SISTEM KORDINAT BOLA

KELOMPOK 6 :
 REZA HERMAWAN
 MUHAMMAD IQBAL ULANGO
 SISTEM KORDINAT BOLA
Sistem kordinat bola adalah suatu
sistem koordinat untuk ruang tiga dimensi di mana
posisi suatu titik ditentukan oleh tiga angka: jarak radial
(r) dari titik tersebut dari titik asal tetap, sudut polar (θ)
diukur dari arah titik tetap, dan sudut azimuth (φ)
dari proyeksi ortogonalnya pada bidang referensi yang
melewati titik asal dan ortogonal ke puncak, diukur dari
arah referensi tetap pada bidang tersebut. Ini dapat
dilihat sebagai versi tiga dimensi dari sistem koordinat
kutub.
- Pertama kita mendefinisikan jarak dari pusat kordinat
persegi ke sembarang titik sebagai r. Permukaan r =
konstan adalah sebuah selubung bola.
- Variabel kordinat kedua adalah θ yang terbentuk
antara sumbu z dan garis yang ditarik dari pusat
kordinat ke titik yang dibicarakan. Permukaan θ =
konstanta adalah sebuah selubung kerucut, dan kedua
permukaan ini, yaitu kerucut dan bola, saling tegak
lurus disemua titik perpotongannya di dalam ruang.
Perpotongan kerucut dan bola membentuk sebuah
lingkaran dengan jari-jari r sin θ . Kordinat θ
menyerupai skema garis lintang (latitude), hanya saja
garis lintang diukur dari garis khatulistiwa (garis lintang
0 derajat), sedangkan sudut θ diukur dari kutub utara.
- Kordinat ketiga φ juga merupakan sebuah sudut, dan
sama persis dengan sudut φ pada sistem kordinat
silinder lingkaran. Sudut ini adalah sudut antara sumbu
x dengan proyeksi garis dari titik pusat ke titik yang
dibicarakan pada bidang z = 0. sudut ini dapat
diserupakan dengan skema garis bujur, namun arah
pertambahan θ adalah ke timur. Permukaan φ =
konstanta adalah sebuah bidang yang melewati garis θ
= 0 (sumbu z).
Gambar 1.8 sistem kordinat bola pada tiga garis sumbu
kordinat persegi.
Pada gambar 1.8 gambar (a) tiga buah variabel kordinat
bola. (b) tiga permukaan saling tegak lurus di dalam
sistem kordinat bola. (c) tiga vektor satuan untuk sistem
kordinat bola : ar x aθ = aφ. (d) elemen volume
differensial di dalam sistem kordinat bola.
Sebuah elemen volume diferensial di dalam sistem kordinat bola
dapat dibentuk dengan memperbesar nilai nilai r, θ, φ masing-
masing sebesar dr, dθ, dφ. jarak antar kedua permukaan bola
yang masin-masingnya berjari-jari r dan r + dr, adalah dr; jarak
antara permukaan kerucut, yang masing-masingnya memiliki
sudut puncak θ dan θ + dθ adalah rdθ; dan jarak antara kedua
bidang radial yang masing-masingnya berada pada sudut φ dan
φ + dφ dapat diketahui sebagai r sin θdφ melalui sedikit analisis
trigonometri. Dengan demikian luas dari permukaan-permukaan
yang membatasi elemen ini adalah r dr dθ, r sin θ dr dφ, dan r2
sin θ dθ dφ, dan besar elemen volume iniadalah r2 sin θ dr dθ
dφ.
Transformasi skalar-skalar dari sistem kordinat persegi
ke sistem kordinat bola dapat dilakukan dengan mudah
menggunakan gambar 1.8 untuk menghubungkan
variabel-variabel dari kedua sistem kordinat :

X = r sin θ cos φ
Y = r sin θ cos φ
Z = r cos θ
Transformasi yang sebaliknya ( dari kordinat bola ke
kordinat persegi) dapat dilakukan dengan :
r = √( x2 + y2 + z2 ) r ≥ 0
θ = cos-1 (z/(√( x2 + y2 + z2)) ( 00 ≤ θ ≤ 1800 )
φ = tan-1 (y/x)

Variabel jari-jari r tidak pernah bernilai negatif dan

variabel θ memiliki nilai yang berkisar 0 derajat hingga
180 derajat. Nilai sebenarnya dari sudut-sudut ini
ditentukan dengan memperhatikan tanda positi/negatif
di depan x, y, dan z.
Transformasikan vektor-vektor melibatkan perkalian
titik antara vektor-vektor satuan dari kedua sistem
kordinat yang terlibat dalam transformasi misalnya
antara vektor satuan kordinat persegi dengan vektor
satuan kordinat bola.

az . ar = cos θ
az . aθ = - sin θ
az . aφ = 0
Untuk hasil kali yang melibatkan vektor-vektor ax dan
ay, terlebih dahulu harus menentukan proyeksi vektor
satuan bolanya pada bidang xy, dan kemudian mencari
komponen proyeksi ini untuk arah sumbu yang
diinginkan (x dan y). Tabel hasil kali titik antara vektor-
vektor satuan kordinat bola dan vektor-vektor satuan
kordinat persegi sebagai berikut :
TERIMA KASIH