03 04
Koordinat bola Kinematika pada berbagai
sistem koordinat
05
Operator pada koordinat
silinder dan bola
Kinematika pada
KoorDinat
berbagai sistem
koordinat
POlar
Mercury Polar
Coordinate
Koordinat polar menyatakan posisi sebuah
titik dengan menggunakan pasangan "jarak
titik tersebut dengan titik asal dan sudut
yang terbentuk antara titik tersebut
dengan sumbu x-nya".
Sistem koordinat polar
POLAR CURVES…
-CONTOH-
CONTOH :
KOORDINAT
SILINDER
Pengertian koordinat silinder
Sistem koordinat silinder adalah sistem koordinat tiga dimensi yang menentukan posisi titik
berdasarkan jarak dari sumbu referensi yang dipilih, arah dari sumbu relatif terhadap arah referensi
yang dipilih, dan jarak dari bidang referensi yang dipilih tegak lurus terhadap sumbu. Jarak terakhir
diberikan sebagai angka positif atau negatif tergantung pada sisi mana dari bidang referensi menghadap
titik tersebut.
Jarak dari sumbu dapat disebut jarak radial atau radius , sedangkan koordinat sudut kadang
disebut sebagai posisi sudut atau azimuth . Jari-jari dan azimuth bersama-sama disebut koordinat
kutub , karena keduanya sesuai dengan sistem koordinat kutub dua dimensi di bidang melalui titik,
sejajar dengan bidang referensi. Koordinat ketiga dapat disebut ketinggian atau ketinggian (jika bidang
referensi dianggap horizontal), posisi longitudinal , atau posisi aksial .
Koordinat silinder berguna dalam kaitannya dengan
objek dan fenomena yang memiliki
beberapa simetri rotasi pada sumbu longitudinal, seperti
aliran air dalam pipa lurus dengan penampang bulat,
distribusi panas dalam silinder logam, medan
elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik dalam
kabel panjang dan lurus, piringan akresi dalam astronomi,
dan sebagainya. Mereka kadang-kadang disebut
"koordinat kutub silinder"dan "koordinat silinder kutub",
dan terkadang digunakan untuk menentukan posisi
bintang di galaksi ("koordinat kutub silinder
galaktosentris").
Sistem koordinat silinder dengan
asal O , sumbu kutub A , dan sumbu
longitudinal L. Titik adalah titik
dengan jarak radial ρ = 4 , koordinat
sudut φ = 130 ° , dan ketinggian z =
4.
Notasi untuk koordinat silinder tidak seragam. Standar ISO 31-11 merekomendasikan ( ρ , φ , z ) ,
di mana ρ adalah koordinat radial, φ azimuth, dan z tingginya. Namun, jari-jari juga sering
dilambangkan dengan r atau s , azimuth dengan atau t , dan koordinat ketiga dengan h atau
(jika sumbu silinder dianggap horizontal) x , atau huruf khusus konteks.
Dalam situasi nyata, dan dalam banyak ilustrasi matematika, koordinat sudut positif
diukur berlawanan arah jarum jam seperti yang terlihat dari titik mana pun dengan ketinggian
positif.
2
A=
0
r0 2 sin dd = 2r0 2 (cos − cos )
Mercury Mars
Mercury is the closest Despite being red, Mars
planet to the Sun and is actually a cold place
the smallest of them all full of iron oxide dust
Venus Jupiter
Venus has a beautiful Jupiter is a gas giant
name and is the second and the biggest planet in
planet from the Sun our Solar System
Kinematika pada
berbagai sistem
koordinat
Kinematika dalam koordinat kartesian
Dalam kinematika dipelajari gerak tanpa memperhatikan gaya yang
menyebabkannya.
y = y(x), x = x(y)
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑎2
x = r cos 𝜃 y = r sin 𝜃
Hubungan kebalikannya :
Kinematika dalam Koordinat Polar
Jarak r diukurdarititikpusat O
sedangkan𝜃darisumbu x berlawananarahjarum
jam
vektorsatuan𝑖dan
Ƹ 𝑗dalamkoordinatkartesiandit
Ƹ
unjukkanolehgambar.
Sekarangkitadefenisikanduavektorsatuandala
mkoordinat polar, yang
salingtegaklurussatusama lain yaitu𝑟yang
Ƹ
menunjukkantitik P
dalamarahpertambahansepanjang r
dan𝜃dalamarahpertambahan𝜃
.
Vektor satuan
𝑟ෝ dan𝜃denganvektorsatuan𝑖dan
Ƹ 𝑗dihubungkan
Ƹ dengan
sebuah relasi :
Sehingga diperoleh :
Percepatan partikel dinyatakan oleh :
Sehingga :
Operator pada koordinat
silinder dan bola
operator del merupakan operator pada diferensial vektor yang
disimbolkan dengan
(nabla), yang didefinisikan dalam bentuk turunan parsial.
ds+ 𝑒1 ℎ1 𝑑1 𝑢1 𝑒2 ℎ2 𝑑1 𝑢2 𝑒3 ℎ3 𝑑1 𝑢3
operator Del ini bermanfaat untuk mencari gradien, divergensi, dan juga
curl.
𝑒1 = disini merupakan vector satuan
ℎ1 = merupakan factor skala
diferensial Perpindahan :
(2) Diferensial Luas
3) Diferensial volume
Contoh soal
Penyelesaian :