Anda di halaman 1dari 4

1. Bayangkan jarak antara dua titik mana pun sebagai suatu garis.

Panjang garis ini dapat


dicari menggunakan rumus jarak: √(x2-x1)2+(y2-y1)2.

1.Ambillah koordinat dari dua titik yang ingin Anda cari jaraknya. Sebutlah salah
satu titik sebagai Titik 1 (x1,y1) dan titik lainnya sebagai Titik 2 (x2,y2). Tidak masalah
titik mana yang menjadi titik 1 atau 2 selama Anda tetap konsisten dalam memberi label
(1 dan 2) saat menyelesaikan soal.[1]

x1 adalah koordinat horizontal (searah dengan sumbu x) dari Titik 1, dan x2 adalah
koordinat horizontal dari Titik 2. y1 adalah koordinat vertikal (searah dengan sumbu y)
dari Titik 1, dan y2 adalah koordinat vertikal dari Titik 2.

Misalnya, gunakan titik-titik (3,2) dan (7,8). Jika (3,2) adalah (x1,y1), maka (7,8) adalah
(x2,y2).

2.Ketahui rumus jarak. Rumus ini menghitung panjang garis yang terbentang di antara
dua titik: Titik 1 dan Titik 2. Jarak liniernya merupakan akar kuadrat dari kuadrat jarak
horizontal ditambah kuadrat jarak vertikal di antara kedua titik. Singkatnya, jarak linier
merupakan akar kuadrat dari: ( x2-x1)2+(y2-y1)2[2]

3.Carilah jarak horizontal dan vertikal di antara dua titik. Pertama, kurangkan y2 –


y1 untuk mencari jarak vertikalnya. Kemudian, kurangkan x2 – x1 untuk mencari jarak
horizontalnya. Jangan khawatir jika pengurangan menghasilkan angka negatif. Langkah
selanjutnya adalah menguadratkan nilai-nilai ini, dan penguadratan selalu menghasilkan
angka bulat positif.[3]

Carilah jarak yang searah dengan sumbu y. Untuk contoh titik-titik (3,2) dan (7,8),
dengan (3,2) sebagai Titik 1 dan (7,8) sebagai Titik 2: (y2 – y1) = 8 -2 = 6. Ini berarti ada
enam satuan jarak di antara kedua titik ini pada sumbu y.

Carilah jarak yang searah dengan sumbu x. Untuk contoh titik-titik (3,2) dan (7,8): (x2 –
x1) = 7 -3 = 4. Ini berarti ada empat satuan jarak yang memisahkan kedua titik itu pada
sumbu x.

4.Kuadratkan kedua nilainya. Ini berarti Anda akan menguadratkan jarak pada sumbu
x (x2 – x1), dan Anda akan menguadratkan jarak pada sumbu y (y2 – y1) secara terpisah.

62=36

42=16
5.Jumlahkan nilai kuadratnya. Penjumlahan ini akan menghasilkan kuadrat jarak linier
diagonal di antara kedua titik Anda. Dalam contoh titik-titik (3,2) dan (7,8), kuadrat dari
(7 – 3) adalah 16, dan kuadrat dari (8 – 2) adalah 36. 36 + 16 = 52

6.Carilah akar kuadrat dari persamaan. Ini adalah langkah terakhir dalam persamaan.
Jarak linier di antara kedua titik merupakan akar kuadrat dari jumlah nilai kuadrat jarak
pada sumbu x dan jarak pada sumbu y.[4]

Untuk melanjutkan contoh di atas: jarak antara (3,2) dan (7,8) adalah akar (52), atau
sekitar 7,21 satuan.

2. Mengkonversi Koordinat Cartesius ke Koordinat Kutub (Polar) atau Sebaliknya:

Sebelum melakukan konversi dari koordinat kartesius ke koordinat kutub (polar) atau
sebaliknya, terlebih dahulu kita bahas mengenai koordinat kartesius dan koordinat kutub
itu sendiri.

1. Secara singkat koordinat kartesius adalah suatu titik yang digambar pada sumbu x dan
sumbu y, terdiri dari absis (nilai x) dan ordinat (nilai y), ditulis P(x,y).
2. Koordinat kutub adalah koordinat yang digambar pada sumbu x dan y, terdiri dari nilai
r (r = \sqrt{x^{2}+y^{2}} ) dan sudut θ., yaitu sudut yang dibentuk oleh garis OP dan
OX , ditulis P(r, θ)

3.Hubungan koordinat kartesius dengan koordinat kutub diperlihatkan oleh gambar


berikut ini.

4. Dari gambar di atas diperoleh hubungan jika pada koordinat kartesius titik P (x,y)
diketahui maka koordinat kutub P (r,θ) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
5. Dengan demikian, apabila koordinat kartesius P (x,y) dinyatakan menjadi koodinat
kutub dapat dinyatakan dengan:

6. Jika koordinat kutub titik P (r, θ) diketahui maka koordinat kartesius titik P (x, y) dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

7. Dengan demikian, apabila koordinat kutub P (r, θ) dinyatakan menjadi koodinat


kartesius dapat dinyatakan dengan rumus:

Anda mungkin juga menyukai