Anda di halaman 1dari 36

SISTEM KOORDINAT

SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT


RG091521
Sistem Koordinat

Parameter SistemKoordinat

Koordinat Kartesian

Koordinat Polar

Sistem Koordinat Geosentrik

Sistem Koordinat Toposentrik


Sistem Koordinat
¨  Posisi suatu titik dinyatakan dengan koordinat, baik dalam satu, dua, tiga,
atau empat dimensi.
¨  Koordinat tidak hanya memberikan deskripsi tentang posisi, tetapi juga
pergerakan suatu titik.
¨  Untuk menjamin konsistensi dan standardisasi, perlu ada satu sistem dalam
menyatakan koordinat, hal ini terkait dengan kerangka koordinat, sistem
koordinat.
¨  Pengertian kerangka koordinat adalah suatu himpunan dari sumbu-sumbu
koordinat atau bangun geometrik yang lainnya, kepadanya posisi suatu titik
ditentukan. Hubungan geometrik antara dua kerangka koordinat
dinyatakan oleh kombinasi vektor translasi yang menetapkan posisi titik nol
kerangka yang satu terhadap lainnya, dan matrik rotasi yang menyatakan
orientasi kerangka yang satu terhadap yang lainnya.
Sistem Koordinat
¨  Sistem koordinat adalah suatu metode untuk menentukan posisi titik
terhadap kerangka koordinat tertentu. Sebagai contoh, dalam sistem
koodinat geodetik, lintang, bujur, dan tinggi ditentukan terhadap ellipsoida
referensi menggunakan cara tertentu. Sistem koordinat ini mempermudah
pendeskripsian, perhitungan, dan analisis, baik yang bersifat geometrik
maupun dinamik
Sistem Referensi Koordinat

¨  Sistem referensi merupakan definisi secara konseptual secara


lengkap bagaimana sistem koordinat ditentukan. Terkait dalam
pendefinisian origin (titik pusat) dan orientasi dari sumbu-sumbu
sistem koordinat. Termasuk yang mendasari model matematika
dan model fisik.
¨  Kerangka referensi merupakan realisasi praktis dari sistem
referensi melalui pengukuran dan pengamatan.
Parameter Sistem Koordinat
PARAMETER SISTEM KOORDINAT

1.  Lokasi Titik Nol dari Sistem Koordinat

Posisi suatu titik di permukaan bumi umumnya ditetapkan


dalam/terhadap suatu sistem koordinat terestris. Titik nol dari
sistem koordinat terestris ini dapat berlokasi di titik pusat massa
bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di
permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik).
PARAMETER SISTEM KOORDINAT

2. Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat


¨  Posisi tiga-dimensi (3D) suatu titik di permukaan bumi umumnya dinyatakan
dalam suatu sistem koordinat geosentrik.
¨  Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat yang digunakan,
¨  dikenal dua sistem koordinat yang umum digunakan, yaitu sistem koordinat
Kartesian (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik (L,B,h), yang keduanya
diilustrasikan pada gambar berikut :

Gambar 1: Sistem Koordinat Kartesian Dan Geodetik


PARAMETER SISTEM KOORDINAT

Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem


koordinat toposentrik, yaitu umumnya dalam bentuk sistem
koordinat Kartesian (N,E,U) yang diilustrasikan pada gambar
berikut.

Gambar 2: Sistem Koordinat Toposentrik


PARAMETER SISTEM KOORDINAT

3. Besaran (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk


mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem koordinat

¨  Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam 2D, baik dalam (L,B),
ataupun dalam suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti
Polyeder, Traverse Mercator (TM) dan
¨  Universal Traverse Mercator (UTM).
Koordinat kartesian
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 2D

Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang


terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan
Y, seperti digambarkan pada gambar 3
Y

X
O

Gambar 3. Sistem Koordinat Kartesian 2D


SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 2D

¨  jika d merupakan jarak antara dua titik, secara umum d dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D

¨  Dalam sistem koordinat kartesian dengan aksis x, y, z, posisi titik P


ditentukan dalam vektor sebagai berikut :
⎛ x P ⎞
⎜ ⎟
X P = ⎜ y P ⎟
⎜ z ⎟
⎝ P ⎠
¨  dimana xp, yp, zp adalah bilangan riil
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D

¨  Transformasi ke dalam sistem koordinat kartesian yang lain


dengan aksis x’, y’, z’ , dapat ditentukan dengan, pertama
melakukan rotasi terhadap sumbu z dengan sudut rotasi γ, maka
dalam operasi matrik dapat ditunjukkan sebagai berikut :

⎛ cos γ sin γ 0 ⎞
⎜ ⎟
x’P(z) = R3 (γ )Xp R3 = ⎜ − sin γ cos γ 0 ⎟
⎜ 0 0 1 ⎟⎠
⎝
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D

¨  demikian juga rotasi R1 untuk sumbu x dan R2 untuk sumbu y,


sebagai berikut :

⎛ 1 0 0 ⎞ ⎛ cos β 0 − sin β ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
R1 = ⎜ 0 cos α sin α ⎟ R2 = ⎜ 0 1 0 ⎟
⎜ 0 − sin α ⎜ sin β 0 cos β ⎟⎠
⎝ cos α ⎟⎠ ⎝
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D

¨  Jika menggunakan sistem koordinat tangan kanan, dan rotasi berlawanan arah
jarum jam bernilai positif, maka transformasi koordinat dua sistem tersebut
dapat ditunjukkan dalam persamaan :

x’P(x,y,z) = R1( α).R2(β ).R3( γ).xP


atau
x’P(x,y,z) = R( α,β,γ).xP

⎛ cos β cos γ cos β sin γ − sin β ⎞


⎜ ⎟
R(α , β , γ ) = ⎜ sin α sin β cos γ − cosα sin λ sin α sin β sin γ + cosα cos γ sin α cos β ⎟
⎜ cosα sin β cos γ + sin α sin γ cosα sin β sin γ − sin α cos γ cosα cos β ⎟
⎝ ⎠
SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D

¨  Jika sudut rotasi sangat kecil, cos α ≅1 dan sin α ≅ α (dalam
radian), dengan pengabaian dalam orde tinggi, maka :

⎛ 1 γ − β ⎞
⎜ ⎟
R(α , β , γ ) = ⎜ − γ 1 α ⎟
⎜ β −α ⎟
1 ⎠
⎝
Sistem Koordinat Polar
KOORDINAT POLAR
¨  Dalam koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi
dari arah dan jarak dari titik ikatnya. Selanjutnya dapat
dijelaskan pada gambar 5 berikut ini.
P

θ
O X

Gambar 5 : Sistem Koordinat Polar


KOORDINAT POLAR
¨  Jika O merupakan titik pusat koordinat dan garis OX merupakan
sumbu axis polar, maka titik P dapat ditentukan koordinatnya
dalam sistem koordinat polar berdasarkan sudut vektor (θ dan
radius vektor (r) atau (garis OP) yaitu P (r, θ).  
¨  Sudut vektor (θ)  bernilai positif jika mempunyai arah berlawanan
dengan arah putaran jarum jam, sedangkan bernilai negatif jika
searah dengan putaran jarum jam.
Hubungan Koordinat Kartesian dengan Koordinat Polar

Dari gambar, maka dapat diketahui hubungan secara matematis


antara koordinat kartesian dan polar,

P dan

r
dan
θ

O x
Gambar 6. Hubungan Sistem Koordinat
Kartesian dan Polar
Hubungan Koordinat Kartesian dengan Koordinat Polar

Konversi koordinat polar kedalam koordinat tegak.


Gunakan relasi:
x = r cos θ , y = r sin θ
Maka r2 = x2 + y2,
tan θ = y/x, jika x ≠ 0

Catt. menentukan θ
¨  Jika x >0, maka x berada di kuadran 1 atau 4
jadi -π/2 < θ < π/2 à θ = arctan(y/x).
¨  Jika x < 0, x berada di kuadran 2 atau 3,
θ = π + arctan(y/x).
Hubungan Koordinat Kartesian dengan Koordinat Polar

Contoh:
¨  Konversikan persamaan polar r = 2 sin θ kedalam sistem koordinat

tegak/kartesian.

¨  Jawab:
Kalikan kedua sisi dengan r:
r2 = 2r sin θ
x2 + y2 = 2y
x2 + y2 - 2y = 0
Jadi persamaan tsb. dalam koordinat tegak adalah
x2 + (y -1)2 = 1
Sistem koordinat geosentrik
Sistem Koordinat Geosentrik

Gambar 7 : Sistem koordinat geosentrik


Sistem Koordinat Geosentrik
ü  Definisi : Penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, dimana titik nol-nya
berlokasi di titik pusat massa bumi.
ü  Sistem koordinat geosentrik biasanya digunakan sistem koodinat untuk
menentukan posisi titik –titik di permukaan bumi dengan menggunakan satelit
GPS.
Sistem Koordinat Toposentrik
Sistem Koordinat Toposentrik

Gambar 9 : Sistem koordinat toposentrik


Sistem Koordinat Toposentrik

Ø  Definisi:Penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi dimana


titik nol-nya berlokasi di satu titik di permukaan bumi.

Ø  Sistem koordinat toposentrik biasanya digunakan untuk


menentukan posisi terestis.
Sistem Koordinat Toposentrik dan Geosentrik

Gambar 7 : Sistem toposentrik


dan geosentrik
Sistem Koordinat Toposentrik dan Geosentrik

¨  Perhatikan gambar 7. (XYZ)


merupakan sistem koordinat
geosentrik (siku-siku ruang).
Titik O berhimpit dengan
ellipsoida referensi. Sumbu
(XY) terletak pada bidang
ekuator geodetik. Sumbu X
mer upakan perpotongan (e n h) merupakan sistem koordinat
bidang meridian Greenwich toposentrik di titik P1 sebagai titik nol
(GR) dengan bidang ekuator.
Sumbu Y tegak lurus sumbu X (L1 B1 h1 ). Sumbu h+ berimpit dengn
ke arah timur. Sumbu Z garis normal ellipsoida melalui P1 ke
b e r i m p i t d e n ga n s u m b u arah luar. Sumbu n+ sejajar garis
pendek dan sejajar sumbu singgung pada meridian P1 ke arah
rotasi bumi. utara. Sumbu e+ sejajar garis singgung
pada irisan normal utama di P1 ke
arah timur.
Q
uestion ?
Soal
1.  Sebutkan dan beri contoh
parameter sistem koordinat !
2.  Jelaskan perbedaan antara
sistem koordinat geosentrik
dan toposentrik !
3.  Konversikan persamaan polar
r = 4 cos θ kedalam sistem
koordinat kartesian.

Anda mungkin juga menyukai