Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KREATIVITAS DAN INOVASI AJANG ANUGERAH


LITERASI DALAM MENGENTASKAN
DEMORALISASI GUNA MENGKUHKAN JATI DIRI
BANGSA INDONESIA

BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Cokorda Istri Kirana Pramesti 2004551156 2020


Ni Kadek Ayu Maharani 2004551070 2020
Kadek Sandra Putri Saniamarani 2004551088 2020

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Kreativitas dan Inovasi Ajang


Anugerah Literasi dalam
Mengentaskan Demoralisasi Guna
Mengukuhkan Jati Diri Bangsa
Indonesia
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Cokorda Istri Kirana Pramesti
b. NIM : 2004551156
c. Jurusan : Ilmu Hukum
d. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ……
f. Email : ……
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : ……
b. NIDN : ……
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ……

Denpasar, 22 September 2020


Menyetujui
Wakil Dekan III Ketua Pelaksana
Kegiatan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Udayana

(Dra. Nazrina Zuryani, M.A., Ph.D.) (Cokorda Istri Kirana Pramesti)


NIP.196502231990032002 NIM. 2004551156

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S) (Dosen Pembimbing)


NIP. 19590923 198601 1 001 NIDN.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………….……………...... i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………...…………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….......... iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. v
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………. 1
1.3 Manfaat……………………………………………………………........... 1
BAB 2. GAGASAN……………………………………………………………... 2
2.1 …………………………………………………………………………… 2
2.2 ……………………………………………………………………............ 2
2.3 Dst…………………………………………………………………........... 2
BAB 3. KESIMPULAN…………………………………………………............. 3
3.1 ……………………………………………………………………............ 3
3.2 Dst………………………………………………………………………... 3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 4
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………. 6
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota…………………………………........... 6
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping …………………………………...…... 9
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ……….. 10
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ……………….………………... 11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir – akhir ini Indonesia digegerkan dengan munculnya beberapa kasus yang dapat
mengancam identitas nasional salah satunya yaitu terkuaknya sejumlah kerajaan – kerajaan baru
yang dibentuk oleh sebuah kelompok atau individu demi kepentingan pribadi seperti, Kerajaan Ubur
– Ubur di Banten, Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, dan Sunda Empire di Bandung.
Kemudian, di awal September 2020 ini kita juga dihebohkan dengan kasus perubahan lambang
negara kita oleh sekelompok orang dalam wadah paguyuban di Garut yang tentu saja mengancam
identitas nasional Indonesia. Tentu menjadi pertanyaan kita bersama, mengapa banyak orang bisa
percaya dengan mereka dan menjadi pengikunya? Sebagai salah satu contohnya saja yaitu Keraton
Agung Sejagat dengan jumlah jumlah pengikut lebih dari 400 orang dan Sunda Empire dengan
jumlah pengikut mencapai lebih dari 1.000 orang. Adapun faktor penyebab permasalahan ini dapat
kita kelompokkan menjadi 2 yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.
Untuk faktor internal sendiri, disebabkan karena rendahnya literasi dan degradasi moral
masyarakat Indonesia. Mungkin beberapa diantara kita sudah tidak asing lagi mendengar istilah
“krisis literasi” di Indonesia. Menurut hasil riset dari Central Connecticut State University 2016
bahwa literasi di Indonesia berada di tingkat kedua terbawah dari 61 negara. Bahkan WHO sendiri
menyatakan bahwa di negara kita hanya terdapat 1 dari 1000 orang yang membaca buku. Rendahnya
kemampuan literasi dan pola pikir masyarakat yang kurang selektif dalam memahami suatu
informasi menyebabkan munculnya tindakan – tindakan yang dapat mengancam identitas nasional
karena masyarakat menjadi lebih mudah terpengaruh terhadap berita – berita dan informasi yang
kebenarannya masih dipertanyakan atau kita kenal dengan istilah “hoax”. Kemudian kita beralih ke
faktor yang berikutnya yaitu terjadi demoralisasi di Indonesia. Kita saat ini sedang hidup di era
globalisai yang dicirikan dengan adanya kemajuan teknologi di segala bidang. Era globalisasi
menyebabkan pudarnya batas - batas negara. Apabila kita tidak selektif dalam menyerap segala hal
yang masuk ke negara kita baik itu informasi, budaya, dan lain sebagainnya maka kita akan mudah
terpengaruh terhadap hal – hal yang bersifat negatif salah satunya muncul beberapa tindakan yang
dapat mengancam identitas nasional kita seperti yang dipaparkan di atas. Untuk faktor berikutnya
yaitu faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan sekitar karena lingkungan merupakan salah satu
faktor pembentuk kepribadian sehingga lingkungan berperan besar terhadap tingkah laku atau
tindakan – tindakan yang dilakukan oleh seorang individu. Faktor eksternal berikutnya yaitu
keluarga, melalui keluargalah kepribadian masing – masing individu terbentuk karena pendidikan
awal yang kita peroleh dibentuk dalam keluarga. Faktor eksternal yang terakhir yaitu tindakan aparat
dalam menangani kasus – kasus penyimpangan yang terjadi. Kurangnya pengawasan dari para aparat
hukum menyebabkan banyaknya tindakan – tindakan yang dapat mengancam identitas nasional
sehingga perlunya pengawasan yang lebih ketat serta penerapan sanksi yang tegas kepada oknum –
oknum yang melakukan penyimpangan terhadap aturan yang telah ditetapkan. Berkaca dari
permasalahan – permasalahan tersebut, kami sebagai mahasiswa Universitas Udayana tergerak hati
kami untuk membentuk sebuah organisasi yang terdiri dari dari mahasiswa sebagai iron stock yang
memiliki pandangan sama untuk mepertahankan identitas bangsa kita melalui kegiatan lomba
“Anugerah Literasi” yang diharapkan melalui kegiatan ini kita dapat menanamkan dan meningkatkan
kemampuan literasi masyarakat Indonesia.

Tujuan
1. Tujuan dilaksanakannya lomba “Anugerah Literasi” adalah untuk meningkatkan dan
menanamkan kemampuan literasi serta mengurangi degradasi moral yang dialami masyarakat
Indonesia khususnya para generasi muda sebagai langkah untuk mempertahankan identitas
nasional.
2. Tujuan dipilihnya bentuk organinasi untuk mewadahi aspirasi mahasiswa dalam upaya
mepertahankan identitas nasional supaya kegiatan ini dapat terlaksana dengan lebih
terstruktur.
3. Pelaksanaan kegiatan ini sbertujuan sebagai salah satu bentuk implementasi dari ajaran Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Manfaat
1. Agar dapat menekan dan meminimalisir kasus – kasus yang mengancam identitas nasional.
2. Agar mempermudah dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan lomba
“Anugerah Litersasi”.
3. Agar dapat menebarkan kebermanfaatan bagi masyarakat sebagai bentuk kontribusi kita
sebagai mahasiswa.
BAB 2
GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Moralitas generasi bangsa ditentukan oleh pemahaman literasi terhadap jati


diri suatu negara. Oleh karena itu, kondisi Indonesia yang dirundung darurat literasi akan
mencetuskan demoraliasi yang melunturkan identitas bangsa ini. Ciri khas bangsa Indonesia
akan tenggelam seiring dengan maraknya kasus demoralisasi dan krisis literasi di Indonesia.
Pada akhirnya, Indonesia hanya akan dikenal sebagai negara yang bebal tanpa adanya
budaya yang luhur sebagai cerminan suatu bangsa.
Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya dua faktor pencetus, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam hati nurani para generasi
muda yang tidak memiliki kesadaran yang cukup untuk menghidupkan budaya literasi dan
menjaga nilai moral yang baik. Karakter dari generasi saat ini cenderung diselimuti
kemalasan yang menyebabkan budaya literasi perlahan ditinggalkan sehingga penanaman
moral menjadi tidak tidak mutlak. Tidak hanya itu, budaya menonton di kalangan generasi
muda juga menghambat minat membaca. Generasi muda akan lebih memilih untuk
menyaksikan acara di televisi atau sosial media dibandingkan membaca sebuah buku.
Akibatnya, negara Indonesia terus diterpa oleh masalah kebodohan yang membuat bangsa
ini harus terjebak dalam paradigma negatif.
Selain itu, faktor eksternal juga berpengaruh terhadap pembentukan moral
dan budaya literasi bangsa ini. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar adalah tempat
yang pertama dan utama bagi para generasi muda. Faktor lingkungan akan sangat
menentukan karakter yang dimiliki oleh generasi saat ini. Kondisi lingkungan yang kurang
mengedukasi dan tidak membangun moral akan mengakibatkan generasi penerus bangsa
kehilangan arah dan tujuan terhadap bangsa ini. Terlebih lagi, adanya sikap pemerintah yang
acuh tak acuh akan memberikan celah besar terhadap pengukuhan identitas negara dalam
mewujudkan Indonesia yang bebas krisis literasi dan demoralisasi.

2.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan


Menumbuhkan moralitas dan literasi dalam membangun bangsa yang melek
informasi dan mampu mengedepankan identitas negara belum terlaksana secara optimal.
Beragam upaya telah dilakukan, baik dari pemerintah maupun dari berbagai instansi terkait,
seperti seminar kebangsaaan, perlombaan tentang cinta tanah air, dan imbauan pemerintah
tentang pentingnya meningkatkan minat membaca. Namun, berbagai upaya tersebut
tampaknya juga menemukan kendala berupa kurangnya pemahaman masyarakat mengenai
hal yang telah disampaikan. Masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut belum memiliki
kesadaran secara penuh untuk merealisasikannya dalam kehidupan sehari - hari.
Selain itu, setiap rancangan kegiatan yang diselenggarakan rupanya masih kurang
dikenal oleh masyarakat dikarenakan kurangnya sosialisasi dan penyebaran yang semestinya
dilakukan oleh pihak terkait. Kurangnya mediasi mengakibatkan hanya sedikit lapisan
masyarakat yang dapat mengikuti atau mengakses berbagai kegiatan yang sedang
diselenggarakan. Dari segi pemilihan acara, dapat digarisbawahi jika beragam upaya yang
dilakukan tidak secara khusus menitikberatkan pada budaya literasi dan demoralisasi
bangsa. Umumnya, pelaksanaan acara bertemakan kebangsaan hanya akan menyinggung
sedikit tentang moralitas dan literasi bangsa yang akhirnya justru menimbulkan hilangnya
eksistensi dari jati diri bangsa Indonesia saat ini.

2.3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Ketua Forum Pengembangan Budaya Literasi Indonesia, Satria Darma


mengatakan, berdasarkan survei banyak lembaga internasional, budaya literasi masyarakat
Indonesia kalah jauh dengan negara lain di dunia. Hal tersebut akan memberikan implikasi
besar yang mengakibatkan Bangsa Indonesia berada dalam stigma negatif. Dapat dipastikan
jika budaya literasi bangsa Indonesia berada dalam peringkat yang meprihantinkan dan
tertinggal jauh dari bangsa lainnya. Literasi Indonesia yang sangat rendah tentunya akan
membuat bangsa Indonesia kesulitan dalam memerangi kebodohan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.
 Dalam buku “Dasar – Dasar Ilmu Politik” (2007:21) Prof. Miriam Budiardjo
mengatakan bahwa pembagian dan alokasi nilai yang salah akan mengurangi esensi dari
adanya moralitas. Demoralisasi mengakibatkan generasi muda tidak mengetahui jati diri dan
identitas dari bangsanya sendiri. Mereka cenderung mengagumi kebudayaan bangsa lain yang
membuat eksistensi budaya Indonesia memudar. Selain itu, krisis moral juga menyebabkan
generasi muda melupakan esensi dan filosofi dasar negara yang semestinya dijadikan
pedoman kehidupan. Bahkan, para remaja mulai lalai terhadap kewajiban sebagai pemeluk
agama dan berinteraksi sosial.

2.4 Pihak - Pihak Yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan


Gagasan atau Uraian

Lingkungan keluarga melibatkan peran dan dukungan orang tua sebagai


penentu keberhasilan gagasan. Orang tua mampu memberikan nasihat dan dapat dijadikan
contoh dalam mengambil suatu tindakan. Oleh karena itu, setiap orang tua harus memiliki
pemahaman yang sangat matang jika ingin memberikan edukasi terhadap putra dan putrinya.
Dilanjutkan dengan dukungan lingkungan sekitar, seperti rekan sebaya yang sudah mengenal
karakter para remaja yang bersangkutan. Pengaruh dari rekan yang biasa diajak bersama
dengan remaja tersebut akan sangat efektif jika digunakan untuk mengimplementasikan
gagasan ini. Hal tersebut dikarenakan rekan sebaya akan mengerti caranya untuk
menyampaikan makna dan garis besar pemahaman budaya literasi dan demoralisasi dalam
menumbuhkan identitas negara kepada remaja terkait dengan penjelasan yang mudah
dipahami.
Kemudian, instansi pendidikan terkait sangat diperlukan agar mampu
memberikan pengawasan dan memastikan jalannya para remaja sesuai gagasan atau uraian.
Instansi pendidikan sebagai orang tua kedua yang menggantikan peran ayah dan ibu dalam
memberikan pemahaman mengenai budaya literasi dan demoralisasi. Terakhir, pemerintah
juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam memberikan kekuatan agar gagasan ini
dapat berjalan sesuai dengan regulasi dan ketentuan hukum yang berlaku. Pemerintah akan
berperan penting dalam menetapkan gagasan ini agar mampu menjadi sebuah regulasi resmi
di bawah perlindungan payung hukum.

2.5 Langkah – Langkah Strategis Yang Harus Dilakukan

Perkembangan moral dapat dibentuk dengan baik jika diberikan bimbingan


dan arahan yang baik. Oleh karena itu, pihak terdekat dengan para generasi muda yang harus
turun langsung dalam memberikan pemahaman dan edukasi dini tentang pentingnya memiliki
moral yang baik dan berbudi luhur. Sementara itu, budaya literasi dapat dibentuk ketika para
remaja memasuki dunia pendidikan yang melibatkan instansi pendidikan terkait. Di sinilah
peran instansi pendidikan diperlukan, tidak hanya menanamkan pendidikan karakter yang
membangun moral yang baik, tetapi juga mengajarkan budaya literasi dan mewajibkan
generasi muda untuk menyukai kegiatan membaca buku.
Selain itu, pengukuhan jati diri bangsa diperlukan dalam pemberian materi
pendidikan kewarganegaraan. Pendalaman materi harus lebih diberikan penekanan pada
kegiatan praktek agar tidak hanya terpaku pada teori saja. Instansi pendidikan juga harus
mampu secara maksimal dalam melakukan pengawasan secara langsung terhadap para remaja
terkait. Kesadaran individu dapat dibentuk dengan membentuk karakter yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mengingat dan mengamalkan ajaran Tuhan
merupakan aktualisasi dari adanya moralitas yang berbudi luhur. Para generasi muda harus
menjadi seseorang yang beriman dan bertaqwa dengan rajin berdoa dan melaksanakan ajaran
agama.
Selain dengan melibatkan komponen di atas, kami selaku tim penulis juga membentuk
sebuah acara yang didasarkan organisasi bernama “Lomba Anugerah Literasi” yang terdiri
lomba video bertema cinta tanah air yang dapat diikuti kalangan umum, lomba monolog
yang bisa diikuti oleh pelajar dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, dan Esai
Kepahlawanan yang bisa diikuti dari Sekolah Menengah Atas hingga Kalangan Umum.
Yang membuat penulis memilih lomba-lomba ini karena, penulis yakin dengan
lomba video orang-orang dapat menonton video tersebut berkali kali sehingga dapat
disimpan dalam waktu lama dan menarik perhatian kalangan luas dalam menyaksikan
edukasi tentang cinta tanah air, penulis menyadari bahwa untuk generasi bangsa yang masih
belia perlu ditanamkan kecintaan dengan cara yang menarik, mendengar cerita adalah hal
yang menyenangkan melihat celah itu penulis merasa cocok untuk mengadakan monolog
agar wawasan kebangsaan bisa ditanamkan bersamaan dengan kemampuan literasi serta
mampu untuk menyerap akhlak mulia atau moral baik dari tokoh yang dibaca, adapun jenis
lomba esai yang dirasa sangat baik untuk menyampaikan gagasan dengan menyeseuaikan
dengan fakta yang bersifat logis, penulis mempercayai dengan riset yang dibuat oleh peserta
akan menambah ilmu memperkuat pemahaman terhadap sejarah bangsa ini sehingga selain
peserta mampu berpikir kritis peserta juga mampu dalam memahami dan akhirnya mencintai
negara ini karena menyadari perjuangannya. Oleh karena itu Identitas Nasionalpun jadi
semakin kuat karena dengan mendalami sejarah bangsa ini tentu akan menambah cinta pada
negara ini. Saat nanti lomba ini akna diselenggarakan mahasiswa penyelenggara akan
menyebarkan baik melalui pamphlet di media sosial seperti Instagram Instagram atau denga
video yang nantinya akan dibantu sebarkan oleh media sosial Universitas Udayana dan
media partner lainnya, menariknya lagi dengan video yang bisa sekali diambil dan
disebarkan berkali-kali, tak perlu ada kekhawatiran dengan susahnya sosialisasi, karena
pihak sekolah ataupun media partner hanya perlu menyediakan video sosialisasi kreatif yang
telah dibuat oleh mahasiswa. Dalam merealisasikan rencana ini tentu saja kita akan
mengumpulkan mahasiswa kreatif sepemikiran dalam menyelenggarakan kegiatan ini agar
kegiatan dapat lebih terorganisir dan lebih terarah karena mudahnya pengawasan, penulis
meyakini bahwa mahasiswa adalah penggerak roda bangsa jiwa sebagai pengabdi tertanam
di dalamnya sehingga dengan animo pengabdian yang sangat tinggi perlombaan seperti ini
bisa dikerjakan bersama dengan organisasi yang terdiri dari mahasiswa yang satu pemikiran
visi dan misi sebagai panitia. Dengan beginipun mahasiswa akhirnya dapat memenuhi Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian dan Agar dapat menebarkan kan
kebermanfaatan sebagai Mahasiswa Inonesia sebagai roda penggerak bangsa dan generasi
muda yang cakap.
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Tim penulis memaparkan bahwa di Indonesia muncul beberapa kasus yang dapat mengancam
identitas nasional salah satunya yaitu terkuaknya sejumlah kerajaan – kerajaan baru yang dibentuk
oleh sebuah kelompok atau individu demi kepentingan pribadi seperti, Kerajaan Ubur – Ubur di
Banten, Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, dan Sunda Empire di Bandung.
Kemudian, di awal September 2020 ini kita juga dihebohkan dengan kasus perubahan lambang
negara kita oleh sekelompok orang dalam wadah paguyuban di Garut yang tentu saja mengancam
identitas nasional Indonesia. Hal ini membuktikan ada 2 faktor yang mempengaruhinya, yang
pertama faktor internal karena rendahnya literasi dan degradasi moral masyarakat Indonesia dan
yang kedua faktor eksternal yaitu kurangnya lingkungan yang mengedukasi serta kurangnya
pengawasan dari para aparat hukum menyebabkan banyaknya tindakan – tindakan yang dapat
mengancam identitas nasional sehingga perlunya pengawasan yang lebih ketat serta penerapan
sanksi yang tegas kepada oknum – oknum yang melakukan penyimpangan terhadap aturan yang
telah ditetapkan. Kondisi saat ini atau urjensi yang terjadi di kondisi Indonesia yang dirundung
darurat literasi akan mencetuskan demoraliasi yang melunturkan identitas bangsa ini. Selimut
kemalasan akhirnya menyebabkan ketidakpedulian pada literasi di generasi muda, selain itu
kurangnya ketegasan aparat, pada akhirnya menyebabkan usaha – usaha pengancam identitas
nasional acap terjadi. Beragam upaya dalam membangun bangsa yang melek informasi dan mampu
mengedepankan identitas negara belum terlaksana secara optimal. Pada akhirnya perlu
dilibatkannya segala pihak dalam memerangi rendahnya literasi dan demoralisasi moral, baik darip
pihak keluarga maupun instansi.
Penulis memunculakan gagasan untuk menyelenggarakan “Lomba Anugerah Literasi” yang secara
garis besar diselenggarakan oleh mahasiswa dengan menyelenggarakan lomba video cinta tanah air
untuk kalangan umum, lomba monolog cerita pahlawan dari Indonesia untuk kalangan dari Sekolah
Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, serta lomba esai kepahlawanan untuk kalangan umum yang
dimulai dari jenjang SMA hingga Universitas.
Adapun pertimbangan pemilihan lomba seperti yang sudah dijabarkan penulis dalam bab
penggagasan dalam sub bagian langkah-langkah strategis, di mana lomba-lomba tersebut dipilih
karena dapat menimbulkan kecintaan karena pemahaman literasi yang intens dari peserta untuk
menjadi pemenang, dengan cara demikian kami yakin organisasi mahasiswa yang kami bentuk
untuk menyelenggarakan “Lomba Anugerah Literasi” akan menciptakan tren baru untuk memahami
lebih lanjut informasi literasi dari pembentukan negara ini dan dengan memahami betul literasi
tentu saja akan menambah rasa sadar, bangga, dan syukur menjadi bagian dari Bangsa Indonesia
dan akan menyebabkan peningkatann Moral berdasar kepada kesadaran, kebanggan dan rasa syukur
tersebut. Maka dari itu dengan pengadaan lomba ini selain dapat membuktikan bahwa Mahasiswa
Indonesia mampu mengubah Indonesia, lomba ini juga akan membuktikan bahwa rasa cinta
terhadap bangsa bisa dilakukan dengan cara, namun haruslah didasarkan pada inovasi dan
pemikiran kreatif yang dimiliki oleh tim penyelenggara atau Mahasiswa.

3.2 Saran
Penulis berharap semoga kegiatan ini tidak akan dianggap sebelah mata, karena dalam kriteria
penjurian akan disimak bagaimana ketepatan dalam penyampaian sejarah dan karena keterbatasan
akibat pandemi penulis merancang perlombaan secara daring, walaupun daring seharusnya tetap
tidak akan mengubah rasa cinta tanah air, karena bahkan pahlawan yang telah gugur tak menyerah
untuk membela bangsanya di kala ia lapar dan haus. Semoga dengan menjurusnya lomba kepada
tema kecintaan tanah air peserta dapat memaknainya dengan penuh rasa bangga tulus ikhlas,
bukannya sebagai beban sebuah perlombaan, sehingga dengan pemancing seperti lomba peserta akan
memahami rasa patriotisme dan akan menyebarkannya kepada orang-orang sekitarnya hingga
menimbulkan ketertarikan bagi orang disekitarnya dan meningkatkan moral untuk berhenti menjadi
apatis pada bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.

Kota, dd – mm - 2020 Ketua


Tim

TTD

(Nama Lengkap)
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.

Kota, dd – mm - 2020
Anggota Tim 1

TTD

(Nama Lengkap)
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kadek Sandra Putri Saniamarani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIM 2004551088
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 15 Juni 2002
6 Alamat E-mail sandrasaniamarani@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081999008249
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.

Denpasar, 22 – 09 - 2020
Anggota Tim 2

(Kadek Sandra Putri Saniamarani)


Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (jam/ minggu)
1 20 september 2020,
2
3 Kadek Sandra Ilmu Hukum 1). 20 September mengerjakan
Putri 2020, jam 20.00 kesimpulan dari
Saniamarani/2004 WITA, proposal PKM-GT
551088 2). 21 September yang telah disusun,
2020, 11.00 WITA. mengerjakan serta
mengedit makalah
proposal PKM-GT
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Alamat : Kampus Unud Bukit Jimbaran Badung, Bali
Telepon (0361) 701954, 701797, Fax (0361) 701907
Laman www.unud.ac.id
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Fakultas : …………………………………..

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM–GT saya dengan judul


………………………………………………………………………………
……… yang di usulkan untuk tahun anggaran …. adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan


ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas
negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar – benarnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar –
benarnya.

Kota, dd – mm - 2020
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,
Meterai Rp. 6.000
**Dikosongkan** Tanda tangan
(Nama Lengkap + Gelar) (Nama Ketua Tim)
NIDN/NIDK. NIM.
Mengetahui,
Wakil Dekan III
Fakultas Hukum Universitas
Udayana
**Dikosongkan**

(Dra. Nazrina Zuryani, M.A., Ph.D.)


NIP. 196502231990032002

Anda mungkin juga menyukai