v
d Visi misi dan nilai-nilai BUMD v
e Struktur Tata Kelola v
f Proses Tata Kelola v
G Pengangkatan dan Pemberhentian Dewas/Dekom dan Direksi v
h Program Pengenalan Perusahaan v
i Penyusunan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan v
Anggaran Tahunan dan Kontrak Manajemen
j Konflik Kepentingan v
k Pengambilan Keputusan v
l Media Komunikasi dan Informasi v
m Pendelegasian Wewenang v
n Pengelolaan Keuangan v
o Tanggung Jawab Sosial Perusahaan v
p Pengendalian Internal v
q Rapat Pemilik Modal, Rapat Lainnya dan Risalah Rapat v
r Penilaian Kinerja v
s Proses Penunjukan dan Peran Auditor Eksternal v
t Mekanisme Kerja Komite Audit, SPI dan Auditor Eksternal v
u Pemantauan Ketaatan GCG v
33 Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) 0,1111 v
- 56 -
b kebijakan SDM v
c kebijakan lainnya (GCG, CSR) v
25 Penerapan prinsip-prinsip 0,8333 57 Terdapat Penerapan Perlakuan yang setara kepada Pemilik 0,4167 v
tata kelola perusahaan Modal/Pemegang Saham Anak Perusahaan
yang baik (good corporate 58 Penerapan prinsip fairness terhadap Anak-Anak Perusahaan 0,4167 v
governance) pada Anak
Perusahaan
26 Penyelenggaraan 1,6667 59 Terdapat kebijakan pengendalian dokumen perusahaan 0,8333 v
dokumentasi data 60 Kebijakan pengendalian dokumen perusahaan minimum 0,8333 v
perusahaan sehingga memuat:
terjaga keamanan dan a kerahasiaan v
kerahasiaannya b keamanan v
c masa penyimpanan (file aktif dll) v
10,0000 10,0000
Partisipan GCG (65)
Pemilik Modal/Pemegang Saham (21)
27 Perusahaan memiliki 1,2857 61 Perusahaan memiliki kebijakan mengenai pengambilan 1,2857 v
kebijakan mengenai keputusan oleh pemilik modal/pemegang saham dan
pengambilan keputusan kewenangan pengambilan keputusan yang dilimpahkan kepada
oleh pemilik pejabat perangkat daerah
modal/pemegang saham
dan kewenangan
pengambilan keputusan
yang dilimpahkan kepada
pejabat perangkat daerah
28 Pemilik Modal/Pemegang 1,1786 62 Pemilik Modal/Pemegang Saham berperan aktif jika ingin 1,1786 v
Saham berperan aktif jika mengadakan Rapat KPM/RUPS
ingin mengadakan Rapat a Rapat Tahunan v
KPM/RUPS b Rapat Luar biasa v
29 Pemilik Modal/Pemegang 1,1786 63 Pemilik Modal/Pemegang Saham memperoleh informasi material 1,1786 v v v
Saham berperan aktif mengenai keadaan perusahaan secara tepat waktu dan teratur.
terkait haknya untuk
memperoleh informasi
material mengenai
keadaan perusahaan
- 60 -
Dewas/Dekom.
42 KPM/RUPS menetapkan 0,6429 83 Terdapat ketetapan KPM/RUPS tentang sistem perhitungan 0,3214 v
sistem perhitungan penghasilan dan jasa pengabdian Direksi
penghasilan dan jasa 84 Pelaksanaan pemberian penghasilan dan jasa pengabdian 0,3214 v
pengabdian untuk Direksi Direksi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
43 KPM/Pemilik Modal/Rapat 3,0000 85 KPM/RUPS menetapkan Auditor Eksternal untuk: 3,0000 v
Umum Pemegang Saham a Penunjukan auditor eksternal baru v
(RUPS) menetapkan b Penunjukan auditor eksternal berulang untuk periode v
Auditor Eksternal berikutnya.
21,0000 21,0000
Dewan Pengawas/Dewan Komisaris (17)
44 Perusahaan menetapkan 0,5406 86 Dewas/Dekom memiliki kebijakan program pengenalan. 0,2703 v
program pengenalan 87 Program pengenalan minimal memuat: pelaksanaan prinsip 0,2703 v
GCG, gambaran tentang BUMD, pendelegasian wewenang,
sistem dan kebijakan pengendalian internal, tugas dan tanggung
jawab Dewas/Dekom
45 Program pengenalan 0,5406 88 Semua Dewas/Dekom yang baru diangkat mengikuti program 0,5406 v
dilaksanakan pengenalan yang diselenggarakan oleh perusahaan.
46 Dewas/Dekom 0,5406 89 Dewas/Dekom memiliki program pelatihan 0,2703 v
menetapkan program 90 a Materi program pelatihan Dewas/Dekom apabila dikaitkan 0,2703
pelatihan dalam rangka dengan bisnis perusahaan:
meningkatkan kompetensi - Relevan v v v
anggota Dewas/Dekom - Tepat Waktu v
sesuai kebutuhan. b Dianggarkan secara khusus bagi Dewas/Dekom v
c Program pelatihan dilaksanakan v
47 Dewas/Dekom 1,6217 91 Dewas/Dekom memiliki kebijakan pembagian tugas diantara 1,6217
menetapkan kebijakan anggota Dewas/Dekom
pembagian tugas diantara a Kebijakan telah diformalkan v
anggota Dewas/Dekom. b Kebijakan telah dilaksanakan v v v
48 Dewas/Dekom menyusun 1,6217 92 Dewas/Dekom menyusun rencana kerja setiap tahun. 0,4054 v
Rencana Kerja Tahunan 93 Rencana kerja tahunan memuat sasaran/target yang ingin 0,4054 v
(RKT) dicapai.
94 Muatan RKT Dewas/Dekom berisi topik yang cukup dan relevan 0,4054 v v v
dengan kondisi terkini perusahaan.
- 63 -
c. Tepat waktu v
103 Terdapat persetujuan Dewas/Dekom atas rancangan RKAP yang 0,4054
disampaikan oleh Direksi.
a. RKAP ditandatangani; v
b. Persetujuan atas RKAP tepat waktu. v
53 Dewas/Dekom 0,2317 104 Arahan tentang penguatan sistem pengendalian intern 0,2317
memberikan arahan perusahaan.
tentang penguatan sistem a. Tertulis v
pengendalian intern b. Relevan v v v
perusahaan. c. Tepat waktu v
54 Dewas/Dekom 0,2317 105 Arahan tentang manajemen risiko perusahaan. 0,2317
memberikan arahan a. Tertulis v
tentang manajemen risiko b. Relevan v v v
perusahaan. c. Tepat waktu v
55 Dewas/Dekom 0,2317 106 Arahan tentang sistem teknologi informasi yang digunakan 0,2317
memberikan arahan perusahaan.
tentang sistem teknologi a. Tertulis v
informasi yang digunakan b. Relevan v v v
perusahaan. c. Tepat waktu v
56 Dewas/Dekom 0,2317 107 Arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir. 0,2317
memberikan arahan a. Tertulis v
tentang kebijakan dan b. Relevan v v v
pelaksanaan c. Tepat waktu v
pengembangan karir.
57 Dewas/Dekom 0,2317 108 Arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan 0,2317
memberikan arahan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di
tentang kebijakan Indonesia (SAK).
akuntansi dan penyusunan a. Tertulis v
laporan keuangan sesuai b. Relevan v v v
dengan standar akuntansi c. Tepat waktu v
yang berlaku umum di
Indonesia (SAK).
58 Dewas/Dekom 0,2317 109 Arahan tentang kebijakan pengadaan barang dan jasa dan 0,2317
memberikan arahan pelaksanaannya.
tentang kebijakan a. Tertulis v
- 65 -
68 Dewas/Dekom menilai 0,5406 128 Dewas/Dekom menilai kinerja Direksi berdasarkan kriteria yang 0,1802 v
Direksi dan melaporkan telah ditetapkan secara individu.
hasil penilaian tersebut 129 Dewas/Dekom menilai kinerja Direksi berdasarkan kriteria yang 0,1802 v
kepada KPM/RUPS telah ditetapkan secara kolegial.
130 Dewas/Dekom menyampaikan hasil penilaian kepada KPM/RUPS 0,1802 v
69 Dewas/Dekom 0,5406 131 Dewas/Dekom melakukan telaah terhadap kebijakan dan besaran 0,2703 v
mengusulkan remunerasi remunerasi Direksi.
Direksi sesuai ketentuan 132 Dewas/Dekom menyampaikan usulan remunerasi (gaji, tunjangan 0,2703 v
yang berlaku dan penilaian dan fasilitas serta tantiem/insentif kinerja) Direksi kepada
kinerja Direksi. KPM/RUPS.
70 Dewas/Dekom 0,3435 133 Kegiatan pemantauan GCG menjadi bagian dari RKT 0,1717 v
memastikan prinsip-prinsip Dewas/Dekom.
Tata Kelola Perusahaan 134 Dewas/Dekom memantau penerapan prinsip-prinsip GCG dalam 0,1717 v
yang Baik telah diterapkan perusahaan.
secara efektif dan
berkelanjutan.
71 Dewas/Dekom melakukan 0,3435 135 Terdapat penilaian kinerja Dewas/Dekom yang dilakukan oleh 0,3435 v
pengukuran dan penilaian Dewas/Dekom atau Komite Dewas/Dekom (self assessment)
terhadap kinerja
Dewas/Dekom.
72 Perusahaan menetapkan 0,3435 136 Dewas/Dekom memiliki pedoman/tata tertib Rapat yang minimal 0,0687 v
tata tertib rapat dan mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat, evaluasi tindak
melaksanakannya lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas
arahan/usulan dan/atau keputusan Dewas/Dekom .
137 Terdapat mekanisme persetujuan (validasi) terhadap isi risalah 0,0687 v
rapat kepada peserta rapat
138 Jangka waktu penyampaian keberatan atas risalah rapat maksimal 0,0687 v
14 hari setelah pengiriman risalah
139 Dewas/Dekom menyelenggarakan Rapat Dewas/Dekom sesuai 0,0687 v
kebutuhan, paling sedikit sekali dalam setiap bulan.
140 Anggota Dewas/Dekom menghadiri setiap rapat Dewas/Dekom 0,0687 v
maupun rapat gabungan Direksi & Dewas/Dekom, jika tidak dapat
hadir yang bersangkutan harus menjelaskan alasan
ketidakhadirannya.
73 Sekretariat Dewas/Dekom 0,3435 141 Adanya uraian tugas (job description) bagi Sekretariat 0,1717 v
- 68 -
memiliki uraian tugas yang Dewas/Dekom yang ditetapkan oleh Ketua Dewas/Komisaris
jelas. Utama
142 Kejelasan uraian Tugas Pokok dan fungsi dalam job description 0,1717 v
tersebut.
74 Sekretariat Dewas/Dekom 0,3435 143 Sekretaris Dewas/Dekom mempunyai fasilitas penyimpanan 0,1717 v
melakukan administrasi dokumen Dewas/Bawas/Dekom yang disediakan oleh perusahaan.
dan penyimpanan 144 Sekretaris Dewas/Dekom mengadministrasikan surat keluar dan 0,1717 v
dokumen. surat masuk ke Dewas/Dekom, dan dokumen lainnya dengan
tertib.
75 Sekretaris Dewas/Dekom 0,3435 145 Terdapat undangan rapat Dewas/Dekom, yang disampaikan 0,1145 v
menyelenggarakan rapat kepada seluruh anggota Dewas/Dekom dan pihak-pihak lain yang
Dewas/Dekom dan diundang.
rapat/pertemuan antara 146 Bahan-bahan rapat disediakan dan disampaikan kepada peserta 0,1145 v
Dewas/Dekom dengan rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum diadakan rapat.
KPM/RUPS, Direksi 147 Pendokumentasian secara memadai atas hasil rapat 0,1145 v
maupun pihak-pihak terkait Dewas/Dekom.
lainnya.
76 Sekretaris Dewas/Dekom 0,3435 148 Terdapat data/informasi berkaitan dengan monitoring tindak lanjut 0,1145 v
menyediakan hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewas/Dekom.
data/informasi yang 149 Terdapat bahan/materi yang bersifat administrasi mengenai 0,1145 v
diperlukan oleh laporan/kegiatan Direksi dalam mengelola perusahaan.
Dewas/Dekom dan komite- 150 Terdapat data/informasi yang berkaitan dengan dukungan 0,1145 v
komite di lingkungan administrasi dan monitoring yang berkaitan dengan hal-hal yang
Dewas/Dekom. harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari
Dewas/Dekom sehubungan dengan kegiatan pengelolaan
perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
17,0000 17,0000
Komite Dewas/Dekom (5)
77 Dewas/Dekom memiliki 1,2500 151 Terdapat komite audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi 0,3125 v
Komite Dewas/Dekom membantu Dewas/Dekom dalam melaksanakan tugasnya.
sesuai dengan ketentuan 152 Pembentukan Komite Dewas/Dekom dilaporkan kepada 0,3125 v
perundang-undangan yang KPM/RUPS.
berlaku dengan 153 Ketua Komite Dewas/Dekom adalah salah seorang Dewas/Dekom. 0,3125 v
mempertimbangkan 154 Pengangkatan ketua Komite Dewas/Dekom ditetapkan oleh 0,3125 v
kemampuan keuangan Dewas/Dekom
- 69 -
perusahaan
78 Komposisi keanggotaan 1,2500 155 Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Dewas/Dekom. 0,2500 v
yang mendukung
pelaksanaan fungsi Komite 156 Anggota Komite Dewas/Dekom berasal dari pihak luar perusahaan 0,2500 v
dan independensi dari 157 Anggota Komite Dewas/Dekom tidak memiliki hubungan keuangan, 0,2500 v
masing-masing Komite kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga
Dewas/Dekom. dengan Dewas, Direksi dan atau KPM/Pemegang Saham.
158 Salah seorang anggota Komite Dewas/Dekom memiliki 0,2500 v
pengetahuan dan pengalaman kerja yang cukup di bidang tugas
masing-masing Komite.
159 Jumlah keanggotaan masing-masing Komite yang berasal dari luar 0,2500 v
Dewas/Dekom sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
79 Komite Dewas/Dekom 0,8333 160 Terdapat Piagam Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewas/Dekom 0,2778 v
memiliki piagam/charter 161 Muatan Piagam Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang 0,2778 v
berlaku/praktik yang berlaku umum
162 Piagam komite audit ditinjau dan dimutakhirkan sesuai dengan 0,2778 v
peraturan yang berlaku/praktik yang berlaku umum.
80 Terdapat program kerja 0,3333 163 Terdapat program kerja tahunan yang disetujui/ditetapkan oleh 0,1667 v
tahunan Komite Dewas/Dekom.
Dewas/Dekom yang 164 Program kerja tahunan Komite Audit minimal memuat telaah untuk: 0,1667 v
disetujui/ditetapkan oleh a. memastikan efektivitas sistem pengendalian manajemen dan v
Dewas/Dekom . memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen beserta pelaksanaannya
b. efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan SPI v
c. menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang v
dilaksanakan oleh auditor eksternal dan SPI
d. telah terdapat prosedur reviu yang memadai terhadap segala v
informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
81 Komite Dewas/Dekom 0,3333 165 Jumlah pertemuan berkala dan agenda yang dibahas sesuai 0,1667 v
melaksanakan pertemuan dengan program kerja tahunan serta jumlah kegiatan lain sesuai
rutin sesuai dengan yang ditugaskan Dewas/Dekom.
program kerja tahunan 166 Risalah Rapat Komite Dewas/Dekom harus dibuat untuk setiap 0,1667 v
serta melakukan kegiatan rapat, memuat hasil-hasil analisis, telaahan, dan evaluasi atas
lain yang ditugaskan acara yang diagendakan, serta risalah asli dari setiap Rapat Komite
- 70 -
86 Program pengenalan 0,5357 174 Semua Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan 0,5357 v
dilaksanakan yang diselenggarakan oleh perusahaan.
87 Direksi memiliki program 0,5357 175 Direksi memiliki program pelatihan 0,2679 v
pelatihan dalam rangka 176 a. Materi program pelatihan Dewas/Dekom apabila dikaitkan 0,2679 v
meningkatkan kompetensi dengan bisnis perusahaan:
anggota Direksi sesuai - Relevan v v v
kebutuhan. - Tepat Waktu v
b. Dianggarkan secara khusus bagi Direksi v
c. Program pelatihan dilaksanakan v v v
88 Direksi menetapkan 0,5357 177 Terdapat struktur organisasi yang telah ditetapkan secara formal 0,2679 v
- 71 -
diserahkan tepat waktu kepada KPM/RUPS untuk disahkan 3 bulan sebelum tahun buku
berakhir setelah diverifikasi oleh Dewas/Dekom
94 Direksi menyusun 0,4018 190 a. Penyusunan remunerasi Direksi yang mengacu pada 0,2009 v
remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku
ketentuan yang berlaku b. Direksi mengusulkan remunerasi kepada Dewas/Dekom 0,2009 v
dan mengusulkan kepada
Dewas/Dekom
95 Direksi memiliki rencana 0,2068 191 Terdapat pola karir yang dibakukan 0,0689 v v v
suksesi bagi manajer / 192 Direksi memiliki rencana (list) orang yang memiliki kompetensi 0,0689 v
pejabat kunci (key untuk menduduki jabatan
managers) perusahaan 193 Penyampaian laporan rencana tsb dari Direksi kepada 0,0689 v v v
dengan dasar yang dapat Dewas/Dekom.
dipertanggungjawabkan
dan melaporkannya ke
Dewas/Dekom.
96 Direksi mengidentifikasi 0,2068 194 Adanya upaya Direksi untuk merespon peluang bisnis 0,1034 v v v
setiap peluang bisnis 195 Adanya upaya Direksi untuk merealisasikan peluang bisnis 0,1034 v
dilaksanakan, antara lain dengan menganalisis risiko, studi
kelayakan dll
97 Direksi merespon isu-isu 0,2068 196 Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai 0,1034 v
terkini dari eksternal perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya
mengenai perubahan a. Respon terhadap isu yang relevan. v v v
lingkungan bisnis dan b. Tanggapan dilaksanakan tepat waktu v
permasalahannya, secara 197 Jika lingkungan bisnis berdampak besar pada perusahaan dan 0,1034 v v v
tepat waktu dan relevan. kinerja perusahaan, Direksi menyampaikan ke Dewas/Dekom
untuk meminta arahan dan respon dan selanjutnya dilakukan
pembahasan bersama.
98 Direksi membangun 0,2068 198 Terdapat mekanisme terkait pelaksanaan dan pelaporan 0,1034 v
sistem pengendalian pengendalian internal
internal yang memadai 199 Terdapat mekanisme pengujian sistem pengendalian intern secara 0,1034 v
berkala dan dilaksanakan.
99 Perusahaan memiliki SPI 0,2068 200 Terdapat Piagam Pengawasan (Internal Audit Charter) yang 0,0414 v
Charter (Internal Audit disepakati dan ditetapkan oleh Direksi, setelah mempertimbangkan
Charter) saran-saran Dewas/Dekom.
201 Muatan Piagam Pengawasan Intern: 0,0414 v
- 73 -
perusahaan
215 Jajaran perusahaan memahami materi Kebijakan Teknologi 0,0414 v
Informasi
216 Kebijakan teknologi informasi ditinjau dan dimutakhirkan sesuai 0,0414 v
kebutuhan.
103 Direksi menerapkan 0,2068 217 Sistem teknologi informasi diterapkan dalam kegiatan operasional 0,1034 v
sistem tentang teknologi perusahaan.
informasi sesuai dengan 218 Direksi melaporkan pelaksanaan sistem Teknologi Informasi 0,1034 v
kebijakan yang telah kepada Dewas/Dekom
ditetapkan
104 Perusahaan memiliki 0,2068 219 Perusahaan telah memiliki Kebijakan/SOP pengendalian kualitas 0,0689 v
kebijakan mengenai hak- produk dan jasa yang dihasilkan
hak konsumen 220 Kebijakan/SOP pengendalian kualitas produk dan jasa yang 0,0689 v
dihasilkan ditinjau dan dimutakhirkan sesuai kebutuhan.
221 Seluruh Kebijakan/SOP disampaikan kepada Sekretaris Daerah 0,0690
105 Direksi melaksanakan 0,2068 222 Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan 0,2068 v
sistem peningkatan mutu pelayanan
produk dan pelayanan
106 Direksi melaksanakan 0,2068 223 Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai aturan 0,2068 v
pengadaan barang dan yang berlaku
jasa sesuai aturan yang
berlaku
107 Direksi menetapkan sistem 1,2411 224 Terdapat indikator kinerja yang mengukur capaian strategi yang 0,4137 v
pengukuran kinerja dalam telah ditetapkan
perusahaan 225 Indikator kinerja berimbang antara keuangan dan non keuangan 0,4137 v
226 Pengukuran kinerja dilaksanakan. 0,4137 v
108 Direksi 1,2411 227 Ada analisis terhadap capaian kinerja 0,6205 v
mempertimbangkan hasil 228 Ada upaya perbaikan strategi berdasarkan hasil analisis. 0,6205 v
pengukuran kinerja untuk
percepatan pencapaian
tujuan.
109 Pengambilan keputusan 0,2068 229 Pengambilan keputusan oleh Direksi dilakukan secara objektif 0,1034 v
oleh Direksi dilakukan tanpa dipengaruhi oleh pihak lain
secara objektif tanpa 230 Pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan perusahaan 0,1034 v
dipengaruhi oleh pihak lain tetap mempertimbangkan kepentingan stakeholders (fairness).
- 75 -
110 Pengambilan keputusan 0,2068 231 Pengambilan keputusan oleh Direksi telah mempertimbangkan al: 0,2068 v
oleh Direksi dilakukan a. Keseimbangan kepentingan stakeholders. v
melalui analisis yang b. Risiko v
memadai c. SWOT v
111 Perusahaan menetapkan 0,2068 232 Kebijakan pembinaan SDM memenuhi prinsip-prinsip GCG, 0,2068 v
kebijakan pembinaan meliputi:
SDM untuk mendukung a. Sistem perekrutan; v
efektifitas pencapaian b. Pengembangan kompetensi pegawai yang berkelanjutan v
perusahaan. c. Pola mutasi, promosi dan demosi (pola karir) v
d. Sistem reward and punishment v
e. Sistem remunerasi pegawai v
f. Sistem kesejahteraan pegawai v
g. Sistem pemberhentian pegawai v
112 Perusahaan memiliki 0,2068 233 Kebijakan hak-hak karyawan telah diformalkan. 0,0345 v
kebijakan mengenai hak- 234 Perusahaan memiliki kebijakan reward and punishment 0,0345 v
hak dan kewajiban 235 Kebijakan hak-hak karyawan minimal memuat mengenai: 0,0345 v
karyawan a. lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja; v
b. Pola karier, sistem penilaian kinerja karyawan, sistem v
penggajian,
c. program pengembangan keahlian. v
236 Kebijakan hak-hak dan kewajiban karyawan telah disosialisasikan 0,0345 v
237 Kebijakan hak-hak karyawan ditinjau dan dimutakhirkan sesuai 0,0345 v
kebutuhan.
238 Pengukuran kepuasan karyawan 0,0345 v
113 Perusahaan memiliki 0,2068 239 Terdapat kebijakan mengenai hak-hak pelanggan, kebijakan 0,0414 v
kebijakan mengenai hak- keamanan, keselamatan dan kesehatan pelanggan sesuai
hak dan kewajiban ketentuan
pelanggan 240 Terdapat kontak pelanggan untuk menerima umpan balik secara 0,0414 v
mudah
241 Terdapat program untuk mengkomunikasikan informasi 0,0414 v
produk/layanan kepada pelanggan
242 Perusahaan melaksanakan survei secara berkala untuk 0,0414 v
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
243 Manajemen memiliki unit untuk melaksanakan tindak lanjut hasil 0,0414 v
survei
- 76 -
114 Perusahaan memiliki 0,2068 244 Perusahaan mengembangkan kemitraan dengan pemasok untuk 0,0517 v
kebijakan mengenai hak- memperoleh barang dan jasa
hak dan kewajiban 245 Perusahaan melakukan evaluasi terhadap pemasok berdasarkan 0,0517 v
pemasok pencapaian quality, cost, delivery dan service
246 Perusahaan secara berkala melakukan survei kepuasan kepada 0,0517 v
pemasok
247 Perusahaan menindaklanjuti hasil survei 0,0517 v
115 Perusahaan memiliki 0,2068 248 Perusahaan memiliki kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban 0,0689 v
kebijakan mengenai hak- perusahaan kepada kreditur yang telah diformalkan.
hak dan kewajiban kreditur 249 Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban perusahaan kepada 0,0689 v
kreditur minimal memuat:
a. perencanaan kredit v
b. penerimaan (kualifikasi dari kreditur) v
c. penggunaan sesuai dengan peruntukannya v
d. pembayaran kredit tepat waktu v
250 Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban perusahaan kepada 0,0689 v
kreditur ditinjau dan dimutakhirkan sesuai kebutuhan.
116 Terdapat mekanisme 0,2068 251 Terdapat mekanisme untuk menindaklanjuti keluhan-keluhan 0,1034 v v v
untuk menindaklanjuti stakeholders.
keluhan-keluhan 252 Perusahaan memberikan respons atau tanggapan yang tepat dan 0,1034 v v v
stakeholders. cepat atas keluhan-keluhan stakeholders.
117 Direksi menatakelolakan 0,2068 253 Terdapat pelaksanaan komunikasi dan sosialisasi tentang 0,1034 v v v
pelaksanaan kebijakan Pengendalian Gratifikasi kepada Dewas/Dekom, Direksi, karyawan
pengendalian gratifikasi perusahaan dan stakeholders lainnya.
254 Tingkat pemahaman Dewas/Dekom, Direksi dan karyawan dan 0,1034 v v v
stakeholders lainnya yang memadai terhadap kebijakan
Pengendalian Gratifikasi.
118 Direksi menatakelolakan 0,2068 255 Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing system 0,0345 v
pelaksanaan kebijakan kepada karyawan perusahaan.
whistle blowing system
256 Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing system 0,0345 v
kepada stakeholders perusahaan.
257 Terdapat sarana/media perusahaan yang memadai untuk 0,0345 v
- 77 -
menjalankan fungsi
penatausahaan dan
pengarsipan hasil
RPB/RPM/RUPS dan
rapat Direksi
140 Sekretaris perusahaan 0,5333 305 Adanya laporan pelaksanaan tugas Sekper atau petugas yang 0,5333 v
atau petugas yang memerankan fungsi Sekretaris Perusahaan kepada Direksi secara
memerankan fungsi berkala
Sekretaris Perusahaan
melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Direksi.
4,0000 4,0000
22,0000 22,0000
Pengungkapan (5)
141 Terdapat kebijakan formal 0,6667 306 Perusahaan memiliki kebijakan formal keterbukaan informasi publik
yang mengatur dan di update secara berkala
keterbukaan informasi a. Terdapat kebijakan formal keterbukaan informasi publik 0,1667 v
publik perusahaan b. Kebijakan formal keterbukaan informasi publik di update secara 0,1667 v
berkala sesuai perkembangan peraturan perundangan yang
berlaku
307 Perusahaan melaksanakan kebijakan formal keterbukaan informasi 0,3333 v v v
publik
142 Terdapat media/website 0,6667 308 Terdapat kebijakan formal untuk pengelolaan media/website
sebagai prasarana dalam perusahaan yang diupdate secara berkala
menyampaikan informasi a. Terdapat kebijakan formal untuk pengelolaan media/website 0,1111 v
perusahaan kepada perusahaan
stakeholders b. Kebijakan formal untuk pengelolaan media/website perusahaan 0,1111 v
di update secara berkala sesuai peraturan perundangan yang
berlaku
309 Ada media/website perusahaan yang dapat diakses oleh publik 0,2222 v
310 Informasi yang tercantum dalam media/ website dimutakhirkan 0,2222 v v v
secara berkala.
143 Media/ website 0,6667 311 Terdapat kebijakan dan informasi penting lainnya yang
perusahaan dipublikasikan, antara lain:
mempublikasikan
- 82 -
kebijakan dan informasi a. Profil Perusahaan (nama, dasar pendirian, kegiatan utama 0,0556 v
penting perusahaan. perusahaan, dll sesuai perda pendirian/anggaran dasar)
b. Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG 0,0556 v
Code)
c. Pedoman Perilaku 0,0556 v
d. Board Manual 0,0556 v
e. Kebijakan sistem pengendalian intern 0,0556 v
f. Kebijakan terkait corporate social responsibility 0,0556 v
g. kebijakan/SOP tentang pengelolaan terhadap kepatuhan dan 0,0556 v
penyampaian LHKPN.
h. Program Pengendalian Gratifikasi Perusahaan. 0,0556 v
i. Kebijakan whistle blowing system 0,0556 v
j. Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko 0,0556 v
k. Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa 0,0556 v
l. Kegiatan CSR, Program Kegiatan Bina Lingkungan, dll 0,0556 v
(informasi penting selain Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan)
144 Perusahaan menyediakan 0,6667 312 Terdapat majalah internal, buletin, dan sebagainya. 0,3333 v
media lain untuk 313 Terdapat pertemuan/gathering dengan stakeholders dan bentuk 0,3333 v v v
mengkomunikasikan lainnya.
kebijakan atau informasi
penting perusahaan.
145 Tingkat kemudahan akses 0,6667 314 Informasi yang dimuat dalam media/website perusahaan mudah 0,6667 v v v
terhadap kebijakan dan diakses dan/atau diunduh (download).
informasi penting
perusahaan yang
disediakan dalam
media/website
perusahaan.
146 Perusahaan menyusun 0,5556 315 Perusahaan menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan yang 0,5556 v
Laporan Tahunan berlaku
147 Laporan Tahunan dan 0,5556 316 Laporan Tahunan dan laporan keuangan diinformasikan di 0,5556 v
laporan keuangan media/website perusahaan
diinformasikan di
media/website perusahaan
- 83 -
148 Laporan Tahunan minimal 0,5556 317 Terpenuhinya materi a sampai dengan r. v
memuat:
a.Visi dan Misi 0,0309 v
Perusahaan
b.Strategi dan tujuan 0,0309 v
Perusahaan
c.Komposisi kepemilikan 0,0309 v
modal/saham
d.Profil Komisaris 0,0309 v
e.Profil Direksi 0,0309 v
f.Jumlah rapat dan 0,0309 v
kehadiran masing-masing
anggota pada rapat
Komisaris, rapat Direksi,
dan rapat gabungan
Komisaris
dengan Direksi.
g.Jumlah remunerasi bagi 0,0309 v
masing-masing anggota
Komisaris dan Direksi
yang tetap dan variabel.
h.Uraian mengenai organ 0,0309 v
pendukung GCG
i.Uraian Komisaris 0,0309 v
Independen
j.Upaya ikut menjaga 0,0309 v
keseimbangan sosial dan
lingkungan
k.Profil Perusahaan 0,0309 v
l.Penerapan praktik Tata 0,0309 v
Kelola Perusahaan
m.Sistem manajemen 0,0309 v
risiko
n.Laporan Keuangan 0,0309 v
audited
- 84 -
perusahaan lain (baik bagi lain (baik bagi BUMD maupun perusahaan swasta). Bidang/area
BUMD maupun tersebut dapat terdiri dari produk, proses, fungsi pendukung,
perusahaan swasta). kinerja organisasi, dan strategi.
Bidang/area tersebut
dapat terdiri dari produk,
proses, fungsi pendukung,
kinerja organisasi, dan
strategi.
150 Terdapat penyimpangan -5,0000 319 Terdapat kasus yang menimpa atau melibatkan perusahaan (5,0000)
dari prinsip-prinsip Tata berupa praktik tata kelola yang menyimpang dari prinsip
Kelola Perusahaan yang transparansi, prinsip akuntabilitas, prinsip responsibilitas, prinsip
baik. independensi, dan prinsip fairness (kewajaran)
100,0000 100,0000
Lampiran Petunjuk Teknis Nomor 3
Pertanyaan diatas dapat disesuaikan dengan Sub Parameter yang belum dapat
disimpulkan pemenuhannya dari proses reviu dokumen.
- 93 -
Lampiran Petunjuk Teknis Nomor 5
CONTOH FORM WAWANCARA ASESMEN PENERAPAN GCG BUMD X
3 Bagaimana mekanisme
Dewas/Dekom untuk meyakinkan
bahwa hasil telaahan
ditindaklanjuti oleh Direksi
142,143,144,145,146,147,148
Keuangan (1) Perkara penting berindikasi tindak pidana Par 2, 58, 106, 117, 143
korupsi pada kegiatan Pengadaan barang dan
jasa yang dihadapi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas;
Produk (2) Pembekuan produk utama perusahaan atau Par 59, 104, 105
mengalami kondisi yang berpotensi
mengakibatkan pembekuan produk utama
perusahaan. Misalnya: pengaduan terdapat
kandungan berbahaya/tidak halal/tidak
memperoleh izin.
Catatan: Contoh di atas tidak membatasi asesor dalam mengembangkan parameter lainnya
yang berkorelasi dengan kasus yang dialami, baik menyangkut penyimpangan seluruh maupun
sebagian prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
- 98-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
BAB II URAIAN HASIL ASESMEN
A. DATA UMUM
1. Dasar penugasan
2. Tujuan Asesmen
3. Ruang Lingkup dan Periode Asesmen
4. Metodologi Asesmen
5. Batasan Tanggung Jawab
6. Data Umum Perusahaan
B. HASIL ASESMEN
1. Aspek Komitmen
2. Aspek Kebijakan GCG
3. Aspek Partisipan GCG
a. Pemegang Saham
b. Dewan Komisaris
c. Komite Dewan Komisaris
d. Direksi
e. Satuan Pengawas Intern
f. Sekretaris Perusahaan
4. Aspek Pengungkapan Informasi
5. Aspek Lainnya
C. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Ringkasan Hasil Asesmen Penerapan GCG … (Nama
BUMD)
Lampiran 2 : Daftar Capaian Penerapan GCG Per Indikator Tahun ….
Lampiran 3 : Area Perbaikan (Area Of Improvements) Dan Rekomendasi
(Nama BUMD)
Lampiran 4 : Data Keuangan Tahun 20xx-2 - 20xx
- 99 -
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pengembangan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance/GCG) merupakan wujud komitmen perusahaan untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitasnya dalam jangka
panjang yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan berupa
peningkatan kinerja (performance) dan tujuan perusahaan.
Contoh narasi:
Dalam tahun 20xx Perusahaan telah menjalankan amanat PP 54 Tahun 2017
dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik, yang secara umum
ditandai dengan telah adanya komitmen menjalankan tindakan yang
dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-
undangan, pengelolaan perusahaan secara profesional, namun organ
- 100 -
Saran perbaikan atas kelemahan dalam penerapan GCG tidak akan berarti
apapun apabila tidak segera dibuat rencana aksi perbaikan dan
pelaksanaannya. Tindak lanjut atas rencana aksi yang didasari dengan
komitmen semua pihak terkait akan meningkatkan penerapan praktik GCG
yang mengacu pada peraturan yang berlaku dan praktik terbaik/best
practices, yang terus berkembang.
………..,
...........................20...
Direktur/Kepala
Perwakilan,
……………………………………
NIP …………………………….
- 101 -
BAB I
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Capaian Persentase
No Aspek Governance Bobot
Perusahaan (%)
I Komitmen 15 … ….
II Kebijakan GCG 10 … .…
III Partisipan GCG 65 .… ….
IV Pengungkapan Informasi 5 … ….
V Lainnya ±5
TOTAL 100 …
I. Aspek Komitmen
a. …..
b. …..
- 102 -
c. …dst
II. Aspek Kebijakan GCG
a. …..
b. …dst
III. Aspek Partisipan GCG
1. Pemegang Saham
a. …..
b. …dst
2. …..dst
IV.Aspek Pengungkapan Informasi
a. …..
b. …..
c. …dst
V. Aspek Lainnya
B. SARAN
Terhadap kelemahan penerapan GCG sebagaimana diuraikan di atas dan
dalam upaya memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik terbaik
penerapan GCG, kami menyarankan beberapa hal yang memerlukan
perbaikan sebagai berikut:
I. Aspek Komitmen
a. …..
b. …..
c. …dst
II. Aspek Kebijakan GCG
III. ……dst
Uraian selengkapnya hasil Asesmen berikut saran disajikan dalam Bab II.
- 103 -
BAB II
URAIAN HASIL ASESMEN
A. DATA UMUM
1. Dasar Penugasan
2. Tujuan Asesmen
Perusahaan);
4) Pengungkapan Informasi.
b. Periode Asesmen
Periode asesmen penerapan GCG (Nama BUMD) adalah 1 Januari …
sampai dengan 31 Desember……. serta periode sebelum maupun
sesudahnya sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar pengambilan
kesimpulan.
4. Metodologi Asesmen
c. Wawancara
Wawancara dilakukan sebagai pendalaman lebih lanjut terhadap data
yang tidak dapat diperoleh melalui reviu dokumen.
d. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data melalui pengamatan
atas implementasi penerapan tatakelola tertentu yang dilaksanakan
perusahaan.
2) Pengolahan Data
b. Pemaparan
Hasil sementara asesmen praktik penerapan GCG dipaparkan kepada
Tim Mitra (counterpart) perusahaan untuk mendapatkan konfirmasi.
Tingkatan capaian aktual atas penerapan GCG dikategorikan ke
dalam lima kelompok predikat, yaitu: Sangat Baik, Baik, Cukup,
Kurang dan Sangat Kurang dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Profil Perusahaan
e. Data keuangan
B. HASIL ASESMEN
Kami telah melakukan asesmen penerapan GCG pada (..Nama BUMD..) periode
1 Januari ….s.d. 31 Desember ….. yang mencakup empat aspek pengujian.
Penerapan perangkat GCG adalah tanggung jawab manajemen perusahaan,
tanggung jawab kami terletak pada hasil asesmen atas penerapan tersebut.
Asesmen penerapan GCG pada (..Nama BUMD..) dilaksanakan berdasarkan
metode dan prosedur asesmen dengan Indikator Penilaian dan Asesmen atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada Badan Usaha Milik Daerah.
Capaian Persentase
No Aspek Governance Bobot
Perusahaan (%)
I Komitmen 15 … ….
II Kebijakan GCG 10 … ….
III Partisipan GCG
a. KPM/Pemegang
21
Saham/RUPS … ….
b. Dewan Komisaris 17 … ….
c. Komite Dewas 5 … ….
d. Direksi 13 … ….
e. SPI 5 … ….
- 109 -
f. Sekretaris Perusahaan 4 … ….
IV Pengungkapan 5 … ….
V Aspek Lainnya ±5
Jumlah 100 … ….
Rincian skor per aspek dan indikator masing-masing disajikan pada Lampiran
2.
Uraian atas hasil Asesmen penerapan GCG pada (..Nama BUMD..) adalah
sebagai berikut:
1. Aspek Komitmen
Aspek governance yang terkait dengan Komitmen dinilai berdasarkan 5
indikator, yaitu:
a. Pernyataan sikap perusahaan terhadap penerapan tata kelola perusahaan
yang baik.
b. Pelaksanaan aturan corporate governance.
c. Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku.
d. Perusahaan telah memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders
perusahaan.
e. Ketepatan dalam penyampaian pelaporan kepada stakeholders.
Asesmen yang dilakukan terhadap penerapan 5 indikator dengan 14
parameter menghasilkan skor … dari skor maksimum 15 atau …..%.
Tingkat pemenuhan masing-masing indikator diuraikan sebagai berikut:
a. Pernyataan sikap perusahaan terhadap penerapan tata kelola
perusahaan yang baik.
1) …;
2) …..dst
- 110 -
Disarankan kepada:
1) Dewan Komisaris dan/atau Direksi agar:
a) ….
b) …dst
2) ….dst
c. ….dst
a. ……………………………………
2) Hak-hak KPM/RUPS;
a. …………………………………
3) ….dst…..
…….
Dengan demikian bahwa pengurusan BUMD oleh KPM/RUPS dapat
disimpulkan telah/belum mendukung pencapaian tujuan BUMD, yang
ditandai dengan (sebutkan tugas pokok dan kewenangan KPM/RUPS
yang dilaksanaan dengan baik, seperti proses penetapan Rencana
Bisnis/RJPP dalam RUPS, pengngkatan dan pemberhentian
Dewas/Dekom dan Direksi, dll). Bila skor aspek KPM/RUPS > 75%
disimpulkan mendukung, sebagaimana diamanatkan pada pasal 92 ayat 3
PP Nomor 54 Tahun 2017.
b. Dewan Pengawas/Komisaris
Aspek governance yang terkait dengan Dewan Pengawas/Komisaris
dinilai berdasarkan 10 indikator, yaitu:
1) Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Pengawas/Komisaris;
2) Dewan Pengawas/Komisaris melakukan pembagian tugas dan
menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung
pelaksanaan tugas Dewan Pengawas/Komisaris;
3) Dewan Pengawas/Komisaris menyusun Rencana Kerja Tahunan
Dewan Pengawas/Komisaris;
4) Dewan Pengawas/Komisaris melakukan pemantauan terhadap faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan secara signifikan.;
5) Dewan Pengawas/Komisaris memberikan arahan dalam penyusunan
corporate plan dan RKAP.;
6) Dewan Pengawas/Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi
atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.;
7) Dewan Pengawas/Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.;
8) Dewan Pengawas/Komisaris melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan
patungan.;
9) Dewan Pengawas/Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
mengusulkan tantiem/ insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku
dan mempertimbangkan kinerja Direksi;
- 113 -
3. …dst…
3. …dst…
2. ……
Atas permasalahan di atas, kami menyarankan Direksi agar mendorong
SPI untuk …...
Dengan demikian disimpulkan bahwa SPI telah/belum berhasil dalam
membantu Direksi dalam pengawasan intern perusahaan untuk
pencapaian tujuan BUMD, yang ditandai dengan (sebutkan tugas pokok
dan kewenangan SPI yang dilaksanaan dengan baik, seperti membantu
direktur utama dalam melaksanakan
pemeriksaan operasional dan keuangan BUMD, menilai pengendalian,
pengelolaan, dan pelaksanaannya pada BUMD, dan memberikan saran
perbaikan, dll). Bila skor aspek SPI > 75% disimpulkan telah berhasil
dalam membantu Direksi dalam pengawasan intern perusahaan untuk
pencapaian tujuan BUMD, sebagaimana diamanatkan pada pasal 80 PP
Nomor 54 Tahun 2017
- 116 -
f. Sekretaris Perusahaan
Aspek governance yang terkait dengan Sekretaris Perusahan dinilai
berdasarkan 2 indikator, yaitu:
1. Sekretaris perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung
keberhasilan pelaksanaan tugasnya
2. Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya
Asesmen yang dilakukan terhadap penerapan 2 indikator dengan 7
parameter menghasilkan skor …. Dari skor maksimum … atau …..%.
4. Pengungkapan Informasi
b) ….dst
5. Aspek Lainnya
Contoh bila ada benchmarking
Pada masa governance 20XX perusahaan menerima kunjungan dari
perusahaan … dan …. (jika ada kunjungan) untuk melakukan studi
banding (benchmarking) teknologi sortasi barang produksi berdasarkan
mutu dan ukuran yang dilakukan secara akurat dan menguntungkan
perusahaan. Perusahaan telah memperoleh sertifikasi berstandar ASEAN
yang dijadikan acuan bagi perusahaan …… untuk diterapkan dalam
produksi yang mereka laksanakan. Terhadap kunjungan ini para
perusahaan telah memberikan surat ucapan terima kasih dan penyerahan
berbagai dokumentasi hasil penerapan studi banding yang dilakukan oleh
perusahaan. Terhadap hal ini perusahaan reward skor tata kelola sebesar
+…
- 118 -
Bila tidak ada benchmarking tidak perlu ada pengungkapan dalam laporan
Capaian Persentase
No Aspek Governance Bobot
Perusahaan (%)
I Komitmen 15 …. ….
II Kebijakan GCG 10 …. ….
III Partisipan GCG
a. KPM/Pemegang
21
Saham/RUPS …. ….
b. Dewan Pengawas/Dewan
17
Komisaris …. ….
c. Komite Dewas 5 …. ….
d. Direksi 13 …. ….
e. SPI 5 …. ….
f. Sekretaris Persh 4 …. ….
IV Pengungkapan 5 …. ….
V Aspek Lainnya ±5
Jumlah 100 …. ….
Menyetujui,
………. …………………
- 120 -
Lampiran 2
(…NAMA BUMD…)
%
No Uraian Bobot Skor
Capaian
I Komitmen (15)
1 Pernyataan sikap perusahaan terhadap penerapan tata
kelola perusahaan yang baik 4,0909 … …
2 Pelaksanaan aturan corporate governance 2,7273 … …
3 Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku 4,0909 … …
4 Perusahaan telah memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholders perusahaan 2,7273 … ….
5 Ketepatan dalam penyampaian pelaporan kepada
1,3636 … ….
stakeholder
Jumlah I 15,0000
II Kebijakan (10)
6 Ketersediaan pedoman/ kebijakan GCG 1,6667 … …
Ketersediaan kebijakan pengelolaan dan
7 administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara 1,6667 … …
Negara (LHKPN).
Ketersediaan kebijakan pengendalian gratifikasi sesuai
8 1,6667
ketentuan yang berlaku.
Ketersediaan kebijakan sistem pelaporan atas dugaan
9 penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan 1,6667
(whistle blowing system).
Ketersediaan kebijakan pengelolaan hubungan induk
10 1,6667 … ….
dengan anak perusahaan
Jumlah II 10,0000
III Partisipan GCG (70)
A. Pemilik Modal (21)
12 Struktur kepemilikan saham/modal 1,2857 … …
13 Hak-hak pemegang saham/pemilik modal 4,7143 … …
Pelaksanaan Rapat Pembahasan Bersama
14 (RPB/RPM) atau RUPS berdasarkan atas ketentuan 3,0000 … …
yang ada
Transparansi dalam sistem
15 pengangkatan/Pemberhentian Dewas/Dekom dan 4,7143 … ….
Direksi
16 Penilaian Kinerja 3,0000
17 Sistem Remunerasi untuk Dewas/Dekom dan Direksi 1,2857 … ….
18 Penetapan Auditor Eksternal 3,0000 … ….
Jumlah III A 21,0000
B.1 Dewan Pengawas/Komisaris (17)
19 Kesempatan pembelajaran bagi Dewas/ Dekom 1,6217 … …
Dewas/Dekom melakukan pembagian tugas dan
20 menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk 1,6217 … …
mendukung pelaksanaan tugas Dewas/Dekom.
- 121 -
Lampiran 3
(…NAMA BUMD…)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
dst
- 124 -
Lampiran 4
(…NAMA BUMD…)
No URAIAN TAHUN
20xx 20xx-1 20xx-2
1 Aset Lancar … … …
Jumlah Aset … … …
3 Kewajiban Lancar … … …
5 Kewajiban Lain-lain … … …
No URAIAN TAHUN
20xx 20xx-1 20xx-2
1 Pendapatan Usaha … … …
2 Beban Usaha … … …
3 Laba Usaha … … …
4 Pajak Penghasilan … … …
5 Laba Bersih … … …
- 125 -
No URAIAN TAHUN
20xx (%) 20xx-1 (%) 20xx-2 (%)
1 Current Ratio … …. …
SALLY SALAMAH