Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

PENIRUAN PINDAH SILANG

DISUSUN OLEH

Kelompok 5 :

1. Wiwik Lestari (06091181621002)

2. Fitri Pratiwi Futri (06091381621040)

3. Aep Tampowi (06091281621052)

4. Nikita Syalia (06091381621043)

Dosen Pengampu : Dr. Rahmi Susanti, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
rahmat dan karunia-NYA sehingga laporan yang berjudul “Peniruan pindah silang” ini dapat
tersusun hingga selesai dengan tepat pada waktunya. Laporan ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Genetika. Dalam
makalah ini mengulas tentang peniruan pindah silang dengan menggunakan wol.

Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
laporan agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan
ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Palembang, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

I. Tujuan Praktikum ........................................................................................................ 1

II. Landasan Teori ............................................................................................................. 1

III. Alat dan Bahan Praktikum ...................................................................................... 3

IV. Cara Kerja ................................................................................................................. 3

BAB II........................................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4

V. Hasil Praktikum ............................................................................................................ 4

1. Khiasma tunggal 2 strand (1 dan 4) ........................................................................ 4

2. Double khiasmata 2 strand (2 dan 3), (2 dan 3) ..................................................... 5

3. Double khiasmata 4 strand (2 dan 3) (1 dan 4) ...................................................... 6

4. Double Khiasmata 3 strand (2 dan 3), (1 dan 2)..................................................... 7

5. Triple Khiasmata 4 Strand (1 dan 3), (2 dan 4), (2 dan 3) .................................... 8

VI. Pembahasan ............................................................................................................... 8

BAB III .................................................................................................................................... 11

PENUTUP................................................................................................................................ 11

VII. Kesimpulan .............................................................................................................. 11

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Tujuan Praktikum
a. Memahami dasar genetika pindah silang (crossing over) sebagai mekanisme
penting dalam kombinasi baru gen.
b. Melakukan simulasi berbagai bentuk pindah silang.

II. Landasan Teori


Pindah silang adalah proses penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan
saudara (nonsister chromatids) dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah
silang umum terjadi pada setiap gametogenesis (peristiwa pembentukan gamet) pada
kebanyakan makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Pindah silang
terjadi ketika meiosis I (akhir profase I atau permulaan metafase I), yaitu ketika
kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid.

Gambar 1. Peristiwa crossing over pada akhir profase I dan awal metafase I

Gejala ini ditemukan dan dipaparkan pertama kali oleh Thomas Hunt Morgan
pada tahun 1916 ketika mempelajari lalat buah Drosophila. Penjelasan secara fisik

1
diberikan oleh Barbara McClintock. Pada masa profase I akan terjadi beberapa stadia,
yaitu stadia Leptonema, Zigonema, Pakhinema dan Diplonema. Pindah silang
melibatkan pematahan masing-masing kedua kromosom homolog (kromatid) dan
patahan tersebut saling bertukaran. Peluang terjadinya pindah silang diantara dua
lokus meningkat dengan meningkatnya jarak antara dua lokus tersebut pada
kromosom.
Pindah silang dibedakan atas 2, yaitu:
a. Pindah silang tunggal, ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat.
b. Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua tempat.

(a) (b)

Gambar 2. (a) Pindah silang tunggal, (b) Pindah silang ganda

Hasil pindah silang adalah; (1) Kombinasi Parental (KP) dan (2) Kombinasi
Rekombinan (RK). Pindah silang menyebabkan pergantian alel di antara kromosom
homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya. Pindah
silang meningkatkan keanekaragaman hayati genetik selain yang dihasilkanoleh
pengelompokkan gen secara bebas. Kemungkinan terjadinya pindah silang ternyata
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti:

1) Temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa dapat


memperbesar terjadinya pindah silang.
2) Makin tua suatu individu, makin kurang kemungkinan untuk mengalami
pindah silang.
3) Zat kimia tertentu dapat memperbesar kemungkinan pindah silang.

2
4) Penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang.
5) Makin jauh jarak antara gen-gen yang terangkai, maka makin besar
kemungkinan terjadinya pindah silang.
6) Pada umumnya pindah silang terjadi pada makhluk betina maupun jantan.
Tapi ada pengecualian, yaitu pada ulat sutera Bombix mori yang betina tidak
pernah terjadi pindah silang, demikian pula pada lalat buah Drosophila
melanogastor jantan.

Tempat persilangan dua kromatid yang membentuk titik temu disebut chiasma,
jika terbentuk lebih dari satu titik temu disebut chiasmata.

III. Alat dan Bahan Praktikum


a. Benang wol berbagai warna
b. Kertas putih
c. Penggaris plastik
d. Pensil warna (sesuai dengan warna wol)
e. Gunting dan lem

IV. Cara Kerja


a. Benag wol dipotong sepanjang 30cm dengan berbagai warna, mulai dari
warna toska, hijau, pink dan biru.
b. Setelah itu letakkan kertas putih di atas meja praktikum, lalu tempelkan
seluruh benang wol selurusan dengan kertas putih dan di ujung benang
ditempelkan lem agar mudah untuk dipindahsilangkan.
c. Lalu siapkan strand pada setiap benang untuk gen A,B, dan C menggunakan
pensil warna, kemudian ditentukan pindah silang.
1) Khiasma tunggal 2 strand (1 dan 4)
2) Double khiasmata 4 strand (2 dan 3), (2 dan 3)
3) Double khiasmata 4 strand (2 dan 3), (1 dan 4)
4) Double khiasmata 3 strand (2 dan 3), (1 dan 2)
5) Triple khiasmata 4 strand (1 dan 3), (2 dan 4), dan (2 dan 3)
d. Tentukan mana gamet parental dan yang mana gamet kombinasi. Gunakan
pensil berwarna untuk menggambarkan kejadian pindah silang dalam laporan
anda.

3
BAB II

PEMBAHASAN

V. Hasil Praktikum
1. Khiasma tunggal 2 strand (1 dan 4)
Awal

Disilangkan 1 dan 4

4
2. Double khiasmata 2 strand (2 dan 3), (2 dan 3)

5
3. Double khiasmata 4 strand (2 dan 3) (1 dan 4)

6
4. Double Khiasmata 3 strand (2 dan 3), (1 dan 2)

7
5. Triple Khiasmata 4 Strand (1 dan 3), (2 dan 4), (2 dan 3)

VI. Pembahasan

Pindah silang adalah proses yang menyebabkan bagian kromosom homolog


saling bertukar, menghasilkan rekombinasi baru gen-gen pada kromosom yang sama.
Terjadinya segregasi dan rekombinasi dua buah gen berangkai tidak lain karena
mereka mengalami peristiwa yang dinamakan pindah silang (crossing over), yaitu
pertukaran materi genetik (gen) di antara kromosom-kromosom homolog. Dari
pengertian pindah silang tersebut kita dapat menyederhanakan batasan tentang gamet
tipe parental dan gamet tipe rekombinasi. gamet tipe parental adalah gamet dengan
susunan gen yang sama dengan susunan gen pada individu, sedang gamet tipe

8
rekombinasi adalah gamet yang susunan gennya merupakan rekombinasi susunan gen
pada individu. gamet tipe parental adalah gamet bukan hasil pindah silang, sedang
gamet tipe rekombinasi adalah gamet hasil pindah silang.
Pindah silang khiasma tunggal 2 strand (1 dan 4), pindah silang ini dilakukan
dengan menyilangkan secara tunggal kromosom nomor 1 dan 4. Setelah di silangkan
antara kromosom nomor 1 dan 4, terjadi pemisahan yang selanjutnya akan terbentuk
sentromer baru di setiap kromosomnya. Hasil dari pindah silang tunggal ini
menghasilkan 4 macam gamet yaitu 1). Abc; 2). ABC; 3). abc; 4). aBC. Terdapat dua
macam gamet yang memilki gen-gen yang sama dengan yang dimiliki induk atau
parental pada persilangan ini yaitu ABC dan abc. Sedangkan dua gamet yang lainnya
merupakan gamet-gamet yang terjadi akibat adanya pindah silang atau disebut tipe
kombinasi yaitu Abc dan aBC.
Uji kedua yaitu dilakukan pindah silang ganda (double) khiasmata 2 strand (2
dan 3), (2 dan 3), yang artinya pindah silang antara kromosom 2 dan 3, kemudian
dipindhasilangkan lagi 2 dan 3. Pindah silang ganda merupakan pindah silang yang
terjadi pada lebih dari satu tempat. Jika pindah silang ganda (double crossing over)
berlangsung di antara dua buah gen yang terangkai. Pindah silang ganda pada (2 dan
3), (2 dan 3) menghasilkan 4 macam gamet yaitu: 1). ABC; 2). AbC; 3). aBc; 4). abc.
Dengan demikian gamet parental pada persilangan ini yaitu ABC dan abc. Gamet
kombinasi yaitu AbC dan abc.
Uji ketiga yaitu pindah silang double khiasmata 4 strand (2 dan 3), (1 dan 4).
Pada uji silang ini melibatkan seluruh kromatid, yaitu pada pindah silang pertama
antara kromatid 2 dan 3, selanjutnya pindah silang terjadi pada kromatid 1 dan 4.
Pindah silang ganda pada (2 dan 3), (1 dan 4) menghasilkan 4 macam gamet yaitu: 1).
ABc; 2). Abc; 3). aBC; 4). abc. Dengan drmikian gamet yang diperoleh persilangan
ini berbeda dengan uji kedua persilangan sebelumnya, dimana gamet pada persilangan
ini semuanya gamet kombinasi. Sedangkan gamet parental tidak ada, hal ini
dikarenakan pada persilangan ini gamet yang diperoleh semuanya hasil pindah silang.
Uji keempat yaitu pindah silang double khiasamata 3 strand (2 dan 3), (1 dan
2). Pindah silang ganda pada (2 dan 3), (1 dan 2) menghasilkan 4 macam gamet yaitu:
1). ABc; 2). AbC; 3). aBC; 4). abc. Dengan drmikian gamet parental yang diperoleh
persilangan ini hanya satu yaitu abc. Sedangkan 3 yang lainnya yaitu gamet
kombinasi yaitu Abc, AbC, aBC.

9
Uji kelima dilakukan triple khiasmata 4 strand (1 dan 3), (2 dan 4), (2 dan 3).
Pindah silang ini terjadi pada tiga tempat. Pindah silang pertama terjadi pada 1 dan 3,
selanjutnya pindah silang pada 2 dan 4, dan terakhir pindah silang terjadi pada 2 dan 3.
Gamet yang diperoleh pada pindah silang ini yaitu empat gamet: 1). Abc; 2). ABC; 3).
abc; 4). aBC. Tipe gamet yang diperoleh pada pindah silang ini yaitu gamet
kombinasi semuanya.
Berdasarkan hasil praktikum kelima pindah silang di atas, dapat diketahui
bahwa pindah silang terjadi secara tunggal pada satu tempat atau ganda pada lebih
dari satu tempat. Pindah silang mengakibatkan terbentuknya gamet tipe pindah silang
yang teridiri atas tipe parental dan tipe kombinasi. Pindah silang ini terjadi pada
pemisahan gamet secara bebas pada saat meiosis.

10
BAB III

PENUTUP
VII. Kesimpulan
Pindah silang mengakibatkan terbentuknya gamet tipe parental dan tipe kombinasi.
Pindah silang, ada dua macam, tunggal dan ganda. Pindah silang tunggal terjadi pada
satu tempat misalnya pindah silang tunggal (1 dan 4) menghasilkan gamet tipe
kombinasi Abc dan aBC dan tipe parental ABC dan abc. Pindah silang ganda terjadi
pada lebih dari satu tempat. Pindah silang ganda pada (2 dan 3), (2 dan 3)
menghasilkan gamet tipe kombinasi AbC dan aBc sedangkan tipe parental ABC dan
abc. Pindah silang ganda pada (2 dan 3), (1 dan 2) mendapatkan satu parental dan
selebihnya kombinasi semua. Pindah silang ganda pada (2 dan 3), (1 dan 4)
mendapatkan 100% kombinasi semua. Sama halnya pindah silang ganda (2 dan 2), (1
dan 4), pindah silang pada (1 dan 3), (2 dan 4), (2 dan 3) mendapatkan 100%
kombinasi semua juga.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai