Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“ INTEGRASI NASIONAL ”
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan

DOSEN PENGAMPU : Joko Suharianto. S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH:

NAMA : EVA ROLITA HARIANJA

NIM : 4193321020

KELAS : FISIKA DIK A 2019

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Critical Journal Review ini berhasil saya selesaikan. Critical Jounal
Review ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas wajib pada Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Joko Suharianto, S.Pd.,
M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan dan saran selama penulis menyusun Critical Journal Review
ini.

Saya menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu saya sangat mengharapkan kritik, saran dan sumbangan pemikiran dalam
penyempurnaan Critical Journal Review ini pada masa yang akan datang.

Demikian Critical Journal Review ini disusun semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.

Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada pembaca atas perhatiannya.

Medan, 20 Oktober 2020

EVA ROLITA HARIANJA


NIM : 4193321020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan CJR ............................................................................................................. 1
1.3 Manfaat CBR .......................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
ISI JURNAL ........................................................................................................................................... 2
2.1 Jurnal I .................................................................................................................................... 2
2.2 Jurnal II ................................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................. 12
KEUNGGULAN JURNAL .................................................................................................................. 12
3.1 Keunggulan Jurnal I .............................................................................................................. 12
3.2 Keunggulan Jurnal II............................................................................................................. 12
BAB IV ................................................................................................................................................. 13
KELEMAHAN JURNAL ..................................................................................................................... 13
4.1 Kelemahan Jurnal I ............................................................................................................... 13
4.2 Kelemahan Jurnal II .............................................................................................................. 13
BAB V .................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 14
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang
sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.

Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh organisasi- organisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta
alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi
jurnal, introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.

Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan


bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


1) Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2) Menambah pengetahuan tentang materi Integrasi Nasional
3) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
4) Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari jurnal yang di riview

1.3 Manfaat CBR


1) Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi Integrasi
Nasional
2) Meningkatkan kemampuan dalam mengkritisi suatu jurnal
3) Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang di review

1
BAB II

ISI JURNAL
2.1 Jurnal I

1 Judul Menambah Wawasan Kebangsaan Yang Religius Demi Mewujudkan Integrasi


Nasional Melalui Pendidikan Kewarganegaraan
2 Jurnal Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Download file:///C:/Users/ASUS/Documents/TUGAS%20SEM%203%20EVA/JURNAL%
20PKN.pdf

4 Volume dan
Halaman Volume 4 Nomor 3 Halaman 13 - 24
5 Tahun 2019
6 Penulis Bali Widodo
7 Reviewer Eva Rolita Harianja
8 Tanggal 20 Oktober 2020
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian tentang membangun
Penelitian
wawasan kebangsaan yang religius melalui pendidikan kewarganegaraan.

-Assesment Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat
Data
deskriptif terhadap realitas yang ada dengan tujuan untuk mendapatkan
kebenaran ilmiah yang alamiah dengan melakukan penafsiran terhadap
fenomena sosial dalam bentuk telaah kepustakaan dan pengamatan dari suatu
peristiwa. Penelitian ini tidak berangkat dari suatu teori karena memang tidak
untuk membuktikan suatu teori, yang ingin didapatkan bukan bagaimana yang
seharusnya tetapi bagaimana adanya, sesuai gambaran nyata yang ada di
masyarakat.
-Kata Kunci Citizenship Education, Nationality Insight, National Integration, Religious

10 Pendahuluan
-Latar Istilah integrasi nasional, berasal dari dua kata “Integrasi” dan “Nasional”.
Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah “integrasi” diartikan sebagai
dan Teori
pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Sedangkan istilah “nasional” diartikan sebagai kebangsaan, bersifat bangsa
sendiri.

Secara harfiah integrasi nasional dapat dimaknai sebagai suatu proses

2
penyatuan atau pembauran dari berbagai aspek sosial budaya yang ada di
masyarakat ke dalam satu kesatuan wilayah dan akan membentuk nantinya
sebagai identitas bangsa.

Suhady dan Sinaga (2006: 39) menyatakan bahwa integritas nasional sebagai
upaya penyatuan berbagai aspek sosial budaya bangsa ini harus dapat menjamin
adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai satu bangsa. Adapun yang dimaksud dengan:

a) Keselarasan; digambarkan sebagai suasana yang tenang, aman, nyaman,


damai, tenteram lahir dan batin, tidak ada benturan-benturan yang
berpotensi memecah belah bangsa. Masing-masing orang melaksanakan
kewajiban dan tanggung jawabnya masing-masing.

b) Keserasian; keberagaman etnis, budaya, adat istiadat, bahasa dan agama


yang dianutnya digambarkan dalam suasana saling menghargai dan
menghormati dengan penuh toleransi dan rasa kekeluargaan.
Hal ini menggambarkan adanya keterpaduan antara berbagai unsur yang
membentuk negara Indonesia.

c) Keseimbangan; menggambarkan adanya perlakuan yang sama dari


berbagai unsur- unsur yang ada dalam kehidupan bersama sesuai dengan
kodrat, harkat dan martabat, hak dan kewajiban, tugas dan wewenangnya
sehingga tercipta suatu keadilan.

Integritas nasional meliputi 2 (dua) hal, yaitu yang bersifat vertikal dan
horizontal. Integritas nasional secara vertikal maksudnya bagaimanauntuk
mempersatukan antara pemerintah pusat dengan rakyat yang tersebar dalam
suatu wilayah yang sangat luas. Ada hubungan yang harmonis yang terjalin
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sedangkan integritas
nasional yang bersifat horizontal berbicara tentang bagaimana
mempersatukan keberagaman atau kemajemukan yang ada di tengah
masyarakat.

11 Metode
penelitian
-Langkah -
Penelitian

3
-Hasil Penelitian Wawasan kebangsaan yang religius
Berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, wawasan kebangsaan
dituntut memuat nilai-nilai dasar yang diilhami iman dan takwa yang keluar
dari hati nurani, menghargai harkat martabat manusia, mewujudkan
solidaritas sosial, menjunjung tinggi demokrasi, serta mewujudkan
kesejahteraan dan keadilan sosial. Wawasan kebangsaan dewasa ini dituntut
pula untuk menghargai hak-hak asasi manusia dan kelestarian lingkungan
hidup.Wawasan kebangsaan Indonesia yang religius merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia yang senantiasa harus
disyukuri.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan wawasan kebangsaan
yang religius dirasakan sebagai usaha yang mendesak untuk mengatasi
kemunduran penghayatan dan pengamalan wawasan tersebut terutama
sebagai akibat proses sosial yang terjadi selama ini. Pendidikan wawasan
kebangsaan yang religius diperlukan sebagai pendidikan yang mampu
menumbuh-kembangkan pemahaman, sikap, dan tekad yang seimbang,
antisipatif, dan dialogis terhadap lingkungan alam, sosio-kultural, maupun
diri sendiri.
Sebagai bangsa yang religius tentunya harus memahami dan meyakini
bahwa nilai Ketuhanan yang terdapat dalam Pancasila dapat menjadi
perekat keutuhan bangsa. Permasalahan atau ancaman disintegrasi
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia harus mendapat perhatian yang
serius.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila, khususnya nilai Ketuhanan dapat dijadikan landasan dalam
membangun wawasan kebangsaan yang dapat mempersatukan bangsa
di tengah perbedaan. Perbedaan memang tidak bisa disamakan atau
diseragamkan tetapi dapat dipersatukan.

- Daftar Pustaka Aeni, A.N. (2018). “Pendidikan Nilai, Moral, dan Karakter”. Bandung: UPI
Press.

Al Muchtar, S. (2015). “Dasar Penelitian Kualitatif”. Bandung: Gelar Pustaka


Mandiri.

Budimansyah, D. (2010). “Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk


Membangun Karakter Bangsa”. Bandung: Widya Aksara Press.

4
Laku, S.K. (2012) “Pancasila Kekuatan Pembebas: Nilai Filosofis Sila I”
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Muhammad Amin, M. (2015). “Moral Pancasila Jati Diri Bangsa: Aktualisasi


Ucapan dan Perilaku Bermoral Pancasila”. Yogyakarta: Calpulis.

Suhady, I., Sinaga, AM. (2006). Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka


Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

12 Analisis
Jurnal
-Kekuatan 1. Jurnal ini memuat materi tentang Menambah Wawasan Kebangsaan Yang
Penelitian Religius Demi Mewujudkan Integrasi Nasional
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3. Memiliki poin-poin yang berurutan sehingga pembaca dapat secara cepat
memahami isi jurnal
-Kelemahan 1. Jurnal ini hanya mengambil materi dengan cara studi kepustakaan, kurangnya
Penelitian diskusi penelitian dalam jurnal yang mengakibatkan pembaca tidak memahami
terlebih dahulu metode yang dibahas.
2. Kurangnya pembahasan mengenai topik yang di bahas
3. Tidak disajikannya langkah penelitian yang membantu kelengkapan jurnal.
4. Tidak ada saran dalam jurnal
13 Kesimpulan Keberagaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang terinda dari
Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Maka sebagai
bangsa yang religius, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bisa
dilepaskan dalam relasi antar umat beragama maupun antar umat
seagama. Kondisi bangsa yang beragam ini berpotensi untuk
menyebabkan timbulnya konflik horisontal di antara anggota
masyarakat, dimana keberagaman itu sendiri dijadikan sebagai isu
adanya konflik.
Gesekan dan konflik sosial masih saja terjadi di Indonesia. Perbedaan
keyakinan agama sering menjadi pemicu utama adanya konflik. Hal
ini disebabkan pemahaman akan nilai Ketuhanan yang terdapat dalam
Pancasila belum dipahami secara benar.
Dengan Membangun wawasan kebangsaan yang religius akan
menciptakan rasa cinta kasih terhadap sesama, mengabaikan

5
perbedaan yang ada, karena pada dasarnya tidak ada satu agama pun
yang mengajarkan kebencian, kekerasan atau permusuhan terhadap
sesamanya. Keberagaman janganlah dipandang sebagai suatu ancaman
untuk terjadinya disintegrasi bangsa maupun wilayah justru untuk
memperkaya khasanah budaya bangsa.
Upaya untuk membangun wawasan kebangsaan yang religius ini dapat
dilakukan melaluiPendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan
nilai dan karakter Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
pendidikan nilai menjadikan nilai sila pertama Ketuhanan yang Maha
Esa sebagai landasan berpijak utama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berkarakter
Pancasila, khususnya yang berkaitan dengan penanaman nilai
Ketuhanan dapat mewujudkan integrasi nasional

14 Saran -

15 Referensi Widodo, Bali. 2019. Menambah Wawasan Kebangsaan Yang Religius Demi
Mewujudkan Integrasi Nasional Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan 4(3) 13 – 24.

6
2.2 Jurnal II

1 Judul PERWUJUDAN INTEGRASI NASIONAL PADA MASYARAKAT KOTA


PALEMBANG
2 Jurnal Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
3 Download https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=r
ja&uact=8&ved=2ahUKEwiF_5i4n8LsAhWPcn0KHWb5A5QQFjADegQICB
AC&url=https%3A%2F%2Fppjp.ulm.ac.id%2Fjournal%2Findex.php%2Fpkn%
2Farticle%2Fview%2F7165&usg=AOvVaw3r_2loe2A4tQy0zl2pz0r6

4 Volume dan Volume 10 Nomor 1


Halaman
5 Tahun 2020
6 Penulis Edwin Nurdiansyah, Aulia Novemy Dhita
7 Reviewer Eva Rolita Harianja
8 Tanggal 20 Oktober 2020
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud integrasi nasional pada
Penelitian
masyarakat Kota Palembang yang terbentuk dari berbagai proses akulturasi dan
asimilasi dari berbagai kebudayaan mulai dari zaman sriwijaya sampai kepada
masa kesultanan darussalam.
-Assesment Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan beberapa tahapan
Data
yaitu pengumpulan data, pengujian data, analisis data dan laporan penulisan
penelitian. Pengumpulan data penelitian ini meliputi studi kepustakaan yang
berhubungan dengan Integrasi Nasional,.
-Kata Kunci Integrasi Nasional, Masyarakat, Kota Palembang

10 Pendahuluan

-Latar Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang telah lama menjalin hubungan
Belakang antar bangsa, menerapkan asimilisi dan akulturasi budaya. Sehingga,
dan Teori
mengakibatkan lahirnya istilah „mayoritas‟ dan „minoritas‟. Istilah mayoritas
ditujukan kepada, masyarakat yang telah lama mendiami Kepulaun
Indonesia. Sedangkan istilah „minoritas‟ ditujukan kepada beberapa suku
tertentu (pendatang) diantaranya Cina, India dan Arab. Berkembangnya
istilah tersebut, dapat menumbuhkan benih disintegrasi nasional. Walaupun
disatu sisi, peleburan antara budaya tersebut dan budaya lokal menciptakan
ciri khas dan sebagai simbol perwujudan integrasi nasional.

7
Integrasi nasional atau National Character menurut Mead adalah konstruksi
tentang sifat-sifat yang dibawa sejak lahir oleh setiap manusia yang
kemudian menjadi ciri khas suatu bangsa. Identitas nasional dilihat sebagai
proses yang menyeluruh (bersifat dinamis) dari lahir hingga interaksinya
dengan unsur lain (dalam hal ini unsur budaya antar bangsa), sehingga
sejarah suatu bangsa sangat menentukan terbentuknya identitas nasional.
Faktor penyebab terbentuknya integrasi nasional dapat dibagi dua yaitu
faktor objektif dan faktor subjektif. Faktor objektif meliputi letak geografis,
keadaan lingkungan dan masyarakat. Sedangkan faktor subjektif antara lain
sejarah bangsa, kehidupan sosial politik dan kebudayaan. Bentuk indentitas
nasional Bangsa Indonesia diantaranya Bahasa Indonesia, Bendera Merah
Putih, Lagu Indonesia Raya, Pancasila, UUD 1945, Garuda Pancasila dan
Kebudayan Daerah.

Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya.


Setiap daerah memiliki ciri khas yang menjadi penanda identitas nasional.
Ciri khas budaya tersebut, diantaranya dapat lahir dari proses akulturasi dan
asimiliasi, yang menciptakan harmoni dari berbagai kesatuan yang pada
dasarnya berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.

11 Metode
penelitian
-Langkah - Pengumpulan data melalui studi kepustakaan
Penelitian - Tahapan pengujian data dilakukan terkait dengan kredibilitas data-data yang
diperoleh, dengan melaksanakan kritik ekstern dan kritik intern.
- Selanjutnya melakukan analisis data kualitatif yaitu, mendeskripsikan seluruh
data yang diperoleh dalam bentuk uraian yang menggambarkan suatu
peristiwa, proses sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
- Tahap akhir metode penelitian ini adalah penulisan penelitian berdasarkan
perkembangan objek penelitian, sehingga menjadi satu kesatuan utuh yang
memiliki makna.
-Hasil Penelitian Songket merupakan kerajinan tenun khas Kota Palembang.
Berdasarkan kajian historis, ada beberapa pendapat mengenai awal
kelahiran kain tenun ini. Pendapat pertama menyatakan bahwa songet
telah ada pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Posisi strategis Kerajaan Sriwijaya dan interaksinya dengan Cina,
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motif songket

8
Palembang. Berbeda dengan pendapat pertama, Pendapat
kedua,menyatakan bahwa songket lahir pada masa Kesultanan
Palembang.
Pernyataan tersebut terkait pada bukti pada lukisan Sultan Mahmud
Badaruddin II, yang mengenakan songket pada bagian bawah pakaian.
Motif songket mengalami perkembangan sesuai dengan jiwa jaman.
Sebelum masa Kesultanan Palembang, motif yang mendominasi
songket menampilkan makhluk hidup (manusia dan hewan).
Sedangkan pada masa Keesultanan Palembang, motif songket berubah
menjadi motif abstrak. Perubahan tersebut karena, Islam
mengharamkan penggunaan makhluk hidup sebagai bentuk lukisan
atau hiasan. Beberapa motif songket yang berkembang yaitu Nago
Besaung, Limar, Limar Mentok, Bungo Cino dan Bungo Pacik.
Perkampungan etnis lain yang ada di Kota Palembang adalah
Kampung Kapiten. Perkampungan ini merupakan hunian entis
Tionghoa pada masa kolonial Belanda, yang terletak di 7 Ulu,
Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang. Kapiten atau kapitan adalah
panggilan Tjoah Ham Hin, seorang pengawas pajak pada masa
Pemerintahan Belanda. Terdapat lima bangunan di Kampung Kapiten
yang dibangun dengan perpaduan gaya arsitektur Cina dan Palembang
(Rumah Limas).
Bangunan utama di Kampung Kapiten masih dihuni oleh penerusnya
dan berfungsi sebagai tempat tinggal, layaknya fungsi rumah pada
umumnya. Ornamen rumah di Kampung Kapiten, memiliki filosofi
yang sangat tinggi. Tata letak di Rumah Kapiten mewakili tradisi dan
budaya masyarakat Cina. Hal tersebut terlihat dari penataan meja altar
(meja pemujaan) leluhur, berada di tengah rumah. Bangunan ini
dibuat dengan menggunakan Kayu Unglen, sama halnya dengan
rumah di Kampung Arab Al Munawar. Kayu Unglen merupakan salah
satu jenis kayu yang khusus digunakan untuk membangun istana atau
rumah petinggi dan keluarga Kesultanan Palembang. Artinya, rumah
yang dibangun dengan menggunakan jenis kayu ini sangat istimewa.

9
- Daftar Pustaka Adiyanto, J. Kampung Kapitan Interpretasi “jejak” Perkembangan
Permukiman dan Elemen Arsitektural. Jurnal Jurusan Teknik
Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanU niversitas Kristen
Petra, (2006) Asean Tourism Strategis Plan 2016- 2015, 2016.

Agus, A.A. 2016. Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter


Persatuan dan Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal
Sosialisasi, 3 (3), 20.

Burill, J.C. 1960. The Grand Mosque of Palembang dalam kumpulan


Arsip Masjid Agung Palembang. Palembang: Yayasan Masjid Agung
Palembang.

Efrianto, dkk. 2012. Songket Palembang di Provinsi Sumatera


Selatan.Padang : BPSNT Padang Press.

Gultom, F.A. 2019. Perubahan Identitas Diri Dalam Eksistensialisme


Kierkegaard: Relevansinya bagi Mental Warga Indonesia. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 9 (2), 77.

Hanafiah, Djohan. 1983. Sejarah Masjid Agung Palembang dan Masa


Depannya. Jakarta: Mas Agung)
12 Analisis
Jurnal
-Kekuatan 1. Jurnal ini memuat materi tentang Integrasi Nasional Pada Masyarakat Kota
Penelitian Palembang
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3. Memiliki poin-poin yang berurutan sehingga pembaca dapat secara cepat
memahami isi jurnal
-Kelemahan 1. Jurnal ini hanya menjelaskan materi mengenai perwujudan integrasi nasional
Penelitian pada masyarakat
2. Kurangnya pembahasan mengenai integrasi nasional
3. Kurangnya penjelasan mengenai langkah penelitian yang membantu
kelengkapan jurnal.
4. Tidak ada saran dalam jurnal

10
13 Kesimpulan Integrasi nasional adalah penyatuan unsur-unsur yang ada di suatu negara
sehingga menjadi ciri khas atau karakteristik, sebagai penanda dan
pemersatu bangsa. Integrasi nasional dapat diwujudkan dari hasil
akulturasi dan asimilasi antar budaya. Kota Palembang, memiliki
perwujudan integritas nasional, dari berbagai kebudayaan yang
dihasilkan oleh masyarakatnya.
Produk kebudayaan tersebut lahir dari proses panjang, seiring dengan
sejarah bangsa Indonesia. Selain itu, proses interaksi masyarakat lokal
dengan pendatang (Cina dan Arab) menghsikan produk kebudayaan yang
indah nan harmoni. Diantaranya Bukit Siguntang, Motif Songket, Masjid
Agung, Kampung Arab Al Munawar, dan Kampung Kapiten. Ikon-ikon
tersebut merupakan hasil dari kebudayaan masyarakat Kota Palembang
yang mencirikan kelokalitasan, dan penanda integrasi nasional.
Perpaduan unsur kebudayaan dari kesemua ikon tersebut melahirkan
indentitas sebagai perwujudan integritas nasional. Banyaknya budaya
yang masuk dari zaman sriwijaya hingga zaman kesultanan Palembang
Darussalam, membuat Kota Palembang kaya akan adat istiadat, potensi
karakteristik itulah yang menjadi tantangan Bhineka Tunggal Ika. Maka
sudah seharusnya setiap komponen masyarakat kota Palembang untuk
selalu menghormati keberagaman yang ada dalam rangka menjaga
utuhnya integrasi nasional sehingga perwujudan nilai Bhinneka Tunggal
Ika akan berjalan maksimal.

14 Saran -

15 Referensi Nurdiansyah, Edwin, Dhita. 2020. Perwujudan Integrasi Nasional Pada


Masyarakat Kota Palembang. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10(1)

11
BAB III
KEUNGGULAN JURNAL

3.1 Keunggulan Jurnal I


1) Jika dilihat dari kelengkapan dan sistematika jurnal, jurnal ini sudah lengkap dan
terstruktur penulisannya
2) Jurnal ini sudah dilengkap dengan ISSN
3) Font tulisan yang digunakan juga sudah sesuai, yaitu Times New Roman dengan font
size 12
4) Penulisan jurnal sudah rapi, batas antara margin kanan dan kiri
5) Penggunaan bahasanya juga sudah bahasa baku.
6) Pemaparan hasil penelitian / pembahasan disajikan secara rinci, sehingga membuat
daya tarik lebih serta dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal
7) Pembahasan, kesimpulan disajikan dengan lengkap sehingga lebih mudah untuk
dipahami

3.2 Keunggulan Jurnal II


1) Jika dilihat dari kelengkapan dan sistematika jurnal, jurnal ini sudah lengkap dan
terstruktur penulisannya
2) Font tulisan yang digunakan juga sudah sesuai, yaitu Times New Roman dengan font
size 12
3) Penulisan jurnal sudah rapi, batas antara margin kanan dan kiri
4) Penggunaan bahasanya juga sudah bahasa baku.
5) Pemaparan hasil penelitian / pembahasan disajikan secara rinci, sehingga membuat
daya tarik lebih serta dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal
6) Pembahasan, kesimpulan disajikan dengan lengkap sehingga lebih mudah untuk
dipahami

12
BAB IV
KELEMAHAN JURNAL

4.1 Kelemahan Jurnal I


1) Bagian saran atau rekomendasi dalam jurnal ini tidak ada
2) Tidak ada pemaparan tentang metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini.
Padahal ada hasil pembahasannya, jadi hasil penelitian tidak dapat dipercaya secara
sepenuhnya.

4.2 Kelemahan Jurnal II


1) Bagian saran atau rekomendasi dalam jurnal ini tidak ada
2) Jurnal tidak memilik ISSN
3) Tidak ada pemaparan tentang metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini.
Padahal ada hasil pembahasannya, jadi hasil penelitian tidak dapat dipercaya secara
sepenuhnya.
4) Pembahasan hanya menjelaskan tentang kebudayaan kota palembang tidak rinci
mengenai materi integrasi nasional

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Integrasi nasional adalah penyatuan unsur-unsur yang ada di suatu negara sehingga
menjadi ciri khas atau karakteristik, sebagai penanda dan pemersatu bangsa. Integrasi
nasional dapat diwujudkan dari hasil akulturasi dan asimilasi antar budaya. Kota Palembang,
memiliki perwujudan integritas nasional, dari berbagai kebudayaan yang dihasilkan oleh
masyarakatnya.

Produk kebudayaan tersebut lahir dari proses panjang, seiring dengan sejarah bangsa
Indonesia. Selain itu, proses interaksi masyarakat lokal dengan pendatang (Cina dan Arab)
menghsikan produk kebudayaan yang indah nan harmoni. Diantaranya Bukit Siguntang,
Motif Songket, Masjid Agung, Kampung Arab Al Munawar, dan Kampung Kapiten. Ikon-
ikon tersebut merupakan hasil dari kebudayaan masyarakat Kota Palembang yang mencirikan
kelokalitasan, dan penanda integrasi nasional. Perpaduan unsur kebudayaan dari kesemua
ikon tersebut melahirkan indentitas sebagai perwujudan integritas nasional.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil Critical Journal Review yang telah dilakukan maka dapat diajukan
beberapa saran yang dapat diajukan kepada mahasiswa yang ingin menjadi peneliti
selanjutnya, mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan suatu penelitian
dan pengembangan serta menjadikan review jurnal ini sebagai referensi untuk menentukan
sumber pengetahuan dan pendekatan ilmiah lain yang akan digunakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nurdiansyah, Edwin, Dhita. 2020. Perwujudan Integrasi Nasional Pada Masyarakat Kota
Palembang. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10(1)

Widodo, Bali. 2019. Menambah Wawasan Kebangsaan Yang Religius Demi Mewujudkan
Integrasi Nasional Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan 4(3) 13 – 24.

15

Anda mungkin juga menyukai