BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1. Digital printing telah mengubah dunia percetakan dunia, dengan proses kerjanya yang cepat tanpa
mengurangi kualitas hasil. Sejarah cetak digital printing cukup singkat disbanding dengan percetakan
itu sendiri, karena digital printing muncul di akhir tahun 1900-an. Tapi digital printing berkembang
sangat cepat dan menjadi salah satu metode umum percetakan untuk bisnis dan pribadi.
Mesin pencetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1439.Penemuan ini
menjadi awal industri percetakan di mana buku bisa diproduksi secara massal dan mampu dibiayai
oleh pengusaha menengah karena biaya produksi yang lebih murah. Kemudian mesin pencetak
berdaya listrik ditemukan, yang membuat produksi percetakan lebih mudah.
Dengan digital printing, gambar digital disimpan di computer, yang bisa ditransfer ke
bermacam medium kertas atau media lainnya, termasuk kertas fotografi, kertas biasa, vinil dan
film. Digital printing menggunakan mesin tinta cetak kering dan thermal printer, yang bagus untuk
pencetakan eksperimental atau kustomisasi cetak. Kecanggihan digital printing yang lainnya adalah
bisa disambungkan atau diberikan link ke jaringan Computer dalam hal ini bisa juga berperan
sebagai korektor gambar yang akan dicetak, sehingga tidak asal cetak.
Begitulah sejarah singkat digital printing. Sampai saat ini digital printing adalah teknologinya yang
akan terus berkembang.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Yang Diberikan Kepada Siswa Kelas XII SMK NEGERI 1
KALINYAMATAN
2. Agar mampu memberikan pengetahuan mengenai cetak Digital, dan Mesin jahit jilid benang
3. Supaya siswa mampu membuat sebuah buku, yang nantinya akan bermanfaat setelah lulus
4. Supaya pembaca lebih mengetahui mengenai apa itu digital printing, dan mesin jahit jilid benang
5. Sebagai sumber ilmu siswa – siswi grafika
BAB II
PEMBAHASAN
Di Asia terutama di Cina dan Korea cetak mencetak sudah dikenal sekitar kurang lebih 1000
tahun yang lalu. Teks dan gambar diukirkan dalam sekeping papan, tanah liat atau logam, kemudian
acua atau stempel itu ditintai, ditumpangi selembar kertas (papirus) yang kemudian ditekan sehingga
tinta dari acuan pindah ke papirus tersebut. Di Eropa percetakan yang tertua menggunakan metode
ini sekitar kurang lebih 600 tahun yang lalu.
Gagasan Gutenberg adalah penggunaan huruf tunggal yang diukirkan pada kayu yang
kemudian berkembang pada ukiran bahan logam. Penemuan untuk menuang huruf-huruf tunggal
merupakan hal yang pokok daripada kerja Gutenberg. Setiap huruf atau tanda-tanda harus diukurkan
di atas besi secara terbalik. Huruf tunggal ini dapat disusun menjadi kata atau kalimat yang setelah
dipakai dapat diuraikan dan disimpan pada kotak masing-masing jenis huruf untuk kelak dipakai lagi.
Mesin cetak yang pertama dibentuk berdasarkan alat pemeras buah-buahan. Bahan
pencetaknya ditintai dengan menggunkan tampon (sekarang rol penintaan), lembaran kertas
kemudian diletakkan ke atas alat cetak yang sudah ditintai itu; dengan menekan rata kertas itu maka
diperoleh sebuah hasil cetak.
Keahlian Gutenberg dapat memecahkan semua masalah itu dan menciptakan yang kemudian
menjadi mesin cetak yang berhasil. Alat-alat dan mesin penemuannya tetap sama bentuknya untuk
jangka waktu yang berabad-abad. Gutenberg sadar bahwa penemuannya hanya akan berhasil kalau ia
dapat mempertahankan mutu artistik buku-buku yang ditulis tangan.
b.) Sejarah Perkembangan Mesin Cetak
Sejarah
Pastinya Anda sudah tidak merasa asing dengan alat yang bernama Printer bukan? Seperti yang
sudah kita ketahui, printer adalah alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa
teks maupun gambar/grafik, di atas kertas. Fungsi printer sendiri adalah sebagai salah satu perangkat
keras / hardware yang terhubung ke komputer dan mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan,
gambar dan tampilan lainnya dari computer ke media kertas atau sejenis.
Nah, kali ini saya akan membahas sedikit tentang sejarah perkembangan mesin cetak atau
sekarang yang lebih dikenal dengan sebutan printer.
Check It Out J……….
Asal Usul Mesin Cetak
Teknik cetak-mencetak sendiri sebenarnya sudah mulai digunakan pada abad ke-14 oleh
bangsa China dengan menggunakan Sistem Block Printing . Akan tetapi pada perkembangannya,
tidak ada perubahan yang berarti jika dibandingkan dengan perkembangan mesin cetak di negara
barat, dikarenakan alphabet China yang sulit diterapkan di mesin tik. Terobosan besar baru terjadi
pada tahun 1440 ketika Johannes Guternberg dari Jerman, tepatnya dari Mainz menciptakan metode
pencetakan dengan lebih sempurna.
gambar mesin cetak Johannes Guternberg
Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg lahir di kota Mainz sekitar 1398, Jerman,
tercatat sebagai seorang penemu mesin cetak pertama kali, putra bungsu dari pedagang kelas atas
Friele Gensfleisch zur Laden, dari istri keduanya Else Wyrich. Menurut beberapa laporan Friele
adalah seorang tukang emas untuk uskup di Mainz, namun kemungkinan besar ia juga melakukan
perdagangan kain sebagai sumber penghasilannya. Tahun kelahiran Gutenberg tidak diketahui persis
namun kemungkinan besar sekitar 1398.
Ia menerima latihan awal sebagai seorang tukang emas. Pada tahun 1411, terjadi
pemberontakan di Mainz, sehingga dia harus pindah ke Strasbourg dan tinggal di sana selama 20
tahun. Di Strasbourg, beliau menyarai hidupnya dengan membuat barangan logam. Gutenberg
menghasilkan hiasan kecil bercermin untuk dijual kepada pelawat agama Kristian. Dia kemudiannya
pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas.
Idea Gutenberg yang terpenting tercetus ketika dia bekerja sebagai tukang emas diMainz. Dia
mendapat buah fikiran untuk menghasilkan surat pengampunan dengan membentuk cop huruf untuk
mencetak surat pengampunan dengan banyak agar dia boleh mendapat banyak wang untuk
membayar hutang-hutangnya ketika dia bekerja sebagai tukang logam dahulu. Pada masa itu buku
dan surat ditulis dengan tulisan skrip gotik dengan tangan dan mengandungi banyak kesalahan ketika
penyalinan serta lambat.
Oleh itu, Gutenbert mula membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam
untuk membentuk huruf skrip gotik. Pada permulaannya Gutenberg terpaksa menghasilkan hampir
300 bentuk huruf untuk meniru bentuk tulisan tangan yang bersambung-sambung. Setelah itu
Gutenberg mereka mesin cetak yang bergerak untuk mencetak. Mesin cetak bergerak inilah
sumbangan terbesar Gutenberg. Setelah menyempurnakan mesin cetak bergeraknya, Gutenberg mula
mencetak beribu-ribu surat pengampunan yang disalah gunakan oleh Gereja Katolik untuk
mendapatkan uang. Penyalah-gunaan ini merupakan punca timbulnya bantahan daripada sesetengah
pihak seperti Martin Luther.
Jadi kesimpulannya, dengan ditemukannya mesin cetak yang lebih sempurna oleh
Guternberg , maka terjadi kemajuan yang sangat pesat dibidang Teknologi Komunikasi.Tentunya
kita sebagai generasi muda harus pandai-pandai memanfaatkan segala teknologi yang sudah
diwariskan oleh para penemu terdahulu. Tidak hanya memanfaatkan, tapi kita juga harus pandai
untuk menjaga teknologi tersebut. Contoh saja printer, tentunya tidak mungkin mesin cetak ini tidak
pernah mengalami masalah bukan? Dan jika ada masalah pada printer tersebut, tentu saja kita harus
melakukan salah satu upaya dengan cara meresetnya.
Industri grafika/percetakan di Indonesia sampai saat ini masih belum mampu menyetarakan
diri dengan standar mutu industri grafika internasional, khususnya Asia dan Australia. Akibatnya,
industri grafika Indonesia belum mampu berperan dalam menjawab tantangan pasar global. Dengan
kata lain belum "Go International" Salah satu penyebabnya karena masih belum terpenuhinya sumber
daya manusia (SDM) yang kompeten.
Perkembangan teknologi dan pasar grafika yang terus berubah cepat menjadikan para pelaku
industri tersebut tertuntut harus bisa menyesuaikannya. Faktor waktu memang menjadi daya tarik
bagi industri grafika, di samping juga tarif yang murah. Harga pokok produksi bisa ditekan dengan
penggunaan alat berteknologi terbaru. Kemajuan teknologi informasi sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan teknologi cetak mencetak, sehingga di mana pun kita berada selalu menatap
dan menggunakan barang cetakan.
Gambaran umum fungsi dan jenis barang cetakan yang demikian banyak dan bervariasi
menuntut industri grafika melengkapi peralatan yang memadai dari kualitas dan kuantitasnya, serta
kesiapan sumber daya manusianya sebagai penentu keberhasilan produksi.
Digital printing telah mengubah dunia percetakan dunia, dengan proses kerjanya yang cepat
tanpa mengurangi kualitas hasil. Sejarah cetak digital printing cukup singkat dibanding dengan
percetakan itu sendiri, karena digital printing muncul di akhir tahun 1900-an. Tapi digital printing
berkembang sangat cepat dan menjadi salah satu metode umum percetakan untuk bisnis dan pribadi.
Mesin pencetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1439.
Penemuan ini menjadi awal industri percetakan di mana buku bisa diproduksi secara massal dan
mampu dibiayai oleh pengusaha menengah karena biaya produksi yang lebih murah. Kemudian
mesin pencetak berdaya listrik ditemukan, yang membuat produksi percetakan lebih mudah.
Digital printing press mulai digunakan pada tahun 1993. Gagasan ini berkembang dengan
semakin majunya teknologi computer. Evolusi digital printing sebenarnya rumit, tapi Xerox memiliki
peran besar untuk mempermudahnya. Tidak seperti metode pencetakan lainnya, digital printing prees
mampu mencetak gambar berbeda pada setiap halaman, sementara mesin cetak lainnya harus
mengandalkan pelat yang harus dipakai berulang kali untuk mencetak.
Dengan digital printing, gambar digital disimpan di computer, yang bisa ditransfer ke
bermacam medium kertas atau media lainnya, termasuk kertas fotografi, kertas biasa, vinil dan film.
Digital printing menggunakan mesin tinta cetak kering dan thermal printer, yang bagus untuk
pencetakan eksperimental atau kustomisasi cetak. Kecanggihan digital printing yang lainnya adalah
bisa disambungkan atau diberikan link ke jaringan. Computer dalam hal ini bisa juga berperan
sebagai korektor gambar yang akan dicetak, sehingga tidak asal cetak.
Begitulah sejarah singkat digital printing. Sampai saat ini digital printing adalah teknologinya
yang akan terus berkembang.
Semua Hal Tentang Digital Printing
Semua Hal Tentang Digital Printing adalah penting ketika memutuskan untuk masuk ke
dalam dunia bisnis percetakaan. Khusus untuk Digital Printing Jakarta sendiri sudah mulai banyak
pengusaha-pengusaha yang ikut ke dalam bisnis percetakan khusus nya percetakan digital. Biasa nya
digital printing ini digunakan untuk mencetak dalam format dan ukuran besar seperti poster, spanduk,
foto, dan sebagai nya. Digital Printing sendiri merupakan salah satu jenis percetakan yang ada,
namun digital printing sendiri bisa jalan hanya menggunakan media komputer atau desktop dan juga
menggunakan printer jenis inkjet laser.
Digital Printing Jakarta dan seluruh percetakan pasti akan membutuhkan data baik dalam
bentuk gambar maupun tulisan. Proses cetak nya pun tidak menggunakan pelat cetak sebagaimana
jenis percetakan lain nya. Akan tetapi proses cetak dengan digital printing, pasti diperlukan persiapan
umum seperti menyelesaikan setiap huruf yang akan dicetak dan beberapa persiapan grafis untuk
memasukkan data berupa file asli gambar dan juga tulisan yang diperlukan. Digital Printing sendiri
mempunyai beberapa metode lain seperti menggunakan Autochrome termal yang khusus untuk
bidang fotografi. Metode lain yang bisa digunakan dalam Digital Printing yaitu dye sublimation yang
berfokus dalam pemeriksaan untuk kualitas tinggi dan cetak foto. Metode lain yang digunakan dalam
digital printing dengan tinta padat serta lilin panas.
Digital Printing memiliki keunggulan lebih banyak jika dibandingkan dengan percetakan
offset. Digital Printing ini langsung mencetak dari file atau data digital yang dikirim ke printer baik
inkjet mau pun laser atau jenis printer digital lainnya. Beberapa keunggulan dari digital printing
antara lain :
Murah dan tidak banyak memakan waktu dalam proses percetakan. Biaya operasi yang murah
menjadi keunggulan jasa digital printing dibandingkan dengan jenis percetakan lain. Proses cetak
dengan digital printing menjadi lebih cepat
Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk plat. Digital Printing yang memanfaatkan teknologi seperti
komputer dengan bantuan printer digital akan menghilangkan dana yang harus dialokasikan untuk
membeli plat sebagai alat cetak.
Digital Printing menjadi proses cetak menjadi lebih cepat, murah, dan dapat mencetak dalam
berbagai variasi.
Persiapan data untuk proses cetak menjadi lebih mudah, jika para operator nya sudah terbisa dengan
komputer, aplikasi dan penggunaan printer. Namun persiapan data menjadi lebih sulit bagi mereka
yang tidak terbiasa dengan metode cetak dengan digital printing.
Kualitas cetak dari digital printing memang kurang jika dibandingkan dengan cetak offset, namun
untuk hal ini para pelanggan akan mengabaikan karena proses cetak nya yang cepat. –apuy-
Gambar atau disain serumit apapun dan dengan warna sekompleks apapun bisa disablon ke kain.
Karena disain diprint ke transfer paper kemudian dipindahkan dengan proses pengpresan dengan
suhu 100 -150oC.
Proses produksi sablon jenis ini berlangsung cepat.
Bisa dilakukan untuk macam-macam bahan, katun, polyester, polycotton, silk, kanvas, dll.
Perlu perawatan khusus, terutama saat mencuci, tidak boleh disikat/dikucek, tidak boleh pakai
bleach, bagian gambar tidak boleh diseterika.
Walaupun sudah dirawat dengan baik pun setelah 10 – 20X cuci gambar tetap akan terkelupas.
Sablon kaos jenis ini cocok untuk event-event yang sifatnya incidental, pilkada, launching produk
dll.
Kekurangan:
Hanya bisa digunakan untuk warna kaos terang atau putih.
Warna tinta tidak secerah sablon digital sublimation.
Lalu apakah perbedaan dari percetakan offset dengan digital printing? Oke, kita bahas satu-persatu.
Mengenal Cetak Offset
Apakah itu percetakan offset? CETAK OFFSET adalah adalah jenis pencetakan khusus
untuk cetak dengan jumlah BESAR dalam waktu yang singkat. Biasanya mesin cetak offset
digunakan untuk usaha percetakan dalam yang besar.
Dalam pencetakkan offset kita membutuhkan bantuan atau tambahan alat yaitu Film dan
Plat cetak (almunium Plate) yang berfungsi sebagai media transfer gambar atau documen yang akan
ditransfer ke permukaan media seperti kertas, plastik, kain spanduk, kaos dan media lainnya, dan
gambar atau dukumen yang akan ditransfer ke media yang akan dicetak terlebih dahulu diisi dengan
tinta dari roll mesin. Untuk contoh merk mesin cetak offset adalah Gestetner, Heidelberg dan Roland.
Keunggulan lainnya adalah untuk pencetakan dengan sistem digital printing ini kita dapat
menelesaikan proses cetak dalam waktu terbilang sangat cepat daripada dengan menggunakan cara
mencetak offset.
Untuk kelebihan mesin cetak digital printing yang lainnya adalah:
a. Untuk biaya produksi lebih murah daripada dengan cetak offset terutama untuk jumlah print yang
sedikit.
b. Untuk waktu cetak yang dibutuhkan sangat singkat namun ini tergantung dari banyaknya jumlah
cetakan yang di cetak.
c. Untuk desain grafik yang telah dibuat, kita bisa langsung mencetaknya sesuai dengan
keinginan. Untuk kualitas hasil cetakannya tergantung dari desain yang kamu buat, kalau gambar
yang akan dicetak buram hasilnya juga akan buram.
Tips: Jika kamu mempunyai budget yang kecil, kamu dapat memulainya dengan printer biasa, bila
usaha tersebut telah berkembang, maka kamu dapat menginvestasikannya dengan mesin digital
printing, pilihan yang tepat untuk pencetakan dalam jumlah yang lumayan banyak, nah apabila kita
kebanjiran order, maka kita membutuhkan mesin yang dapat mencetak lebih banyak lagi, yaitu mesin
cetak offset.
Ketika berbicara tentang digital printing, pada umumnya orang akan langsung
membayangkan seperangkat mesin cetak yang dapat memproses pembuatan berbagai produk cetak,
seperti: backdrop, poster, brosur, dummy desain, T-shirt, gelas, PIN, ID Card, secara cepat, bagus
dan relative murah. Tidak salah memang, karena teknologi ini memungkinkan pembuatan berbagai
produk cetak, dari yang sederhana sampai yang unik. Dari segi aplikasi dan kebutuhannya digital
printing dapat dibagi dalam beberapa kelompok, seperti : POD (Print on Demand), Large format
printer / wide format printer, DCP (Digital Color Proofing), dan Photography digital. Sedangkan dari
segi penggunaan media atau bahan, digital printing secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
1. Digital Printing T-shirt, Mugs dan ID Card
Salah satu produk yang bisa dikerjakan dengan Mesin Digital Printing adalah jenis cetak
sablon (cetak saring) yang medianya sangat beragam, seperti t-shirt, mugs, dan ID Card. Dalam
proses pembuatan produk digital printing jenis ini, pelanggan bisa membuat desain sendiri dengan
format file digital. Harga pun bisa lebih murah karena dapat memesan produk dengan jumlah sesuai
kebutuhan kita, sehingga tidak memerlukan banyak bahan. Keunggulan cetak digital ini adalah
sifatnya yang eksklusif karena dicetak dalam jumlah terbatas.
Investasi usaha digital printing tidak terlalu besar. Peralatan yang dibutuhkan untukusaha
digital printing jenis sablon t-shirt digital, antara lain komputer spek grafis, mesin print komputer
biasa, namun menggunakan tinta khusus sablon, dan kertas sablon atau transfer paper dan setrika
listrik.
Hal lain yang menjadi keunggulan jenis sablon dengan digital printing adalah dapat
mencetak di bidang lunak, juga dapat mencetak gambar di mugs atau gelas keramik. Cara
mencetaknya dengan menggunakan alat digital khusus mugs. Banyak perusahaan memesan produk
souvenir yang dicetak dengan logo perusahaan. Contohnya mugs sangat cocok untuk souvenir
perusahaan selain fungsional sebagai tempat minum, mugs yang berlogo perusahaan berfungsi
sebagai media mengangkat citra perusahaan/brand image. Usaha digital printingjenis ini cukup
menjanjikan.
Jika demikian, apa bedanya dengan sablon konvensional? Sablon konvensional umumnya
mensyaratkan jumlah minimum pemesanan, misalnya minimal 10 piece. Dengan teknologi digital
printing, pelanggan dapat melakukan pemesanan berbagai produk cetak, walaupun jumlahnya hanya
satu atau dua pieces saja. Di samping itu, proses pencetakannya jauh lebih cepat demikian juga
dengan kualitasnya.
2. Digital Printing Indoor / Outdoor
Banner, spanduk, backdrop dan lain-lain saat ini banyak digunakan sebagai media promosi
mandiri yang dicetak dalam media plastic, nylon, vinyl dan lain-lain. Banner sifatnya fleksibel, bisa
dipajang di berbagai lokasi, baik outdoor maupun indoor, sehingga mampu menyampaikan informasi
tentang produk atau kegiatan yang ditawarkan kepada pelanggan secara lebih luas. Karena
aplikasinya berbeda, media yang digunakan untuk produk cetak indoor dan outdoor pun berbeda
spesifikasinya, masing-masing memiliki nilai plus minus. Sebagai contoh, untuk aplikasi outdoor
pencetakan dilakukan dengan menggunakan media dan jenis tinta yang tahan terhadap paparan
cahaya matahari, sedangkan untuk aplikasi indoor, karena posisi peletakannya lebih dekat dengan
mata, maka akurasi warna dan penggunaan tinta yang tidak mengganggu kesehtan tentu lebih
diutamakan.
Demikian juga dengan baliho atau media iklan dalam ukuran besar dan panjang. Saat ini,
baliho dan spanduk banyak digunakan sebagai media promosi outdoor. Pada awalnya, spanduk
dicetak dengan menggunakan bahan dasar kain nylon. Dengan teknologi digital printing, spanduk
dicetak menggunakan mesin digital berukuran besar dan bahan yang lebih beragam, sehingga gambar
lebih realistis dan warna yang dicetak sesuai dengan keinginan pelanggan.
3. Digital Printing (Digital Press)
Digital Printing jenis ini menggunakan media kertas atau stiker yang berfungsi sebagai
pamflet, brosur, atau catalog dan terdiri dari berbagai ukuran seperti A5, A4, atau A3. Agar pamflet
terlihat menarik, maka harus dirancang sedemikan rupa meliputi pemilihan font, komposisi gambar,
tabel dan warna dasar dari pamflet.
Pamflet biasanya ditempel pada tempat-tempat tertentu di area public, seperti: papan
pengumuman, halte bus, tiang listrik dan lain sebagainya. Fungsi pamflet sangat diandalkan sebagai
media promosi berbagai produk barang maupun jasa dan event-event besar, seperti konser, seminar
atau pameran. Permintaan konsumen akan pamflet mengalami peningkatan yang signifikan seiring
dengan munculnya beragam usaha yang dikembangkan masyarakat. Hal ini menjadikan pamflet
salah satu produk utama usaha digital printing.
Berbeda dengan pamflet yang bersifat umum, brosur dan katalog merupakan media promosi
yang sifatnya lebih pribadi, sebab penyebaraannya dilakukan dengan membagikan kepada setiap
orang, dengan harapan orang tersebut berkenan membaca isi pesan yang ada di dalam brosur. Brosur
dan catalog juga merupakan produk kecanggihan teknologi digital printing.
g.) Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital serta DTG
Tentu istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Secara awam, mungkin
istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik,
kertas dan lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia
menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi
mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan dalam
menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon
digital sebenarnya tidak bisa disebut 100 % digital sebab masih butuh banyak campur tangan
manusia dalam menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan
mesin maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.
Sebelumnya, kita disini tidak memperdebatkan mana yang jelek dan mana yang bagus karena
semuanya ada kekurangan dan kelebihannya, bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi
belum tentu bagus menurut orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang
bahwa sablon digital itu jelek karena bla..bla..bla.., untuk pihak yang menggunakan sablon digital
pasti bilang bahwa sablon manual itu jelek karena bla..bla..bla. Makanya tidak ada untungnya
memperdebatkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ok…
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan
lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang
mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan
sablonnya. Mesin yang dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar
gambar melekat pada kaos. Untuk perbedaan Manual dan Digital adalah sebagai berikut:
Order yang dibutuhkan. Jika menggunakan sablon digital tanpa minimum order alias bisa
pesan satuan. Hal inilah yang sering di jual oleh produsen sablon digital karena konsumen tidak perlu
memesan minimal order.
Namun jika menggunakan sablon manual biasanya menggunakan minimum order untuk
mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses pembuatan.
Proses pengerjaan. Jika dengan sablon digital prosesnya cepat. Dengan sablon digital,
pengerjaan satu lusin desain bisa dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan sablon manual bisa membutuhkan waktu
seharian.
Penggunaan media cetak. Jika dengan sablon digital media yang dipergunakan untuk
mencetak di kaos adalah kertas transfer. Kertas transfer ini adalah salah satu faktor yang akan
mempengaruhi hasil dari sablon digital nanti, bagus tidaknya, awet tidaknya sablonan pada kaos
dipengaruhi oleh kertas transfer ini selain tinta yag dipergunakan. Terdapat berbagai jenis kertas
transfer diantara berbasis Oracel dan Vinyl serta ada yang berbentuk gliter, beludru dan glow in the
dark. Tapi untuk pengerjaan hasil sablon digital tentunya tidak se-variasi jika menggunakan sablon
manual (sablon timbul, sablon gliter dan lainnya).
Pada sablon manual, media yang dipergunakan dalam menyablon di kaos adalah tinta yang
nantinya akan dicetak dalam screen agar desain yang ada dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual
jauh lebih bervariasi daripada kertas transfer digital.
Desain yang exclusive. Jika dengan sablon digital, satu desain satu kaos bisa diterapkan,
sebab bisa jadi hanya kita yang mengenakan kaos dengan desain tersebut. Selera setiap konsumen
pastinya berbeda satu sama lain, maka dengan penggunaan teknik sablon digital ini maka kepuasan
konsumen dalam memilih selera desain yang diinginkan adalah tujuan dari produsen sablon digital.
Namun desain yang exlusive juga tetap bisa dilakukan dengan sablon manual, jika memang
ada produsen yang menjual jasa tersebut. Akan tetapi harganya tentu bisa lebih mahal daripada
sablon digital sebab proses manual jauh lebih rumit dan lama. Oleh karena itu, biasanya sablon
manual terdapat minimal order untuk mengurangi biaya produksi yang rumit dan lama tersebut. Perlu
diperhatikan untuk konsumen jika memang ingin menggunakan sablon digital maka ada baiknya
setiap kaos memiliki desain yang berbeda agar harga kaos setimpal dengan kepuasan konsumen. Jika
konsumen ingin memesan 1 lusin kaos menggunakan sablon digital (karena prosesnya yang jauh
lebih cepat dari sablon manual) tetapi dengan desain yang sama maka nilai keuntungan dari
penggunaan sablon digital belum dimanfaatkan maksimal oleh konsumen karena sama saja seperti
sablon manual, bedanya hanya di cepat nya waktu produksi.
Kualitas. Jika berbicara kualitas, tentunya tidak dapat dijamin kalau sablon digital lebih
kuat dari manual atau sebaliknya. Sebab, semua itu tergantung dari mutu kertas transfer (jika dengan
menggunakan sablon digital) dan mutu cat/tinta sablon (jika dengan menggunakan sablon manual).
Sering kali kita melihat hasil cetakan sablon digital ketika ditarik pada bagian sablon nya akan
terlihat retak-retak, ini karena kertas transfer yang dipergunakan tidak menggunakan kualitas yang
baik serta desainnya hanya di print/cetak menggunakan printer biasa. Hal ini tentu tidak akan terjadi
jika menggunakan kertas transfer dengan kualitas yang baik serta penggunakan mesin cetak format
besar dalam pencetakan desain.
Ada juga sablon manual yang ketika dicuci, tinta sablon nya mengelupas dan pudar, ini
karena penggunaan tinta yang kurang tepat serta proses pengeringan sablon yang tidak maksimal.
Terdapat beberapa jenis tinta sablon manual seperti sablon rubber yang hasilnya kurang baik jika
dipergunakan pada kaos berwarna gelap, maka sering kali jika kita ingin memesan kaos dengan
menggunakan sablon manual ditanyakan menggunakan warna kaos apa dan jenisnya apa sebab
penggunaan tinta pada kaos yang salah maka hasilnya juga tidak akan baik. Kesimpulannya, jika
berbicara kualitas tidak dapat dipastikan 100 % bahwa penggunaan sablon digital lebih baik dari
sablon manual ataupun sebaliknya. Semua kembali pada proses produksi nya dan penggunaan bahan
baku. Namun awet tidaknya sablon juga tergantung pada cara konsumen dalam memperlakukan kaos
tersebut pada saat dipergunakan. Untuk mengetahui bagaimana cara merawat agar sablon kaos tetap
awet bisa di lihat pada artikel “MAU KAOS ANDA AWET”.
Desain kaos yang ingin dicetak. Ini merupakan hal prinsip yang membedakan sablon
digital dengan sablon manual sebab terdapat batasan-batasan dalam pengerjaan desain yang ingin di
buat dengan sablon digital. Ukuran maksimal yang umum bisa di cetak oleh desain digital adalah
ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm), hal ini karena mesin press yang umumnya ada di pasaran baru bisa
untuk ukuran tersebut.
Jika dengan sablon manual, ukuran desain full body pun dapat dilakukan sebab screen yang
dipergunakan dalam mencetak desain dapat dibuat sendiri dengan kayu dan kain kasa sehingga bisa
menyesuaikan sesuai permintaan konsumen. Untuk masalah batasan desain bisa di lihat pada contoh
di bawah ini.
Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Editan Desain Agar Bisa di Cetak secara Sablon Digital atau DTG
Untuk desain Point Blank khususnya pada sisi huruf “K” di tulisan “Blank” terdapat desain serpihan
kecil. Jika menggunakan sablon manual, untuk serpihan tersebut mungkin tidak akan menjadi
masalah sebab prinsip sablon manual adalah memindahkan gambar ke screen untuk kemudian
gambar yang telah tercetak di screen tersebut digunakan sebagai media cetak tempat keluarnya tinta
saat di sablon.
Jika proses pindah gambar berhasil mencetak serpihan kecil tersebut secara sempurna pada
screen maka hasilnya di kaos juga seperti desain awal yang di inginkan. Tetapi untuk penggunaan
sablon digital maka serpihan tersebut sangat sulit untuk di cetak.
Permasalahannya terdapat pada saat cutting (pengguntingan kertas transfer) untuk kemudian
di press pada kaos. Batasan toleransi agar kertas transfer dapat di cutting +/- 1 cm, maka ukuran di
bawah itu akan sulit untuk di cutting, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan desain dengan
memberikan background kotak berwarna merah sehingga proses cutting nya akan berbentuk kotak
(cutting dilakukan pada sisi terluar desain yaitu garis kotak). Soal nanti di dalam kotak tadi mau tetap
diberikan serpihan sekecil apapun tidak akan jadi masalah sebab mesin hanya meng-cutting sisi
terluar saja yaitu backgorund kotak merah tadi.
Hal ini pun sama seperti pada desain Pes 2011 dimana terdapat tulisan “Pro Evolution
Soccer” yang terlalu kecil dan bentuknya terpisah-pisah antara huruf yang satu dengan lainnya. Oleh
karena itu tetap perlu dibuat backgroud kotak.
Sebenarnya untuk bentuk background tidak harus kotak, mau berbentuk elips atau bentuk
lainnya juga tidak masalah asalkan memudahkan dalam proses cutting kertas transfer sebab intinya
adalah mesin hanya meng-cutting garis/sisi/list terluar dari desain. Untuk desain Pes 2011 yang telah
disesuaikan untuk sablon digital, terdapat tambahan bayangan bola dan background kotak yang
terdapat warna gradasi putihnya di bagian tengah. Jika menggunakan sablon digital, hal ini tidak jadi
masalah sebab prosesnya sama seperti kita mencetak/print kertas saja dan hasil warna dan bentuknya
sesuai dengan desain yang ada.
Namun jika menggunakan sablon manual akan menjadi kesulitan tersendiri sebab harus
menggunakan teknik separasi dan belum tentu hasil warna nya sesuai dengan warna desain sebab
tergantung dari proses pencampuran warna CMYK nya. Sehingga biasanya jika menggunakan sablon
manual, warna desain yang sifatnya Blok/Solid.
Mungkin banyak yang melihat jika harus ada background kotak maka hasilnya tidak terlihat
natural dan kaku tapi memang inilah kelebihan dan kekurangan dari sablon digital. Oleh karena itu
untuk mensiasati agar tidak terlihat kaku maka bentuk background nya tidak dibuat kotak, bisa saja
lingkaran atau lainnya, yang terpenting mudah dalam di cutting. Pun sama jika kita menggunakan
sablon manual yang juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Kesimpulannya, sablon digital maupun
manual terserah kondisi dan hasil yang diinginkan oleh kita.
Tambahan:
Saat ini berkembang teknik DTG (Direct To Garmen) yaitu teknik sablon dengan
menggunakan Printer Khusus yang bisa mencetak tinta langsung ke Kaos. Tinta yang dipergunakan
pun tinta khusus yang bisa disebut tinta tekstil sehingga dapat langsung diaplikasikan ke kaos.
Untuk Sablon Manual terlihat variasi warna yang dipergunakan adalah warna solid (warna
blok) dan tidak ada warna gradasi. Pada sablon kaos di atas, hanya ada 2 warna yaitu Kuning dan
Putih dimana kedua warna tersebut terlihat secara jelas batasan nya (solid). Desain nya pun
sederhana dan untuk variasi warna nya biasanya semakin banyak warna maka biaya nya pun semakin
mahal. Namun untuk tampilan desain nya bisa fleksibel tanpa memerlukan background pada gambar
yang akan di cetak. Sablon Manual umunya ada minimum order antara 25 pcs sekali order dan desain
nya pun harus sama.
b. Sablon Digital
Untuk Sablon Digital, pilihan warna nya bebas mau sebanyak apapun karena sistemnya
Printer. Dalam contoh di atas terlihat bahwa warna desain gradasi atau foto seseorang sekalipun tidak
menjadi masalah. Namun, karena menggunakan sistem cutting maka terlihat pada gambar ada list
hitam di sisi terluar (background) dari gambar yang merupakan batasan cutting dari mesin yang ada.
Berbeda dengan Sablon Manual yang bisa lebih fleksibel dan tidak memerlukan background pada
gambar yang akan dicetak. Sablon Digital bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau
mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.
c. Sablon DTG
Untuk Sablon DTG merupakan solusi untuk menghilangkan background gambar jika kita
menggunakan Sablon Digital, jadi hasil nya pun lebih fleksibel seperti Sablon Manual tanpa perlu
memerlukan background gambar. Sablon DTG jika merupakan solusi dari Sablon Manual yang
terbatas variasi warna dan sulit menggunakan gambar dengan warna gradasi. Jika dengan Sablon
DTG ini, maka warna gradasi pun tidak menjadi masalah untuk di cetak. Sablon DTG pun bisa
dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos
tidak menjadi masalah.
h.) Proses Cetak Dengan Digital Printing
Untuk kali ini, saya akan membicarakan proses cetak dengan menggunakan perangkat
teknologi yang lain, yaitu dengan menggunakan perangkat teknologi yang dinamakan dengan
teknologi Cetak Digital atau Digital Printing, dan di dunia percetakan biasa disebut juga dengan
Digital Offset Printing.
Proses cetak dengan menggunakan digital printing tentunya sudah sejak lama kita kenal, akan
tetapi di dalam “industri percetakan” yang saya perhatikan, baru beberapa tahun terakhir inilah
proses cetak dengan teknologi tersebut banyak digunakan. Teknologi digital printing bisa
mengerjakan aneka barang cetakan yang biasa dikerjakan dengan mesin cetak offset biasa maupun
sablon, Mengerjakan barang cetakan dari ukuran kecil seperti kartu nama, kartu undangan, sertifikat,
brosur, ijazah, dan sebagainya, ukuran sedang seperti poster, x-banner, i-banner, roll banner, dan
lain-lain, sampai pengerjaan barang cetakan yang berukuran besar, seperti spanduk, maupun untuk
reklame. Tidak seperti dengan menggunakan mesin offset atau peralatan sablon, dimana jumlah
cetakan yang dikerjakan rasanya “tanggung” jika hanya 1 (satu) atau 2 (dua) lembar saja, tapi dengan
teknologi digital printing ini 1 (satu) atau 2 (dua) lembar pengerjaan cetak pun tidak jadi masalah
untuk dikerjakan, dan ini merupakan suatu kelebihan, dan juga merupakan sebuah solusi bagi orang-
orang atau konsumen yang membutuhkan hasil cetakan yang jumlahnya sedikit. Tapi tentu saja,
prinsip cetak “semakin banyak jumlah yang dicetak/dikerjakan, maka harga perlembar barang
cetakan akan semakin murah” berlaku juga pada proses cetak dengan teknologi digital printing ini,
seperti juga halnya pada pengerjaan dengan mesin cetak offset biasa maupun sablon.
Bagi anda yang berminat untuk terjun ke dalam usaha/bisnis cetak dengan memanfaatkan
teknologi ini, Anda bisa membeli perlengkapan digital printing mulai dari yang berukuran kecil
sampai dengan yang berukuran besar, untuk indoor maupun outdoor. Atau jika Anda belum berniat
atau belum punya anggaran untuk membeli serta memiliki peralatan tersebut, maka Anda pun tidak
usah bingung, karena Anda bisa menggunakan jasa makloon, dimana tempat-tempat yang
menyediakan jasa makloon tersebut tidak sulit untuk dijumpai, terutama di kota-kota besar. Proses
pra-cetaknya pun sangat singkat, tidak seperti jika pekerjaan akan dilakukan oleh mesin cetak offset
biasa atau sablon. Untuk pengerjaan pada digital printing ini, proses pra-cetaknya cukup dengan
pengerjaan desain/setting dengan komputer, lalu hasil desain yang telah jadi disalin pada sekeping
CD atau sebuah flashdisk, dan CD atau flashdisk tersebut diserahkan ke tempat jasa makloon digital
printing tersebut, lalu Anda tunggu hasilnya, dan setelah bebberapa saat, selesailah proses cetaknya
dan …Anda terima hasilnya.
Dilihat dari jenis mesinnya, digital printing dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :
1. Mesin digital printing berbasis tinta atau yang biasa disebut inkjet machine.
Contohnya ROLAND, MUTOH, MIMAKI, HP. EPSON, CANON dan printer wide format
seperti Myjet, NUR, VUTEK, SCITEX. Printer dekstop seperti Espon R230 juga bisa dimasukkan
kedalam jenis inkjet machine. Untuk mesin berbasis tinta ini bisa dibedakan juga berdasarkan jenis
tintanya yaitu :
1. Keunggulan
Luwes terhadap berbagai bahan
Hasil lebih awet atau tahan lama
Hasil sablon bisa dibuat timbul
Warna sablon tidak mudah pudar
Jika memesan dalam jumlah banyak harga relatif lebih murah dari pada memesan dalam jumlah
satuan
2. Kelemahan
Hasil kurang maksimal jika menyablon foto atau gambar yang melibatkan banyak pewarnaan
Proses pembuatan lama
Lama-kelamaan sablon akan mengalami keretakan.
1. Keunggulan:
Proses penyablonan lebih cepat
Bisa menyablon dalam jumlah satuan tanpa batas minimum pemesanan
Untuk penyablonan foto atau gambar yang warna-warni hasilnya cukup baik
2. Kelemahan:
Hasil sablon tidak tahan lama (warna akan cepat memudar)
Harga yang harus dibayar pembeli lebih mahal karena mahalnya kertas transfer dan investasi pada
mesin press dan printernya.
Tidak luwes terhadap berbagai bahan artinya tidak semua kain dapat disablon menggunakan cara
digital printing.
Kelebihan Mesin Cetak Offset dan Mesin Digital Printing
l.) INTRODUCTION
Dunia grafika (baca : percetakan) merupakan sebuah bidang yang banyak banyak orang tahu
namun orang tidak tahu banyak. Mungkin kalimat ini yang saya ungkapkan tentang keberadaan dunia
grafika. Adakalanya seorang yang berkecimpung didunia ini hanya mengetahui kulit luarnya saja.
Pada umumnya masyarakat mengatakan dunia ini sebagai usaha "Percetakan". Namun tidak banyak
yang mengetahui sebetulnya dunia ini mempunyai sejarah dan mata rantai yang panjang yang pada
akhirnya menghasilkan sebuah produk grafika yang banyak orang butuhkan, seperti : buku, majalah,
koran, kartu nama, undangan, kwitansi sampai kepada produk bidang advertising seperti billboard,
spanduk, umbul-umbul dan lain sebagainya. Dalam hal ini saya akan memberikan sebuah pengantar
tentang grafika. Dari semua buku tentang grafika saya menyimpulkan bahwa Grafika
adalah : "Segala cara pengungkapan fikiran, gagasan, gagasan dan pengalaman dengan menggunakan
huruf atau tanda/ gambar yang diperbanyak dengan mencetak guna disampaikan pada khalayak
umum sebagai media massa atau barang cetakan" dengan kata lainnya cetak mencetak adalah
"Memperbanyak suatu naskah dengan mesin cetak sebanyak yang dipesan".
Sering orang bersentuhan dengan produk cetak seperti: Koran, Majalah, Buku, Undangan dan
sebagainya, namun orang tersebut sering bertanya dalam hatinya bagaimana cara membuat ini semua
(barang cetakan). Pertanyaan ini yang akan saya tuangkan dalam blog sederhana ini, sekaligus
menjadikan pedoman dasar bagi anda yang ingin lebih tahu banyak di dunia Grafika (percetakan).
Memang untuk memahaminya perlu waktu yang tidak sebentar dalam memahami bidang ini.
Paper Size : A4
Wire : 3:1
Max. Punching Capacity : 10 lembar (70 gr)
Adjustable Margin Distance
Ukuran : 368 x 230 x 138mm
Berat : 5 Kg
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulanya adalah berikut ini,
Bahwa:
Digital Printing adalah sebuah proses cetak dari sebuah gambar digital secara langsung ke
berbagai macam media, tanpa harus melewati proses praproduksi seperti film separasi warna. Proses
yang harus dilakukan pada cetak konfensional seperti offset ataupun sablon.
Mesin jahit jilid benang adalah
Mesin Jilid - Mesin Binding (jilid) dapat dibedakan berdasarkan: Jenis bahan penjilid dan
Ukuran kertas. Berdasarkan bahan penjilid, terdapat dua macam mesin yaitu untuk bahan jilid Plastik
dan bahan jilid Kawat. Berdasarkan ukuran kertas, secara garis besar dapat dibedakan menjadi mesin
ukuran A4 dan F4 (lebih lebar).
Grafika adalah suatu teknik atau cara penyampaian pesan, gagasan, informasi, pikiran, kesan
perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan disajikan kepada khalayak.
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran penulis untuk pembaca yaitu:
1) Tingkatkan kualitas belajar kalian, dan selalu berusaha dalam hal apapun
2) Selalu semangat dan pantang menyerah dalam menuntut ilmu
3) Keberhasilan adalah sebuah harapan yang besar yang akan kalian peroleh
4) Prestasi tak dapat di raih tanpa semangat
5) Jadilah pelajar yang smart, kompetitif, dan mempunyai karakter yang bagus
6) Belajar tidak hanya terpacu di materi saja, tapi belajar bisa kalian lakukan dari apa yang pernah
kalian alami
7) If you want to successfully, you must be discipline and always studyhard an praying
8) Kehidupan di dunia ini ibarat sebuah Roda,ketika kita di atas janganlah besar kepala dan apabila kita
dibawah janganlah pesimis dan pasrah begitu saja,tapi optimis tinggi dan berusaha semaksimal
mungkin,warnai hidup dengan warna’’ yang solid jangan dengan warna’’ yang buram.
9) Sebelum menintropeksi orang lain intropeksilah pada diri sendiri terlebih dahulu,
10) hidup jangan asal bicara,tapi juga slain bicara di ikuti dengan perilaku yang di bicarakan.
11) jangan membuat aturan kepada orang lain kalau kita tidak mampu mengatur diri.
12) teman seribupun tak berarti jika masih di selimuti 1 musuh dalam pertemanan.