Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI


NEGARA DEMOKRASI INDONESIA DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM
PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu : Nurliani Manurung M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Herion Tarigan
Nim : 4181230004
Kelas : Matematika Nondik A 2018
Jurusan : Matematika
Kelompok :4

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga critical
jurnal review ini dapat dilakukan sampai selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan penulis semoga critical jurnal review ini dapat menambah pengetahuan,
pengalaman dan dapat menilai hasil critical jurnal review ini, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi review jurnal ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam critical jurnal review ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan critical
jurnal review ini.

Medan, Oktober 2019


(1)
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............……………………………………............………. 1
Daftar Isi........................……………………………………............………. 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…...........…..………………………………....……. 3
B. Tujuan....................…….............………………..…………....……. 3
C. Rumusan Masalah....................................................................……. 3
D. Identitas artikel dan jurnal yang diriview………………………….. 4

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL


A. Pendahuluan………………………………………………………… 5
B. Deskripsi isi………………………………………… ……………... 6

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahasan isi journal........................................................................ 8
B. Kelebihan dan Kekurangan jurnal....................................................... 12

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 13
B. Saran………………………………………………………………… 13

Daftar Pustaka................................................................................................. 13
(2)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara sekian banyak aspek kehidupan yang paling menonjol dan harus dihadapi setiap
negara demokrasi adalah isu tentang Hak-hak Asasi Manusia. Isu tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) terutama terarah pada tingkat komitmen negara-negara dalam
mengimplementasikan hak-hak dasar manusia dalam kehidupan sosial politik negara dan
bangsa bersangkutan. Komitmen pengimplementasian HAM ini menjadi penting bagi
negara bersangkutan, bila negara bersangkutan tidak ingin dikucilkan dari pergaulan
masyarakat internasional. Indonesia sebagai satu negara demokrasi mau tidak mau
dihadapkan juga pada isu-isu yang muncul akibat modernisasi dan globalisasi itu, seperti
isu tentang bagaimana perlindungan HAM dan peran serta masyarakat dalam penegakan
HAM di Indonesia. Dampak modernisasi dan globalisasi ini bagi Indonesia
memunculkan wajahnya yang khas Indonesia. Ini karena karakteristik struktur
masyarakat Indonesia, masyarakat yang sangat majemuk dan sangat heterogen sudah
barang tentu akan membuahkan keanekaragaman pengakomodasian modernisasi, dan
globalisasi. Satu sisi, masih dapat ditemui kelompok-kelompok masyarakat yang agraris
tradisional atau mungkin agraris modern, ada pula kelompok masyarakat yang sudah
berada dalam taraf kehidupan industrial, namun ada pula masyarakat yang sudah berada
dalam kehidupan modern dan global. Perbenturan antara nilai-nilai kehidupan agraris
tradisional dengan nilai-nilai kehidupan modernisasi dan globalisasi serta kecanggungan
"sikap" penegakan hukum dalam menghadapi situasi itu, tentunya akan menampakkan
permasalahan hukum dan kemasyarakatan yang khas di Indonesia.

B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian hak asasi manusia
2 Mengetahui hubungan demokrasi dengan ham

C. Rumusan masalah
1. Apa pengertian hak asasi manusia
2. Apa hubungan demokrasi dengan ham
(3)

D. Indentitas artikel dan jurnal yang direview


1. jurnal utama
 Judul artikel : Partisipasi masyarakat terhadap penegakan hak asasi
manusia di negara demokrasi Indonesia
 Nama jurnal : Monograf
 Edisi terbit : 2013
 Pengarang artikel : Yulia Neta
 Penerbit : HTN FH UNILA
 Kota terbit : Lampung
 Nomor ISSN : 978-602-17813-0-2
 Alamat situs : file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KKNI%20PKN/120-
341-1-PB.pdf

2. jurnal pembanding
 Judul artikel : Hak asasi manusia dalam perspektif dalam pendidikan
Islam
 Nama jurnal : Evaluasi
 Edisi terbit : 2018
 Pengarang artikel ; Abdul khakim
 Penerbit : STIT PGRI Pasuruan
 Kota terbit : Pasuruan
 Nomor ISSN : P-ISSN 2580-3387
E-ISSN 2615-2886
 Alamat situs : file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KKNI
%20PKN/233413-hak-asasi-manusia-dalam-perspektif-pendi-2cba57bb.pdf

(4)
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan
1. Jurnal utama :
Diantara sekian banyak aspek kehidupan yang paling menonjol dan harus
dihadapi setiap negara demokrasi adalah isu tentang Hak-hak Asasi Manusia. Isu
tentang Hak Asasi Manusia (HAM) terutama terarah pada tingkat komitmen
negara-negara dalam mengimplementasikan hak-hak dasar manusia dalam
kehidupan sosial politik negara dan bangsa bersangkutan. Komitmen
pengimplementasian HAM ini menjadi penting bagi negara bersangkutan, bila
negara bersangkutan tidak ingin dikucilkan dari pergaulan masyarakat
internasional. Indonesia sebagai satu negara demokrasi mau tidak mau
dihadapkan juga pada isu-isu yang muncul akibat modernisasi dan globalisasi itu,
seperti isu tentang bagaimana perlindungan HAM dan peran serta masyarakat
dalam penegakan HAM di Indonesia. Dampak modernisasi dan globalisasi ini
bagi Indonesia memunculkan wajahnya yang khas Indonesia. Ini karena
karakteristik struktur masyarakat Indonesia, masyarakat yang sangat majemuk
dan sangat heterogen sudah barang tentu akan membuahkan keanekaragaman
pengakomodasian modernisasi, dan globalisasi. Satu sisi, masih dapat ditemui
kelompok-kelompok masyarakat yang agraris tradisional atau mungkin agraris
modern, ada pula kelompok masyarakat yang sudah berada dalam taraf kehidupan
industrial, namun ada pula masyarakat yang sudah berada dalam kehidupan
modern dan global. Perbenturan antara nilai-nilai kehidupan agraris tradisional
dengan nilai-nilai kehidupan modernisasi dan globalisasi serta kecanggungan
"sikap" penegakan hukum dalam menghadapi situasi itu, tentunya akan
menampakkan permasalahan hukum dan kemasyarakatan yang khas di Indonesia
2. Jurnal pembanding :
Ide-ide tentang hak-hak asai manusia mulai timbul, sebagai reaksi terhadap
keabsolutan raja-raja dan kaum feodal terhadap rakyat yang mereka perintah atau
manusia yang mereka pekerjakan pada abad ke tujuh belas dan delapan belas.
Manusia pada masa lampau terdiri dari dua lapisan besar yaitu: lapisan atas selaku
minoritas yang mempunyai hak-hak dan lapisan bawah yang merupakan
mayoritas, yang mempunyai kewajiban-kewajiban.. Persoalan tentang hak asasi
manusia berkaitan erat dengan konsep sifilosofis dengan suatu aliran pemikiran
tentang manusia. Pembahasan tentang berlaku adil dan persamaan hak juga
merupakan alasan diutusnya rasul dan diturukannya syari’at, dengan demikian
persamaan hak merupakan penghubung prinsip-prinsip menyeluruh dan kaidah-
kaidahumum agar menjadi satu dasar bagi sistem kehidupan yang
dapatmemelihara eksistensi manusia.

(5)
B. Deskripsi isi
1. Jurnal utama :
1.1 Demokrasi Dan Penegakan HAM Di Indonesia
1.1.1 Hubungan Demokrasi Dengan HAM
Demokrasi dan HAM dua hal yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan.
Didalam Negara yang menganut asas Demokrasi kedudukan rakyat sangat
penting, sebab didalam negara tersebut rakyatlah yang memegang
kedaulatan kepentingan dan hak asasi rakyat diakui dan dilindungi oleh
negara, yaitu dengan kata lain negara melindungi Hak asasi manusia yang
diatur dalam konstitusinya, atau kedaulatan adalah kekuasaan yang penuh
dan langgeng ada pada masyarakat.
1.1.2 Perkembangan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pasang surut perkembangan HAM di Indonesia dapat ditelusuri dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara sejak berdirinya republik ini yang
dikuasai oleh beberapa rezim, mulai rezim orde lama, orde baru dan orde
reformasi, kuatnya pengaruh perkembangan HAM di dunia Internasional
mendapat respon positip dari penyelenggara negara di Indonesia ketika
pada tahun 1998 MPR menetapkan TAP No XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Pengadilan
HAM melalui Undand-Undang No 26 tahun 2000.

1.2 Partisipasi Dan Peran Masyarakat Dalam Penegakan HAM


Partisipasi dan peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi
Manusia. Tanpa partisipasi masyarakat dan dukungannya maka penegakan
Ham akan sia-sia. Partisipasi dan peran masyarakat itu juga diatur dalam UU No.
39 Tahun 1999. Peran itu dapat dilakukan oleh perseorangan, kelompok,
organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau
lembaga masyarakat lainnya, semua elemen tersebut mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia
(Pasal 100).

2. Jurnal pembanding :
2.1 Latar belakang tentang hak asasi manusia
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dipunyai oleh semua orang sesuai dengan
kondisi yang manusiawi.Hak asasi manusia ini selalu dipandang sebagai sesuatu
yang mendasar, fundamental dan penting.Oleh karena itu,pendapat yang
mengatakan bahwa hak asasi manusia adalah “kekuasaan dan keamanan” yang
dimiliki oleh setiap individu
2.2 Pengertian Hak Asasi Manusia
Secara harfiyah, kata hak berarti kewenangan untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu.
(6)
2.3 Sejarah Lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM
Menurut penyelidikan ilmu pengetahuan, sejarah hak-hak asasi manusia itu
barulah tumbuh dan berkembang pada waktu hak-hak asasi itu oleh manusiamulai
diperhatikan dan diperjuangkan terhadap serangan-serangan atau bahaya yang
timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau negara

2.4 Pendidikan Islam


Sebagaimana diketahui manusia adalah sebagai khalifah Allah di alam.Sebagai
khalifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakan
pendidikan terhadap dirinya sendiri, dan manusia pun mempunyai potensi untuk
melaksanakannya
2.5 Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan isu global yang penegakannya telah
menjadi komitmen dunia internasional.Indonesia sebagai bagian dari tatanan
dunia internasional telah meratifikasi sebagian besar komponen-komponen HAM.

(7)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan isi journal
1. Jurnal utama :
1.1 Demokrasi Dan Penegakan HAM Di Indonesia
A. Hubungan Demokrasi Dengan HAM
Demokrasi dan HAM dua hal yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan.
Didalam Negara yang menganut asas Demokrasi kedudukan rakyat sangat
penting, sebab didalam negara tersebut rakyatlah yang memegang kedaulatan
kepentingan dan hak asasi rakyat diakui dan dilindungi oleh negara, yaitu
dengan kata lain negara melindungi Hak asasi manusia yang diatur dalam
konstitusinya, atau kedaulatan adalah kekuasaan yang penuh dan langgeng ada
pada masyarakat. Di dalam negara Demokrasi suatu negara dianggap milik
masyarakat karena secara formal negara itu didirikan dengan perjanjian
masyarakat. Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian,
bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-
masalah pokok yang mengenai kehidupan, termasuk dalam menilai
kebijaksanaan negara oleh karena kebijaksanaan tersebut menentukan
kehidupan rakyat. Jadi negara Demokrasi adalah negara yang diselenggarakan
berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut
organisasi ia berarti suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat
karena kedaulatan berada ditangan rakyat. Sistem demokrasi untuk kehidupan
bermasyarakat dan bernegara ini pada hakekatnya berasal dari filosofis bahwa
manusia adalah mahluk yang bebas karena manusia mempunyai hak dan
kemampuan untuk mengatur dan menentukan hidupnya sendiri. Dengan
demikian hubungnnya dengan bernegara, demokrasi mempunyai arti penting
bagi masyarakat untuk menentukan adanya jaminan terhadap penyelenggaraan
negara, serta jaminan perlindungan terhadap HAM.

B. Perkembangan Hak Asasi Manusia Di Indonesia


Pasang surut perkembangan HAM di Indonesia dapat ditelusuri dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara sejak berdirinya republik ini yang
dikuasai oleh beberapa rezim, mulai rezim orde lama, orde baru dan orde
reformasi, kuatnya pengaruh perkembangan HAM di dunia Internasional
mendapat respon positip dari penyelenggara negara di Indonesia ketika pada
tahun 1998 MPR menetapkan TAP No XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Pengadilan HAM melalui
(8)
Undand-Undang No 26 tahun 2000. Ketetapan MPR RI Nomor
XVII/MPR/1998 tentang Hak Azasi Manusia menugaskan kepada lembaga-
lembaga Tinggi Negara dan seluruh Aparatur Pemerintah untuk menghormati,
menegakkan dan menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia
kepada seluruh masyarakat serta segera meratifikasi berbagai instrumen
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak Asasi Manusia sepanjang tidak
bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Untuk
melaksanakan amanat ketetapan MPR tersebut diatas, telah dibentuk- undang-
undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang-undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia diharapkan dapat
melindungi Hak Asasi Manusia, baik perseorangan maupun masyarakat, dan
menjadi dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan dan perasaan
aman baik perseorangan maupun masyarakat terhadap pelanggaran hak asasi
manusia yang berat.
Rumusan Hak Asasi Manusia dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia
eksplisit juga telah dicantumkan dalam Undang-undang Dasar 1945.
Kemajuan mengenai perumusan Hak Asasi Manusia tercapai ketika sidang
umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1998
telah tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dan dengan keluarnya
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Hak
Asasi Manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya
kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi
untuk menjamin kelangsungan hidup kemerdekaan perkembangan manusia
dan masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat
oleh siapapun. Bangsa Indonesia menyadari bahwa hak asasi manusia bersifat
historis dan dinamis yang pelaksanaannya berkembang dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Perumusan Hak Asasi Manusia pada
dasarnya dilandasi oleh pemahaman suatu bangsa terhadap citra, harkat, dan
martabat diri manusia itu sendiri.
1.2 Partisipasi Dan Peran Masyarakat Dalam Penegakan HAM
Partisipasi dan peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi
Manusia. Tanpa partisipasi masyarakat dan dukungannya maka penegakan
Ham akan sia-sia. Partisipasi dan peran masyarakat itu juga diatur dalam UU No.
39 Tahun 1999. Peran itu dapat dilakukan oleh perseorangan, kelompok,
organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau
lembaga masyarakat lainnya, semua elemen tersebut mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia
(Pasal 100).

(9)
Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 masyarakat baik perseorangan maupun
kelompok juga diberi hak untuk ambil bagian agar berperan dalam menegakkan
dan memajukan Hak Asasi Manusia. Perseorangan atau kelompok masyarakat
atau LSM diberi kesempatan untuk menegakkan dan memajukan sebagaimana
tertuang dalam Pasal 100 UU No 39 Tahun 1999. ari Pasal 100 tersebut tercermin
bahwa pengaruh politik ikut berperan sehingga bagaimanapun kelak akan
tercermin kepentingan atau tuntutan politik.
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 yang menyebutkan dibenarkannya bukan
hanya perseorangan melainkan juga kelompok masyarakat baik yang tergabung
dalam organisasi, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok bentuk lain
untuk ikut serta berpartisipasi dalam menegakkan dan memajukan Hak asasi
Manusia. Di Indonesia telah tumbuh dan berkembang organisasi-organisasi
kemasyarakatan yang bergerak dan berpartisipasi dalam memperjuangkan
tegahnya hukum Hak Asasi Manusia serta ikut serta memajukannya. Jadi bukan
hanya Pemerintah yang berkewajiban untuk memajukannya HAM, tetapi juga
masyarakat umum.

2. Jurnal pembanding :
2.1 Latar belakang tentang hak asasi manusia
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dipunyai oleh semua orang sesuai dengan
kondisi yang manusiawi.Hak asasi manusia ini selalu dipandang sebagai sesuatu
yang mendasar, fundamental dan penting.Oleh karena itu,pendapat yang
mengatakan bahwa hak asasi manusia adalah “kekuasaan dan keamanan” yang
dimiliki oleh setiap individu. Ide mengenai hak asasi manusia timbul pada abad
ke-17 dan ke18,sebagai reaksi terhadap keabsolutan raja-raja dan kaum feodal
dizaman ituterhadap rakyat yang mereka perintah atau manusia yang mereka
pekerjakan,yaitu masyarakat laapisan bawah, masyarakat lapisan bawah ini tidak
mempunyai hak-hak, mereka diperlakukan sewenang-wenang sebagai budakyang
dimiliki. Sebagai reaksi terhadap keadaan tersebut, timbul gagasansupaya
masyarakat lapiasan bawah tersebut diangkat derajatnya darikedudukannya
sebagai budak. Oleh karena itu, muncullah ide untukmenegakkan hak asasi
manusia, dengan konsep bahwasemua manusia itu sama,semua merdeka dan
bersaudara, tidak ada yang berkedudukan lebih tinggi ataulebih rendah, dengan
demikian tidak ada lagi budak.
2.2 Pengertian Hak Asasi Manusia
Secara harfiyah, kata hak berarti kewenangan untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu.Adapun kata asasi berasal dari kata asas yang berarti dasar,
alas, dan fondasi, yaitu “sesuatu yang menjadi tumpuan berfikiratau
berpendapat”.Kemudian kata itu mendapat im-buhan akhiran “i” lalu menjadi
asasi.Kata asasi bermakna sesuatu yang bersifat dasar atau pokok.
(10)
2.3 Sejarah Lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM
Menurut penyelidikan ilmu pengetahuan, sejarah hak-hak asasi manusia itu
barulah tumbuh dan berkembang pada waktu hak-hak asasi itu oleh manusiamulai
diperhatikan dan diperjuangkan terhadap serangan-serangan atau bahaya yang
timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau negara (state).Padahakikatnya
persoalan menganai hak-hak asasi itu berkisar pada hubunganantara manusia
sebagia individu dan masyarakat.
2.4 Pendidikan Islam
Sebagaimana diketahui manusia adalah sebagai khalifah Allah di alam.Sebagai
khalifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakan
pendidikan terhadap dirinya sendiri, dan manusia pun mempunyai potensi untuk
melaksanakannya.Dengan demikian pendidikan merupakan urusan hidup dan
kehidupan manusia, dan merupakan tanggung jawab manusia sendiri
2.5 Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan isu global yang penegakannya telah
menjadi komitmen dunia internasional.Indonesia sebagai bagian dari tatanan
dunia internasional telah meratifikasi sebagian besar komponen-komponen HAM.
Konskuensinya dari hal tersebut di atas adalah adanya keharusan untuk
menegakkan dan mematuhi hal-hal yang berhubungandengan HAM, pembukaan
UDHR mengamanatkan bahwa nilai-nilai hak asasi manusia harus disosialkan
melalui pendidikan dan pengajaran yang sistematis dan terprogram, sebab
pemahaman dan pengetahuan tentang hak asasi manusia merupakan suatu hal
yang bersifat individual dan butuhadanya pemahaman. Oleh karena itu, agar hak
asasi manusia menjadi suatu nilai yang dapat dipahami oleh setiap orang
diperlukan adanya proses internalisasi yang sistematis dan terprogram melalui
berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran.

(11)
B. Kelebihan Dan Kekurangan jurnal
1. Kelebihan
1.1 Jurnal utama :
 Penjabaran materinya sangat lengkap
 Bahasanya cukup mudah di mengerti
1.2 Jurnal pembanding
 Penjelasan tentang HAM sangat banyak
 Bahasa yang disampaikan mudah di pahami

2. Kekurangan
1.1 Jurnal utama :
 Penjabaran materinya sangat lengkap
 Bahasanya cukup mudah di mengerti
1.2 Jurnal pembanding
 Penjelasan tentang HAM sangat banyak
 Bahasa yang disampaikan mudah di pahami

(12)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan critical jurnal riview diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian hak asasi
manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan universal
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup
kemerdekaan perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas,
atau diganggu gugat oleh siapapun. Dan hubungan demokrasi dengan HAM adalah bahwa
demokrasi dan HAM dua hal yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan, karena keduanya
merupakan hak kebebasan yang dimiliki warga negara untuk menyampaikan pendapat serta hak
memperoleh perlindungan dari pemerintah.

B. Saran
Setelah melakukan review jurnal diatas penulis menyarankan agar jurnal tersebut
dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran selain kita mempelajari tentang jurnal
tersebut, kita juga dapat menambah wawasan tentang pelajaran mengenai partisipasi
masyarakat terhadap penegakan Hak Asasi Manusia di negara demokrasi Indonesia.

Daftar Pustaka

Neta,yulita. Partisipasi Masyarakat Terhadap Penegakan Hak Asasi Manusia Di Negara Demokrasi
Indonesia.Jurnal Monograf.Universitas Lampung;Lampung.

Khakim,abdul.Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pendidikan Islam.Jurnal evaluasi. Mahasiswa STIT
PGRI Pasuruan;pasuruan.

(13)

Anda mungkin juga menyukai