Anda di halaman 1dari 13

B.

SISTEM KOORDINAT
KARTESIUS
(RECTANGULAR COORDINATE SYSTEM)
Sistem koordinat kartesius pada bidang dua dimensi
dibentuk oleh dua garis bilangan real yaitu garis
horizontal dan garis vertical yang saling berpotongan
tegak lurus di titik nol dari setiap garis tersebut. titik
potong disebut titik asal (origin).

Dua garis yang saling berpotongan tegak lurus disebut


sumbu koordinat, sumbu horizontal (sumbu x) dan
sumbu vertigal (sumbu y).
Sumbu x dan y membagi 4 wilayah bidang koordinat
(kuadran).
Penomoran kuadran diurut menurut arah yang
berlawanan dengan arah jarum jam.
y

Kuadran II 3 Kuadran I
2 Sumbu vertikal
Sumbu horizontal 1
0 x
-3 - 2 -1 1 2 3
Titik asal

Kuadran III -3 Kuadran IV

Kuadran I dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y-


negative
Kuadran II dibatasi oleh sumbu-x negative dan sumbu-y
positif
Kuadran III dibatasi oleh sumbu-x negative dan sumbu-y
negative
Kuadran IV dibatasi oleh sumbu-x positif sumbu y-negatif
y
P (2,3)
3
2
1
0 x
-3 - 2 -1 -1 2 3 Gambar disamping adalah gambar posisi
-1 titip P (2,3) terhadap sumbu x dan
-2 sumbu y
-3

Setiap titik pada bidang koordinat posisinya dapat dinyatakan


oleh sepasang bilangan yang disebut pasangan berurut (ordered
pair). Bilangan pertama dari pasnagan berurut merupakan
ukuran jarak horizontal titik pasang berurut tersebut terhadap
sumbu y dan selanjutnya disebut (abscissa). Bilangan kedua dari
pasangan berurut merupakan jarak vertical titik pasang berurut
terhadap sumbu x disebut ordinat dan bilangan dalam pasangan
berurut yang berubunganan dengan titik pada bidang koordinat
disebut koordinat dari titik. Seperti contoh di atas
Contoh :
Gambar dibawah menunjukkan gambar garis yang menghubungkan kedua
pasangan berurut
(2,-1) dan (-3,-2)

y
3
2
1
-3 -2 -1 0 x
1 2 3
-1
(2,-1)
-2
(-3,-2)
-3
C. RUMUS JARAK
(DISTANCE)

Ketika dua titik dihubungkan dengan garis lurus,


bagian garis diantara dua titik disebut ruas garis (a
line segment) Panjang ruas garis tersebut
menunjukkan jarak antara dua titik dikedua ujung ruas
garis tersebut. Teorema pyhthagoras dapat digunakan
untuk menentukan Panjang ruas garis yang tidak
sejajar dengan sumbu koordinat.
Contoh :
Tentukan jarak antara titik A(2,3) dan B(5,5)

Penyelesaian :
Pertama gambarlah garis horizontal melalui A(2,3) dan
garis vertical melalui B(5,5). Kedua garis tersebut
berpotongan di C (5,3) sehingga terbentuk segitiga
siku-siku ABC.

Dari gambar diketaui Panjang ruas garis :


=5–2 =5–3 6 B ( 5,5)
5
=3 =2
4
Berdasarkan teorema Pythagoras : A (2,3)
3
() = () + () 2 C (5,3)
= + 1
=9+4
0 3 5 6
= 13 1 2 4

=
Dengan memisahkan titik (, (, kita dapat menentukan rumus jarak antara
dua titik secara umum. Kita akan mencari jarak antara dua titik (, (, yaitu
yang diwakili oleh ruas garis

Kita menggunakan teorema Pythagoras untuk memperoleh jarak d =


𝑝2
(=+
= d
d = ( 𝑦2 − 𝑦 1)
𝑝1
Jarak antara dua titik dan , yaitu : ( 𝑥 2 − 𝑥1 )

Rumus jarak tersebut berlaku untuk semua titik dimanapun letaknya pada bidang
kartesius
D. PERSAMAAN LINGKARAN
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x, y)
pada bidang yang berjarak sama terhadap satu titik
tetap yang disebut pusat lingkaran, jarak titi (x,y)
terhadap titik pusat disebut jari-jari (radius) dan
dilambangkan r. jika titik pusat lingkaran P (a, b) dan
jarak titi (x,y) terhadap titik pusat P berjarak r, maka
dengan rumus jarak kita akan memperoleh hubungan
antara titik Q (x,y) P (a,b) dan r seperti cintoh berikut :

Q(x,y)
r
c
P(a,b)

0 x
Perhatikan segitiga dislide sebelumnya yang merupakn duplikat segitiga pada lingkaran.
Hubungan antara titi Q(x,y), p(a,b) dan r dapat ditunjukkan dengan menerapkan teorema
pythgorsd pada segitiga berikut:
Q(x,y)

r
= + (x-a)
r=
c
(y-b) P(a,b)

Hubungan antara titik Q(x,y) P(a,b) dan r ditunjukkan oleh :


= +

Merupakan persamaan lingkaran yang bertitik pusat di P(a,b) dan melalui titik Q(x,y)
dengan jarak antara titik p dan Q disebut jari-jari r dan rumus jari-jarinya adalah:
r=
Contoh

Persamaan lingkaran yang berpusat di titik P(2,3) dan melalui titik A(4,5)

Penyelesaian :
Jari-jari lingkaran adalah

r=
r= y
r= A(4,5)
Persamaan lingkaran yang dimaksud adalah r

= + P(2,3)
= +
8= +
Persamaan lingkaran 8 = + juga merupakan tempat 0
x
kedudukan titik-titik yang berjarak satuan dari titik
pusat P(2,3)
E. SISTEM KOORDINAT
KUTUB
(POLAR COORDINATE SYSTEM)
Dalam system koordinat kartesius, tempat kedudukan tiitk
pada bidang ditunjukkan oleh pasangan terurut bilangan
real (x,y), makna ini berlaku juga sebaliknya yaitu
pasnagan terrurut bilangan rasional (x,y), system koordinat
juga dapat digunakan koordinat kutub atau koordinat polar.
Dalam system koordinat kutub, letak suatu titik pada
bidang ditandai dengan jarak dan sudut.

Untuk menggambarkan koordinat polar kita mulai dengan


menetapkan titik tetap 0 disebut origin (pole). Dari titik
asal kita Tarik garis (sumbu kutub) yang selalu horizontal
dan selalu ke arah kanan oleh karena itu sumbu kutub dapat
disamakan dengan sumbu x pada system koordinat
kartesius.
Sistem koordinat kutub

y
P(r,

Sinar garis tetap Sinar garis


atau sumbu kutub

x
Kutub atau titik asal

Titik P adalah titik sebarang pada bidang. Dalam system


koordinat kutub, titik P terletak pada jarak r satuan dari
titik asal/kutub dan sinar garis membentuk sudut terhadap
sumbu kutub. Sinar garis dibuat dengan menarik garis
dari kutub hingga titik P. letak titik pada bidang koordinat
kutub dapat diketahui jika nilai jarak r dan sudut
diketahui dan letak titik tersebut ditandai dengan (r, )
Contoh koordinat kutub titik P, Q,
R, S
Koordinat r pada titik P di ukur dari kutub hingga titik P. nilai r positif jika diukur
dari kutub hingga titik yang berkoordinat yang terletak pada sinar garis yang
membentuk sudut dengan sumbu kutub. Dengan Panjang sama, nilai r negative
jika merupakan kepanjangan dari sinar garis yang membentuk sudut dengan
sumbu melalui kutub seperti gambar dibawah.
Jarak titik Q terhadap kutub sama dengan jarak titik P dengan kutub, dan titik Q
terletak pada kepanjangan dari sinar garis dan berlawanan arah dengan Oleh
karena itu nilai r pada titik Q adalah negative. Begitu pula dengan titik R dan S.
S(-7,290) y
P(7, 40
a. P(7, 40
b. Q(-7, 40 R=7
40
c. R(7, 290
d. S(-7, 290 -40 x
0
290
Q(-7,40 )
R(7,290

Anda mungkin juga menyukai