r
r
Sistem Koordinat
Z
𝜌
Sistem Koordinat Kartesian
2
Sistem Koordinat Kartesian 2D
3
Sistem Koordinat Kartesian 2D
Vertical line= y-axis
(-2,-6)
ORIGIN (0,0) 4
Sistem Koordinat Kartesian 2D
QUADRANT II
(-,+) QUADRANT I
(+,+)
Horizontal line= x-axis
QUADRANT IV
QUADRANT III
(+,-)
(-,-)
ORIGIN (0,0) 6
Sistem Koordinat Kartesian 3D
x = r. cos 𝜽
y = r. sin 𝜽
Kartesian ke Polar
𝑟= 𝑥2 + 𝑦2
𝑦
tan 𝜃 =
𝑥
Sistem Koordinat Silinder
(r,,z)
r
r
1
4
Sistem Koordinat Silinder
Sistem koordinat silinder adalah perpanjangan dari
koordinat polar yang diaplikasikan di ruang tiga dimensi
10
Sistem Koordinat Silinder
Untuk mengkonversi dari koordinat kartesian ke
koorsinat silinder (atau sebaliknya), gunakan pedoman
konversi berikut untuk koordinat polar, seperti yang
diilustrasikan dalam Gambar 11.66.
Gambar 1.1 16
Sistem Koordinat Silinder
Silinder ke Kartesian:
Kartesian ke Silinder:
17
Contoh – Konversi koordinat siilinder ke koordinat kartesian
Solusi :
Menggunakan persamaan
konversi silinder ke persegi
panjang menghasilkan
Gambar 1.2
(x,y,z) r
z
19
Sistem Koordinat Bola
Dalam sistem koordinat bola, setiap titik diwakili oleh triple
dipesan: koordinat pertama adalah jarak, dan koordinat
kedua dan ketiga adalah sudut.
20
Sistem Koordinat Bola
For example, the point on the
surface of Earth whosis 40°N e latitude
And longitude is 80° West (of the orth (of the equator)
prime meridiain Figure whose
n) is shown
11.74. Assuming th at
the Earth is
spherical and has a
radius of 4000 miles, you would Gambar 2.1
21
Sistem Koordinat Bola
22
Sistem Koordinat Bola
Hubungan antara sistem koordinat silinder dan
sistem kooordinat diilustarasikan pada gambar
11.75 . Berikut cara mengkonversikan sistem
koordinat bola ke sistem koordinat kartesian dan
sebaliknya.
Spherical to rectangular:
Gambar 2.2
Rectangular to spherical:
23
Sistem Koordinat Bola
Untuk mengubah sistem koordinat silinder ke
sistem koordinat bola dan sebaliknya, gunakan
persamaaan berikut ini.
Koordinat bola ke koordinat silinder (r ≥ 0):
24
Sistem Koordinat Bola
Sistem koordinat bola berguna terutama untuk
permukaan dalam ruang yang memiliki titik atau pusat
simetri. Sebagai contoh, Gambar 2.3 menunjukkan tiga
permukaan dengan persamaan bola sederhana.
Gambar 2.3
25