BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
HALAMAN SAMPUL………………………………………….……………...... i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………...…………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….......... iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. v
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………. 1
1.3 Manfaat……………………………………………………………........... 1
BAB 2. GAGASAN……………………………………………………………... 2
2.1 …………………………………………………………………………… 2
2.2 ……………………………………………………………………............ 2
2.3 Dst…………………………………………………………………........... 2
BAB 3. KESIMPULAN…………………………………………………............. 3
3.1 ……………………………………………………………………............ 3
3.2 Dst………………………………………………………………………... 3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 4
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………. 6
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota…………………………………........... 6
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping …………………………………...…... 9
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ……….. 10
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ……………….………………... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Akhir – akhir ini Indonesia digegerkan dengan munculnya beberapa kasus yang dapat
mengancam identitas nasional salah satunya yaitu terkuaknya sejumlah kerajaan – kerajaan baru
yang dibentuk oleh sebuah kelompok atau individu demi kepentingan pribadi seperti, Kerajaan Ubur
– Ubur di Banten, Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, dan Sunda Empire di Bandung.
Kemudian, di awal September 2020 ini kita juga dihebohkan dengan kasus perubahan lambang
negara kita oleh sekelompok orang dalam wadah paguyuban di Garut yang tentu saja mengancam
identitas nasional Indonesia. Tentu menjadi pertanyaan kita bersama, mengapa banyak orang bisa
percaya dengan mereka dan menjadi pengikunya? Sebagai salah satu contohnya saja yaitu Keraton
Agung Sejagat dengan jumlah jumlah pengikut lebih dari 400 orang dan Sunda Empire dengan
jumlah pengikut mencapai lebih dari 1.000 orang. Adapun faktor penyebab permasalahan ini dapat
kita kelompokkan menjadi 2 yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.
Untuk faktor internal sendiri, disebabkan karena rendahnya literasi dan degradasi moral
masyarakat Indonesia. Mungkin beberapa diantara kita sudah tidak asing lagi mendengar istilah
“krisis literasi” di Indonesia. Menurut hasil riset dari Central Connecticut State University 2016
bahwa literasi di Indonesia berada di tingkat kedua terbawah dari 61 negara. Bahkan WHO sendiri
menyatakan bahwa di negara kita hanya terdapat 1 dari 1000 orang yang membaca buku. Rendahnya
kemampuan literasi dan pola pikir masyarakat yang kurang selektif dalam memahami suatu
informasi menyebabkan munculnya tindakan – tindakan yang dapat mengancam identitas nasional
karena masyarakat menjadi lebih mudah terpengaruh terhadap berita – berita dan informasi yang
kebenarannya masih dipertanyakan atau kita kenal dengan istilah “hoax”. Kemudian kita beralih ke
faktor yang berikutnya yaitu terjadi demoralisasi di Indonesia. Kita saat ini sedang hidup di era
globalisai yang dicirikan dengan adanya kemajuan teknologi di segala bidang. Era globalisasi
menyebabkan pudarnya batas - batas negara. Apabila kita tidak selektif dalam menyerap segala hal
yang masuk ke negara kita baik itu informasi, budaya, dan lain sebagainnya maka kita akan mudah
terpengaruh terhadap hal – hal yang bersifat negatif salah satunya muncul beberapa tindakan yang
dapat mengancam identitas nasional kita seperti yang dipaparkan di atas. Untuk faktor berikutnya
yaitu faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan sekitar karena lingkungan merupakan salah satu
faktor pembentuk kepribadian sehingga lingkungan berperan besar terhadap tingkah laku atau
tindakan – tindakan yang dilakukan oleh seorang individu. Faktor eksternal berikutnya yaitu
keluarga, melalui keluargalah kepribadian masing – masing individu terbentuk karena pendidikan
awal yang kita peroleh dibentuk dalam keluarga. Faktor eksternal yang terakhir yaitu tindakan aparat
dalam menangani kasus – kasus penyimpangan yang terjadi. Kurangnya pengawasan dari para aparat
hukum menyebabkan banyaknya tindakan – tindakan yang dapat mengancam identitas nasional
sehingga perlunya pengawasan yang lebih ketat serta penerapan sanksi yang tegas kepada oknum –
oknum yang melakukan penyimpangan terhadap aturan yang telah ditetapkan. Berkaca dari
permasalahan – permasalahan tersebut, kami sebagai mahasiswa Universitas Udayana tergerak hati
kami untuk membentuk sebuah organisasi yang terdiri dari dari mahasiswa sebagai iron stock yang
memiliki pandangan sama untuk mepertahankan identitas bangsa kita melalui kegiatan lomba
“Anugerah Literasi” yang diharapkan melalui kegiatan ini kita dapat menanamkan dan meningkatkan
kemampuan literasi masyarakat Indonesia.
Tujuan
1. Tujuan dilaksanakannya lomba “Anugerah Literasi” adalah untuk meningkatkan dan
menanamkan kemampuan literasi serta mengurangi degradasi moral yang dialami masyarakat
Indonesia khususnya para generasi muda sebagai langkah untuk mempertahankan identitas
nasional.
2. Tujuan dipilihnya bentuk organinasi untuk mewadahi aspirasi mahasiswa dalam upaya
mepertahankan identitas nasional supaya kegiatan ini dapat terlaksana dengan lebih
terstruktur.
3. Pelaksanaan kegiatan ini sbertujuan sebagai salah satu bentuk implementasi dari ajaran Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Manfaat
1. Agar dapat menekan dan meminimalisir kasus – kasus yang mengancam identitas nasional.
2. Agar mempermudah dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan lomba
“Anugerah Litersasi”.
3. Agar dapat menebarkan kebermanfaatan bagi masyarakat sebagai bentuk kontribusi kita
sebagai mahasiswa.
BAB 2
GAGASAN
3.1 Kesimpulan
Tim penulis memaparkan bahwa di Indonesia muncul beberapa kasus yang dapat mengancam
identitas nasional salah satunya yaitu terkuaknya sejumlah kerajaan – kerajaan baru yang dibentuk
oleh sebuah kelompok atau individu demi kepentingan pribadi seperti, Kerajaan Ubur – Ubur di
Banten, Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, dan Sunda Empire di Bandung.
Kemudian, di awal September 2020 ini kita juga dihebohkan dengan kasus perubahan lambang
negara kita oleh sekelompok orang dalam wadah paguyuban di Garut yang tentu saja mengancam
identitas nasional Indonesia. Hal ini membuktikan ada 2 faktor yang mempengaruhinya, yang
pertama faktor internal karena rendahnya literasi dan degradasi moral masyarakat Indonesia dan
yang kedua faktor eksternal yaitu kurangnya lingkungan yang mengedukasi serta kurangnya
pengawasan dari para aparat hukum menyebabkan banyaknya tindakan – tindakan yang dapat
mengancam identitas nasional sehingga perlunya pengawasan yang lebih ketat serta penerapan
sanksi yang tegas kepada oknum – oknum yang melakukan penyimpangan terhadap aturan yang
telah ditetapkan. Kondisi saat ini atau urjensi yang terjadi di kondisi Indonesia yang dirundung
darurat literasi akan mencetuskan demoraliasi yang melunturkan identitas bangsa ini. Selimut
kemalasan akhirnya menyebabkan ketidakpedulian pada literasi di generasi muda, selain itu
kurangnya ketegasan aparat, pada akhirnya menyebabkan usaha – usaha pengancam identitas
nasional acap terjadi. Beragam upaya dalam membangun bangsa yang melek informasi dan mampu
mengedepankan identitas negara belum terlaksana secara optimal. Pada akhirnya perlu
dilibatkannya segala pihak dalam memerangi rendahnya literasi dan demoralisasi moral, baik darip
pihak keluarga maupun instansi.
Penulis memunculakan gagasan untuk menyelenggarakan “Lomba Anugerah Literasi” yang secara
garis besar diselenggarakan oleh mahasiswa dengan menyelenggarakan lomba video cinta tanah air
untuk kalangan umum, lomba monolog cerita pahlawan dari Indonesia untuk kalangan dari Sekolah
Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, serta lomba esai kepahlawanan untuk kalangan umum yang
dimulai dari jenjang SMA hingga Universitas.
Adapun pertimbangan pemilihan lomba seperti yang sudah dijabarkan penulis dalam bab
penggagasan dalam sub bagian langkah-langkah strategis, di mana lomba-lomba tersebut dipilih
karena dapat menimbulkan kecintaan karena pemahaman literasi yang intens dari peserta untuk
menjadi pemenang, dengan cara demikian kami yakin organisasi mahasiswa yang kami bentuk
untuk menyelenggarakan “Lomba Anugerah Literasi” akan menciptakan tren baru untuk memahami
lebih lanjut informasi literasi dari pembentukan negara ini dan dengan memahami betul literasi
tentu saja akan menambah rasa sadar, bangga, dan syukur menjadi bagian dari Bangsa Indonesia
dan akan menyebabkan peningkatann Moral berdasar kepada kesadaran, kebanggan dan rasa syukur
tersebut. Maka dari itu dengan pengadaan lomba ini selain dapat membuktikan bahwa Mahasiswa
Indonesia mampu mengubah Indonesia, lomba ini juga akan membuktikan bahwa rasa cinta
terhadap bangsa bisa dilakukan dengan cara, namun haruslah didasarkan pada inovasi dan
pemikiran kreatif yang dimiliki oleh tim penyelenggara atau Mahasiswa.
3.2 Saran
Penulis berharap semoga kegiatan ini tidak akan dianggap sebelah mata, karena dalam kriteria
penjurian akan disimak bagaimana ketepatan dalam penyampaian sejarah dan karena keterbatasan
akibat pandemi penulis merancang perlombaan secara daring, walaupun daring seharusnya tetap
tidak akan mengubah rasa cinta tanah air, karena bahkan pahlawan yang telah gugur tak menyerah
untuk membela bangsanya di kala ia lapar dan haus. Semoga dengan menjurusnya lomba kepada
tema kecintaan tanah air peserta dapat memaknainya dengan penuh rasa bangga tulus ikhlas,
bukannya sebagai beban sebuah perlombaan, sehingga dengan pemancing seperti lomba peserta akan
memahami rasa patriotisme dan akan menyebarkannya kepada orang-orang sekitarnya hingga
menimbulkan ketertarikan bagi orang disekitarnya dan meningkatkan moral untuk berhenti menjadi
apatis pada bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.
TTD
(Nama Lengkap)
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.
Kota, dd – mm - 2020
Anggota Tim 1
TTD
(Nama Lengkap)
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kadek Sandra Putri Saniamarani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIM 2004551088
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 15 Juni 2002
6 Alamat E-mail sandrasaniamarani@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081999008249
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.
Denpasar, 22 – 09 - 2020
Anggota Tim 2
Kota, dd – mm - 2020
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,
Meterai Rp. 6.000
**Dikosongkan** Tanda tangan
(Nama Lengkap + Gelar) (Nama Ketua Tim)
NIDN/NIDK. NIM.
Mengetahui,
Wakil Dekan III
Fakultas Hukum Universitas
Udayana
**Dikosongkan**