TEORI EVOLUSI
Disusun Oleh:
Kelompok 6:
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut teori evolusi Charles Darwin, semua spesies di Bumi berasal dari satu
nenek moyang yang sama dan berevolusi seiring waktu melalui proses seleksi alam.
Embriologi komparatif adalah bukti utama yang mendukung gagasan ini. Ilmu yang
mempelajari fase awal perkembangan organisme, termasuk pembuahan dan
perkembangan embrio, dikenal sebagai embriologi. Karena kesamaan dalam
perkembangan embrio berbagai jenis makhluk, embriologi komparatif telah muncul
sebagai salah satu bukti paling meyakinkan untuk hipotesis evolusi. Embriologi
memberi kita kemampuan untuk memahami bagaimana makhluk tumbuh pada tahap
awal kehidupan dan melihat pola yang terjadi pada spesies yang berbeda. Embriologi
komparatif merupakan studi tentang bagaimana organisme dan embrio tumbuh dalam
kaitannya dengan perbandingan antara spesies yang berbeda. Ini mencakup
penyelidikan tentang bagaimana organisme tumbuh dari satu sel (zigot) hingga bentuk
dewasanya, serta bagaimana variasi dalam proses ini terjadi pada berbagai spesies.
a. Hukum Baer
Organisme memiliki kemiripan pada tahap awal perkembangannya sebelum
semakin menyimpang seiring dengan kedewasaan mereka. Perkembangan
embrio mencerminkan sejarah evolusi.
d. Konservasi Genetik
d. Korelasi Genetik
Berdasarkan perkembangan ikan dari awal hingga dewasa pada penjelasan diatas. Saat
berbentuk embrio, ikan memiliki bentuk yang mirip dengan bentuk embrio hewan lain.
Namun setelah dewasa, bentuk ikan ternyata berbeda dengan hewan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kesamaan nenek moyang pada hewan tersebut.
Kesamaan embrio bisa dijadikan petunjuk adanya evolusi. Semakin banyak kesamaan yang
ada pada embrio, bisa dikatakan bahwa semakin dekat hubungan kekerabatannya.
Apabila dua spesies atau lebih berasal dari keturunan yang sama maka spesies tersebut
kemungkinan mempunyai kesamaan dalam perkembangannya.
Bukti tidak langsung evolusi melalui perbandingan embriologi adalah salah satu cara
untuk memahami hubungan evolusi antara berbagai spesies dengan membandingkan
perkembangan embrio mereka. Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa organisme yang
memiliki nenek moyang bersama akan memiliki kesamaan dalam perkembangan embrio
karena mereka mewarisi sebagian besar instruksi genetik yang sama.
Berikut beberapa contoh bukti tidak langsung evolusi melalui perbandingan embriologi:
Karl Ernst von Baer, seorang ilmuwan Jerman pada abad ke-19, mengamati bahwa
dalam tahap awal perkembangan embrio, organisme yang berbeda cenderung
memiliki kesamaan lebih banyak daripada dalam tahap embrio yang lebih lanjut.
Misalnya, semua vertebrata memiliki tahap embrio yang disebut fase bergerak yang
mirip. Ini menunjukkan adanya hubungan evolusi di antara mereka.
2. Tabulasi embriologi
3. Analogi embriologi
Analogi embriologi adalah fenomena di mana embrio dari spesies yang berbeda dapat
menunjukkan kesamaan dalam perkembangan tertentu meskipun mereka kemudian
berkembang menjadi bentuk dewasa yang sangat berbeda. Misalnya, embrio ikan dan
manusia memiliki tudung insang pada tahap awal perkembangan, meskipun ikan dan
manusia adalah dua kelompok yang sangat berbeda dalam evolusi.
4. Hubungan filogenetik
3. Analogi Embriologi
4. Hubungan Filogenetik
PENUTUP
Bukti-bukti evolusi dapat dilihat dari banyak aspek, salah satunya adalah embriologi. Proses
perkembangan embrio dari spesies yang berbeda seringkali menunjukkan kesamaan, seperti
adanya fase-fase perkembangan yang serupa atau adanya struktur tubuh yang serupa. Hal ini
menunjukkan bahwa spesies yang berbeda dapat memiliki nenek moyang yang sama atau
memiliki garis evolusi yang saling berhubungan.
Dalam embriologi, terdapat juga bukti bahwa organisme yang berbeda mungkin memiliki
garis keturunan yang sama. Sebagai contoh, embrio manusia pada awalnya memiliki insang
seperti embrio ikan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dan ikan memiliki nenek moyang
yang sama, yaitu spesies yang hidup di dalam air.
Bukti-bukti evolusi dari embriologi ini sangat penting dalam memahami evolusi spesies
secara keseluruhan. Dalam melanjutkan penelitian ini, peneliti dapat menggabungkan bukti
dari embriologi dengan bukti dari bidang lain untuk memperoleh pemahaman yang lebih
lengkap tentang evolusi.
REFERENSI