Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KIT OPTIK DAN BAGIAN-BAGIANNYA
a. Pengertian KIT Optik
Komponen Instrumen Terpadu (KIT) adalah satu set alat peraga yang
siap untuk di rakit. Untuk membantu pembelajaran IPA disebut seqip (science
education quality improvement project). Dari satu boks KIT kita dapat
mendesign berbagai percobaan .
KIT optik fisika merupakan alat peraga yang membantu pemahaman
mengenai cahaya, pembesaran cahaya penguraian cahaya,efek pembesaran
cahaya dari kaca pembesar dan lain-lain. Sebagai contoh dari boks KIT dapat
dibuat percobaan penguraian cahaya, efek pembesaran cahaya dari kaca
pembesar, dan lain-lain.
Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik terdiri dari 27 item alat
dan dilengkapi dengan buku penuntun percobaan. Peralatan disimpan dalam
wadah alat yang sesuai dengan alatnya dan dimasukkan kedalam boks.

Gambar Satu Set KIT Optik

1
b. Bagian-Bagian KIT Optik
Berikut ini adalah bagian-bagian Komponen Insrumen Terpadu (KIT)
Optik:

1. Meja Optik
Meja miring dengan ukuran sekitar 200x120x(100 dan 110)mm (p x l
x t), untuk mengamati lintasan cahaya, compatible dengan rel presisi.

2. Rel Presisi

Gambar Rel Presisi

Bahan: Aluminium, pengecoran bubuk atau anodization warna hitam.


Ukuran: Panjang 500 mm, dilengkapi dengan skala cm di kedua sisi
Hal ini digunakan untuk optik dan percobaan mekanik. (cart dinamis).
Rel dapat dihubungkan ke rel lain dan sambungan harus mulus .

3. Penyambung Rel

Gambar Penyambung Rel

2
Bahan: ABS Plastik.      Ukuran: 195 mm x 70 mm x 20,5 mm.
Hal ini digunakan untuk menghubungkan rel presisi. Hal ini
dilengkapi dengan bantalan karet pada kakinya.
4. Tumpakan Berpenjepit

Gambar Tumpukan Berpenjepit


Bahan: Polycarbonate plastik Hal ini dilengkapi dengan sudut
regulator untuk memperbaiki posisi lensa di rel presisi.Ada sebuah
tuas yang menyebabkan berpenjepit tumpakan untuk bergerak dengan
lancar. Jika tidak ditekan tidak dapat dipindahkan.Lubang di holder
tersebut kompatibel dengan sistem pendukung tiang sistem dengan
diameter 8 mm.

5.    Kaki Rel

Gambar Kaki Rel


Bahan : Plastik ( ABS), warna hitam Ukuran : 50 x 70 x 20,5
mm. Digunakan sebagai dudukan Rel Presisi. Dilengkapi bantalan
karet pada kaki-kakinya.

6.      Lampu Cadangan, 12 V/18 W

3
Pak isi 4Model kapsul dengan panjang sesuai untuk rumah
lampu.Tempat Lampu Bertangkai Bahan : Plastik (ABS) warna hitam,
tempat memasang lampu 12 V, 18 W.Di dalam tempat lampu tidak ada
bahan bersifat reflector. Ukuran Bingkai : 129 x 100 mm, dengan tiang
penyangga dia. 8 mm. Lengkap dengan lampu 12 V; 18 W. Dapat
dipasang dengan baik pada tumpakan berpenjepit; rumah dapat diputar
untuk mendudukan posisi filament lampu menjadi vertikal.

7.      Pemegang Slaid Diafragma


Bahan : Plastik ( ABS) dengan tiang penyangga dia. 8 mm,
warna hitam. Ukuran Bingkai : 129 x 100 mm. Digunakan untuk
memegang diafragma pada dua sisi. Kompatibel dengan tumpukan
berpenjepit. Jepitan diafragma  kuat dan akurat. Dilengkapi sepasang
penutup celah.

8.     Diafragma, 5 celah


Bahan : Plastik ABS (tahan terhadap panas dan kaku), warna
hitam. Ukuran : 50 x 50 x 1,5 mm (pxlxt), lebar celah 1 mm, celah rapi
dan lurus, kompatibel dengan pemegang slaid diafragma.

9.     Diafragma, 1 celah


Bahan : Plastik ABS (tahan terhadap panas dan kaku), warna
hitam.Ukuran : 50 x 50 x 1,5 mm (pxlxt), lebar celah 1 mm, celah rapi
dan lurus, kompatibel dengan pemegang slaid diafragma.

10. Diafragma Anak Panah

4
Bahan : Plastik ABS (tahan terhadap panas dan kaku), warna
hitam. Ukuran : 50 x 50 x 1,5 mm (p x l x t),  celah rapi dan lurus.
Anak panah tinggi 10 mm terletak ditengah, kompatibel dengan
pemegang slaid diafragma.

11. Layar Translusen


Bahan : Plastik translusen dengan tiang penyangga dia. 8
mmUkuran sekitar: 110 x 100 mm, tebal 1,5 mm, membentuk bidang
datar. Dapat terpasang / dilepas secara mudah pada tumpakan
berpenjepit.

12. Lensa, +50 mm


Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa + 50 mm. Bahan
bingkai dari plastik ABS warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar: 110 x 100 mm. Kompatibel dengan
tumpakan berpenjepit. Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.

13. Lensa, +100 mm


Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa + 100 mm. Bahan
bingkai dari plastik ABS warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar : 110 x 100 mm. Kompatibel dengan
tumpakan berpenjepit. Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.

14. .  Lensa, +200 mm


Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa + 200 mm. Bahan
bingkai dari plastik ABS warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar: 110 x 100 mm. Kompatibel dengan

5
tumpakan berpenjepit. Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.

15.   Lensa, -100 mm


Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa -100 mm. Bahan
bingkai dari plastik ABS warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar: 110 x 100 mm. Kompatibel dengan
tumpakan berpenjepit. Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.

16. Tumpakan Berpenjepit


Pak isi 4 Bahan : Plastik polycarbonate, warna hitam.
Dilengkapi  pengatur sudut untuk mendudukan posisi lensa pada rel
presisi. Terdapat tuas yang bila ditekan maka tumpakan berpenjepit
dapat bergerak lancar, bila tidak ditekan maka tumpakan berpenjepit
tak dapat digerakan. Lubang pada tumpakan kompatibel dengan
batang penyangga sistem dia. 8 mm.

17. Kaca ½ Lingkaran


Bahan : Gelas Optik, semua permukaan dipoles (bening) atau
buram salah satu sisi. Ukuran : R 30 x 30 (tebal) mm.

18. Prisma Siku-siku


Bahan : Gelas Optik, semua permukaan dipoles (bening) atau
buram salah satu sisi. Ukuran : 43, 5 x 30 mm, 90° x  45° x 45°.

19. Model Lensa Bikonvak

6
Bahan : Gelas Optik, semua permukaan dipoles (bening) atau
hanya satu bagian dasar buram (tidak dipoles), dapat dikombinasikan
dengan lensa Bikonkaf.  Ukuran : 60 x 15 mm, R60.

20. Cermin Kombinasi


Bahan : Plastik ABS diverkrom. Panjang fokus ± 60 mm,
panjang setiap sisi ± 60 mm tebal ± 15 mm. Berfungsi sebagai cermin
cekung, cembung dan datar, permukaan cermin mengkilap rata.

21. Lensa Bikonkaf


Bahan : Gelas Optik, semua permukaan dipoles (bening) atau
buram salah satu sisi.  Ukuran : 60 x 19 x 15 mm, R60. Radius
bikonkaf dan radius bikonvex  sesuai, tidak ada celah bila
digabungkan.

22.   Balok Kaca


Bahan : Gelas Optik, semua permukaan dipoles (bening) atau
buram salah satu sisi. Ukuran : 60 x 40 x 20 mm.

23. Pemegang lilin


Bahan : Plastik ABS Ukuran : Dia. 55 mm, tinggi 19 mm.

24. Bak Persegi Panjang


Bak pastik bening ukuran 60x30x30 mm (pxlxt) tebal 1,2 mm,
digunakan untuk menentukan indek bias zat cair. Bahan PMMA.

25. Bak Bujur Sangkar

7
Bak pastik bening ukuran 60x60x30 mm (pxlxt) tebal 1,2 mm,
digunakan untuk menentukan indek bias zat cair. Bahan PMMA.

26. Buku Panduan Penggunaan Alat


Dalam Bahasa Indonesia, dicetak dan dijilid rapi, terdiri dari 21
(dua puluh satu) eksperimen/percobaan berbasis KTSP dan
menggunakan seluruh alat yang tersedia atau ditambah dari luar kit,
terdapat pengenalan alat, cara merakit, serta ada langkah-langkah
percobaan, secara rinci dan mudah difahami. Kertas ukuran A4,
gramatur min 70 gr/m2. Sampul artpaper 120 mg, warna hijau.
Terdapat nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail pada sampul
belakang.

27. Tray (Dudukan) Alat


Bahan Vacuum plastik warna putih, tebal minimum 1,6 mm,
kokoh, memiliki lekukan-lekukan (coakan-coakan) yang jumlah dan
bentuknya sesuai dengan jumlah dan bentuk item  yang ditempatkan.
Ukuran sesuai dengan ukuran bagian dalam boks kit, ada merk (simbol
produsen). Kedua tingkat tray mudah dikeluarkan dan dimasukan ke
boks kit. Pinggiran kedua lembaran vacuum plastic dari setiap tray

8
disatukan (dengan system lem atau ultrasonic welder) secara rapih dan
kokoh (tak ada yang lepas).

28. Boks Kit


Boks kit merupakan boks injection moulding bahan plastic atau
bahan lain yang lebih kokoh ukuran 60 x 26 x 16 cm, warna hijau.
Bentuk kotak kokoh, penutup boks dilengkapi dengan engsel dan
pengunci yang kuat di dua tempat. Penutup bok pada posisi terbuka
membentuk sudut 120 sampai 130 derajat, dilengkapi pegangan
(bukan tali) pada kedua sisi samping untuk memudahkan mobilitas.
Nama kit dan nama/logo perusahaan (ukuran proporsional, nama/logo
perusahaan tidak menonjol) disablon permanen pada 4 sisi boks (atas,
samping kanan, samping kiri dan depan). Pada sisi tutup bagian dalam
disablon gambar tata letak dan nama setiap komponen.

B. JENIS-JENIS KIT OPTIK


a. KIT Optik SMP

9
Gambar KIT Optika SSN SMP

Dirancang untuk membantu siswa SMP dalam memahami


prinsip-prinsip optika melalui pengamatan yang menarik sesuai
dengan Sekolah Standar Nasional. Komponen dirancang secara presisi
untuk memudahkan perakitannya dalam suatu percobaan, dan
mendapatkan hasil percobaan yang sesuai dengan apa yang seharusnya
terjadi. Berisi 36 jenis komponen dikemas dalam wadah plastik
bergelombang berukuran 61 x 26 x 17 cm, dengan wadah prabentuk.
Berat kemasan 3.2 kg. Set KIT ini dapat digunakan untuk melakukan
percobaan dan pengamatan topik umum seperti: Perambatan cahaya,
Pemantulan, Pembiasan, Warna, Alat-alat optik, dan lain-lainnya.
Buku panduan percobaan Kit Optika SSN tersedia dalam Bahasa
Indonesia (LPO 105) dan Bahasa Inggris (LPO 105E).

b. KIT Optik SMA


1. KIT Optika Internasional Seri SMA Internasional

10
Gambar KIT Optika Internasional Seri SMA Internasional
KIT Optika Internasional POK 500 adalah kumpulan peralatan
optik yangdapat dipakai untuk melakukan percobaan dan
demonstrasi yang menarik dalam pembelajaran tentang optika bagi
siswa sekolah setingkat SMU, topik percobaan disesuaikan dengan
kurikulum internasional.
KIT ini berisi alat-alat yang dibuat secara presisi untuk
kemudahan perakitannya dalam melakukan percobaan dan untuk
mendapatkan hasil percobaan sesuai harapan. Semua bagian
disimpan dalam koper plastik dengan nampan plastik penyimpan
komponen di dalamnya, memastikan kerapian dan keamanan
penyimpanan. Dilengkapi dengan buku panduan percobaan.

Topik percobaan:
 Perambatan Cahaya
 Bayangan
 Umbra dan Penumbra
 Fase Bulan
 Gerhana Bulan dan Matahari
 Lubang Kamera
 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
 Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung

11
 Benda dan Bayangan pada Cermin Datar
 Pemantulan Sinar Sejajar pada Cermin Cekung
 Bayangan Benda Titik yang Dibentuk Cermin Cekung
 Tiga Sinar “Istimewa” pada Pembentukan Bayangan Cermin
Cekung
 Penempatan Bayangan Benda yang Dibentuk oleh Cermin
Cekung
 Pemantulan Sinar Sejajar oleh Cermin Cembung
 Bayangan Benda Titik yang Dibentuk Cermin Cembung
 Tiga Sinar Utama dalam Pembentukan Bayangan pada Cermin
Cembung
 Bayangan yang Dibentuk Cermin Cembung
 Pembiasan Cahaya
 Pembiasan dari Lensa ke Udara dan Pemantulan Sempurna
 Pembiasan Cahaya pada Benda Planparalel
 Pembiasan pada Bidang Batas Udara ke Air
 Pembiasan pada Prisma
 Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung
 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cembung
 Aberasi Sferis
 Bayangan pada Lensa Cembung
 Jarak Benda, Jarak Bayangan dan Jarak Fokus
 Pembiasan pada Lensa Cekung
 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cembung
 Bayangan pada Lensa Cekung
 Penguraian Cahaya
 Pencampuran Warna
 Warna Benda

12
 Warna Benda ketika Dilihat dari Filter Warna
 Mata
 Rabun Dekat (Hipermetropi) dan Cara Menanggulanginya
 Rabun Jauh (Miopi) dan Cara Menanggulanginya
 Ilusi Optik
 Kaca Pembesar
 Slaid Proyektor
 Mikroskop
 Teleskop
 Kamera
 Difraksi dengan Kisi
 Mengukur Panjang Gelombang Cahaya
 Polarisasi Cahaya
 Perputaran Bidang Polarisasi oleh Benda Padat
 Model Sakarimeter
 Fotoelastisitas
Beberapa percobaan membutuhkan beberapa alat
pendukung lainnya atau komponen lain yang bisa dipinjam dari
KIT lain.

2. KIT Optika SMA Standar Seri

13
Gambar KIT Optik SMA Standar Seri
KIT Optika FU-03 adalah kumpulan peralatan optik yang dapat
dipakai untuk melakukan percobaan dan demonstrasi yang menarik
dalam pembelajaran tentang optika bagi siswa sekolah setingkat SMU.

KIT ini berisi alat-alat yang dibuat secara presisi untuk


kemudahan perakitannya dalam melakukan percobaan dan untuk
mendapatkan hasil percobaan sesuai harapan. Semua bagian disimpan
dalam koper plastik dengan nampan plastik penyimpan komponen di
dalamnya, memastikan kerapian dan keamanan penyimpanan.
Dilengkapi dengan buku panduan percobaan.

Topik percobaan:
 Pemantulan Cahaya pada Permukaan Datar
 Pemantulan Cahaya pada Permukaan Lengkung
 Pembiasan Cahaya pada Permukaan Paralel Datar
 Pembiasan Cahaya Melalui Prisma
 Pembiasan Cahaya Melalui Lensa
 Bayangan dari Lensa Cembung
 Jarak Benda, Jarak Bayangan dan Panjang Fokus
 Dispersi Cahaya
 Teleskop Astronomi
Beberapa percobaan membutuhkan beberapa alat pendukung
lainnya atau komponen lain yang bisa dipinjam dari KIT lain.

c. Perbedaan Antara KIT SMP Dan SMA


Perbedaan antara Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik untuk
siswa SMP danSMA memiliki perbedaan diantaranya :

14
1. Dari segi tampilan terlihat sekilas sama, namun ketika dibuka
satu persatu terlihat perbedaan KIT SMP lebih sederhana dan
KIT SMA lebih kompleks.
2. KIT SMA di bagi berdasarkan seri nya yaitu ada yang nasional
dan ada yang Internasional.

C. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KIT OPTIK


a . Penggunaan KIT Optik
Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik biasa nya
digunakan pada praktikum materi Fisika siswa SMP dan SMA. Pada
penggunaan nya masing-masing komponen memiliki cara penggunaan
berdasarkan buku panduan yang terdapat dalam satu set KIT Optik
tersebut.
b . Pemeliharaan KIT Optik
Pemeliharaan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan
perawatan tidak terencana:
a. Perawatan terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang
diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan
monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan
menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat
pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana
yang bersifat korektif.

1. Perawatan preventif

15
Perawatan preventif merupakan perawatan yang
bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan
laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan
atau kerusakan peralatan laboratorium.

2. Perawatan korektif
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat
koreksi, yakni sistem perawatan peralatan laboratorium yang
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan
untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi
standar, sehingga dapat berfungsi normal.

b. Perawatan tidak terencana


Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan.
Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat
kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga
disebut perawatan darurat.
Beberapa perawatan peralatan yang dilihat dari bahan atau material
pembentuknya :
 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.

16
Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah
mengalami karatan. Untuk menghindari terjadinya karatan itu
maka peralatan harus disimpan di tempat yang bertemperatur
tinggi (± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan
silicon sebagai penyerap air.Sebelum disimpan peralatan harus
bebas dari kotoran, debu ataupun air yang melekat kemudian
diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan
biologi. Ada beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan
yang terbuat dari bahan baku gelas, yaitu :
a. Keunggulannya :
1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.
2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur
yang mendadak.
3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang
besar.
b.Kelemahannya :
1. mudah pecah terhadap tekanan mekanik.
2. bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga
mengganggu daya tembus cahaya.
3. Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas


bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran.

17
Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku
gelas, maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas harus
memperhatikan :
1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 27 0 C –
370 C dan diberi tambahan lampu 25 watt.
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
3. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di
atas kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung
asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex.
4. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke
dalam air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan
air bersih dan dingin kemudian tambahkan detergent, larutan kalium
dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan aquadest 75 ml.
Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak
membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu
perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air
bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di tempat yang
kering.
5. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada
peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan
luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan
dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus. Gunakan
alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk
membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini
terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh
di optic untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna.
Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi
dengan menggunakan kain yang berseray kasar karena hal itu dapat
menimbulkan goresan pada kaca/lensa.

18
5.Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak
digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko
merusak kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut
tertindih atau tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan
fisik permanent.
 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku
karet/plastik.
Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan
terhadap panas karena dapat menggangu elastisitas karet.
Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket
apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada
peralatan berbahan baku karet/plastik, hendaknya peralatan
dibersihkan dari berbagai kotoran dengan menggunakan detergent
kemudian dikeringkan.

19
BAB III
PENUTUP
A . KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan
tentang Penggunaan dan Pemeliharaan Komponen Instrumen Terpadu
(KIT) Optik yaitu:
1. Komponen Instrumen Terpadu (KIT) adalah satu set alat peraga
yang siap untuk di rakit. Untuk membantu pembelajaran IPA
disebut seqip (science education quality improvement project).
2. KIT optik fisika merupakan alat peraga yang membantu
pemahaman mengenai cahaya, pembesaran cahaya penguraian
cahaya,efek pembesaran cahaya dari kaca pembesar dan lain-lain.
3. Bagian-Bagian KIT Optik : Meja Optik, Rel presisi, Penyambung
rel Tumpakan berpenjepit, Kaki Rel, Lampu Cadangan, 12 V/18 W,
Pemegang Slaid Diafragma,     Diafragma 5 celah, Diafragma 1
celah, Diafragma Anak Panah, Layar Translusen, Lensa, +50 mm,
Lensa, +100 mm, Lensa, +200 mm, Lensa, -100 mm, Tumpakan
Berpenjepit, Kaca ½ Lingkaran, Prisma Siku-siku, Cermin
Kombinasi, Lensa Bikonkaf, Balok Kaca, Pemegang lilin, Bak
Persegi Panjang, Bak Bujur Sangkar , Buku Panduan Penggunaan
Alat, Tray (Dudukan) Alat,dan Boks Kit.

B . SARAN

20
Dengan adanya perkembangan dibidang teknologi terutama
adanya alat peraga dalam materi fisika diharapkan dapat membuat peserta
didik lebih cepat tanggap, aktif, kreatif dan bersemangat dalam melakukan
pengamatan dilaboratorium dengan memperhatikan penggunaan dan
pemeliharaan Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik dengan baik dan
benar sesuai aturan tata tertib yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

21
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-
laboratorium.html
diakses pada tanggal 7 februari 2016 pukul 13.20 WIB
http://martaasridewi.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum-teknik-dan-
manajemen_3.html diakses pada tanggal 7 februari 2016 pukul 13.20 WIB
http://Buku_Perawatan_Alat_Lab_Fisika.pdf. Diakses pada tanggal 16
februari 2016 pukul 15.00 WIB
http://Petunjuk_ Penggunaan_Alat_Lab.pdf. Diakses pada tanggal 8 februari
2016 pukul 19.05 WIB

22

Anda mungkin juga menyukai