Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan laboratorium kimia merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk
mendukung tercapainya keberhasilan suatu proses pembelajaran, sehingga laboratorium
kimia harus dilengkapi dengan tata ruang, administrasi, alat, bahan kimia, dan laboran yang
cukup. Kelengkapan infarstruktur laboratorium kimia tiap unit tentunya berbeda-beda.
Laboratorium kimia harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan suatu sarana
yang dapat membantu siswa dan Mahasiswa dalam pembelajaran ilmu kimia (Hadiat, 1984:
1).
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alatpraktikum bertujuan agar siswa
dapat melihat nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat diatur
dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia. Alat-
alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya.

Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguna alat tersebut


dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan
yang terjadi dapat berkurang sedikit mungkin Peralatan laboratorium terbagi menjadi dua
vaitu peralatan gelas danperalatan non gelas. Peralatan gelas adalah alat laboratorium yang
terbuat dari bahan gelas atau kaca, sedangkan alat non gelas adalah alat yang terbuat
daribahan selain dari gelas misalnya kayu dan besi. Dalam praktikum peng enalan alat-alat
laboratorium dan alat-alat sterilisasiakan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi
masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membersihkan alat dari bahan
bahanyang yang tidak diinginkan. Jadi alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk
membebaskan suatu alat dari bahan lain yang tidak diinginkan

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini mengenai pengenalan laboratorium serta
alat dan bahan di laboratorium adalah sebagai berikut :

1) Apa saja alat-alat yang terdapat di laboratorium kimia?


2) Apa fungsi dan kegunaan dari alat-alat yang terdapat di laboratorium kimia?
3) Bahan atau zat apa saja yang di temukan di laboratorium kimia?
4) Apa fungsi dan kegunaan dari bahan atau zat di laboratorium kimia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium.


2) Mahasiswa mengetahui jenis,sifat dan fungsi zat kimia.
3) Mahasiswa mengetahui cara pengunaan beberapa alat-alat laboratorium

2
BAB II

ISI
2.1 Pengenalan Laboratorium
1. Pengertian laboratorium

Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang bermakna “tempat bekerja”. Sehingga
pada dasarnya laboratorium atau Lab. adalah sebuah tempat bekerja khusus untuk keperluan
penelitian ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah
tempat atau ruangan tertentu yang dilengkapi dengan peratalan untuk melaksanakan
percobaan atau penyelidikan.

2. Jenis Jenis Laboratorium


 Menurut fungsinya :

Adapun penggolongan laboratorium berdasarkan dari fungsinya antara lain:

 Laboratorium Terbuka
yaitu laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau tempat terbuka yang dapat
digunakan untuk melakukan percobaan atau penelitian. Contoh : Sungai, Kebun,
Sawah, Taman, Laut, dan lain lain.
 Laboratorium Tertutup
yaitu laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau tempat tertutup yang memang
sengaja dibuat guna melakukan percobaan atau penelitian. Contoh : Laboratorium
sekolah, laboratorium rumah sakit, laboratorium apotek, dan lain lain.
 Menurut Kegunaan

Adapun penggolongan laboratorium menurut dari kegunaannya antara lain:

 Laboratorium Pendidikan / Sekolah : Pengajaran

Contoh : Laboratorium yang berada di lembaga pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK yakni
seperti Lab. Bahasa, Lab. Komputer, dll.

 Laboratorium Penelitian : Penelitian atau Pengembangan Ilmu

Contoh : Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Mikrobiologi.

3
 Laboratorium Pengendalian Proses : QC (Quality Control)

Contoh : Laboratorium Komputasi

 Laboratorium Pengembangan Produk : R & D

Contoh : Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Analisa pangan dan pakan

 Laboratorium Pelayanan Jasa : Layanan kesehatan masyarakat

Contoh : Laboratorium di Rumah Sakit, Laboratorium di Apotik Laboratorium di Klinik, dan


lain lain.

3. Fungsi Laboratorium

Dalam dunia pendidikan di sekolah, pada dasarnya laboratorium memiliki fungsi


sebagai tempat proses pembelajaran dengan metode praktikum yang mampu memberikan
pengalaman belajar pada peserta didik untuk berinteraksi dengan peralatan dan bahan serta
mengobservasi berbagai gejala secara langsung.

Sehingga keberadaan laboratorium tersebut dapat mengoptimalkan pembelajaran sains


di sekolah tersebut, dan peserta didik tidak hanya belajar dengan teori-teori yang ada namun
dengan mempraktekkannya teori-teori secara langsung

Adapun menurut Decaprio (2013:17) fungsi-fungsi laboratorium bila diuraikan antara


lain :

a) Menyeimbangkan antara teori dan praktek, dimana laboratorium sebagai tempat


untuk menguji sebuah teori sehingga dapat menunjang pelajaran teori yang telah
diajarkan.
b) Meningkatkan ketrampilan dan keahlian para peneliti dalam menggunakan
peralatan media yang tersedia di dalam laboratorium.
c) Sebagai sarana belajar bagi peserta didik untuk mengerti dan memahami segala
ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi bersifat konkrit
dan nyata.
d) Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan
proses, baik dalam ranah kognitif, psikomotrik, afektif dan pembentukan sikap
ilmiah.

4
2.2 Alat - Alat Kimia Di Laboratorium
Berikut alat – alat kimia yang digunakan di laboratorium :
- Gelas Kimia

Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca

borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak

memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan

media pemanasan cairan.

- Labu Erlenmeyer

Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang

dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan larutan, menampung filtrate hasil 

penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.

- Gelas Ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik

yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat 

ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

- Pipet

Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi

untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet seukuran), mengukur dan

memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk

mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes ).

- Buret

Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk

mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

5
- Tabung Reaksi

Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan

panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi

kimia dalam skala kecil.

- Kaca Arloji

Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup

gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk

mengeringkan padatan dalam desikator.

- Corong

Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai,

terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk menyaring campuran

kimia.

- Cawan

Terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan larutan.

- Mortar dan Pastle

Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan

mencampurkan  padatan.

- Spatula

Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau

alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai

untuk mengaduk larutan.

6
- Batang Pengaduk

Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas

kimia.

- Kawat Kasa

Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang

berasal dari suatu pembatas.

- Kaki Tiga

Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam  pemanasan.

- Labu Ukur

Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena

panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan

mengencerkan larutan.

- Termometer

Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu

ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang

berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. (Anonim, 2012)

- Tabung Sentrifuse

Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung

bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk

memisahkan larutan dan endapan. ( Anonim,2012)

7
- Penjepit Cawan Krus

Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat

dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di

atas Bunsen.

- Pipa U

Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi

sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas

atau tidak. ( Anonim, 2012 )

- Pipa Kapiler

Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi sebagai

alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. (Anonim, 2012).

- Plat Tetes

Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi

untuk menampung objek sampel.

- Rak Tabung reaksi

Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi

berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

- Autoclave

Autoclave adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda

menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi

yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium

atau larutan atau alat-alat yang tahan terhadap suhu tinggi.

8
- Sikat tabung

Sikat tabung adalah alat yang digunakan untuk membersihkan tabung reaksi yang

dimana bulu sikatnya terbuat dari kawat halus.

- Lampu Bunsen

Untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba dan mengamankan praktikan

pada saat melakukan penanaman medium.

- Jarum ose

Alat berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba

yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media kultur lain

2.3 Bahan – Bahan Kimia Di Laboratorium

Beberapa Bahan Kimia yang sering digunakan dalam Praktikum Kimia

- Asam sulfat

Asam sulfat, H₂SO₄, merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada
semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu
produk utama industri kimia. Rumus: H2SO4. Nama IUPAC: Sulfuric acid. Massa molar:
98,079 g/mol. Kepadatan: 1,84 g/cm³. Rumus molekul: H2SO4. Viskositas: 26,7 cP (20 °C).

- Asam nitrat

Senyawa kimia asam nitrat adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan
merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Rumus: HNO3. Nama
IUPAC: Nitric acid. Massa molar: 63,01 g/mol. Kepadatan: 1,51 g/cm³. Rumus molekul:
HNO3. Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C); 0,617 mPa.s (40 °C).

- Natrium hidroksida

juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa
logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan
dalam air. Rumus: NaOH. Massa molar: 39,997 g/mol. Kebasaan (pKb): -2,43. NFPA 704: 0
3 1. Nama IUPAC: Sodium oxidanide, Sodium hydroxide.

9
- Kalium hidroksida

adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan umumnya disebut
sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah
suatu basa kuat. Rumus: KOH. Nama IUPAC: Potassium hydroxide. Massa molar: 56,1056
g/mol. Kepadatan: 2,12 g/cm³. Titik didih: 1.327°C. Larut dalam: Air, Alkohol, Gliserol.

- Hidrogen klorida (Asam Klorida)

Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas
tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan
kelembaban udara. Nama IUPAC: Hydrogen chloride. Rumus: HCl. Titik didih: -85,05°C.
Kepadatan: 1,49 kg/m³. Kelarutan dalam air: 72 g/100 ml (20 °C). Bahaya utama: Beracun,
korosif.

- Natrium karbonat (Na₂CO₃)

adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium
karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang menyerap embun dari udara, punya
rasa alkalin/pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat. Rumus: Na 2CO3. Massa molar:
105,9888 g/mol. Rumus kimia: Na2CO3. Anion lain: Natrium bikarbonat. Kelarutan: Tidak
larut dalam etanol, aseton; Larut dalam gliserol, dimetilformamida. Struktur kristal:
Monoklinik (anhidrat); Ortorombik (monohidrat, heptahidrat).

- Asam fluorida

Hidrogen fluorida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia HF. Senyawa ini
merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan sumber utama dari industri fluor,
biasanya sebagai larutan encer yang disebut asam hidrofluorat. Rumus: HF. Titik didih:
19,5°C. Massa molar: 20,01 g/mol. Titik lebur: -83,6°C. Kepadatan: 1,15 kg/m³

10
- Asam karbonat

Asam karbonat adalah asam organik dengan rumus kimia H₂CO₃. Asam karbonat
termasuk asam lemah. Rumus: H2CO3. Nama IUPAC: Carbonic acid. Massa molar: 62,03
g/mol. Rumus molekul: H2CO3. Kelarutan dalam air: Exists only in solution. Larut dalam: Air

- Asam nitrit

Asam nitrit adalah suatu asam monobasik sekaligus asam lemah yang diketahui hanya
ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit. Nama IUPAC: Nitrous acid. Rumus:
HNO2. Massa molar: 47,013 g/mol. Kepadatan: 1 g/cm³. Titik didih: 158°C. Titik lebur:
Hanya diketahui sebagai larutan

- Kalium karbonat

Kalium karbonat merupakan garam putih, yang dapat larut dalam air, namun tidak larut
dalam etanol, yang membentuk alkali kuat. Kalium karbonat dihasilkan dari reaksi kalium
hidroksida dengan karbon dioksida. Rumus: K 2CO3. Nama IUPAC: Potassium carbonate.
Massa molar: 138,205 g/mol. Kepadatan: 2,43 g/cm³. Titik lebur: 891°C. Larut dalam: Air.

- Metana

Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia
CH₄. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya
ditambahkan sedikit bau belerang. Rumus: CH4. Nama IUPAC: Methane. Rumus kimia: CH4.
Titik nyala: −188 °C. Kelarutan dalam air: 35 mg dm −3 (at 17 °C). Kapasitas kalor (C): 35.69
J K−1 mol−1.

- Hidrogen sianida

Hidrogen sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa ini
berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih sedikit di atas suhu
ruangan, 256 °C. Rumus: HCN. Nama IUPAC: formonitrile. Bentuk molekul: Linear. Rumus
kimia: CHN. Momen dipol: 2.98 D. Kelarutan dalam air: Bercampur

- Belerang dioksida

11
Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO₂. Senyawa ini merupakan
gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa
pemrosesan industri. Rumus: SO2. Nama IUPAC: Sulfur dioxide. Massa molar: 64,066
g/mol. Rumus molekul: SO2. Bentuk molekul: Dihedral. Kelarutan dalam air: 94 g dm−3.

- Amonium hidroksida

Amonium hidroksida, dikenal pula sebagai larutan amonia, air amonia, larutan
amoniakal, amonia encer, akua amonia, amonia berair, atau secara sederhana hanya disebut
sebagai amonia, adalah larutan amonia dalam air. Rumus: NH4OH. Kepadatan: 880 kg/m³.
Massa molar: 35,04 g/mol. Rumus molekul: NH4OH. Anion lain: Amonium klorida;
Amonium sianida. Kelarutan dalam air: Bercampur

- Benzena

Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau
yang manis. Rumus: C6H6. Nama IUPAC: Benzene. Kelarutan dalam air: 0,8 g/L (25 °C).
Titik nyala: −11 °C. Rumus molekul: C6H6. Viskositas: 0,652 cP pada 20 °C.

- Asam bromida

Hidrogen bromida adalah senyawa kimia dengan rumus HBr. Senyawa ini adalah
cairan tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen halida. Asam hidrobromat adalah larutan
HBr dalam air. Nama IUPAC: Hydrogen bromide. Rumus: HBr. Massa molar: 80,91 g/mol.
Titik didih: -66°C. Titik lebur: -87°C. Larut dalam: Air, Alkohol

- Kalsium karbonat

Kalsium karbonat ialah senyawa kimia dengan formula CaCO₃. Senyawa ini
merupakan bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan merupakan
komponen utama cangkang organisme laut, siput, bola arang, mutiara, dan kulit telur. Rumus:
CaCO3. Nama IUPAC: Calcium carbonate. Massa molar: 100,0869 g/mol. Titik didih:
mengurai. Kelarutan dalam air: 0.0013 g/100 mL (25 °C). Struktur kristal: Segitiga

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang bermakna “tempat bekerja”. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah tempat atau ruangan tertentu
yang dilengkapi dengan peratalan untuk melaksanakan percobaan atau penyelidikan. yaitu
laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau tempat terbuka yang dapat digunakan untuk
melakukan percobaan atau penelitian. yaitu laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau
tempat tertutup yang memang sengaja dibuat guna melakukan percobaan atau penelitian.

Contoh : Laboratorium yang berada di lembaga pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK
yakni seperti Lab. Terbuat dari kaca yang tahan panas. Tabung sentrifuse terbuat dari kaca,
sama seperti tabung reaksi. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk
menjepit cawan krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan
pada saat pembakaran di atas Bunsen.

Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi
sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas
atau tidak. Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi
sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. Autoclave adalah
pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu dan bertegangan tinggi. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau
alat-alat yang tahan terhadap suhu tinggi.

Bahan – bahan kimia yang digunakan adalah Rumus: H2SO4. Massa molar: 98,079
g/mol. Rumus: HNO3. Massa molar: 63,01 g/mol. Rumus: NaOH. Massa molar: 39,997
g/mol. Rumus: KOH. Massa molar: 56,1056 g/mol. Nama IUPAC: Hydrogen chloride.
Rumus: HCl. Rumus: Na2CO3. Massa molar: 105,9888 g/mol. Rumus: HF. Massa molar:
20,01 g/mol. Rumus: H2CO3. Massa molar: 62,03 g/mol. Rumus: HNO2. Massa molar:
47,013 g/mol. Rumus: K2CO3. Massa molar: 138,205 g/mol.

13
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia
CH₄. Rumus: CH4. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan
titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C. Rumus: HCN. Rumus: SO2. Massa molar:
64,066 g/mol. Rumus: NH4OH. Massa molar: 35,04 g/mol. Benzena, juga dikenal dengan
rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan
tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Rumus: C6H6. Rumus:
HBr. Massa molar: 80,91 g/mol. Rumus: CaCO3. Massa molar: 100,0869 g/mol.

3.2 Saran

Saran penulis, semoga melalui pengenalan alat-alat laboratrium yang merupakan suatu
hal yang sangat penting karena merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi
kesalahan dan diharapkan agar praktikan dalam perawatan alat-alat laboratorium lebih
ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih
lama.

Semoga makalah ini cocok digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa, untuk
membantu dalam perkuliahan juga dalam menjalankan tugas – tugas lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Indonesia, Bahasa,  2005, halaman 30

Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.

Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar.  Bandung :

Universitas Pasundan

15

Anda mungkin juga menyukai