PENGERTIAN VEKTOR
Salah satu jenis khusus vektor adalah vektor posisi. Yaitu sebuah vektor yang
menunjukkan jarak dan arah relatif antara suatu titik dengan titik lainnya.
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1) dan titik
ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :
Vektor di R3 adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu yaitu x , y , z yang saling
tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal perhitungan.
dengan i = ,j = , dan k =
Panjang Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor dengan
koordinat titik A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus (besar) atau panjang vektor
dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :
Dan jika suatu vektor a disajikan dalam bentuk linear a = a1i + a2j + a3k , maka
modulus vektor a adalah :
Vektor posisi (r) atau vektor kedudukan adalah posisi atau kedudukan suatu benda
pada bidang datar maupun ruang yang dapat dinyatakan dalam sebuah vektor pada saat
tertentu. Vektor posisi dalam dua dimensi dapat dituliskan sebagai berikut:
r = xi + yj
sedangkan untuk vektor posisi dalam ruang (tiga dimensi) dapat dituliskan sebagi berikut:
r = xi + yj + zk
di mana:
x, y , z = menyatakan komponen (nilai/besar) vektor
i, j , k = menyatakan arah vektor
Contoh Soal
1. Sebuah titik Aberada dalam ruang kartesius dan koordinat titik Aadalah (3, 2, 1)
a. Gambarlah vektor posisi titik A terhadap titik O (titik potong sumbu x, y, dan z)!
b. Nyatakan vektor posisi titik A terhadap titik O dalam vektor satuan!
c. Hitung besar dari vektor posisi titik A terhadap titik O tersebut!
Pembahasan :
Vektor satuan
Vektor satuan adalah satuan dari arah vektor yang searah sumbu x (i) atau y (j) atau
z (k). Catatan penting: i, j, k nya harus memakai topi seperti pada gambar, dalam gambar
yang merah itu adalah vektor satuan yang menunjukan vektor itu berada pada bidang x kah,
y kah atau z kah.
P = 3i + 4j
Artinya, titik P berada pada kordinat arah sumbu x =3 dan sumbu y= 4
Jadi, untuk menggambarkan titik materi pada bidang datar atau dua dimensi adalah
R = xi + yj
Untuk menggambarkan vektor posisi pada bangun ruang atau tiga dimensi adalah
R = xi + yj + zk
contohnya,
Contoh Soal
R=A+B
R = (4i 5j + 3k) + (2i + 2j 4k)
R = (4 + 2)i + (5 + 2)j + (3 4)k
R = 6i 3j k
Operasi Vektor
Dalam penggunaan Vektor, dua buah vektor atau lebih dapat dijumlah, dikurang,
dikalikan atau dibagi. Kegiatan ini disebut Operasi vektor.
3. Diagonal jajar genjang merupakan resultan atau hasil penggabungan vektor F1 dan
vektor F2
Metode Segitiga
1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di titik O
Metode Poligon
Jika ada tiga vektor atau lebih, anda tidak mungkin menjumlahkan vektor-vektor
tersebut dengan metode jajar genjang atau metode segitiga. Oleh karena itu harus
digunakan metode segibanyak (poligon). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar berikut
Pada gambar di samping terdapat tiga buah vektor yang akan dicari resultannya.
Adapun resultan ketiga vektor tersebut seperti tampak pada gambar berikut
Selisih antara dua buah vektor F1 dan F2 (ditulis R = F1-F2) sama saja dengan
menentukan jumlah antara vektor F1 dan vektor -F2 atau R = F1 + (-F2). Oleh karena itu,
tiga metode dalam penjumlahan vektor yang telah dipelajari sebelumnya juga berlaku untuk
selisih vektor. Untuk melukiskan R = F1-F2, mula=mula lukislah vektor F1, kemudian lukis
juga vektor -F2 yang didapat dengan caramembalikkan arah F2 sehinggga -F2 berlawanan
arah dengan vektor F2.
1. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing 10 Newton seperti
gambar berikut.
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60, tentukan nilai resultan kedua
vektor!
Pembahasan :
2. Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s
membentuk sudut 60.
Pembahasan :
3. Dua buah vektor gaya masing masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120.
Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!
Pembahasan :
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
= 120
R = ..
Catatan rumus:
cos (180 ) = cos
Sehingga untuk nilai cos 120:
cos 120 = cos (180 60) = cos 60 = 1/2
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari
masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke
kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan rumus resultan:
5. Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37 = (3/5), Sin 53 = (4/5)]
[Cos 37 = (4/5), Cos 53 = (3/5)]
Jika A dan B merupakan vektor dimensi n serta k dan l merupakan bilangan real
(skalar), maka berlaku sifat-sifat hitung berikut.
1. Diketahui titik P (-3, -1, -5), Q(-1, 2, 0) dan R(1, 2, -2). Jika PQ = a dan QR + PR = b,
maka a . b = ...
Pembahasan :
a . (b + c) = a . a
a.b+a.c=a.a
Jadi,
a.b+a.c=a.a
- 18 + (-24 + 2x) = 14
Menghitung |u - v|
|u - v| = (|u|2 + |v|2 - 2 . |u| . |v| . cos )
|u - v| = (52 + 32 - 2 . 5 . 3 . cos 60)
|u - v| = 25 + 9 - 30 . 1/2 = 34 - 15 = 19
4. Diketahui:
Maka a . (b + c) = ....
Pembahasan :
atau b + c = -4i + 3j + 0k
a = i + 2j + 3k
Menghitung a . (b + c)
a . (b + c) = (i + 2j + 3k) . (-4i + 3j + 0k) = (1 . -4) + (2 . 3) + (3 . 0) = 2
Simbol dari perkalian titik adalah (.) yang sering disebut perkalian titik (dot product). Karenan
perkalian titik ini menghasilkan skalar maka sering disebut juga dengan scalar product.
A.B = B.A
Berikut beberapa hal yang penting dalam perkalian titik
Pada perkalian titik dua vektor berlaku sifat distributif sebagaimana dijelaskan di
atas.
Jika kedua vektor A dan B saling tegak lurus (sudut apit teta = 90) maka
A.B = 0
Jika kedua vektor searah A dan B (sudut apit teta = 0) maka
A.B = AB
Jika kedua vektor A dan B berlawan arah (sudut apit teta = 180) maka
A.B = -AB
Contoh Soal
1. Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A = 8 satuan,
B = 10 satuan. Kedua vektor ini membentuk sudut 37. Tentukan hasil dari:
2. Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah
menurut r = (4i + aj) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah
dengan sumbu x dan sumbu y pada koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J,
maka nilai a sama dengan...
Pembahasan :
Soal ini adalah soal penerapan perkalian titik (dot product ) antara vektor gaya F dan
vektor perpindahan r dengan kedua vektor dalam bentuk i dan j atau vektor satuan.
Besaran yang dihasilkan nantinya adalah skalar (usaha termasuk besaran skalar, hanya
memiliki besar, tanpa arah). Usaha dilambangkan dengan W dari kata work.
W=Fr
26 = (2i + 3j) (4i + aj)
Cara perkalian titik dua vektor dalam bentuk i,j adalah yang i kalikan i, yang j kalikan j,
hingga seperti berikut
26 = 8 + 3a
3a = 26 8
a = 18/3 = 6
3. Balok yang berada pada bidang datar licin ditarik oleh gaya 200 N dengan arah
membentuk sudut 60 terhadap arah horisontal. Pada saat balok berpindah 8 m maka
tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya F.
Pembahasan :
Usaha dapat didefinisikan sebagai perkalian titik gaya yang bekerja selama
perpindahannya dengan perpindahannya. Berarti dapat diperoleh:
W=F.s
W = (F cos ) . s
W = F s cos
W = 200 N . 8 m . cos 60
W = 200 N . 8 m .
W = 800 Nm
W = 800 Joule (1 Nm = 1 Joule)
Sudut antara vektor satuan i dan 1 adalah 0, maka (i)(i) cos 0 = 1, sedangkan sudut
antara vektor satuan i dan j adalah 90 maka (i)(j) cos 90 = 0. Maka,
Secara matematis, perkalian titik vektor A dan B dapat diperoleh sebagai berikut:
A . B = (Axi +Ayj + Azk) . (Bxi +Byj + Bzk)
A . B = AxBx +AyBy + AzBz
Perbandingan Vektor
Misalkan :
Dari perbandingan ini, teman-teman dapat menyatakan titik N sebagai vektor posisi n dalam
vektor posisi titik Pdan Q. Dengan cara sebagai berikut :
n = r + PN
n = r + (m/(m + n))PQ
n = r + (m/(m + n))(s - r)
Jika P(x1, y1) dan Q(x2, y2) di R2, maka n = (m(x2, y2) + n(x1, y1))/(m + n).
Koordinat titik N adalah N((mx2 + nx1)/(m + n), (my2 + ny1)/(m + n)).
Jika P(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2, z2) di R3, maka n = (m(x2, y2, z2)+ n(x1, y1, z1))/(m + n).
Koordinat titik N adalah N((mx2 + nx1)/(m + n), (my2 + ny1)/(m + n), (mz2 + nz1)/(m + n)).
Dalam perbandingan PN : NQ = m : n terdapat dua kasus, diantaranya :
1. Titik N membagi PQ di dalam,
PN : NQ = m : n
PN : NQ = m : (-n)
Perhatikan bahwa ruas garis berarah mewakili vektor c, sehingga vektor c merupakan
proyeksi vektor a pada arah vektor b. Vektor c ini dinamakan proyeksi vektor
ortogonal (biasanya disingkat dengan proyeksi vektorsaja). Dengan menggunakan definisi
perkalian skalar, selanjutnya dapat ditentukan bahwa :
(1) Proyeksi skalar orrtogonal dari vektor a pada arah vektor b adalah l c l, dengan ||
oleh :
Proyeksi vektor b pada arah vektor a dapat ditentukan dengan menggunakan analisis yang
sama. Misalkan proyeksi vektor b pada arah vektor a adalah vektor d (perhatikan Gambar),
maka dapat disimpulkan bahwa
||d|| =
Menghitung u . v
u . v = 1 . 2 + 2 . - 3 + - 3 . - 6 = 2 - 6 + 18 = 14
Maka proyeksi skalar u pada v = u . v / |v| = 14 / 7 = 2
Menghitung u . v
u . v = 1 . 2 + 2 . - 3 + - 3 . - 6 = 2 - 6 + 18 = 14
Proyeksi vektor u pada v = (u . v) v / |v|2 = 14 / 7 v = 2 (2i - 3j - 6k) = 4i - 6j - 12k
Menghitung |b + c|
|b + c| = (-4)2 + (3)2 + 02 = 16 + 9 = 5
Menghitung a . (b + c)
a . (b + c) = (1 . -4) + (2 . 3) + 3 . 0 = 2
Maka proyeksi skalar a pada (b + c) = a . (b + c) / |b + c| = 2/5
5. Diketahui A(1, 2, 3), B(2, 3, 4) dan C(3, 4, 5). Jika AC mewakili a dan AB mewakili b maka
nilai dari |a|, |b| dan a . b berturut-turut adalah...
Pembahasan :
e) Modulus atau
panjang SV
Pembahasan
a) Koordinat titik S
x=5
y=0
z=5
(5, 0, 5)
b) Koordinat titik V
x = 10 b) |a b|
y = 10 Selisih dua buah
z=0
(10, 10, 0)
Pembahasan
Panjang masing-
3. Dua buah vektor masing vektor, jika
masing-masing: nanti diperlukan
p = 3i + 2j + k datanya:
q = 2i 4 j + 5k
Tentukan nilai
cosinus sudut antara
kedua vektor
tersebut!
Proyeksi vektor a
pada vektor b,
namakan c:
Pembahasan
Jumlahkan dua buah
vektor dalam i, j, k
5. Diketahui vektor a =
4i 2j + 2k dan
Dengan rumus
vektor b = 2 i 6 j +
penjumlahan
4k. Proyeksi
orthogonal
vektor a pada
vektor b adalah....
Pembahasan
Proyeksi
vektor a pada
vektor b namakan c,
hasil akhirnya dalam
bentuk vektor
(proyeksi vektor
ortogonal).
Pembahasan
2u + 3v misalkan
dinamakan r
Pembahasan
Tentukan vektor u
dan v terlebih dulu: Diberikan tiga buah
u = AB = B A = (6 , vektor masing-
10 , 6) (4 , 7 , 0) = masing:
(2, 3, 6) u = 2i + a = 6p i + 2p j 8 k
3j 6k b = 4 i + 8j + 10 k
v = AC = C A = (1 , c=2i+3j5k
9 , 0) (4 , 7 , 0) = (
3, 2, 0) v = 3i +
Daftar Pustaka
http://www.pelajaranku.net/2016/10/Pengertian-dan-Rumus-Vektor-
dalam-Matematika.html
http://cpengertian.blogspot.com/2013/01/vektor-posisi-dan-vektor-satuan
contoh.html#ixzz4deQi0GuC
http://www.bagifisika.com/2016/07/pengertian-dan-contoh-vektor-
posisi.html
https://parfisika.wordpress.com/sma-x/vektor/
http://profesorpermana.blogspot.co.id/2008/10/perkalian-vektor-dan-
skalar.html
http://www.johanakhmadin.web.id/2016/09/pembahasan-soal-perkalian-
skalar-dua-vektor.html
http://rumushitung.com/2014/11/08/perkalian-vektor-dan-contoh-soal/
http://toharambeanaknaburju.blogspot.co.id/2011/12/proyeksi-ortogonal-
suatu-vektor-pada.html
http://www.johanakhmadin.web.id/2016/08/pembahasan-soal-proyeksi-
ortogonal-vektor.html