PENDAHULUAN
Keberadaan laboratorium kimia merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk
mendukung tercapainya keberhasilan suatu proses pembelajaran, sehingga laboratorium
kimia harus dilengkapi dengan tata ruang, administrasi, alat, bahan kimia, dan laboran yang
cukup. Kelengkapan infarstruktur laboratorium kimia tiap unit tentunya berbeda-beda.
Laboratorium kimia harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan suatu sarana
yang dapat membantu siswa dan Mahasiswa dalam pembelajaran ilmu kimia (Hadiat, 1984:
1).
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alatpraktikum bertujuan agar siswa
dapat melihat nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat diatur
dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia. Alat-
alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini mengenai pengenalan laboratorium serta
alat dan bahan di laboratorium adalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
ISI
2.1 Pengenalan Laboratorium
1. Pengertian laboratorium
Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang bermakna “tempat bekerja”. Sehingga
pada dasarnya laboratorium atau Lab. adalah sebuah tempat bekerja khusus untuk keperluan
penelitian ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah
tempat atau ruangan tertentu yang dilengkapi dengan peratalan untuk melaksanakan
percobaan atau penyelidikan.
Laboratorium Terbuka
yaitu laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau tempat terbuka yang dapat
digunakan untuk melakukan percobaan atau penelitian. Contoh : Sungai, Kebun,
Sawah, Taman, Laut, dan lain lain.
Laboratorium Tertutup
yaitu laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau tempat tertutup yang memang
sengaja dibuat guna melakukan percobaan atau penelitian. Contoh : Laboratorium
sekolah, laboratorium rumah sakit, laboratorium apotek, dan lain lain.
Menurut Kegunaan
Contoh : Laboratorium yang berada di lembaga pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK yakni
seperti Lab. Bahasa, Lab. Komputer, dll.
3
Laboratorium Pengendalian Proses : QC (Quality Control)
3. Fungsi Laboratorium
4
2.2 Alat - Alat Kimia Di Laboratorium
Berikut alat – alat kimia yang digunakan di laboratorium :
- Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan
- Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrate hasil
penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
- Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik
yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat
- Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi
untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet seukuran), mengukur dan
memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk
- Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
5
- Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
- Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup
gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
- Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai,
terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk menyaring campuran
kimia.
- Cawan
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan.
- Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai
6
- Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia.
- Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang
- Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
- Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena
panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan.
- Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu
ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang
- Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
7
- Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat
dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di
atas Bunsen.
- Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi
sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas
- Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi sebagai
alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. (Anonim, 2012).
- Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi
- Autoclave
Autoclave adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi
yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium
8
- Sikat tabung
Sikat tabung adalah alat yang digunakan untuk membersihkan tabung reaksi yang
- Lampu Bunsen
- Jarum ose
Alat berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba
- Asam sulfat
Asam sulfat, H₂SO₄, merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada
semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu
produk utama industri kimia. Rumus: H2SO4. Nama IUPAC: Sulfuric acid. Massa molar:
98,079 g/mol. Kepadatan: 1,84 g/cm³. Rumus molekul: H2SO4. Viskositas: 26,7 cP (20 °C).
- Asam nitrat
Senyawa kimia asam nitrat adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan
merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Rumus: HNO3. Nama
IUPAC: Nitric acid. Massa molar: 63,01 g/mol. Kepadatan: 1,51 g/cm³. Rumus molekul:
HNO3. Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C); 0,617 mPa.s (40 °C).
- Natrium hidroksida
juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa
logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan
dalam air. Rumus: NaOH. Massa molar: 39,997 g/mol. Kebasaan (pKb): -2,43. NFPA 704: 0
3 1. Nama IUPAC: Sodium oxidanide, Sodium hydroxide.
9
- Kalium hidroksida
adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan umumnya disebut
sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah
suatu basa kuat. Rumus: KOH. Nama IUPAC: Potassium hydroxide. Massa molar: 56,1056
g/mol. Kepadatan: 2,12 g/cm³. Titik didih: 1.327°C. Larut dalam: Air, Alkohol, Gliserol.
Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas
tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan
kelembaban udara. Nama IUPAC: Hydrogen chloride. Rumus: HCl. Titik didih: -85,05°C.
Kepadatan: 1,49 kg/m³. Kelarutan dalam air: 72 g/100 ml (20 °C). Bahaya utama: Beracun,
korosif.
adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium
karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang menyerap embun dari udara, punya
rasa alkalin/pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat. Rumus: Na 2CO3. Massa molar:
105,9888 g/mol. Rumus kimia: Na2CO3. Anion lain: Natrium bikarbonat. Kelarutan: Tidak
larut dalam etanol, aseton; Larut dalam gliserol, dimetilformamida. Struktur kristal:
Monoklinik (anhidrat); Ortorombik (monohidrat, heptahidrat).
- Asam fluorida
Hidrogen fluorida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia HF. Senyawa ini
merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan sumber utama dari industri fluor,
biasanya sebagai larutan encer yang disebut asam hidrofluorat. Rumus: HF. Titik didih:
19,5°C. Massa molar: 20,01 g/mol. Titik lebur: -83,6°C. Kepadatan: 1,15 kg/m³
10
- Asam karbonat
Asam karbonat adalah asam organik dengan rumus kimia H₂CO₃. Asam karbonat
termasuk asam lemah. Rumus: H2CO3. Nama IUPAC: Carbonic acid. Massa molar: 62,03
g/mol. Rumus molekul: H2CO3. Kelarutan dalam air: Exists only in solution. Larut dalam: Air
- Asam nitrit
Asam nitrit adalah suatu asam monobasik sekaligus asam lemah yang diketahui hanya
ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit. Nama IUPAC: Nitrous acid. Rumus:
HNO2. Massa molar: 47,013 g/mol. Kepadatan: 1 g/cm³. Titik didih: 158°C. Titik lebur:
Hanya diketahui sebagai larutan
- Kalium karbonat
Kalium karbonat merupakan garam putih, yang dapat larut dalam air, namun tidak larut
dalam etanol, yang membentuk alkali kuat. Kalium karbonat dihasilkan dari reaksi kalium
hidroksida dengan karbon dioksida. Rumus: K 2CO3. Nama IUPAC: Potassium carbonate.
Massa molar: 138,205 g/mol. Kepadatan: 2,43 g/cm³. Titik lebur: 891°C. Larut dalam: Air.
- Metana
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia
CH₄. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya
ditambahkan sedikit bau belerang. Rumus: CH4. Nama IUPAC: Methane. Rumus kimia: CH4.
Titik nyala: −188 °C. Kelarutan dalam air: 35 mg dm −3 (at 17 °C). Kapasitas kalor (C): 35.69
J K−1 mol−1.
- Hidrogen sianida
Hidrogen sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa ini
berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih sedikit di atas suhu
ruangan, 256 °C. Rumus: HCN. Nama IUPAC: formonitrile. Bentuk molekul: Linear. Rumus
kimia: CHN. Momen dipol: 2.98 D. Kelarutan dalam air: Bercampur
- Belerang dioksida
11
Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO₂. Senyawa ini merupakan
gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa
pemrosesan industri. Rumus: SO2. Nama IUPAC: Sulfur dioxide. Massa molar: 64,066
g/mol. Rumus molekul: SO2. Bentuk molekul: Dihedral. Kelarutan dalam air: 94 g dm−3.
- Amonium hidroksida
Amonium hidroksida, dikenal pula sebagai larutan amonia, air amonia, larutan
amoniakal, amonia encer, akua amonia, amonia berair, atau secara sederhana hanya disebut
sebagai amonia, adalah larutan amonia dalam air. Rumus: NH4OH. Kepadatan: 880 kg/m³.
Massa molar: 35,04 g/mol. Rumus molekul: NH4OH. Anion lain: Amonium klorida;
Amonium sianida. Kelarutan dalam air: Bercampur
- Benzena
Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau
yang manis. Rumus: C6H6. Nama IUPAC: Benzene. Kelarutan dalam air: 0,8 g/L (25 °C).
Titik nyala: −11 °C. Rumus molekul: C6H6. Viskositas: 0,652 cP pada 20 °C.
- Asam bromida
Hidrogen bromida adalah senyawa kimia dengan rumus HBr. Senyawa ini adalah
cairan tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen halida. Asam hidrobromat adalah larutan
HBr dalam air. Nama IUPAC: Hydrogen bromide. Rumus: HBr. Massa molar: 80,91 g/mol.
Titik didih: -66°C. Titik lebur: -87°C. Larut dalam: Air, Alkohol
- Kalsium karbonat
Kalsium karbonat ialah senyawa kimia dengan formula CaCO₃. Senyawa ini
merupakan bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan merupakan
komponen utama cangkang organisme laut, siput, bola arang, mutiara, dan kulit telur. Rumus:
CaCO3. Nama IUPAC: Calcium carbonate. Massa molar: 100,0869 g/mol. Titik didih:
mengurai. Kelarutan dalam air: 0.0013 g/100 mL (25 °C). Struktur kristal: Segitiga
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang bermakna “tempat bekerja”. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah tempat atau ruangan tertentu
yang dilengkapi dengan peratalan untuk melaksanakan percobaan atau penyelidikan. yaitu
laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau tempat terbuka yang dapat digunakan untuk
melakukan percobaan atau penelitian. yaitu laboratorium yang dibentuk dari bangunan atau
tempat tertutup yang memang sengaja dibuat guna melakukan percobaan atau penelitian.
Contoh : Laboratorium yang berada di lembaga pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK
yakni seperti Lab. Terbuat dari kaca yang tahan panas. Tabung sentrifuse terbuat dari kaca,
sama seperti tabung reaksi. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk
menjepit cawan krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan
pada saat pembakaran di atas Bunsen.
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi
sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas
atau tidak. Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi
sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. Autoclave adalah
pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu dan bertegangan tinggi. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau
alat-alat yang tahan terhadap suhu tinggi.
Bahan – bahan kimia yang digunakan adalah Rumus: H2SO4. Massa molar: 98,079
g/mol. Rumus: HNO3. Massa molar: 63,01 g/mol. Rumus: NaOH. Massa molar: 39,997
g/mol. Rumus: KOH. Massa molar: 56,1056 g/mol. Nama IUPAC: Hydrogen chloride.
Rumus: HCl. Rumus: Na2CO3. Massa molar: 105,9888 g/mol. Rumus: HF. Massa molar:
20,01 g/mol. Rumus: H2CO3. Massa molar: 62,03 g/mol. Rumus: HNO2. Massa molar:
47,013 g/mol. Rumus: K2CO3. Massa molar: 138,205 g/mol.
13
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia
CH₄. Rumus: CH4. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan
titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C. Rumus: HCN. Rumus: SO2. Massa molar:
64,066 g/mol. Rumus: NH4OH. Massa molar: 35,04 g/mol. Benzena, juga dikenal dengan
rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan
tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Rumus: C6H6. Rumus:
HBr. Massa molar: 80,91 g/mol. Rumus: CaCO3. Massa molar: 100,0869 g/mol.
3.2 Saran
Saran penulis, semoga melalui pengenalan alat-alat laboratrium yang merupakan suatu
hal yang sangat penting karena merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi
kesalahan dan diharapkan agar praktikan dalam perawatan alat-alat laboratorium lebih
ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih
lama.
Semoga makalah ini cocok digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa, untuk
membantu dalam perkuliahan juga dalam menjalankan tugas – tugas lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar. Bandung :
Universitas Pasundan
15