DI USULKAN OLEH :
SANTI NIS0007904679
2017
LEMBAR PENGESAHAN LKTI 2017
2. Rifka Wahidji
2. NIP/NIK :198108022005011007
Kecamatan Boliyohuto
Kabupaten Gorontalo
4. HP. :082189068067
Mengetahui,
Boliyohuto, 17 Desember 2017
Guru Pembimbing, Ketua Kelompok,
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “ Hidroponik sebagai media
literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto” yang diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis
Ilmiah (LKTI) 2017 UMGO adalah benar merupakan karya kami dan karya tulis
tersebut belum pernah menjadi finalis, atau memenangkan perlombaan kepenulisan,
atau sedang diikutkan dalam lomba kepenulisan lainnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar – benarnya. Jika kemudian hari karya
ini menyalahi aturan, maka karya kami berhak didiskualifikasi dari perlombaan
tersebut.
Gorontalo,
Mengetahui Yang membuat pernyataan
Guru Pembimbing Ketua Kelompok
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelasaikan karya tulis ilmiah tentang Hidroponik sebagai media literasi di SMA
Negeri 1 Boliyohuto.
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
karya tulis ilmiah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya ilmiah tentang Hidroponik
sebagai media literasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR/TABEL/LAMPIRAN……………………………………. iii
Lampiran 1. Gambar kegiatan kelompok Hidroponik SMA N 1 Boliyohuto
Lampiran 2. Tabel PPM dan pH tanaman
ABSTRAK………………………………………………………………………. iv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1.Latarbelakang................................................................................ 9
1.2. Rumusan masalah………………………………………………………. 10
1.3. Tujuan dan Manfaat…………………………………………… . 10
A. Tujuan……………………………………………………….. . 10
B. Manfaat……………………………………………………… . 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… vi
Lampiran 1.
Kegiatan Kelompok Hidroponik SMAN 1 Boliyohuto
Lampiran 2.
PENDAHULUAN
semakin berkurang akibat dari sempitnya lahan pertanian yang dimiliki oleh
cara yang kurang lazim dengan melakukan pemupukan secara berlebihan guna
ditimbulkan. Harapan akan hasil yang maksimal tanpa disadari akan membuat
degradasi tanah dan unsur hara didalamnya semakin berkurang serta hasil
Dalam hal ini, SMA Negeri 1 Boliyohuto sebagai salah satu sekolah
Hijau ( Green School ) dan menjadikan sarana prasarana yang ada bisa
satu gagasan yang diperoleh guna memecahkan hal tersebut yaitu bercocok
salah satu media pembelajaran (literasi) khususnya mata mata pelajaran yang
Boliyohuto“ .
berikut.
Boliyohuto?
A. Tujuan
B.Manfaat
School)
3. menjadi solusi bagi para petani yang ingin bercocok tanam di lahan
sempit
LANDASAN TEORI
A. Hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu hydro dan
phonos.Hydro berarti air dan phonos berarti daya.Jadi, hidroponik adalah budidaya
menggunakan media rockwool yang dimulai dari memotong rockwool sepanjang 2cm
menggunakan gergaji besi kemudian belah menjadi tiga bagian jangan sampai
terputus, potong melintang menjadi enam bagian tanpa terputus, letakan lempengan
rockwool yang sudah dipotong kedalam wadah, rendam dengan air selama 1 jam
untuk menetralkan pHnya setelah itu tiriskan, buat lubang sesuai dengan ukuran
benih, untuk bayam dan seledri cara penanamanya dengan dioleskan pada permukaan
rockwool, kemudian tutup dengan plastik hitam serta letakkan ditempat yang tidak
terkena cahaya matahari, setelah semalaman buka plastik hitam dan mulai kenalkan
dengan cahaya matahari. Kedua, tahap pemindahan dimulai saat tanaman berdaun
empat, lakukan secara hati-hati agar batang tanaman tidak patah. kemudian siapkan
netpot dan sumbu dari kain flanel atau sumbu kompor, tambahkan nutrisi pada air AC
kedalam sistem DFT, cabut dan letakkan tanaman beserta rockwoolnya didalam
netpot bersumbu, masukkan netpot kedalam lubang pipa pastikan sumbu menyentuh
cairan nutrisinya saja dan memastikan tanaman mendapatkan cahaya matari yang
cukup, jika nutrisi berkurang cukup ditambah seperlunya saja tidak perlu diganti,
7. Menjadi solusi bagi mereka yang ingin bercocok tanam tapi minim lahan
10. Untuk skala usaha bisa menjadi solusi ketahanan pangan dan global warming.
Ada beberapa sistem yang digunakan dalam bercocok tanam secara hidroponik
1. Rakit Apung
Sistem ini di anggap sistem yang paling sederhana karena hanya menggunakan
prinsip penggenangan.Akar tanaman diberi genangan air dan nutrisi secara terus
2. Sistem Wicks/Sumbu
menghubungkan antara nutrisi dan media tanam. Prinsip ini menggunkan prinsip
3. Sistem Drip/Tetes
Prinsipnya hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan secara terus
menerus atau memakai jadwal dengan timer.Tetesan diarahkan tepat pada perakaran
tanaman sehingga dapat langsung diserap.Pada sistem ini nutrisi tidak kembali ke
tandon, jadi harus diperhitungkan dengan baik agar tidak ada nutrisi yang terbuang
percuma. Jenis tanaman yang cocok digunakan pada sistem drip berupa tanaman yang
Sistem ini dibuat agar akar tanaman diberi aliran nutrisi dangkal atau tipis secara
tersirkulasi pada wadah berbentuk pipa sehingga memperoleh cukup air, nutrisi dan
oksigen.Sistem NFT ini membutuhkan biaya investasi agak mahal tetapi hasil
pertumbuhannya maksimal tetapi sistem NFT tidak cocok digunakan untuk daerah
Sistem DFT merupakan pengembangan dari sistem NFT yang dirancang untuk
mengantisipasi kondisi sering mati lampu.Pada saat listrik mati tetap ada genangan
B. Literasi
Menurut kamus online Merriam-Webster, literasi berasal dari istilah latin “literature”
dan bahasa inggris “letter” Literasi merupakan kualitas atau kemampuan membaca
dan menulis. Menurut National Institute for Lyterace, mendefinisikan literasi sebagai
setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Menurut Alberta
tahun 2009, arti literasi bukan hanya sekedar kemampuan untuk membaca dan
masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan mampu
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literasi adalah kemampuan
individu untuk menggunakan potensinya bukan hanya dalam hal membaca namun
dengan melihat suatu objek sehingga dapat menimbulkan suatu analisis dan
Dengan menerapkan budaya literasi di sekolah terdapat keuntungan yang bisa diambil
yaitu menambah wawasan atau pengetahuan bagi warga sekolah baik guru maupun
Gerakan Amal Buku Satu Untuk Satu.Program ini adalah suatu kegiatan amal dari
yang menyumbangkan buku kepada siapa yang membutuhkan buku tersebut. Hal ini
sangat bermanfaat, terutama bagi pelajar dalam membaca. Dengan upaya Gerakan
Literasi Sekolah ( GLS ) ini untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hal yang paling
kehidupannya.
membaca peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di bawah rata-rata skor
internasional. Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada
dan negara dalam tatanan ekonomi berbasis pengetahuan di peraturan global pada
masa depan. Hal ini memberikan penguatan bahwa kurikulum wajib baca penting
METODE PENULISAN
Untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah yang ditemui, maka
1. Tahap Persiapan
2. Pelaksanaan
- Panen
3. Evaluasi
PEMBAHASAN
Keterbatasaan kepemilikan lahan sering kali menjadi hambatan bagi seseorang untuk
bercocok tanam saat ini sudah begitu berkembang sehingga untuk menghasilkan
produk pertanian tidak selalu mengandalkan hamparan lahan yang subur. Demikian
menjadikan sarana prasarana yang ada menjadi media pembelajaran dan penyadaran
warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, tanpa dihalangi oleh
sempitnya lahan sekolah akibat penambahan ruang kelas baru.Seiring dengan hal
1. Tahap persiapan
Langkah awal yang dilakukan untuk memulai cara bercocok tanam secara
dengan mempersiapkan media tanam dan jenis tanaman yang akan di tanam.
2. Tahap Pelaksanaan
Bibit tanaman yang siap ditanam selanjutnya dipindahkan pada lubang pipa
yang telah dibuat dengan sistem DFT.Sistem ini menggunakan media netpot
yang telah dipasang kain flanel atau sumbu kompor dibawahnya.Hal ini
melalui kain flanel atau sumbu kompor tersebut. Sebelum memasang netpot
kedalam lubang pipa, pastikan terlebih dahulu memberi nutrisi pada air AC
sesuai kadar nutrisi dan pH yang dibutuhkan oleh jenis tanaman sebagaimana
pada tabel terlampir. Jenis nutrisi yang diberikan dapat berupa nutrisi A Mix
dan B Mix. Setelah pemberian nutrisi pada cairan, tahap selanjutnya yaitu
3. Tahap Evaluasi
Untuk mendapatkan hasil kerja dan produktivitas hasil tanaman yang baik
terjadi etiolasi.
4. Pada saat panen sebaiknya dilakukan tepat pada saat tanaman sudah siap
yang lebih menarik ketika warga sekolah melihat tanaman yang tumbuh di
dalam pipa dengan menggunakan media air, menurut mereka fenomena ini
merupakan hal unik yang tidak biasanya ditemui dalam kehidupan sehari-
hari, rasa penasaran ini yang menggerakkan warga sekolah untuk belajar
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
masih terbatas pada salah satu sistem yaitu DFT, untuk itu kami
Riwayat Organisasi :
2. Nama : Santi
Riwayat Organisasi :
Riwayat Organisasi :
Daftar pustaka
Prasetya, Ilham. 2017. Definisi Literasi Menurut Para Ahli dan Dimensi Literasi.
Http://Ayoksinau.com//definisiliterasimenurutparaahlidandimensiliterasi/ (23
Desember 2017).