Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

DESAIN GRAFIS
PERKEMBANGAN GRAFIS BERBASIS VEKTOR DAN GRAFIS
BERBASIS BITMAP

Oleh:

Nama : Edi Prasetio


NIM : 14076009

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul Perkembangan Grafis

Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap, yang mana makalah ini disususn

bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Grafis, dalam menempuh

pendidikan di Universitas Negeri Padang.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang

berkenan dan banyak terdapat kekurangan penulis mohon maaf.

Padang, 17 Desember 2014

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Grafis................................................................................ 4

B. Sejaran dan Perkembangan Desain Grafis...................................................... 4

C. Pengertian Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap.................... 9

D. Kelebihan dan Kekurangan Grafis Berbasis Vektor dengan Grafis Berbasis

Bitmap............................................................................................................ 12

E. Perangkat Lunak untuk Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis

Bitmap............................................................................................................ 14

F. Perbedaan Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap.................... 15

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................... 17

B. Saran............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan desain grafis begitu pesat sejalan dengan perkembangan

sejarah peradaban manusia ketika ditemukan tulisan dan mesin cetak. Masa

kejayaan kerajaan Romawi menjadi titik tolak perjalanan desain dan gaya huruf

latin mulai diterapkan. Awalnya huruf latin hanya terdiri dari 21 huruf: A, B, C, D,

E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X. Kemudian huruf Y dan Z

ditambahkan dalam huruf latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa

Yunani. Sejalan dengan itu, tiga huruf tambahan, yaitu J, U, dan W dimasukkan

sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.

Lahirnya teknologi cetak, diawali dengan penerbitan buku pada waktu itu.

Buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Hal ini untuk

memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat

serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes). Dari sinilah awal lahirnya

huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal

dan ramping. Selain itu, nilai plus dari bentuk yang indah dan ramping ini, huruf-

huruf tersebut dapat ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu

halaman buku.

Di dalam desain permodelan grafis terdapat berbagai macam macam masalah

dibidang ilmu pengetahuan seperti prinsip di dalam desain permodelan grafis itu

sendiri yaitu unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin

desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis,
ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip

tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis),

proporsi (”proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek

struktural komposisi yang lebih luas.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan tentang latar belakang perkembangan desain grafis, dapat

kita ambil rumusan masalahnya, yaitu:

1. Apa desain grafis itu?

2. Kapan desain grafis mulai berkembang?

3. Apa yang dimaksud grafis berbasis vektor dan berbasis bitmap?

4. Apa kelebihan dan kekurangan grafis berbasis vektor dan berbasis bitmap?

5. Perangkat lunak apa saja yang dapat digunanakan untuk grafis berbasis vektor

dan berbasis bitmap?

6. Apa perbedaan grafis berbasis vektor dan berbasis bitmap?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan perkembangan desain

grafis serta macam-macamnya, dan untuk mempelajari desain grafis tersebut

khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya untuk pembaca, agar mengetahui

tentang seluk-beluk perkembangan desain grafis, keunggulan dan kelemahan, serta

perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mendesain, dan mengetahui

perbedaan antara grafis berbasis vektor dengan grafis berbasis bitmap. Dengan

demikian, maka kita dapat memilih, mau menggunakan program apa untuk desain

grafis kita.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Grafis

Desain Grafis berasal dari dua kata yaitu, Desain dan Grafis, kata Desain berarti

proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau

merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan

cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks

antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan

pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen

ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna

dalam bidang gambar.

Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni Desain yang dalam

perkembangannya Desain Grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah

objek. Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai

pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan

baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki

arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda,

“desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu

berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan

berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset,

pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-
akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga

muncul istilah “perancangan proses”.

Grafika adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf,

tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan

kepada khalayak. Contohnya adalah: foto, gambar/drawing, Line Art, grafik,

diagram, tipografi, angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-

lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.

Dalam bahasa Indonesia, kata “grafis” sering dikaitkan dengan seni grafis

(printmaking) dan desain grafis atau desain komunikasi visual. Desain grafis adalah

suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan

informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap

gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan.

disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain

lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang,

produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan

(desain).

B. Sejarah dan Perkembangan Desain Grafis

Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak

peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang

berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf), gambar mendahului tulisan

karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif dengan dasar acuan

alam (flora, fauna, landscape dan lain-lain). Tulisan/aksara merupakan hasil

konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks


dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai

menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah

menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang.

Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis

Johannes Gutenberg (1398-1468)

Menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447

dengan model tekanan menyerupai desain yang digunakan di Rhineland, Jerman

untuk menghasilkan anggur. Ini menjadi titik tolak pengembangan revolusioner

yang menjadikan produksi buku secara massal dengan biaya rendah sehingga

menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali di Eropa.

The Great Exhibition (1851)

The Great Exhibition merupakan pameran besar yang diselinggarakan di taman

Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851.Pameran ini menonjolkan dari

sisi budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan desain.

Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec (1892)

Toulouse-Lautrec sebagai pelukis post-impressionist dan ilustrator art

nouveauPrancis, Mereka melukiskan Paris dari berbagai sisi/suduts pada abad ke-

19 dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia.

Tercatat, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni.

Modernisme (1910)

Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat

Barat. Sebagaimana yang dikemukakan Louis Sullivan, nafas desain modern adalah

Form follow Function. Dengan demikian, simbol terkuat dari kejayan modernisme
adalah mesin yang dapat diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya.

Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan (bahasa mesin), sehingga karya-karya

tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan

(estetika mesin).

Dadaisme (1916-1923)

Dadaisme merupakan suatu pergerakan seni dan kesusasteraan yang

dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama serta untuk mencari dan

menemukan suatu kenyataan hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk

estetik. Dadaisme disadari ataupun tidak telah membawa gagasan baru, arah dan

bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Dadaisme memiliki prinsip yaitu

ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, serta penolakan

terhadap hukum keindahan.

De Stijl (1916)

De Stijl merupakan ungkapan sebuah gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl

menggunakan bentuk segi-empat kuat, warna-warna dasar, dan komposisi

asimetris. De Stijl itu sendiri merupakan suatu seni dan pergerakan desain yang

dikembangkan suatu majalah dan dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van

Doesburg.

Constructivism (1918)

Constructivism merupakan suatu pergerakan seni modern yang dimulai di

Moscow pada tahun 1920. Pergerakan ini ditandai oleh penggunaan metoda industri

untuk menciptakan obyek geometris. Khususnya, Constructivism di Rusia sangat


berpengaruh pada pandangan modern melalui penggunaan huruf sans-serif

berwarna merah dan hitam yang diatur dalam blok asimetris.

Bauhaus (1919)

Di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius, Bauhaus memulai suatu

pendekatan segar untuk mendesain mengikuti Perang Dunia Pertama, dengan suatu

gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan. Bauhaus dibuka pada tahun

1919, dan akhirnya harus ditutup pada tahun 1933.

Gill Sans (1928-1930)

Gill Sans merupakan sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan

karakteristik geometris dan beraneka ragam (great versatility). Sejarah mencatat

bahwa Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe

huruf Underground ke dalam Gill Sans.

Harry Beck (1931-1974)

Harry Beck sebagai perancang grafis adalah pencipta sekaligus menciptakan

peta bawah tanah London (London Underground Map) tahun 1931.Pekerjaan

abstrak ini mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Pada pekerjaannya ini,

Beck memusatkan kebutuhan pengguna, bagaimana cara yang harus ditempuh dari

satu stasiun ke stasiun yang lain serta harus berganti kereta.

International Style (1950)

Nama International Style atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner

tahun 1920-an seperti De Stijl, Bauhaus, dan Neue Typography. Itu semua menjadi

resmi pada tahun 1950-an. Pada waktu itu bahwa grid, prinsip matematika, sedikit
dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi yang

ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.

Helvetica (1951)

Helvetica diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss.

Helvetica merupakan salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di

dunia. Penampilan huruf ini, yaitu bersih, dan tanpa garis-garis. Pada awalnya,

huruf ini bernama Hass Grostesk,kemudian nama tersebut berubah menjadi

Helvetica pada tahun 1960. Helvetica mempunyai 34 model ketebalan dan Neue

Helvetica mempunyai 51 model.

Psychedelia and Pop Art (1960)

Musik, seni, desain, dan literatur yang populer pada tahun 1960-an menjadi

lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Terlihat sangat jelas

bahwa Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni

abstrak.

Emigre (1984)

Emigre meruapkan sebuah majalah desain grafis di Amerika, Majalah ini yang

pertama kali mempublikasikan penggunaan komputer Macintosh sehingga dapat

mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP).

Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya tulisan

dan mesin cetak. Kejayaan kerajaan romawi di abad pertama telah membawa

peradaban baru dalam sejarah peradaban barat dengan diadaptasikannya


kesusateraan, kesenian agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani. Pada

saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang secara

signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga

akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

Koran, majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat adalah produk desain

grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun lebih dikenal dengan

sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi merupakan bagian dari produk

desain grafis juga.

C. Pengertian Grafis Berbasis Vektor dan Bitmap

1. Grafis Vektor

Grafis berbasis vektor adalah gambar yang tersusun atas pola garis dan bentuk

geometris (kurva). Biasanya gambar berbasis vektor bersifat resolution

independent. Secara garis besar dapat diartikan kualitas gambar tetap baik tanpa

bergantung dengan resolusinya.

Vector merupakan gambar digital yang berbasiskan persamaan perhitungan

matematis. Gambar vektor umumnya berukuran lebih kecil bila dibandingkan

dengan gambar bitmap. Beberapa format gambar vektor di antaranya: .CDR, .AI,

.SVG, .EPS, dan dll . Gambar Vektor menggabungkan titik dan garis untuk menjadi

sebuah objek, sehingga gambar tidak menjadi pecah biarpun diperbesar atau

diperkecil, tidak seperti gambar Bitmap.

Gambar bertipe vektor terbentuk dari garis dan kurva hasil dari perhitungan

matematis dari beberapa titik, sehingga membentuk suatu objek gambar. Vektor

menampilkan sebuah gambar berdasarkan perhitungan koordinat geometris gambar


tersebut. Tampilan gambar vektor, walaupun bersifat relatif lebih kaku daripada

tampilan bitmap, kualitasnya tidak bergantung kepada resolusi gambar.

Gambar tipe ini bisa diubah-ubah ke berbagai ukuran dan juga dapat dicetak

pada tingkat resolusi sebesar apapun tanpa kehilangan detil dan ketajaman gambar.

Tampilan vektor merupakan pilihan terbaik ketika harus menampilkan gambar-

gambar yang harus bisa mempertahankan ketajaman garis ketika ukuranya diubah.

Ketika bekerja dengan gambar Vektor, kita akan mengedit objek berdasarkan

perhitungan matematis-nya. Pada vektor grafis ukuran gambar tidak mempegaruhi

ukuran file. Jika gambar diperbesar maka ketajamannya tetap sama dengan

sebelumnya.Ukuran file dari gambar vektor grafis dipengaruhi oleh kompleksitas

dari persamaaan vektor yang digunakan. Misal ada dua gambar yang besarnya

sama. Gambar yang pertama adalah gambar lingkaran sedangkan gambar yang

kedua adalah gambar tali yang melingkar tidak beraturan. Ukuran file gambar tali

akan lebih besar daripada gambar lingkaran. Kekurangan dari vektor grafis tidak

mampu menampilkan gambar secara detail dan kompleks.

2. Grafis Bitmap

Gambar bitmap bisa disebut juga dengan gambar raster merupakan kumpulan

kotak-kotak kecil (pixel). Titik-titik pixel tersebut ditempatkan pada lokasi-lokasi

tertentu dengan nilai-nilai warna tersendiri yang secara keseluruhan akan

membentuk sebuah tampilan. Gambar bertipe bitmap sesungguhnya adalah mozaik

dari ribuan atau jutaan pixel. Ketika bekerja dengan gambar bitmap kita akan

mengedit pixel-pixel yang merupakan bagian dari sebuah objek gambar.


Grafis berbasis bitmap adalah gambar yang tersusun atas pola titik (dot) yang

disebut Picture Elements (Pixel). Biasanya gambar berbasis bitmap bersifat

resolution depedent. Secara garis besar dapat diartikan kualitas gambar berbasis

bitmap antara lain berekstensi JPG, JPEG, BMP, GIF, TIF, TIFF, PCX, dan PNG.

Tampilan bitmap mampu menunjukkan kehalusan gradasi warna dan bayangan

dari sebuah gambar, karena itu tipe bitmap merupakan media elektronik yang paling

tepat untuk gambar-gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit, seperti

foto dan lukisan digital. Gambar bitmap sangat tergantung dengan resolusinya,

karena setiap gambar mempunyai jumlah pixel yang pasti. Hal ini berarti bahwa

sebuah gambar akan sangat tergantung dari jumlah pixel yang membentuknya.

Apabila dilakukan pembesaran ukuran gambar dengan resolusi kecil, maka gambar

akan kehilangan detil dan akan terlihat kotak-kotak pixel yang berundak (jagged).

Pixel-pixel yang membentuk gambar tersebut memiliki warna warna tertentu

dan jumlah warna yang boleh dimiliki oleh suatu gambar dinamakan intensitas.

Biasanya dikenal istilah 256 warna, high color, 16 juta warna (true color) gradasi

abu-abu (grayscale), serta hitam-putih (black & white). Semakin banyak jumlah

warna dalam suatu gambar maka gambar yang dihasilkan akan semakin bagus.

Jumlah warna maksimum dari gambar dapat dilihat dari jenis filenya. Misal file

gambar yang berekstensi .jpg akan memiliki maksimum 16 juta warna, atau file

yang berekstensi .gif memiliki jumlah warna maksimum 256. Jika file bitmap

diperbesar maka ketajaman gambar akan berkurang.


D. Kelebihan dan Kekurangan Grafis Berbasis Vektor dengan Grafis
Berbasis Bitmap
Kelebihan tipe gambar grafik vektor :

1. Grafik dengan tipe vektor merupakan gambar yang dibentuk okeh objek berupa

garis dan kurva.Path terdiri dari garis (line segment) dan beberapa titik (node)

atau disebut dengan anchor point

2. Kualitas hasil gambar dari tipe vektor tidak bergantung pada resolusi gambar

atau pixel.Gradasi warna harus dianalisis dulu oleh para desainer grafis

3. Disusun oleh objek geometris yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis

4. Sifatnya resolution independent

5. Untuk menyimpan file tipe vektor hanya memerlukan ruang penyimpanan yang

relatif kecil.

6. Pilihan gambar grafik yang paling tepat untuk mengolah/membuat gambar logo

atau gambar setting percetakan,melayout halaman (teknik publishing),

membuat font, dan ilustrasi.

7. Program yang digunakan adalah Coreldraw, Adobe ilustrator, Macromedia

Freehand

Kelebihan tipe gambar grafik bitmap :

1. Tipe gambar grafik bitmap lebih dikenal dengan istilah Raster, yaitu tipe grafik

bitmap yang menggunakan titik berwarna yang dikenal dengan Pixek (Picture

Element), beragam warna, piksel tersebar dalam pola grid

2. Tipe gambar grafis bitmap sangat baik untuk gambar /pencitraan dengan

banyak warna, karena tipe grafik bitmap mempunyai kemampuan untuk

mengalokasikan pixel-pixel.
3. Gradasi warna lebih luwes dan nyata

4. Tipe grafik bitmap sangat baik untuk tipe grafik yang terdiri atas banyak warna

dan memerlukan ketajaman resolusi gambar.

5. Kapasitas file lebih besar dari pada kapasitas file grafik vektkor.

6. Tipe ini sangat bergantung kepada resolusi warna foto atau gambar.

7. Sifat resolusinya dependent atau dipengaruhi resolusi

8. Format penyimpanan file umumnya, seperti *.jpg, *. jpeg, *.bmp, *.tif, *.tiff,

dan *.png.

9. Pilihan yang tepat untuk mengolah gambar dalam bentuk foto yang

memerlukan ketajaman warna.

Kekurangan gambar vector :

1. Kekurangan gambar vektor adalah kurang dapat menampilkan gambar dan

gradasi secara realitis atau natural.

Kekurangan gambar bitmap

Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, gambar bitmap juga mempunyai beberapa

kekurangan sebagai berikut.

1. Perubahan ukuran gambar (pembesaran dan pengecilan) mempengaruhi

kualitas gambar.

2. Ukuran file gambar relatif besar.

3. Melakukan kompresi (pemadatan) pada gambar, maka kualitasnya gambar

tersebut akan menurun.


E. Perangkat Lunak Untuk Grafis Berbasis Vektor Dan Berbasis Bitmap

Program aplikasi grafis yang berbasis bitmap, antara lain : Adobe Photoshop,

Corel Photopaint, Microsoft Photo Editor, Macromedia Fireworks, dan masih

banyak lagi program-program grafis berbasis bitmap. Semua program tersebut

menawarkan kemudahan dan kelengkapan fiturnya masing-masing.

Adobe Photoshop merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan

unuk mengedit sebuah gambar (image) menjadi gambar yang lebih menarik, serta

bisa menyunting foto dan gambar-gambar yang telah di-scan ke dalam komputer.

Selain grafis jenis bitmap, ada grafis jenis vektor yang merupakan

perkembangan dari sistem grafis bitmap (digital). Grafis ini tidak tergantung pada

banyaknya pixel penyusunnya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun

atas garis-garis. Tampilan akan terlihat jelas meskipun dilakukan pembesaran

(zooming).

Penggunaan titik-titik koordinat dan rumus-rumus tertentu dapat menciptakan

bermacam-macam bentuk grafis, seperti lingkaran, segitiga, bujur sangkar dan

poligon. Dengan demikian , pemakaian grafis vektor akan lebih irit dari segi volume

file, tetapi dari segi pemakaian prosessor akan memakan banyak memori.

Program aplikasi grafis yang berbasis vektor antara lain : CorelDraw, Macromedia

Free hand, Adobe Illustrator, Micrografx Designer, Inkscape, SmoothDraw,

DrawPlus, Clock Maker Icon Generator, IcoFX, dan lain lain.

CorelDraw merupakan salah satu program yang banyak digunakan dalam

pembuatan desain grafis dan editing Bitmap yang dilengkapi dengan full color
management system dan interactive tools yang memudahkan dalam pembuatan dan

editing suatu objek.

F. Perbedaan Grafis Berbasis Vektor Dengan Grafis Berbasis Bitmap

Setiap program-program grafis mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-

masing. Namun, semua itu tergantung fungsi penggunaanya, tidak semua yang

mempunyai kelemahan tidak digunakan karna antara satu program dengan program

yang lain saling melengkapi, dan perlu ditekankan lagi bahwa fungsi penggunaanya

itulah alasan mengapa program itu dibuat.

Berikut ini perbedaan grafis vektor dengan grafis bitmap:

Vektor Bitmap

Disusun oleh objek geometris yang


dibuat berdasarkan perhitungan Disusun oleh objek yang disebut
matematis pixel

Sifatnya resolution dependent atau


Sifatnya resolution independent dipengaruhi resolusi

Pengaruh perbesaran pecah, blur dan


Pengaruh perbesaran tidak pecah, rusak jika melewati batas toleransi
blur atau rusak tampilan

Ukuran penympanan relatif kecil Ukuran penympanan relatif besar

Digunakan untuk ilustrasi dengan Digunakan untuk gambar kompleks,


bentuk geometris sederhana, warna berupa ragam warna dan bentuk yang
solid atau gradasi tanpa terlalu beraneka, seperti foto dari hasil
banyak variasi warna. Cocok bidikan kamera.
untuk logo dan jenis desain yang
mengandalkan kesederhanaan
bentuk.

Format penyimpanan bisa berupa AI, Format penyimpanan PSD, TIF,


CDR, FH, EPS JPEG, GIF, BMP

Program yang digunakan adalah Software yang digunakan adalah


CorelDraw, Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Corel Photopaint,
Macromedia Freehand MS Paint

Dengan membandingkan kedua format gambar di atas akan membantu

Anda memahami kinerja bitmap dan vektor.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan desain grafis dari masa ke masa semakin mengalami

peningkatan, baik dari segi fungsi yang ditawarkan maupun dari bentuknya.

Dewasa ini desain grafis merupakan ilmu yang banyak dipelajari untuk

menciptakan karya-karya yang dapat digunakan sebagai seni, bahkan lebih dari itu,

dengan desain grafis kita dapat membuat karya yang menarik sehingga dapat

dijadikan bisnis yang menjanjikan.

Desain grafis dibagi menjadi dua macam yaitu, grafis berbasis vektor dan grafis

berbasis bitmap. Grafis berbasis vektor adalah grafik dengan tipe (atau format)

vector merupakan gambar yang dibentuk obyek berupa garis dan kurva berdasarkan

rumus matematika. Vector menampilkan sebuah gambar berdasarkan perhitungan

koordinat geometris gambar tersebut. Obyek vector banyak digunakan dalam

pembuatan foto pengelolaan teks dan logo.

Kualitas hasil tampilan vector tidak tergantung pada resolusi gambar

(istilahnya: resolution independent). Citra atau grafik vector merupakan pilihan

terbaik ketika harus menampilkan gambar-gambar yang harus dipertahankan

ketajamannya serta kehalusannya ketika ukurannya berubah-ubah (diperbesar

ataupun diperkecil).

Sedangkan grafis berbasis bitmap juga dikenal dengan istilah raster. Citra

bitmap menggunakan titik-titik berwarna yang disebut pixel (pic-ture element).


Pixel-pixel tersebut ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu dengan nilai-nilai

warna tersendiri dan secara keseluruhan akan membentuk tampilan.

Tampilan bitmap mampu menunjukan kehalusan gradasi dan warna dari

sebuah gambar. Oleh karena itu format bitmap paling tepat digunakan untuk

gambar-gambar dengan gradasi warna yang rumit seperti foto dan lukisan digital.

Namun, format bitmap mempunyai kelemahan dimana setiap tampilan sangat

tergantung pada resolusi gambar (istilahnya: resolution dependent).

Dengan berbagai software editor desain, juga semakin memudahkan manusia.

Apalagi software dengan fasilitas drag and drop, membuatnya lebih mudah untuk

membuat sebuah desain. Perkembangan teknologi sudah tidak dapat dibendung

lagi, alhasil tiap detik selalu ada perubahan-perubahan di bidang teknologi tersebut.

Untuk setiap saat mengikuti perkembangannya, kita sangat sulit. Tapi setidaknya

kita tahu bahwa teknologi peralatan-peralatan moder serba canggih sudah sangat

berkembang pesat. Namun semua itu juga perlu di imbangi dengan SDM yang baik.

Baik dalam membuat, menyampaikan, dan tujuan dari sebuah karya desain grafis.

B. Saran

Dari perkembangan desain yang semakin meningkat dari masa ke masa dan

didukung dengan adanya teknologi modern yang canggih, desain grafis diharapkan

menjadi salah satu sumber daya manusia yang baik untuk menciptakan karya-karya

dalam menunjang kehidupan masyarakat ke depannya. Desain grafis diharapkan

bisa menjadi ajang untuk menyalurkan kreatifitas manusia dalam bidang seni

maupun bidang-bidang yang lain. Jadi, penulisan makalah ini bertujuan untuk bisa

memberi pemahaman kepada pembaca tentang desain grafis dari mulai


perkembangan, macam-macam grafis, keunggulan dan kelemahan, serta perbedaan

antara grafis vektor dan grafis bitmap, sehingga pembaca bisa termotivasi untuk

berkarya dan berbuat yang lebih baik.


DAFTAR RUJUKAN

2012. Desain Grafis. (Online), (http://id.wikipedia.org/, diakses 18 Desember


2014).
wiki/Desain_grafis
2008. Grafis Vektor dan Bitmap. (Online ), (http://primasoft.wordpress.com/,
diakses 18 Desember 2014)
Grafis Vektor dan Bitmap. (Online), (http://ahmedridho.com/, diakses 18 Desember
2014).
Pengenalan Grafis Berbasis Vektor dan Berbasis Bitmap. (Online),
(http://tik12.wetpaint.com/, diakses 18 Desember 2014).
2010. Grafis Vektor dan Bitmap. (Online), (http://ikhsan-ai.it-kosongsatu.com/,
diakses 17 Desember 2014).
Perbedaan Vektor dan Bitmap.(Online), (http://www.ahlidesain.com/, diakses 16
Desember 2014).
Sejarah Singkat Desain Grafis. (Online), (http://kelasdesain.com/, diakses 18
Desember 2014).

Anda mungkin juga menyukai