Anda di halaman 1dari 26

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH 2017 UMGO

HIDROPONIK SEBAGAI MEDIA LITERASI DI SMA NEGERI 1 BOLIYOHUTO

DI USULKAN OLEH :

HALID R. MOINTI NIS9999426500

SANTI NIS0007904679

RIFKA WAHIDJI NIS0005808095

SMA NEGERI 1 BOLIYOHUTO

KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO

2017
LEMBAR PENGESAHAN LKTI 2017

1. Judul : Hidroponik Sebagai Media Literasi di SMA


Negeri 1 Boliyohuto
2. Sub Tema : Pertanian
3. Ketua Kelompok :
a. Nama Lengkap : Halid R. Mointi
b. NIS :9999426500
c. Jurusan : IPA
d. Sekoah Asal : SMA NEGERI 1 BOLIYOHUTO
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Desa Potanga. 082269414636
f. Alamat e-mail : Halidmointi26 @gmail.com
4. Anggota Kelompok : 1. Santi

2. Rifka Wahidji

5. Guru Pembimbing : 1. Nama Lengkap dan Gelar : Lukman Hulawa S.Pd

2. NIP/NIK :198108022005011007

3.Alamat Rumah dan No. Telp/HP :Desa Bongongoayu

Kecamatan Boliyohuto

Kabupaten Gorontalo

4. HP. :082189068067

Mengetahui,
Boliyohuto, 17 Desember 2017
Guru Pembimbing, Ketua Kelompok,

LUKMAN HULAWA, S.Pd HALID R. MOINTI


NIP. 19810802 200501 1007
NIS.9999426500
Menyetujui
Kepala sekolah

Dra. ZOHRA MAULANA, MM


NIP. 19580722 198703 20
LEMBAR ORISINALITAS KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama Ketua Kelompok : Halid R. Mointi
Sekolah Asal : SMA Negeri 1 Boliyohuto
Alamat : Desa Potanga

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “ Hidroponik sebagai media
literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto” yang diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis
Ilmiah (LKTI) 2017 UMGO adalah benar merupakan karya kami dan karya tulis
tersebut belum pernah menjadi finalis, atau memenangkan perlombaan kepenulisan,
atau sedang diikutkan dalam lomba kepenulisan lainnya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar – benarnya. Jika kemudian hari karya
ini menyalahi aturan, maka karya kami berhak didiskualifikasi dari perlombaan
tersebut.

Gorontalo,
Mengetahui Yang membuat pernyataan
Guru Pembimbing Ketua Kelompok

( Lukman Hulawa S.Pd ) ( Halid R. Mointi)


NIP. NIS.

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelasaikan karya tulis ilmiah tentang Hidroponik sebagai media literasi di SMA
Negeri 1 Boliyohuto.
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
karya tulis ilmiah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya ilmiah tentang Hidroponik
sebagai media literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Gorontalo, 26 Desember 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR/TABEL/LAMPIRAN……………………………………. iii
Lampiran 1. Gambar kegiatan kelompok Hidroponik SMA N 1 Boliyohuto
Lampiran 2. Tabel PPM dan pH tanaman

ABSTRAK………………………………………………………………………. iv

BAB I: PENDAHULUAN

1.1.Latarbelakang................................................................................ 9
1.2. Rumusan masalah………………………………………………………. 10
1.3. Tujuan dan Manfaat…………………………………………… . 10
A. Tujuan……………………………………………………….. . 10
B. Manfaat……………………………………………………… . 10

BAB II: LANDASAN TEORI

2.1  PENGERTIAN HIDROPONIK DAN LITERASI................................ 12


A. Hidroponik…………………………………………………. . 12
B. Literasi……………………………………………………... .. 15

BAB III: METODE PENULISAN……………………………… 18


BAB IV: PEMBAHASAN……………………………………. . . 19
BAB V: PENUTUP……………………………………………. . 23
1. Kesimpulan………………………………………….. . 23
2. Saran………………………………………………… . 23

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… vi
Lampiran 1.
Kegiatan Kelompok Hidroponik SMAN 1 Boliyohuto
Lampiran 2.

Tabel PPM dan pH Tanaman


Abstrak
Hidroponiksebagai Media Literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto
Oleh :
Halid R. Mointi
Santi
RifkaWahidji
SMA Negeri 1 Boliyohuto
LatarbelakangpenulisankaryailmiahinikarenaPerkembanganglobalisasi yang
semakinpesatberdampakpadapertumbuhanekonomi yang
meningkatditandaidenganberkembangnyapusat-pusatperindustrian,
pertambahanpemukimanpenduduk, pembangunangedung-
gedungperkantorandanpemenuhankebutuhanekonomi yang
semakinmeningkat.Tuntutanakanpemenuhankebutuhansandangpanganseakanbertolak
belakangdenganpemenuhanbarang-barangproduksipertanian yang
semakinberkurangakibatdarisempitnyalahanpertanian yang dimilikiolehpetani.
Untukmensiasatipersoalantersebut, parapetaniseringmenggunakancara yang
kuranglazimdenganmelakukanpemupukan yang
berlebihangunamendapatkanhasilmaksimaltanpamemikirkandampaknegatif yang
ditimbulkan.Selainitu, minatbacapesertadidik di Indonesia beradadibawah rata-rata
skorInternasional, kondisiinisangatmemprihatinkan.Olehkarenaitu,
diperlukansuatugagasan yang dapatmenngatasilahansempitsekaligussebagai media
literasi.Adapuntujuandaripenelitianiniuntukmemaparkanpemanfaatanhidroponiksebag
aialternatifbercocoktanamdansebagai media literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto.
Metodepenelitian yang
akangunakanadalahhidroponikkarenagagasaniniadalahalternatifterbaikuntukmengatas
ilahansempitdansebagai media literasibagipesertadidik. Denganhalini, minatmembaca
di Indonesia dapatdiperbaiki diduniaInternasional.Denganadanyapenelitianini,
semogadapatbermanfaatbagiwargasekolahsertadapatmengembangkanminatpesertadid
ikpadaliterasi.

Kata kunci :Hidroponik, Literasi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan globalisasi yang semakin pesat berdampak pada

pertumbuhan ekonomi yang meningkat. ditandai dengan berkembangnya

pusat-pusat perindustrian, pertambahan pemukiman penduduk, pembangunan

gedung-gedung perkantoran dan pemenuhan kebutuhan ekonomi yang

semakin tinggi. Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan sandang pangan seakan

bertolak belakang dengan pemenuhan barang-barang produksi pertanian yang

semakin berkurang akibat dari sempitnya lahan pertanian yang dimiliki oleh

petani. Untuk mensiasati persoalan tersebut, para petani sering menggunakan

cara yang kurang lazim dengan melakukan pemupukan secara berlebihan guna

mendapatkan hasil maksimal tanpa memikirkan dampak negatif yang

ditimbulkan. Harapan akan hasil yang maksimal tanpa disadari akan membuat

degradasi tanah dan unsur hara didalamnya semakin berkurang serta hasil

produksi pertanian mengandung zat kimia berbahaya yang dampaknya akan

dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

Dalam hal ini, SMA Negeri 1 Boliyohuto sebagai salah satu sekolah

Adiwiyata Nasional. Dalam mencapai tujuan untuk mewujudkan Sekolah

Hijau ( Green School ) dan menjadikan sarana prasarana yang ada bisa

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran mengalami beberapa kendala


dalam menjalankannya, hal ini disebabkan oleh lahan sekolah yangsempit

akibat penambahan ruang pembelajaran setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan

suatu inovasi yang perlu dirancang guna memecahkan masalah tersebut.Salah

satu gagasan yang diperoleh guna memecahkan hal tersebut yaitu bercocok

tanam dengan sistem hidroponik sebagaimana yang dilakukan oleh petani

yang ada diperkotaan. Sistem hidroponiknantinya dapat dijadikan sebagai

salah satu media pembelajaran (literasi) khususnya mata mata pelajaran yang

berhubungan dengan bidang pertanian. Untuk itu kami mengangkat penelitian

yang berjudul “Hidroponik sebagai media literasi di SMA Negeri 1

Boliyohuto“ .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut.

1. Apakah hidroponik dapat dijadikan sebagai media literasi di SMA Negeri 1

Boliyohuto?

1.3.Tujuan dan manfaat

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui apakah hidroponik dapat dijadikan sebagai media

literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

B.Manfaat

Dari hasil penelitian ini dapat diharapkan.


1. sebagai media pembelajaran bagi siswa khususnya di bidang pertanian

2. sebagai ciri khas sekolah dalam mewujudkan sekolah hijau (Green

School)

3. menjadi solusi bagi para petani yang ingin bercocok tanam di lahan

sempit

4. menjadi rujukan untuk mengatasi pemakaian pupuk yang berlebihan


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Hidroponik dan Literasi

A. Hidroponik

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu hydro dan

phonos.Hydro berarti air dan phonos berarti daya.Jadi, hidroponik adalah budidaya

tanaman atau bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Menurut Wikipedia,

hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan

tanah dengan menenkankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Penanaman secara hidroponik dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyemaian,

pemindahan, dan perawatan.Pertama, tahap penyemaian dilakukan dengan

menggunakan media rockwool yang dimulai dari memotong rockwool sepanjang 2cm

menggunakan gergaji besi kemudian belah menjadi tiga bagian jangan sampai

terputus, potong melintang menjadi enam bagian tanpa terputus, letakan lempengan

rockwool yang sudah dipotong kedalam wadah, rendam dengan air selama 1 jam

untuk menetralkan pHnya setelah itu tiriskan, buat lubang sesuai dengan ukuran

benih, untuk bayam dan seledri cara penanamanya dengan dioleskan pada permukaan

rockwool, kemudian tutup dengan plastik hitam serta letakkan ditempat yang tidak

terkena cahaya matahari, setelah semalaman buka plastik hitam dan mulai kenalkan

dengan cahaya matahari. Kedua, tahap pemindahan dimulai saat tanaman berdaun

empat, lakukan secara hati-hati agar batang tanaman tidak patah. kemudian siapkan
netpot dan sumbu dari kain flanel atau sumbu kompor, tambahkan nutrisi pada air AC

kedalam sistem DFT, cabut dan letakkan tanaman beserta rockwoolnya didalam

netpot bersumbu, masukkan netpot kedalam lubang pipa pastikan sumbu menyentuh

genangan nutrisi. Ketiga, tahap perawatan dilakukan dengan mengontrol volume

cairan nutrisinya saja dan memastikan tanaman mendapatkan cahaya matari yang

cukup, jika nutrisi berkurang cukup ditambah seperlunya saja tidak perlu diganti,

pemberian nutrisi disesuaikan dengan umur tanaman.

Bercocok tanam secara hidroponik memiliki beberapa keunggulan yaitu :

1. Pemakaian pupuk lebih hemat

2. Pemakaian air lebih efisien

3. Tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit

4. Lingkungan kerja lebih bersih

5. Dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanam seperti

di lingkungan tanah yang miskin haradan berbatu atau di garasi/ruangan lain

dengan tambahan lampu.

6. Produksi tanaman per satuan lebih banyak

7. Menjadi solusi bagi mereka yang ingin bercocok tanam tapi minim lahan

8. Tidak perlu mencangkul

9. Untuk skala hobi, bisa menjadi penghilang stress

10. Untuk skala usaha bisa menjadi solusi ketahanan pangan dan global warming.
Ada beberapa sistem yang digunakan dalam bercocok tanam secara hidroponik

1. Rakit Apung

Sistem ini di anggap sistem yang paling sederhana karena hanya menggunakan

prinsip penggenangan.Akar tanaman diberi genangan air dan nutrisi secara terus

menerus.Oksigen dapat diberikan pada tanaman dengan menggunakan mesin aerator

melalui airstone yang diletakkan dalam air.

2. Sistem Wicks/Sumbu

Sistem yang sangat sederhana, prinsipnya hanya membutuhkan sumbu untuk

menghubungkan antara nutrisi dan media tanam. Prinsip ini menggunkan prinsip

kerja kapilaritas seperti carakerja komporminyak tanah.

3. Sistem Drip/Tetes

Prinsipnya hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan secara terus

menerus atau memakai jadwal dengan timer.Tetesan diarahkan tepat pada perakaran

tanaman sehingga dapat langsung diserap.Pada sistem ini nutrisi tidak kembali ke

tandon, jadi harus diperhitungkan dengan baik agar tidak ada nutrisi yang terbuang

percuma. Jenis tanaman yang cocok digunakan pada sistem drip berupa tanaman yang

memiliki ketinggian tertentu misalnya tomat, rica, dll.

4. Sistem NFT ( Nutrient Film Technique)

Sistem ini dibuat agar akar tanaman diberi aliran nutrisi dangkal atau tipis secara

tersirkulasi pada wadah berbentuk pipa sehingga memperoleh cukup air, nutrisi dan

oksigen.Sistem NFT ini membutuhkan biaya investasi agak mahal tetapi hasil
pertumbuhannya maksimal tetapi sistem NFT tidak cocok digunakan untuk daerah

yang sering mati listrik.

5. Sistem DFT (Deep Flow Technique)

Sistem DFT merupakan pengembangan dari sistem NFT yang dirancang untuk

mengantisipasi kondisi sering mati lampu.Pada saat listrik mati tetap ada genangan

air nutrisi sedalam 2-3 cm sehingga aman bagi tanaman.

B. Literasi

Menurut kamus online Merriam-Webster, literasi berasal dari istilah latin “literature”

dan bahasa inggris “letter” Literasi merupakan kualitas atau kemampuan membaca

dan menulis. Menurut National Institute for Lyterace, mendefinisikan literasi sebagai

kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan

memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan,

keluarga dan masyarakat.Menurut UNESCO, kemampuan literasi merupakan hak

setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Menurut Alberta

tahun 2009, arti literasi bukan hanya sekedar kemampuan untuk membaca dan

menulis namun menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dapat

membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan

masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan mampu

mengembangkan potensi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literasi adalah kemampuan

individu untuk menggunakan potensinya bukan hanya dalam hal membaca namun
dengan melihat suatu objek sehingga dapat menimbulkan suatu analisis dan

kemampuan berpikir kritis.

Dengan menerapkan budaya literasi di sekolah terdapat keuntungan yang bisa diambil

yaitu menambah wawasan atau pengetahuan bagi warga sekolah baik guru maupun

siswa. Budaya literasi sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis,

berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang

diperlukan dalam pekerjaan.

Gerakan Literasi Sekolah juga telah melahirkan gerakan lainnya, yaitu

Gerakan Amal Buku Satu Untuk Satu.Program ini adalah suatu kegiatan amal dari

yang menyumbangkan buku kepada siapa yang membutuhkan buku tersebut. Hal ini

sangat bermanfaat, terutama bagi pelajar dalam membaca. Dengan upaya Gerakan

Literasi Sekolah ( GLS ) ini untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik

melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan

literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hal yang paling

mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca.Keterampilan membaca

merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya.Kemampuan ini penting

bagi pertumbuhan intalektual peserta didik.melalui membaca peserta didik dapat

menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat bagi

kehidupannya.

Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap

perkembangan literasi peserta didik.Sayangnya, sampai saat ini prestasi literasi

membaca peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di bawah rata-rata skor
internasional. Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada

persaingan global. Kemampuan literasi sangat penting untuk keberhasilan individu

dan negara dalam tatanan ekonomi berbasis pengetahuan di peraturan global pada

masa depan. Hal ini memberikan penguatan bahwa kurikulum wajib baca penting

untuk diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.


BAB III

METODE PENULISAN

Untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah yang ditemui, maka

diperlukan langkah – langkah kerja sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

- Membentuk kelompok Hidroponik

- Mempelajari teori tentang hidroponik

- Pembuatan Rumah Hidroponik

- Penyiapan media tanam dan bibit tanaman

2. Pelaksanaan

- Penyemaian bibit tanaman

- Pemindahan bibit tanaman ke media tanam

- Perawatan atau pemeliharaan

- Panen

- Tindakan pasca panen

3. Evaluasi

- Evaluasi proses budi daya tanaman hidroponik

- Bagaimana hidroponik dijadikan sebagai media literasi


BAB IV

PEMBAHASAN

Keterbatasaan kepemilikan lahan sering kali menjadi hambatan bagi seseorang untuk

menjadi petani atau sekedar untuk menyalurkan hobi bercocok tanam.Teknik

bercocok tanam saat ini sudah begitu berkembang sehingga untuk menghasilkan

produk pertanian tidak selalu mengandalkan hamparan lahan yang subur. Demikian

halnya di SMA Negeri 1 Boliyohuto, dalam mewujudkan sekolah yang berwawasan

lingkungan diperlukan upaya menciptakan kondisi sekolah yang baik dengan

menjadikan sarana prasarana yang ada menjadi media pembelajaran dan penyadaran

warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, tanpa dihalangi oleh

sempitnya lahan sekolah akibat penambahan ruang kelas baru.Seiring dengan hal

tersebut siswa SMAN 1 Boliyohuto melalui pengembangan kegiatan ekstrakurikuler

berupaya mengembangkan gagasan hidroponik dengan membentuk kelompok kerja.

Kelompok kerja siswa yang terbentuk, melaksanakan kegiatan penanaman secara

hidroponik yang dilakukan melalui tahap-tahap berikut.

1. Tahap persiapan

Langkah awal yang dilakukan untuk memulai cara bercocok tanam secara

hidroponik yaitu dengan mencari informasi dan pengetahuan tentang

hidroponik melalui berbagai sumber seperti internet ataupun narasumber yang

ada. Setelah mendapatkan informasi seputar hidroponik, selanjutnya

kelompok kerja melakukan perancangan rumah hidroponik dengan


membuatsalah satu sistem yang disebut sistem DFT (Deep Flow Technique)

sebagaimana gambar yang terlampir( Lampiran 1 ). Setelah melakukan

perancangan rumah hidroponik maka kelompok kerja melanjutkan kegiatan

dengan mempersiapkan media tanam dan jenis tanaman yang akan di tanam.

Pada proses ini dibutuhkan media rockwool sebagai tempat penyemaian.

Penyemaian tersebut dibutuhkan selama beberapa hari sampai benih berdaun

dua atau tiga lembar.

2. Tahap Pelaksanaan

Bibit tanaman yang siap ditanam selanjutnya dipindahkan pada lubang pipa

yang telah dibuat dengan sistem DFT.Sistem ini menggunakan media netpot

yang telah dipasang kain flanel atau sumbu kompor dibawahnya.Hal ini

dimaksudkan agar nutrisi yang diperlukan oleh tanaman dapat disalurkan

melalui kain flanel atau sumbu kompor tersebut. Sebelum memasang netpot

kedalam lubang pipa, pastikan terlebih dahulu memberi nutrisi pada air AC

sesuai kadar nutrisi dan pH yang dibutuhkan oleh jenis tanaman sebagaimana

pada tabel terlampir. Jenis nutrisi yang diberikan dapat berupa nutrisi A Mix

dan B Mix. Setelah pemberian nutrisi pada cairan, tahap selanjutnya yaitu

mengalirkan nutrisi tersebut dengan menggunakan bantuan aerator agar

sirkulasi udara yang dibutuhkan tanaman berlangsungdengan baik. Setelah

bibit tanaman berumur 1 minggu, selanjutnya nutrisi dalam cairan ditambah

agar kebutuhan nutrisi tanaman dapat terpenuhi sehingga tanaman tumbuh

dengan baik seperti yang diinginkan.Kegiatanini dilakukan setiap minggunya


berdasarkan umur tanaman.Apabilatanaman telah mencapai umur tertentu

maka tanaman siap untuk dipanen.

3. Tahap Evaluasi

Untuk mendapatkan hasil kerja dan produktivitas hasil tanaman yang baik

maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Pada tahap penyemaian, benih terlebih dahulu ditutup dengan plastik

hitam guna mempercepat pertumbuhan. Perlakuan ini sebaiknya jangan

dilakukan terlalu lama untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tidak

terjadi etiolasi.

2. Pemindahan tanaman ke media tanam sebaiknya dilakukan secara hati-hati

untuk menjaga jangan sampai bibit tanaman patah.

3. Perawatan tanaman sebaiknya dilakukan secara kontinu, baik dari

pemberian nutrisi, pengontrolan pH air, dan pemberantasan hama berupa

gangguan serangga dll.

4. Pada saat panen sebaiknya dilakukan tepat pada saat tanaman sudah siap

untuk dipanen guna memperoleh hasil produktivitas tanaman yang baik.

5. Apabila rumah hidroponik menggunakan sistem DFT berhasil, maka

sebaiknya melakukan penanaman secara hidroponik dengan sistem lainnya

berupa sistem NFT, Drip/tetes dan sebagainya agar rumah hidroponik

semakin berkembang dan kelihatan menarik.

6. Pemanfaatan rumah hidroponik dapat dilakukan sebagai media literasi

terutama pada mata pelajaran yang berhubungan dengan pertanian.Proses

literasi dapat dilakukan ketika tanaman memasuki masa pertumbuhan.


Pada tahap ini, tanaman kelihatan menarik untuk dipandang sehingga

menambah rasa keingintahuan dari warga sekolah yang melihatnya. Hal

yang lebih menarik ketika warga sekolah melihat tanaman yang tumbuh di

dalam pipa dengan menggunakan media air, menurut mereka fenomena ini

merupakan hal unik yang tidak biasanya ditemui dalam kehidupan sehari-

hari, rasa penasaran ini yang menggerakkan warga sekolah untuk belajar

bagaimana cara untuk bercocok tanam secara hidroponik.

7. Rumah hidroponik dapat dijadikan ciri khas dari SMA N 1 Boliyohuto

sebagai sekolah model untuk mencapai sekolah hijau (green school).


BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan

media tanah, melainkan menggunakan air atau bahan lainnya yang

mengandung unsur hara.Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari

bercocok tanam secara Hidroponik yaitu dapat dimanfaatkan pada lahan

yang sempit, penggunaan pupuk yang hemat, penggunaan lahan lebih

efisien, lingkungan kerja bersih sehingga udara disekitarnya terasa segar.

Selain beberapa keuntungan hidroponik tersebut, rumah hidroponik dapat

juga dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran di sekolah khususnya

bisa digunakan sebagai media literasi bagi warga sekolah dalam

mengatasi masalah pertanian dan bisa dijadikan rujukan untuk

mewujudkan sekolah sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan

khususnya dalam menggapai sekolah hijau.

2. Saran

Uji coba penanaman secara hidroponik di SMA Negeri 1 Boliyohuto

masih terbatas pada salah satu sistem yaitu DFT, untuk itu kami

menyarankan agar rumah hidroponik dapat dikembangkan dengan

menggunakan sistem hidroponik lainnya.


Daftar pustaka

Suratno, Bertha. 2004. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam dengan Sistem

Hidroponik untuk Pemula. Jawa Barat: Rumah Hidroponik Bertha Suratno.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Halid R. Mointi

Tempat, Tanggal lahir : Gorontalo, 26 - Oktober - 1999

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

Penghargaan yang pernah diraih :

Riwayat Organisasi :

2. Nama : Santi

Tempat, Tanggal lahir : Buol, 10- Maret - 2000

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

Penghargaan yang pernah diraih :

Riwayat Organisasi :

3. Nama : Rifka Wahidji

Tempat, Tanggal lahir : Mootilango, 23- Juli- 2000

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

Penghargaan yang pernah diraih :

Riwayat Organisasi :
Daftar pustaka

Suratno, Bertha. 2014. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam dengan Sistem

Hidroponik untuk Pemula. Jawa Barat: Rumah Hidroponik Bertha Suratno.

Prasetya, Ilham. 2017. Definisi Literasi Menurut Para Ahli dan Dimensi Literasi.

Http://Ayoksinau.com//definisiliterasimenurutparaahlidandimensiliterasi/ (23

Desember 2017).

Utorodewo, N Felicia. 2012. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet.

Http://lenterakecil.com//daftarpustakadariinternet/(23 Desember 2017).

Anda mungkin juga menyukai