Disusun oleh :
Kelompok 3
Fadiyah Saba Arianto 5017020052
Gerbera Timami 5017020011
Irfan Husaini 5017020077
Muhammad Faishal F. 5017020015
Oktavianti Wahyudi 5017020018
1
1.2 Sikap Protes Dari Pihak Pemerintahan Indonesia
Keputusan penggunaan uang NICA tentunya menuai protes tegas dari pihak pemerintahan
Indonesia. Oleh karena itu, dikeluarkan suatu kebijakan yang melarang penggunaan uang
NICA dalam kegiatan bertransaksi. Kemudian pihak pemerintah Indonesia mengambil
langkah besar yaitu dengan menerbitkan ORI (Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah
mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka). Penggunaan ORI di
simbolkan sebagai bentuk dukungan rakyat Indonesia kepada pemerintahan Indonesia.
Sejarah uang di Indonesia setelah keluar mata uang ORI mencatat bahwa Indonesia
mengalami perubahan besar di bidang perbankan. Misalnya dengan berdirinya BNI atau Bank
Negara Indonesia, berdirinya BRI atau Bank Rakyat Indonesia dan lain sebagainya.
2
Tahun
2000
Emisi
Ukuran 141 mm x 65 mm
Uang kertas pecahan Rp. 1.000 memiliki gambar utama tokoh Pahlawan Nasional
Kapitan Pattimura dengan bagian belakang Pulau Maitara dan Tidore dengan
Deskripsi dominasi warna hijau dan biru. Uang pecahan ini memiliki beberapa unsur
pengamanan berupa tanda air bergambar pahlawan nasional, benang pengaman,
dan visible ink yang akan memendar dengan bantuan alat.
Ukuran 141 mm x 65 mm
3
Uang kertas pecahan Rp. 2.000 memiliki gambar utama tokoh Pahlawan
Nasional Pangeran Antasari dengan bagian belakang tarian adat dayak.
Dengan dominasi warna abu-abu, uang pecahan ini memiliki beberapa
Deskripsi unsur pengamanan berupa tanda air bergambar pahlawan nasional,
benang pengaman, dan visible ink yang akan memendar dengan bantuan
alat.
Ukuran 143 mm x 65 mm
Uang kertas pecahan Rp. 5.000 yang memiliki dominasi warna hijau dan
coklat dengan gambar utama tokoh pahlawan nasional asal Provinsi
Aceh Tuanku Imam Bondjol sedangkan pada bagian belakang terdapat
gambar pengrajin tenun. Unsur pengamanan yang terdapat pada pecahan
Deskripsi ini yaitu: tanda air bergambar Cut Nyak Meuthia yang akan terlihat
apabila diterawang, tulisan mikro bertulisakan “Bank Indonesia” yang
akan terlihat hanya dengan alat bantu dan benang pengaman yang
tertanam di dalam kertas yang akan memendar dibawah sinar UV.
4
d) Uang Kertas Pecahan Rp 10.000
Ukuran 145 mm x 65 mm
Uang Kertas Pecahan Rp. 20.000, Rp. 50.000 dan Rp. 100.000 memiliki fitur
sekuriti yang lebih tinggi dibandingkan uang kertas pecahan lainnya. Pencetakan dua
pecahan ini memerlukan ketelitian khusus dan menggunakan mesin off-set simultan yang
mampu mencetak gambar depan dan belakang secara bersamaan dengan tingkat presisi
yang tinggi. Dengan teknik ini dapat dihasilkan unsur pengamanan rectoverso, yakni dua
gambar yang berbeda di dua sisi berlawanan tetapi apabila diterawang membentuk suatu
kesatuan gambar yang utuh. Proses pencetakan dua pecahan ini juga menggunakan teknik
cetak intaglio yang akan memberikan hasil cetak timbul pada permukaan kertas uang.
5
e) Uang Kertas Pecahan Rp. 20.000
Ukuran 147 mm x 65 mm
6
Tahun Emisi 2005
Ukuran 149 mm x 65 mm
Uang kertas pecahan Rp. 50.000 memiliki dominasi warna biru dengan
gambar utama bagian muka adalah tokoh pahlawan Indonesia yang berasal
dari Bali I Gusti Ngurah Rai. Pada bagian belakang uang terdapat gambar
Deskripsi salah satu destinasi wisata di Pulau Bali yaitu Danau Beratan dengan Pura
Ulundanu. Pada uang kertas ini terdapat tanda air/watermark bergambar
sama dengan bagian muka dan blind code yang diperuntukkan bagi orang
berkebutuhan khusus.
Ukuran 151 mm x 65 mm
7
1.5 Tampilan Mata Uang Rupiah saat ini
Pada era pemerintahan Jokowi-JK uang kini semakin diperbaharui. Hal ini
bertujuan untuk memperbaiki uang yang beredar di pasaran yang telah rusak. Namun uang
ini di keluarkan secara perlahan dengan tujuan agar tidak terjadi devaluasi karena
bertambahnya uang yang beredar. Itulah sejarah uang di Indonesia.
8
2. Fungsi Uang
Secara umum, uang mempunyai fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan
barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter dan sebagai alat penimbun
kekayaan. Secara lebih detail, fungsi uang dapat dibagi menjadi 2 yaitu fungsi asli (fungsi primer)
dan fungsi turunan (fungsi sekunder).
Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi untuk
mempermudah pertukaran atau sebagai alat untuk pertukaran dan mengatasi
kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter). Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan uang sebagai alat tukar
karena orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan barang
dengan barang, melainkan cukup memakai uang sebagai alat tukar.
9
alat pembayaran karena uang berfungsi untuk melakukan berbagai macam
pembayaran misalnya membayar tagihan listrik dan telepon, pembayaran pajak,
iuran, dan sebagainya.
2. Penimbun kekayaan
Uang sebagai penimbun kekayaan (store value) artinya dengan uang
seseorang dapat menimbun kekayaan dengan cara membeli tanah, perhiasan
dan rumah. Dengan uang seseorang juga akan lebih mudah menukarkan suatu
barang dengan barang lain yang ia kehendaki dimasa yang akan datang.
3. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang akan pindah dari sebuah tempat ke tempat lain, bisa
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah atau bangunan rumah ke dalam
bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia bisa membeli
tanah atau rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan tanah
dan rumah yang lama.
4. Standar pembayaran utang
Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang berfungsi
untuk melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan
untuk standar pembayaran utang, hal tersebut karena uang dapat digunakan
untuk mengukur / dijadikan standar pembayaran utang pada masa yang akan
datang.
5. Alat pembentukan dan pemindahan modal
Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value),
yaitu uang berfungsi untuk menambah, memperbesar dan memindahkan modal
usaha, baik nantinya dipergunakan sendiri maupun dipinjamkan kepada orang
lain yang membutuhkan modal tersebut.
6. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi.
Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin naik.
7. Penunjuk harga
Dalam perdagangan barang dan jasa, uang juga ditetapkan sebagai penunjuk
harga untuk satuan barang atau jasa. Contoh : harga 1 buah bolpen adalah Rp
1.500.
10
3. Bahan Pembuatan Uang
Bank Indonesia (BI) hari ini secara resmi mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun emisi 2016. Selain menampilkan gambar 12
orang pahlawan nasional baik pada uang kertas maupun uang logam, uang rupiah NKRI tahun
emisi 2016 ini pun memiliki beragam fitur pengamanan maupun bahan baku yang menarik untuk
ditilik. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, untuk uang kertas,
salah satu bahan bakunya adalah penggunaan serat kapas. Serat kapas ini dipakai karena lebih
lentur, tidak mudah sobek dan uang kertas yang mengandung serat kapas lebih tahan terhadap
kemungkinan dicoret-coret. Selain itu, hal lain adalah pertimbangan perilaku masyarakat dalam
memelihara uang, khususnya uang kertas. “Masih culture. Ada uang disimpan di saku pakaian atau
disetrika. Kalau serat kapas tidak rusak disetrika,” jelas Tirta.
Beberapa negara di dunia menggunakan polimer sebagai bahan baku pembuatan uang
kertas. Namun demikian. BI memutuskan untuk tidak menggunakan bahan tersebut dalam
pembuatan uang rupiah, karena sifatnya yang cenderung tidak tahan panas. Kapasnya yang
digunakan jenis khusus. Seratnya sangat kuat. Tidak gampang sobek. Tapi tidak bisa ditanam di
Indonesia
Selaku pembuat dan pengedar, Bank Indonesia pun memiliki standard yang khusus untuk
uang kertasnya. Diantaranya adalah ketahanan terhadap sobekan, lipatan, tahan lama, dan juga
mempunyai strength yang begitu baik. Uang kertas Indonesia juga memiliki semacam zat kimia
untuk menghindari peredaran uang palsu. Bahan pembuat uang kertas adalah kapas yang
mempunyai serat baik dan kandungan 100 persen. Kapas ini diimpor langsung dari negara-negara
di Eropa. Seperti, Inggris dan Perancis. Kedua negara tersebut memang mempunyai stok kapas
yang bermutu tinggi. Tidak ketinggalan water mark dan benang pengaman dari alumunium.
Di Indonesia, terbiasa menyebut uang yang kita gunakan sebagai uang kertas. Sehingga
masyarakat beranggapan bahwa uang tersebut dibuatnya dari bahan kertas. Pada kenyataannya,
uang yang kita pakai bertransaksi ini bukan dibuat dari kertas .Sehingga ketika uang ini digunakan
terus menerus, terlipat, hingga terkena air pun tidak akan robek. Uang logam memang punya masa
pemakaian lebih lama dari uang kertas. Sehingga uang jenis kertas ini harus diperhatikan
pembuatannya, agar tetap awet untuk digunakan masyarakat. Uang kertas juga harus tahan air dan
tidak mudah robek. Kapas inilah yang membuat uang punya elastisitas tinggi dan memiliki Teknik
teryentu saat proses pembuatannya.
Dilansir dari TribunSolo.com, menurut Pratomo (2000), uang kertas rupiah harus memiliki kondisi
fisik seperti ini:
1. Tensile strength (indeks tarik) bagus
2. Tearing strength (ketahanan sobek) tinggi
3. Folding endurance (ketahanan lipat) tinggi
4. Tahan lama (durable)
11
5. Tidak mudah luntur
6. Perlu zat kimia tertentu untuk menghindari pemalsuan
Jika syarat-syarat di atas terpenuhi, maka uang kertas sebuah negara dikatakan sudah baik.
Tak hanya kapas, Indonesia juga mengimpor tanda air dan benang pengamannya demi kualitas
mata uang kertas yang mumpuni. Sedangkan untuk uang pecahan, ada yang dibuat dari plastik.
Sampai saat ini, komposisi serta spesifikasi pembuatan uang harus dirahasiakan. Tidak bisa
dipublikasikan begitu saja. Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia)
hanya menyediakan tinta dan desain uang yang bakal dicetak saja. Sementara itu, tinta uang
merupakan produksi dalam negeri oleh Perum Peruri.
12
4. Proses Pembuatan uang
Dalam pencetakan uang kertas, Peruri telah menerapkan Standar Operasional Prosedur
yang berpengaman tinggi untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan proses cetak uang, mulai
dari proses desain uang, penyediaan kertas, tinta maupun proses cetaknya hingga akhirnya menjadi
uang Rupiah siap edar yang memiliki beberapa fitur pengaman. Fitur pengamanan yang dikenal
luas oleh masyarakat pada uang kertas adalah penggunaan watermark, cetak intaglio, benang
pengaman, tinta sekuriti hingga teknologi rectoverso (saling isi). Setidaknya untuk melewati tiga
tahapan itu, Peruri membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu untuk mencetak selembar uang
kertas. Tahap pertama, petugas melakukan pengukiran (engraving) pelat pencetak uang. Pelat ini
sebagai dasar untuk mencetak uang kertas.
Deputi Departemen Cetak Uang Kertas Peruri, Mohammad Sofyan mengatakan, setelah
pelat jadi maka siap digunakan untuk mencetak kertas uang dengan menggunakan bahan baku
yang sebelumnya telah dipasok oleh BI. Selanjutnya, kertas akan mengalami tahap cetak awal.
Pada proses ini, akan dimasukkan gambar saling isi. Setelah melewati tahap cetak awal, uang
didiamkan selama dua hari untuk dikeringkan. Lalu uang akan masuk ke alat cetak intaglio, yang
berfungsi mencetak bagian depan dan belakang secara bersamaan. "Ini paling rumit, orang belum
tentu menguasai. Selama proses berlangsung ada potensi masalah," ujar dia.
Proses selanjutnya, uang dalam bentuk lembaran besar akan diperiksa. Asal tahu saja,
kerusakan dalam proses pencetakan mesti dilaporkan dan setiap produksi yang berlebih atau rusak
harus dikembalikan ke BI. Baru setelah proses ini selesai akan dilanjutkan pada penyematan nomor
seri. Nomor seri ini diberikan oleh Peruri secara otomatis dan teratur sesuai dengan urutan produksi
sejak awal. Pemeriksaan uang pun kembali dilakukan setelah nomor seri diberikan. Kemudian,
uang dalam lembaran besar ini akan masuk proses pemotongan dan pengemasan untuk kemudian
dikirim ke bank sentral. Selain fitur-fitur sekuriti yang mudah dikenali oleh masyarakat umum
tersebut, juga diterapkan unsur pengaman tidak kasat mata yang hanya dapat diketahui melalui
bantuan alat maupun oleh petugas laboratorium atau forensik. Untuk uang logam, fitur
pengamanannya lebih menonjolkan aspek kerumitan desain dan detail hasil cetak.
Pada proses pencetakan uang kertas atau uang logam di Peruri, setelah desain disepakati
dan menjadi film siap cetak, terdapat tiga bagian produksi cetak yaitu;
1. Cetak Offset
untuk mencetak gambar dasar. Teknik offset merupakan teknik cetak uang
menggunakan mesin simultan, yang memungkinkan gambar dasar muka dan belakang
dicetak secara bersamaan dengan presisi tinggi. Teknik ini memungkinkan terbentuknya
unsur pengaman yang disebut recto-verso atau see trough register, yaitu dua gambar tidah
utuh dalam satu tempat muka belakang yang sangat presisi, jika diterawangkan akan
membentuk suatu gambar utuh.
13
Perubahan mendasar dan total menyangkut teknologi prepress di Peruri dimulai
pada tahun 1998. Peruri mengaplikasikan teknologi prepress modern yang cangih dan
mutakhir yang fully computerized. Teknologi Prepress terdiri dari beberapa komputer
desain grafis, scanner, dan image setter yang terhubung satu dengan yang lain dalam
sebuah jaringan (network). Selain itu dilengkapi pula dengan “high security design
software” yang mampu menghasilkan beragam anti copy yang handal dalam
menangkal pencetakan uang palsu.
Resolusi yang dihasilkan imagesetter tersebut mencapai 10.000 dpi (dot per inch).
Sistem ini memungkinkan seorang desainer mampu membuat desain uang berikut unsur
pengamanan yang diinginkan, bahkan sampai pembuatan filmnya. Untuk koreksi pun bisa
cepat dilakukan. Dalam hal pengamanan, dengan sistem integrasi ini, Peruri bisa
mengaplikasikan teknik pengamanan andal sejak desain uang dibuat.
Teknik cetak intaglio ini sifatnya unik, karena membuat uang terasa kasar bila
diraba atau tacticle effect. Warna yang munculpun berkesan kuat serta menghasilkan
elemen halus sampai tebal. Karena tintanya akan timbul, perlu waktu untuk pengeringan
sebelum proses berikutnya. Intaglio bisa ditempatkan di bagian muka saja atau di dua sisi :
bagian muka dan belakang. Interpol merekomendasikan bahwa sedapat mungkin uang
kertas dicetak menggunakan intaglio di kedua sisi. Biasanya, kata Abubakar, tergantung
nilai nominal uang yang dicetak. Makin mahal pecahan uang tersebut, cetak intaglio juga
makin rumit. Antara cetak offset dan intaglio harus nyambung. Bila tidak, menjadi cetakan
tidak register. Kepemilikan mesin cetak intaglio tidak sembarangan. Hanya percetakan
uang resmi dan menerapkan tradisi cetak uang sesuai resolusi/rekomendasi
Interpol yang dapat mengoperasikannya. Tahap akhir, barulah pencetakan nomor uang.
“Di sini pun, bila tidak cermat, bisa gagal,” kata Abu Bakar. Misalnya, nomor seri tidak
rata atau tidak lengkap. Tinta yang digunakan pun khusus, yang tidak dijual di pasaran
umum.
Setelah desain disetujui, para engraver harus membuat gambar kerja (pen
drawing) gambar utama untuk cetak intaglio. Cetak intaglio adalah proses kedua
setelah offset yang menghasilkan tacticle effect. Permukaan uang terasa kasar bila diraba.
Saking detailnya, kata Abubakar, untuk intaglio engraver harus menggunakan kaca
pembesar. Pembuatan gambar intaglio tak seperti menggambar biasa, namun dengan cara
terbalik artinya hasil cetak yang teraba kasar dibentuk dengan mencungkil cetakannya.
Satu persatu cetakan itu ‘dicungkil’ agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan, yaitu
sesuai anatomi, halus dan tajam.
Untuk mengamankan uang yang dibuat, disepakati pula benang pengaman dan
tanda air. Di setiap uang kertas, pasti ada benang dan tanda air. Benang pengaman yang
14
letaknya membujur biasanya berbeda datu dengan yang lainnya. Ada yang bentuknya
seperti garis lurus dan zig-zag. Ada pula benang pengaman yang keluar masuk -biasa
disebut window thread– atau diimbuhi tulisan “Bank Indonesia”, semuanya ditanam
dalam kertas uang tersebut pada saat pembuatan kertas uang.
Demikian juga mengenai tanda air. BI menentukan gambar apa yang akan
dijadikan tanda air. Tanda air adalah gambar transparan yang biasanya terletak di sebelah
kanan gambar muka (front side) uang. Gambar tanda air akan terlihat dengan jelas bila
orang menerawangnya ke arah cahaya atau lampu. Gambar tanda air tidak selalu tidak
selalu berkaitan dengan tema utama uang tersebut. Misalnya, pada pecahan seribu rupiah,
potret Cut Nyak Meutiapahlawan asal Aceh-tampil dalam tanda air. Namun, pecahan Rp
20.000, gambar utama dan gambar tanda air sama yaitu gambar Ki Hadjar Dewantara.
15
ada kerusakan dalam proses produksi. Bila diketahui ada yang rusak atau cacat,
maka pada lembaran yang rusak itu akan ditandai dengan coretan.
Perlu diketahui, bahan uang kertas asli dari Bank Indonesia (BI) yang beredar di pasaran
selama ini terbuat dari bahan katun, sehingga tidak mudah luntur, kusam, dan robek. Jadi jangan
tertipu dengan uang palsu yang tentunya proses pembuatannya lebih cepat, namun uang hasil
cetakannya pun akan lebih cepat kusam, luntur, dan rusak. Pada sisi muka uang kertas yang
terdapat gambar pahlawan, rectoverso ada di sebelah kiri. Kalau Anda perhatikan baik-baik,
gambar ornamen berbentuk bulat tersebut membentuk logo BI. Kalau masih tidak pecaya, gunakan
metode terawang. Perhatikan bagian kiri sisi muka uang kertas yang terdapat gambar pahlawan, di
situlah ada rectoverso yang membentuk logo BI, bukan simbol terlarang yang belakangan ini
hangat dibincangkan. Beberapa negara pun mengenal rectoverso dalam uang kertas mereka.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Oeang_Republik_Indonesia
http://travel.tribunnews.com/2016/08/20/uang-kertas-indonesia-rahasia-ini-lho-bahan-baku-
lembaran-rupiah-yang-biasa-kita-pegang?page=all
https://www.teen.co.id/read/682/ternyata-ini-bahan-dasar-pembuatan-uang-kertas-di-indonesia
http://bkk.fajar.co.id/2016/10/07/bahan-baku-uang-kertas-dari-kapas-luar-negeri/
https://money.kompas.com/read/2016/12/19/193743126/apa.saja.bahan.baku.pembuatan.uang.ru
piah
https://money.kompas.com/read/2017/01/18/192129426/dari.mana.bahan.baku.uang.kertas.dan.u
ang.logam.rupiah.
https://newswantara.com/sejarah/sejarah-uang-di-indonesia
https://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/makalah-uang-bank-dan-percetakan-uang.html
https://mesincetakgallery.wordpress.com/2010/11/27/teknik-cetak-uang-kertas-logam-di-peruri/
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170119084727-78-187341/mengintip-teknik-
canggih-peruri-mencetak-uang-garuda
https://economy.okezone.com/read/2010/03/14/320/312389/mari-jalan-jalan-ke-percetakan-uang
https://www.peruri.co.id/banknotes-money-coins/47/uang-rupiah-pecahan-1-000---10-000
https://www.peruri.co.id/banknotes-money-coins/48/uang-rupiah-pecahan-20-000---100-000
https://intisari.grid.id/read/0389585/mengenal-rectoverso-si-pengaman-uang?page=all
17