Anda di halaman 1dari 10

BAB I

SISTEM KOORDINAT

A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


1. Menyebutkan letak suatu titik pada R1
2. Menyebutkan letak suatu titik pada R1
3. Menyebutkan letak suatu titik pada R1
4. Menentukan jarak dua titik
5. Menentukan letak sebuah titik pada suatu garis yang diketahu dua letak dua titik
lainnya

B. Gambaran Umum Materi


Dalam geometri analitik, sistem koordinat adalah konsep utama yang harus
dikuasai mahasiswa untuk dapat mempelajari berbagai macam grafik dan persamaannya.
Di dalam bab ini akan dibahas tentang letak dari sebuah titik baik di R1, R2 maupun R3
dan cara menentukannya di dalam sistem koordinat

C. Relevansi Materi
Materi ini diberikan sebagai bekal calon guru untuk mengajar sub materi
persamaan garis lurus di tingkat SMP.

D. Letak Titik pada R2


Untuk menyatakan letak suatu titik pada R2, terdapat tiga macam sistem
koordinat yang kita kenal.
1. Sistem Koordinat Kartesius Siku-siku
Ketentuan-ketentuan:
a. Titik di sebelah kanan sumbu y berabsis positif
b. Titik di sebelah kiri sumbu y berabsis negatif
c. Titik di sebelah atas sumbu x berordinat positif
d. Titik di sebelah bawah sumbu x berordinat negatif

yA A

xA

Dalam sistem koordinat ini, letak titik A dapat dinyatakan dengan (x A,yA). Penentuan
xA dan yA dilakukan dengan cara memproyeksikan titik A terhadap sumbu x dan
sumbu y.

1
2. Sistem Koordinat Kutub (Polar)

yA A

r
α
xA

Dalam sistem koordinat ini, letak titik A dinyatakan dengan (r,α) dengan r adalah
jarak titik A terhadap perpotongan sumbu x dan sumbu y dan α adalah sudut yang
dibentuk antara garis yang menghubungkan perpotongan kedua sumbu dan A dengan
sumbu x.
Untuk menyatakan titik A dari sistem koordinat kutub dalam sistem koordinat siku-
siku, dapat menggunakan rumus:
xA = r cos α
yA = r sin α

3. Sistem Koordinat Kartesius Miring


Di dalam sisitem koordinat ini, terdapat dua sumbu yaitu sumbu x dan sumbu
y yang saling berpotongan membentuk membentuk sudut lancip.

E. Letak Titik pada R3


Letak sebuah titik di R3 dapat dinyatakan dalam berbagai cara.
1. Salib Sumbu Kartesius Siku-siku
Salib sumbu kartesius siku-siku terdiri dari tiga sumbu yaitu sumbu x, sumbu
y dan sumbu z. Sedangkan langkah untuk menentukan letak titik dapat dilakukan
dengan cara memproyeksikan titik tersebut pada ketiga masing-masing bidang yaitu
bidang XOY, XOZ, dan YOZ. Misalkan titik A sebagaimana yang disajikan dalam gambar
berikut.

2
a. Hasil proyeksi titik A pada bidang
XOY adalah A1. A1 pada bidang XOY
terletak di (xA, yA).
zA A3
b. Hasil proyeksi titik A pada bidang
YOZ adalah A2. A3 pada bidang XOY
terletak di (xA, yA).
c. Hasil proyeksi titik A pada bidang
A XOZ adalah A3. A3 pada bidang XOY
A2 terletak di (xA, yA).

Dalam sistem koordinat ini, letak titik A


P pada gambar di atas dapat dinyatakan
dengan (xA, yA, zA)
xA

yA A1

2. Sistem Koordinat Tabung/Silinder


Di dalam sistem koordinat ini, sebuah
titik A dinyatakan dalam (r, α, zA) dengan
α adalah sudut yang dibentuk antara A1O
zA A3
dengan sumbu X positif. Letak titik yang
telah dinyatakan dalam sistem
koordinat tabung ini dapat dinyatakan
dalam salib sumbu siku-siku dapat
A dilakukan dengan cara
A2
xA = r cos α
yA = r sin α

xA
α
r

yA A1

3
3. Sistem Koordinat Bola
Di dalam sistem koordinat ini, sebuah
titik A dinyatakan dalam (r, α, β) dengan
α adalah sudut yang dibentuk antara A1O
zA A3
dengan sumbu X positif. Letak titik yang
telah dinyatakan dalam sistem
koordinat tabung ini dapat dinyatakan
dalam salib sumbu siku-siku dapat
A dilakukan dengan cara:
A2 1) Pandang persegi panjang A1AzAO
zA A
β

R R
xA
α
β

O A1
yA A1 OzA = R cos β
OA1 = R sin β

2) Pandang segitiga xAOA1

OxA = R sin β cos α


OyA = R sin β sin α
Jadi A dapat dinyatakan dalam (xA, yA, zA) dengan:
zA = R cos β
xA = R sin β cos α
yA = R sin β sin α

F. Jarak Dua Titik


1. Jarak Dua Titik pada R2

y2 B

y1 A
C

x2 x1

Misal diketahui A (x1, y1) dan B (x2, y2). Untuk menentukan jarak kedua titik tersebut dapat
digunakan teorema Phytagoras sehingga diperoleh:
AB2 = BC2 + AC2

4
= (y2 – y1)2 – (x1 – x2)2
⟺ AB = √(y1 – y2 )2 − (x1 – x2 )2

2. Jarak Dua Titik pada R3

Misal diketahui A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2). Untuk menentukan jarak kedua titik tersebut, dapat
diamati gambar berikut.

Perhatikan balok hijau pada gambar di samping! Cara


menentukan panjang diagonal ruang AB pada balok
z2
PQAR.BSTU dapat dilakukan dengan langkah berikut.
U T
Panjang AB dapat ditentukan menggunakan
teorema Phytagoras yang diberlakukan pada
B S
segitiga PAB.
z1
AB2 = PB2 + PA2
R
= (z2 – z1)2 + PA2 .......(1) x2 A x1

Untuk menentukan PA, perhatikan segitiga y1 P Q


PAR

PA2 = PR2 + AR2 y2


= (y2 – y1)2 + (x1 – x2)2 .......(1)

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:

AB = √(z1 – z2 )2 + (y1 – y2 )2 + (x1 – x2 )2

G. Letak Titik di antara Dua Titik yang Segaris di R2


Untuk menentukan koordinat titik P yang segaris dengan titik A (x1, y1) dan B (x2, y2), perhatikan
gambar berikut!

yB B n
yP P
E m
yA A
C D

xB xP xA

Pandang segitiga DAP dan segitiga CAB. Dengan menggunakan kesebangunan kedua segitiga tersebut
diperoleh:
AP : AB = AD : AC
⟺ m : (m + n) = (xA – xP) : (xA – xC)
⟺ m : (m + n) = (xA – xP) : (xA – xB)
m(xA −xB )
⟺ (xA – xP) = m+n
m(xA −xB)
⟺ xP = xA – m+n

5
𝑥𝐴(𝑚+𝑛)− m(xA −xB )
⟺ xP = m+n
𝑛𝑥𝐴+ mxB
⟺ xP = m+n
Pandang segitiga BEP dan segitiga BCA. Dengan menggunakan kesebangunan kedua segitiga tersebut
diperoleh:
BP : BA = BE : BC
⟺ n : (m + n) = (yB – yP) : (yB – yC)
⟺ n : (m + n) = (yB – yP) : (yB – yA)
m(𝑦B−𝑦A )
⟺ (yB – yP) = m+n
m(𝑦B−𝑦A )
⟺ yP = yB – m+n
yB(m+n)− m(yB−yA )
⟺ yP = m+n
nyB+ myA
⟺ yP = m+n

H. Letak Titik di antara Dua Titik yang segaris di R3

zB

zA P
A
xB xP xA
P1
yA Bx Px
B1 A1
P1
yB
B1

Diketahui A(xA, yA, zA), B(xB, yB, zB), dan BP : PA = m : n.


Misal A1, B1 dan P1 berturut-turut adalah proyeksi A, B dan P pada bidang XOY
AB // AB1
Pandang segitiga B1AB dan segitiga P1AP.
AP AP1
= AB1
AB
Pandang segitiga B1A1Bx dan segitiga P1A1Px.
A1 Px A P
= A1B1
A1 Bx 1 1
Karena A1P1 = AP1 dan A1B1 = AB1 maka
A1 Px AP
= AB
A1 Bx
A1 Px n
⇔A = m+n
1 Bx
xA −xP n
⇔x = m+n
A −xB

6
n(xA −xB)
⇔ xA − xP = m+n
n(xA −xB )
⇔ xP = xA − m+n
xA (m+n)−n(xA −xB)
⇔ xP = m+n
𝑚xA +𝑛xB
⇔ xP = m+n

zB

z P
xB A xA
1
P
yA By
B1 A1
yP
Py P1
yB
B1

Pandang segitiga B1AB dan segitiga P1AP.


AP AP1
= AB1
AB
Pandang segitiga B1A1By dan segitiga B1P1Py.
B1 Py B P
= B1A1
B1 By 1 1

Karena B1P1 = B1P1 dan B1A1 = B1A maka


B1 Py BP
= BA
B1 By
B1 Py m
⇔B = m+n
1 By
y −y m
⇔ yB−yP = m+n
B A
m(yB−yA )
⇔ yB − yP = m+n
m(yB−yA )
⇔ yP = y𝐵 − m+n
y𝐵 (m+n)−m(yB−yA )
⇔ yP = m+n
nyB+myA
⇔ yP = m+n

7
zB B2

B2

zP P2
B Pz
Az A2
zA P2
P
A
xB xA

yA

yB

Pandang segitiga B2BA dan segitiga P2PA.


BP AP2
= AB2
AB
Pandang segitiga B2AzA2 dan segitiga B2PzP2.
B2 Pz B P
= B2A2
B2 Az 2 2
Karena B2P2 = B2P2 dan A2B2 = AB2 maka
B2 Pz BP
= AB
B2 Az
B2 Pz m
⇔B = m+n
2 Az
zB−zP m
⇔ =
zB−zA m+n
m(zB−zA )
⇔ zB − zP = m+n
m(zB−zA )
⇔ zP = zB − m+n
zB(m+n)−m(zB−zA )
⇔ zP = m+n
nzB+mzA
⇔ zP = m+n

Soal Latihan
1. Tentukan letak titik berikut dalam sistem koordinat kutub atau sistem koordinat siku-siku!
a. (2, 3)
b. (-3, 30°)
c. (-4, -7)
d. (5, 60°)
2. Tentukan letak titik berikut dalam dua sistem koordinat ruang yang lain!
a. (1, 3, 4)
b. (-3, 60°, 5)

8
c. (2, -3, 6)
d. (2, 45°, 60°)
3. Tentukan jarak dari dua titik berikut!
a. (3, -4) dan (4, -30)
b. (-2, 5) dan (4, 225°)
c. (2, -3, 4) dan (3, 30°, -4)
d. (1, 45°, 60°) dan (2, 45°, 6)
4. Tentukan letak titik P yang berada pada garis yang memuat titik A(2, 3) dan B(-4, 7) dengan perbandingan
AP : PB = 2 : 3!
5. Tentukan letak titik P yang berada pada garis yang memuat titik A(2,3,4) dan B(4, 30°, 45°) dengan
perbandingan AP : PB = 1 : 2!

9
10

Anda mungkin juga menyukai