Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL
RUMAH SASTRA: SOLUSI MENINGKATAN MINAT BACA TULIS
KARYA SASTRA

BIDANG KEGIATAN:
PKM - RSH

Diusulkan Oleh:
Sherli Karunia Fitri 201910080311033 2019
Sonia Pujaningrum 202010080311054 2020
Irmada Ikhsania 202110080311031 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Rumah Sastra: Solusi
Meningkatkan Minat Baca Tulis
Karya Sastra
2. Bidang Kegiatan :PKM-RSH
3. Ketua Pelaksanaan Ketua
a. Nama Lengkap : Sherli Karunia Fitri
b. NIM : 201910080311033
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah
Malang
e. Alamat Rumah : Jl.Dworowati Rt.19 Rw.04 Ngabab
Pujon Malang
f. No. Telpon/HP : 083848287648
g. Email : Sherlikarunia11@gmail.com
4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Candra Rahma Wijaya Putra, M.A.
b. NIDN/NIDK : 170815061988
c. Alamat Rumah :
d. No. Telp/ HP : 081332764856
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti :
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Menyetujui, Ketua Pelaksana Kegiatan,


Wakil Dekan III,

(.) (Sherli Karunia Fitri)


NIP. NIM. 201910080311033

Wakil Rektor III Bidang Dosen Pendamping,


Kemahasiswaan,

(Candra Rahma Wijaya Putra, M.A.)


(.) NIDN. 170815061988
NIP.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i
DAFTAR ISI ii
BAB 1. PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................2
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan........................................................................................2
BAB 2. GAGASAN 2
2.1 Kondisi terkini..............................................................................................2
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan..................................................................2
2.3 Pihak yang dapat berperan.........................................................................2
2.4 Langkah-langkah Strategis Implementasi.................................................2
BAB 3. KESIMPULAN 2
3.1 Gagasan Yang Diajukan..............................................................................2
3.2 Teknik Implementasi Yang Akan Dilakukan............................................2
3.3 Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh.........................................................2
DAFTAR PUSTAKA 2
LAMPIRAN 2
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping....................2
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping........................................................2
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas...................................................................................................................2
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...........................................2

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam terciptanya
output yang nantinya dapat berguna bagi nusa dan bangsa. Bahkan tidak
hanya sampai disitu, output dari pendidikan di Indonesia diharapkan mampu
bersaing dengan Negara lain di era globalisasi. Negara yang hebat akan
menempatkan pendidikan sebagai prioritas utamanya, karena dengan
pendidikan dapat mengubah rakyat menjadi sejahtera (Megawati, 2015).
Untuk mendapatkan posisi menjadi penerus bangsa yang tidak hanya lulus
dengan membawa lembar ijazah, diperlukan juga adanya keterampilan dan
kemampuan dalam tiap individu. Hal tersebut tentunya dapat dilatih pada
saat peserta didik berada di bangku sekolah. Pengetahuan yang diperoleh
setiap orang pasti melalui proses membaca dan sampai pada tahap
memahami suatu makna. Dengan melakukan aktivitas membaca, seseorang
mampu memperoleh suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau sebagai
penambah ilmu pengetahuan. Pentingnya aktivitas membaca ini untuk
melatih individu agar mampu membuka pikiran dan menemukan sebuah hal
baru yang berguna untuk menjalani kehidupan selanjutnya, baik saat
melanjutkan pendidikan maupun saat sedang berada dalam dunia kerja.
Karena hal tersebut kegiatan membaca pada peserta didik yang sedang harus
ditekankan sejak dini.
Namun, kenyataan dari banyaknya manfaat membaca ini, bertolak
belakang dengan jumlah peminatnya, seperti kondisi peminat baca yang
berada di Indonesia. Bila dibandingkan dengan Negara-negara lain di dunia,
minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Bahkan dalam lingkup
asia, Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Negara tetangga yang
berada disekitarnya yaitu Singapura dan Malaysia (Suherman, 2013).
Keadaan tersebut tentunya memicu tertinggalnya Indonesia dalam dunia
pendidikan. Salah satunya kondisi peminat baca dalam bidang sastra,
menunjukkan Indonesia kalah saing dengan Negara Malaysia. Negara
Malaysia telah lama menetapkan sistem political will, yang berarti
mewajibkan tiap penduduknya mampu membaca sastra melayu atau
kumpulan karya-karya satrawan baik modern ataupun klasik. Hal tersebut
berbanding terbalik dengan keadaan sastra di Indonesia. Minat baca sastra di
Indonesia tidak menggembirakan. Meskipun tiap harinya bisa dilihat di toko
buku seperti Gramedia atau yang lain, produksi buku bacaan sastra atau
fiksi meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa faktor yang menyebabkan
kurangnya minat warga Indonesia dalam membaca karya sastra yaitu: (1)
harga buku masih tergolong mahal, (2) minat baca masih rendah,, jumlah
pembaca tak sebanding dengan jumlah penduduk baca, kendala politik dan
kebijakan penerbitan buku, (3) sastra tidak dianggap penting oleh Negara

1
(Suherman, 2013). Adapun faktor lainnya yaitu sukarnya proses
peminjaman buku yang tersedia di perpustakaan. Biasanya setiap individu
yang ingin meminjam buku harus memiliki kartu anggota terlebih dahulu.
Membuat kartu anggota juga tidak mudah, membutuhkan tanda tangan wali
dan juga harus menunjukkan kartu pelajar atau KTP. Hal tersebut biasanya
membuat pengunjung mengurungkan niat untuk membaca.
Dampak dari kurangnya minat baca tiap individu terhadap karya
sastra berpengaruh terhadap karakter yang tumbuh dalam dirinya. Dalam
perkembangan bahasa, anak-anak secara langsung maupun tidak langsung
setelah membaca atau menyimak karya sastra, kosakata mereka bertambah.
Hal ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Pengalaman-
pengalaman yang diperoleh melalui membaca karya sastra dapat memotivasi
serta menunjang perkembangan kognitif atau penalaran peserta didik (anak).
Dengan begitu kepribadian anak akan jelas pada saat mereka mencoba
mempereoleh kemampuan untuk mengekspresikan emosi, empatinya
terhadap orang lain, dan menegembangkan perasaannya mengenai harga diri
dan jati dirinya. Dengan demikian anak dapat hidup bermasyarakat dengan
baik dan memiliki budi pekerti yang baik pula (Kanzunnudin, 2012). Dapat
disimpulkan bahwa dengan membaca atau mempelajari karya sastra dapat
membekali anak memperoleh nilai-nilai karakter yang dibutuhkannya pada
saat bermasyarakat. Karena karya sastra merupakan sarana menyalurkan
pemikiran yang memiliki keindahan dan makna bagi pembacanya.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi
kurangnya minat baca ini baik pada karya sastra atau pun ilmu pengetahuan
lainnya yaitu dengan menciptakan gerakan literasi. Gerakan literasi tersebut
merupakan kegiatan membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran
dimulai. Gerakan literasi ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan
kurikulum 2013 yang mensyaratkan siswa membaca buku nonteks pelajaran
yang dapat berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat
khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata
pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP,
dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca pada
tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas (Husnul Hafizah, 2019).
Dalam kegiatan tersebut peserta didik juga dapat membawa bacaan
berkaitan dengan karya sastra seperti novel, kumpulan puisi, dongeng dan
lain-lain. Namun pada kenyataannya gerakan tersebut masih mengalami
kendala 1) Rendahnya kesadaran guru terhadap pentingnya membaca, 2)
Buku sulit ditemukan, 3) Guru malas membaca buku, 4) Guru tidak paham
penerapan gerakan literasi, 5). Sekolah mengalami kekurangan dana
(Hamdan Husein Batubara, 2018). Upaya lainnya yang dilakukan oleh
pemerintah dalam meningkatkan minat baca yaitu dengan adanya TBM

2
Area Publik. TBM Area Publik atau Taman Bacaan Masyarakat Area Publik
merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan minat baca
masyarakat.
Program yang pernah diterapkan dalam meningkatkan minat baca
tulis terhadap karya sastra dilakukan oleh I Wayan Dodi Eka Tirta Yana
salah seorang mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia. Upaya yang diberikan yaitu meningkatkan keterampilan menulis
naskah drama dengan menggunakan media film pendek. Film pendek
digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah
drama karena film pendek dapat meningkatkan antusiasme siswa dan juga
film pendek mengandung sebagian bahkan keseluruhan unsur-unsur
prmbangun drama (Yana, 2013).
Usaha yang belum maksimal dilakukan oleh pemerintah atau
lembaga pendidikan yaitu terkait dengan pengelompokkan minat siswa.
Cenderung siswa memiliki minat dan hobi yang berbeda dan tidak bisa
disamakan. Seperti halnya siswa yang gemar membaca karya sastra,
kegemaran tersebut harus dilengkapi dengan ketersediaan berbagai macam
karya sastra seperti cerpen, dongeng, puisi, naskah drama dan lain-lain.
Atau bahkan buku yang berpotensi mengasah kemampuan menulis. Karena
tiap individu yang gemar membaca karya sastra, dalam benaknya tersimpan
ide-ide untuk menulis dan menghasilkan karya yang baru. Begitu pun
dengan minat dan hobi lainnya, karena setelah terungkap kendala program
literasi didapatkan data bahwa ketersediaan buku yang tidak memadai.
Selanjutnya pada penggunaan film pendek dalam upaya meningkatkan
keterampilan menulis naskah drama kurang maksimal. Seharusnya, siswa
lebih banyak difasilitasi dengan tontonan pentas teater yang langsung
berhubungan dengan naskah drama. Tidak hanya itu, siswa juga harus
didampingi dalam menulis naskah drama, tidak hanya diberikan tayangan
video saja.
Oleh karena itu, diperlukan adanya wadah yang dapat memfasilitasi
anak dalam meningkatkan minat baca tulis khusus dalam bidang karya
sastra. Solusi yang diberikan berkaitan dengan permasalahan tersebut adalah
dengan diterapkannya “Rumah Sastra” di sekolah. Program “Rumah Sastra”
bertujuan untuk melestarikan karya sastra dengan cara mengajak siswa
untuk membaca dan menulis karya sastra. Rumah Sastra akan didesain
layaknya perpustakaan, nantinya akan ada fasilitator yang akan
mendampingi siswa dalam menggeluti minatnya terhadap karya sastra.
Salah satunya dalam menulis naskah drama, akan tersedia organisasi
kepenulisan dan komunitas teater yang akan membimbing. Selanjutnya, aka
nada ahli bidang sastra yang membimbing dalam membaca maupun menulis
dengan cara yang asik.

3
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan gagasan tertulis ini diantaranya adalah:
1. Turut membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan minat baca
tulis terhadap siswa
2. Memberikan gagasan atau ide untuk meningkatan kualitas SDM
dengan “Rumah Sastra”
3. Mengetahui respon perkembangan minat baca tulis karya sastra
dengan adanya “Rumah Sastra”
4. Mengasah keterampilan siswa dalam menulis berbagai karya sastra
5. Meningkatkan minat baca siswa terhadap karya sastra
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Untuk penulis, memberikan sebuah ide baru dalam mengembangkan
minat baca tulis karya sastra terhadap siswa
2. Bagi pemerintah, diharapkan nantinya dapat membantu memberikan
danan dan menyuksesekan program “Rumah Sastra”
3. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menambah ilmu dan
membentuk karakter siswa
4. Terciptanya wadah untuk melatih atau mengasah kemampuan baca
tulis dalam bidang sastra

BAB 2. GAGASAN
2.1 Kondisi terkini
Pembelajaran berkaitan dengan sastra kurang diperhatikan oleh
pendidik maupun pelajar. Hal tersebut dapat terlihat dari kurangnya
pengetahuan siswa akan karya-karya sastra dan sastrawan- sastrawan yang
memiliki keterlibatan penuh dalam berkembangnya sastra di Indonesia dan
juga kurangnya ajakan guru dalam memenuhi pengetahuan siswa mengenai
sastra. Pembelajaran sastra di sekolah belum berjalan dengan baik semenjak
Indonesia mengalami kebimbangan mengenai kesustraan yang dimulai pada
tahun 1990-an dan juga kegagalan dalam pengajaran sastra di sekolah
(Hidayat, 2009). Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya

4
keingintahuan siswa terhadap karya sastra, salah satunya perkembangan
teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih menyediakan
berbagai macam kebutuhan siswa seperti dalam mengisi waktu luang
dengan game. Keadaan tersebut kini semakin menjadi ketertarikan sehingga
menimbulkan hilangnya waktu dalam melibatkan diri mempelajari sera
memahami berbagai karya sastra yang telah lahir di Indonesia.
Berbagai macam tempat penyediaan buku dapat dikatakan sepi, hal
tersebut tergantikan dengan ramainya tempat kunjungan tongkrongan yang
menjadi favorit anak zaman sekarang. Sehingga, mereka lalai akan tugasnya
sebagai generasi mendatang yang nantinya akan berperan melanjutkan
perjuangan orang terdahulu dalam membangun Indonesia baik dari segi
pendidikan dan lain-lain. Pada usia seperti ini, siswa harus mampu mngasah
keterampilan, bakat dan kemampuannya dalam satu bidang tertentu yang
akan membawanya menemukan keahlian masing-masing. Seperti halnya
meningkatkan budaya membaca untuk memperoleh pengetahuan yang
berguna untuk kedepannya dan juga keterampilan dalam menulis.
Budaya membaca pelajar di Indonesia sangat mengkhawatirkan, jika
dibandingkan dengan Negara tetangga. Berbagai cara telah dilakukan
pemerintah untuk memperbaiki keadaan tersebut, seperti dengan
diciptakannya gerakan literasi. Gerakan tersebut memiliki banyak kendala
dalam pelaksanaannya seperti kurangnya dana sekolah dalam memenuhi
koleksi buku, kurangnya semangat siswa dalam membaca bahan bacaan dan
kurangnya perawatan terhadap bahan bacaan sehingga umur buku yang
dibaca tidak lama akan rusak. Gerakan tersebut juga hanya memfasilitasi
siswa dalam memenuhi kebutuhan pengetahuannya, tetapi dari segi
keterampilan tidak terpenuhi. Dalam mengasah keterampilan perlu adanya
latihan berkali-kali dan tidak bisa didapatkan dari proses membaca saja.
Karena pada dasarnya dalam aktivitas membaca, pembacanya tidak
hanya diharapkan mendapatkan ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih dari hal
itu. Sehingga perlu adanya program yang mampu meningkatkan budaya
membaca dan juga mengasah keterampilan. Hal tersebut bisa dilakukan
dengan menggunakan karya sastra. Karya sastra tidak hanya memberikan
pembacanya ilmu pengetahuan tetapi dapat merangsang ide dalam
berimajinasi dan bahkan dapat menuangkannya dalam tulisan. Berangkat
dari hal tersebut, diperlukan adanya gerakan atau program, yang bertujuan
meningkatkan minat baca terhadap koleksi karya sastra agar karya sastra
terus mendapatkan perhatian dan juga sekaligus melatih pembacanya dalam
menulis berbagai karya sastra seperti novel, cerpen, naskah drama dan lain-
lain.

5
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan
Gerakan Literasi, Taman Baca Masyarakat, dan Perpustakaan Keliling
Beberapa solusi yang pernah ditawarkan dalam meningkatkan minat
baca siswa yaitu dengan adanya gerakan literasi yang diterapkan di sekolah.
Literasi merupakan kegiatan membaca yang dilakukan sebelum memasuki
pelajaran inti. Bahan bacaan yang dibaca siswa pun bebas sesuai dengan
keinginannya, setelah membaca siswa diharapkan mampu memetik hasil
dari apa yang telah dibacanya. Selanjutnya yaitu tersedianya TBM atau
Taman Baca Masyarakat. TBM memiliki berbagai koleksi buku yang juga
biasanya disesuaikan dengan sasaran pembacanya. TBM diadakan di area
luas, sehingga pembaca dengan suka hati dapat berkunjung sambil membaca
di taman. Tidak hanya sampai disitu, adapun tindakan lain dengan tujuan
yang sama yaitu meningkatkan minat baca yang dilakukan perpustakan
dengan menerapkan perpustakaan keliling. Perpustakaan keiling diciptakan
dalam sebuah mobil yang didesain layaknya perpustakaan. Perpustakaan
keliling biasanya mengungjungi sekolah-sekolah yang berbeda tiap harinya
agar seluruh sekolah yang berada di derah tersebut mendapatkan manfaat
dari adanya perpustakaan keliling. Ketiga hal tersebut merupakan upaya
yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan minat baca masyarakat
Indonesia.
Penggunaan Media Film Pendek
Penggunaan media film pendek yang dilakukan oleh seorang
mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bertujuan
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis naskah drama. Penelitian
ini langsung dilakukan terhadap SMA Negeri 1 Payangan. Media film
pendek digunakan karena film pendek memiliki unsur pembangun yang
hampir sama dengan unsur pembangun drama. Penggunaan media film
pendek ternyata mampu meningkatkan keterampilan menulis naskah drama
pada siswa. Setelah diterapkannya media tersebut, antusisme siswa lebih
dirasakan dan hasil naskah yang dibuat juga lebih baik.
2.3 Pihak yang dapat berperan
“Rumah Sastra” sebagai gagasan dengan tujuan meningkatkan minat
baca tulis karya sastra diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Untuk itu, dibutuhkan pihak-pihak yang nantinya akan terlibat membantu
terlaksananya program “Rumah Sastra” di sekolah. Pihak-pihak yang
dipertimbangkan dapat membantu terwujudnya program tersebut, yaitu

No Pihak yang terlibat Bentuk Keterlibatan

1. Pemerintah Berperan dalam memberikan izin


terlaksananya program “Rumah

6
Sastra”
2. Guru Guru yang juga berperan dalam
mengkoordinir siswa
3. Ahli bidang sastra (fasilitator) Memfasilitasi proses membaca
dan menulis karya sastra
4. Aktivis sosial Membantu dalam mendesain
“Rumah Sastra” di sekolah agar
tampak menarik dan senyaman
mungkin
5. Organisasi kepenulisan Membantu siswa dalam menulis
karya sastra yang baik dan benar
6. Komunitas teater Mendampingi siswa dalam
menulis naskah drama
7. Masyarakat sekitar, baik orang Berpartisipasi dalam mendukung
tua maupun ketua RT diadakannya program “Rumah
Sastra”

2.4 Langkah-langkah Strategis Implementasi


Langkah-langkah strategis implementasi yang dilakukan pada program
Rumah Sastra sebagai berikut:
Tahap Pra Kegiatan

No Agenda Target
1. Mengajak kerja sama pihak- Pihak terkait akan mendapatkan
pihak terkait gambaran alur kegiatan dan dapat
berkontribusi dengan baik
2. Menyusun jadwal dan target Jadwal dapat tersusun dengan baik
pencapaian kegiatan Rumah serta target yang ingin dicapai jelas
Sastra
3. Membagikan tugas pada Pihak terkait dapat memahami
pihak-pihak yang terlibat tuganya dalam menerapkan
program Rumah Sastra

Tahap Kegiatan

No. Agenda Target


1. Survey sekolah Untuk mengetahui lokasi sekolah
dan posisi yang akan dibuat Rumah
Sastra
2. Konsultasi dengan ahli bidang Untuk membantu dalam

7
sastra meningkatkan minat baca tulis
dalam karya sastra dengan cara yang
unik
3. Konsultasi dengan organisasi Untuk membantu membimbing
kepenulisan siswa dalam menemukan ide atau
gagasan dalam menulis dan juga
teknik menulis yang baik
4. Konsultasi dengan aktivis Untuk membantu membentuk
sosial tatanan Rumah Sastra
5. Konsultasi dengan komunitas Untuk membantu siswa mengenal
teater dunia teater lebih dalam dan juga
melatik siswa membuat naskah
drama yang baik
6. Konsultasi dengan pihak Untuk mengkoordinir siswa dalam
sekolah menjalankan program Rumah Sastra
7. Penerapan Setelah persiapan telah
dilaksanakan. Program Rumah
Sasatra bisa diterapkan di sekolah

BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan Yang Diajukan
Berdasarkan pemaparan rendahnya minat baca siswa terhadap karya
sastra di atas, hal tersebut bisa diatasi atau dimaksimalkan dengan
penerapan rumah sastra. Program rumah sastra merupakan sebuah lembaga
yang bergerak untuk memfasilitasi siswa dalam bidang sastra agar dapat
meningkatkan minat baca tulisnya terhadap karya sastra. Tujuannya adalah
untuk menumbuhkan sikap apresiasi sastra kepada diri siswa. Apresiasi
sastra merupakan kemampuan untuk menghargai karya sastra. Apresiasi
sastra bagian dari pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa untuk
memiliki sikap kepekaan menghargai karya sastra dan dapat
diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari (Istanti, 2016). Program
ini diawali dengan membentuk “Rumah Sastra” di sekolah. “Rumah Sastra”
didesain seperti tata letak perpustakaan, koleksi bahan bacaannya bervariasi
meliputi berbagai karya sastra yaitu cerpen. puisi, novel, naskah drama baik
dari karangan sastrawan terdahulu maupun karya anak bangsa yang baru
terbit. Selanjutnya, siswa-siswi akan diajak untuk mengasah kemampuannya
agar berani menulis. Seperti yang telah diketahui bahwa salah satu manfaat
membaca yaitu untuk dapat menulis dengan baik. Dengan bertambahnya
kosa kata yang dimiliki dari proses membaca buku, otomatis dapat

8
membantu pembacanya untuk dapat membuat karya tulis sendiri dengan
bahasa yang sebaik atau bahkan bisa lebih baik dari apa yang telah dibaca
sebelumnya (Patiung, 2016). Program rumah sastra ini memiliki tujuan yaitu
untuk meningkatkan keterampilan reseptif dan juga produktif sastra
sehingga minat baca siswa dapat terasah dan keterampilan menulis sastra
meningkat. Perkembangan lebih lanjutnya, “Rumah Sastra” nantinya
difasilitasi oleh orang-orang yang ahli dalam bidang sastra yang mampu
membimbing siswa dalam membaca dan menulis karya sastra. “Rumah
sastra” akan dibentuk sebagai lembaga belajar yang dianggotakan oleh
orang-orang yang berpengalaman dalam bidang sastra. Sehingga, setelah
terebentuknya lembaga belajar tersebut, anggota-anggotanya akan
memposisikan diri sebagai pengajar, memfasilitas proses membaca,
memfasilitasi proses menulis. Dalam meningkatkan minat baca, rumah
sastra akan menggunakan cara asik yaitu dengan membedah karya sastra
baik berupa novel, puisi, cerpen dan lainnya. Sedangkan, dalam
meningkatkan keterampilan menulisnya akan diterapkan dengan arisan
novel.
3.2 Teknik Implementasi Yang Akan Dilakukan
Berikut teknik implementasi pada program Rumah Sastra:

No. Teknik Implementasi yang Target


akan dilakukan
1. Sosialisasi ke sekolah Memperkenalkan program Rumah
Sastra kepada siswa yang nantinya
akan memfasilitasi mereka dalam
meningkatkan minat baca tulis
terhadap karya sastra
2. Mencari posisi yang strategis Untuk membangun Rumah Sastra
untuk membentuk Rumah yang didalamnya terdapat
Sastra di sekolah perpustakaan
3. Membuat Rumah Sastra Sebagai tempat yang nantinya
dikunjungi siswa untuk membaca
karya sastra dan juga melatih
menulis berbagai karya sastra
4. Mengelompokkan minat baca Untuk mengetahui bacaan yang
siswa terhadap karya sastra dibutuhkan siswa
5. Menyediakan bahan bacaan Untuk meningkatkan minat baca
siswa sesuai dengan kesukaannya
terhadap karya sastra (kumpulan
puisi, cerpen, naskah drama, novel
dan lain-lain)
6. Bedah karya sastra Untuk mendapatkan sudut

9
pandang, plot, karakter, setting dan
lain-lain dalam karya sastra
7. Memperkenalkan keuntungan Untuk menarik perhatian siswa
menulis sebuah karya agar tertarik menulis sebuah karya
sastra
8. Memfasilitasi siswa dalam Untuk melatih siswa dalam
berlatih menulis sebuah karya menulis puisi, novel, naskah drama
sastra dan yang lainnya yang difasilitasi
oleh organisasi kepenulisan, ahli
sastra, komunitas teater
9. Melaksanakan arisan novel Untuk menggilir siswa dalam
berlatih menulis
10.Membimbing siswa untuk Untuk membangkitkan semangat
mengirimkan karyanya baik ke siswa dalam menulis
media cetak atau penerbit novel
11.Penyebaran dokumentasi dan Sebagai inspirasi dan contoh untuk
hasil karya siswa sekolah dan siswa-siswa lainnya

3.3 Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh


Program “Rumah Sastra’ ini akan memberikan dampak dan manfaat
dalam dunia pendidikan diantaranya adalah:
1. Terciptanya kerja sama sesama ahli bidang sastra
2. Meningkatkan apresiasi sastra terhadap siswa. Apresiasi sastra
diperlukan untuk menumbuhkan kepekaan dan sikap menghargai
siswa terhadap karya sastra.
3. Menumbuhkan budaya membaca kepada siswa.
4. Meningkatkan keterampilan menulis karya sastra terhadap siswa.
5. Meningkatkan kemampuan reseptif dan produktif siswa. Hal tersebut
mampu meningkatkan kemampuan bahasa siswa secara aktif-reseptif
maupun aktif produktif 1). Menyimak adalah kemampuan
memahami gagasan pihak lain yang disampaikan melalui suara, baik
langsung maupun tidak langsung melalui media tertentu, 2).
Membaca adalah kemampuan memahami gagasan pihak lain yang
disampaikan melalui tulisan. Untuk keperluan ini, siswa harus benar-
benar diminta membaca, memahami, dan kemudian menunjukkan
hasil pemahamannya terhadap teks-teks kesastraan, 3). Berbicara
adalah kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak lain
secara lisan. Untuk keperluan ini, siswa harus benar-benar diminta
untuk menampilkan kemampuan apresiasi sastranya secara lisan, 4).
Menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak
lain secara tertulis. Secara umum, ada dua macam tugas menulis

10
yang diberikan, pertama menulis sebagai hasil tanggapan terhadap
teks-teks kesusastraan dan menulis kreatif (Nurgiyanto, 2004).

DAFTAR PUSTAKA

Hamdan Husein Batubara, D. N. (2018). Implementasi Program Gerakan


Literasi Sekolah Di. JPSD, 26-27.
Husnul Hafizah, A. U. (2019). Peran Gerakan Literasi Di Sekolah Dalam
Membentuk Minat Baca Siswa Di Sma Kartika 1-2 Medan.
Prosiding Seminar Nasional PBSI , 83.
Istanti, W. (2016). Pengembangan Buku Pengayaan Apresiasi Sastra
Berhuruf Braille Indonesia Dengan Media Reglet Bagi Siswa
Tunanetra Di Sekolah Inklusi Kota Surakarta. Indonesian Language
Education and Literature, 77.
Kanzunnudin, M. (2012). Peran Sastra Dalam Pendidikan Karakter.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan: Pendidikan untuk
Kejayaan Bangsa, 201.
Megawati, P. (2015). Meretas Permasalahan Pendidikan Di Indonesia.
Formatif, 227.
Nurgiyanto, B. (2004). Penilaian Pembelajaran Sastra Berbasis Kompetensi.
DIKSI, 108.
Patiung, D. (2016). Membaca Sebagai Sumber Pengembangan Intelektual.
Al-Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, 363.
Suherman. (2013). Menumbuhkan Minat Baca. Al-Maktabah, 95.
Wurianto, A. B. (2017). Literasi Sastra Dalam Masyarakat Belajar
(Learning Society). Prosiding SENASBASA , 26.
Yana, I. W. (2013). Penggunaan Media Film Pendek Upaya Meningkatkan
Keterampilan Menulis Naskah Drama Siswa Di Kelas XI Ipa 2 SMA
Negeri 1 Payangan. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Undiksha, 5.

11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sherli Karunia Fitri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4 NIM 201910080311023
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang,05 Januari 2002
6 Alamat E-mail Sherlykarunia11@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083848287648

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan
Seminar Tempat
1 HMJ Bahtera Anggota Divisi Sosial 2021, Universitas
Masyarakat Muhammadiyah
Malang
2 Dekan cup Panitia 2021, Universitas
Muhammadiyah
Malang
3 Seminar Nasional dengan Peserta 26 Oktober 2019

12
Tema “Implementasi Universitas
Kajian Transdisipliner di Muhammadiyah
Bidang Bahasa, Sastra, Malang
dan Pembelajarannya
dalam Menghadapi
Society 5.0
4 Talkshow dengan tema Peserta 9 November 2019,
“Sinergitas Genre Sastra Kedai Ada Kopi
di Era 4.0” dalam rangka Malang
Bulan Bahasa 2019
5 Workshop Perpustakaan Peserta 11-13 November
dengan Tema “Menjadi 2019, Universitas
Pustakawan Unggul di Muhammadiyah
Era Industri 4.0” Malang
6 Rektor Cup Panitia 2021, Universitas
Muhammadiyah
Malang

C. PenghargaanYang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
. Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Malang, 2022
Ketua Tim,

(Sherli Karunia Fitri)

13
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sonia Pujaningrum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
4 NIM 202010080311054
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang,12 Mei 2002
6 Alamat E-mail Soniapuja46@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081336198583

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1

14
5

C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM- GT.

Malang, 2022
Anggota Tim,

(Sonia Pujaningrum)

15
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Irmada Ikhsania
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
4 NIM 202110080311031
5 Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 28 April 2003
6 Alamat E-mail Irmadaikhsania56@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085732532830

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1

16
2
3 \ \

4 \

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

17
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM- GT.

Malang, 2022
Anggota Tim,

( Irmada Ikhsania)

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Candra Rahma Wijaya Putra, S.S.,


S.Pd., M.A.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
4 NIP/NIDN 170815061988 / 0715078803
5 Tempat dan Tanggal Lahir Trenggalek, 15 Juli 1988
6 Email candra_rwp@umm.ac.id
7 Nomor telp / HP 081332764856

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2
Nama Perguruan Universitas Muhammadiyah Universitas
Tinggi Malang Gadjah Mada
Bidang Ilmu 1. Bahasa dan Sastra Indonesia Ilmu Sastra
2. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, dan Daerah

18
Tahun Masuk- 2007-2013 2013-2016
Lulus
Judul Skripsi / Nilai Pendidikan Karakter dalam Kumpulan
Tesis / Desertasi Tembang Dolanan Trenggalek Cerpen Kera
Di Kepala
Karya
Soeprijadi
Tomodihardjo
Sebagai
Sastra
Perjalanan
Eksil
Nama 1.Prof. Dr. Maryaeni, M.Pd. Prof. Dr.
Pembimbing 2.Drs. Dwi Sulistyorini, M.Hum Faruk, S.U.

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Puisi Wajib 5
2 Gerak dan Oratori Wajib 3
3 Penyutradaraan Wajib 4
4 Keterampilan Sastra Wajib 5
Produktif
5 Kewirausahaan Sastra Wajib 5
6 Sosiologi Sastra Wajib 3
7 Bahasa Indonesia Wajib 2
Keilmuan

C2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1 Ekologi Sosial dalam Tiga Novel DPPM 2020
Pemenang Lomba Seberapa
Indonesiakah Kamu? dan
Kontribusinya dalam
Pembentukan Karakter Cinta
Indonesia
2 Hegemoni Media Massa dalam Mandiri 2020
Novel “Faith and The City” Karya
Hanum Salsabiela Rais dan
Rangga Almahendra

19
3 Bentuk kekuasaan dalam novel Mandiri 2020
orang orang oetimu karya felix k.
Nesi
4 Construction Of Nation And Mandiri 2020
Nationalism In 4 Indonesian
Novels In Europe
5 Diskriminasi Terhadap Etnik Mandiri 2020
Tionghoa Dalam Novel Entrok
Karya Okky Madasari
6 Hegemoni Kekuasaan Dalam Mandiri 2020
Novel Koplak Karya Oka
Rusmini: Kajian Sosiologi Sastra
7 Representasi Hegemoni Mandiri 2020
Kekuasaan Pada Zaman Kolonial
Dan Orde Baru Dalam
Novel'balada Supri
8 Konstruksi Bangsa dan DPPM 2019
Nasionalisme dalam 4 Novel
Indonesia Berlatar Eropa
9 Penggunaan Media Karya Sastra Mandiri 2019
Dalam Meningkatkan Pemahaman
Nasionalisme Mahasiswa
10 Representation of Culture Mandiri 2019
Ecology in Wisran Hadi’s
Persiden, Generasi Ketujuh
11 Ekologi Budaya dalam Novel Mandiri 2019
Lanang Karya Yonathan Rahardjo
12 Pola Pengembangan Cerita Blockgrant 2018
Pendek Siswa SMA FKIP
13 Penggambaran Dunia Dalam Mandiri 2018
Sastra Exil: Kumpulan Cerpen
Kera Di Kepala Karya Soeprijadi
Tomodiharjo Sebagai Cerita
Perjalanan
14 Penggalian Ide Melalui Mandiri 2018
Pengembangan Berpikir Kritis
Berdasarkan Gambar Bertema
Dalam Pembelajaran Menulis
Cerpen
15 Rekam Jejak dalam Puisi Wiji Mandiri 2018
Thukul: Kajian Sosiologi Sastra
Alan Swingewood

20
C3. Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Tahun


Masyarakat Dana
1 Pelatihan Penulisan Naskah Blockgrant 2020
Drama Berbasih Alih Wahana
untuk Guru SMP/SMA
Muhammadiyah di Malang
2 Pelatihan dan Pendampingan DPPM 2020
Penulisan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) untuk Guru di SMP
Aisyiyah Muhammadiyah 3
Malang
3 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah DPPM 2019
untuk Guru di SMP Aisyiyah
Muhammadiyah 3 Malang
4 Pelatihan dan Pendampingan Blockgrant 2018
Penulisan Cerita Pendek di SMA Fakultas
Negeri 9 Malang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat  dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai  ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. 
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan  dalam pengajuan PKM-GT. 

Malang, 18 Februari
2021
Dosen
Pendamping

Candra Rahma Wijaya Putra,


M.A.

21
NIP
170815061988

22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)

1 Pendidikan PKM- 24jam/minggu Survei lokasi,


Bahasa RSH menyusun
Indonesia agenda
materi
kegiatan,
mengumpulk
an sasaran
kegiatan
2. Pendidikan PKM- 24jam/minggu Koordinator
Bahasa RSH kerja sama
Indonesia dengan ahli
sastra, tim
jurnalistik,
tim teater dan
lainnya
3. Pendidikan PKM- 24jam/minggu Koordinator
Bahasa RSH perlengkapan
Indonesia bahan bacaan
dan
perlengkapan
“Rumah
Sastra”
4 Pendidikan PKM- 24jam/minggu Koordinator
Bahasa RSH tata letak
Indonesia “Rumah
Sastra”

23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Sherli Karunia Fitri
NIM : 201910080311033
Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya


dengan judul “Rumah Sastra: Sousi Meningkatkan Minat Baca Tulis Karya
Sastra” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan
pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah
diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-


benarnya.

Malang, 2022
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(Candra Rahma Wijaya Putra, M.A.) (Sherli Karunia


Fitri)
NIP. 170815061988 NIM.
201910080311033)

24
Mengetahui,
Wakil Dekan III FKIP,

25

Anda mungkin juga menyukai